efektivitas website sekolah sebagai media informasi di sma ...€¦ · efektivitas website sekolah...
TRANSCRIPT
-
1
Efektivitas Website Sekolah Sebagai Media Informasi
di SMA Negeri 1 Kota Salatiga
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh :
Krisnaningtyas Kusumastuti
NIM : 702012010
Program Studi Pendidikan Teknik Informatikadan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Juli 2016
-
2
Efektivitas Website Sekolah Sebagai Media Informasi
di SMA Negeri 1 Kota Salatiga
1)
Krisnaningtyas Kusumastuti, 2)
Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd,
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)[email protected],
Abstrack
This study aims to determine and describe the effectiveness of school website as a
information medium in SMA Negeri 1 Salatiga. Data were collected by observation,
questionnaires, and interviews. Results showed that (1) Website SMA Negeri 1 Salatiga relatively
effective of the five components of a good website terms there are four components that the
component effectively readability, speed, accuracy and effeciency. There are „accuracy‟
component and „content mobility‟ component that do not meet the criteria of a good school
website. Based on these components SMA Negeri 1 Salatiga website conditions as a good website
has a high value with 67% percentace, it can be concluded as effective school website. (2)
Challenge faced in the use of the school website at SMA Negeri 1 Salatiga is that it requires
additional human resource to create the article. Overall it can be concluded that the effectiveness
of the school's website at SMA 1 Salatiga relatively effective.
Keywords: effectiveness, school website as information medium, Sugeng criterion, readibility,
speed, efficiency, accuracy, mobilitas content
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Efektivitas
Website sekolah sebagai Media Informasi di SMA Negeri 1 Salatiga. Metode dalam
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi,
pembagian angket, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Website
SMA Negeri 1 Salatiga tergolong efektif dari lima komponen syarat website yang baik
terdapat empat komponen yang efektif yaitu pada komponen readability, speed, accuracy
dan effeciency. Namun demikian terdapat komponen accuracy dan komponen mobilitas
content yang belum sesuai dengan kriteria website sekolah yang baik. Berdasarkan
komponen-komponen tersebut website SMA Negeri 1 Salatiga memenuhi syarat sebagai
website yang baik yang memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka
dapat disimpulkan sebagai website sekolah yang efektif. (2) Kendala yang terdapat dalam
pemanfaatan website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga yaitu memerlukan tenaga
tambahan untuk membuat artikel. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
efektivitas website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga relatif efektif.
Kata kunci : Efektivitas, Website Sekolah sebagai Media Informasi, Kriteria Sugeng, Readibility,
Speed, Eficiency, Accuracy, Mobilitas Content
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan
Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2)Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
mailto:[email protected]
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
mempermudah manusia untuk berkomunikasi serta mendapatkan
informasi tanpa batasan ruang dan waktu [1]. Sekarang hampir seluruh
aspek kehidupan, tidak terlepas dari teknologi informasi, begitupun dalam
bidang pendidikan. Ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi
pada lembaga pendidikan saat ini, bukan hanya sebagai penunjang,
melainkan menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban [2]. Dewasa ini
banyak sekolah di Indonesia yang mulai memanfaatkan website sebagai
media informasi [3].
Pemanfaatan website sebagai media informasi di lingkungan
sekolah sudah banyak dikembangkan oleh berbagai macam sekolah. Hasil
observasi yang ada menggambarkan dari tiga SMA negeri di kota
Salatiga, ketiga-tiganya sudah menggunakan website sebagai salah satu
media informasi. Akan tetapi dari ketiga sekolah ini, sekolah SMA negeri
1 Salatiga paling sering melakukan pembaruan terhadap informasi-
informasi. Berita yang diperbarui dari website sekolah ini berkaitan
dengan kegiatan sekolah, perlombaan yang diikuti, pengumuman, dan
informasi terbaru dari sekolah.
Merujuk kepada kriteria efektivitas website sekolah yang baik
menurut Sugeng Wibowo ada lima hal yang harus diperhatikan. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat sejauh mana website tersebut memenuhi
kriteria. Permasalahan pokok penelitian ini yaitu bagaimana efektivitas
website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga sebagai media informasi dan apa
kendala yang dapat ditemui dalam pengelolaan website sekolah ? Untuk
memperjelas dan membatasi masalah ruang lingkup dalam penelitian ini,
pembatasan masalah dilakukan. Masalah hanya terbatas pada sejauh mana
efektifitas website sekolah sebagai media informasi di SMA Negeri 1
Salatiga. Apakah website sekolah sudah memenuhi kriteria website
sekolah yang baik. Pengguna website sekolah yang menjadi narasumber
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI serta guru.
2. Tinjauan Pustaka
Efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan
prestasi individu, kelompok, dan organisasi. Makin dekat prestasi mereka
terhadap prestasi yang diharapkan (standar), maka makin lebih efektif
dalam menilai mereka [4]. Dari pengertian tersebut jika dilihat dari sudut
pandang website sekolah yang berada dalam ruang lingkup sekolah
(organisasi) digunakan oleh individu ataupun kelompok dalam sekolah.
Website sekolah dinyatakan efektif apabila dari individu, kelompok dan
organisasi memberi penilaian baik.
-
8
Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan,
sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang
diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan
dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka
dapat dikatakan efektif [5]. Efektif yang dimaksud yaitu sesuatu pekerjaan
dapat dikatakan efektif apabila hasil (output) yang dikeluarkan sesuai
dengan standar atau kriteria.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas adalah
suatu penilaian terhadap suatu pekerjaan untuk mengukur tingkat
keberhasilan. Dalam artian efektif merupakan ukuran seberapa jauh
tingkat output, kebijakan dan prosedur dari output mencapai tujuan yang
ditetapkan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif atau berhasil apabila
memenuhi kriteria yang ada.
Web (Yuhefizar, 2008 : 159) yang sering dikenal world wide
web (WWW) merupakan suatu metode untuk menampilkan informasi di
internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif
dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen
dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah
browser [6]. Terdapat beberapa kriteria website sekolah yang baik
menurut Sugeng (2000:3) yaitu Readability dengan aspek siapa target
audien ( isi website sesuai dengan target pengunjung), pemilihan warna,
desain struktur content, desain tata letak situs, Desain grafis, Navigasi.
Speed yaitu kecepatan situs paa saat diakses. Faktor – faktor yang
mempengaruhi kecepatan situs yaitu ukuran file yang digunakan apakah
situs menampilkan banyak image dan animasi dengan ukuran file besar
akan menyebabkan kelambatan akses, pemilihan hosting server yang
tepat, memilih hosting server yang tepat agar tidak lambat diakses,
algoritma program untuk sebuah web aplikasi. Bila algoritma program
yang digunakan kurang tepat atau bahkan salah, maka akan
mengakibatkan lambatnya situs diakses. Komponen Accurancy melihat
apakah sebuah situs bebas broken link. Komponen Mobilitas Content
aspek yang dilihat yaitu kapan situs tersebut terakhir diupdate, apakah
informasi di situs selalu diperbaharuhi dan tidak statis, adakah kolom
interaktif antara pihak situs dengan pengunjung atau antar pengunjung.
Komponen Efficiency melihat mengenai konsistensi penempatan dan
tampilan untuk content desain setiap halaman. Mempermudah
pengunjung dalam pencarian informasi, tidak membingungkan, dengan
adanya konsistensi akan mempercepat loading time halaman web [7].
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi [8]. Sedangkan informasi menurut
Kusrini adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang
-
9
berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
saat ini atau mendukung sumber informasi [9].
2.1 Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian yang telah mengkaji mengenai efektivitas
website sekolah diantaranya :
Dalam penelitian Arif Fadillah (2013) yang berjudul “Efektivitas
Website SMAN 5 Samarinda sebagai Media Komunikasi dan Informasi Siswa”
dengan metode penelitian deskriptif kulitatif dilakukan di Sekolah Menengah Atas
Negeri Kota Samarinda, khususnya di SMA Negeri 5 Samarinda, terdapat
beberapa temuan. Temuan pertama pada penelitian ini bahwa pertukaran
informasi semakin hari semakin cepat baik antar daerah maupun antar negara
mengakibatkan media komunikasi sangat penting. Sehingga website dirasa sangat
bermanfaat sebagai media informasi di sekolah. Temuan kedua yaitu kurang
adanya sosialisasi kepada siswa mengenai website terutama tentang fungsi website
sebagai media informasi sekolah dan media belajar SMA Negeri 5 Samarinda
[10].
Selanjutnya dalam penelitian Laila Wulandari Paramita (2013) yang
berjudul “Keefektifan Website Sekolah sebagai Media Informasi Humas di SMA
Negeri Kota Yogyakarta” dengan metode penelitian evaluasi dilakukan di SMA
Negeri Kota Yogyakarta, terdapat beberapa temuan antara lain website sekolah di
SMA Negeri 5 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, dan SMA Negeri 8
Yogyakarta dikategorikan sebagai website sekolah yang baik (efektif). Namun
terdapat beberapa saran dari peneliti bahwa perlu adanya inovasi dari tampilan
website supaya lebih menarik, perlu adanya komunikasi antara humas dan tenaga
administrasi supaya dalam penyampaian informasi dapat berjalan dengan baik
[11].
Dalam setiap penelitian terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan
dengan penelitian sebelumnya. Tak terlepas juga penelitian yang akan dilakukan
ini. Persamaan penelitian yang dilakukan adalah keduanya meneliti mengenai
website sekolah. Perbedaan yang dapat ditemui dari penelitian yang dilakukan
oleh Arif Fadillah (2013) dengan penelitian ini yaitu dilihat dari tujuan penelitian
yang dilakukan oleh Fadillah yaitu mendeskripsikan website sekolah sebagai
media informasi dan komunikasi sedangkan penelitian ini bertujuan untuk
medeskripsikan website sekolah sebagai media informasi.
Perbedaan yang dapat ditemui dari penelitian yang dilakukan oleh
Laila Wulandari Paramita (2013) dengan penelitian ini bahwa penelitian Laila
membahas mengenai bagaimana website sekolah sebagai media informasi humas
yang baik, mendeskripsikan apakah website sekolah di SMA Negeri Yogyakarta
sudah sesuai dengan karakteristik website dan karakteristik humas sekolah yang
baik. Sedangkan penelitian ini hanya mendeskripsikan apakah website sekolah di
SMA Negeri 1 Salatiga sudah sesuai dengan karakteristik website yang baik.
Kontribusi kedua penelitian ini yaitu sebagai refrensi penulis dalam membuat
-
10
jurnal. Ada sejumlah indikator-indikator yang diadaptasikan untuk digunakan
dalam penelitian ini. Indikator yang diadaptasikan yaitu untuk membuat instrumen
pengambilan data (kuesioner).
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Dalam pendekatan kualitatif lebih menekankan
analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis
dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika
ilmiah. Data yang sudah diperoleh kemudian dideskripsikan agar mudah dalam
memahaminya [12].
Populasi dalam penelitian yaitu pada perencana, pelaksana, serta
pengguna website sekolah yang sudah jelas karakteristiknya. Namun jumlah dari
populasi dirasa terlalu banyak, sehingga perlu diambil sampel dalam populasi
pengguna website sekolah, dalam hal ini pada bagian siswa. Pengambilan sampel
yaitu menggunakan purposive sample. Purposive sample adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu [13]. Sehingga responden dalam penilitian
ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Tahun Ajaran 2015-2016. Pemilihan
sampel siswa dilakukan atas pertimbangan bahwa siswa kelas XII tidak dapat
dimasukkan sebagai responden dikarenakan waktu pelaksanaan penelitian yang
bersamaan dengan UN sehingga kelas XII sudah tidak efektif dalam proses belajar
mengajar. Dan responden guru menggunakan teknik random sample.
Penelitian ini menggunakan teknik observasi non partisipasi (non
participant observation), karena hanya mengamati kejadian dan aktivitas yang
sedang berlangsung (Sugiyono 2015 : 204). Objek pengamatan dalam penelitian
ini adalah keadaan website sekolah itu sendiri. Observasi dilakukan dengan
mengamati hal apa saja yang menjadi kelengkapan website [13].
Sugiyono (2015) mengemukakan bahwa kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dalam
penelitian ini digunakan untuk mengetahui efektivitas website sekolah sebagai
media informasi. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
adaptasi dari penelitian website sekolah di Yogyakarta oleh Laila Wulandari
Paramita [11].
(Esterberg, 2002 dalam Sugiyono, 2015) mendefinisikan interview
sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea
throught question and responses, resulting in communication and joint
construction of meaning about a particular topic”. Wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu [13].
Analisis data dilakukan dengan cara memilih kemudian
mengelompokkan data yang ada, merangkum kemudian menyajikan dalam bentuk
-
11
yang mudah dipahami. Penyajian hasil analisis data kualitatif dibuat dalam bentuk
uraian singkat, atau tabel yang sesuai dengan hakikat data yang dianalisis.
1. Analisis data wawancara
Wawancara dilakukan untuk konfirmasi dari temuan yang
ada terhadap siswa maupun guru di SMA Negeri 1 Salatiga dan
menjaring data mengenai latar belakang pemanfaatan website
sekolah. Responden yang diwawancara yaitu wakil kepala sekolah.
2. Analisis data angket
Analisis data angket dilakukan dengan cara memilih
kemudian mengelompokkan data yang ada, merangkum kemudian
menyajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Diperoleh data 65
responden yang terdiri dari 55 siswa dan 10 guru. Penyajian hasil
analisis data kualitatif dibuat dalam bentuk uraian singkat, atau tabel
sesuai dengan hakikat data yang dianalisis.
Lembar kuesioner respon guru dan siswa mengacu pada
skala Guttman. Dalam skala Guttman ditemukan jawaban yang
tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”. Jawaban dibuat dengan skor
tertinggi 1 (satu) dan 0 (nol).
Jumlah skor yang diperoleh selanjutnya dihitung
persentasenya menggunakan rumus :
Persentase penilaian= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100 %
Persentase yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan
berdasarkan tabel skala efektivitas berikut :
Tabel 1. Kategori Efektivitas Website
Persentase (%) Kategori
0-40 Rendah
41-60 Cukup
61-80 Tinggi
81-100 Sangat Tinggi
Berdasarkan kriteria di atas, Website Sekolah sebagai media
Informasi dikatakan efektif apabila persentase telah mencapai ≥61%.
-
12
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Frekuensi Komponen Readability Berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis, dapat dipaparkan hasil
penelitian sebagai berikut :
Tabel 2. Komponen Readability
No Aspek Siswa Guru Rata
– rata
Predikat
Ya Tidak Ya Tidak
1 Saya mengetahui
website sekolah 100% 0% 100% 0% 100%
SANGAT
TINGGI
2 Saya pernah
membuka website
sekolah
99% 1% 100% 0% 99% SANGAT
TINGGI
3 Saya sering
membuka website
sekolah
9% 91% 40% 60% 25% RENDAH
4 Sosialisasi
mengenai website
sekolah ini
dilakukan oleh
sekolah
47% 53% 100% 0% 74% TINGGI
5 Saya menyukai
tampilan website
sekolah
56% 44% 80% 20% 68% TINGGI
6 Warna huruf dalam
website sekolah
dapat dibaca
dengan jelas
93% 7% 100% 0% 96% SANGAT
TINGGI
7 Besarnya huruf
dalam website
sekolah dapat
dibaca dengan
93% 7% 100% 0% 96% SANGAT
TINGGI
-
13
jelas
8 Saya membuka
website sekolah
untuk memberi/
mengerjakan tugas
dan materi
25% 75% 10% 90% 18% SANGAT
RENDAH
9 Saya membuka
website untuk
mencari informasi
dan pengumuman
dari sekolah
87% 13% 80% 20% 84% SANGAT
TINGGI
10 Saya membuka
website untuk
membuka foto
dalam galeri foto
33% 67% 40% 60% 36% RENDAH
11 Saya mudah
mengakses
informasi dan
berita melalui
menu yang
disediakan
76% 24% 80% 20% 78% TINGGI
12 Tata letak menu
dalam website
sekolah ini rapi
82% 18% 100% 0% 91% SANGAT
TINGGI
13 Saya
menggunakan
menu pencarian
dalam website
sekolah untuk
mencari berita
51% 49% 60% 40% 55% CUKUP
-
14
14 Di dalam website
sekolah ini
terdapat link yang
menuju situs lain
yang berkenaan
dengan pendidikan
56% 44% 70% 30% 63% TINGGI
15 Di dalam website
sekolah ini
terdapat link yang
menuju situs lain
yang berkenaan
dengan beasiswa
36% 64% 20% 80% 28% RENDAH
Total rata-rata 63% 37% 72% 28% 67% TINGGI
Tabel 2 menunjukkan frekuensi komponen readability yang terlihat
pada website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 15 aspek dengan
jumlah siswa 55 orang sebanyak 63% menjawab ya dan ada sebanyak 37% yang
menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 15
aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 72% menjawab ya dan ada
sebanyak 28% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen readability dengan
narasumber siswa dan guru yaitu 67% (tinggi).
4.2 Frekuensi Komponen Speed Berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis, dapat dipaparkan hasil
penelitian sebagai berikut :
Tabel 3. Komponen speed
No Aspek Siswa Guru Rata-
rata
Predikat
Ya Tidak Ya Tidak
16 Di dalam website
ini terdapat animasi 33% 67% 50% 50% 41% CUKUP
17 Di dalam website
ini terdapat foto /
gambar
96% 4% 100% 0% 98% SANGAT
TINGGI
18 Mengakses website
sekolah dari WiFi
sekolah lebih cepat
40% 60% 100% 0% 70% TINGGI
19 Mengakses website
sekolah dari mobile
phone dengan cepat
60% 40% 60% 40% 60% CUKUP
-
15
Total rata-rata 57% 43% 78% 23% 67% TINGGI
Tabel 3 menunjukkan frekuensi komponen speed yang terlihat pada
website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 4 aspek dengan jumlah
siswa 55 orang sebanyak 57% menjawab ya dan ada sebanyak 43% yang
menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 4
aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 78% menjawab ya dan ada
sebanyak 23% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen speed dengan
narasumber siswa dan guru yaitu 67% (tinggi).
4.3 Frekuensi Komponen Accuracy Tabel 4. Komponen Accuracy
No Aspek Siswa Guru Rata-
rata
Predikat
Ya Tidak Ya Tidak
20 Seluruh halaman di
website sekolah
dapat dibuka
69% 31% 80% 20% 75% TINGGI
21 Seluruh halaman di
website sekolah
berisikan informasi
dan berita
80% 20% 90% 10% 85% SANGAT
TINGGI
Total rata-rata 75% 25% 85% 15% 80% TINGGI
Tabel 4 menunjukkan frekuensi komponen accuracy yang terlihat
pada website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 2 aspek dengan
jumlah siswa 55 orang sebanyak 75% menjawab ya dan ada sebanyak 25% yang
menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 2
aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 85% menjawab ya dan ada
sebanyak 15% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen accuracy dengan
narasumber siswa dan guru yaitu 80% (tinggi).
4.4 Frekuensi Komponen Mobilitas Content Tabel 5. Komponen Mobilitas Content
No Pernyataan Siswa Guru Rata-
rata
Predikat
Ya Tidak Ya Tidak
22 Setiap membuka
website sekolah
terdapat informasi
baru yang selalu
ditampilkan
49% 51% 50% 50% 50% CUKUP
-
16
23 Saya menyukai
website sekolah
karena beritanya
selalu diperbarui
42% 58% 30% 70% 36% RENDAH
24 Terdapat chat box
untuk berkomunikasi
dengan pengguna
lain dan tenaga
administrasi
22% 78% 30% 70% 26% RENDAH
25 Saya dapat
berkomentar dalam
setiap postingan atau
berita yang terdapat
dalam website
sekolah
49% 51% 80% 20% 65% TINGGI
26 Ada balasan
komentar dari tenaga
administrasi website
sekolah ketika
berkomentar
24% 76% 30% 70% 27% RENDAH
27 Saya bisa memberi
identitas ketika
memberi komentar
44% 56% 70% 30% 57% CUKUP
28 Saya bisa
mendownload file 67% 33% 60% 40% 64% TINGGI
Total rata-rata 42% 58% 50% 50% 46% CUKUP
Tabel 5 menunjukkan frekuensi komponen mobilitas content yang
terlihat pada website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 7 aspek
dengan jumlah siswa 55 orang sebanyak 42% menjawab ya dan ada sebanyak
58% yang menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat
bahwa dari 7 aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 50% menjawab ya dan
ada sebanyak 50% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen mobilitas content
dengan narasumber siswa dan guru yaitu 46% (cukup).
4.5 Frekuensi Komponen Effeciency Tabel 6. Komponen Effeciency
No Aspek Siswa Guru Rata-
rata
Predikat
Ya Tidak Ya Tidak
29 Ketika membuka
halaman lain dari
website sekolah
tampilannya tetap
82% 18% 80% 20% 81% SANGAT
TINGGI
30 Membuka halaman
lain dari website 60% 40% 70% 30% 65% TINGGI
-
17
sekolah tidak
memerlukan waktu
yang lama
Total rata-rata 71% 29% 75% 25% 73% TINGGI
Tabel 6 menunjukkan frekuensi komponen effeciency yang terlihat
pada website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 2 aspek dengan
jumlah siswa 55 orang sebanyak 71% menjawab ya dan ada sebanyak 29% yang
menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 2
aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 75% menjawab ya dan ada
sebanyak 25% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen effeciency dengan
narasumber siswa dan guru yaitu 73% (tinggi).
Tabel 7. Website SMA Negeri 1 berdasarkan kriteria website sekolah yang baik
No Komponen Persentase Predikat
1 Readability 67% TINGGI
2 Speed 67% TINGGI
3 Accuracy 80% TINGGI
4 Mobilitas Content 46% CUKUP
5 Effeciency 73% TINGGI
Total rata-rata 67% TINGGI
Dilihat dari tabel 7 bahwa komponen kriteria website sekolah
yang baik terdiri dari Readability, Speed, Accuracy, Mobilitas Content,
dan Effeciency. Website SMA Negeri 1 Salatiga telah memenuhi kriteria
website yang baik dikarenakan dari 5 komponen kriteria website yang
baik, website SMA Negeri 1 mendapat predikat tinggi dalam artian efektif
pada empat komponen dan mendapat predikat cukup pada satu
komponen. Website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga berdasarkan kriteria
website sekolah yang baik menurut Sugeng Wibowo memiliki persentase
sebesar 67% dengan predikat tinggi maka tergolong efektif.
4.6 Diskusi
4.6.1 EfektivitasWebsite Sekolah sebagai Media Informasi Di SMA
Negeri 1 Salatiga Website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga menurut karakteristik website
sekolah yang baik bahwa pada komponen readability sudah baik. Pemilihan
warna layout disesuaikan dengan pengguna. Warna yang digunakan untuk layout
website sekolah adalah warna dasar putih dengan warna lain disetiap menunya.
-
18
Sugeng (2000 :3 ) menyatakan bahwa “Situs yang baik akan membuat pengakses
nyaman dan mempunyai kesenangan tersendiri pada saat dia mengakses situs dan
membaca isi didalamnya”. Pengaturan ukuran huruf juga telah disesuaikan dengan
pengguna dari website ini sehingga pengguna dapat membacanya dengan mudah
dan jelas. Isi yang paling banyak dikunjungi dalam website ini adalah untuk
mencari informasi dan pengumuman dari sekolah.
Selain layout, di dalam website sekolah ini sudah dilengkapi dengan
menu pencarian untuk mencari berita atau informasi. Dalam website ini juga
terdapat link yang berhubungan dengan situs pendidikan lainnya. Tampilan menu
dalam website sekolah mempengaruhi pengguna dalam mengakses website.
Tampilan menu pada website SMA Negeri 1 Salatiga mudah digunakan dan tidak
membingungkan. Maka dari itu untuk komponen readability dengan responden
guru dan siswa pada website SMA Negeri 1 Salatiga memiliki persentase sebesar
67% dengan predikat tinggi maka tergolong efektif.
Pada komponen speed, menurut Sugeng (2000:3) adalah ukuran file
yang digunakan, pemilihan hosting server yang tepat serta algoritma program
untuk sebuah web aplikasi. Dalam website sekolah yang dapat diteliti sesuai
dengan kajian Manajemen Pendidikan terdapat pada ukuran file yang digunakan
karena dua hal lainnya sudah merupakan tindakan operasional. Dalam website ini
terdapat animasi berupa slide show kegiatan atau informasi sekolah. Selain itu
website sekolah ini dapat dibuka melalui mobile phone. Dari hasil yang
dipaparkan di atas untuk komponen speed dengan responden guru dan siswa
memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka dapat dikatakan
efektif.
Komponen ketiga yaitu accuracy atau keakuratan. Masyarakat SMA
Negeri 1 Salatiga menilai bahwa komponen ini sudah efektif. Terpapar dari hasil
angket bahwa website SMA Negeri 1 memiliki persentase sebesar 80% dengan
predikat tinggi. Namun jika melihat sub komponen dibandingkan dengan kriteria
website sekolah menurut Sugeng (2000:3) menjelaskan bahwa dengan melihat
ketepatan isi sebuah situs dapat diketahui apakah situs tersebut telah bebas dari
broken link dan error. Berdasarkan observasi pada website SMA Negeri 1
Salatiga diketahui bahwa tidak semua link dapat diakses. Selain itu juga terdapat
beberapa halaman yang belum terisi sehingga terdapat tools yang kosong.
Menurut hasil wawancara hal ini dapat terjadi karena website sekolah masih
dalam proses perbaikan konten yang disebabkan oleh pergantian admin dan akun
website terdahulu di hack. KomponenAccuracy dikategorikan efektif namun
masih memerlukan perbaikan.
Menurut responden siswa dan guru di SMA Negeri 1 Salatiga menilai
bahwa komponen mobilitas content ini belum efektif. Hal ini diketahui dari hasil
pengambilan data angket yaitu pada komponen mobilitas content memiliki
persentase sebesar 46% dengan predikat cukup. Berdasarkan hasil wawancara
memang untuk informasi tidak dilakukan tiap minggu dan diperbarui ketika ada
-
19
event sekolah saja. Sugeng (2000:3) mengungkapkan, “pengunjung tentunya
selalu ingin melihat yang baru terutama informasi yang ditampilkan. Bila mereka
melihat isi situs selalu sama dan tidak berubah dalam jangka waktu tertentu maka
pengguna akan menilai situs ini statis dan tidak menarik lagi untuk dikunjungi.”
Sub komponen lain dalam komponen mobilitas content yaitu kolom
interaktif. Website sekolah ini sebenarnya sudah terdapat kolom komentar namun
kolom ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Baik dari sudut pandang siswa
maupun admin kurang memanfaatkan fasilitas ini. Hal ini dapat dilihat dari
frekuensi komentar yang tidak dibalas oleh admin.Dari yang sudah dipaparkan
diatas maka untuk komponen mobilitas content ini dikategorikan tidak efektif.
Persentase dari hasil pengambilan data angket dan kondisi di lapangan sesuai
yaitu keduanya menyatakan bahwa website sekolah masi memerlukan perbaikan.
Komponen kelima dalam kriteria website sekolah yang baik adalah
efficiency. Dalam komponen ini membahas mengenai konsistensi penempatan
tampilan untuk content desain di setiap halaman, sesuai dengan Sugeng (2000 : 3).
Konsistensi pada website ini sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan waktu tunggu
membuka website yang sebentar memerlukan waktu kurang lebih 3 detik. Ketika
membuka halaman lain tampilan menu tidak berubah. Komponen efficiency pada
website sekolah ini memiliki persentase sebesar 73% dengan predikat tinggi maka
dikategorikan efektif.
4.6.2 Kendala pada Website SMA Negeri 1 Salatiga Adapun hambatan yang dapat ditemui dalam pemanfaatan website sekolah
di SMA Negeri 1 Salatiga, berdasarkan wawancara wakil Kepala Sekolah,
analisis angket dan observasi, diketahui bahwa di SMA Negeri 1 Salatiga
terdapat satu tenaga administrasi website sekolah. Berita yang diposting berasal
dari berbagai pihak misalkan dari bagian humas, bagian tata usaha, bagian BK,
dan lain-lain yang kemudian diposting oleh admin website sekolah. Berkaitan
dengan pemberitaannya tidak ada masalah hanya saja memerlukan tenaga
tambahan untuk membuat artikel yang akan diposting dikarenakan berita yang
akan diposting berasal dari berbagai macam sumber.
Hubungan komunikasi antara pemberi informasi dan tenaga administrasi
sudah berjalan dengan baik. Kendala broken link memang saat ini sekolah sedang
mengupayakan perbaikan website dikarenakan dahulu pernah memiliki situs
website yang di hack dan akhirnya membuat situs baru. Disimpulkan bahwa
pengelolaan website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga tidak terdapat masalah
yang berarti.
-
20
5. Kesimpulan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menujukkan
website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga sebagai media informasi sudah
tergolong efektif. Dari 5 komponen karakteristik website yang baik menurut
Sugeng (2000 :3) Website SMA Negeri 1 Salatiga telah memenuhi kriteria
website yang baik dikarenakan dari 5 komponen website SMA Negeri 1 mendapat
predikat tinggi pada empat komponen yaitu readability, speed, accuracy, dan
effeciency dan mendapat predikat cukup pada satu komponen yaitu mobilitas
content. Adapun komponen yang belum sesuai yaitu pada komponen accuracy,
menurut hasil angket masyarakat sekolah menyatakan efektif namun ketika
observasi ditemukan adanya broken link dan beberapa halaman yang tidak bisa
dibuka. Pada komponen mobilitas content pada sub komponen pembaruan
informasi dan kolom interaktif dalam pengelolaannya belum maksimal.
Pembaruan informasi tidak dilakukan tiap minggu namun dilakukan jika ada
event-event di sekolah. Website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga berdasarkan
kriteria website sekolah yang baik menurut Sugeng Wibowo memiliki persentase
sebesar 67% dengan predikat tinggi maka tergolong efektif namun masih
memerlukan perbaikan.
-
21
Daftar Pustaka
[1] Sutarman.2009. Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta:Bumi Aksara
[2] Dwi Lestari, Yaniar (2014), Studi Tentang Pendapat Guru dan Hasil
Belajar Siswa Pada Pelaksanaan Ujian Akhir Semester Berbasis Onlinedi
SMK Negeri 12 Bandung. Diakses dari
http://repository.upi.edu/13027/4/S_KTP_1000092_Chapter1.pdf, 29 Juni
2016 pukul 22.32 WIB
[3] Razak, Nuraini (2014),Studi Terakhir: Kebanyakan Anak Indonesia sudah
online, namun masih banyak yang tidak menyadari potensi
resikonya.Diakses dari
http://www.unicef.org/indonesia/id/media_22169.html, 29 Juni 2016 pukul
21.42 WIB
[4] Gibson et.al dalam Bungkaes (2013), Hubungan Efektivitas Pengelolaan
Program Raskin dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa
Mamahan Kecamatan Gemeh abupaten Kepulauan Talaud.Diakses dari
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/1380/1091,20
Agustus 2016 pukul 10.12 WIB.
[5] Ravianto dalam Revi (2013),Efektifitas Penggunaan SIMAK-BMN dalam
Peningkatan Kinerja Staf Pengelola Barang Milik Negara di Universitas
Hasanuddin.Diakses dari
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4687/Proposal%
20Tesis%20A.%20Muh.%20Revi.pdf?sequence=2 , 20Agustus 2016
pukul 10.25 WIB.
[6] Yazidanyastuti (2011), Aplikasi Analisis Halaman Website Pada Mesin
Pencari Google (search engine google). Dikutip dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6076/1/YAZIDA
NYASTUTI-FST.pdf, 20 April 2016 pukul 13.30 WIB
[7] Wibowo, Sugeng. (2000). Membangun dan Memanfaatkan Website
Sekolah. Diakses dari websekolah.pdf. pada tanggal 13 April 2016 pukul
08.20
[8] Sadiman, A.S. 1986. Media Pendidikan : pengertian pengembangan, dan
pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali
[9] Kusrini dala Hantoro (2012). Sistem Informasi Pengolahan Nasabah di
BMT Ihsan Mulia Yogyakarta. Diakses dari
http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi%2011.22.1309.pdf. pada
tanggal 20Agustus 2016 pukul 10.40 WIB.
http://repository.upi.edu/13027/4/S_KTP_1000092_Chapter1.pdfhttp://www.unicef.org/indonesia/id/media_22169.htmlhttp://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6076/1/YAZIDANYASTUTI-FST.pdfhttp://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6076/1/YAZIDANYASTUTI-FST.pdf
-
22
[10] Fadillah, Arif (2013). Efektivitas Website SMAN 5 Samarinda sebagai
Media Komunikasi dan Informasi Siswa
[11] Paramita, Laila Wulandari (2013). Keefektifan Website Sekolah sebagai
Media Informasi Humas di SMA Negeri Kota Yogyakarta
[12] Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
[13] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:CV.Alfabeta