efusi pleura

7
PRESENTASI KASUS EFUSI PLEURA OLEH Putri Cus Winda Maser 10-141 PRESEPTOR dr. Sari Nikmawati Sp.P FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH BAGIAN ILMU PENYAKIT PARU – RSUD SOLOK

Upload: winda-maser

Post on 27-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

paru

TRANSCRIPT

Page 1: Efusi Pleura

PRESENTASI KASUS

EFUSI PLEURA

OLEH

Putri Cus Winda Maser 10-141

PRESEPTOR

dr. Sari Nikmawati Sp.P

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BAGIAN ILMU PENYAKIT PARU – RSUD SOLOK

Page 2: Efusi Pleura

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Efusi pleura adalah akumulasi cairan didalam rongga pleura yang disebabkan karena

ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Rongga pleura dalam

keadaan normal berisi cairan 10 ml sampai 20 ml.

B. Etiologi

Efusi dapat berbentuk transudat yang terjadi akibat penyakit lain bukan primer pada paru.

Pada cairan transudat, selain memiliki serum protein yang rendah (< 0,5) juga memiliki LDH

yang rendah (< 0,6). Penyebab utama terjadinya cairan transudat ini adalah:  Gangguan

kardiovaskular, Gangguan ginjal,  Hipoalbuminemia,  Meig’s Syndrom,  Dialisis Peritoneal.

Efusi Eksudat terjadi bila ada proses peradangan yang menyebabkan permeabilitas

kapiler pembuluh darah pleura meningkat sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat atau

kuboid dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura. Pada cairan eksudat kadar

protein lebih tinggi dari 0,5 gram/100 cc cairan efusi dan kadar LDH lebih tinggi dari 0,6.

Terjadinya eksudat antara lain disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis,pneumonia,

infeksi paru, sindroma nefrotik, embolisme paru, infeksi parasitic.

C. Gejala Klinis

Efusi pleura memberikan gejala sesak napas, napas pendek, batuk, nyeri dada dan isi dada

terasa penuh. Gejala ini sangat bergantung pada jumlah cairan dalam rongga pleura.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan gerakan diafragma berkurang dan deviasi trakea dan/atau

jantung kearah kontralateral, fremitus melemah, perkusi redup dan suara napas

melemah  pada sisi toraks yang sakit.

D. Patogenesa

Patogenesa terjadinya efusi pleura tergantung pada keseimbangan antara cairan dan

protein dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal, cairan pleura dibentuk secara lambat

sebagai filtrasi melalui pembuluh darah kapilaer. Filtrasi ini terjadi karena perbedaan tekanan

osmotik plasma dan jaringan interstisial submesotelial, kemudian melalui sel mesotelial

masuk ke dalam rongga pleura. Cairan tersebut secara teratur diabsorbsi oleh pembuluh getah

Page 3: Efusi Pleura

bening dengan kecepatan yang seimbang dengan kecepatan pembentukannya. Oleh karena

itu, gangguan apapun yang menyangkut proses penyerapan dan bertambahnya kecepatan

proses pembentukan cairan ini akan menimbulkan penimbunan cairan secara patologik di

dalam rongga pleura. 

Proses penumpukan cairan tersebut dapat diakibatkan oleh peradangan. Bila proses

radang diakibatkan oleh kuman piogenik, maka akan terbentuk pus/nanah, sehingga

terjadi empiema/piotoraks. Bila proses ini mengenai pembuluh darah sekitar pleura dapat

menyebabkan hemotoraks. Pecahnya alveoli di dekat pleura parietalis sehingga udara akan

masuk ke dalam rongga pleura disebut pneumotoraks. Proses ini sering diakibatkan oleh

trauma dada atau alveoli pada daerah tersebut yang kurang elastis lagi seperti pada emfisema

paru.

E. Penatalaksanaan

Efusi pleura mempunyai 2 aspek penting dalam penatalaksaannya yaltu pengobatan lokal

dan pengobatan kausal. Pengobatan kausal disesuaikan dengan penyebabnya. Sedangkan

pengobatan lokal yang dilakukan adalah punksi pleura, pemasangan WSD dan pleurodesis

untuk mengurangi produksi cairan tujuan dan untuk mengurangi sesak napas yang

sangat mengganggu, terutama bila produksi cairan berlebihan dan cepat. . Zat-zat yang dapat

dipakai, antara lain talk, tetrasikiin, mitomisin-C, adriamisin dan bleomisin.. Bila setelah

dilakukan berbagai pemeriksaan tumor primer paru tidak diternukan, dan tumor-tumor di luar

paru juga tidak dapat dibuktikan, maka Efusi pleura dianggap berasal dari paru. Apabila

tumor primer diternukan di luar paru, maka Efusi pleura  ini termasuk gejala sistemik tumor

tersebut dan pengobatan disesuaikan dengan penatalaksanaan untuk pengobatan kanker

primernya.

Page 4: Efusi Pleura

TINJAUAN KASUS

Nama Pasien : Ny. D

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 27 th

Alamat : Simpang rumbio

ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Sesak nafas sejak 15 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang :

Sesak nafas sejak 15 hari yang lalu sesak biasanya meningkat saat batuk Batuk berdarah sejak 15 hari yang lalu, batuk berwarna merah terang sebanyak 1 cc dan

biasanya pada pagi hari Demam sejak 1 minggu yang lalu, demam hilang timbul Nyeri dada ( - ) Keringat malam ( - ) Terjadi penurunan berat badan sejak 3 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga

Suami pernah minum OAT sampai tuntas

Riwayat Pekerjaan, Sosial, dan Kebiasaan :

Pasien merupakan ibu rumah tangga Sosial nya dari keluarga menengah ke bawah Kebiasaan nya tidak ada merokok dan minum alcohol

PEMERIKSAAN UMUM :

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan Umum : Sedang

Page 5: Efusi Pleura

Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Nafas : 20x/menit

PARU

Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan dinamis

Palpasi : Fremitus normal di bagian kiri paru dan melemah pada bagian kanan paru

Perkusi : Sonor di bagian kiri paru dan Redup di bagian kanan paru

Auskultasi : Suara nafas vesikuler di bagian kiri paru dan suara nafas melemah di bagian

kanan paru, wheezing ( - ) Ronki ( - ) ekspirasi memanjang ( - )

Diagnosis Kerja : Efusi Pleura

Diagnosis banding : Pneumotoraks

Emfisema paru

Kanker paru

Penatalaksanaan :

IVFD Nacl 0,9% 12 jam/kolf

Cethisin 2x750

PCT 3x1

Curcuma degress 3x1