efusi pleura ifa

5
EFUSI PLEURA Zahrifa Riandani Putri 09/289405/KU/13455 082138918809 1. Definisi Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya penmpukan cairan di dalam rongga pleura. Efusi pleura merupakan suatu gejala penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa penderita 2. Patofisiologi Tekanan hidrostatik normal di dalam kapiler pleura parietal kemungkinan sama dengan tekanan di kapiler-kapiler sistemik dengan rata-rata 25 mmHg, sedangkan tekanan intrapleura sedikit di bawah atmosfir dengan rata-rata –3 mmHg, memungkinkan filtrasi cairan. Kebalikannya yaitu tekanan onkotik yang mana tekanan onkotik tersebut lebih tinggi di plasma daripada di cairan pleura sehingga memungkinkan reabsorpsi. Pada kapiler di pleura visceral, keseimbangan antara tekanan hidrostatik dengan onkotik adalah berlawanan, walaupun begitu tekanan onkotiknya sama dengan di kapiler pleura parietal dan tekanan hidrostatik dan onkotiknya yang memungkinkan terjadinya reabsorpsi di pleura visceral yang hasil akhirnya karena ada keseimbangan antara filtrasi dari plura parietal dengan reabsorpsi dipertahankan minimal. Tekanan hidrostatik kapiler dinding dada adalah 22 mmHg sedangkan tekanan di dalam rongga pleura –5 mmHg sehingga

Upload: zahrifa-riandani-putri

Post on 30-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

efusi pleura

TRANSCRIPT

EFUSI PLEURAZahrifa Riandani Putri09/289405/KU/134550821389188091. DefinisiEfusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya penmpukan cairan di dalam rongga pleura. Efusi pleura merupakan suatu gejala penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa penderita2. PatofisiologiTekanan hidrostatik normal di dalam kapiler pleura parietal kemungkinan sama dengan tekanan di kapiler-kapiler sistemik dengan rata-rata 25 mmHg, sedangkan tekanan intrapleura sedikit di bawah atmosfir dengan rata-rata 3 mmHg, memungkinkan filtrasi cairan. Kebalikannya yaitu tekanan onkotik yang mana tekanan onkotik tersebut lebih tinggi di plasma daripada di cairan pleura sehingga memungkinkan reabsorpsi. Pada kapiler di pleura visceral, keseimbangan antara tekanan hidrostatik dengan onkotik adalah berlawanan, walaupun begitu tekanan onkotiknya sama dengan di kapiler pleura parietal dan tekanan hidrostatik dan onkotiknya yang memungkinkan terjadinya reabsorpsi di pleura visceral yang hasil akhirnya karena ada keseimbangan antara filtrasi dari plura parietal dengan reabsorpsi dipertahankan minimal. Tekanan hidrostatik kapiler dinding dada adalah 22 mmHg sedangkan tekanan di dalam rongga pleura 5 mmHg sehingga tekanan mendorong filtrasi besarnya 22 + 5 = 27 mmHg. Tekanan osmotik koloidal darah di pleura parietalis 25 mmHg dan tekanan osmotik di rongga pleura 6 mmHg, artinya tekanan menghambat filtrasi di pleura parietalis 25 6 = 19 mmHg, sehingga tekanan total yang mendorong filtrasi di pleura parietal adalah 27 19 = 8 mmHg. Dengan cara yang sama didapatkan tekanan total yang mendorong reabsorpsi di pleura visceral yaitu sebesar 4mmHg.Akumulasi cairan yang berupa transudat terjadi apabila hubungan normal antara tekanan kapiler hidrostatik dan tekanan koloid osmotik menjadi terganggu, sehingga terbentuknya cairan pada satu sisi pleura akan melebihi reabsorpsi oleh pleura lainnya. Eksudat merupakan cairan pleura yang terbentuk melalui membran kapiler yang permiabel abnormal (meninggi) dan berisi protein berkonsentrasi tinggi. Terjadinya perubahan permeabilitas membran adalah karena adanya peradangan pada pleura. Akibat meningkatnya permeabilitas kapiler dapat menyebabkan bocornya pembuluh darah menyebabkan cairan eksudat kaya akan protein dan sel. Peningkatan permeabilitas kapiler pleura karena radang, bertambah masuknya protein dan cairan ke rongga pleura, sistem limfe yang tidak adekuat dan metastase tumor ganas dapat menambahkan jumlah cairan dan konsentrasi protein dan sel-sel di rongga pleura3. Manifestasi klinisNyeri dada dan pergerakan rongga dada berkurang merupakan tanda utama. Tanda nyeri dada pada inspirasi yang disebabkan peradangan pleura, tetapi nyeri tersebut menghilang bila terjadi akumulasi cairan yang memisahkan kedua permukaan pleura. Bunyi gesek pleura dapat didengar sebelum adanya cairan efusi, dan terdengar baik pada ekspirasi. Kadang-kadang bunyi tersebut sukar dibedakan dengan bunyi ronkhi. Untuk membedakannya pasien diperintahkan untuk batuk, biasanya suara ronkhi akan menghilang sedangkan bunyi gesek pleura akan tetap terdengar. Tetapi hal ini sulit dilakukan pada bayi. Sesak napas dapat bersifat ringan, sedang atau berat namun adakalanya tidak ada gejala sesak napas karena hal ini tergantung banyaknya cairan di rongga pleura. Gejala lainnya seperti demam, batuk, berkeringat, batuk darah, berat badan menurun, dan lainnya tergantung pada etiologi.Efusi pleura sulit dideteksi dengan pemeriksaan fisik bila akumulasi cairannya sedikit, tetapi bila akumulasi cairannya banyak (300 500 ml) maka akan terlihat pergerakan dinding dada yang sakit, pada perkusi akan didapatkan bunyi beda/pekak, stem fremitusnya tidak ada, dan suara pernapasan menghilang sampai tidak terdengar.Di atas permukaan efusi akan timbul penekanan paru-paru oleh efusi mengakibatkan penurunan kapasitas paru dan pada pemeriksaan fisik di dapatkan gambaran konsolidasi juga dijumpai pernapasan bronchial.4. Pemeriksaan radiologis yang dimintaRontgen thorax AP, lateral, supine5. Temuan Radiologisa. Posisi tegak1) penumpulan sinus kostofrenikus bila cairan >500 ml pada Foto PA, dan >200 ml pada foto lateral2) meniscus sign3) serta perselubungan luas yang mungkin disertai pendorongan jantung dan medistinum.

Posisi supine1) peningkatan densitas hemitoraks yang terkena,2) meniscus sign3) hilangnya bayangan atau batas hemidiafragma4) berkurangnya ketajaman gambaran vaskuler di daerah basal paru5) apical capping6) penebalan fisura minor.b. Gambar

Posisi tegak1) penumpulan sinus kostofrenikus bila cairan >500 ml pada Foto PA, dan >200 ml pada foto lateral2) meniscus sign3) serta perselubungan luas yang mungkin disertai pendorongan jantung dan medistinum.

Posisi supine1) peningkatan densitas hemitoraks yang terkena,2) meniscus sign3) hilangnya bayangan atau batas hemidiafragma4) berkurangnya ketajaman gambaran vaskuler di daerah basal paru5) apical capping6) penebalan fisura minor.