egfr terapi kanker

Upload: dina-afrianti

Post on 02-Mar-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 EGFR terapi kanker

    1/2

    Editorial

    J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 4, April 2012 125

    Epidermal Growth Factor Receptor(EGFR)sebagai Target Baru dalam Terapi Kanker

    Wahyu Budi Santosa

    Dokter Umum di Jakarta

    Epidermal growth factor receptor (EGFR) adalah

    reseptor glikoprotein transmembran yang dikode oleh proto-

    onkogen Her-1 dengan berat molekul sekitar 170 kDa. Secara

    garis besar EGFR terdiri atas dua regio, yaitu regio

    ekstraseluler dan intraseluler. Regio ekstraseluler terdiri atas

    reseptor-reseptor yang berfungsi sebagai tempat ikatan

    antara ligan dengan EGFR. Terdapat beberapa ligan yang

    dapat berikatan dengan EGFR, antara lain epidermal growth

    factor(EGF), amphiregulin, transforming growth factor-

    (TGF-), heparin-binding EGF-like growth factor(HB-EGF),

    betacellulin, dan epiregulin. Pada regio intraseluler terdapat

    domain tirosin kinase yang berperan pada proses transduksi

    sinyal dalam pertumbuhan sel kanker.1-4

    Dalam kondisi normal, sebenarnya EGFR dibutuhkan

    oleh tubuh untuk mengatur siklus sel.5-6Ikatan antara EGFR

    dengan ligan akan mengaktifkan berbagai jalur transduksi

    sinyal yang berperan dalam regulasi siklus sel sehingga akan

    terjadi proses diferensiasi, apoptosis, proliferasi, dan angio-

    genesis. Namun apabila mengalami gangguan fungsi, EGFR

    dapat menyebabkan terjadinya tumor atau kanker. Gangguan

    fungsi EGFR dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti

    mutasi, amplifikasi, dan ekspresi EGFR yang berlebihan

    (overekspresi).3,6

    Ikatan antara ligan dengan EGFR yang mengalami

    gangguan fungsi akan mengaktifkan tiga jalur utama yang

    berperan dalam pertumbuhan sel kanker. Jalur yang pertama

    adalah jalurphosphatidyl inositol-3 kinase(PI3K). Aktivasi

    jalur PI3K akan menyebabkan terjadinya angiogenesis,

    tumorgenesis, dan hambatan apoptosis. Jalur yang kedua

    adalah jalur PLCyang berperan dalam transformasi dan

    diferensiasi sel. Jalur yang ketiga adalah jalur Ras yang akan

    memediasi motilitas sel dan menyebabkan progresi siklus sel

    secara berlebihan.7

    Pada berbagai kasus kanker atau tumor padat, EGFR

    diekspresikan secara berlebihan. Sebagai contoh pada kanker

    kepala dan leher, sekitar 80-100% kasus mempunyai kadar

    EGFR yang tinggi.8 Kadar EGFR yang berlebihan juga

    ditemukan pada berbagai kanker jenis lain, seperti kanker

    vesika urinaria (31-40%), kanker serviks/ uterus (90%), kanker

    kolon (35-77%), kanker esofagus (43-89%), glioma (40-63%),

    non-small-cell lung cancer(40-80%), kanker ovarium (35-

    70%), dan kanker pankreas (30-89%).9Tingginya kadar EGFR

    pada berbagai kasus kanker atau tumor padat menunjukkan

    bahwa EGFR mempunyai yang sangat penting dalam

    pertumbuhan sel kanker.

    Melihat pentingnya peranan EGFR dalam pertumbuhan

  • 7/26/2019 EGFR terapi kanker

    2/2

    J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 4, April 201212 6

    sel kanker, saat ini dikembangkan terapi antikanker yang

    bertujuan menghambat kerja EGFR yang disebut EGFR in-

    hibitor. Secara farmakologis EGFR inhibitor dapat

    diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu antibodimonoklonal anti-EGFR (mAb) yang bekerja pada regio

    ekstraseluler dan tirosine kinase inhibitor(TKI) yang bekerja

    pada regio intraseluler.9-11Antibodi monoklonal anti-EGFR

    akan berikatan dengan reseptor-reseptor EGFR yang terdapat

    pada regio ekstraseluler; akibatnya ikatan antara ligan dengan

    reseptor dapat dicegah sehingga EGFR tidak dapat

    teraktivasi.9,11Beberapa contoh mAb yang saat ini sedang

    dikembangkan dalam berbagai tahapan uji klinis adalah

    cetuximab, abgenix, dan medarex.9Penambahan cetuximab

    pada radioterapi dapat meningkatkan angka harapan hidup

    selama dua tahun pada pasien kanker leher dan kepala secara

    signifikan (p=0,02).12Tirosine kinase inhibitor akan berikatan

    dan menghambat kerja domain tirosin kinase yang terdapat

    pada regio intraseluler. Domain tirosin kinase berperan dalam

    proses transduksi sinyal untuk pertumbuhan sel kanker. Oleh

    karena itu, apabila domain tirosin kinase dihambat maka

    tranduksi sinyal untuk pertumbuhan sel kanker juga dapat

    dihambat.9-11 Beberapa contoh TKI yang saat ini sedang

    dikembangkan dalam beberapa tahap uji klinis adalah

    gefitinib, erlotinib, canertinib.9

    Daftar Pustaka

    1. Burgess AW, Garrett TPJ. EGF receptor family extracellular do-

    main structures and functions. In: Halley JD, Gullick WJ, editors.

    EGFR Signalisng networks in cancer therapy. New York: Humana

    Press; 2008. p. 3-14.

    2. Cohen S, Ushiro H, Stoscheck C, Chinkers M. A native 170,000

    epidermal growth factor receptor-kinase complex from shed

    plasma membrane vesicles. J Biol Chem. 1992; 257:152331.3. West CM, Joseph L. Epidermal growth factor receptor-targeted

    therapy. The British Journal of Radiology. 2008; 81:S36-S44.

    4. Bazley LA, Gullick WJ. The epidermal growth factor receptor

    family. Endocrine-Related Cancer. 2005;12:S17-S27.

    5. Burgess AW, Garrett TPJ. EGFR signaling network in cancer

    therapy. In: Teicher BA, editor. New York: Humana Press. 2008.

    p.3-14

    6. Baselga J. Why the epidermal growth factor receptor? the ratio-

    nale for cancer therapy. The Oncologist. 2002;7(4):2-8.

    7. Burgess AW, Garrett TPJ. EGF receptor family extracellular do-

    main structures and functions. In: Halley JD, Gullick WJ, editors.

    EGFR Signalisng networks in cancer therapy. New York: Humana

    Press; 2008. p. 3-14.

    8. Zimmermann M, Zouhair A, Azria D, Ozsahin M. The epidermal

    growth factor receptor (EGFR) in head and neck cancer: its role

    and treatment implications. Radiation Oncology. 2006;1(11):1-

    6.

    9. Harari P. Epidermal growth factor receptor inhibition strategies

    in oncology. Endocrine-Related Cancer. 2004;11:689-708.

    10 . El-Rayes B, LoRusso P. Targeting the epidermal growth factor

    receptor. British Journal of Cancer. 2004;91:418-24.

    11 . Ciardiello F, Tortora G. EGFR antagonists in cancer treatmen. N

    Engl J Med. 2008;358:1160-74.

    12 . Bonner JA, Harari PM, Giralt J, Azarnia N, Shin DM, Cohen RB,

    et al. Radiotherapy plus cetuximab for squamous-cell carcinoma

    of the head and neck. N Engl J Med. 2006;354:567-78.

    MH

    Epidermal Growth Factor Receptor(EGFR) sebagai Target Baru dalam Terapi Kanker