eggy retno yuliasih (5215122657)

83
1 LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Operasional Building Automation System (BAS) di PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza) Jakarta Pusat Disusun Oleh: Eggy Retno Yuliasihh NIM : 5215122657 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2015

Upload: taufan-aif-purnama

Post on 19-Feb-2016

47 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

celengan digital

TRANSCRIPT

1

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Operasional Building Automation System (BAS)

di PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza) Jakarta Pusat

Disusun Oleh:

Eggy Retno Yuliasihh NIM : 5215122657

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK

ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2015

2

3

4

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T. karena atas

brkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan PKL ini. Penulisan

laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mncapai

kelulusan pada mata kuliah praktik kerja lapangan pada program studi Pend.

Teknik Elektronik, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri

Jakarta. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, baik pihak kampus ataupun pihak lapangan/industri, sangatlah sulit bagi

saya untuk menyelesaiakan skripsi ini, saya mengucapkan terimaksih kepada :

1) Bapak Drs. Wisnu Djatmiko, MT. , selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

Universitas Negeri Jakarta.

2) Bapak Drs. Pitoyo Yuliatmojo, MT. , selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta sekaligus Dosen

Pembimbing Praktik Kerja Lapangan.

3) PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza) yang telah memeberikan

kesempatan dan ilmu kepada para mahasiswa prguruan tinggi untuk

melaksanakan Kerja Praktek.

4) Bapak Yudi Supriyanto, selaku Manager PT Royal Oriental (Sinarmas Land

Plaza)

5) Bapak Winarno selaku pembimbing lapangan dan instruktur yang telah

bersedia mluangkan waktu, memberikan ilmu dan pengalaman kepada

penulis.

6) Para teknisi/karyawan PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza) yang telah

membantu saya selama melaksanakan Kerja Praktek.

Akhir kata saya berharap Allh SWT berkena membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan PKL ini membawamanfaat

bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 15 Juni 2015

Penulis

5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN (1).......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN (2).......................................................... iii

KATA PENGANTAR........................................................................... iv

DAFTAR ISI........................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. vi

DAFTAR TABEL.................................................................................. vii

DAFTAR SINGKATAN....................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 PROFIL PERUSAHAAN/LEMBAGA.................................... 1

1.1.1 VISI DAN MISI PERUSAHAAN/LEMBAGA................ 2

1.1.1.1 Visi PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza)........... 2

1.1.1.2 Misi PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza).......... 3

1.1.2 PRODUK DAN JASA...................................................... 3

1.1.3 PENYEWA........................................................................ 4

1.1.4 FASILITAS....................................................................... 4

1.1.5 PENGHARGAAN............................................................ 5

1.1.6 DENAH LOKASI............................................................. 5

1.2 LINGKUP PEKERJAAN PKL............................................... 5

1.3 JADWAL PELAKSANAAN PKL.......................................... 6

BAB II PELAKSANAAN PKL............................................................ 7

6

2.1 PERENCANAAN PEKERJAAN............................................. 7

2.2 PELAKSANAAN PEKERJAAN............................................. 8

BAB III ANALISIS PEKERJAAN ...................................................... 22

3.1 ANALISIS PEKERJAAN........................................................ 22

3.1.1 DEFINISI BAS................................................................... 22

3.1.1.1 KONFIGURASI SITEM BMS................................... 23

3.1.1.2 LOGIN METASYS ADS........................................... 24

3.1.1.3 SCREEN LAY OUT DAN FRAME............................. 25

3.1.1.4 STATUS SYMBOL .................................................. 26

3.1.1.5 MENU........................................................................ 27

3.1.1.6 DISPLAY FRAME.................................................... 31

3.1.2 OPERASIONAL SYSTEM.................................................. 39

3.1.2.1 LGT, AHU DAN FCU............................................... 40

3.1.2.2 TREND...................................................................... 44

3.1.2.3 SCHEDULE ............................................................. 45

3.2 HAMBATAN DAN SOLUSI PEKERJAAN.......................... 53

BAB IV PENUTUP................................................................................ 55

4.1 KESIMPULAN......................................................................... 55

4.2 SARAN..................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 58

LAMPIRAN

7

DAFTAR SINGKATAN / ISTILAH

ADS : Aplication Data Server merupakan komponen dari metasys yang

mengelola pengumpulan dan penyajian data tren, perubahan status,

operator transaksi, dan konfigurasi system.

AHU : Air Handling Unit merupakan suatu alat penukar panas udara,

dimana udara panas dari ruangan di hembuskan melewati coil

pendingin di dalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang

selanjutnya di distribusikan ke ruangan.

AI : Analog Input digunakan untuk membaca pengukuran.

AO : Analog Output mengontrol kecepatan atau posisi dari peralatan.

BI : Binary Input mengindikasikan apabila device menyala atau tidak.

BO : Binary Output digunakan untuk membuka dan menutup relay dan

switch.

BAS : Biulding Automation System adalah sistem pengendalian dan

pemantauan yang terpusat dari seluruh peralatan mekanikal dan

elektrikal yang terdapat di suatu gedung.

Chiller : Mesin yang berfungsi menghasilkan air dingin yang kemudian di

distribusikan oleh pompa ke AHU atau FCU.

DDC : Direct Digital Control yang mempunyai input dan output baik

secara analog ataupun digital, iput dan ouput tersebut berguna

sebagai indikator untuk mengetahui status dari perangkat yang

akan di kontrol.

Fire Fighting: Sistem Pemadam Kebakaran yang di sediakan dalam gedung

sebagai prefentif (pencegah) terjadinya kebakaran.

FCU : Fan Coil Unit adalah perangkat sederhana yang terdir dari

kumparan (Coil) dan kipas, FCU digunakan untuk mengontrol

suhu dalam ruangan yang di kendaliakan oleh on/off switch.

8

GENSET : Generator Set diesel menghasilkan tenaga listrik dengan

menggunakan altenator dan mesin diesel.

HVAC : Heataing system Ventilating and Air Conditioning merupakan

sistem pemanas, sirkulasi udara, dan pendingin yang ada pada

gedung yang dirangkum dalam satu system.

Lighting : Sistem pencahayaan otomatis yang terintegrasi dalam sistem BAS

Metasys Program yang digunakan dalam aplikasi BAS.

NAE : Network Automation Engine menyediakan pemantauan

komprehensif dan peralatan kontrol, penjadwalan, alarm dan

manajemen data, manajemen energi, pertukaran data, tren data, dan

penyimpanan data.

Plumbing : Suatu sistem pemipaan dalam suatu bangunan yang mencangkup

segala yang berhubungan dengan pipa, misalnya sistem pemipaan

air bersih.

STP : Sewage Treatment Plan adalah sebuah sistem pengolahan air

limbah menjadi air bersih kualitas 3, yang kemudian bisa

dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau dibuang ke sungai

tanpa mencemari air sungai.

9

DAFTAR LAMPIRAN

SURAT PERMOHONAN PKL

SURAT KETERANGAN DITERIMANYA PKL

FORM C-1 (CATATAN KEGIATAN PKL)

FORM E-5 (KESAN MAHASISWA SELAMA PRAKTIK KERJA

LAPANGAN)

FORM E-2 (LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN OLEH

PEMBIMBING LAPANGAN)

SERTIFIKAT PKL

10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PROFIL PERUSAHAAN/LEMBAGA

PT. Royal Oriental didirikan pada 25 Juni 1969, dengan akta no. 20 dibuat

di hadapan Mohamad Iljas, notaris pengganti di Jakarta. Akta tersebut telah

diumumkan dalam Berita Negara Kesatuan Republik Indonesia no. 56 tanggal

Juli 13, 1971, suplemen no. 318 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik

Indonesia.

Gambar 1.1 Gedung PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza)

PT Royal Oriental adalah sebagai manegement property terutama dari

gedung kantor. Selain manajemen gedung, perusahaan juga menyediakan layanan

lainnya yang berhubungan dengan pemasaran yang dibutuhkan oleh pemilik

bangunan dan manajemen proyek prospek penyewa yang akan melaksanakan

perbaikan atau renovasi.

11

Pada saat ini perusahaan mengelola Sinarmas Land Plaza Jakarta-kelas "A"

bangunan (dimiliki oleh perusahaan) dirancang oleh arsitekin ternasional RTKL

dan dibuat khusus untuk distrik bisnis paling bergengsi di Jakarta, dan beberapa

gedung perkantoran yang dimiliki oleh pihak lain yang berada di Jakarta, Medan,

dan Surabaya.

PT Royal Oriental adalah anak perusahaan dari Sinarmas Land anggota

Sinarmas Divisi Real Estate, bergerak dalam real estate dan pengembangan

bisnis, sertainvestasi di rumah-rumah, rumah toko, pusat perbelanjaan, gedung

perkantoran, apartemendan hotel. Selain sebagai pengembang Sinarmas Land

memiliki pengalaman sebagai manegement property dalam proyek-proyek sebagai

berikut : gedung perkantoran, apartment, perumahan, komersial, hotel. Sinarmas

Land Plaza selesai dibangun pada tahun 1997. Kompleks Sinarmas Land Plaza

terdiri dari 3 gedung yaitu Menara-1, Menara-2 dan Menara-3 yang disewakan

kepada umum. Menara-1 dan Menara-3 masing-masing mempunyai 12 lantai.

Sedangkan Menara-2 terdiri dari 39 tingkat di atas permukaan tanah (170 meter)

dan 3 level lantai basement, dengan luas area 91,000 m2 gross area, 75,000 m

2

area sewa. Dengan 39 lantainya yang menjulang ke angkasa, Sinarmas Land Plaza

menjadi sosok gedung yang berprofil tegas di cakrawala kota Jakarta.

1.1.1 VISI DAN MISI PERUSAHAAN/LEMBAGA

1.1.1.1 Visi PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza)

Memberikan pelayanan secara professional di bidang pengelolaan property

untuk memuaskan pelanggan dan jasa.

12

1.1.1.2 Misi PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza)

Untuk memberikan layanan efektif manegement property efisien melalui

profesionalisme sumber daya manusia, penerapan standar internasional system

manajemen mutu ISO 9002 dan lingkungan aman, dengan keberatan utama

meningkatkan nilai asset properti yang dimiliki dan dikelola.

1.1.2 Produk Dan Jasa

PT. Royal Oriental adalah pemilik dan pengelola gedung Sinarmas Land

Plaza. Penulis ingin menjelaskan lebih dalam mengenai gedung kantor Sinarmas

Land Plaza. Sinarmas Land Plaza terletak di Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta

Pusat 10350 Lingkungan sangat nyaman. Keuntungan memiliki kantor di

Sinarmas Land Plaza adalah :

1. Terletak di boulevard paling bergengsi di Jakarta

2. Dapat menghindari kemacetan melalui Jl. Timor

3. Dekat dengan hotel bintang lima seperti Hotel Nikko Jakarta, Hotel Grand

Hyatt, Hotel Sari Pan Pacific, dll

4. Sebelah kantor pemerintah pusat dan daerah

5. Sebelah Centre paling eksklusif Belanja di Jakarta, Plaza Indonesia (PI)

dan Entrertainment X'enter (EX)

6. Pusat kantor pusat perbankan dan lain-lain.

13

1.1.3 Penyewa

Bagunan utama (Tower 2) pada Sinarmas Land Plaza, sebagian besar daerah

ini diduduki oleh Bank International Indonesia (BII), tetapi ada penyewa lain baik

perusahaan multinasional dan perusahaan nasional seperti :

1. Jepang

a. PT. Marubeni Indonesia

b. PT. Bank Mizuho Indonesia

c. PT. NYK Line Indonesia

d. PT. Matlamat Cakera Canggih

2. Korea

a. PT. LIG Insurance Indonesia

3. Lokal

a. Grup Sinarmas

b. Ray White Propertindo

c. PT. Pru Viva

1.1.4 Fasilitas

Sinarmas Land Plaza juga menyediakan beberapa fasilitas seperti bank,

Galery Smartfren, mesin ATM, Cafe, Japanese Restaurant, Food Court, Toko

Kesehatan, Toko, Coffee Shop, Money Changer, Florist Store, Travel Agent,

Bakery Shop, Kantor Pos, sampai laundry/dry clean, yang dapat membantu

penyewa dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

14

1.1.5 Penghargaan

Di bawah PT. Royal Oriental untuk pengelolaan Sinarmas Land Plaza tower

2 dan 3, ini dimulai tahun 2000, mendapat ISO 9001: 2001 tahun system

manajemen kualitas. ASEAN Energy Award tahun 2005, Saat ini Sinarmas Land

Plaza adalah salah satu bangunan bio-climatically baik Jakarta dan program

konservasi energy telah dilaksanakan di gedung perkantoran lainnya yang dimiliki

dan/atau dikelola oleh Sinarmas manegement property.

1.1.6 Denah Lokasi

Gambar 1.2 Denah Lokasi PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza)

1.2 LINGKUP PEKERJAAN PKL

Ruang lingkup kerja lapangan dibatasi dengan :

Menganalisis/mengamati proses sistem telekomunikasi PABX di gedung

Sinarmas Land Plaza pada tower II dan III

15

Sebagai maintanance ME (Mekanik Elektrik) di gedung PT. Royal

Oriental (Sinarmas Land Plaza)

1.3 JADWAL PELAKSANAAN PKL

Kegiatan PKL ini dilaksanakan di PT Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza),

yang berlokasi Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta Pusat 10350, yang telah

dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2015 s/d tanggal 21 Februari 2015.

16

BAB II

PELAKSAAN PKL

2.1 PERENCANAAN PEKERJAAN

Perencaaan Pekerjaan PKL (Praktek Kerja Lapangan), tahap awal yang

dilakukan yakni diskusi dengan pembimbing lapangan mengenai waktu

perencanaan pekerjaan terhitung mulai tanggal 21 Januari 2015 s/d tanggal 21

Februari 2015. Berikut waktu pelaksanaan yang direncanakan :

Tabel 2.1 Rancangan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

No

Rancangan

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan (Januari-Februari)

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

1

Pengenalan

lingkungan kerja

bagian Mekanik

Elektrik

2

Mempelajari sistem

kerja BAS (Building

Automatic System)

3

Mempelajari sistem

kerja PABX (Private

Automatic Branch

eXtension)

4

Fokus operasional

dan pemeliharaan

17

sistem

telekomunikasi

PABX (Private

Automatic Branch

eXtension)

2.2 PELAKSANAAN PEKERJAAN

Adapun uraian pelaksanaan pekerjaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) yang telah penulis lakukan selama 1 (satu) bulan, terhitung mulai tanggal

21 Januari 2015 s/d tanggal 21 Februari 2015, jam kerja mengikuti jam kerja

karyawan reguler dari jam 08.30-17.30 WIB dari hari senin hingga jumat :

Tabel 2.2 Uraian Kegiatan Kerja Praktek

No. Hari Tanggal Rincian Kegiatan

1 Rabu 21 Januari 2015 Pengenalan lingkungan kerja perihal penempatan

pilihan praktek yakni bagian mekanik elektrik

diantaranya terdapat :

- Bagian Komunikasi (PABX/Private Automatic

Branch eXtension)

Mengelola hubungan sistem telekomunikasi gedung

yakni mengatur, mengarahkan, dan memonitoring

sistem incoming/outgoing telepon sesuai pemrograman

yang dilakukan.

18

- Bagian Operasional (BAS/Building Automatic

System)

Mengelola peralatan kontrol sistem operasional

elektrik dalam keperluan gedung.

2 Kamis 22 Januari 2015 Pengenalan dan mempelajari teori yang berhubungan

dengan system BAS (Building Automatic System)

a. Penjelasan System BAS (Building Automatic

System)

Sebuah pemograman, komputerisasi, intelligent

19

network dari peralatan elektronik yang menyediakan

pemantauan komprehensif dan peralatan kontrol,

penjadwalan, alarm dan manajemen data,

manajemen energi, pertukaran data, tren data, dan

penyimpanan data dalam sebuah gedung

Tampilan awal Program Building Automation System

(BAS)

3 Jum‟at 23 Januari 2015 Pemahaman singkat oleh kontraktor pemasangan ATM

VSAT (Very Small Aperture Terminal) mengenai

pekerjaan

a. Pengamatan bagian-bagian Antenna ATM VSAT

20

Reflector

Pemantul sinyal dari/ke satelit.

Feedhorn

Untuk menangkap sinyal dari/ke satelit melalui

reflector.

Low Noise Amplifiers (LNA)

Berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal

yang datang dari satelit melalui antena dengan noise

yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar (500

MHz).

Up Converter

Berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate

frequency (IF) atau sinyal frekuensi menengah

dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz

menjadi sinyal RF Up link (5,925 – 6,425 GHz).

Down Converter

Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link

(3,7 MHz – 4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate

Frequency dengan frekuensi center sebesar 70

MHz.

Dish Antenna

Ukuran dish sebanding dengan kemampuan antena

untuk menguatkan sinyal.

21

b. Pengamatan cara kerja sistem koneksi antena ATM

VSAT

Proses Transmisi Sinyal Satelit

a. Data yang akan ditransmisikan dari perangkat

remote/user, terlebih dahulu memasuki modem.

Dalam modem ini data dimodulasi. Proses modulasi

ini menggunakan teknik PSK. Modulasi ini

bertujuan untuk mentranslasikan gelombang

frekuensi informasi ke dalam gelombang lain pada

frekuensi yang lebih tinggi untuk dibawa ke media

transmisi.

b. Setelah data tersebut dimodulasi, selanjutnya akan

memasuki perangkat yang disebut RFT ( RF

Transceiver) atau driver. Dalam RFT ini terdapat

Up dan Down Converter. Untuk proses transmit

yang digunakan adalah Up Converter. Up Converter

ini berfungsi untuk mentranslasikan sinyal dari

frekuensi menengah IF (Intermediate Frequency)

menjadi suatu sinyal RF (Radio Frequency). Output

sinyal yang dihasilkan adalah 5925 – 6425 MHz.

c. Proses selanjutnya adalah memasuki SSPA (Solid

State Power Amplifier) yang berfungsi sama dengan

HPA yaitu untuk memperkuat sinyal RF agar dapat

22

diterima oleh satelit.

d. Sinyal masuk ke dalam feedhorn, sinyal dari

feedhorn dipantulkan ke satelit dengan antena.

Proses Receive Sinyal Satelit

a. Antena menerima sinyal dari satelit, sinyal yang

diterima antena kemudian dipantulkan ke feedhorn.

b. Dari Feedhorn, sinyal diteruskan memasuki LNA

(Low Noise Amplifier). Dimana LNA ini berfungsi

untuk menekan noise dan memperkuat sinyal yang

diterima.

c. Dari LNA sinyal diteruskan memasuki Down

Converter yang berfungsi untuk mentranslasikan

sinyal RF menjadi sinyal IF.

d. Setelah memasuki Down Converter, maka sinyal IF

memasuki perangkat modem untuk melakukan

proses demodulasi, dimana prose demodulasi itu

dimaksudkan untuk memisahkan antara sinyal

carrier dengan informasi yang ada di dalamnya.

e. Informasi yang sudah terpisah dari sinyal carrier

kemudian diteruskan ke perangkat user seperti

Router , Multiplexer, dan sebagainya.

23

Dokumentasi :

4 Senin 26 Januari 2015 Mempelajari teori yang berhubungan dengan sistem

telekomunikasi PABX (Private Automatic Branch

eXtension)

a. Penjelasan PABX

- Definsi PABX

PABX merupakan suatu sistem atau perangkat

yang secara otomatis dapat mencabangkan (branch)

menjadi dua atau lebih sistem atau instalasi telepon

untuk dapat dijadikan saluran yang dapat berdiri sendiri

(private) tanpa diparalel dengan saluran yang lainnya,

dan dapat digunakan untuk melakukan pertukaran

(exchange) komunikasi incoming/outgoing tersendiri.

PABX banyak digunakan untuk perkantoran, hotel,

villa, sekolah-sekolah atau gedung besar lainnya untuk

mempermudah berkomunikasi.

24

- Fungsi PABX

Dengan memakai PABX ini dapat menghemat

biaya pemakaian dimana kita tidak perlu membayar

untuk pemakaian telepon yang digunakan di area

internal PABX atau antar extension. PABX juga akan

mengoptimalkan pemakaian/pemesanan line telepon

PSTN (Public Switch Telephone Network) atau provider

telepon sehingga kita tidak perlu memesan line telepon

sebanyak extension yang kita miliki.

- Cara kerja sistem PABX

Ketika pelanggan pemanggil off hook, secara otomatis

kita mengirim sinyal ke PABX yang PABX mengerti

(dial tone). Kemudian ketika mendial digit, PABX

mengetahui apakah ini merupakan panggilan internal

atau external. Proses routing dimulai. Jika internal maka

dikirim ke PABX tidak menggunakannya “trunk” pada

sisi luar. Namun jika external, dimulai dengan mencari

nomor-nomor yang kita dial lalu engirim informasi ke

central office

b. Cara penomoran extension dalam gedung

XX X XX

Menara Lantai Ruangan

25

5 Selasa 27 Januari 2015 Pemahaman sistem jaringan PABX (Private Automatic

Branch eXtension)

6 Rabu 28 Januari 2105 Pemahaman singkat oleh kontraktor pemasangan

antenna radio antar gedung

- Pengamatan pemasangan Antenna Radio point to

point antar gedung

Dokumentasi :

7 Kamis 29 Januari 2015 Membantu penginputan data telekomunikasi dengan

program DTOS (Database Telephone System) guna

update data tahun 2015

8 Jum‟at 30 Januari 2015 Pengamatan jenis-jenis telepon yang digunakan dalam

gedung untuk aplikasi PABX

1. Pesawat telepon analog

26

2. Pesawat telepon digital

3. Pesawat telepon dengan IP

9 Senin 02 Februari 2015 Pengenalan perangkat-perangkat PABX (Private

Automatic Branch eXtension)

- Mesin PABX tipe 7400 ICSa

- Terminal LSA berhubungan dengan panel/frame

yang terhubung ke PABX

- PC Billing System (data com)

- ADS (Aplication Data User)

- TeleCARE Voice Mail

Menganalisis penanganan nomor tenant yang

bermasalah

- Dilakukan omzeting pada MDF

10 Selasa 03 Februari 2015 Pengenalan dan mempelajari teori yang berhubungan

dengan layanan dasar Sentral PABX serta penjelasan

pengertian Program MAT

11 Rabu 04 Februari 2015 Pemahaman jaringan pada sistem BAS

a. NAE-55.

Network Automation Engine (NAE) menyediakan

27

pemantauan komprehensif dan peralatan kontrol,

penjadwalan, alarm dan manajemen data, manajemen

energi, pertukaran data, tren data, dan penyimpanan

data.

b. ADS.

Application Data Server (ADS), merupakan

komponen dari metasys yang mengelola pengumpulan

dan penyajian data tren, perubahan status, operator

transaksi, dan konfigurasi system.

c. DDC.

Setiap peralatan dikontrol langsung oleh DDC

dengan bantuan sensor dan relay. DDC yang dipakai

adalah type; AS-VAV-111, dan AS-VAV-110.

DDC dengan type AS-VAV111-1 memiliki terminal-

terminal sebagai berikut;

1. 6 Analog Input (AI).

2. 4 Binary Input (BI).

3. 6 Binary Output (BO).

4. 2 Analog Output (AO).

5. Terminal Power 24 VAC.

6. 2 Terminal Output Power 15 VDC.

28

DDC dengan type AS-VAV110 memiliki terminal-

terminal sebagai berikut ;

1. 6 Analog Input (AI).

2. 4 Binary Input (BI).

3. 8 Binary Output (BO).

4. Terminal Power 24 VAC.

5. 2 Terminal Output Power 15 VDC.

12 Kamis 05 Februari 2015 Penjelasan sub sistem cara kerja BAS

- NAE (Network Automation Engines)

- Sumpit

- Plumbing

- Fire Fighting

- Chiller

- AHU FCU

- Fan

- Genset

- Electrical

- Lighting

13 Senin 09 Februari 2015 Mengamati hardware setiap sub sistem BAS ke

lapangan

- NAE (Network Automation Engines)

- Sumpit

29

- Plumbing

- Fire Fighting

- Chiller

- AHU FCU

- Fan

- Genset

- Electrical

- Lighting

14 Selasa 10 Februari 2015 Mengamati penggunaan ADS dalam pengaturan

schedule sesuai permintan tenant

15 Rabu 11 Februari 2015 Mereview kembali materi yang didapat (PABX dan

BAS) dengan pembimbing lapangan

16 Kamis 12 Februari 2015 Diskusi dengan pembimbing lapangan terkait

pemilihan fokus topik yang akan dijadikan laporan

PKL menentukan judul jurnal laporan PKL

mengenai PABX

Memulai menyusun laporan PKL

17 Jum‟at 13 Februari 2015 Kunjungan lokasi mekanisme konfigurasi sistem PABX

dari telepon sampai Sentral PABX gedung

18 Jum‟at 27 Februari 2015 Pengamatan cara pemeliharaan PABX gedung

Penjelasan dari pembimbing lapangan terkait

masalah gangguan yang terjadi dalam PABX

gedung serta cara prosedure penanganannya.

30

19 Sabtu 28 Februari 2015 Diskusi dengan pembimbing lapangan terkait

pembahasan materi PABX dalam laporan PKL dan

mencari bahan materi untuk melengkapi laporan PKL

20 Jum‟at 06 Maret 2015 Test lisan dengan pembimbing lapangan mengenai

materi PABX yang didapatkan selama pelaksanaan

PKL

Mengurusi administrasi untuk surat keterangan

selesai PKL

21 Sabtu 07 Maret 2015 Melakukan revisi laporan PKL

Memberikan nilai penilaian praktikum kerja

lapangan oleh pembimbing lapangan

Tabel 2.2 Realisasi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

31

BAB III

ANALISIS PEKERJAAN

Pada bab ini disajikan mengenai landasan teori pada pelaksanaan pekerjaan

mengenai Operasional dan Pemeliharaan Sistem Telekomunikasi PABX.

3.1 ANALISIS PEKERJAAN

Sinarmas Land Plaza Jakarta adalah sebuah gedung „grade A‟ yang

dimiliki oleh perusahaan PT. Royal Oriental Sinarmas Land Plaza terdiri

dari 2 gedung yaitu Menara-2 dan Menara-3 yang disewakan kepada umum

karena Sinarmas Land Plaza merupakan gedung perkantoran yang penuh

dengan aktivitas baik perkantoran atau perdagangan, call centre, data centre

dan perbankan yang kaya akan sistem mekanikal dan elektrikal. Perlu

adanya sistem operator yang dapat melakukan pengamatan dan pengontrolan

secara cepat, tepat, dan efisien dengan manajemen energi yang baik. Maka

digunakanlah sistem Building Automation System (BAS) yang dapat

mengatur penggunaan energi sesuai atau sebatas yang dibutuhkan.

3.1.1 Definisi BAS

Building Automation System (BAS) adalah suatu sistem

pengendalian dan pemantauan yang terpusat dari seluruh peralatan

makanikal dan elektrikal yang terdapat di suatu gedung. BAS terdidri

dari beberapa Direct Digital Control (DDC) yang mempunyai input

dan output baik secara analog ataupun digital. Input dan output

tersebut berguna sebagai indikator untuk mengetahui status dari

perangkat yang akan di kontrol.

32

3.1.1.1 Konfigurasi Sistem BMS.

Gambar 3.1 BAS Topologi.

d. NAE-55.

Network Automation Engine (NAE) menyediakan pemantauan

komprehensif dan peralatan kontrol, penjadwalan, alarm dan manajemen

data, manajemen energi, pertukaran data, tren data, dan penyimpanan data.

e. ADS.

Application Data Server (ADS), merupakan komponen dari metasys yang

mengelola pengumpulan dan penyajian data tren, perubahan status,

operator transaksi, dan konfigurasi system.

f. DDC.

Setiap peralatan dikontrol langsung oleh DDC dengan bantuan sensor dan

relay. DDC yang dipakai adalah type; AS-VAV-111, dan AS-VAV-110.

DDC dengan type AS-VAV111-1 memiliki terminal-terminal sebagai

berikut;

7. 6 Analog Input (AI).

8. 4 Binary Input (BI).

9. 6 Binary Output (BO).

33

10. 2 Analog Output (AO).

11. Terminal Power 24 VAC.

12. 2 Terminal Output Power 15 VDC.

DDC dengan type AS-VAV110 memiliki terminal-terminal sebagai

berikut;

6. 6 Analog Input (AI).

7. 4 Binary Input (BI).

8. 8 Binary Output (BO).

9. Terminal Power 24 VAC.

10. 2 Terminal Output Power 15 VDC.

3.1.1.2 Login Metasys ADS.

1) Buka Internet Explorer.

Masukan IP 192.168.1.10/metasys

Gambar 3.2 IP Metasys ADS

Pilih Open

Gambar 3.3 Open Metasys ADS

34

2) Muncul menu login.

Gambar 3.4 Menu Login.

3) Masukkan username dan password.

User; opr, Password; operator

3.1.1.3 Screen Layout dan Frames.

Layar berisi empat frame dan memberikan tampilan yang konsisten dalam

setiap mode (online, offline). Akses dan fitur tertentu, tergantung pada hak

akses.

Gambar 3.5 Basic Screen Layout.

35

1) Menu

Menampilkan menu bar dan log-in nama pengguna (dalam hal ini,

MetasysSysAgent). Untuk informasi lebih lanjut tentang menu,

lihat Menu (!). Log out atau keluar dari sistem menggunakan

tombol di frame menu.

2) Display.

Menyajikan data dan informasi yang dipilih oleh pengguna. Pada

gambar contoh diatas merupakan penjelasan detail ADS.

3) Navigation.

Navigation menampilkan item-item yang berada dalam system.

4) Status.

Menampilkan informasi tentang tindakan pengguna saat ini dan

waktu sekarang / zona waktu dari server Ikon status bar

menunjukkan status sistem.

3.1.1.4 Status Symbol

Simbol Status menunjukkan status item dalam sistem user interface.

Misalnya, simbol status muncul di pohon navigasi. Tabel berikut

menunjukkan contoh indikator status yang mungkin timbul.

Indikator Deskripsi Indikator Status

! Tanda Seru Merah Item Alarm.

! Tanda Seru Biru Warning, item Peringatan.

!? Tanda Seru Merah dan tanda

Tanya merah

Unreliable Alarm, kemungkinan item tidak terbaca dan

Alarm.

X X Merah Item offline

36

X X Biru Komunikasi Error, Tidak dapat membaca status item

Segitiga Biru Local Site Director

Tabel 3.1 Simbol Indikator

3.1.1.5 Menu.

Gambar 3.6 Item Menu Metasys

Item Menu.

Meliputi Page Setup, Print Preview, Print, digunakan untuk pengaturan

pencetakan halaman yang akan di-cetak.

Edit Menu.

Edit > Delete Items Delete, Menghapus (menghilangkan) satu atau lebih

elemen yang dipilih dalam struktur navigasi.

View Menu.

View > Extended Labels.

Centang Box untuk Mengaktifkan dan menonaktifkan tampilan label item

dalam struktur navigasi. Label menunjukkan informasi diperpanjang

tentang sebuah elemen dalam kurung di samping label standar.

37

Contoh:

Standard Label = N2 Trunk1

Extended Label = N2 Trunk1{N2-1}

View > Enable Alarm Pop-Ups.

Centang Box Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan Alarm Pop-Up.

View > Panel Layout.

User interface memungkinkan Anda untuk mengatur tampilan tata letak

bingkai Anda sendiri. tersedia enam pilihan bingkai;

Gambar 3.7 Menu Panel Layout.

Action Menu.

Action > Refresh Current Tab.

Refresh data yang ditampilkan dalam tab frame aktif atau display.

Action > Refresh All Tabs.

Refresh data yang ditampilkan dalam semua tab dari panel layar aktif atau

frame navigasi.

Insert Menu.

Digunakan untuk pengaturan, penambahan engine, ddc, object point,

graphics.

Tools Menu.

Tools > User Profile.

untuk mengelola bahasa pengguna, tampilan navigasi standar, dan

pengaturan profil lain.

38

Tools > Change Password

Untuk mengganti Password.

Tools > Administrator.

Item menu ini hanya tersedia untuk pengguna dalam peran

ADMINISTRATOR. untuk mengelola account pengguna dengan

menciptakan peran / profiles; pengaturan password user; kategori set

berbasis, dan izin navigasi untuk melihat / akses, dan melakukan tugas-

tugas lain.

Tools > Configure Preferences.

Sistem Metasys memberikan preferensi pribadi untuk antarmuka

pengguna. Preferensi memungkinkan Anda mengkonfigurasi perilaku user

interface, warna, tampilan awal dan kemampuan untuk menambahkan link

ke aplikasi eksternal yang dapat diakses dari dalam antarmuka pengguna.

Tools > Field Device Tools.

Digunakan untuk Upload/Download pengaturan DDC.

Query Menu.

Digunakan untuk melihat Alarm Report, Offline Report, Disabled Report,

Override Report, Supervisory Override Report.

Query > Global Search.

Memungkinkan anda untuk mencari sistem Metasys untuk beberapa item

yang memenuhi kriteria tertentu berdasarkan penamaan dan jenis objek.

The pencarian global memberi Anda kemampuan untuk mengelola daftar

objek, yang dapat digunakan oleh fitur-fitur lain untuk memerintah, tren,

pelaporan, modifikasi, dan seleksi objek.

Kotak Search Locations.

Klik Add untuk memasukkan area dimana objek berada.

Object Name Box.

Memungkinkan Anda untuk mengetik nama lengkap atau sebagian dari

objek yang ingin Anda temukan. Anda dapat membiarkannya kosong

untuk pencarian yang lebih luas. Anda juga dapat menggunakan satu atau

lebih wildcard (* atau?) Untuk membantu pencarian Anda.

39

Object Type Drop-Down List.

Memungkinkan Anda untuk memilih jenis objek untuk mencari atau

mencari semua jenis tujuan khusus. Pilihan meliputi;

1. All (excluding extensions).

2. Trend Extensions.

3. Totalization Extensions.

4. Alarm Extensions.

5. Schedules.

6. Calendars.

7. Field Devices.

8. Field Points

Tombol Search.

Klik tombol Search untuk memualai pencarian objek. Hasil pencarian akan

muncul di table Search Result.

Help Menu.

Help > Metasys Help

Anda juga dapat mengakses Bantuan dengan menekan F1. Bila Anda

mengakses sistem Bantuan Metasys dari perangkat Anda, kotak dialog File

Download akan muncul menanyakan apakah Anda ingin membuka file

Bantuan atau menyimpannya ke komputer Anda. Klik Simpan dan

memilih sebuah lokasi di komputer Anda di mana Anda ingin menyimpan

file Bantuan. Untuk mengakses file ini disimpan Bantuan, cari dan double-

klik MetasysSystemEx-tendedArchitecture.chm. Anda dapat mengakses

bantuan tanpa perangkat akses Metasys, tetapi

MetasysSystemExtendedArchitecture.chm adalah sekitar 3 MB, jadi

pastikan Anda memiliki ruang yang tersedia sebelum menyimpan file ke

Anda.

40

Help > About Metasys.

Menampilkan versi, hak cipta, dan runtime informasi memori maksimum

untuk sistem Metasys. Memori Maksimum Runtime menunjukkan berapa

banyak memori yang diatur ke teknologi Java. Memori Maksimum

Runtime default adalah 512 MB.

3.1.1.6 Display Frame.

Untuk masuk ke gambar Home, Setelah Login, pilih lalu klik Home, akan

muncul display

Home;

Gambar 3.8 Folder Graphic.

Dari Gambar menu Home, pengguna bisa menuju gambar system yang

lain. Misalnya system sum-pit, chiller, AHU, atau klik nomor lantai untuk

melihat peralatan yang aktif dilantai tersebut. Untuk melihat system BMS

dalam bentuk text, setelah login, pilih NAE55-1, untuk melihat DDC ada

di N2 Trunk-1 (port-1) dan N2 Trunk-2 (port-2).

41

Gambar 3.9 Point DDC.

Tabel Tombol Display.

Tombol Deskripsi

Memungkinkan Anda untuk mengedit atribut untuk item yang

ditampilkan. Anda dapat mengedit nilai bervariasi tergantung

pada item yang ditampilkan. Pilih tombol Save untuk menyimpan

perubahan Anda.

Menampilkan isi sebelumnya yang tampilkan dalam panel ini.

Dapat menyimpan sampai 5 item.

Menampilkan isi selanjutnya, setelah item tersimpan.

Kunci panel display yang dipilih (untuk mencegah display

berubah). Tombol ini digunakan untuk membuka dan mengunci

display.

Maksimalkan panel aktif dengan ukuran penuh Tampilan Frame.

panel lain muncul saat Anda mengklik tombol restore.

42

mengembalikan panel ke posisi dan ukuran aslinya

menutup tampilan yang sedang ditampilkan di layar panel

Menutup semua layar panel

menampilkan informasi tentang item yang ditampilkan

Menampilkan semua informasi yang berkaitan dengan sistem

yang berisi item yang ditampilkan

Tabel 3.2 Tombol Display

Alarm Windows.

Alarm Window menampilkan pesan alarm terbaru, Pesan alarm mencakup

nama item dalam alarm, status tanggal, dan waktu ketika alarm terjadi.

Gambar 3.10 Alarm Pop-up.

a. Ack.

Mengenali dan menghentikan jendela alarm.

b. Snooze.

Untuk menghilangkan jendela alarm yang muncul, dan akan kembali

muncul setelah 5 menit.

c. Snooze All.

Untuk menghilangkan seluruh jendela alarm yang muncul, dan akan

kembali muncul setelah 5 menit.

43

d. View Item.

Menampilkan tab fokus objek alarm.

e. Discard.

Menghapus Alarm yang muncul.

f. Minimize.

Minimalkan Window Alarm. Jika alarm baru terjadi, jendela alarm muncul

lagi.

Icon Display Graphic.

HOME

Gambar 3.11 Icon Home Menampilkan Gambar Home.

SUMPIT

Gambar 3.12 Icon Sumpit Menampilkan Gambar Posisi Sump-Pit.

44

STP

Gambar 3.13 Icon STP menampilkan Proses Pengolahan Air Kotor yang akan di

rececling

PLUMBING

Gambar 3.14 Icon Plumbing Menampilkan Gambar Sistem Air Bersih

45

FIRE FIGHTING

Gambar 3.15 Icon Fire Fighting Menampilkan Gambar Sistem Fire Fighting.

CHILLER

Gambar 3.16 Icon Chiller Menampilkan Gambar Sistem Chiller untuk pendingin

AHU

46

AHU

Gambar 3.17 Icon AHU control sistem set point dan return temperature serta

mengatur schedule start/stop AHU .

FAN

Gambar 3.18 Icon FAN Menampilkan letak posisi dan status Fan

47

GENSET

Gambar 3.19 Icon Genset Menampilkan Gambar Sistem Genset.

ELECTRICAL

Gambar

3.20 Icon Electrical Menampilkan Gambar Sistem Electrical.

48

LIGHTING

Gambar 3.21 Icon Lighting Menampilkan Gambar Summary Lampu.

NAE

Gambar 3.22 Icon NAE Menampilkan Topologi Sistem NAE.

DENAH LANTAI

2 3 4

Menara-3 1 2

Menara-2

Gambar 3.23 Icon Denah Lantai untuk Menampilkan Gambar denah lantai beserta

peralatannya.

3.1.2 OPERATIONAL SYSTEM

Pada setiap lantai, akan muncul equipment yang terkontrol oleh bas.

Peralatan yang bisa dikontrol yaitu AHU, Fan, dan Lighting.

49

3.1.2.1 LGT, AHU dan FCU.

Gambar 3.24 Denah Lantai dan peralatan.

Dari gambar denah terlihat untuk melihat detail AHU Klik ;

Akan muncul gambar AHU;

AHU-GF-2

50

Gambar 3.25 AHU.

Untuk Start Stop AHU bisa dilakukan dengan klik kanan tombol Command,

Atau lewat menu Text, klik kanan pilih Command akan muncul display;

Gambar 3.26 Start AHU

51

Start dan Stop.

Digunakan untuk start/stop peralatan.

Operator Override.

Untuk mengirim perintah override ke objek. Present Value pada object akan

berubah Prioritasnya, Override Operator prioritas (8).

Release Operator Override.

Me-rilis perintah override yang dilakukan lewat operator.

Release.

Me-rilis perintah override, dan memberi prioritas rilis ke prioritas yang

diinginkan.

Release All.

Me-rilis prioritas 3-16 (default).

Out of Service.

Memungkinkan pengguna untuk merubah present value objek tidak

sebenarnya, objek tidak mengikuti system.

In Service.

Untuk mengembalikan objek yang telah diubah ke Out of Service.

Enable Alarms.

Mengaktifkan Alarm extension.

Disable Alarms.

Me-nonaktifkan Alarm extension.

52

Adjust.

Untuk merubah set-point temperature atau set-point pressure AHU bisa

dilakukan dengan Klik kanan tombol set-point. Atau lewat menu Text, klik

kanan pilih Command, masukkan nilai ke kolom adjust lalu klik send. Untuk

menu yang lain sama seperti diatas.

Gambar 3.27 adjust set point temperature

1. Lighting.

Gambar 3.28 Icon Lighting.

Ikon lighting ada di setiap lantai, klik kanan tombol Start/Stop untuk

menghidupkan atau mematikan lampu. Point lampu hanya Start/Stop.

53

2. Fan.

Lantai yang ada fan, akan muncul icon fan. Klik kanan tombol Start/Stop

untuk menghidupkan atau mematikan fan.

Gambar 3.29 Icon Fan.

3.1.2.2 Trend.

History point akan tersimpan di-trend pada setiap objek. Trend akan memantau

perubahan data dari waktu ke waktu. sehingga membantu Anda untuk

mendiagnosis berbagai karakteristik perilaku sistem. Trend mengumpulkan nilai-

nilai sampel pada interval berjangka waktu atau hanya pada perubahan nilai yang

diberikan.

Ada 3 icon di tampilan trend.

Menampilkan trend dalam bentuk chart.

Menampilkan trend dalam bentuk chart/graphic.

Mengetahui status, pengaturan trend.

54

Gambar 3.30 Trend dalam bentuk Chart.

3.1.2.3 Schedule.

Fasilitas penjadwalan (scheduling) dipakai untuk menentukan kapan

perintah akan dilaksanakan. Perintah bisa berupa, perintah menghidupkan

AHU, Pompa, Fan, Lighting atau bisa juga untuk melaksanakan Trend.

Gambar 3.31 schedule.

55

Label.

Merupakan nama schedule point.

Value.

Merupakan nilai atau status schedule yang sedang berjalan.

Status.

Merupakan status schedule point. Status bisa berupa;

Normal.

Inactive; Hari ini tidak aktif.

Unreliable; Point Schedule tidak terbaca, Offline.

Disable; tidak diaktifkan.

Out of Service.

Display Mode.

Pada display mode menu drop-down memungkinkan Anda untuk memilih apa

yang ditampilkan di panel bawah Tab Jadwal.

Today’s Schedule.

Berisi jadwal untuk hari ini, dan table waktu dimana posisi point schedule

akan berubah.

56

Weekly Schedule.

Berisi jadwal kegiatan untuk setiap hari dalam seminggu - Senin, Selasa,

sampai Minggu. Setiap acara memiliki waktu dan nilai Jadwal.

Exception Schedule.

Berisi daftar pengecualian dengan jadwal mingguan.

Scheduled Items.

Berisi point yang di-jadwal.

Memasukkan Schedule Item.

1. Masuk ke Display Schedule.

2. Klik Edit.

3. Pada Display Mode pilih Schedule Item.

4. Klik tombol Plus (+) warna hijau. Klik tombol Minus merah (-) untuk

menghilangkan item.

5. Pilih Point yang akan di-jadwal.

57

6. Setelah selesai klik Save.

Memasukkan Schedule Mingguan.

1. Masuk ke Display Schedule.

2. Klik Edit.

3. Pada Display Mode pilih Weekly Schedule.

4. Klik tombol Plus (+) warna hijau untuk memasukkan hari dan jam

schedule. Atau geser tanda panah pada hari yang akan digeser jadwal jam-

nya.

58

5. Klik tombol Minus merah (-) untuk menghilangkan item.

6. Setelah selesai klik Save.

Exception Schedules.

1. Masuk ke Display Schedule.

2. Klik Edit.

3. Pada Display Mode pilih Exception Schedule.

4. Klik tombol Plus (+) warna hijau untuk memasukkan hari dan jam

exception schedule.

5. Klik tombol Minus merah (-) untuk menghilangkan item.

59

6. Pada Exception detail, bisa memasukkan berdasarkan date/date range,

week and day, dan Calendar reference.

7. Calendar Reference. Memasukkan jadwal berdasarkan kalender, misalkan

untuk kalender libur nasional.

60

8. Klik masukkan item kalender.

9. Pilih item kalender.

10. Menandai kalender.

Pilih item Calendar, klik edit, tandai tanggal yang akan digunakan sebagai

referensi, setelah selesai klik save. Item yang ditandai akan berwarna biru.

Setelah selesai klik Save

61

Gambar 3.32 kalender.

62

3.2 HAMBATAN DAN SOLUSI PEKERJAAN

Adapun hambatan dalam pelaksanaan operasional dan pemeliharaan dalam

gedung ini diantaranya :

1. Terjadi pembacaan “????” atau Unreliable pada point temperature

2. Direct Digital Control (DDC) Ofline mati/rusak

3. Network Automation Engine (NAE) Offline mati/rusak

4. Terjadi pembacaan point status yang tidak sesuai dengan di lapangan.

Dari hambatan yang telah dijelaskan, maka solusi yang ditawarkan adalah :

1. Apabila ada pembacaan ???? maka kemungkinan di point DDC misalnya

di Analog Input terjadi Open Line / kabel putus. Lakukan pemeriksaan

kabel, Apabila setelah diadakan pemeriksaan dan di dapat bahwa sensor

tidak mengeluarkan hambatan atau tegangan maka, harus dilakukan

penggantian sensor.

2. Cek DDC, pastikan telah mendapat power suplai sebesar 24 volt AC. Lalu

periksa kabel komunikasi #AWG18 pastikan telah terpasang dengan benar

atau tidak ada yang terputus. Jika OWS masih mengidentifikasi offline,

maka langkah yang dilakukan adalah diadakan penggantian DDC.

3. Cek NAE, pastikan telah mendapat power 24 volt AC. Lalu periksa kabel

komunikasi NAE (UTP RJ45). Perhatikan lampu indikator pastikan dalam

keadaan normal.

4. Double klik pada point status yang pembacaannya tidak benar atau dilihat

focusn windownya, maka dapat dilihat point tersebut terhubung ke DDC

63

berapa dan di Binary Input berapa. Setelah mengetahui alamat DDC-nya

silahkan anda lakukan pengecekan lapangan.

64

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari seluruh data dan penjelasan yang telah di dapat selama melaksanakan

kerja praktek di PT. Royal Oriental (Sinarmas Land Plaza) dalam operasional

Buiding Automation System (BAS) dapat disimpulkan bahwa :

1. Sinarmas Land Plaza telah menggunakan aplikasi sistem yang cangih

dalam mengoptimalakan keamanan gedung yaitu Building automation

system yaitu sebuah pemrograman, komputerisasi, intelligent network dari

peralatan elektronik yang memonitor dan mengontrol mekanis dan

penerangan dalam sebuah gedung.

2. Sinarmas Land Plaza mengelola Building Automation Systems (BAS) yang

mengoptimasi start-up dan performansi dari peralatan HVAC (Heataing

system Ventilating and Air Conditioning) dan alarm sistem.

3. Lighting, AHU/FCU, dapat dinyalakan maupun dimatikan dengan

Building Automation System berdasarkan waktu harian, atau pengatur

waktu Schedule

4. Jaringan otomatis gedung BAS ini terdiri dari NAE, ADS, dan DDC.

5. DDC digunakan sebagai Controller.

6. Input dan output berupa analog dan digital (binary). Input analog

digunakan untuk membaca pengukuran. Input digital mengindikasikan

apabila device menyala atau tidak. Output analog mengontrol kecepatan

atau posisi dari peralatan, seperti variable frequency drive, sebuah I-P

65

transducer. Output digital digunakan untuk membuka dan menutup relay

dan switch.

Keuntungan penggunaan BAS :

BAS menambah dalam jumlah besar interaksi dari mekanikal

subsistem dalam gedung, meningkatkan kenyamanan pemilik,

minimasi daya yang digunakan, dan menyediakan off-site gedung.

BAS berbasis DDC untuk mengkoordinasi, mengorganisasi, dan

mengoptimasi subsistem pada gedung seperti keamanan,

kebakaran/keselamatan, elevator, dan lain-lain.

4.2 SARAN

Saran yang dituliskan merupakan saran penulis yang bukan bersifat

mengkritis. Poin – poin yang dituliskan pun berdasarkan apa yang telah dialami

penulis selama sebulan melakukan kegiatan PKL di PT Royal Oriental. Berikut

saran yang dapat penulis sampaikan :

1. Diadakan-nya pelaporan kemajuan (Presentasi) tiap minggu/bulan untuk

mahasiswa PKL agar dapat terarah kemampuan memahami data selama

praktek kerja berlangsung

2. Dalam operasional sistem BAS di PT. Royal Oriental diadakan pengecekan

perngkat hardware secara berkala dan mengganti yang rusak dengan yang

baru, dikarenakan masih ada beberapa perangkat hardware yang rusak dan

belum di ganti sehingga menjadi kendala dalam kerja sistem.

66

3. Untuk para teknisi sebaiknya diadakan training berkelanjutan supaya

menjaga mutu dan memajukan keahlian para teknisi agar bisa dengan cepat

mengatasi masalah yang timbul.

67

DAFTAR PUSTAKA

PT. Jaga Citra Inti. Operator’s Manual Book Buiding Automtion System, Project :

Sinarmas Land. Jakarta.

68

LAMPIRAN

69

ADS BAS ADS BAS ADS BAS

Chiller CHWP Chiller Mesin CHWP

CWP Chiller Plumbing Roof Tank Vulve Plumbing

CWP Chiller Cooling Water Tank Panel Elektrikal BAS

Hexos Atap gedung menara 2 Cooling Water dan Antena

Dipole

Fire fighting Fire fighting Hidrant

70

Smoke detector Elektrikal BAS AHU

AHU Panel AHU mesin Genset

Genset Genset Panel Genset

STP STP STP

STP Recicle Water Sistem Pengolahan air limbah

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83