eis

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan komputerisasi. Perancangan sistem informasi memungkinkan pemakai mengakses data dan informasi lingkungan berdasarkan subsistem fungsional dan menggantikan teknologi atau sistem penyimpanan data-data konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat disimpan dalam komputer sehingga meningkatkan efisiensi dalam pencarian data dan perawatan data. Informasi adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya. Dengan informasi sebuah lembaga, dalam hal ini perguruan tinggi, dapat mengetahui tingkat produktivitas, kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada perguruan tinggi tersebut. Oleh sebab itu dalam perguruan tinggi tersebut diperlukan sebuah system informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang berhubungan dengan akademis dan

Upload: rannie-novela

Post on 05-Aug-2015

43 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eis

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam

menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam

segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan

keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau

analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan komputerisasi.

Perancangan sistem informasi memungkinkan pemakai mengakses data dan

informasi lingkungan berdasarkan subsistem fungsional dan menggantikan teknologi atau

sistem penyimpanan data-data konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat

disimpan dalam komputer sehingga meningkatkan efisiensi dalam pencarian data dan

perawatan data. Informasi adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan

berarti bagi penerimanya.

Dengan informasi sebuah lembaga, dalam hal ini perguruan tinggi, dapat

mengetahui tingkat produktivitas, kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada perguruan

tinggi tersebut. Oleh sebab itu dalam perguruan tinggi tersebut diperlukan sebuah system

informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang berhubungan dengan

akademis dan kepegawaian. Sistem informasi ini disebut Sistem Informasi Eksekutif

(SIE). SIE harus mampu memenuhi kebutuhan jajaran eksekutif Universitas Gunadarma.

Kebutuhan informasi akademis dan kepegawaian akan semakin kompleks. SIE

harus mampu menangani, mengolah dan merangkum data dari database SIA dan SIK.

SIE juga perlu memberikan tingkatan pengguna dalam hal akses terhadap data-data

tersebut, tidak semua dapat mengakses data tertentu dan melakukan perubahan

terhadapnya. Sehingga masing-masing pengguna hanya akan memperoleh hak kuasa

terhadap informasi yang diinginkan.

Page 2: Eis

1.2Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui informasi untuk tingkat eksekutif.

2. Dapat memberikan ketrampilan baru dalam bidang IT khususnya tentang SIE.

3. Sebagai bahan masukan bagi penulis dan pihak yang bersangkutan, yang mungkin

berguna bagi masa sekarang maupun masa depan.

1.3Perumusan Masalah

Dalam menyusun makalah ini, kami merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai

berikut:

1. Pengertian Sistem Informasi Eksekutif

2. Karakteristik EIS

3. Sistem Pendukung Eksekutif

4. Model Sistem Informasi Eksekutif

1.4Metode Penulisan

Dalam menyusun makalah ini, kami menggunakan metode literature yaitu dengan

mengkaji buku sebagai acuan yang sesuai dengan pembahasan dan browsing data di

internet.

Kami juga mengumpulkan data dengan cara :

1. Observasi

2. Berdiskusi

3. Menganalisis isi makalah

Page 3: Eis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif

System Informasi Eksekutif (EIS) adalah suatu system yang memberikan

informasi kepada para manager ditingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara

keseluruhan. Dipergunakan pula istilah system pendukung eksekutif (ESS).

System informasi eksekutif (EIS) disebut sebagai system pendukung eksekutif

(ESS). System ini merupakan system informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel

bagi manager dan eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang

berguna untuk mengidentifikasikan masalah atau mengenali peluang. Pemakai yang

awam dengan computer pun tidak sulit mengoperasikannnya karena system dilengkapi

dengan antar muka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya (user-

friendly).

EIS, untuk eksekutif

Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan

dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan.

Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional,

manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem - subistem fungsional

Page 4: Eis

dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang

berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas

tersebut. Berikut ini beberapa pandangan tentang apa yang harus dilakukan oleh

Eksekutif :

Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang

sama: merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan

mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan

fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.

Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi

orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah

negotiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam

menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding

tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.

Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para

eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap:

a. Menetapkan agenda - tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang,

mencegah, dan jangka pendek);

b. Membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus

menyelesaikan agenda tersebut;

c. Menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota

jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi Eksekutif adalah

Merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi bagi Eksekutif mengenai kinerja

keseluruhan perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai

tingkat rincian dan memudahkan serta mendukung keterangan dan pembuatan keputusan

kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap

keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari

organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu

sistem mendukung keputusan (DSS).

Page 5: Eis

2.2 Sejarah Sistem Informasi Eksekutif

Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe

program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan

untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat

keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif

pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti

keterangan untuk memuaskan eksekutif senior kebutuhan.

Secara khas, sebuah EIS menyediakan data hanya perlu untuk mendukung

keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.Hari ini, aplikasi dari

EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah

jaringan lokal. EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer dan

mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan

minicomputers. Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi

perusahaan yang terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi mereka

untuk memperoleh akses ke datan perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan

untuk pembuatan keputusan mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu

untuk menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan

keterangan relevan terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di

perusahaan.

2.3 Komponen EIS

Secara umum komponen dari EIS dapat tergolong seperti :

Hardware (Perangkat Keras)

Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus

memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif

harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum

perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu

EIS meliputi empat komponen:

a. Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki,

verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.

Page 6: Eis

b. Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol

komponen mesin komputer yang lain.

c. File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk

menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif

mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.

d. Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk

membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware

komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari

keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.

Software (Perangkat Lunak)

Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh sebab itu,

komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam suatu

sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi

empat komponen:

a. Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di

dokumentasikan.

b. Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan

platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.

c. Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam

keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus

berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi

graf (bagan balok).

d. Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan

khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain.

2.4 Model EIS

EIS perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang

terhubung melalui jaringan ke computer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri atas

sebuah computer pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpan basis data

eksekutif. Basis data ini memuat data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh

Page 7: Eis

computer pusat perusahaan. Eksekutif akan memasukan permintaan informasi untuk

mengeluarkan tampilan informasi format awal atau untuk menjalankan pemrosesan

dalam jumlah minimum. Laporan format awal ini bertindak sebagai “dashboard” bagi

eksekutif untuk memonitor factor-faktor penting penentu keberhasilan organisasi.

Model EIS

Model EIS juga menunjukan komposisi computer pusat yang berhubungan

dengan EIS. Data dan informasi dapat dimasukan ke dalam basis data korporat dari

sumber-sumber eksternal, dan berita-berita serta penjelasan akan peristiwa-peristiwa

terbaru akan dapat dimasukan oleh anggota staff dengan mempergunakan stasiun kerja

mereka masing-masing. Selain basis data korporat, eis meliputi kotak surat elektronik

para eksekutif dan koleksi peranti lunak yang menghasilkan informasi eksekutif.

Meskipun sudah menjadi pendapat umum bahwa para eksekutif lebih menyukai

tingkasan informasi, terdapat beberapa pengecualian. Beberapa eksekutif lebih menyukai

detail. Para perancang EIS membuat system secara fleksibel sehingga ia akan dapat

memenuhi keinginan semua eksekutif, apapun itu. Salah satu pendekatan adalah dengan

memberikan kemampuan driil-drown (perincian). Dengan pendekatan ini, eksekutif

dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan kemudian secara berurutan menampilkan

detail dari tingkat yang lebih rendah. Drill-drown ini akan terus dilakukan sampai

Page 8: Eis

eksekutif merasa puas bahwa mereka telah mendapat jumlah detail sesuai dengan

kebutuhan.

2.5 Perbedaan MIS dan DSS

System informasi eksekutif (EIS) memiliki perbedaan dengan MIS dan DSS

karena :

MIS menyediakan laporan-laporan standar yang dibuat berdasarkan priode yang

tertentu (harian, mingguan, dan sebagainya). Hasilnya dipakai untuk memantau

indicator-indikator yang sama dari waktu ke waktu dan tak dapat digunakan untuk

menganalisis masalah atau situasi baru.

DSS awalnya dirancang untuk menganalisa masalah dan situasi baru, tetapi dalam

prakteknya perangkat-perangkat yang disediakan terlalu menuntut keahlian

khusus, hanya analis yang bisa memanfaatkannya. Sementara itu, hanya sedikit

manager yang mempunyai keahlian analis. Oleh karena itu, DSS jarang dipakai

secara oleh eksekutif pada tingkat menengah dan atas.

2.6 Fitur DRILL-DROWN Pada EIS

Berbeda dengan tipe system informasi yang lain, pada dasarnya EIS tidak

dirancang untuk menyelesaikan masalah tertentu. EIS dirancang untuk membantu

eksekutif mencari informasi yang diperlukan manakala mereka membutuhkannya dan

dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat. Sebagai implementasinya, pemakai EIS

dapat memilih sendiri format grafik, mengatur tampilan informasi yang dikehendaki, dan

mengetahui pemicu laporan perkecualian. Kemampuan drill-drown yang tersedia pada

system ini memungkinkan eksekutif dapat melihat rinci suatu informasi.

Page 9: Eis

Contoh tampilan EIS yang mempunyai kemampuan untuk menyajikan data yang detail

melalui fitur drill-drown

EIS juga memiliki perangkat DSS yang dipergunakan untuk membantu eksekutif

memahami permasalahan atau peluang yang ada sehingga mereka dapat mengembangkan

strategi.

Page 10: Eis

2.7 Karakteristik EIS

Karakteristik yang terdapat dalam EIS yaitu sebagai berikut :

Dapat dipergunakan untuk meringkas, menapis, dan memperoleh detail data.

Menyediakan analisis kecendrungan (trend analysis), pelaporan perkecualian, dan

kemampuan drill-drown.

Dapat dipergunakan untuk mengakses dan memadukan data internal dan

eksternal.

Mudah dipergunakan dan terkadang tidak perlu atau hanya perlu sedikit pelatihan

untuk menggunakannya.

Dapat digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa perantara.

Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel.

Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi elektronis (e-mail dan konferensi

dengan computer), kemampuan analisis data (spread-sheet, bahasa query, dan

DSS), dan perangkat produktifitas pribadi (misalnya kalender elektronis).

Terdapat karakteristik lainnya dari EIS, yaitu :

a. Top level management

b. Designed to the individual

c. Ties CEO to all levels

d. Very expensive to keep up

e. Extensive support staff

Top level (strategic level)-Executive Support System (ESS):

• Inputs: Aggregate data. Internal and external (data dari luar/lingkungan dan dari dalam)

• Processing: Interactive and graphical simulations

• Outputs: Projections

• Users: Senior managers

Example:

 5-year operating plan. Answer question like “what are long-term industry cost trends and

how are we doing relative to them?”(5 tahun rencana pengoperasian.menjawab

pertanyaan seperti “berapa banyak kecenderungan waktu/masa industri yg

Page 11: Eis

beristirahat/tidak beroperasi dan bagaimana kita melakukan pengembalian seperti

semula?”

• Gets data from all internal IS plus external industry data Bases (dapatkan data dari

semua sistem informasi internal dan eksternal(luar) industri database)

2.8 Konsep Dasar EIS

Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3

konsep yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success

factors), management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai

berikut :

a. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)

Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis

kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda

tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari

McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini

bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan

bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model, jaringan

dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. Sebagai

contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa adalah

pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil

administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi.

b. Management by Exception (MBE)

Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga

informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap

permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi

perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh

eksekutif.

c. Model Mental

Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi

bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut

Page 12: Eis

pemampatan informasi (information compression) dan menghasilkan suatu

gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.

Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni

“memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk

memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk

mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian

melalui pengganti (proxy).”

2.9 Sistem Pendukung Eksekutif (ESS)

Tujuan eksekutif support system (ESS) adalah untuk mengintisarikan informasi

dari bermacam sumber, lalu dipersembahkan pada Manager Tingkat Atas (MTA).

Penerapan ESS yang benar dapat dimulai dari mempelajari apa saja yang dibutuhkan oleh

seorang MTA dan apa pula kebiasaan yang dimiliki olehnya. MTA biasanya

membutuhkan informasi atas dasar Critical Success Factor (CSF). Csf adalah factor yang

telah membuat sebuah organisasi berjalan menuju sukses. Factor ini harus diperhatikan

dan dijaga bila organisasi tersebut ingin menjadi sukses. Caranya adalah :

a. Kemampuan untuk menampilkan CSF :

Baik CSF yang bersifat strategis maupun CSF yang bersifat operasional.

b. Kemampuan untuk menampilkan gambar grafik :

Gambar grafik yang menonjolkan keberadaan CSF serta kemampuan untuk

melihat dari sudut pandang yang lain.

c. Kemampuan untuk menampilkan kunci permasalahan :

Kunci yang menonjolkan kunci permasalahan yang timbul atau sebaliknya

menonjolkan hal yang telah dicapai.

d. Kemampuan untuk memilih dan menampilkan salah satu CSF :

Menggambarkan apa saja, siapa, dan bagaimana sebuah CSF telah didapat secara

detail.

e. Kemampuan untuk menampilkan garis besar keuangan :

Tampilan garis besar keuangan serta perbandingannya dengan bermacam factor

dan rasio lain.

f. Kemampuan untuk melihat dan merubah perencanaan strategis :

Page 13: Eis

Memonitor keberadaan organisasi dibandingkan dengan perencanaan strategis

yang telah dibuat dan fasilitas untuk mengubahnya bila diperlukan.

McLeod mengumpulkan beberapa data dan studi yang berusaha memberi gambar

dalam presentase tentang kebiasaan umum seorang manajer tingkat atas, yaitu sebagai

berikut :

Apa saja yang dikerjakan oleh seorang Chief Executive Officier ?

Pertemuan terjadwal 59%

Pekerjaan kantor 22%

Pertemuan tidak terjadwal 10%

Telepon 6%

Peninjau lapangan 3%

Berapa banyak informasi yang mencapai para eksekutif ?

Kategori rendah antara 10 - 30%

Kategori menengah antara 15 - 40%

Kategori tinggi antara 20 - 60%

Hal ini juga tergantung dari jenis usaha yang ada.

Berapa nilai / bobot informasi yang diterima para eksekutif ?

Rata-rata antara 29 - 55%

Hal ini sangat tergantung dari jenis usaha yang ada, berapa banyak informasi yang

dapat dicapai, serta penggunaan informasi tersebut.

Dari mana sumber informasi itu ?

Lingkungan 43%

Individu di dalam organisasi 13%

Tingkat yang lebih tinggi 5%

Komite 2%

Satu tingkat di bawah 20%

Dua tingkat di bawah 10%

Page 14: Eis

Tiga tingkat di bawah 6%

Empat tingkat di bawah 2%

Apa media yang digunakan ?

Pertemuan terjadwal nilai : 74 (tidak tertulis)

Pertemuan tidak terjadwal nilai : 62 (tidak tertulis)

Peninjauan lapangan nilai : 53 (tidak tertulis)

Kegiatan social nilai : 50 (tidak tertulis)

Memo nilai : 48 (tertulis)

Laporan computer nilai : 47 (tertulis)

Laporan bukan computer nilai : 47 (tertulis)

Surat menyurat nilai : 42 (tertulis)

Telepon nilai : 37 (tidak tertulis)

Makan bersama relasi dagang nilai : 36 (tidak tertulis)

Bacaan periodic nilai : 31 (tertulis)

Apa hasil yang diharapkan dari informasi yang ada ?

Menangani problematika 42%

Kewiraswastaan (entrepreneur) 32%

Mencari sumber 17%

Negosiasi 3%

Lain-lain 6%

Kegiatan seperti diatas hanya bisa didekati menggunakan ESS yang telah

dirancang dengan baik. Oleh karena itu, berikut ini disarikan sifat dan keunggulan ESS

pada umumnya, yaitu :

Dapat menyajikan informasi yang relevan demi menghemat waktu MTA.

Dapat membantu MTA mengetahui lingkungan dengan lebih cepat, lebih singkat,

dan lebih up-to-date.

Dapat dibuat khusus (secara individu) sesuai dengan yang diminta MTA, serta

sesuai dengan kebuidayaan perusahaan.

Page 15: Eis

Mempunyai kemampuan grafik yang cukup, alat presentasi yang andal, dan

menyajikan dan menonjolkan intisari data serta fasilitas untuk menampilkan data

CSF ke dalam berbagai bentuk dengan lebih cepat.

Dapat berkomunikasi dan membandingkan strategi dan realita agar dapat

mengurangi jarak serta salah paham antara MTA dengan bawahannya.

Dapat memberi gambaran individu tentang siapa yang berada pada CSF sehingga

dapat memberi motivasi lebih lanjut.

Mampu mengambil data dari luar dengan mudah guna mempermudah penampilan

alternative lain.

2.10 Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan EIS

Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :

1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih

baik CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong

penerapannya.

2. Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih

rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan

eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.

3. Staff jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga

mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu.

4. Teknologi informasi yang sesuai H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.

5. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam

dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down dengan bertanya

kepada manajer data atau keduanya.

6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasilmemecahkan masalah-

masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi

informasi.

7. Manajemen atas : Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu

upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut,

kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.

Page 16: Eis

8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas mulai

menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi

yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya

sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali.

Page 17: Eis

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan informasi yang kami dapatkan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

Pihak management dapat menganalisa kelebihan dan kekurangan dari strategi yang

diterapkan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan karena didukung oleh

informasi yang akurat dan tepat waktu tanpa harus menunggu dan berhadapan dengan

laporan yang bertumpuk-tumpuk.

Pihak management memerlukan informasi yang up-to-date berupa informasi internal

maupun eksternal dalam laporan-laporan yang tersedia dalam bentuk summary

sehingga dapat memudahkan pihak management dalam menganalisis informasi.

System Informasi Eksekutif ini menyajikan tampilan yang user friendly dan

menyediakan beberapa fasilitas seperti drill-down, drill-acros, dan query builder

untuk memudahkan pihak management dalam perencanaan strategi.

3.2 Saran

Perlunya pengembangan Sistem Informasi Eksekutif secara terus menerus mengikuti

perkembangan internal dan eksternal perusahaan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, diperlukan perangkan keras dan perangkat

jaringan yang handal.