ekdes 5

27
Permasalahan Pedesaan: Petani (Rural Problems: Farmer) Pertemuan 5 5th Session

Upload: nandya-guvita

Post on 08-Feb-2017

21 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekdes 5

Permasalahan Pedesaan: Petani

(Rural Problems: Farmer)

Pertemuan 55th Session

Page 2: Ekdes 5

Kualitas SDM (Petani)• SDM adalah kunci

pembangunan, karena apapun bentuk pembangunan, manusia adalah pelakunya.

Kelemahan SDM dapat dilihat dari 3 hal yaitu:

• Pengetahuan (knowledge)• Ketrampilan (skill), dan • Sikap (attitude)

Page 3: Ekdes 5

• Pengetahuan (knowledge) merupakan dasar kebenaran atau fakta yang harus diketahui dan diterapkan dalam pekerjaan atau kegiatan (Gordon, 1994:50)

• Pengetahuan (knowledge) terdiri dari dua bagian yang saling berhubungan (Kraiger (1993 : 28); yaitu:1. Theoritical KnowledgePengetahuan dasar yang dimiliki seseorang misal prosedur bekerja, moto dan misi organisasi yang diperoleh secara formal (sekolah) dan non formal (pengalaman)2. Practical KnowledgePengetahuan yang dilatihkan agar peserta memahami bagaimana dan kapan bersikap dan bertindak menghadapi berbagai masalah. Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197076-pengertian-pengetahuan-menurut-para-ahli/#ixzz1X1n8fplI

Page 4: Ekdes 5

Keterampilan (Skill)• Ketrampilan (skill) dapat diartikan sebagai

kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability). (Nadler ,1986 : 73; Dunnette, 1976 : .33; dan Iverson, 2001 : 133)

.

Page 5: Ekdes 5

Menurut Robbins (2000 : . 494-495) pada dasarnya ketrampilan dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu:•1. Basic literacy skill. Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis dan mendengar.•2. Technical skill. Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan komputer.•3. Interpersonal skill. Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim.•4. Problem solving. Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkan logika, beragumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik.

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/human-resources.

Page 6: Ekdes 5

Sikap (attitude)• Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N, 2003). • Newcomb dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu.

• Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-disposisi” tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka.

• Perilaku (behavior) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Page 7: Ekdes 5

Deprivation trap (jebakan kekurangan)

Menurut Chambers (1983:111) inti dari kemiskinan adalah adanya jebakan kekurangan yang terdiri dari 5 ketidak beruntungan:1.Kemiskinan itu sendiri 2.Kelemahan fisik3.Keterasingan (isolasi fisik dan sosial)4.Kerentaan5.Ketidakberdayaan

Page 8: Ekdes 5

• Kerentanan (fragility) ketidak mampuan suatu keluarga dalam menyediakan sesuatu utk menghadapi situasi darurat spt bencana alam (natural disaster) dan wabah penyakit (diseases outbreaks)

• Ketidakberdayaan (powerless) ketidak mampuan keluarga menghadapi masalah yang menimpa keluarga, misal ada yang sakit. Dengan pengetahuannya yang minim mengatasi si sakit secara kurang tepat akibatnya malah semakin parah.

• Menurut Chambers 2 ketidakberuntungan ini perlu lebih serius diperhatikan karena ini yang membuat si miskin menjadi lebih miskin

Page 9: Ekdes 5

Kriteria Kemiskinan SayogyoKemiskinan yang diukur adalah kemiskinan absolut dg mengukur kebutuhan pokok berupa beras.3 kelompok miskin menurut Sayogyo:•a. Paling Miskin: pendapatan < 240 kg beras/th•b. Miskin sekali: pendapatan 240-360 kg beras/th•c. Miskin : pendapatan >360 - < 380 kg beras/th

Biro Pusat Statistik menetapkan 2100 kalori/hari/orang sebagai garis batas kemiskinan (poverty line)

Page 10: Ekdes 5

Tingkat Konsumsi beras per kapita sebagai indikator kemiskinan

Kondisi Pedesaan Perkotaan

Miskin

Sangat Miskin

Melarat

320 kg

240 kg

180 kg

480Kg

360 kg

270 Kg

Page 11: Ekdes 5

8 Kelemahan pertanian di IndonesiaThe 8 weaknesses of Agricultural in

Indonesian

1. Masalah pasca panen (post havest)2. Sarana dan prasarana (infra-

structures)3. Pemilikan tanah (land ownership)4. Akses modal (access to capital)

Page 12: Ekdes 5

5. Tingkat pendidikan (education levels)6. Penguasaan teknologi (mastery of

technology)7. Tingkat ketrampilan (skill levels)8. Sikap mental (mental attitudes)

8 Kelemahan pertanian di IndonesiaThe 8 weaknesses of Agricultural in Indonesian

Page 13: Ekdes 5

1. Pasca panen• Kegiatan on-farm dan kegiatan off-farm. On-farm meliputi kegiatan:• Agro input: bibit, pupuk, obat-obatan, tanah• Budidaya pertanian

Off-farm meliputi kegiatan:• Pengolahan hasil• Packing labelling• Pemasaran• Transportasi

Page 14: Ekdes 5

• Produk pertanian umumnya masih diekspor dalam bentuk bahan mentah, nilai tambahnya dinikmati negara lain— kegiatan pasca panen masih membuka peluang kegiatan ekonomi

• Sifat produk pertanian adalah mudah rusak tidak tahan lama (perishable), makan tempat (bulky)

Keuntungan melaksanakan pasca panen:• Perpanjang umur produk• Lebih menarik dan efisien tempat• Meningkatkan cita rasa• Mempermudah penyaluran dan pemasaran• Menyerap tenaga kerja

Page 15: Ekdes 5

2. Infra-structure• Infrastruktur adalah sarana prasarana yang

disediakan oleh pemerintah atau swasta untuk dimanfaatkan, guna menunjang kegiatan proses produksi dan proses pembangunan (Daniel, 2002).

• Pembangunan infrastruktur mempercepat pertumbuhan ekonomi dan bisa mempersempit kesenjangan sosial.

• Menurut Kotler investasi utama yang harus dilakukan dilakukan pemerintah adalah:

1. Infrastruktur fisik2. Infrastruktur teknologi3. Infrastruktur SDM4. Infrastruktur kewirausahakan

Page 16: Ekdes 5

• Prasarana pendidikan tidak merata terutama di pedesaan. Umur > 10 th yang buta huruf sekitar 10.2% bandingkan dengan di perkotaan yg hanya 4.2% (BPS, 2007)

• Prasarana pengairan. Sawah beririgasi teknis 27.75%, setengah teknis 12,56% irigasi sederhana 19.9%. Banyak lahan beririgasi teknis yg dikonversi ke penggunaan lain.

• Agroindustri. Prasarana pengolahan belum berkembang, misal di daerah bawang atau daerah penghasil komoditi berbeda.

• Transportasi hasil pertanian. Transportasi yang mampu mempertahankan kualitas produk belum dimiliki.

Page 17: Ekdes 5

3. Luas kepemilikan lahan

• Kepemilikan lahan per rumah tangga di Jawa merosot dari sekitar 0,68 ha menjadi sekitar 0,47 ha (Sayogyo, 1993). Pada tahun 2008, hanya sekitar < 0,25 ha (Zuhal, 2008:196).

• Lahan sempit penyebab biaya tinggi. Biaya produksi akan semakin rendah pada satuan lahan yang lebih luas. Ini meliputi biaya tenaga kerja, bibit, pupuk, obat hama dsb.

• Lahan sempit mengurangi lahan efektif. Di lahan sawah, luasnya pematang sawah mengurangi luas lahan yang efektif untuk ditanami .

• Manajemen kelompok adalah salah satu strategi mengatasi sempitnya pemilikan lahan.

Page 18: Ekdes 5

4. Akses terhadap ModalAkses terhadap modal relatif rendah karena :• Pemilik modal lebih mengutamakan non-pertanian

dari pada pertanian karena tingginya resiko kegagalan.• Syarat memiliki agunan (collateral) dan menyusun

proposal• Bunga yang lebih tinggiPadahal rendahnya akses yang menyebabkan

terbatasnya modal menjadi penghambat pembangunan pedesaan. Oleh karena itu perlu lembaga keuangan/bank yang khusus.

Page 19: Ekdes 5

5. Tingkat Pendidikan Rendah• Sa;ah satu faktor utama pembangunan adalah

SDM berkualitas. Pendidikan di Indonesia relatif masih rendah, UNDP Report tahun 2000 menunjukkan peringkat Indonesia 109 dari 147 negara.

• Dalam indeks pencapaian teknologi (Technologi Achievemnt Index) Indonesia ranking 60 dari 63 negara dan masih termasuk pada kelompok Technology Adaptor Countries

Page 20: Ekdes 5

6. Penguasaan Teknologi rendah• Produktivitas dan kualitas produksi pertanian masih

rendah karena rendahnya penguasaan teknologi bibit, pemupukan, pengendalian hama, budi daya dsb.

• Penerapan bioteknologi akan meningkatkan kualitas dan produksi pertanian dan ini akan memperkuat ketahanan pangan. Biotek adalah kombinasi antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup dan atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa (Zuhal, 2008: 206).

Page 21: Ekdes 5

7. Ketrampilan rendahTingkat ketrampilan petani akan berpengaruh posotif terhadap pembangunan pertanian atau pedesaan. Ketrampilan yang harus dimiliki menurut Sukino (2013) adalah:•Ketrampilan budidaya: pemilihan bibit, pemupukan, penanggulangan hama penyakit, pengolahan tanah, penanaman•Ketrampilan pengolahan hasil pertanian: sortasi, prosesing, pemgemasan, labeling.•Ketrampilan pemasaran: penetapan harga, promosi, standar kualitas, pemilihan pasar

Page 22: Ekdes 5

8. Sikap mental• Sesuai teori perilaku X, manusia pada dasarnya

pemalas, tdk bertanggung jawab, tidak mau bekerja keras, sehingga perlu dimotivasi agar sikap mental tersebut ditinggalkan.

• Jadi bukan hanya diberi teknologi saja tapi merubah sikap mental juga sangat diperlukan untuk membangun oertanian yang maju.

Beberapa sikap yang berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan pembangunan:

• Sikap berpikir• Sikap konsumtif• Sikap individual – individual

Page 23: Ekdes 5

Sikap mental manusia (petani) Indonesia menurut Koentjoroningrat (1974)1. Sikap subsisten-bekerja sekedar hidup2. Sikap terhadap waktu yang terbatas-kurang

berorientasi pada masa depan3. Sikap mental terhadap alam...menyelaraskan

dengan alam. Sebaiknya menguasai alam tanpa merusak.

4. Sikap mental terhadap sesama, petani Indonesia umumnya berprinsip sama-rata sama-rasa. Pdahal perlu enterpreneurship yang kreatif dan berani ambil resiko.

Page 24: Ekdes 5

Stereotipe manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis (1977)1. Hipokrit atau munafik2. Enggan bertanggung jawab dan suka lepas tangan3. Berjiwa feodalistis—penguasa vs pelayan4. Percaya takhayul5. Artistik - karya besar pelukis kita ada di Eropa6. Berwatak lemah, kurang kuat mempertahankan

keyakinannya, mudah beralih asal selamat

Page 25: Ekdes 5
Page 26: Ekdes 5

Manusia Indonesia ternyata tidak konsisten, misal

• kadang2 baik - kadang2 jelek, • kadang2 jujur - kadang2 culas, • kadang2 kejam - kadang2 penyayang,• dan seterusnya

Benarkah pendapat itu?

Page 27: Ekdes 5

Ask Praja, because Praja knows the answers.........