ekofisiologi kelapa sawit -...
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq).
Ekofisiologi Kelapa Sawit:
Ilmu terapan yang membahas pengaruh lingkungan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kelapa sawit melalui proses fisiologi
BOTANI
- Tanaman Berasal dari Afrika
- Elaeis guineensis Jacq.
- Fam : Arecaceae, suku pinang-pingan (dulu
disebut Palmae)
Kerabat Terdekat :
K. S. Amerika : Corozo oleifera (HBK)
atau : Elaeis melanococca Gaertn
Wessels Baer (1965) : Elaeis oleifera
Bisa disilangkan dgn E. guineensis
BATANG
Batang bulat panjang tidak bercabang
ø : 25 – 75 cm , terus bertambah tinggi selama tanaman hidup
Di Kebun Raya Bogor 140 tahun
Tetapi untuk perkebunan :
umur ekonomis 25 – 35 tahun,
dengan tinggi 10 – 11 m
AKAR
Sistem perakaran serabut :
tanaman dewasa 8000 – 10.000 akar
serabut primer, ø 4 – 10 mm.
Tumbuh dari bongkol/pangkal batang dekat
permukaan tanah
>> Tumbuh agak horizontal antara 20 dan 60 cm di
bawah permukaan tanah
Akar-akar individu bisa mencapai 15 – 20 m
<< tumbuh ke bawah secara vertikal
drainase baik, tanah dalam 3 – 9 m
Akar-akar sekunder : ø 2-4 mm,
panjang 10 – 15 cm, muncul dari
akar- akar primer > ½ akar-akar ini mengarah
ke atas mendekati permukaan tanah
Akar-akar tertier : ø 1-2 mm, panjang10 -15
cm,
Tumbuh horizontal berasal dari akar-akar
sekunder. >> terdapat pada akar-akar
sekunder dekat permukaan tanah.
Akar-akar kuarter : ø 0,5 mm, panjang
2 cm terletak dekat permukaan tanah
bersama-sama dengan akar tertier
semacam lapisan anyaman yang tebal oleh tanah
teratas
TAJUK
KEADAAN FAVORABLE :
Tanaman dewasa : 40-50 daun parapinnate (sejajar) hijau yang telah membuka. (Gambar)
Laju : 2 daun / bulan, kelapa 1 daun/bulan
1 helai daun yg telah terbuka mempunyai
hidup fungsional 2 tahun.
Σ daun “juvenile” dalam berbagai tahap
perkembangan : meristem pucuk daun
terbuka termuda sama : 40 – 50
daun.
Selang 4 tahun dari inisiasi daun pada titik tumbuh sampai saat daun mati.
Filotaksi (susunan daun) tajuk kelapa sawit (gambar)
Individu panjang : 5 – 7 m : terdiri dari :
1 tulang daun utama (rachis) dengan
100 – 160 pasang anak daun linear
1 tangkai daun (petiole – pelepah) yg
berduri (Gambar)
Panjang daun :
di tengah rachis 100 cm
berkurang ke pangkal / tangkai daun
me <<< di bagian ujung daun (Gambar)
Luas daun :
pengaruh umur thd luas daun dan ILD
(indeks luas daun) Gambar 1.
DAUN
ILD : kriteria penting kondisi suatu perkebunan (yang baik 6 -8)
Nilai ILD sangat erat hubungannya dengan produksi bahan kering (PBK)
Gambar 2.
Luas daun optimum utk PBK total (crop growth rate , CGR) tidak sama untuk produksi minyak (yield)
Produksi BK (fotosintat) dakumulasikan pada :
Prod. jar. vegetatif
Prod. buah (tandan)
Monoecious (Berumah satu)
Infloresen
A. Bunga jantan
B. Bunga betina
A & B berbentuk mayang (spadix)
Jarang hermaphrodit
1 Inflor dibentuk dalam ketiak setiap daun segera setelah diferensiasi dari pucuk batang
Jenis kelamin jantan/betina ditentukan 9 bln setelah inisiasinya (+ selang 24 bulan baru inflor bunga berkembang sempurna/bunga mekar);
Tidak seluruh inflor menjadi bunga sempurna, selama periode pemanjangan inflor yang cepat, 5 – 6 bln sebelum anthesis beberapa rontok, gugur (abort)
BUNGA
Bunga-bunga betina individu dalam suatu inflor
- Membuka dalam 3 hari dan siap
diserbuki / dibuahi selama 3 – 4 hari
• Bunga-bunga dari inflor jantan
melepaskan serbuk sarinya dalam 5 hari
• Penyerbukan silang lebih umum,
kadang-kadang sendiri
BUAH
Buah batu yang sessile (sessile drupe)
Mesokarp berdaging, endokarp keras mengelilingi 1, kadang 2, jarang 3 biji.
Buah mentah : ungu / hijau
Mesokarp buah yg masak : 45 – 50 % minyak (edible) berwarna merah orange (carotine) CPO
: Asam-asam lemak jenuh : tak jenuh = 1 : 1
Biji yg masak : inti sawit : 48 – 52 % PKO
minyak hampir tak berwarna : asam-asam lemak jenuh
Buah-buah (tandan) terbentuk setelah dalam jangka 5 –6 bln setelah inflor dibuahi.
PEMULIAAN TANAMAN
Tujuan :
a. Untuk meningkatkan hasil minyak per hektar dan
per tahun serta ….. (bisa 6 sd 7 ton minyak)
b. Untuk memperbaiki mutu
Penekanan : hasil minyak; kontribusi buah juga
penting
Hasil minyak / ha =
Σ pohon / ha x Σ tandan buah / pohon x bobot
tandan rata-rata x nisbah buah / tandan x nisbah
mesokarp / buah x nisbah minyak / mesokarp.
Ketersaling berhubungan dan hereditas komponen
komponen hasil tersebut subyek yg diteliti.
Kriteria lain bagi pemuliaan : * per+an tinggi
tanaman (jangan terlalu tinggi) per tahun
menentukan umur ekonomis suatu perkebunan
(pertanaman)
Ketahanan thd penyakit : a.l. Penyakit layu
disebabkan Fusarium oxysporium dan
Ganoderma Spp.
Toleransi terhadap kekeringan
II. GEOGRAFI
Faktor-faktor geografis mempengaruhi
pertumbuhan & perkembangan tanaman
melalui perubahan faktor-faktor ekologis :
- Radiasi matahari dan bumi
- Panas
- Air
- Atmosfir
- Faktor-faktor biotik
Garis bujur (longitude) suatu habitat tidak
berpengaruh nyata secara ekofisiologis.
Garis lintang (latitude) penting
Letak lintang : - perubahan radiasi
dan suhu tahunan
* Jarak dan arah pantai laut dan danau
besar mempengaruhi iklim suatu
habitat.
Perkebunan kelapa sawit komersial & percobaan
Di banyak negara tropis basah antara
160 LU dan 100 LS (mengapa tidak 16oLS, karena sudah laut)
Di Afrika dan Asia penanaman komersial
dimulai sejak sebelum PD I
Di Amerika Selatan selama & sesudah PD II.
A. EROSI
Erosi oleh air memindahkan tanah yg terletak antara
daerah perakaran tertier dan kuartener dekat permukaan
tanah, terutama di lingkaran penyiangan (piringan) :
Akar yg terekspose ini mengering & mati
Kapasitas menyerap air dari sistem perakaran berkurang defisit air & hara
Pelindung yg efektif terhadap erosi :
akar tertier & kuartener yg terjalin rapat
tanaman penutup tanah
tajuk yg hampir menutup rapat (5 – 7 tahun)
tindakan konservasi tidak perlu, erosi bisa 0
Tanah-tanah miring dengan lereng 5-10% dan mempunyai kecenderungan tererosi (Erodibilitas tinggi) konservasi perlu
B. TOPOGRAFI
Unsur-unsur topografi utama mempengaruhi
Pertumbuhan & perkembangan tanaman :
* Relief (datar, berombak, bergelombang, bergunung)
* Sudut kemiringan / lereng
* arah lereng
* Altitude
Relief ===== drainase lahan
Sudut lereng == nisbah antara air “run off” dan air infiltrasi
Pertanaman komersil : pada lahan dgn lereng
Mencapai 20o (alasan teknis dan ekonomis)
Altitude === faktor biotik
III. CUACA DAN IKLIM
Bagaimana pengaruh unsur-unsur cuaca & iklim utama?
- Radiasi - air
- Suhu - udara
Sebagian besar pertanaman komersil telah dibangun di kawasan-kawasan di mana
curah hujan > evapotranspirasi
selama ≥ 9 bulan setahun; tan perlu cukup air sepanjang tahun
Kelas iklim AFdan AM (“Koppen”) atau iklim zona khatulistiwa
A. RADIASI
RADIASI MATAHARI
1. λ (PANJANG GELOMBANG)
Tanaman kelapa sawit :
* Di lapang secara normal : cahaya penuh
* Di pre (3 – 4 bulan) dan main nurseries : kadang-
kadang dinaungi terutama pre-nursery
* Tanaman muda peremajaan / baru tumbuh / semi
liar ternaungi
Pengaruh naungan :
* Bag. radiasi yg dipantul komposisi λ, tetap.
Bagian radiasi yg diteruskan oleh daun hidup == miskin λ merah dan biru.
Ukuran seluruh tanaman ternaungi > di bawah
matahari penuh (etiolasi)
2. INTENSITAS CAHAYA
FS. secara kuantitatif berhubungan dengan intensitas
cahaya dari bagian par (λ 400-700 mikron)
Bila langit cerah : di ekuator bervariasi
Minimum 1410 J cm-2hari-1 (Juni & Desember)
Maksimum 1540 J cm-2 hari-1 (Maret & September)
Pada 10o LU : 1218 J cm-2 hari-1 Desember
> 1500 J cm-2 hari-1 Maret – September
Bila langit berawan intensitas 20% dari
intensitas pada hari-hari cerah FS potensial
50%
Pada naungan 50% dibandingkan 0%
- Produksi BK menurun 24 % dari seluruh bagian
tanaman; 21 % dr bag. atas tanah, 33 % untuk akar.
Spaarnaaij et al. (1963):
Korelasi + antara :
- Σ jam matahari bersinar efektif / tahun
- Hasil tandan
“Effective sunshine” = (total matahari periode cukup air + bagian sinar matahari periode cekaman air) - lama cekaman air
Diperkirakan hasil per pohon ber + 5,7 kg per
per+an 100 jam “effective sunshine” :
bervariasi juga dgn keadaan lingkungan lain : jenis tanah
3. PERIODESITAS (PANJANG HARI)
Variasi tahunan lamanya radiasi matahari harian yg
mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan tanaman
kelapa sawit = selang yang luas.
Pada 16o LU di Hindustan :
- hari terpendek 11 jam 10 menit
- hari terpanjang 13 jam 05 menit
Penyebaran hasil tandan sangat tidak teratur sepanjang
tahun.
Tanpa hasil : Januari – Mei
90% hasil : Juni -- Desember
Puncak pada : September -- November
Penelitian : dgn panjang hari 10½, 11½,
12 ½, 13½ jam dgn menerima jumlah
(kuantitas) PAR yg sama tidak memperlihatkan produksi daun yg berbeda setelah 28 minggu.
Jumlah energi cahaya yg diterima lebih
menentukan daripada panjang hari.
Tabel 2
Table 2. Influence of Constant Daylengths
on Young Stemless Palms a
Inflorescences in axil of
leaves -5 to + 15(20)
Daylength New leaves /
palm (9-
28th week)
New leaves /
palm at
conclusion
Absent Present Aborted
10 hr 30 min 8.37 16.0 2.0 16.0 2.0
11 hr 30 min 8.53 16.8 3.1 13.8 3.1
12 hr 30 min 8.50 16.0 0.0 16.5 3.5
13 hr 30 min 8.33 15.8 3.8 14.2 2.0
a Mean initial leaf number 19. Leaves at the conclusion of the
experiment numbered from the spearleaf = +1
Pengaruh suhu pertumbuhan &
perkembangan tidak dapat secara mudah dipelajari karena “ukuran tanaman.”
Informasi persyaratan suhu :
dideduksi dari penyebaran geografi dari
tanaman kelapa sawit yg tumbuh secara :
* Liar
* Semi liar
* Dibudidayakan
B. SUHU
Suhu rata-rata tahunan dlm geografi
* Penyebaran pertanaman komersial
(budidaya) antara 240 dan 280
* semi liar sampai altitude 1300 m dengan
suhu 200 C
* Pertumbuhan kecambah/bibit
berhenti pada suhu 150 C
Percobaan Ferweda dan Ehrencron di Fitotron
Menggunakan tanaman muda/bibit berdaun 9 lembar
Pada berbagai suhu (Tabel 3)
Laju produksi daun ber+hampir linear dgn ber+nya suhu rata-rata dalam selang 120 – 220 C
1.SUHU RATA-RATA
Table 3. Growth of Young Stemless Palms at
Different Temperatures in Phytotron a
Temperature (oC) Leaves after 4 months
Light
(12hr 15
min)
Dark
(11 hr
45 min)
Mean Number % Weight
(g)
%
32 22 27 6.5 100 19.7 100
27 17 22 6.0 92 17.1 87
22 12 17 3.6 55 12.3 62
17 7 12 0.5 8 1.5 8
a Light (52, 500 lux at plant level) provided 12 hr 15 min
per day
2. VARIASI TAHUNAN
• Perbedaan antara suhu rata-rata bulanan yg tertinggi dan yang terendah :
• di Malaysia hanya : 1,10 C
• Di 160 LU Honduras : 3,80 C
• Di Bahia, Brazil (semiliar) (120 S – 140 S) : 5,80 C
• Di Afrika Barat : 3,80 C
^ Perkebunan-perkebunan dgn hasil tertinggi terdapat pada kawasan - kawasan yg bervariasi terkecil dlm hal rata-rata suhu bulanan.
^ Suhu rendah meningkatkan aborsi infloressen sebelum anthesis dan memperlambat pemasakan buah.
^ Pengaruh suhu tinggi : sebaliknya
Rata-rata bulanan dari variasi suhu harian pada kawasan-kawasan kelapa sawit bervariasi antara 4,80 C dan 11,20 C, 50 % di antaranya pada selang yang sempit 80 – 100 C.
))) Perkebunan yang hasil tinggi terdapat pada kawasan-kawasan dgn variasi suhu harian : 80 - 100 C.
3. VARIASI HARIAN
C. AIR
1. KELEMBABAN ATMOSFIR@ Perubahan RH pembukaan stomata RH berhubungan erat dgn fluktuasi harian
suhu udara dan kandungan air tanah
@ pembukaan stomata suhu udara
air tanah
@ RH :> 75 % favorable untuk pertumbuhan dan perkembangan tan. Kelapa sawit
@ irigasi
2. AIR TANAH Pengaruh air tanah thd pertumbuhan & perkembangan merupakan bidang judul penelitian dlm masa 20 thn. terakhir.
1. KELEMBABAN ATMOSFIR@ Perubahan RH pembukaan stomata RH berhubungan erat dgn fluktuasi harian
suhu udara dan kandungan air tanah
@ pembukaan stomata suhu udara
air tanah
@ RH :> 75 % favorable untuk pertumbuhan dan perkembangan tan. Kelapa sawit
@ irigasi di kebun sawit tidak ada, kecuali di pembibitan
2. AIR TANAH Pengaruh air tanah thd pertumbuhan & perkembangan merupakan bidang judul penelitian dlm masa 20 thn. terakhir.
Pengaruh kandungan air tanah pada koefisien
transpirasi (KT). (Tabel 4).
Perbandingan antara rata - rata KT kelapa sawit
dan kopi dgn tanaman lainnya dari daerah yg
sama (Tabel 5)
*** Selang KT yg besar pd tan.
kelapa sawit
kemampuan adaptasi yg tinggi thd
perubahan air tanah
karakteristik tanaman xerofit.
Table 4. Effect of Soil Moisture Content on
Transpiration Coefficient of Young Oil
palm and Young Coffee Trees
Soil moisture
(%)
Transpiration coefficient
Oil palm Coffee
(Robusta)
11 164 515
15 380 606
19 337 613
Table 5. Mean Transpiration Coefficients of
Various Plants at Yangambi a
Mean
transpiration
coefficient
Range of mean
for 11-19%
soil moisture
Oil palm (Elaeis
guineensis)
294 115
Upland rice (Oryza
sativa)
413 50
Robusta coffee
(Coffee canephora)
578 20
Palisotha thyrsiflora (wild
plant)
618 10
Cacao (Theobroma
cacao)
866 -
3. PRESIPITASI
Rata-rata curah hujan (CH) tahunan mungkin
merupakan unsur iklim yg paling banyak disalah
gunakan untuk studi ekologi perbandingan pd tan.
kelapa sawit. Yang penting penyebarannya, bukan
hanya jumlah.
# - C.H tahunan sbg. ukuran ketersediaan air sangat dibatasi pd. tapak di mana tanaman tumbuh
- Untuk membandingkan antara kawasan
* pendugaan air tersedia diperlukan:
- E.T.Potensial
- Simpanan air tersedia dlm tanah (WHC), tergantung jenis tanah
- Rata-rata presipitasi tahunan dalam 25 dari 28
kawasan kelapa sawit
# - Penyebaran curah hujan, suatu faktor yg sangat penting untuk pertumbuhan dan pembuahan yg terus menerus.
- Pengaruh periode kering thd hasil tidak selalu sama untuk setiap kawasan kelapa sawit.
Faktor-faktor iklim atau faktor-faktor yg bertanggung jawab thd fluktuasi hasil tidak sama untuk setiap kawasan.
Di Afrika Barat : radiasi matahari & penyebaran curah hujan faktor pembatas
Di Malaysia Barat : kadang-kadang terjadi musim kering yg lama dan curah hujan yang berlebihan
faktor penting
* Radiasi matahari curah hujan
Waktu turun hujan (pagi-siang, sore-malam)
• Pengaruh stress lingkungan biasanya baru terlihat 31-33 bulan kemudian = Waktu antara diferensiasi kelamin (bunga jantan/betina) hingga anthesis
• Keseimbangan air : Tabel 6
D. UDARA
* Komposisi udara terutama kandungan CO2 yang ada agar dapat digunakan sebaik-baiknya:
1. Me ILD : kerapatan tanaman
luas daun individu
jumlah daun pertanaman
2. Me laju asimilasi bersih:
- Memperbaiki suplai air
- Memperbaiki suplai hara
- Memperbaiaki potensi genetik
- Memperbaiki untuk FS.
Table 6. Water Balance (mm) of an 11-
Year-Old Oil Palm Plantation a
Rain 1875 Retainned by
vegetation
131
Dew and
mist
75 Transpired by palms 400
Transpired by cover
plants
673
Evaporated from soil 307
Runoff and percolation 439
1950 1950
a 150 palms/ha at Yangambi, Zaire (after Ringoet,
1952)
* ANGIN
Badai tropis dapat merusak tanaman: kecepatan
Angin >160 km/jam
Akibat :
- Pohon condong : 00 – 300 hampir tidak
menurunkan hasil
- 300 - 600 daun pendek-pendek rontok tidak
menghasilkan tandan selama 1 tahun.
* Derajat kecondongan pohon dgn umur & asal usul
genetisnya
* Umur 2,5 – 4,5 th setelah penanaman lapang paling rawan
thd kerusakan oleh angin
* Genetis perbedaan dlm per+an tinggi ;
korelasi + antara kerawanan thd kerusakan oleh angin &
tinggi pohon.
IV.TANAH
Kelapa sawit yg semi liar dan yg dibudidayakan
Terdapat pada beragam jenis tanah
* Habitat alami : - daerah mata air
- Pinggiran sungai dan danau
- Lembah yg basah & rawa-rawa
- Terlalu basah untuk pohon2
Dicotiledon
* Tanaman K.S. tumbuh paling baik pada tanah :
- subur
- dalam
- berstruktur dan drainase baik
Tetapi KS tidak mampu bersaing dengan pohon-pohonan hutan “ompbrophilous” dataran rendah & hutan “evergreen” musiman tropis tanpa adanya campur tangan manusia
1. PROFIL TANAH
Menurut sistem klasifikasi tanah AS (soil taxonomy), sebagian
besar tanah-tanah K.S. Termasuk ke dalam :
Ordo : Oxisols, Ultisols, Inseptisols
Subordo : Orthox, Udults (kering), Aquepts (basah)
Faktor-faktor pembatas pertumbuhan & perkembangannya utk tanah-tanah tertentu :
- Adanya lapisan padas
- Drainase yang buruk
- Tanah yang kurang dalam
- Permukaan air tanah yg tinggi
- Struktur tanah yg buruk
- Kesuburan yg rendah
2. SIFAT-SIFAT FISIK
Tekstur tanah bervariasi antara :
Pasir berlempung, lempung berpasir, lempung
liat berpasir, liat berpasir dan liat.
Mungkin yg disukai tanah yg mengandung 25-30%
liat kapasitas menahan air dan struktur
yg baik, walaupun perkebunan yg terbaik bisa
pada tanah yg berstektur lebih halus atau lebih
kasar.
Pembukaan tanah dgn alat-alat berat
merusak struktur tanah pemadatan
tanah meningkatkan “bulk density”
sampai taraf kritis untuk penetrasi akar dan
mempengaruhi pertumbuhan tananam muda
Tanpa bakar; membongkar, merumpuk di
gawangan mati
3. SIFAT-SIFAT KIMIA
Beberapa defisiensi hara mempengaruhi
pertumbuhan/perkembangan dan hasil tanaman
kelapa sawit (Tabel 7 dan 8)
Def. hara bisa mempengaruhi hasil tandan tanpa
adanya pengaruh nyata thd pertumbuhan &
tanpa terlihatnya gejala defisiensi pada daun.
A. DEFISIENSI HARA
Table 7. Effect of Nutritional Deficiencies on Growth,
Development, and Bunch Production during the First and
Second Year of Harvesting of Young Palms Six Years
after Field Planting a
Deficiency b
N P S K Ca Mg Cu Mn Zn B Mo
Leaf production - 0 - - - - 0 0 0 0 0
Length of leaves - 0 - - - - 0 0 0 - 0
Number of pinnae - 0 - - - - 0 0 0 - 0
Length of pinnae ? ? ? - ? 0 ? ? 0 - 0
Width of pinnae ? ? ? - ? 0 ? ? 0 - 0
Deficiency symptoms + 0 + + 0 + 0 0 0 + 0
First inflorescences - 0 - - - - 0 0 0 0 0
Male inflorescences - - - - - 0 0 - 0 - -
Female
inflorescences
- - - - - - - - 0 - -
Fruit bunches
(number)
- - - - - - - - - - -
Table 8. Effect of Nutritional Deficiencies on
Bunch Number, Mean Bunch Weight,
and Mortality of Adult Palms a
Defisiency
N P S K Ca Mg Cu Mn Zn Fe B Mo
Fruit
bunches
(number)
- - - - - - - - ? ? - -
Mean bunch
weight
0 0 ? - ? - 0 0 ? ? - ?
Mortality + 0 ? 0 ? 0 ? ? ? ? + ?
a- , reduced or retarded; 0, no effect, +, increased or
accelerated; ?, effect unknown
• Def. Hara jumlah tandan buah melalui :
- pengubahan nisbah seks inflor
Jantan atau
- Atau aborsi inflor betina muda 6 bln sebelum anthesis
Suatu dalam Σ tandan buah tdk selalu
berhubungan dgn suatu bobot tandan
rata-rata
∴ Penurunan Σ tandan buah adaptasi pertama thd keadaan yang buruk
• Komposisi kimia daun kelapa sawit diagnosis gangguan hara
• Norma-norma untuk interpretasi data analisis daun?
Hanya diperuntukkan secara lokal
- Percobaan pemupukan
- Pengambilan contoh pd waktu yg sama
Pendekatan kuantitatif nutrient uptake(serapan hara)
- mengukur pertumbuhan
- Mengukur prod. bobot kering tan. yang
dianalisis
Korelasi serapan hara hasil lebih baik daripada korelasi kadar hara daun hasil
B. pH
• Terbaik bervariasi antara 4.0 dan 8.0 tetapi sebagian besar perkebunan kelapa sawit yang ada pada tanah yang masam;
• pH 4.0 - 6.0
C. TOLERANSI GARAM
• Air bawah tanah payau
• Air pasang surut
Percobaan Ferwerda dan Struif Bonthes (1972) :
- pengaruh konsentrasi garam pd pertumbuhan bibit
kelapa sawit (4 daun ) dalam kultur pasir
Larutan hara diberikan dgn
Garam “trickle irrigation”
5 konsentrasi garam 0, 40, 90, 140 dan 190 meq
garam / larutan hara
Table 9. Effect of 4-Month Exposure to Chlorine on Growth,
Chemical Composition, and Organic Cation Content of
Young Seedlings a
%
Dry matter aerial part b 78
Dry matter roots b 84
K uptake b 87
Ca uptake b 110
Mg uptake b 76
Cl uptake b 330
NO3 concentration c 140
SO4 concentration c 91
H2PO4 uptake b 80
N uptake 88
Organic cations (cations-anions) 86
• 3 Jenis garam : - NaCl saja
- ½ NaCl + ½ CaCl2
- ½ NaCl + ½ MgCl2
• Konsentrasi larutan hara 10 meq/l
• Larutan : 10 – 50 – 100 – 150 dan 200 meq/l
• DHL == 1- 5 – 10 – 15 dan 20 mmhos/cm
• Gambar 3.
• Tabel 10
Table 10. Influence of Salt Concentration of the Soil Solution,
Duration of the Exposure to a Salt Soil Solution, and
the Kind of Salt on Dry Matter Production of 4-Leaf
Seedling Raised in Sand Culture for 6 Months a
Dry weight per palm (g)
Aerial part Roots
Complete nutrient solution only 125.2 17.3
Electrical conductivity 5 mmhos/cm 101.3 16.4
10 mmhos/cm 97.0 15.6
15 mmhos/cm 63.6 11.0
20 mmhos/cm 33.9 6.3
Exposed for
2 months 108.7 17.9
4 months 68.1 11.3
6 months 51.9 8.6
100% NaCl 69.0 12.0
50% NaCl + 50% CaCl 2 94.6 13.6
50% NaCl + 50% MgCl 2 79.6 12.3
4. SIFAT-SIFAT BIOTIK
• Konsentrasi tinggi akar-akar tertier & kuarter terdapat pada tempat : akumulasi humus (BO) seperti sisa-sisa daun.
Penyebab utama : suplai hara mineral tanaman kelapa sawit dan penutup tanah suplai BO yang terus menerus pada tanah dari pembusukan daun dan akar, melindungi tanah dari radiasi matahari secara langsung dan hujan.
• Produksi total per tahun : daun, batang, dan tandan (buah) =
20 – 30 ton BK/ha/thn 96% dari total BK
• daun 56% dari total = me + 11-16 ton BO/ha/thn
• CC 10 – 14 ton BK /tahun tanah
∴ per tahun 21 – 30 ton BO/tahun/ha
(Tidak termasuk bagian tanaman lain)
Pemanfaatan limbah BO
V. FAKTOR BIOTIK• Hanya pengaruh tumbuhan tingkat tinggi dalam kebun
kelapa sawit; terdapat persaingan :
Antara sesama tanaman yg berdekatan
Antara tanaman kelapa sawit dan tumbuhan
lainnya
- CC gulma atau tanaman setahun atau tahunan
lainnya
- Penelitian tentang kerapatan tanaman optimum
Membandingkan - jarak tanam vs
- 96 – 183 tan/ha
kerapatan optimum ditentukan melalui :
1. Hasil yg tertinggi terakhir ini pd thn tertentu
2. Hasil kumulatif tertinggi dlm periode tertentu
Prevot dan Duchesne (1955) :
• Regresi linear negatif : dari hubungan hasil terakhir /
tanaman atau hasil komulatif / tanaman dan jumlah
tanaman per hektar (Gambar 4)
• y= a – bx
y = Hasil per tanaman
x = Σ tanaman / hektar
• Y = ax - bx² ; regresi kuadratik antara Y dan x (Gbr. 5)
Y = hasil per hektar
• Dengan populasi yang sama ( per hektar),
hasil dengan jarak tanam segi tiga > segi empat