ekol komunitas-bio35-d2
TRANSCRIPT
BAB 111
KOMUNITAS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR 2016
2016
komunitas
Merupakan
kumpulan berbagai
populasi spesies yang
hidup dalam satu
areal dan waktu
tertentu
1. Bentuk
pertumbuhan
2. keanekaragaman
hayati
3. Struktur tropik dan
relung ekologi
Bentuk-Bentuk
Pertumbuhan
Pohon
Liana
Semak
Epifit
Herba
Telofita
Gambar dari bentuk pertumuhan
Pohon LIANA SEMAK
EPIFIT herba TOLIFITA
perbedaan mekanisme perlindungan diri terhadap
pemangsaan, antara tumbuhan dan binatang
Tumbuhan
• Struktur vertikal tumbuhan akuatik (hidup dalam air)
ditentukan oleh kandungan nutrisi di dalam air. Sinar
matahari hanya terserap pada bagian atas lapisan air
sehingga tumbuhan harus hidup di dekat permukaan air
untuk memperoleh sinar matahari.
binatang
• spesies zooplankton (binatang yang hidup melayang-
layang di dalam air) di danau dan laut melakukan migrasi
ke permukaan air pada malam hari, dan bergerak ke air
bagian bawah pada siang hari. Migrasi vertikal
zooplankton merupakan adaptasi untuk mengurangi
tekanan pemangsa.
Relung ekologi mencakup habitat, dan peranan
spesies di dalam komunitas. Dalam sebuah
komunitas, tidak ada dua spesies yang memiliki
relung ekologi persis sama, karena setiap spesies
mengembangkan adaptasi untuk dapat hidup
saling berdampingan.
Hubungan antara relung ekologi dan
adaptasi spesies.
Gambar 3.3 Burung gereja (A) dan gelatik (B)
Fungsi dari Keanekaragaman Hayati antara
lain mencakup :
1. Aspek Sosial
2. Aspek lingkungan
3. Aspek Ekonomi
4. Aspek Sistem Pengetahuan dan Etika
Gambar 3.2. Spesies kodok yang baru ditemukan di Indonesia (Sukara 2007).
Menguraikan berbagai bentuk interaksi
organisme
Interaksi antara tumbuhan dan organisme penyerbuknya membentuk hubungan saling beradaptasi yang kompleks, dan keduanya memperoleh manfaat.
Pada banyak tumbuhan, musim berbunga terjadi hampir bersamaan dengan musim berbuah. Berbagai tanaman buah-buahan memiliki periode waktu berbunga dan berbuah yang relatif lama. Dalam periode tersebut, dapat ditemukan mulai dari bunga yang baru berbentuk kuncup, bunga yang sudah dibuahi, buah yang baru terbentuk dari bunga yang sudah dibuahi, sampai dengan buah yang telah masak.
Tabel 3.1. Tipe interaksi organisme dalam
komunitas
Tipe Interaksi Akibat pada
Organisme A
Akibat pada
Organisme B
Kompetisi antara A dan B Merugikan Merugikan
Predasi A terhadap B Bermanfaat Merugikan
Simbiosis
Parasitisme A terhadap B Bermanfaat Merugikan
Komensalisme A terhadap B Bermanfaat Merugikan
Tidakada pengaruh
Mutualisme A dan B Bermanfaat Bermanfaat
contoh suksesi
primer Suksesi primer terjadi dalam areal
yang sebelumnya tidak pernah
ditumbuhi oleh komunitas tumbuhan.
Suksesi primer biasanya berlangsung
pada areal bekas aliran larva, batu
karang, tanah tandus dan bukit pasir
A B D
Gambar 3.5 Suksesi primer. A = danau pada awal suksesi; B = Danau
menjadi rawa; C = Komunitas klimaks telah terbentuk (Goodman et al.
1991).
skunder Suksesi sekunder merupakan
suksesi yang berlangsung
pada areal yang sebelumnya
telah pernah ditempati oleh
komunitas lainnya. Suksesi
sekunder sering terjadi setelah
bencana alam, seperti
kebakaran, tanah longsor,
banjir dan tsunami
A BC
D
Gambar 3.6 Bentuk suksesi hutan gambut (Suzuki 1991). Keterangan A = hutan rawa
gambut alam; B = penebangan dan kebakaran menyebabkan hampir semua pohon
rusak; C = dijadikan lahan sawah, lapisan gambut menurun setiap tahun; D =
terbentuk hutan sekunder dengan komunitas klimaks tumbuhan gelam.
Foto dokumentasi diskusi
kelompok lll