ekologi arsitektur

19
Ekologi Arsitektur Shahibul Amnar Fauzan Ibrahim S Moch. Ivan Nadhirulhaq M Muhmammad Ghazi k

Upload: cut-chairani

Post on 13-Jul-2016

118 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Arsitek

TRANSCRIPT

Page 1: Ekologi arsitektur

Ekologi Arsitektur• Shahibul Amnar• Fauzan Ibrahim S• Moch. Ivan• Nadhirulhaq M• Muhmammad Ghazi k

Page 2: Ekologi arsitektur

Ekologi dan Eko Arsitektur

• Ekologi pertama kali diperkenaalkan oleh ernst haeckel, ahli ilmu hewan pada tahun 1869 sebagai ilmu interaksi antara segala jenis makhuk hidup

• Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik anntara makhluk hidup dan lingkungannya.

• Unsur pokok eko-arsitektur:air api angin bumi

Ernst Haeckel

Page 3: Ekologi arsitektur

ArsitekturSurya

ArsitekturBiologis

Arsitekturalternatif

Bahan dan Konstruksi

yang Ekologis

Bionik Struktur Ilmiah

Eko-arsitektur

Page 4: Ekologi arsitektur

Faktor penentu kenyamanan dalam Eko-

Arsitektur

Page 5: Ekologi arsitektur

Iklim dan kelembaban a. Pola berlapis ruangSebuah ruang dapat dianggap sebgai salah satu lapisan dari pola berlapis ruang yang terdiri dari ruang luar, struktur gedung, ruang dalam, dan penghuninya.b. Pola termodinamika Proses termodinamika yang berlaku di dalam pola berlapis ruang membentuk sistem dinamis yang unsurnya berubah-berubah dan yang berada dalam keseimbangan sebagai skema berikut

c. Pola kemasyarakatanMenurut ilmu sosial, lebih tepat peyelidikan pandangan perilaku penghuni, maka pola tersebut berpusat pada manusia dalam bentuk kegiatan, pengalaman penghuni, atau fungsi masing-masing ruang. Kejadian tersebut tergantung irama waktu sepeti pada pola berlapis ruang dan radiasi seperti ada pola termodinamis

Page 6: Ekologi arsitektur

Ketahanan Material Dan Biaya Pembangunan

Bentuk dan struktur bangunan merupakan masalah kualitas dalam perencanaan eko-arsitektur, walaupun terdapat beberapa masalah kualitas yang lain yang berhubungan, terutama kualitas bentuk yang tidak dapat diukur maupun diberi standar.

Page 7: Ekologi arsitektur
Page 8: Ekologi arsitektur

Pencahayaan dan warna

Pencahayaan dan warna memungkinkan pengalaman ruang melalui mata dalam hubungannya dengan pengalaman perasaan. Pencahayaan (penerangan alami maupun buatan) dan pembayangan mempengaruhi orientasi di dalam ruang.

Page 9: Ekologi arsitektur

Kesimbangan dengan alam

Pada penentuan lokasi gedung tersebut diperhatikan fungsi dan hubungannya dengan alam, seperti matahari, arah angin, aliran air dibawah tanah, dan sebagainya. Setiap serangan terhadap alam mengakibatkan suatu masalah yang mengganggu keseimbangannya.

Page 10: Ekologi arsitektur

Sinar matahari dan orientasi bangunan

Sinar matahari dan orientasi bangunan yang ditempatkan tepat diantara lintasan matahari dan angin, serta bentuk denah yang terlindung adalah titik utama dalam peningkatan mutu iklim-mikro yang sudah ada.

Letak gedung terhadap sinar matahari Letak gedung terhadap arah anginyang paling menguntungkan bila yang paling menguntungkan bilamemilihi arah dari timur ke barat.memilihi arah tegak lurus terhadap

arah angin itu.(Sumber : Heinz Frick. 1997. Hal. 56)

Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yang paling cocok dan menguntungkan terdapat sebagai kompromi antara letak gedung berarah dari timur ke barat dan yang terletak tegak lurus terhadap arah angin seperti gambar berikut.

Page 11: Ekologi arsitektur

Angin dan pengudaraan ruanganAngin dan pengudaraan ruangan secara terus-menerus mempersejuk iklim ruangan. Udara yang bergerak menghasilkan penyegaran terbaik karena dengan penyegaran tersebut terjadi proses penguapan yang menurunkan suhu pada kulit manusia. Dengan demikian juga dapat digunakan angin untuk mengatur udara didalam ruang. (Reed, Robert H. Design for Natural Ventilation in Hot Humid Weather. Texas 1953 )

Page 12: Ekologi arsitektur

Suhu dan perlindungan terhadap panasPengaruh dari suhu terhadap ruangan dapat diatur

dengan kontrusksi atap yang selain melindungi manusia terhadap cuaca, juga memberi perlindungan terhadap radiasi panas dan sistem penyejuk udara secara alamiah

Page 13: Ekologi arsitektur
Page 14: Ekologi arsitektur

Syarat alam sebagai pola perencanan Eko-Arsitektur yang holistis,antara lain :•Penyesuaian pada lingkungan alam setempat•Menghemat sumber energi alam yang tidak dapat diperbaharui • Memelihara dan memperbaiki peredaran alam •Memelihara sumber lingkungan •Mengurangi ketergantungan pada energi listrik•Tempat kerja dan pemukiman dekat •Penghuni harus aktif dalam pemeliharaan rumah•Menggunakan teknologi sederhana

Page 15: Ekologi arsitektur

Studi konsultan energy Inggris, Max Fordam, mengatakan bahwa bangunan mengonsumsi 50% total konsumsi minyak nasional Negara-negara maju yang energy dependent (Indonesia 36-45%). Hal ini memperlihatkan betapa rentannya peran arsitek dalam menyumbang CO2 yang memicu pemanasan global.

Page 16: Ekologi arsitektur

KONDISI SAAT INIBerawal dari masa arsitektur industri (1800-1900), Komponen komponen bangunan dapat di produksi secara masal dan dipergunakan dimana saja tanpa terlalu mempertimbangkan karakteristik iklim dan budaya lokal dan minimalisasi ornamentasi. Karya arsitektur pada masa ini mengandalkan konsumsi energi secara besar besaran baik pada masa pembangunannya maupun pada masa operasionalnya.Untuk memperoleh kenyamanan visual dan thermal (kontrol lingkungan), penggunaan AC(Air Conditioning) dan lampu yang boros energy menjadi jalan keluarnya. 

Page 18: Ekologi arsitektur

Dengan mendirikan sebuah bangunan di atas lahan hijau bukan berarti kita mengurangi ruang terbuka hijau dilingkungan tetapi kita dapat menyigapinya dengan berbagai strategi desain salah satunya penggunaan green roof.

Penggunaan skylight mendukung ekologi arsitektur, karena dapat mengurangi energi terbuang akibat penggunaan pencahayaan buatan pada siang hari

Page 19: Ekologi arsitektur

Dengan adanya pembangunan pada lingkungan sekitar site dapat berdampak pada habitat di sekitar site sehingga pada perancangan bangunan ini dibuat habitat buatan untuk spesies lokal sebagai pengganti habitat yang dirusak

Bangunan ini mendaur ulang air hujan untuk digunakan sebagai air siraman sehingga dapat menghemat penggunaan air pada bangunan