ekonomi islam
DESCRIPTION
islam ekonomiTRANSCRIPT
L/O/G/O
EKONOMI ISLAMEKONOMI ISLAM
Disusu Oleh
Fitrianto Adi Saputro
Mochamad Fajri Ansari
Muhammad Nurmansyah Santosa
DefinisiDefinisi
1. Sistem ekonomi Islam : Penyelenggaraan kegiatan perekonomian baik yang berhubungan dengan produksi, konsumsi distribusi ataupun penukaran yang berlandaskan pada asas syariat islam, yaitu Al-Qur’an dan SunnahRasul.
2. Lembaga ekonomi Islam : Suatu lembaga yang bergerak di bidang ekonomi yang berlandaskan pada syariat islam yaitu tidak hanya mengutamakan keuntungan tapi juga meningkatkan kehidupan social masyarakat.
3. Ekonomi dalam Islam : Ilmu yang mempelajari segala perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (kedamaian dan kesejahteraan dunia – akhirat).
A. Konsep Ekonomi IslamA. Konsep Ekonomi Islam
Ekonomi islam pada hakikatnya bukanlah sebuah ilmu dari sikap reaksioner terhadap fenomena ekonomi konvensional. Awal keberadaanya sama dengan awal keberadaan islam di muka bumi ini (1500 tahun yang lalu), karena ekonomi islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari islam sebagai sistem hidup. Islam yang diyakini sebagai konsep hidup tentu melingkupi ekonomi sebagai salah satu aktivitas hidup manusia. Jadi dapat dikatakan bahwa ekonomi islam merupakan aktivitas agama atau ibadah kita dalam berekonomi.
B. Sistem Ekonomi IslamB. Sistem Ekonomi Islam
Dalam sistem ekonom islam harus terikat dengan syariat islam, sebab segala aktivitas manusia ( termasuk kegiatan ekonomi) wajib tunduk kepada syariat islam. Sistem ekonomi islam adalah suatu konsep penyelenggaraan kegiatan kehidupan perekonomian baik yang berhubungan dengan produksi, distribusi, ataupun penukaran yang berlandaskan kepada syariat islam yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah. Sistem ekonomi islam kontras dengan system ekonomi kapitalis yaitu sekulerisme di mana paham sekularisme yaitu pemisahan agama dari kehidupan.
Dalam kapitalisme pemanfaatan kepemilikan tidak membuat batasan tatacaranya, dan tidak ada pula batasan jumlahnya. Sebab pada sistem ekonomi kapitalisme adalah cermin dari paham kebebasan (freedom/liberalisme) di bidang pemanfaatan hak milik. Seseorang boleh memiliki harta dalam jumlah berapa
Sistem Ekonomi Berlandaskan EtikaSistem Ekonomi Berlandaskan Etika
Sistem ekonomi yang berlandaskan etika diakui juga oleh pakar ekonomi barat antara lain Jack Austri seorang Prancis dalam bukunya “Islam dan Pengembangan Ekonomi” mengatakan islam adalah gabungan tatatanan kehidupan praktis dan sumber etika mulia. Antara keduanya terdapat ikatan yang sangat erat, tidak dapat dipisahkan.
Menurut J.Preth kombinasi antara ekonomi dan etika ini bukanlah hal baru dalam islam. Sejak semula islam tidak mengenal pemisahan jasmani dan rohani. Dalam islam kita menemukan praktek – praktek bisnis yang menggabungkan antara etika dan ekonomi, seperti larangan untuk mengurangi takaran atau timbangan, larangan memakan riba, anjuran untuk menafkahkan harta yang dimiliki, agar tidak menumpuk pada orang – orang tertentu larangan bersifat kikir.
C. Prinsip Ekonomi IslamC. Prinsip Ekonomi Islam
a) Ekonomi Ilahiah (robbany) semua aktivitas manusia termasuk ekonomi harus selalu bersandar kepada Tuhan.
b) Dalam ajaran islam tidak ada pemisahan antara dunia dan akhirat, berarti dalam mencari rizki harus halal lagi baik.
D. Tujuan Ekonomi IslamD. Tujuan Ekonomi Islam
Secara umum tujuan ekonomis islam adalah:• Untuk meningkatkan ekonomi umat supaya lebih makmur atau
meningkatkan tarap hidup ke arah yang lebih baik• Menciptakan ekonomi umat yang adil dan merata• Mewujudkan perekonomian yang stabil, namun tidak menghambat laju
pertumbuhan ekonomi masyarakat• Mewujudkan perekonomian yang serasi, damai, bersatu, dalam suasana
kekeluargaan sesama umat, menghilangkan nafsu menguasai atau serakah• Mewujudkan perekonomian yang menjamin kemerdekaan dalam hal
produksi, distribusi serta menumbuhkan rasa kebersamaaan• Mewujudkan peri kehidupan ekonomi yang tidak membuat kerusakan di
muka bumi, sehingga kelestarian alam dapat dijaga dengan sebaik – baiknya, baik alam fisik, kultural, social maupun spiritual keagamaan.
• Menciptakan ekonomi yang mandiri
E. Lembaga Ekonomi IslamE. Lembaga Ekonomi Islam
Lembaga keuangan di Indonesia yang berbasis syariah Islam disebut LKS dibedakan menjadi dua yaitu LKS Bank dan LKS yang bukan bank. Komponen yang termasuk dalam kategori lembaga keuangan syariah adalah:
1) Bank Umum Syariah
Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa – jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip – prinsip syariah.
2) BPR Syariah (Badan Perkreditan Rakyat Syariah)
BPRS menurut UU perbankan No.7 tahun 1992 adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka tabungan, dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR
Bentuk – bentuk penyaluran dan dana BPR Syariah• Pembiayaan Mudharabah bank menyediakan modal bagi nasabah (pengusaha)
kemudian dikelola keuntungan yang diperoleh akan dibagi (perjanjian bagi hasil) sesuai dengan kesepakatan.
• Pembiayaan musyawarah bank dan pengusaha bersama – sama membiayai suatu proyek dan dikelola secara bersama – sama. Keuntungan akan dibagi sesuai dengan penyertaan masing – masing pihak.
• Pembiayaan Bai’u Bithaman Ajil, bank menyediakan dana untuk pembelian sesuatu barang atau asset yang dibutuhkan oleh nasabah guna mendukung usaha atau proyek yang sedang di usahakan.
3) BMT (Baitul Mal Wattamwil)
Prinsip operasional BMT tidak jauh berbeda dengan BPRS yakni menggunakan 3 prinsip:
1. Prinsip bagi hasil mudharabah, musyarakah, muzaroah dan muzaqah
2. Sistem jual beli
3. Sistem non profit contoh Qordul Hasan
4) Asuransi Syariah
5) Pegadaian Syariah
Tugas pokoknya adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Gadai dalam fiqih disebut rahn, yang menurut bahasa adalah nama barang yang dijadikan sebagai jaminan kepercayaan sedangkan menurut syariah artinya menyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan.
6) Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat islam.
7) Reksadana Syariah
Reksadana Syariah mengandung pengertian sebagai reksadana yang pengelolaanya dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat islam. Misalnya tidak menginvestasikan pada saham – saham atau obligasi dari perusahaan yang pengelolaanya atau produknya bertentangan dengan syariat islam. Seperti pabrik makanan/minuman yang mengandung alkohol, daging babi, roko dan tembakau, jasa keuangan konvensional, pertahanan dan persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat.
8) Koperasi Syariah
Koperasi adalah lembaga usaha yang dinilai cocok untuk memberdayakan rakyat kecil. Nilai – nilai koperasi juga mulia seperti keadilan, kebersamaan, kekeluargaan dan kesejahteraan bersama koperasi dalam islam disebut syirkah. Syirkah adalah salah satu bentuk kerjasama dagang dengan rukun dan syarat – syarat tertentu, yang dalam hukum positif disebut dengan perserikatan dagang.
Dalam koperasi syariah ada 2 prinsif dasar yaitu syirkah mufawadah dan syirkatul inan.
1. Syirkah mufawadhah adalah perkongsian antara 2 orang atau lebih, dengan masing – masing pihak memberikan kontribusi dana (simpanan pokok) wajib yang sama. Sedangkan simpanan suka rela tergantung pada masing – masing anggota.
2. Syirkatul inan yaitu perkongsian 2 orang atua lebih dengan kontribusi dana dari masing – masing anggota kongsi bervarias. Dana itu dikembangkan bersama – sama dan pembagian keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama.
F. Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional
F. Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional
a) Sumber (epistimology) dan tujuan kehidupan
Ekonomi islam berazaskan pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah serta ijtihad, perkara – perkara asas muamalah dijelaskan dalam bentuk suruhan dan larangan. Suruhan dan larangan tersebut bertujuan untuk membangun keseimbangan rohani dan jasmani manusia yang berazaskan tauhid. Ekonomi konvensional lahir berdasarkan pemikiran manusia yang bisa berubah berdasarkan waktu sehingga tidak bersifat kekal dan selalu membutuhkan perubahan – perubahan, bahkan terkadang mengabaikan aspek etika dan moral tergantung untuk kepentingan apa dan siapa.
b) Masalah kelangkaan dan pilihan
Dalam ekonomi konvensional masalah ekonomi timbul karena adanya kelangkaan sumber daya yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas. Dalam islam, islam kelangkaan sifatnya relatif bukan kelangkaan yang absolut dan hanya terjadi pada 1 dimensi ruang dan waktu tertentu saja dan kelangkaan tersebut timbul karena manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya yang telah diciptakan allah.
c) Konsep harta dan kepemilikan
Semua harta adalah milik allah, “milik allah lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah maha kuasa atas segala sesuatu.”
Dalam islam kepemilikan pribadi, baik atas barang konsumsi ataupun barang modal sangat dihormati walaupun hakikatnya tidak mutlak dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan orang lain adalah ajaran islam. Sementara itu dalam ekonomi kapitalis, kepemilikan bersifat mutlak dan pemanfaatannya bebas, sedangkan dalam ekonomi konvensional lainnya (khusus di kalangan sosialis) justru sebaliknya, kepemilikan pribadi tidak diakui, yang ada kepemilikan negara.
Salah satu karakteristik ekonomi islam mengenai harta yang tidak terdapat dalam perekonomian lain adalah zakat.
d) Konsep bunga
Suatu system ekonomi islam harus bebas dari bunga (riba) karena riba merupakan pemerasan kepada orang yang terdesak atas kebutuhan. Dalam islam system yang diterima adalah system bagi hasil (profit sharing) system ini berorientasi pemenuhan kemaslahatan hidup umat manusia sedangkan dalam system konvensional adanya riba. Pada system riba yang selalu diuntungkan adalah orang yang punya modal akhirnya yang kaya makin kaya. Perbedaaan kaya dan miskin sangat jauh jurang pemisahanya yang menimbulkan kesenjangan yang sangat tinggi.
G. Manfaat Mengamalkan Ekonomi Islam
G. Manfaat Mengamalkan Ekonomi Islam
Mengamalkan ekonomi islam jelas mendatangkan manfaat yang besar bagi ummat islam itu sendiri, pertama mewujudkan integritas seorang muslim yang kaffah, sehingga islam tidak lagi parsial. Bila ummat islam masih bergelut dan mengamalkan ekonomi ribawi, berarti keislamannya belum kaffah sebab ajaran ekonomi islam dibatalkan.
H. PenutupH. Penutup
Islam menawarkan konsep musyarakah atau profit loss sharing, mudharabah atau profit – sharing, murabahah atau cozt plus margin bai’I bit sama ajil, qardhul atau pinjaman kebajikan tanpa imbalan apapun kecuali pengembalian pokok pinjaman.
Islam tidak melarang utang dan juga tidak menganjurkannya tetapi sebaiknya dihindarkan. Sebagai solusi, ajaran islam menganjurkan perubahan status utang piutang menjadi kemitraan bisnis non magrib yaitu non maisyir, non gharar, dan non ribawi.
Dalam rangka membantu mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan, konsep zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ziskaf) yang telah lama dilalaikan oleh umat maupun pemerintah, sudah waktunya untuk dibangkitkan dan dihidupkan kembali.