ekosistem lusiii

53
2015 EKOSISTEM SMA KELAS X SEMESTER 2

Upload: lusiana

Post on 25-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 EKOSISTEM1. KONSEP EKOSISTEMEkosistem merupakan salah satu bidang kajian yang dipelajari dalam cabang biologi, yaitu ekologi. Ekologi (yunani, oikos = rumah dan logy =” ilmu tentang” dari kata logikos = masuk akal) adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan dengan lingkungan fisik. Hal tersebut di ungkapkan ahli zoologi, Ernst Haeckel (1866) [1]. Ekosistem adalah suatu system di alam di mana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi. Jika dilihat dari fungsinya ekosistem dibedakan menjadi 2 yaitu komponen autotrof (mampu mensintesis makanannya sendiri dengan mengikat energi dan memebentuk senyawa kompleks) dan komponen heterotrof (memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain), sedangkan jika dilihat dari segi penyusunnya dibedakan menjadi 4 yaitu benda tak hidup (abiotik), produsen (organisme autotrof), konsumen (organisme heterotrof) dan pengurai [2]. A. Komponen Ekosistem• Lingkungan biotikMerupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yang berinteraksi dengannya. Contoh dampak faktor biotik pada suatu lingkungan adalah penyerbukan bunga oleh angin. Komponen biotik apat dibagi berdasarkan fungsinya, adalah :• Produsen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.• Konsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen sebagai sumber energinya. Berdasarkan jenis makannya konsimen dibagi menjadi: Herbivor, konsumen yang memakan tumbuhan. Contohnya:sapi, kambing, dan kelinci. Karnivor, konsumen yang memakan hewan lain. Contohnya: harimau, serigala, dan macan. Omnivor, konsumen yang memakan tumbuhan dan hewan. Contohnya: manusia dan tikus.• Dekomposer atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh nutrisi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang telah mati. Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing [3].• Lingkungan abiotikMerupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen abiotik untuk makhluk hidup adalah sebagai berikut : Kemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak bergantung pada beberapa factor fisika dan kimia di lingkungannya. Sebagai factor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan organisme. Contohnya, jumlah kadar air sebgai faktor pembatas yang menentukan jenis organisme yang hidup di padang pasir. Komponen abiotik pada ekosistem diantaranya: air, cahaya matahari, oksisgen, suhu, dan tanah [3]. Gambar. ekosistem sawah. Sumber: http://ragamorganisme.blogspot.com/2012/11/bioma dan ekosistem.htmlB. Interaksi Antarkomponen Ekosistema. Interaksi antara komponen biotik dengan abiotikKomponen biotik dan abiotik bukan merupakan satu kesatuan yang tidak berdiri sendiri dalam suatu ekosistem. Kompenen tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya. Contoh: suatu tumbuhan dapat hidup dengan baik karena air, tanah, udara dan cahaya matahari. Hasil pernafasan pada makhluk hidup berupa karbndioksida yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan oleh tumbuhan sebagai bahan fotosintesis Makhluk hidup menghasilkan sisa pencernaan, bahkan mati sehingga nantinya akan diuraikan oleh dekomposer. Hasil penguraian berupa unsur-unsur hara yang kemudian dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan untuk pertumbuhan [4]. Gambar interaksi mahkluk hidup dengan lingkungannyaSumber:http://sainsedutainment.blogspot.com/2011/09/interaksi-antar-komponen-dalam.htmlb. Interaksi antar komponen biotikInteraksi makhluk hidup terjadi di dalam ekosistem, baik saling menguntungkan, menguntungkan salah satu pihak, maupun merugikan salah satu pihak. Interaksi terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga makhluk hidup akan bergantung dengan makhluk hidup yang lainnya. Diantara tiap komponen penyusun ekosistem terjadi interaksi: antar org

TRANSCRIPT

EKOSISTEM SMA KELAS X SEMESTER 2

(2015BY: LUSIANA HERMAN /120210103017KELAS: AKAPITA SELEKTA 2) (EKOSISTEM SMA KELAS X SEMESTER 2)

EKOSISTEM

1. KONSEP EKOSISTEM

Ekosistem merupakan salah satu bidang kajian yang dipelajari dalam cabang biologi, yaitu ekologi. Ekologi (yunani, oikos = rumah dan logy = ilmu tentang dari kata logikos = masuk akal) adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan dengan lingkungan fisik. Hal tersebut di ungkapkan ahli zoologi, Ernst Haeckel (1866) [1]. Ekosistem adalah suatu system di alam di mana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi. Jika dilihat dari fungsinya ekosistem dibedakan menjadi 2 yaitu komponen autotrof (mampu mensintesis makanannya sendiri dengan mengikat energi dan memebentuk senyawa kompleks) dan komponen heterotrof (memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain), sedangkan jika dilihat dari segi penyusunnya dibedakan menjadi 4 yaitu benda tak hidup (abiotik), produsen (organisme autotrof), konsumen (organisme heterotrof) dan pengurai [2].

A. Komponen Ekosistem

Lingkungan biotik

Merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yang berinteraksi dengannya. Contoh dampak faktor biotik pada suatu lingkungan adalah penyerbukan bunga oleh angin. Komponen biotik apat dibagi berdasarkan fungsinya, adalah :

Produsen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.

Konsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen sebagai sumber energinya. Berdasarkan jenis makannya konsimen dibagi menjadi:

Herbivor, konsumen yang memakan tumbuhan. Contohnya:sapi, kambing, dan kelinci.

Karnivor, konsumen yang memakan hewan lain. Contohnya: harimau, serigala, dan macan.

Omnivor, konsumen yang memakan tumbuhan dan hewan. Contohnya: manusia dan tikus.

Dekomposer atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh nutrisi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang telah mati. Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing [3].

Lingkungan abiotik

Merupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen abiotik untuk makhluk hidup adalah sebagai berikut :

Kemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak bergantung pada beberapa factor fisika dan kimia di lingkungannya.

Sebagai factor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan organisme. Contohnya, jumlah kadar air sebgai faktor pembatas yang menentukan jenis organisme yang hidup di padang pasir. Komponen abiotik pada ekosistem diantaranya: air, cahaya matahari, oksisgen, suhu, dan tanah [3].

Gambar. ekosistem sawah. Sumber: http://ragamorganisme.blogspot.com/2012/11/bioma dan ekosistem.html

B. Interaksi Antarkomponen Ekosistem

a. Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik

Komponen biotik dan abiotik bukan merupakan satu kesatuan yang tidak berdiri sendiri dalam suatu ekosistem. Kompenen tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya.Contoh: suatu tumbuhan dapat hidup dengan baik karena air, tanah, udara dan cahaya matahari. Hasil pernafasan pada makhluk hidup berupa karbndioksida yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan oleh tumbuhan sebagai bahan fotosintesis Makhluk hidup menghasilkan sisa pencernaan, bahkan mati sehingga nantinya akan diuraikan oleh dekomposer. Hasil penguraian berupa unsur-unsur hara yang kemudian dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan untuk pertumbuhan [4].

Gambar interaksi mahkluk hidup dengan lingkungannya

Sumber:http://sainsedutainment.blogspot.com/2011/09/interaksi-antar-komponen-dalam.html

b. Interaksi antar komponen biotik

Interaksi makhluk hidup terjadi di dalam ekosistem, baik saling menguntungkan, menguntungkan salah satu pihak, maupun merugikan salah satu pihak. Interaksi terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga makhluk hidup akan bergantung dengan makhluk hidup yang lainnya. Diantara tiap komponen penyusun ekosistem terjadi interaksi: antar organisme, antar populasi, antar komunitas, antara komponen biotik dan komponen abiotik [4].

Jenis interaksi antar organisme antara lain: mutualisme, komensalisme, Predasi, kompetisi, Parasitisme, Netral .

1)Mutualisme

Merupakan hubungan/interaksi antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: BakteriRhizobiumyang hidup pada bintil akar kacang-kacangan, Kerbau dengan burung jalak [4].

2)Komensalisme

Merupakan hubungan antara dua jenis organisme yang berbeda spesies di mana salah satu spesies diuntungkan, sedangkan spesies yang lain tidak dirugikan/diuntungkan. Contoh: tanaman bunga anggrek sebagai tumbuhan epifit pada tumbuhan mangga [4].

3)Predasi

Merupakan hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator), hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa perdator tidak bisa hidup. Proses interaksi yang terjadi bisa berupa antar hewan, hewan dengan tumbuhan dan tumbuha predator dengan mangsanya. Jumlah populasi predator dengan mangsa berbanding lurus. Contoh: Singa memangsa rusa, kuda memangsa rumput, bungaDionaea muscipulayang memangsa serangga yang hinggap dijebakannya [4].

4)Kompetisi

Terjadi karena persaingan makhluk hidup untuk memperoleh kebutuhan hidup dan kekuasan salah satu atau semua hal tersebut. Contoh: Kuda dan sapi yang hidup di padang rumput yang sama akan saling berkompetisi untuk memperoleh makanan (rumput) [4].

5)Parasistisme

Hubungan antar organisme yang berbeda spesies di mana akibat dari hubungan tersebut terdapat pihak yang dirugikan (inang) dan pihak yang diuntungkan (parasit). Contoh:Plasmodiumdengan manusia,Taenia saginatadengan sapi, benalu dengan pohon inang, kutu dengan manusia [4].

6)Netral

Merupakan hubungan yang tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama, hal ini bersifat netral yaitu tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan. Contoh: Capung dengan sapi [4].

C. Peranan Komponen Ekosistem Dalam Aliran Energi Dan Daur Biokimia

Komponen biotik dan abiotik memiliki banyak peran dalam ekosistem. Selain itu, kedua komponen tersebut berperan dalam proses aliran energi dan daur biogeokimia. Aliran energi merupakan proses berpindahnya energi dari satu organisme ke organisme lainnya. Aliran energi dapat berupa rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Daur biogeokimia merupakan daur perpindahan materi dari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik [5].

a) Rantai Makanan dan Jaring Makanan

Dalam komunitas suatu ekosistem, terjadi proses-proses interaksi di antara anggota populasi populasinya. Proses interaksi tersebut contohnya adalah proses saling makan dan saling dimakan. Produsen yang berupa tumbuhan merupakan makanan bagi hewan-hewan herbivora. Hewan-hewan herbivora tersebut dinamakankonsumenprimer. Selanjutnya, hewan-hewan herbivora akan dimakan oleh hewan-hewan karnivora. Hewan-hewan karnivora tersebut disebut konsumensekunder. Hewan-hewan karnivora dapat dijadikan makanan oleh hewan-hewan karnivora lainnya. Kelompok hewan karnivora yang memakan hewan karnivora lainnya disebutkonsumen tersier. Proses makan dan dimakan pada serangkaian organisme disebut sebagairantaimakanan. Dalam ekosistem, jumlah tingkatan konsumen yang terlibatdalam rantai makanan biasanya terbatas, pada umumnya empat sampai lima tingkat.Masing-masing tingkatan tersebut dinamakantingkatan trofik [5].

Rantai makanan. Sumber: http://biologi-indonesia.blogspot.com/2014/01/penjelasan-tentang-daur-biogeokimia.html.

Pada ekosistem, tumbuhan menempati tingkatan trofik pertama, hewan-hewan herbivora menempati tingkatan trofik kedua, hewan-hewan karnivora menempati tingkatan trofik ketiga, dan demikian seterusnya. Dalam ekosistem, aliran energi biasanya tidak sesederhana seperti yang diuraikan dan digambarkan di atas. Proses makan dan dimakan pada umumnya tidak terjadi dalam urutan yang linier, tetapi terjadi dalam proses yang kompleks. Proses rantai makanan yang saling menjalin dan kompleks tersebut dinamakanjaring makanan. Hal ini terjadi karena suatu organisme sering kali memiliki jenis makanan yang banyak [5].

Contoh jaring-jaring makanan yang dapat terjadi di alam.

Sumber:http://biologi-indonesia.blogspot.com/2014/01/penjelasan-tentang-daur-biogeokimia.html.

b) Piramida Ekologi

Dalam rantai makanan, organisme pada tingkatan trofik rendah memiliki jumlah individu lebih banyak. Makin tinggi tingkat trofik, makin sedikit jumlah individunya dalam ekosistem. Jika jumlah individu per satuan luas untuk masing-masing tingkatan tropik digambarkan dalam histogram, akan membentuk semacam piramida yang disebutpiramida jumlah. Piramida piramida jumlah pada ekosistem-ekosistem yang berbeda tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lain. Hal tersebut karena pada masing-masing ekosistem, individu-individu yang terlibat di dalamnya tidak sama. Oleh karena itu, muncul yang disebutpiramida biomassa. Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu yang diukur dalam gram [5].

a) Piramida jumlah dan b) piramida biomassa.

Sumber:http://biologi-indonesia.blogspot.com/2014/01/penjelasan-tentang-daur-biogeokimia.html

Dari Gambartersebut, dapat diartikan bahwa semakin rendah tingkatan trofik, makin besar biomassanya. Suatu biomassa produsen yang besar, dapat menyokong hidup herbivora dengan biomassa yang lebih kecil. Piramida biomassa terkadang tidak memberi informasi aliran energi yang cukup pada ekosistem tertentu. Oleh karena itu,piramida energidibuat berdasarkan penelitian yang mendalam mengenai aliran energi dan mampu memberikan gambaran akurat mengenai aliran energi. Dalam piramida energi terdapat pengurangan energi dalam tiap tingkat trofik yang terjadi karena beberapa makanan tidak dicerna sempurna menjadi energi. Hanya bagian tertentu dari makanan yang dapat dimakan dan hanya sebagian makanan yang disimpan dalam tubuh karena sisanya digunakan sebagai energi [5].

Pada piramida energi terdapat energi yang hilang akibat digunakan pada setiap tingkat trofik

Sumber:http://biologi-indonesia.blogspot.com/2014/01/penjelasan-tentang-daur-bio geo ki mia.html

Daur Biogeokimia - Pada waktu produsen dimakan oleh konsumen pertama, materi akan berpindah ke konsumen kedua. Dalam respirasi, karbohidrat akan diubah kembali menjadi CO2dan air. Akan tetapi, mineral yang terikat dalam biomassa akan berpindah terus melalui masing-masing tingkatan trofik. Pada waktu organisme mati, kemudian diuraikan oleh pengurai, energinya akan habis, sedangkan mineral akan diubah menjadi bahan anorganik. Mineral anorganik ini kemudian akan dimanfaatkan kembali oleh produsen untuk membentuk biomassanya. Begitulah seterusnya terjadi berulang hingga membentuk suatu daur. Daur materi yang terjadi di alam disebutdaurbiogeokimia. Daur ini dapat dibedakan berdasarkan materi atau mineral anorganiknya menjadidaur air,daur karbon,daur nitrogen, dandaur fosfor [5].

a. Daur Air

Air sangat penting bagi kehidupan manusia, karena makhluk hidup umumnya mengandung air. Seperti daur lainnya, daur air tidak berawal dan tidak berujung. Air yang turun ke bumi berasal dari hujan maupun pencairan es yang membeku. Sebagian air tersebut diserap oleh tumbuhan melalui akar. Setelah beberapa waktu, air dilepaskan dalam bentuk uap air melalui prosestranspirasipada daun. Sebagian lagi diminum hewan dan manusia, kemudian dilepaskan selama respirasi dan ekskresi. Sebagian air hujan jatuh di kolam atau sungai yang menuju lautan. Air hujan juga diserap oleh tanah dan mengalir di bawah tanah menuju laut. Sebagian besar air akan terkumpul di laut. Proses penguapan air atauevaporasijuga akan terjadi di laut. Melalui evaporasi, uap air akan berkumpul di udara dalam bentuk awan dan akan turun lagi dalam bentuk hujan atau salju. Perhatikan Gambar Berikut [5].

Daur air yang dibantu oleh sinar matahari.

Sumber:http://biologi-indonesia.blogspot.com/2014/01/penjelasan-tentang-daur-biogeokimia.html

b. Daur Karbon

Karbon dioksida yang banyak terdapat di atmosfer merupakan hasil dari respirasi manusia, hewan, erupsi vulkanik (letusan gunung), dan hasil pembakaran. Fotosintesis pada tumbuhan menggunakan karbon dioksida sebagai bahan bakunya untuk membentuk molekul organik. Molekul organik, seperti selulosa dan karbohidrat lainnya akan digunakan oleh hewan dan manusia melalui proses. Jika hewan atau manusia memakan tumbuhan tersebut, komponen karbon menjadi bagian tubuhnya. PerhatikanGambar Berikut [5].

Pada daur karbon, keberadaan produsen sangat diperlukan.

Sumber:http://biologi-indonesia.blogspot.com/2014/01/penjelasan-tentang-daur-biogeokimia.html

Sebagian karbon dikeluarkan hewan dan manusia melalui ekskresi dan defekasi. Jasad hewan maupun tumbuhan akan diuraikan oleh pengurai yang melepas karbon dioksida ke atmosfer. Terkadang tidak semua hewan dan tumbuhan terurai, namun menjadi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas. Bahan-bahan ini akhirnya kembali ke atmosfer karena pengeboran dan penggunaan oleh manusia [5].

c.Daur Nitrogen

Nitrogen merupakan elemen penting bagi tubuh karena merupakan pembentuk protein dan asam nukleat. Meski 78% udara di atmosfer adalah nitrogen, namun secara biologis tidak aktif. Hanya sebagian organisme, seperti bakteri dan Cyanobacteria yang dapat menggunakan nitrogen bebas di udara. Bakteri, sepertiAzotobactersp. mengubah nitrogen di atmosfer menjadi amonia (NH3). Amonia diubah menjadi senyawa ion nitrit (NO2- ) oleh bakteri tanah yang disebut juga bakteri nitrit. Kemudian, diubah lagi menjadi ion nitrat (NO3-). Kemudian, tumbuhan akan menyerap senyawa ion nitrit untuk diubah menjadi molekul organik, seperti nukleotida dan asam amino. Jika tanaman dimakan hewan atau manusia, asam amino akan dimanfaatkan. Sebagian akan dikeluarkan dalam bentuk amino sebagai sisa katabolisme. Setelah hewan dan tumbuhan mati, nitrat diubah menjadi amino lalu menjadi nitrogen bebas oleh bakteri denitrifikasi, sepertiNitrosomonasdanNitrosococcus. PerhatikanGambar Berikut [5].

Daur nitrogen dibantu oleh bakteri.

Sumber:http://biologi-indonesia.blogspot.com/2014/01/penjelasan-tentang-daur-biogeokimia.html

d. Daur Fosfor

Makhluk hidup memerlukan fosfor sebagai pembentuk asam nukleat, fosfolipid, dan ATP, serta penyusun tulang dan gigi (pada hewan tingkat tinggi). Di alam, fosfat berada dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfor organik pada makhluk hidup dan senyawa fosfat anorganik (PO43+) pada air dan tanah. Fosfat yang terkandung di bebatuan terkikis oleh air hujan dan mengendap di tanah. Tumbuhan menggunakan dan membentuknya menjadi senyawa organik bagi konsumen. Melalui ekskresi dan aktivitas dekomposer, fosfat tersebut kembali ke tanah. PerhatikanGambar Berikut [5].

Daur fosfor terjadi dengan bantuan hujan dan penaikan geologis oleh peristiwa letusan gunung.

Sumber:http://biologi-indonesia.blogspot.com/2014/01/penjelasan-tentang-daur-biogeokimia.html

D. Suksesi Alami Dalam Ekosistem

Pengertian suksesi Perubahankomposisi dan struktur dalam komunitas dapat dengan mudah di-amati atau terlihat dan seringkali perubahan itu berupa pergantian satu komunitas oleh komunitas lain setelah beberapa gangguan, seperti kebakaran besar atau ledakan gunung berapi. Daerah yang terganggu itu bisa dikolonisasi oleh berbagai varietas spe-sies, yang secara perlahan-lahan digantikan oleh suatu komunitas spesies lain [6].

a} tahap-tahap suksesi

proses suksesi dapat terjadi melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Kolonisasi, merupakan suatu bentuk atau pendudukan atau penguasaan habitat oleh mahkluk hidup. Syaratnya, mahkluk hidup tersebut harus sampai pada lokasi dan hidupnya mantap di tempat tersebut.

2. Modifikasi tempat, merupakan pengubahan sifat-sifat tempat (habitat) yang dilakukan oleh koloni mahkluk hidup [1].

b} macam-macam suksesi

1) Suksesi primer

Pengertian dan Definisi dari Suksesi Primer adalah suatu suksesi yang dimulai dari suatu lahan yang tidak ada vegetasinya, seperti bukit pasir pantai, aliran lava, dasar kolam, permukaan batu atau bentuk-bentuk lainnya. Suatu lingkungan awal akan berkembang sesuai kondisi iklimnya, dan kecepatan perubahan komunitasnya akan bergantung pada cepat lambatnya kondisi lingkungan tempat tumbuh untuk dapat mendukung perkembangan tahap sereal yang tinggi. Sebagai contoh lahan kosong bekas aliran lava akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat mendukung kehidupan tumbuhan tingkat tinggi. Setiap komunitas tumbuhan mengubah lingkungannya ke tingkatan yang sesuai untuk tumbuhan pioner yang berlangsung terus-menerus, sampai akhirnya tempat tumbuh dapat mencapai suatu kondisi klimaks dan kecepatan perubahannya diperlambat [6].

Sumber: http://www.irwantoshut.net/pengertian_definisi_suksesi.html

2) Suksesi sekunder

Pengertian dan Definisi dari Suksesi Sekunder adalah suatu suksesi yang berawal dari lahan-lahan yang sebelumnya sudah ada masyarakat tumbuhannya. Hal ini terjadi karena suatu sere tidak berjalan dalam rangkaian ke tahap maju yang terus-menerus. Adanya berbagai gangguan seperti penggembalaan, api dan aktivitas kegiatan manusia dapat mengundurkan suksesi dan apabila gangguan tersebut terjadi begitu sering dan terus-menerus, maka suksesi akan berhenti pada tingkat sebelum klimaks [6].

Sumber: http://www.irwantoshut.net/pengertian_definisi_suksesi.html

Sebagai contoh suatu kawasan hutan yang terus menerus mendapat gangguan penggembalaan maka kawasan tersebut akan menjadi padang penggembalaan dan apabila penggembalaan berhenti maka proses tahap-tahap suksesi akan berlangsung normal kembali [6].

E. Tipe-tipe ekosistem

1. Ekosistem akuatik (air)

a. Ekosistem air tawar

1) Ekosistem air tawar Lotik : airnya berarus, berarti airnya senantiasa mengalir. Contoh dari ekosistem air tawar lotik sering kita jumpai di sekitar kita. Misalnya : Sungai, dan selokan [7].

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html2) Ekosistem air tawar lentik : airnya tidak berarus, ini berarti airnya tidak mengalir. Contohnya : Danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut [7].

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.htmlsumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.htmlEkosistem danau dan kolam terdiri dari 3 wilayah horizontal yaitu :

a) Wilayah Litoral adalah merupakan wilayah perairan dangkal di sepanjang tepi danau dan kolam. Contohnya : Hydrylla, Hydra, capung, katak, burung, dan tikus.

b) Wilayah Limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih bisa di tembus oleh cahaya matahari. Contohnya : Zooplankton dan Fitoplankton.

c) Wilayah Profundal adalah daerah yang dalam, dengan berbagai jenis dekomposer pada bagian dasarnya [7].

b. Ekosistem Laut

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.htmlEkosistem laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu :

1) Zona litoral.

a) Ekosistem Estuari Merupakan wilayah perairan tempat pertemuan antara sungai dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut pantai lumpur. Estuari mempunyai ciri berair payau dengan tingkat salinitas di antara air tawar dan laut. Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau dan rumput laut. Beberapa organisme laut melakukan perkambangbiakan di wilayah ini seperti ikan, udang dan moluska yang dapat dimakan. Estuari banyak terdapat di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua [7].

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.htmlb) Ekosistem Pantai Pasir

Ekosistem dengan deburan ombak yang konstan dan terkena paparan cahaya matahari selama 12 jam. Vegetasi ada yang berbentuk terna atau membentuk perdu atau pohon. Terna adalah tumbuhan berbiji yang memiliki batang lunak dan tidak berkayu, misalnya rumput, kangkung, dan pisang.

c) Ekosistem Pantai Batu

Tersusun dari komponen abiotik berupa batu-batuan kecil maupun bongkahan batu yang besar. Organisme yang terdapat pada pantai batu seperti ganggang Eucheuma dan Sargassum [7].

Sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html2) Zona Laut Dangkal

a) Ekosistem Terumbu Karang,

Hanya dapat tumbuh di dasar peraiaran yang jernih, terumbu karang terbentuk dari rangka hewan Coelenterata. Organisma yang terdapat pada ekosistem ini adalah kelompok Porifera, coelenterata, ganggang, beberapa jenis ikan, serta udang [7].

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html3) Zona pelagik.

a) Ekosistem Laut Dalam

Merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berda pada kedalaman 76000 m dari permukaan laut. Sehingga tidak ada lagi cahaya matahari, oleh karena itu produsen utama di ekosistem ini merupakan organisme kemoautrotof [7].

Sumber: http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html

c. Ekosistem Darat

1) Hutan Hujan Tropis

a) Terdapat di wilayah khatulistiwa

b) Temperatur tinggi (rata-rata 25 0c)

c) Curah hujan tinggi 200-450 cm per tahun

d) Pohon tinggi dan rimbun (kanopi)

e) Jenis tumbuhan sangat beragam termasuk tumbuhan paku dan anggrek.f) Hewan pada hutan hujan tropis di indonesia antara lain : berbagai jenis serangga dan burung, monyet, orang utan dan harimau [7].

sumber: http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html

2) Savana

a) terdapat di wilayah sekitar khatulistiwa

b) curah hujan lebih 90-150 cm per tahun

c) Vegetasi savanna didominasi oleh rumput dan pohon yang tumbuh terpencar.d) Hewan yang hidup di savanna adalah berbagai jenis sderangga seperti belalang, kumbang, rayap, herbivora dan karnivora [7].

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html3) Padang Rumput

a) Terdapat pada wilayah dengan temperatur sedang.

b) cuirah hujan 25-75 cm per tahun

c) vegetasi yang dominan adalah rumput

d) hewan yang hidup antara lain kelinci, tupai tanah dan serigala [7]

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html4) Gurun

a) Terdapat di belahan bumi sekitar 20-30 LU dan LS

b) Curah hujan kurang dari 25 cm per tahun

c) Vegetasi terdiri dari berbagi belukar akasia, tumbuhan sukulen dan kaktus.

d) Hewan yang banyak terdapat di gurun antar lain belalang, burung pemangsa serangga dan kadal [7].

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html5) Hutan Gugur

a) Terdapat di sekitar wilayah sub tropis yang mengalami pergantian musim panas dan tropis

b) Curah hujan sedang yaitu 75-150 cm per tahun

c) Pohon pada hutan gugur sub tropis memiliki ciri menggugurkan daunnya menjelang musim gugur dan menjadi dorman pada musim dingin. (maple dan birkin)

d) Hutan gugur di daerah tropis menggugurkann daun pada musim kemarau, misalnya hutan jati [7].

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html6) Taiga

a) Terdapat di wilayah utara hutan gugur sub tropis dan juga di pegunungan sub tropis

b) Musim dingin yang panjang. Huajn turun hanya pada musim panas

c) Taiga merupakan hutan pinus (konifer) yang selalu hijau.

d) Hewan yang hidup antara lain rusa, bajing, burung gagak hitam, serigala, dan beruang [7].

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html7) Tundra

a) Terdapat di dekat kutub utara, yaitu pada 60 0 LU (tundra artik), sedangkan tundra yang terdapat di puncak gunung (tundra alpin)

b) Vegetasi tundra didominasi oleh rumput alang-alang, lumut daun dan perdu, pada wilayah ini tidak terdapat pohon

c) Hewan yang terdapat di tundra adalah kelinci, burung hantu, serigala, rusa dan domba[7].

sumber:http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.htmld. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Contoh : bendungan, sawah tadah hujan, sawah irigasi, perkebunan sawit, dll [7].

sumber: http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html

2. MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. Aktivitas Manusia Yang Berkaitan Dengan Pelestarian Lingkungan

a. Etika lingkungan hidup

Etika lingkungan merupakan penerapan etika yang didasarkan pada tanggung jawab moral terhaadap lingkungan. Tujuan etika lingkungan tidak hanya sebatas mengkhawatirkan masalah lingkungan, tetapi juga melahirkan rasa tanggung jawab moral kita terhadap lingkungan [1].

Hubungan manusia yang menekankan keselarasan dengan lingkungan mengandung tiga nilai etis, yaitu:

1) Etika pengembangan, berarti sumber daya alam (sda) harus dikembangkan dan dijaga kelestariannya. Sumber daya alam tersebut harus digunakan untuk kesenangan dan keuntungan

2) Etika pengawetan, berarti seluruh kehidupan harus dihormati, diawetkan, dan dilindungi.

3) Etika keseimbangan, berarti penggunaan dan pengawetan SDA yang didasarkan pada pengelolaan yang bijaksana [1].

Etika keseimbangan merupakan etika yang harus terus dikembangkan karena mengandung nilai-nilai yang berkembang setelah era revolusi industri. Nilai-nilai yang terkandung dalam etika keseimbangan amtara lain adalah sebagai berikut:

a) Manusia bukanlah sumber dari segala nilai

b) Manusia seharusnya menjadi penyangga dan pengelola SDA yang bijaksana bagi generasi masa mendatang.

c) Pengelolaan SDA tidak bertujuan untuk memproduksi dan mengkonsumsi, tetapi untuk mengawetkan dan memperbarui, untuk melengkapi dan bukan untuk merusak bumi.

d) Perbaikan mutu kehidupan, bukannya secara terus-menerus meningkatkan produksi benda dan materi.

e) SDA bersifat terbatas sehingga harus dihargai dan diperbarui, bukan diboroskan.

f) Hubungan alam dengan manusia harus saling menguntungkan yang didasarkan pada pengertian dan kerjasama ekologi.

g) Memlihara kestabilan dan mutu kehidupan dengan mendorong keanekaragaman fisik, biologis, dan budaya.

h) Karena tidak seorangpun dapat mengerjakan urusannya sendiri, maka tujuan-tujuan ideal manusia adalah berbagi dan memperhatikan, bukan mendominasi dan mengembangkan individualisme [1].

b. Pelestarian lingkungan hidup

Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mencegah terjadinya pencemaran, pengawetan tanah, dan pengaturan tata guna lahan dan air. Cara-cara untuk mencegah pencemaran dan sekaligus menciptakan kelestarian lingkungan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun individu. Ada tiga prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian, mencegah, dan menanggulangi pencemaran, yaitu sebagai berikut.

1) Penanggulanagn secara administratif

Secara administratif, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan dengan menerbitkan peraturan dan undang-undang untuk mencegah pencemaran dan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam. Peraturan dan perundang-undangan itu di antaranya sebagai berikut.

a) Pelarangan pembuangan limbah industri ke lingkungan secara langsung.

b) Setiappabrik harus memiliki cerobong asap yang dilengkapi dengan saringan udara.

c) Produk-produk industri harus bersifat ranmah lingkungan.

d) Setiap industri garus memiliki instalasi pengolahan limbah cair sendiri.

e) Setiap industri harus melakukan studi analisis mengenai dampak lingkungan sebelum membangun pabrik.

f) Pembangunan pabrik atau industri harus jauh dari daerah pemukiman.

g) Penerbitan panduan buku mutu lingkungan dan sosialisasi konsep pembangunan berkelanjutan [1].

2) Penanggulangan secara teknologi

Setiap industri seharusnya memiliki unit pengolahan limbah. Misalnya, beruapa peralatan pengolahan air limbah. Peralatan tersebut dapat digunakan untuk mengolah semua limbah cair sebelum limbah cair tersebut dibuang ke lingkungan. Cara lain yang sering kit atemukan adalah membuat jalur hijau dan taman kota di daerah perkoataan atau daerah industri. Tujuan pembutan jalur hijau dan taman kota adalah agar CO2 yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan bermotor, mesin pabrik, serta pernapasan makhluk hidup dapat diserap oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis [1].

3) Penanggulangan secara edukatif

Penggulangan secara edukatif dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pada mayarakat perlu ditaanamkan sikap positif terhadaap lingkungan. Misalnya, himbauan agar tidak mencemari lingkungan dengan membuang limbah di sembarang tempat dan menyarankan penggunaan secar berulang terhadap benda-benda, seperti kertas, plastik, dan kaleng sebelum dibuang sebagai sampah [1].

B. Aktivitas Manusia Yang Berkaitan Dengan Perusakan/ Pencemaran Lingkungan

1) Penggundulan hutan

Berawal dari masalah kecil yaitu menebang pohon di hutan akan mengakibatkan masalah yang sangat fatal, karena penebangan pohon itu tidak mematuhi prosedur penebangan yang benar yaitu tebang-pilih-tanam. Hutan merupakan paru-paru dunia, maka dari itu kita harus menjaganya agar tetap lestari. Bumi kita ini ibarat manusia, apabila tidak mempunyai paru-paru maka manusia akan mati. Sama halnya dengan bumi, apabila paru-parunya rusak maka bumi ini akan hancur perlahan-lahan [8].

Sebagian besar masyarakat Indonesia belum menyadari arti penting hutan dan manfaatnya. Banyak dari mereka masih melakukan penebangan pohon di hutan secara liar atau penggundulan hutan [8]. Banyak sekali akibat yang ditimbulkan dari penggundulan hutan, diantaranya adalah :

1. Global Warming / Pemanasan Global

Global warming merupakan salah satu dampak dari penggundulan hutan. Pengertian global warming adalah naiknya suhu udara di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya efek rumah kaca. Efek rumah kaca adalah suatu lapisan yang menyelubungi bumi dan bersifat transparan seperti kaca. Akibat dari adanya efek rumah kaca adalah panas matahari yang sampai ke permukaan bumi tidak dapat kembali lagi. Salah satu gas pembentuk efek rumah kaca adalah gas karbondioksida. Gas karbondioksida ini seharusnya diserap oleh pepohonan, akan tetapi karena berkurangnya jumlah pohon maka hanya sedikit saja yang terserap [8].

Global warming dapat menghancurkan bumi perlahan-lahan. Akibat yang ditimbulkan oleh global warming diantaranya adalah :

1. Naiknya suhu udara di permukaan bumi

Naiknya suhu udara di permukaan bumi mengakibatkat udara menjadi panas dan terasa gerah. Selain itu juga mengakibatkan tumbuh-tumbuhan terutama tanaman perkebunan menjadi rusak karena tidak kuat dengan suhu yang semakin panas [8].

2. Menimbulkan berbagai macam polusi

Polusi yang terutama timbul adalah polusi udara. Polusi udara juga menimbulkan berbagai macam penyakit dalam, seperti ; radang tenggorokan, paru-paru, dan ISPA karena menghisap udara yang kotor [8].

3. Timbulnya berbagai macam penyakit kulit

Penyakit kulit yang ditimbulkan seperti kanker kulit, gatal-gatal dan sebagainya yang mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan bagi kehidupan makhluk di muka bumi [8].

4. Es di kutub mencair

Mencairnya es di kutub akan mengkibatkan naiknya permukaan air laut. Dan perlahan-lahan luas daratan akan berkurang. Misalnya dalam satu bulan permukaan air laut naik 1 cm, berarti dalam satu tahun naik 12 cm. Jadi apabila permukaan air laut terus-menerus naik dalam kurun waktu beberapa puluh tahun kedepan bisa jadi semua daratan di bumi ini akan tenggelam [8].

Sumber:http://www.wwf.org.au/our_work/people_and_the_environment/global_warming_and_climate_change/science/what_is_global_warming/

2. Rusaknya lapisan ozon

Penggundulan hutan juga mengakibatkan rusaknya lapisan ozon yaitu semakin lebarnya kebocoran lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu bagian dari atmosfer yang berfungsi melindungi bumi dari pengaruh langsung sinar ultravioler. Sinar ultraviolet ini sangat panas, sehingga apabila lapisan ozon rusak dan sinar ultraviolet ini sampai ke permukaan bumi, maka kehidupan di bumi akan hangus [8].

3. Ketahanan tanah menjadi kurangan

Akibat dari penggundulan hutan yang berkaitan dengan ketahanan tanah dalam menyimpan air dan menahan arus air adalah terjadinya kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau karena tanah sudah tidak mampu lagi menyimpan air. Kejadian ini tentu sangat merugikan dan menyusahkan masyarakat karena air merupakan sumber kehidupan. Ketika musim hujan akan terjadi tanah longsor, ini tejadi karena sudah tidak ada akar-akar pohon yang menahan tanah, sehingga apabila terjadi hujan lebat tanah akan longsor. Selain itu pada musim hujan juga akan terjadi banjir karena tanah tidak mampu lagi menahan arus air [8].

4. Musim menjadi tidak menentu

Penggundulan hutan mengakibatkan musim terutama di Indonesia sulit diprediksi dan dijadikan pedoman dalam bidang pertanian. Petani banyak mengalami kerugian karena musim yang tidak menentu ini menyebabkan sering mengalami gagal panen di setiap tahunnya karena hujan yang tidak menentu berakibat tanaman kekurangan air atau kelebihan air sehingga tidak berhasil [8].

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, kita dapat melakukan tindakan yaitu :

Reboisasi

Pengertian reboisasi adalah penanaman hutan kembali. Dengan reboisasi maka kita memulai lagi dari nol untuk melestarikan lingkungan. Reboisasi membutuhkan waktu yang cukup lama. Kerena proses tumbuhnya pohon manjadi besar dan membentuk hutan itu juga butuh waktu [8].

Mengurangi penggunaan sprai

Sprai sering digunakan pada minyak wangi dan obat pencegah hama pada tumbuhan. Penggunaan sprai mngakibatkan udara menjadi terkontaminasi dengan berbagai macam zat kimia [8].

Tata kota

Tata kota sangat diperlukan sekali dalam hal ini. Tata ruang kota harus diimbangi dengan pengadaan hutan kota yang ideal. Apabila semakin banyak pabrik yang menimbulkan polusi udara di kota, maka jumlah hutan juga harus ditambah agar seimbang [8].

2) Pencemaran lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan [9].

Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak [9].

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.

2. Berada pada waktu yang tidak tepat.

3. Berada di tempat yang tidak tepat [9].

Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkatyang merusak [9].

A. Macam-macam Pencemaran Lingkungan

1. Berdasarkan Tempat Terjadinya

Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran udara, air, dan tanah.a. Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.

1. CO2

Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca [9].

2. CO

Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian [9].

3. CFC

Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa(busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut sebagai lubang ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi [9].

4. SO, SO2

Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam.Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan jembatan [9].

5. Asap Rokok

Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asaprokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain [9].

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :

*Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.

*Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.

*Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.

*Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen [9].

b. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :

1. Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya [9].

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada [9].3. Limbah Industri

Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak [9].

4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan [9].

Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.2. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan

3. Pendangkalan Dasar perairan.

4.Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.

5. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.

6. Menjalarnya wabah muntaber [9].

c. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk pupuk.Proses ini merupakan proses pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum. Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya. Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk mencegah pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan (reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-slogan reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat [9].

Sumber:http://anakceria.org/wpcontent/uploads/2015/01/pencemaran_air.gif

3. LIMBAH

Limbah adalah bahan buangan sisa kegiatan manusia yang keberadaannya bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai macam dampak negative.

1) Jenis-jenis limbah

a. Limbah organic adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup. Limbah organic mengandung unsur karbon, sehingga apabila dibakar akan menghasilkan jelaga atau jejak hitam sebagai ciri khas dari pembakaran karbon. Limbah organic mudah diuraikanoleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk. Contoh limbah organic : sisa bahan pangan, sisa olahan makanan, sisa sayuran, sisa buah-buahan, sisa-sisa tanaman, sisa kotoran manusia atau hewan, bangkai dan lain-lain [10].

b. Limbah anorganik adalah limbah yang bukan berasal dari sisa makhluk hidup.Limbah anorganik mengandung unsur-unsur kimia anorganik yang sifatnya sulit sekali diuraikan oleh mikroorganisme sehingga apabila dibiarkan begitu saja akan menumpuk dan memenuhi area. Oleh itu limbah anorganik harus dikelola baik tanpa maupun melalui proses daur ulang. Contoh limbah anorganik : sisa-sisa logam, kaleng bekas, kaca, karet, plastic deterjen dan lain-lain [10].

c. Limbah berbahaya adalah jenis limbah yang berasal dari bahan kimia. Limbah berbahaya sering kali menimbulkan efek racun bagi kebanykan mahkluk hidup. Contoh limbah berbahaya adalah oli bekas, pestisida, dan air aki [10].

2) Pemanfaatan limbah secara langsung

Sebagian limbah ada yang dimanfaatkan kembali tanpa mengalami proses daur ulang. Artinya limbah tersebut dapat dimanfaatkan secara langsung. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung.

a. Ampas tahu. Ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan makanan lemak. Limbah tersebut biasanya mengandung gizi tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak.

b. Eceng gondok. Eceng godok merupakan limbah yang terdapat diperairan. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk pembuatan barang kerajinan, seperti tas.

c. Sampah organik. Contoh sampah organik adalah daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keuntungan pemakaian pupuk organik adalah tidak merusak kesuburan tanah [1].

3) Pemanfaatan limbah melalui daur ulang

Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi bentuk lain.

A. Tujuan Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang

Daur ulang dan pemanfatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :

1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan.

2. Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.

3. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .

4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.

5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.

6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan hingga 300 tahun ke depan [10].

B. Langkah Daur Ulang atau Pemanfaatan Ulang

Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut,

1. Pemisahan Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan.

2. Penyimpanan Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas.

3. Pengiriman atau penjualan Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung [10].

C. Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang

Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan melalui daur ulang.

1. Kertas. Semuajenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.

2. Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.

3. Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai kaleng pengemas.

4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja baru.

5. Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus (pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo [10].

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sudjadi, B. Dan Laila, S. 2007. Biologi. Surabaya: Yudhistira

[2] Pratiwi. 1996. Buku Penuntun Biologi. Jakarta: Erlangga

[3] Kusnadi. 2007. Ekologi dan Konsep Ekosistem. Jakarta: Erlangga

[4] Audesirk, T & G. Audesirk. 1999. Biology. Life on Earth. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

[5] Mader, Sylvia S. 2001. Biology. New York: The McGraw Hill Companies, Inc.

[6] Nirarita, Edah CH, dkk. 1996. Ekosistem Lahan Basah Indonesia. Buku Panduan Untuk Guru dan Praktisi Pendidikan. Bandung: Pusat Pengembanagn Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam.

[7] Olha. 2010. Tipe-tipe Ekosistem. http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html. diakses pada tanggal 15 Mei 2015, pukul 08.00 wib.

[8] Lysti. 2009. Penggundulan Hutan. http://setilysti.blogspot.com/2009/07/penggundulan-hutan-adalah-awal-dari.html. diakses pada tanggal 15 Mei 2015, pukul 08.46 wib.

[9] Hend. 2009. Polusi Pencemaran Lingkungan. http://hend-learning. blogspot. com/2009 / 04/polusi-pencemaran-lingkungan.html. diakses pada tanggal 15 Mei 2015, pukul 8.50 wib.

[10] Sarjanaku. 2012. Jenis-jenis limbah dan Daur Ulang. http://www.sarjanaku. com/ 2012 / 06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-ulang.html. diakses pada tanggal 15 Mei 2015, pukul 9.21 wib.