ekotek
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
ANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN JALAN PALANGKA RAYA BUNTOK KABUPATEN BARITO SELATAN
C-4-10
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Metodologi Penelitian
VA RIABEL
INDIKATOR
YANG DIUKUR
D A T A
BEN EFIT
Biaya Operasional
Kendaraan
Penghematan Biaya
Operasional Kendaraan
Depresiasi
Pemakaian Bahan
Bakar
Minyak Pelumas
Ban
Perbaikan dan
Pemeliharaan
Waktu Perjalanan
Estimasi Nilai Waktu
Jenis Kendaraan
Penumpang Zone Jalan
Kontribusi Pajak
Bumi dan
Bangunan
Pengembangan
Daerah
Harga Tanah
Pajak Retribusi
Luas Areal Tanah
Serta Jumlah Dari Bangunan
Produksi Hasil
Pertanian
C O S T
Pengadaan Tanah
Biaya Pengadaan
Tanah
Harga Tanah
Konstruksi
Biaya Konstruksi
Harga-harga berkaitan Dengan Konstruksi
Pemeliharaan Jalan
Biaya Pemeliharaan
Rutin dan Berkala
Harga-harga berkaitan Dengan Pemeliharaan
Tabel 1. Metode Penelitian
Analisa Teknis
Kendaraan Rencana
Prediksi data LHR pada tahun 2004 dengan jumlah kendaraan berat sebanyak
1.287 buah, kendaraan ringan sebanyak 1.720 buah dan sepeda motor sebanyak 1.118 buah
Volume Lalu-Lintas Harian Rata-Rata (LHR)
Berdasarkan hasil survei LHR, data eksisting pada jalan lama dari tahun 2000 sampai dengan 2004 diperoleh LHR rata-rata, untuk tahun 2000 berjumlah 6.233 buah, tahun 2001 berjumlah 7.023 buah, tahun 2002 berjumlah 7.603 buah, tahun 2003 berjumlah 8.110 buah dan tahun 2004 berjumlah 8.595 buah. Jumlah LHR sampai dengan tahun 2024 dapat dihitung dengan regresi linier berjumlah 20.415 sedangkan LHR yang masuk ke jalan baru berjumlah 9.799 buah
Kapasitas jalan
Berdasarkan jumlah prediksi LHR sampai akhir rencana (2024) berjumlah
17.754, dan kapasitas sebenarnya berjumlah 74.400 LHR/hari sehingga dapat ditentukan derajat kejenuhan (DS) dengan perhitungan sebagai berikut :
Q (arus lalu lintas tahun 2024) = 20.415 LHR/hari C (kapasitas sesungguhnya) = 74.400 LHR/hari DS = 17.754/74.400 = 0,24 < 1
(Tidak terdapat permasalahan kapasitas sampai akhir tahun rencana 2024)
Analisa Biaya
Biaya pembebasan tanah (23x201.000XRp.2.000)
Rp.
9.246.000.000,-
Biaya pembangunan fisik (jembatan rangka besi Rp.
118.750.000.000,- dan biaya konstruksi jalan sebesar Rp.
45.085.000.000,-
Rp.
163.835.000.000,-
Biaya perencanaan (Rp. 2.949.030.000,-) dan
pengawasan (Rp. 1.933.253.000,-)
Rp.
4.882.283.000,-
Biaya pemeliharaan rutin per tahun (Rp.
2.814.000.000,-) dan berkala per lima tahun (Rp.
4.522.500.000)
Rp.
6.783.750.000,-
Biaya pengembangan pertanian padi sawah seluas
3.500 Ha yang digarap selama 2 tahun. Biaya pembebasan tanah/ha Rp. 4.000.000,- dan biaya pemupukan/ha Rp.
2.000.000,- (kenaikan 10% per tahun)
Rp.
7.000.000.000,-
Analisa Manfaat
Manfaat Langsung
a. PBB Kawasan pemukiman jalan baru
Berdasarkan rencana tata guna lahan disepanjang pembangunan jalan Palangka Raya-Buntok sepanjang 201 Km dan lebar 60 m diperuntukkan guna lahan pemukiman sehingga merupakan objek PBB yang akan dipungut pemerintah setiap tahunnya (Pusat, Daerah Tk. I dan Pemerintah Daerah Tk.II). Berdasarkan klasifikasi dan besarnya NJOP permukaan bumi berupa tanah tahun 2004 berdasarkan Kepmen Keu. RI. No.KEP-176WPJ.13/BD.05/2003 Tanggal 19 Desember 2003, kawasan tersebut bernilai jual Rp. 3.000,-/M2..Nilai PBB atas tanah
(0,5%x20%x12.060.000m2xRp.3.000,- = Rp. 36.180.000,-. 10% dari hasil tersebut merupakan bagian untuk Pemerintah Pusat, sedangkan sisanya untuk Pemerintah Daerah TK. I dan II. Sehingga Pemda Tk.II mendapat 80% dari nilai sisa tersebut = Rp.
23.444.640 ,-
b. PBB Pertanian Padi Sawah
Berdasarkan rencana pengembangan sektor pertanian dengan luas areal keseluruhan (3500ha x 100m2) 350.000 M2, klasifikasi dan besarnya NJOP permukaan bumi berupa tanah tahun 2004 yang diatur berdasarkan Kepmen Keu. RI. No.KEP-
176WPJ.13/BD.05/2003 Tanggal 19 Desember 2003 dan ditetapkan sesuai dengan
Peraturan Daerah (Perda) tahun 2003 untuk kawasan tersebut bernilai jual Rp.2.000,-
/m2. Nilai PBB atas tanah (0,5%x20%x 350.000m2xRp.2.000 = Rp. 700.000,-. 10% dari hasil tersebut merupakan bagian untuk Pemerintah Pusat, sedangkan sisanya untuk Pemerintah Daerah TK. I dan II. Sehingga Pemda Tk.II mendapat 80% dari nilai sisa tersebut = Rp. 453.600,-
c. PPN dan Retribusi Pertanian Padi Sawah
Perhitungan PPN berdasarkan besar biaya pertanian padi sawah sebesar Rp.
7.000.000.000,-, sehingga besar PPN 10% = Rp. 700.000.000,-
Analisa Manfaat Tak Langsung
a) Penghematan Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
Biaya operasional kendaraan terdiri dari biaya gerak (konsumsi bahan bakar, konsumsi oli mesin, pemakaian ban, biaya pemeliharaan onderdil kendaraan dan pekerjanya, biaya awak kendaraan umum dan depresiasi kendaraan) dan biaya tetap (biaya akibat bunga, biaya asuransi). Untuk analisa ekonomi ini yang dibahas hanya konsumsi bahan bakar dan Biaya Operasi Kendaraan saja. Dengan formula C = a + b/V
+ cV + d IRI + e IRI (MKJI, 1977) maka nilai biaya operasi kendaraan untuk jalan lama = 318 Rp/Km dan untuk jalan baru = 270 Rp/Km.
Jadi Penghematan BOKxsmp/hari/2arahx360harix35Km = 48x4.409x360x45
= 1.838.328.743,- Rp/tahun
b) Penghematan Nilai Waktu
Berdasarkan kondisi dan tingkatannya Kabupaten Kotawaringin Barat termasuk dalah zona medium dengan nilai waktu penumpang Rp.235 perhari. Kabupaten Kotawaringin Barat dianggap zona medium, nilai penghematan waktu kendaraan truck merupakan penjumlahan antara nilai waktu komoditas terangkut per jam dan nilai waktu awak kendaraan. Jam kerja efektif dalah satu hari dianggap selama 7 jam.
LHR (kendaraan ringan) = 4.548.hari/2 arah ; nilai waktu =
2.961,00Rp/hari
LHR (kendaraan berat) = 3.032/hari/2 arah ; nilai waktu = 4.935 Rp/hari LHR (sepeda motor) = 7.579/hari/2 arah ; nilai waktu = 1.233,75 Rp/hari Penghematan waktu = (Jarak Lama/Kec.Lama)-(Jarak Baru/Kec.Baru)
= (180/24)-(35/33) = 6,44jam
Total penghematan waktu selama setahun = (LHRxPengh waktuxNilai waktu)x360 = 87.579.388.868,- Rp/Thn. Total nilai waktu dalam setahun per KM
=2.502.182.539Rp/Thn.
c) Penghematan Harga Sembako
Berdasarkan hasil prediksi jumlah penduduk yang dijadikan parameter perbandingan harga sembako yaitu Palangka Raya-Buntok pada tahun 2004 berjumlah
331.063 Jiwa dan pada tahun akhir rencana 2024 berjumlah 407.223 Jiwa Sedangkan selisih harga sembako pertahun Rp.135.000 tabel 5.13. Berdasarkan hasil perhitungan besarnya pengurangan harga sembako untuk tahun 2005 sebesar Rp.5.561.858.400,- sedangkan sampai akhir tahun rencana 2024 sebesar Rp.6.841.346.400,-
Disbenefit (Pengurangan manfaat)
Pengurangan manfaat lebih pendek jarak tempuh yang ditempuh lebih pendek
serta dari segi waktu dan biaya dan mengurangai aktivitas masyarakat untuk jalur lama darat dan sungai. Umumnya jenis usaha masyarakat pada jalur lama darat adalah usaha warung makan dan warung sembako. Sedangkan pada jalur lama sungai adalah pengusaha taksi jenis speed boat. Penghasilan rata-rata usaha warung makan dan warung sembako yang berjumlah 667 kios pada tahun 2004 adalah Rp.50.000, sedang pengusaha taksi speed boat yang berjumlah 339 buah pada tahun 2004 adalah Rp.
70.000 per hari. Sehingga jumlah pengurangan manfaat yang terjadi untuk tahun 2005 sebesar (1.398xRp.85.000x365)+(205xRp.75.000x365) = Rp.48.313.800.000,- dan sampai akhir tahun rencana yaitu tahun 2024 sebesar (4.457xRp.85.000x360)+ (585xRp.75.000x360) = Rp.152.179.200.000,-
Perhitungan NPV, BCR dan IRR
Diasumsikan jalan mulai beroperasi pada tahun 2004, sedangkan nilai
manfaatnya akan dirasakan pada tahun berikutnya, maka dapat diketahui sebagai berikut
:a. Biaya pembebasan tanah = Rp 9.120.000.000,- b.Biaya jalan dan jembatan = Rp.163.835.000.000,- c. Biaya perencanaan dan pengawasan = Rp. 4,882.283.000,-
Total = Rp.192.837.283.000,-
Nilai manfaat (benefit) tahun 2004
Nilai manfaat yang dihasilkan untuk tahun 2004 masih belum ada (nol)
Jumlah Manfaat = Rp. 0,00
Nilai cost tahun 2004
Jumlah biaya (cost) yang dikeluarkan pada tahun 2004 (awal tahun rencana) adalah sebesar Rp.177.963.283.000,- dengan tingkat suku bunga I=15% dengan perincian sebagai berikut :
Biaya pembebasan tanah = Rp. 9.246.000.000,-
Biaya konstruksi jalan dan jembatan = Rp.163.835.000.000,-
Biaya perencanaan dan pengawasan = Rp. 4.882.283.000,- Total biaya yang dikeluarkan = Rp.177.963.283.000,-
Manfaat (benefit) yang diperoleh tahun 2005 adalah :
Manfaat langsung
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Kawasan permukiman Jalan Baru = Rp. 23.444.640,-
PBB Pertanian Padi Sawah = Rp. 453.600,-
PPN+Retribusi Pertanian Padi Sawah
=
Rp. 700.000.000,-
Total manfaat langsung
=
Rp. 729.898.240,-
Manfaat tak langsung
Manfaat Penghematan BOK
Manfaat Nilai Waktu
=
=
Rp. 3.643.161.788,-
Rp.172.866.845.862,-
Manfaat Penghematan Harga Sembako = Rp. 5.561..440,-
Total manfaat tak langsung = Rp. 182.071.866.090,-
Nilai pengurangan manfaat (disbenefit) yang terjadi tahun 2005 adalah :
Pengurangan manfaat angkutan darat = Rp. 48.313.800.000,-
Selanjutnya diperoleh nilai sekarang untuk tingkat suku bunga 15%:
Biaya (cost) pada tahun 2005 :
Biaya pemeliharaan rutin = Rp. 3.080.000.000,-
Biaya pertanian = Rp. 7.000.000.000,- Total biaya yang dikeluarkan = Rp. 10.080.000.000,- maka biaya (cost) tahun 2005 dengan I=15% :
tahun2005 = 0,870 x Rp. 10.080.000.000,-
= Rp. 8.769.600.000,-
Manfaat (benefit) pada tahun 2005 :
diketahui :
Pengurangan manfaat (disbenefit) tahun 2005 = Rp. 48.313.800.000,- Manfaat yang diperoleh tahun 2005 = Rp.182.795.764.290,- Tingkat suku bunga I=15% = 0.870
maka :
Total manfaat yang diperoleh tahun 2005 = Rp182.795.764.290- Rp48.313.800.000
= Rp134.481.964.290,- x 0.870
= Rp116.999.308.932,- Dengan nilai Net Present Value (NPV) adalah :
i = 15% ; NPV = 747.662.384.065,- (positif) BCR = 3.50
IRR = 46.95%
Perhitungan pada tiap tahun , dapat dilihat pada lampiran.
Hasil Perhitungan Analisa Ekonomi Investasi selama 1 tahun
Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada analisa alternatif sebelumnya, maka
dengan melakukan investasi berdasarkan hasil prediksi LHR rencana 20 tahun, diperoleh rekomendasi yang dapat diterima dan menguntungkan untuk proyek pembangunan jalan Palangka Raya-Buntok, pada tingkat suku bunga 15% hasil perhitungannya adalah Net Present Value (NPV) = 747.662.384.065,- (positif) nilai Benefit Cost Ratio (BCR)= 3.50 (>1) , Internal Rate of Return (IRR) =46.95%
Hasil Perhitungan Analisa Ekonomi Investasi selama 3 tahun
Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada analisa alternatif sebelumnya dengan
melakukan investasi berdasarkan hasil prediksi LHR rencana 20 tahun, diperoleh rekomendasi yang dapat diterima dan menguntungkan untuk proyek pembangunan jalan
Palangka Raya-Buntok, pada tingkat suku bunga 15% hasil perhitungannya adalah Net
Present Value (NPV) = 730.521.159.472,- (positif) nilai Benefit Cost Ratio (BCR)=
3.58 (>1) , Internal Rate of Return (IRR) =42.14%
Hasil Perhitungan Analisa Ekonomi Investasi selama 5 tahun
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan melakukan investasi berdasarkan
hasil prediksi LHR rencana 20 tahun, diperoleh rekomendasi yang dapat diterima dan menguntungkan untuk proyek pembangunan jalan Palangka Raya-Buntok, pada tingkat suku bunga 15% hasil perhitungannya adalah Net Present Value (NPV) =
669.991.586.835,-(positif) nilai Benefit Cost Ratio (BCR) = 3.38 (>1) , Internal Rate of
Return (IRR) = 41.77%.
Rasio Manfaat Biaya Incremental
Dari ketiga hasil analisa ekonomi yang dilakukan tersebut di atas, yakni :
1. Analisa ekonomi dengan investasi dilaksanakan dalam satu tahun (2004);
2. Analisa ekonomi dengan investasi dilaksanakan bertahap selama 5 (lima) tahun
(2004-2009);
3. Analisa ekonomi dengan investasi dilaksanakan berdasarkan pelayanan LHR pada rencana 20 tahun
Ketiga hasil analisa ekonomi tersebut memberikan rekomendasi yang menguntungkan sehingga perlu dilakukan pemilihan alternatif terbaik dengan menggunakan pendekatan menentukan Rasio Manfaat Biaya Incremental.
Untuk membedakan ketiga hasil perhitungan, dilakukan pengkodean sebagai berikut :
a. A1 adalah hasil analisa ekonomi dengan investasi dilakukan pada satu tahun (2004). b. A2 adalah hasil analisa ekonomi dengan investasi bertahap dari tahun 2004-2009.
c. A3 adalah hasil analisa ekonomi dengan investasi berdasarkan tahun 2004-2009
Selanjutnya ketiga hasil analisa ekonomi yang terdiri atas Investasi Awal (I), Manfaat (B) dan Total Biaya (C) tersebut disajikan dalam bentuk tabel 2 berikut
Tabel 2. Investasi Awal, Manfaat dan Total Biaya Hasil Analisa Ekonomi
Hasil Analisa
A1 (1 tahun)
A2 (3 tahun)
A3 (5 tahun)
I
177.963.283.0
00
75.432.530.000
45.348.680.60
0
B
1.046.188.738
.526
1.013.238.511.3
32
951.402.437.7
01
C
298.526.354.4
61
282.717.351.86
0
281.410.850.8
66
Rasio
Manfaat Biaya
2.96
2.91
3.26
Sumber : Hasil Perhitungan Penyusun
Sebelum menentukan rasio manfaat biaya inkremental, terlebih dahulu diurutkan berdasarkan besarnya biaya seperti Tabel 3.
Tabel 3. Urutan Akumulasi Biaya
No.
Hasil Analisa
A1
A2
A3
1
476.489.637.461
358.149.881.860
326.759.531.4
=
=
66
Sumber : Hasil Perhitungan Penyusun
Setelah dilakukan beberapa langkah tersebut di atas selanjutnya dilakukan perhitungan dengan melakukan perbandingan sehingga diperoleh hasil :
a. Perbandingan pertama A2 dengan A3 sebagai berikut :
BC (i) 2-3 Rp. 358.149.881.860-Rp.326.759.531.466
(Rp.75.432.530.000-Rp.45.348.680.600)+(Rp.282.717.351.860-Rp.281.410.850.866)
Rp. 31.030.000.000
Rp. 31.390.350.394
= 0.99 < 1
Dari perhitungan tersebut diatas diperoleh nilai rasio 0.99> 1, maka yang terpilih adalah hasil analisa ekonomi A3.
b. Perbandingan kedua A1 dengan A3 adalah sebagai berikut :
BC (i) 1-3 Rp.476.489.637.461-Rp.326.759.531.466
(Rp.177.963.283.000-Rp.45.348.680.600)+(Rp.298.526.354.461-Rp.281.410.850.866
= 1.05 < 1
Dari perhitungan tersebut diatas diperoleh nilai rasio 1.05 > 1, maka
yang terpilih adalah hasil analisa ekonomi A1.
Analisa Sensitifitas
Tabel 4. Analisa Sensitifitas
Sensitifitas 1
Sensitifitas 2
Sensitifitas 3
N
PV
Rp.
23.990.285.168,-
Rp.
18.729.508.182,-
Rp.
6.788.715.799,-
B
CR
1.08
1.06
1.02
IR
R
20.10%
19.10%
16.58%
M
etode
BOK dan
penghematan waktu dikali 90%
Manfaat
(benefit) dikali 90%
Pengurangan
manfaat dikali 90%
Sumber : Perhitungan Penulis
Kesimpulan dan saran
Berdasarkan hasil perhitungan pada bab pembahasan, sesuai dengan tujuan
dilaksanakannya penelitian adalah guna mengetahui alternatif apa saja yang akan dilakukan dalam pembangunan jalan Palangka Raya-Buntok.
Aspek Teknis
Jalan Palangka Raya-Buntok berfungsi untuk meghubungkan antara kabupaten
dengan ibukota propinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Jumlah LHR yang melewati jalan baru tersebut pada tahun 2024 sebanyak 8.025 smp/hari
Ditinjau dari klasifikasi jalan sesuai dengan ketentuan Ditjen Bina Marga, 1997 termasuk jalan arteri yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien. Ditinjau dari kondisi eksisting yang ada bahwa kondisi jalan tersebut masih belum bisa dilalui karena pada beberapa segmen jalan terdapat daerah rawa dan gambut serta badan jalan masih dari tanah/pasir dan belum dilengkapi dengan prasarana jembatan dan drainase. Hasil perhitungan indeks tebal perkerasan (ITP) diperoleh :
a. Jumlah LHR yang masuk pada tahun 2005 sebanyak 8.691 smp/hari dengan umur rencana selama 20 tahun
b. Lapis surface atas HRS lebar 7.0 meter dengan tebal 4 cm c. Lapis pondasi perkerasan (ATB) lebar 7.0 mt tebal 5 cm
d. Lapis perkerasan aggrgat klas A lebar 7.25 m dan tebal 20 cm e. Lapis aggregat klas B lebar 7.5 m dan tebal 35 cm
f. Bahu jalan lebar 2.0 meter pada kiri-kanan jalan
g. Pada ruas jalan Palangka Raya-Buntok dilengkapi drainase dengan kelandaian
1/2 dengan kedalaman 0.5-0.8 meter serta timbunan dengan kelandaian 1/2 dan ketebalan 0.5-3.0 meter .
h. Kecepatan kendaraan pada jalan yang baru adalah 45 km/jam
i. Pada ruas jalan Palangka Raya-Buntok direncanakan dibangun beberapa buah jembatan dengan bentang 450 sampai 500 meter.
j. Jumlah Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) pada jalan lama 9.585 kend/jam sedangkan pada jalan yang baru jumlah Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) adalah 4.125 kend/jam
Aspek Ekonomi
1. Analisa Ekonomi
Perhitungan analisa ekonomi pembangunan jalan Palangka Raya-Buntok dibahas dengan 3 (tiga) alternatif yaitu :
a. Investasi dilakukan dalam 1 tahun (2004) menghasilkan : NPV = Rp.90.303.717.817,-
BCR = 1.31
IRR = 29.08%
b. Investasi dilakukan dalam 3 (tiga) tahun menghasilkan : NPV = Rp.70.311.051.558,-
BCR = 1.26
IRR = 27.02%
c. Investasi dilakukan dalam 5 (lima) tahun menghasilkan : NPV = Rp.25.947.014.016,-
BCR = 1.10
IRR = 21.40%
2. Analisa Inkremental
Berdasarkan hasil perhitungan inkremental ada bab pembahasan maka diperoleh hasilnya yaitu :
a. Untuk A2 (tahun ke-3) setelah dilakukan perbandingan terhadap nilai
A3 (tahun ke-5) maka diperoleh bahwa nilai A3 > A2 dengan nilai 0.99 < 1.0
b. Untuk A1 (tahun ke-1) setelah dilakukan perbandingan terhadap nilai A3 maka diperoleh bahwa nilai A1 > A3 dengan nilai 1.01 < 1
3. Analisa Sensitifitas
Sensitifitas 1
Sensitifitas 2
Sensitifitas 3
N
PV
Rp.
23.990.285.168,-
Rp.
18.729.508.182,-
Rp.
6.788.715.799,-
B
CR
1.08
1.06
1.02
IR
R
20.10%
19.10%
16.58%
M
etode
BOK dan
penghematan waktu dikali 90%
Manfaat
(benefit) dikali 90%
Pengurangan
manfaat dikali 90%
Saran
Didalam penelitian ini dibatasi hanya pada aspek teknis dan ekonomis. Untuk menyempurnakan hasil penelitian ini perlu ditinjau dari beberapa aspek tambahan selain dari 2 (dua) aspek yang telah ditinjau. Dari uraian diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu untuk lebih lanjut penelitian ini perlu ditinjau dari sisi aspek lingkungan dan sosial budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Hans A. (1982), Evaluasi Ekonomi Proyek-Proyek Pengangkutan, Jakarta, UI-Press
Bina Marga (1983), Manual Pemeliharaan Jalan, Perawatan Jalan, 1A, Jakarta, Direktorat Bina Marga
CTC (1994), Kabupaten Roads Economic Evaluations Model (KREEM), Vehicle Operating Cost, Minsitry of Public Work, Directorat General of Highways
Departemen Pekerjaan Umum (1970), Peraturan Perencanaan Geometrik
Jalan Raya, Jakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga
Djamin (1993), Perencanaan dan Analisa Proyek, Jakarta, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Guritno (1993), Ekonomi Publik Edisi 3, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta
Jasa Marga (1996), Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK), Bandung, LAPI-ITB, Laporan Kemajuan Studi
Karmawan (1976), Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta, Dasar-Dasar
Feasibility Study Jalan Raya
Kodoatie (2003), Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur, Yogyakarta, Penerbit Pustaka Belajar
Kepmen RI (2003), Klasifikasi dan Besarnya Nilai Jual Objek Pajak, Jakarta, Departemen Keuangan Republik Indonesia
Sukirman (1992), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Bandung, Penerbit Nova
SWEROAD (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta, Bekerjasama dengan PT. Bina Karya (Persero)
Warpandi (1984), Analisis Kota dan Daerah, Bandung, ITB Bandung.