ekretariat jenderalkementerfan perindustrian
TRANSCRIPT
H f l S Ism?Iftwsfiiist#'
" -
.- »(«» */‘ji »«*i «"HJ" inni«r7! V"'' ’
.
A H UN 2 0 1 7
EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● ii
DAFTAR ISI
BAB I - PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN ........................................................ 1
B. PERAN STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ............................................................ 1
C. STRUKTUR ORGANISASI BIRO PERENCANAAN ................................................. 2
BAB II – PERENCANAAN KINERJA ........................................................................................ 5
A. RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN TAHUN 2015-2019 .................. 5
B. RENCANA KINERJA BIRO PERENCANAAN TAHUN 2017 ................................ 7
C. DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 ............................................... 12
D. RENCANA ANGGARAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2017....................... 14
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................. 17
A. CAPAIAN KINERJA BIRO PERENCANAAN TAHUN 2017 ................................ 17
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN BIRO PERENCANAN TAHUN 2017 ............ 30
BAB IV – PENUTUP .................................................................................................................... 36
A. KESIMPULAN ............................................................................................................... 36
B. TINDAK LANJUT ......................................................................................................... 36
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ●
BAB I - PENDAHULUAN
A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-
IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perindustrian, Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
dan penyusunan perencanaan lintas sektoral dan wilayah, program dan
anggaran, perencanaan dukungan sumber daya, investasi, dan sarana
prasarana industri, serta evaluasi dan pelaporan Kementerian Perindustrian.
Dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Biro
Perencanaan mempunyai fungsi:
1. Penyiapan koordinasi dan penyusunan perencanaan lintas sektoral dan
perencanaan wilayah;
2. Penyiapan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran, serta analisis
program dan anggaran;
3. Penyiapan koordinasi dan penyusunan perencanaan dukungan sumber daya
industri, investasi industri, dan sarana prasarana industri;
4. Penyiapan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program, evaluasi kinerja
industri, analisis data dan pelaporan; dan
5. Pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan
kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.
B. PERAN STRATEGIS BIRO PERENCANAAN
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, peran strategis Biro
Perencanaan dalam pembangunan Industri adalah:
1. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan lintas sektoral dan
perencanaan wilayah sehingga terwujudnya sinkronisasi perencanaan
pembangunan industri antara pusat, daerah dan lintas sektor dalam jangka
panjang, menengah dan pendek.
2. Mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Kementerian
Perindustrian sehingga terwujud sinkronisasi seluruh program di unit-unit
kerja Kementerian Perindustrian untuk mendukung pengembangan sektor
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 2
industri yang mengacu kepada RIPIN 2015-2035, RPJMN 2015-2019, KIN
2015-2019, Renstra Kementerian Perindustrian dan RKP.
3. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan dukungan sumber daya,
investasi, serta sarana dan prasarana industri guna memetakan kebutuhan
bahan baku sektor industri, tenaga kerja sektor industri, SDA, sarana
prasarana industri dan fasilitasi industri.
4. Mengkoordinasikan penyusunan evaluasi pelaksanaan program dan
pelaporan di lingkungan Kementerian Perindustrian, agar dapat diketahui
tingkat keberhasilan, efektifitas dan efisiensi dari program-program yang
telah dilaksanakan, dan memberikan umpan balik untuk perbaikan
program secara terus-menerus. Hasil evaluasi pelaksanaan program dapat
menjadi tolok ukur keberhasilan upaya mewujudkan good governance di
Kementerian Perindustrian.
C. STRUKTUR ORGANISASI BIRO PERENCANAAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan, sesuai
dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Biro Perencanaan
dipimpin oleh Kepala Biro Perencanaan yang membawahi 4 (empat) Bagian dan
12 (dua belas) Sub Bagian, serta kelompok jabatan fungsional, yaitu:
1. Bagian Perencanaan Lintas Sektoral dan Wilayah
Bagian Perencanaan Lintas Sektoral dan Wilayah mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan perencanaan lintas
sektoral dan perencanaan wilayah serta pelaksanaan urusan rencana,
program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah
tangga biro. Bagian Perencanaan Lintas Sektoral dan Wilayah terdiri dari:
a. Subbagian Perencanaan Sektoral;
b. Subbagian Perencanaan Wilayah; dan
c. Subbagian Program dan Tata Usaha.
2. Bagian Program dan Anggaran
Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanaan penyiapan
koordinasi dan penyusunan program dan anggaran kementerian dan
sekretariat jenderal. Bagian Program dan Anggaran terdiri dari:
a. Subbagian Penyusunan Program;
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 3
b. Subbagian Penyusunan Anggaran; dan
c. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran Sekretariat Jenderal.
3. Bagian Perencanaan Dukungan Sumber Daya, Investasi, dan Sarana
Prasarana Industri
Bagian Perencanaan Dukungan Sumber Daya, Investasi, dan Sarana
Prasarana Industri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi
dan penyusunan perencanaan dukungan sumber daya industri, investasi
industri, serta sarana dan prasarana industri. Bagian Perencanaan
Dukungan Sumber Daya, Investasi, dan Sarana Prasarana Industri terdiri:
a. Subbagian Perencanaan Dukungan Sumber Daya Industri;
b. Subbagian Perencanaan Dukungan Investasi Industri; dan
c. Subbagian Perencanaan Dukungan Sarana dan Prasarana Industri.
4. Bagian Evaluasi dan Pelaporan
Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program kementerian dan sekretariat
jenderal, serta koordinasi dan evaluasi kinerja industri. Bagian Evaluasi dan
Pelaporan terdiri dari:
a. Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Program;
b. Subbagian Evaluasi Kinerja Industri; dan
c. Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Program Sekretariat Jenderal.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional yang ada di Biro Perencanaan adalah Jabatan
Fungsional Perencana, yang membantu tugas-tugas Pimpinan dalam
penyiapan dan penyusunan rencana dan program pembangunan industri
dan tugas-tugas terkait perencanaan lainnya.
Dalam menjalankan tugasnya, masing-masing Bagian serta Kelompok
Jabatan Fungsional saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi Biro Perencanaan berdasarkan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perindustrian, seperti pada gambar berikut ini:
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 4
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Biro Perencanaan
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 5
BAB II – PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN TAHUN 2015-2019
Rencana Strategis (Renstra) Biro Perencanaan Tahun 2015-2019
merupakan pedoman bagi Biro Perencanaan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya selama 5 (lima) tahun ke depan. Renstra Biro Perencanaan disusun
berdasarkan Renstra Kementerian Perindustrian 2015-2019, Renstra Sekretariat
Jenderal Kementerian Perindustrian 2015-2019, hasil evaluasi terhadap
pelaksanaan Renstra Biro Perencanaan 2010-2014 serta memperhatikan tugas
dan fungsi Biro Perencanaan. Adapun Visi dan Misi serta Tujuan Biro
Perencanaan, yaitu
Visi
Menjadi Unit Perencana Pembangunan Industri yang Andal dan Profesional
Misi
1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan
industri
2. Meningkatkan kualitas monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan dan program/kegiatan pembangunan industri
3. Meningkatkan kompetensi dan kinerja SDM Perencanaan
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi Biro
Perencanaan
Tujuan
Terwujudnya perencanaan yang implementatif serta evaluasi dan pelaporan
yang akuntabel
Sesuai dengan visi pembangunan nasional “Terwujudnya Indonesia yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”, maka
pembangunan nasional 2015-2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran
utama yang mencakup:
1. Sasaran Makro;
2. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat;
3. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;
4. Sasaran Dimensi Pemerataan;
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 6
5. Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;
6. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.
Sasaran-sasaran pokok pembangunan nasional yang menjadi tanggung
jawab Kementerian Perindustrian antara lain adalah yang terkait dengan
Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan dimana pada tahun 2019
pertumbuhan sektor industri ditargetkan mencapai 8,6 persen, kontribusi
sektor industri terhadap PDB mencapai 21,6 persen, dan penambahan jumlah
industri berskala menengah dan besar selama 5 tahun sebanyak 9.000 unit dan
20.000 industri kecil. Kementerian Perindustrian juga berkontribusi terhadap
Sasaran Pembangunan Kewilayahan dan Antarwilayah yaitu sampai dengan
tahun 2019 terbangun sebanyak 14 kawasan industri di luar Pulau Jawa dan
22 Sentra Industri Kecil dan Menengah di seluruh Indonesia
Untuk mewujudkan sasaran-sasaran pokok pembangunan nasional
yang menjadi tanggung jawab Kementerian Perindustrian tersebut, Biro
Perencanaan sebagai unit pendukung manajemen administrasi kepada seluruh
unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian bidang perencanaan,
harus mampu menghasilkan perencanaan dengan kualitas yang menjamin
ketercapaian sasaran-sasaran tersebut.
Dalam rangka pelaksanaan peran strategis Biro Perencanaan tersebut,
telah menetapkan sasaran yang akan diwujudkan sampai tahun 2019, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan
industri;
2. Meningkatkan kualitas monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan dan program/kegiatan pembangunan industri;
3. Meningkatkan kompetensi dan kinerja SDM Perencanaan;
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi Biro
Perencanaan.
Sasaran-sasaran tersebut merupakan sasaran dalam cakupan
pemangku kepentingan dan proses bisnis internal. Melalui sasaran-sasaran
tersebut diharapkan Biro Perencanaan mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya untuk mendukung ketercapaian sasaran pembangunan nasional yang
menjadi tanggung jawab Kementerian Perindustrian.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 7
Gambar 2.1
Peta Strategis Biro Perencanaan Tahun 2015-2019
B. RENCANA KINERJA BIRO PERENCANAAN TAHUN 2017
Dalam rangka mewujudkan siklus perencanaan yang teratur, serta
pencapaian sasaran pembangunan industri melalui tugas dan fungsi seluruh
unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka setiap tahun seluruh
unit kerja perlu menyusun rencana kinerja.
Rencana kinerja Biro Perencanaan merupakan penjabaran dari Renstra
Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan Tahun 2015-2019. Rencana kinerja
ini juga merupakan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh
Biro Perencanaan pada tahun 2017.
Sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja Biro Perencanaan tahun 2017,
telah ditetapkan 1 (satu) sasaran strategis perspektif pemangku kepentingan, 2
(dua) sasaran strategis perspektif proses bisnis internal.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 8
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
Sasaran Strategi 1:
Meningkatnya kualitas, keterkaitan, serta konsistensi perencanaan dan
penganggaran, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut:
1. Tingkat kesesuaian rencana program dan kegiatan dengan dokumen
perencanaan (persen)
2. Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal (nilai)
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Sasaran Strategi 2:
Meningkatnya kualitas perencanaan/ program, penganggaran dan
pengendalian, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut:
1. Persentase anggaran yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA (persen)
2. Nilai SAKIP Biro Perencanaan (nilai)
Sasaran Strategi 3:
Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan dan laporan hasil evaluasi,
dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut:
1. Jumlah dokumen perencanaan yang berkualitas (dokumen)
2. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi yang berkualitas (dokumen)
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI
Sasaran Strategi 4:
Meningkatnya kinerja SDM dan Organisasi, dengan indikator kinerja sasaran
strategis sebagai berikut:
1. Tingkat kinerja rata-rata pegawai Biro Perencanaan (persen)
2. Tingkat kinerja Biro Perencanaan (persen)
Sasaran Strategi 5:
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kerja, dengan indikator kinerja
sasaran strategis sebagai berikut:
1. Tingkat kepuasan penggunaan sarana dan prasarana kerja (persen)
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 9
Dari seluruh Indikator Kinerja Sasaran Strategis, yang menjadi Indikator
Kinerja Utama (IKU) Biro Perencanaan Tahun 2015-2019 adalah:
1. Tingkat kesesuaian rencana program/kegiatan dengan dokumen
perencanaan
2. Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan
3. Persentase Anggaran Kementerian Perindustrian yang Masuk dalam
Catatan Halaman IV DIPA
Dalam rangka mengukur tingkat pencapaian suatu sasaran yang telah
ditetapkan pada tahun 2017, dibutuhkan indikator kinerja yang merupakan
ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian
suatu sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kinerja dari 3 (tiga) sasaran
strategis yang ingin dicapai Biro Perencanaan Tahun 2017 tersebut antara lain:
1. Tingkat Kesesuaian rencana program dan kegiatan dengan dokumen
perencanaan (persen)
Target indikator kinerja utama ini pada tahun 2017 adalah 90 persen.
Dalam rangka mencapai indikator ini, dilaksanakan beberapa
program/kegiatan antara lain:
a. Menyusun Rencana Jangka Panjang, Menengah, dan Pendek
Kegiatan penyusunan pelaksanaan program/kegiatan perlu
mengacu kepada dokumen perencanaan baik untuk jangka panjang
(Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035),
jangka menengah (Kebijakan Industri Nasional (KIN) tahun 2015-2019
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-
2019), dan jangka pendek (Rencana Kerja (Renja) Pembangunan
Industri). Dokumen perencanaan tersebut nantinya digunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam penyusunan kegiatan dan anggaran guna
mencapai sasaran yang telah ditetapkan
KIN 2015-2019 dan RPJMN 2015-2019 merupakan arah dan
tindakan dalam melaksanakan RIPIN 2015-2035 sedangkan Renja
Pembangunan Industri merupakan penjabaran dari Kebijakan Industri
Nasional (KIN) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 10
b. Menyusun Dokumen Perencanaan Bidang Industri
Salah satu aspek peningkatan kualitas perencanaan
program/kegiatan dari Kementerian/Lembaga adalah kesesuaian
perencanaan dengan kebutuhan stakeholder. Dimana stakeholder dari
Kementerian Perindustrian adalah Kementerian/Lembaga terkait, sektor
industri, serta masyarakat. Untuk mengakomodasi persyaratan ini,
maka Kementerian Perindustrian menyusun perencanaan bidang
industri baik untuk jangka panjang, menengah maupun jangka pendek.
Dalam rangka mendukung pembangunan industri nasional dan
peningkatan kualitas perencanaan program/kegiatan, maka Biro
Perencanaan menyusun perencanaan dukungan sumber daya, investasi,
sarana dan prasarana industri dengan memperhatikan kebutuhan
stakeholder.
Penyusunan dokumen terfokus kepada penyusunan perencanaan
kebutuhan tenaga kerja sektor industri berdasarkan kompetensi/bidang
keahlian, penyusunan perencanaan kebutuhan energi dan efisiensi energi
untuk sektor industri, penyusunan perencanaan dukungan investasi
dalam rangka penumbuhan industri nasional, analisis fasilitasi
pembiayaan pembangunan industri, serta melakukan Penyusunan draft
Rancangan Peraturan Presiden tentang Penyediaan dan Penyaluran SDA.
2. Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan (nilai)
Target indikator kinerja utama ini pada tahun 2017 adalah nilai SAKIP
Sekretariat Jenderal yang dinilai berdasarkan penilaian dokumen
akuntabilitas tingkat eselon I dengan target predikat A. Program atau
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung pencapaian kinerja ini
antara lain:
a. Penyusunan dan Evaluasi Dokumen Akuntabilitas Kinerja
Evaluasi akuntabilitas kinerja ini meliputi kegiatan bimbingan teknis
atau workshop tentang penyusunan dokumen akuntabilitas kinerja,
penerapan SAKIP serta petunjuk teknis pelaksanaan evaluasi
akuntabilitas kinerja. Workshop/bimbingan teknis ini ditujukan bagi
pegawai yang menangani penyusunan dokumen akuntabilitas dan
pegawai yang akan melaksanakan evaluasi akuntabilitas sehingga
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 11
dokumen yang disusun ataupun hasil evalusi yang dilaksanakan
memiliki kualitas yang semakin baik.
b. Diseminasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Tujuan dilaksanakannya diseminasi SAKIP, antara lain:
1) Memperoleh informasi tentang implementasi SAKIP
2) Memberikan pemahaman dan persepsi yang sama kepada seluruh
satuan kerja dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja
3) Menggali permasalahan dan masukan/umpan balik atas
implementasi SAKIP tersebut
c. Penyusunan dan Penyempurnaan Pedoman dan Peraturan Bidang
Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja
Dalam rangka peningkatan penerapan SAKIP, Biro Perencanaan telah
menyusun penyempurnaan peraturan tentang petunjuk teknis
pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja di lingkungan Kementerian
Perindustrian, yaitu Peraturan Menteri Perindustrian No. 75/M-
IND/PER/9/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Dalam rangka mencapai target nilai SAKIP Sekretariat Jenderal, Biro
Perencanaan menyusun laporan akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal.
Dokumen akuntabilitas merupakan dokumen yang harus disusun secara
reguler, dimana akan dihasilkan dokumen akuntabilitas unit kerja maupun
unit organisasi secara lengkap selama satu tahun. Melalui evaluasi
akuntabilitas kinerja unit kerja, diharapkan dapat meningkatkan kualitas
serta pemanfaatan dokumen akuntabilitas itu sendiri sebagai bahan
masukan dalam pengambilan kebijakan serta memperoleh nilai yang
ditargetkan.
3. Persentase Anggaran Kementerian Perindustrian yang Masuk dalam Catatan
Halaman IV DIPA.
Persentase maksimal dari indikator kinerja utama ini adalah 10 persen
anggaran yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA berdasarkan
perencanaan kegiatan tahun 2018 yang disusun pada tahun 2017. Dalam
rangka meminimalisir persentase anggaran yang masuk dalam catatan
halaman IV DIPA, Biro Perencanaan melaksanakan kegiatan penelitian
program yang dimaksudkan untuk meneliti dan menelaah program/kegiatan
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 12
yang diajukan oleh seluruh unit di lingkungan Kementerian Perindustrian
sudah sesuai atau belum dengan dokumen perencanaan.
C. DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Berdasarkan perencanaan kinerja Biro Perencanaan tahun 2017 yang telah
disusun pada tahun 2016, serta setelah dilakukan penyesuaian berdasarkan
cascading Sekretariat Jenderal dan sesuai dengan pengajuan rencana anggaran
dan alokasi anggaran yang ditetapkan, maka ditetapkan kinerja yang akan
dicapai Biro Perencanaan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Perspektif Pemangku Kepentingan
Sasaran Strategis I: Meningkatnya Kualitas, Keterkaitan, serta Konsistensi
Perencanaan dan Penganggaran
Indikator kinerja dari sasaran strategis ini, yaitu:
1. Tingkat kesesuaian rencana program dan kegiatan dengan dokumen
perencanaan dengan target 90 persen
Pencapaian target kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen
perencanaan, dihitung dari persentase program/kegiatan unit kerja di
lingkungan Kementerian Perindustrian disandingkan dengan dokumen
perencanaan yang menjadi acuan.
2. Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal dengan target
predikat A
Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal diperoleh dari hasil evaluasi akuntabilitas
kinerja pelaksanaan implementasi SAKIP tahun 2016 yang evaluasinya
dilaksanakan pada tahun 2017.
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis II: Meningkatkan kualitas perencanaan/program,
penganggaran dan pengendalian
Indikator kinerja dari sasaran strategis ini, yaitu:
1. Persentase anggaran Kementerian Perindustrian yang masuk dalam catatan
halaman IV DIPA dengan target 10 persen
Pencapaian indikator ini dihitung dari anggaran yang masuk dalam catatan
halaman IV DIPA disandingkan dengan total anggaran.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 13
2. Nilai SAKIP Biro Perencanaan (nilai)
Nilai SAKIP Biro Perencanaan diperoleh dari hasil evaluasi akuntabilitas
kinerja pelaksanaan implementasi SAKIP tahun 2016 yang evaluasinya
dilaksanakan pada tahun 2017.
Sasaran Strategis III: Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan dan
laporan hasil evaluasi
Indikator kinerja dari sasaran strategis ini, yaitu:
1. Jumlah dokumen perencanaan yang berkualitas
Jumlah dokumen perencanaan dihitung dari dokumen perencanaan
berkualitas yang dihasilkan oleh Biro Perencanaan.
2. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi yang berkualitas
Jumlah laporan dihitung dari jumlah laporan monitoring dan evaluasi
berkualitas terhadap pelaksanaan program/kegiatan.
Perspektif Pembelajaran Organisasi
Sasaran Strategis IV: Meningkatnya kinerja Sumber Daya Manusia dan
Organisasi
Indikator kinerja dari sasaran strategis ini, yaitu:
1. Tingkat kinerja rata-rata pegawai Biro Perencanaan (persen)
Persentase Nilai SKP dan DP3 pegawai Biro Perencanaan yang diukur
dengan 3 unsur penilaian: unsur disiplin, unsur SKP, dan unsur
produktivitas.
2. Tingkat kinerja Biro Perencanaan (persen)
Nilai kinerja Biro Perencanaan berdasarkan hasil penilaian kinerja unit di
lingkungan Kementerian Perindustrian yang diukur dengan penilaian :
absensi, realisasi anggaran, laporan kinerja triwulan, laporan keuangan,
sakip, laporan temuan, penerapan 5k, produktivitas unit kerja.
Sasaran Strategis V: Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kerja Biro
Perencanaan
Indikator kinerja dari sasaran strategis ini, yaitu:
1. Tingkat kepuasan penggunaan sarana dan prasarana kerja (persen)
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 14
Kepuasan pegawai dalam menggunakan sarana prasarana kerja yang
disediakan.
Secara rinci perjanjian kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ada pada Tabel
berikut:
Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017
Kode
SS Sasaran Strategis (SS)
Indikator Kinerja Sasaran
Strategis (IKSS) Satuan IKSS
Target
Tahun 2017
A. Pemangku Kepentingan
SS.1 Meningkatkan kualitas
keterkaitan, serta
konsistensi
perencanaan dan
penganggaran
Tingkat kesesuaian rencana
kegiatan dengan dokumen
perencanaan
Persen 90
Nilai SAKIP Sekjen Nilai 80
B. Perspektif Proses Bisnis Internal
SS.2 Meningkatkan kualitas
perencanaan/program,
penganggaran dan
pengendalian
Persentase anggaran yang
masuk dalam halaman IV
DIPA
Persen 10
Nilai SAKIP Biro Perencanaan Nilai 80
SS.3 Meningkatkan kualitas
dokumen perencanaan
dan laporan hasil
evaluasi
Jumlah dokumen
perencanaan yang berkualitas
Dokumen 8
Jumlah laporan monitoring
dan evaluasi yang berkualitas
Dokumen 6
C. Perspektif Pembelajaran Organisasi
SS.4 Meningkatkan kinerja
SDM dan Organisasi
Tingkat kinerja pegawai Biro
Perencanaan berdasarkan
Nilai SKP dan DP3
Persen 90
Tingkat kinerja Biro
Perencanaan
Persen 87
SS.5 Meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana
kerja Biro
Perencanaan
Tingkat Kepuasan
penggunaan sarana dan
prasarana kerja
Persen 85
D. RENCANA ANGGARAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2017
Untuk mencapai sasaran-sasaran perspektif pemangku kepentingan dan
perspektif proses bisnis internal tersebut di atas, Biro Perencanaan pada awal
tahun 2017 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 20.747.623.000 tetapi
dikarenakan adanya penyesuaian anggaran berubah menjadi sebesar
Rp 18.689.598.000 yang didalamnya terdapat output cadangan sebesar
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 15
Rp. 606.000.000. Alokasi anggaran akan digunakan untuk membiayai kegiatan
Biro Perencanaan dengan target 6 (enam) output yaitu:
1. SDM Perencanaan dengan anggaran sebesar Rp. 429.268.000
2. Perencanaan dengan anggaran sebesar Rp. 182.100.000
3. Layanan Internal (Overhead) dengan anggaran sebesar Rp. 757.710.000
4. Layanan Perencanaan dengan anggaran sebesar Rp. 13.256.890.000
5. Layanan Pemantauan dan Evaluasi dengan anggaran sebesar
Rp. 2.536.780.000
6. Layanan Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp. 920.250.000
Didalam kegiatan nomor 4 terdapat kegiatan Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus
sebesar Rp. 2.206.101.000
Dari 6 (enam) output tersebut, diharapkan dapat mencapai sasaran-sasaran
strategis yang telah ditetapkan. Dalam rangka mencapai sasaran yang
ditetapkan untuk tahun 2017, fokus kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
antara lain:
1. Membina Tenaga Fungsional Perencana
2. Menyusun Majalah Perencana
3. Melaksanakan Diklat Dan Atau Workshop Peningkatan Kemampuan Sdm
Fungsional Perencana
4. Menyusun Dokumen Rencana Program Dan Anggaran Biro Perencanaan
5. Menyusun Laporan Evaluasi Kinerja Dan Akuntabilitas Biro Perencanaan
6. Menyusun Layanan Tata Usaha Dan Manajemen Kinerja Biro Perencanaan
7. Menyusun Dokumen Rencana Kerja (renja) Pembangunan Industri
8. Menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Industri Lintas Sektoral
9. Menyusun Dokumen Rencana Program Dana Dekonsentrasi (Dekon), Tugas
Pembantuan (TP) Dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
10. Menyusun Dokumen Rencana Kerja (renja) Pembangunan Industri Daerah
11. Menyusun Program Dan Kegiatan Kementerian Perindustrian
12. Melaksanakan Penilaian Program Dan Kegiatan Kementerian Perindustrian
13. Menyusun Dokumen Rencana Kerja (renja) Kementerian Perindustrian
14. Menyusun Rencana Kerja (Renja) Sekretariat Jenderal
15. Menyusun RKA-KL
16. Menyusun Dokumen Perencanaan Penyediaan Dan Penyaluran Sda
17. Menyusun Dokumen Perencanaan Kebutuhan Dan Pembangunan Tenaga
Kerja Industri Prioritas
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 16
18. Menyusun Dokumen Perencanaan Dukungan Investasi Industri
19. Menyusun Dokumen Perencanaan Pemanfaatan Ebt Sektor Industri
20. Menyusun Dokumen Perencanaan Fasilitasi Pembangunan Industri
21. Menyusun Perencanaan Dukungan Program Dan Kegiatan Sdi, Sarpras, Dan
Pemberdayaan Sektor Industri
22. Melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Program Kementerian Perindustrian
23. Melaksanakan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perindustrian
24. Melaksanakan Koordinasi Pengembangan Industri Nasional Dengan
Legislatif Dan Lintas Sektoral
25. Melakukan Analisis Evaluasi Kinerja Industri
26. Melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Program Sekretariat Jenderal
27. Melaksanakan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal
28. Operasional Dan Pemeliharaan Kantor
29. Menelaah dan evaluasi kebijakan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam
Negeri (P3DN)
30. Menelaah Upaya Penguatan Struktur Industri
31. Menelaah Pemetaan Jenis Kelompok Industri Yang Memiliki Potensi Daya
Saing
32. Menelaah Upaya Peningkatan Nilai Tambah Sumber Daya Alam
33. Menelaah Industri Unggulan Prioritas
34. Melaksanakan Rapat Kerja Kementerian Perindustrian (dok perencanaan)
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 17
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA BIRO PERENCANAAN TAHUN 2017
Dengan dukungan sumber daya yang ada, Biro Perencanaan telah mengupayakan
dengan maksimal pencapaian target kinerja Biro Perencanaan sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan tahun 2017, yang mencakup
3 (tiga) sasaran yang terdiri dari 1 (satu) sasaran strategis perspektif pemangku
kepentingan dan 2 (dua) sasaran perspektif proses bisnis internal. Secara ringkas
capaian kinerja masing-masing sasaran strategis dengan tujuan renstra biro
perencanaan yaitu “Terwujudnya perencanaan yang implementatif serta
evaluasi dan pelaporan yang akuntabel”, sebagai berikut:
Perspektif Pemangku Kepentingan
Sasaran Strategis I: Meningkatnya Kualitas, Keterkaitan, serta Konsistensi
Perencanaan dan Penganggaran
Secara ringkas, capaian dari indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut:
1. Tingkat Kesesuaian Rencana Program dan Kegiatan dengan Dokumen
Perencanaan
Indikator ini digunakan sebagai upaya dalam rangka meningkatkan kualitas
perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang sesuai dengan
dokumen perencanaan dalam rangka pembangunan industri. Indikator kinerja
ini diukur dengan melakukan penilaian atas kegiatan yang diajukan oleh
seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian dibandingkan
dengan dokumen perencanaan. Target indikator ini pada tahun 2017 adalah 90
persen.
Adapun yang dimaksudkan dengan tingkat kesesuaian adalah kesesuaian
program kegiatan dengan dokumen trilateral meeting.
Capaian untuk tahun 2017 ini merupakan hasil dari penilaian atas kegiatan
unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian untuk tahun 2018, dimana
pelaksanaan penilaiannya dilaksanakan pada tahun 2017.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 18
Tabel 3.1
Realisasi dan Target Jangka Menengah Indikator Kinerja Utama (IKU)
Tingkat Kesesuaian Rencana Program dan Kegiatan
dengan Dokumen Perencanaan
*) Pada tahun 2015, indikator ini telah dinilai serta direviu, namun hasil penilaiannya belum bisa
dikonversikan ke dalam ukuran kuantitatif sehingga mengakibatkan capaian indikator ini belum
dapat dihitung
Keterangan: T: Target, R: Realisasi, C: Capaian (Realisasi/Target)
Berdasarkan Trilateral Meeting yang dilaksanakan pada tahun 2017,
Kementerian Perindustrian sesuai Trilateral Meeting dengan Bappenas, dan
Kementerian Keuangan memiliki 55 kegiatan prioritas, sedangkan pada RKA-KL
Kementerian Perindustrian pada tahun 2018 hanya terdapat 54 kegiatan
prioritas. Capaian indikator tingkat kesesuaian rencana program dan kegiatan
prioritas dengan dokumen trilateral meeting adalah 98%. Target ini dicapai
melalui beberapa tahap kegiatan seperti penilaian dan reviu program/kegiatan.
Adapun kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja ini antara lain
adalah:
a. Penyempurnaan dokumen perencanaan
Kegiatan penyempurnaan dokumen perencaaan ini dilakukan dalam rangka
upaya menganalisis, mengevaluasi, memperbaiki serta menyusun
perencanaan program dan kegiatan yang dibutuhkan oleh sektor industri.
Disamping menintensifkan koordinasi dengan unit kerja internal di
lingkungan Kementerian Perindustrian, penyempurnaan penyusunan
dokumen perencanaan ini juga dilakukan melalui diskusi dengan instansi
terkait seperti Kementerian Bappenas, Kementerian PAN&RB, dan
Kementerian keuangan.
Selain itu, Biro Perencanaan juga melaksanakan kegiatan penilaian
program/kegiatan yang ditujukan untuk meneliti dan menelaah kesesuaian
Sasaran
Strategis IKU
2015 2016 2017 2018 2019 Satuan
T R C T R C T R C Target Target
Meningkatnya
Kualitas,
Keterkaitan,
Serta
Konsistensi
Perencanaan
dan
Penganggaran
Tingkat
Kesesuaian
Rencana
Program dan
Kegiatan
Prioritas
dengan
Dokumen
Trilateral
Meeting
90 *) *) 90 92.24 102 90 98 108 95 95 Persen
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 19
program/kegiatan yang diajukan oleh seluruh unit kerja di lingkungan
Kementerian Perindustrian dengan dokumen perencanaan strategis atau
perencanaan jangka menengah/panjang yang telah ditetapkan.
Secara rinci, upaya penyempurnaan sistem perencanaan serta program yang
dihasilkan dapat dijelaskan sebagaimana tabel output yang dihasilkan dari
kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2017.
b. Menyusun Perencanaan Jangka Panjang, Menengah dan Pendek
Kegiatan penyusunan program Kementerian Perindustrian dilakukan dalam
rangka mereviu dokumen perencanaan baik jangka panjang, jangka
menengah maupun jangka pendek yang nantinya digunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam penyusunan kegiatan dan anggaran guna
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Unit kerja yang bertugas
melakukan koordinasi penyusunan rencana dan program adalah Biro
Perencanaan.
Untuk mendukung tugas penyusunan perencanaan yang sesuai dengan
kebutuhan stakeholder, Biro Perencanaan melaksanakan kegiatan yang
mencakup penyusunan rencana kerja Kementerian Perindustrian, RIPIN,
KIN, dan Renja Pembangunan Industri tahun 2018 dan konsep Renja
pembangunan Industri tahun 2019.
Rencana Kerja (Renja) Pembangunan Industri adalah dokumen perencanaan
pembangunan industri untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang merupakan
penjabaran dari Kebijakan Industri Nasional (KIN). Renja Pembangunan
industri memuat kebijakan, program, kegiatan serta target kinerja
pembangunan industri sebagai pedoman bagi Kementerian/Lembaga dan
pemangku kepentingan terkait dalam melaksanakan program dan kegiatan
yang mendukung pembangunan industri nasional
Dalam penyusunan perencanaan ini didalamnya juga dibutuhkan
koordinasi lintas sektoral dan wilayah sehingga dapat terwujud
sinkronisasi perencanaan pembangunan industri antara pusat dan daerah
dalam rangka penyusunan rencana pembangunan industri provinsi (RPIP)
dan kabupaten/kota (RPIK), rencana pembangunan industri di daerah
perbatasan dan daerah tertinggal.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 20
2. Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal
Indikator nilai SAKIP Sekretariat Jenderal merupakan indikator yang mengukur
tingkat kualitas implementasi manajemen kinerja organisasi Sekretariat
Jenderal atas kaidah-kaidah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Target indikator ini pada tahun 2017 adalah mendapat predikat A. Predikat ini
diperoleh dari hasil evaluasi akuntabilitas kinerja atas implementasi SAKIP
tahun 2016 seluruh unit eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian yang
dilaksanakan oleh tim auditor Inspektorat Jenderal dan Biro Perencanaan pada
tahun 2017. Aspek-aspek yang menjadi komponen penilaian SAKIP adalah
aspek Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi
Kinerja serta Pencapaian Sasaran Kinerja. Setiap K/L diharuskan untuk
melakukan evaluasi terhadap SAKIP masing-masing satuan kerjanya. Oleh
karena itu, Menteri Perindustrian telah menerbitkan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 75/M-IND/PER/9/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Perindustrian.
Tabel 3.2
Realisasi dan Target Jangka Menengah Indikator Kinerja Utama (IKU)
Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal
Bila dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (nilai 76.25)
maupun target pada Renstra Biro Perencanaan Tahun 2015-2019 (nilai 80),
maka nilai yang telah dicapai oleh Sekretariat Jenderal telah diatas target yang
ditentukan. Pencapaian Sekretariat Jenderal juga meningkat bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, Sekretariat Jenderal telah melakukan perbaikan-
perbaikan pada butir-butir penilaian yang belum maksimal sesuai dengan LHE
SAKIP tahun 2016.
Dibandingkan dengan capaian kinerja unit eselon I lain di lingkungan
Kementerian Perindustrian, pada penilaian tahun 2017 Sekretariat Jenderal
Sasaran
Strategis IKU
2015 2016 2017 2018 2019 Satuan
T R C T R C T R C Target Target
Mewujudkan
Sistem
Perencanaan
dan
Pengendalian
Industri yang
Handal
Nilai SAKIP
Sekretariat
Jenderal
70
(A)
66,83
(B) 83,54
80
(A)
79,98
(A) 100
80
(A)
90,48
(AA) 113 80 (A) 85 (A)
Nilai
(Predikat)
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 21
memperoleh peringkat ke 1 (satu) dari 9 (sembilan) unit eselon I yang dievaluasi.
Sekretariat Jenderal mengalami peningkatan dari 79,98 (predikat A) menjadi
90,48 (predikat AA). Hal ini menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal telah
melakukan perbaikan dan peningkatan implementasi SAKIP di lingkungan
Sekretariat Jenderal. Capaian ini tidak terlepas dari kontribusi masing-masing
unit kerja yang berada dibawah Sekretariat Jenderal. Pembandingan capaian
kinerja nilai SAKIP Sekretariat Jenderal sebagaimana pada tabel rekapitulasi
berikut.
Tabel 3.3
Perbandingan Peringkat Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal dengan Unit Eselon I
di Lingkungan Kementerian Perindustrian Tahun 2017
Pencapaian target ini didukung oleh berbagai program/kegiatan yang terus
menerus mengalami perbaikan kualitas dari tahun ke tahun. Program/kegiatan
yang mendukung pencapaian kinerja ini antara lain adalah:
a. Pendampingan implementasi SAKIP
Kegiatan pendampingan implementasi SAKIP antara lain meliputi kegiatan
pra-reviu penilaian SAKIP di lingkungan Sekretariat Jenderal. Kegiatan ini
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 22
diharapkan dapat memberikan masukan mengenai implementasi SAKIP.
Selain itu juga dilaksanakan bimbingan tentang penyusunan dokumen
akuntabilitas kinerja yang menjadi bagian dari SAKIP, tentang penerapan
SAKIP serta tentang petunjuk teknis pelaksanaan evaluasi akuntabilitas
kinerja. Bimbingan ini ditujukan bagi pegawai yang menangani penyusunan
dokumen akuntabilitas maupun pegawai yang akan melaksanakan evaluasi
akuntabilitas. Dengan kegiatan ini menjadikan pegawai yang mengikutinya
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang aturan-aturan yang berlaku
sehingga dokumen yang disusun maupun hasil evaluasi yang dilaksanakan
memiliki kualitas yang semakin baik. Kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan
khusus di lingkungan Sekretariat Jenderal tetapi juga untuk seluruh unit
kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian.
b. Diseminasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
ini dimaksudkan untuk beberapa hal, antara lain:
1) Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di satuan kerja yang dituju
2) Memberikan pemahaman dan persepsi yang sama kepada seluruh
satuan kerja dalam melaksanakan Sistem Akuntabilitas Kinerja di
lingkungan Kementerian Perindustrian dalam rangka menyusun
dokumen Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja,
Evaluasi Kinerja serta Pencapaian Sasaran Kinerja
3) Menggali permasalahan dan mendapatkan masukan/umpan balik atas
implementasi SAKIP tersebut
4) Peningkatan kualitas penerapan perencanaan kinerja, pengukuran
kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja internal dalam manajemen
kinerja sehingga dapat secara optimal digunakan untuk memperbaiki
perencanaan, memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan, serta
meningkatkan kinerja Kementerian Perindustrian
Diseminasi ini ditujukan kepada pegawai yang membidangi penyusunan
perencanaan dan pelaporan seluruh satuan kerja di lingkungan
Kementerian Perindustrian yang ada di pusat maupun daerah.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 23
c. Pelaksanaan penilaian kinerja unit kerja di lingkungan Kementerian
Perindustrian
Selain pelaksanaan program/kegiatan diatas, dalam rangka peningkatan
capaian indikator ini juga telah dilaksanakan kegiatan penilaian kinerja unit
kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian, dimana salah satu
komponen penilaiannya adalah implementasi SAKIP dengan indikator
penilaian komponen ini adalah nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
(SAKIP). Kegiatan penilaian ini dilaksanakan sebagai media untuk
memberikan apresiasi terhadap unit kerja yang telah menerapkan
implementasi SAKIP di unit kerja masing-masing.
Beberapa upaya dan rekomendasi atas pencapaian indikator kinerja nilai
SAKIP Sekretariat Jenderal antara lain adalah:
a. Pelaksanaan reviu Renstra Unit Eselon II secara berkala
b. Peningkatan kualitas dokumen perencanaan baik Rencana Strategis,
Rencana Kinerja Tahunan maupun Perjanjian Kinerja
c. Pelaksanaan pra reviu penilaian SAKIP Unit Eselon II
d. Pemanfaatan dokumen Perjanjian Kinerja dan hasil monitoring dan
evaluasinya sebagai alat dalam pengorganisasian kegiatan
e. Perbaikan indikator kinerja sasaran, IKU serta pelaksanaan reviu IKU
secara berkala pada unit eselon I
f. Pelaksanaan pengukuran realisasi target jangka pendek dan menengah
pada unit eselon I
g. Pemanfaatan pengukuran kinerja untuk pengendalian dan pemantauan
kinerja secara berkala
h. Peningkatan kualitas penyajian informasi kinerja
i. Penyempurnaan kualitas indikator kinerja utama dan indikator sasaran
j. Menyajikan informasi pencapaian kinerja outcome, serta realisasi
keuangan yang berkaitan dengan pencapaian kinerja
k. Pemanfaatan hasil evaluasi guna perbaikan perencanaan, manajemen
kinerja serta pengukuran keberhasilan kinerja
l. Penyelarasan kinerja unit di bawahnya dengan kinerja di atasnya
m. Memanfaatkan perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan
kinerja dan evaluasi kinerja guna memperbaiki perencanaan,
memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan serta meningkatkan
kinerja unit organisasi
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 24
n. Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan
manajemen kinerja di seluruh jajaran unit eselon II di lingkungan
Sekretariat Jenderal untuk mempercepat terwujudnya unit kerja yang
berkinerja dan akuntabel
Selain sasaran strategis dalam perspektif Pemangku Kepentingan, sasaran yang
akan dicapai Biro Perencanaan pada tahun 2017 berdasarkan perspektif proses
bisnis internal sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Biro
Perencanaan Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Sasaran Strategis II : Meningkatnya Kualitas Perencanaan/Program,
Penganggaran dan Pengendalian
Sasaran strategis ini memiliki indikator persentase anggaran yang masuk dalam
catatan halaman IV DIPA dengan target maksimal 10% dan Nilai SAKIP Biro
Perencanaan, secara ringkas, dapat dijelaskan seperti berikut ini:
1. Persentase anggaran Kementerian Perindustrian yang masuk dalam catatan
halaman IV DIPA
Dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program
dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan industri maka
perlu dilakukan berbagai upaya untuk mencapainya, antara lain
penyusunan, penelitian serta pelaksanaan finalisasi program dan kegiatan
sehingga dapat mendeteksi program dan kegiatan yang tidak sesuai dari
awal. Penyusunan rencana kerja yang baik dan benar dengan mengacu
kepada arah kebijakan dan direktif presiden melalui Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional diharapkan dapat meminimalisir blokir
anggaran. Indikator ini dihitung berdasarkan persentase dari anggaran
tahun 2018 yang diblokir dibagi total pagu Kementerian Perindustrian.
Pemblokiran anggaran menjadi salah satu penyebab tidak maksimalnya
penyerapan anggaran. Oleh karena itu, pencapaian target ini didukung oleh
berbagai program kegiatan seperti penyempurnaan sistem penganggaran.
Program ini merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya menganalisis,
mengevaluasi, memperbaiki serta menyusun perencanaan penganggaran.
Penyempurnaan sistem penganggaran ini mencakup peningkatan kualitas
koordinasi dan jejaring yang dilaksanakan melalui rapat kerja serta rapat
koordinasi dalam penyusunan rencana penganggaran.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 25
Pada tahun 2017, Biro Perencanaan telah melaksanakan penelitian dan
reviu RKA-K/L TA 2018 dan RKA-K/L RAPBN-P TA 2017 yang diikuti oleh
setiap unit kerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Disamping itu
juga dilaksanakan rapat pembahasan penghematan dan pemotongan
anggaran belanja Kementerian Perindustrian TA 2017.
Tabel 3.4
Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU)
Persentase Anggaran Yang Masuk Dalam Catatan Halaman IV DIPA
2018 2019
T R C T R C T R C Target Target
Meningkatnya
kualitas
perencanaan/
program,
penganggaran
dan
pengendalian
Persentase
anggaran
Kementerian
Perindustrian
yang masuk
dalam
Catatan
Halaman IV
DIPA atau
persentase
anggaran
Kementerian
Perindustrian
yang
dibintangi
akibat
kesalahan
dalam
perencanaan
10 11,5 87 10 5,03 198 10 10 PersenBelum digunakan
sebagai indikator
SatuanSasaran
StrategisIKU
2015 2016 2017
Anggaran Kementerian Perindustrian pada tahun 2018 sebesar
Rp. 2.827.854.207.000 dan anggaran yang bintangi akibat kesalahan dalam
perencanaan sebesar Rp. 142.140.962.000 (5.03%). Target ini dapat dicapai
melalui kegiatan penelitian dan reviu RKA-K/L TA 2018. Beberapa penyebab
anggaran masuk dalam Catatan Halaman IV DIPA atau dibintangi akibat
kesalahan dalam perencanaan, antara lain data dukung yang kurang lengkap,
proporsi anggaran yang kurang tepat, penelahaan dilakukan secara on-line dan
waktu yang singkat, mengakibatkan penjelasan pada waktu pendalaman
terhadap kegiatan-kegiatan yang disampaikan belum maksimal, serta adanya
Inpres No.4 tahun 2017, yang mengatur bahwa belanja barang pada tahun 2018
tidak boleh melebihi belanja barang tahun 2017.
2. Nilai SAKIP Biro Perencanaan
Target pada indikator ini adalah 80 persen atau predikat A. Berdasarkan hasil
penilaian, Biro Perencanaan mendapatkan nilai 90,66 atau predikat AA.
Dibandingkan dengan capaian kinerja unit eselon II lain di lingkungan
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 26
Sekretariat Jenderal, Biro Perencanaan memperoleh peringkat ke 1 (satu) dari 8
(delapan) unit eselon II yang dievaluasi. Capaian ini tidak terlepas dari
kontribusi masing-masing bagian yang ada di Biro Perencanaan.
Tabel 3.5
Realisasi dan Target Jangka Menengah Indikator Kinerja
Nilai SAKIP Biro Perencanaan
Sasaran Strategis III: Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan dan
laporan hasil evaluasi
Sasaran strategis ini memiliki indikator jumlah dokumen perencanaan dengan
target 8 dokumen dan jumlah laporan monitoring dan evaluasi dengan target
6 dokumen, secara ringkas dijelaskan sebagai berikut:
1. Jumlah dokumen perencanaan yang berkualitas
Dalam sebuah pencapaian tujuan/target membutuhkan perencanaan yang baik
sehingga program/kegiatan dapat berjalan sesuai dengan mekanisme yang
berlaku. Dengan demikian awal dari semua pelaksanaan program adalah
perencanaan. Dokumen perencanaan ini menjadi pedoman bagi unit lain untuk
menyusun program/kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan
nasional.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan untuk mendukung tercapainya
indikator ini, antara lain penyusunan dokumen perencanaan, penelaahan dan
reviu RKA, dll.
Berikut rincian dokumen perencanaan yang dimaksud:
1) Renja Pembangunan Industri Tahun 2017
2) Rencana Pembangunan Industri Lintas Sektoral
3) Renja Pembangunan Industri Daerah Tahun 2017
4) Rencana Program Dekon, TP dan DAK Tahun 2017
Sasaran
Strategis IKU
2015 2016 2017 2018 2019 Satuan
T R C T R C T R C Target Target
Mewujudkan
Sistem
Perencanaan
dan
Pengendalian
Industri yang
Handal
Nilai
SAKIP Biro
Perencanaan
75
(A) 59,62 79
75
(A)
83,21
(A) 111
80
(A)
90,66
(AA) 113 80 (A) 85 (A)
Nilai
(Predikat)
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 27
5) RENJA Kementerian Perindustrian
6) RENJA Sekretariat Jenderal
7) RENJA Biro Perencanaan
8) RKA Kementerian Perindustrian
9) RKA Sekretariat Jenderal
10) RKA Biro Perencanaan
11) Dokumen Perencanaan Pemanfaatan EBT Sektor Industri
12) Dokumen Perencanaan Fasilitasi Pembangunan Industri
13) Perencanaan Dukungan Program dan Kegiatan SDI, Sarpras, dan
Pemberdayaan Sektor Industri
14) Dokumen Perencanaan Penyediaan dan Penyaluran SDA
15) Dokumen Perencanaan Dukungan Investasi Industri
16) Dokumen Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Industri Prioritas Dalam
Rangka Pembangunan Industri Berbasis Sumber Daya Alam
17) Dokumen Rekomendasi Upaya Penyiapan dan Pengembangan Sumber
Daya Industri
18) Dokumen Rekomendasi Kebijakan Peningkatan Penggunaan Produksi
Dalam Negeri (P3DN)
19) Dokumen Rekomendasi Upaya Penguatan Struktur Industri
20) Dokumen Rekomendasi Pemetaan Jenis Kelompok Industri Yang Memiliki
Potensi Daya Saing
21) Dokumen Rekomendasi Upaya Peningkatan Nilai Tambah Sumber Daya
Alam
22) Dokumen Rekomendasi Industri Unggulan Prioritas
Dalam penyusunan dokumen perencanaan, Biro Perencanaan melibatkan
semua stakeholder melalui rapat koordinasi maupun Focus Group Discussion
(FGD).
Tabel 3.6
Realisasi Indikator Kinerja
Jumlah Dokumen Perencanaan
2018 2019
T R C T R C T R C Target Target
Tersusunnya
dokumen
perencanaan
dan laporan
hasil evaluasi
Jumlah
Dokumen
Perencanaan
8 22 275 8 8 Dokumen
Sasaran
StrategisIKU
2015 2016Satuan
Belum digunakan sebagai indikator
2017
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 28
2. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi yang berkualitas
Laporan monitoring dan evaluasi berupa LAKIP dan PP 39 Triwulan I, II, III, dan
IV untuk tingkat Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal dan Kementerian
Perindustrian digunakan oleh unit lain sebagai dasar dalam menyusun
perencanaan dan bahan pertimbangan pimpinan dalam pengambilan
keputusan.
Biro Perencanaan melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan
Kementerian Perindustrian dalam rangka evaluasi pelaksanaan program.
Evaluasi tersebut menggambarkan perlaksanaan program dalam rangka
pencapaian kinerja baik secara triwulan maupun tahunan yang tertuang dalam
laporan PP 39 dan LAKIP sedangkan analisis evaluasi kinerja industri yang
mengulas mengenai dampak dan pengaruh kondisi ekonomi global terhadap
industri dalam negeri, yang diwujudkan dalam laporan secara triwulanan.
Laporan analisis perkembangan kinerja industri disusun berdasarkan data
makro ekonomi yang bersumber dari press rilis resmi pemerintah yang
dikeluarkan oleh BPS dan BKPM.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan untuk mendukung tercapainya
indikator ini, antara lain pengumpulan data dan penyusunan laporan kinerja
industri, penyusunan LAKIP Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal, dan
Kementerian Perindustrian, Penyusunan dokumen kinerja PP 39 Triwulan I, II,
III, dan IV, penyusunan rencana aksi, dll.
Berikut rincian laporan monitoring dan evaluasi yang dimaksud:
1) Laporan PP 39 Triwulan IV Tahun 2016
2) Laporan PP 39 Triwulan I Tahun 2017
3) Laporan PP39 Triwulan II Tahun 2017
4) Laporan PP39 Triwulan III Tahun 2017
5) LAKIP Tahun 2017
6) Laporan Evaluasi Kinerja Makro Sektor Industri Tahun 2016
7) Laporan Evaluasi Kinerja Makro Sektor Industri Triwulan III Tahun 2017
8) Laporan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Industri Tahun 2017
9) Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program
10) Laporan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perindustrian
11) Laporan Kinerja Kementerian Perindustrian 2016
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 29
Tabel 3.7
Realisasi Indikator Kinerja
Jumlah Laporan Monitoring Dan Evaluasi
2018 2019
T R C T R C T R C Target Target
Tersusunnya
dokumen
perencanaan
dan laporan
hasil evaluasi
Jumlah
laporan
monitoring
dan evaluasi
6 11 183 6 6 Dokumen
Satuan
Belum digunakan sebagai indikator
Sasaran
StrategisIKU
2015 2016 2017
Keterangan: Laporan PP39 dan LAKIP pada tingkat Kementerian Perindustrian, Sekretariat
Jenderal dan Biro Perencanaan
Secara ringkas capaian kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 sebagaimana
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 adalah
sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Capaian Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017
Kode SS
Sasaran Strategis (SS)
Indikator Kinerja Utama Satuan
2017
Target Realisasi Capaian
(persen)
Pemangku Kepentingan
1 Meningkatnya kualitas keterkaitan, serta konsistensi
perencanaan dan penganggaran
1. Tingkat kesesuaian rencana program dan kegiatan dengan dokumen perencanaan (*)
Persen 90 98 108
2. Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal (*) Predikat 80 (A) 90,48 (AA) 113
Proses Bisnis Internal
2 Meningkatnya
perencanaan/ program, penganggaran dan pengendalian
1. Persentase anggaran
yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA (*)
Persen 10 5.03 198
2 Nilai SAKIP Biro Perencanaan
Predikat 80 (A) 90,66 (AA) 113
3 Meningkatnya kualitas dokumen
perencanaan dan laporan hasil evaluasi
1. Jumlah dokumen perencanaan yang
berkualitas
Dokumen 8 22 275
2. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi
yang berkualitas Dokumen 6 11 183
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 30
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN BIRO PERENCANAN TAHUN 2017
Realisasi anggaran Biro Perencanaan tahun 2017 adalah sebesar
Rp. 15.991.909.000,- (85,57%) dari pagu anggaran sebesar Rp. 18.689.598.000.
Dibandingkan dengan persentase penyerapan anggaran pada tahun 2016, maka
penyerapan anggaran pada tahun 2017 mengalami penurunan. Pada tahun
2016 penyerapan anggaran sebesar Rp. 19.186.186.000 atau sebesar 96.57%
sedangkan pada tahun 2017 sebesar 15.991.909.000 atau sebesar 85,57%.
Realisasi fisik Biro Perencanaan pada tahun 2017 sebesar 89,26% dengan target
96,75%. Beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi Biro Perencanaan
dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2017, antara lain:
1. Adanya perubahan DIPA yang mengakibatkan penundaan pelaksanan
kegiatan sehubungan dengan terbitnya Inpres No. 4 tahun 2017 tentang
Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2017
2. Kurang lengkapnya data dukung dan kurang tepatnya proposi alokasi
anggaran menyebabkan presentase anggaran yang masuk dalam catatan
halaman IV DIPA melebihi target atau batas maksimal
3. Sering terjadinya revisi anggaran
4. Tidak konsistensinya pelaksanaan jadwal kegiatan dan penarikan anggaran
5. Para fungsional perencana sebagian besar juga terlibat dan berperan aktif
dalam pelaksanaan kegiatan di setiap bagian sehingga menghambat
pelaksanaan kegiatan fungsional perencana
6. Artikel atau tulisan yang dihasilkan oleh JFP masih terkesan kaku dan
kurang menarik karena masih menggunakan bahasa laporan
7. Penyusunan RPerpres tentang Rencana Penyediaan dan Pemanfataan SDA
untuk Industri Dalam Negeri belum dapat dibahas (Panitia Antar
Kementerian) karena menunggu Permenperin tentang Rencana Pemanfaatan
SDA oleh Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri yang saat
ini dalam proses permintaan paraf para Eselon I terkait oleh Biro Hukum
dan Organisasi. Berdasarkan informasi terakhir dari Biro Hukum dan
Organisasi, Eselon I yang belum memberikan paraf adalah Dirjen Industri
Agro
8. Penyusunan rancangan Keputusan Menteri Perindustrian RI tentang
Rincian, Lokasi, dan Target Output Kegiatan Dana Alokasi Khusus Fisik
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 31
Bidang Sentra Industri Kecil dan Menengah Tahun Anggaran 2017 belum
selesai karena saat ini sedang proses permintaan paraf Dirjen PPI dan Dirjen
IKM oleh Biro Hukum dan Organisasi
Tindak lanjut untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut, antara lain:
1. Melakukan antisipasi dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
tahun berikutnya
2. Memperhatikan kembali kelengkapan data dukung dan melakukan
penyesuaian terhadap proporsi alokasi anggaran
3. Menerapkan pembatasan revisi dan update rencana kegiatan dan anggaran
4. Mengimplementasikan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan
5. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan pada awal tahun untuk setiap
bagian dan fungsional perencana di lingkungan Biro Perencanaan
6. Dalam rangka penulisan artikel mengadakan atau mengikuti pelatihan
penulisan
7. Dalam rangka penyusunan RPerpres tentang Rencana Penyediaan dan
Pemanfataan SDA untuk Industri Dalam Negeri melakukan koordinasi
dengan Biro Hukum dan Organisasi dan Direktorat Jenderal Industri Agro
8. Dalam rangka penyusunan rancangan Keputusan Menteri Perindustrian RI
tentang Rincian, Lokasi, dan Target Output Kegiatan Dana Alokasi Khusus
Fisik Bidang Sentra Industri Kecil dan Menengah Tahun Anggaran 2017
Melakukan koordinasi dengan Ditjen PPI, Ditjen IKM dan Biro Hukum dan
Organisasi
Akuntabilitas kinerja keuangan Biro Perencanaan tidak dapat dipisahkan secara
terperinci, kegiatan/program mana yang mendukung pencapaian suatu sasaran
strategis/indikator kinerja. Hal disebabkan karena beberapa program/kegiatan
yang dilaksanakan mendukung secara simultan pencapaian beberapa sasaran
strategis atau indikator kinerja. Berikut ini adalah alokasi penyerapan anggaran
dalam pencapaian kinerja Biro Perencanaan, dengan kondisi bahwa anggaran
suatu kegiatan hanya dipetakan pada satu indikator kinerja meskipun secara
riil kegiatan tersebut juga mendukung pencapaian sasaran strategis/indikator
kinerja yang lain. Kondisi ini untuk menghindari duplikasi pemetaan
penyerapan anggaran.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 32
Tabel 3.9
Alokasi Penyerapan Anggaran Biro Perencanaan Tahun 2017
berdasarkan Pencapaian Perjanjian Kinerja (dalam ribuan)
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi Kegiatan PAGU Realisasi %
Perspektif Pemangku Kepentingan 2.781.715 2.482.686 89%
1
Meningkatnya Kualitas,
Keterkaitan,
serta Konsistensi
Perencanaan dan
Penganggaran
Persentase kesesuaian rencana
program dan kegiatan prioritas dengan dokumen
Trilateral Meeting (*)
90 persen
98 Persen
Menyusun Program dan Kegiatan Kementerian
Perindustrian
1.851.532
1.585.889
86%
Melaksanakan Penilaian
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian
163.600
150.462
92%
Menyusun Dokumen Rencana Kerja
(Renja) Kementerian Perindustrian
183.140
172.413 94%
Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal (*)
A (Predik
at)
AA (Predikat)
Melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Program
Sekretariat Jenderal
210.820
207.228
98%
Melaksanakan
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Sekretariat
Jenderal
255.401
249.513
98%
Perspektif Proses Bisnis Internal 15.301.283 13.509.224 88%
2
Meningkatnya kualitas perencanaan/
program, penganggaran dan pengendalian
Persentase anggaran Kementerian Perindustrian
yang masuk dalam Catatan Halaman IV DIPA atau
persentase anggaran Kementerian Perindustrian
yang dibintangi akibat kesalahan dalam perencanaan (*)
10
Persen
5,03
Persen
Menyusun RKA KL
736.580
704.421
96%
Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) satker eselon 1 dengan unit vertikal 16 s.d.
34 satker
8.190
-
0%
Dokumen Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga
dengan unit vertikal 7 s.d. 10 unit
70.950
-
0%
Nilai SAKIP Biro Perencanaan (*)
A (Predik
at)
AA (Predikat)
Menyusun Laporan
Evaluasi Kinerja dan Akuntabilitas Biro
Perencanaan
18.242
18.234
100%
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 33
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi Kegiatan PAGU Realisasi %
Menyusun Dokumen
Rencana Program dan Anggaran Biro Perencanaan
98.980
98.947
100%
3 Meningkatnya kualitas dokumen
perencanaan dan laporan hasil evaluasi
Jumlah dokumen perencanaan
8 Dokum
en
22 Dokumen
Menyusun Dokumen Rencana Kerja
(Renja) Pembangunan Industri Daerah
1.680.995
1.535.807 91%
Menyusun Dokumen Rencana Kerja (Renja)
Pembangunan Industri
856.598
658.894
77%
Menyusun
Dokumen Rencana Program Dekon, TP dan
DAK
428.919
346.289
81%
Menyusun Dokumen
Perencanaan Pemanfaatan EBT Sektor Industri
458.675
383.214
84%
Menyusun Dokumen Perencanaan
Fasilitasi Pembangunan Industri
732.072
609.700 83%
Menyusun
Perencanaan Dukungan Program dan
Kegiatan SDI, Sarpras, dan Pemberdayaan Sektor Industri
320.742
285.907 89%
Menyusun Dokumen Perencanaan Penyediaan
dan Penyaluran SDA
515.911
340.647 66%
Menyusun Dokumen Perencanaan Dukungan
Investasi Industri
1.059.017
972.721
92%
Menyusun
Dokumen Perencanaan Kebutuhan dan
Pembangunan Tenaga Kerja Industri Prioritas
709.712
667.094 94%
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 34
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi Kegiatan PAGU Realisasi %
Menyusun
Dokumen Rencana Pembangunan Industri Lintas
Sektoral
681.910
477.351
70%
Menelaah Upaya
Penyiapan dan Pengembangan Sumber Daya Industri
412.209
368.936
90%
Menelaah dan evaluasi kebijakan Peningkatan
Penggunaan Produksi Dalam Negeri
(P3DN)
406.909
317.395 78%
Menelaah Upaya Penguatan
Struktur Industri
400.211
319.251 80%
Menelaah
Pemetaan Jenis Kelompok Industri Yang
Memiliki Potensi Daya Saing
327.823
286.570
87%
Menelaah Upaya Peningkatan Nilai Tambah
Sumber Daya Alam
328.474
304.483
93%
Menelaah
Industri Unggulan Prioritas
330.475
299.930
91%
Melaksanakan
Rapat Kerja Kementerian Perindustrian
4.556
4.556
100%
Jumlah laporan monitoring dan
evaluasi
6 Dokum
en
11 Dokumen
Melaksanakan Analisis Evaluasi Kinerja
Industri
475.613
473.221
99%
Melaksanakan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perindustrian
579.495
578.010
100%
Melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan
Program Kementerian Perindustrian
427.072
419.927 98%
Menyusun Dokumen LAKIN Satker Eselon I
dengan unit vertikal 16 s.d. 34 satker
25.460
25.460
100%
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 35
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi Kegiatan PAGU Realisasi %
Menyusun
Dokumen Lakin untuk K/L dengan unit vertikal 7
s.d. 10 unit
77.500
77.500
100%
Melaksanakan Koordinasi
Pengembangan Industri Nasional Dengan
Legislatif Dan Lintas Sektoral
588.379
568.429
97%
Menyusun Majalah
Perencana
78.117
73.345 94%
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 36
BAB IV – PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum, pada tahun 2017 Biro Perencanaan telah melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam melaksanakan koordinasi perencanaan lintas
sektoral dan perencanaan wilayah, program dan anggaran, serta analisis
program dan anggaran, perencanaan dukungan sumber daya industri, investasi
industri, dan sarana prasarana industri serta evaluasi pelaksanaan program,
evaluasi kinerja industri, analisis data dan pelaporan Kementerian
Perindustrian. Namun, masih terdapat beberapa Indikator Kinerja yang belum
tercapai.
Berdasarkan analisis capaian kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 yang
telah dijelaskan pada BAB III, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Capaian sasaran strategis berdasarkan perspektif Pemangku Kepentingan
telah berhasil dicapai, dengan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu: 1) Persentase
kesesuaian rencana program dan kegiatan dengan dokumen Perencanaan,
target 90% dan realisasi 98%; 2) Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal, target
predikat A dan realisasi predikat AA;
2. Capaian sasaran strategis berdasarkan perspektif proses bisnis internal
belum seluruhnya tercapai. Indikator kinerja yang berhasil dicapai, yaitu:
1) Persentase anggaran yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA,
persentase maksimal 10% dan realisasi 5,03%; 2) Nilai SAKIP Biro
Perencanaan, target predikat A dan realisasi predikat AA; 3) Jumlah
dokumen perencanaan yang berkualitas dengan target 8 dokumen, telah
tercapai 22 dokumen; 4) Laporan monitoring dan evaluasi yang berkualitas
dengan target 6 dokumen, telah tercapai 11 dokumen.
B. TINDAK LANJUT
Berdasarkan hasil analisis capaian sebagaimana diuraikan dalam Bab III, tindak
lanjut yang diambil oleh Biro Perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja
pada tahun selanjutnya antara lain:
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2017 ● 37
1. Melakukan antisipasi dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
tahun berikutnya
2. Memperhatikan kembali kelengkapan data dukung dan melakukan
penyesuaian terhadap proporsi alokasi anggaran
3. Menerapkan pembatasan revisi dan update rencana kegiatan dan anggaran
4. Mengimplementasikan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan
5. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan pada awal tahun untuk setiap
bagian dan fungsional perencana di lingkungan Biro Perencanaan
6. Dalam rangka penulisan artikel mengadakan atau mengikuti pelatihan
penulisan
7. Dalam rangka penyusunan RPerpres tentang Rencana Penyediaan dan
Pemanfataan SDA untuk Industri Dalam Negeri melakukan koordinasi
dengan Biro Hukum dan Organisasi dan Direktorat Jenderal Industri Agro
8. Dalam rangka penyusunan rancangan Keputusan Menteri Perindustrian RI
tentang Rincian, Lokasi, dan Target Output Kegiatan Dana Alokasi Khusus
Fisik Bidang Sentra Industri Kecil dan Menengah Tahun Anggaran 2017
melakukan koordinasi dengan Ditjen PPI, Ditjen IKM dan Biro Hukum dan
Organisasi
9. Meningkatkan kualitas pelayanan penyusunan dokumen perencanaan
10. Melakukan tindak lanjut terhadap penyusunan KIN 2015-2019
11. Pembahasan kegiatan tahun 2018 dan perencanaan kegiatan tahun 2019