ekskursi sosial

15

Click here to load reader

Upload: rino-hlsby

Post on 07-Aug-2015

129 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Laporan ini merupakan hasil pelaksanaan implementasi iman dalam kehidupan masyarakat khususnya kehidupan iman.

TRANSCRIPT

Page 1: Ekskursi Sosial

LAPORAN AGAMA

“ESKURSI SOSIAL DI BINA IMAN ANAK KATOLIK (BIAK)

PAROKI KRISTUS RAJA”

OLEH :

NATALIA ZARA ZETTIRA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Page 2: Ekskursi Sosial

LAPORAN ESKURSI SOSIAL DI BINA IMAN ANAK KATOLIK (BIAK) PAROKI KRISTUS RAJA

A. RINGKASAN

Saya beserta temen-teman dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga melakukan praktik pendampingan di BIAK Paroki Kristus Raja dalam rangka eskursi sosial. Sekretariat BIAK Paroki Kristus Raja bertempat di Jalan Residen Sudirman no 3, namun pelaksanaan BIAK sendiri bertempat di SDK Yohanes Gabriel. Kegiatan BIAK dimulai pukul 07.30, namun kami para pendamping BIAK berkumpul pukul 07.00 untuk berdoa dan briefing terlebih dahulu, termasuk menyiapkan materi dan aktivitas yang akan dilaksanakan pada hari itu. Pertama-tama BIAK dimulai dengan menyapa para peserta BIAK, menyanyikan lagu pujian, kemudian berdoa. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang kesenian SDK Yohanes Gabriel. Setelah berdoa, para peserta BIAK dibagi menjadi 4 kelas, yaitu TK-PG, kelas 1-2, kelas 3-4, dan kelas 5-6 yang kemudian dimasukkan ke dalam ruang kelas SDK Yohanes Gabriel secara terpisah. Pembagian ini dikarenakan agar materi yang disampaikan lebih mudah diterima oleh peserta. Contoh : di kelas TK-PG, materi disampaikan dalam bentuk cerita aplikasi agar mudah dimengerti oleh anak-anak seusia itu. Setelah pembagian kelas tersebut, maka dimulailah pemberian materi oleh kakak-kakak pendamping, termasuk kami. Materi bahan ajar BIAK Paroki Kristus Raja tahun 2012 bertemakan “Karakter Kejujuran”. Melalui materi ini peserta BIAK diajarkan untuk berani berkata jujur serta mengungkapkan perasaan yang ada di hati kita. Cara penyampaian materi di TK-PG menggunakan cerita aplikasi sehingga peserta BIAK tidak perlu membuka Alkitab, namun di kelas 1-2, 3-4, dan 5-6 materi disampaikan dengan bacaan firman yang dibaca bergantian antara kakak pendamping dengan peserta BIAK. Setelah pembacaan firman dan penyampaian materi, ada kegiatan aktivitas, yaitu peserta BIAK mengerjakan pekerjaan tangan sesuai dengan esensi dari materi yang telah disampaikan. Hal yang berpengaruh bagi saya selama saya melaksanakan eskursi sosial di BIAK Paroki Kristus Raja adalah saya mencoba untuk lebih tanggap dan lebih sabar dalam menghadapi para peserta BIAK. Saya juga merasakan perubahan dalam diri saya setelah saya menjalani eskursi sosial ini. Saya merasa saya harus lebih tanggap dan aktif daripada sebelumnya. Hal yang telah saya capai adalah saya merasa sedikit demi sedikit lebih semangat dalam melakukan pendampingan di BIAK Paroki Kristus Raja dan ingin terus melakukan pendampingan di BIAK Paroki Kristus Raja.

B. PENDAHULUAN Paroki Kristus Raja terlatak di Jalan Residen Sudirman No. 3, Surabaya. Paroki Kristus Raja dikelilingi oleh sekolah-sekolah Katolik di bawah Yayasan Yohanes Gabriel, yaitu SDK St. Theresia I, TKK Kristus Raja, SDK Yohanes Gabriel, SMK Mater Amabilis, dan SMPK St. Stanislaus I. Sekalipun terlihat bahwa Paroki Kristus Raja adalah Paroki yang besar dan memiliki banyak umat, namun ternyata Paroki Kristus Raja memiliki suatu kendala, yaitu kurang aktifnya umat di paroki. Selama ini saya melihat hanya umat yang itu-itu saja yang terlihat menonjol sementara yang lainnya tidak terlihat, padahal dibutuhkan adanya pergantian pengurus agar semua umat dapat aktif di paroki. Karena banyaknya umat yang kurang aktif, maka banyak kegiatan di paroki (contohnya BIAK) yang kekurangan orang sehingga pengurusnya menjadi kewalahan. Karena itulah, ketika saya dan teman-teman menemui Kak Linda selaku Pembina BIAK Paroki Kristus Raja dan meminta ijin

Page 3: Ekskursi Sosial

melakukan eskursi sosial, beliau menerima kami dengan tangan terbuka dan berharap agar kami dapat terus menjadi pendamping BIAK. Tujuan kegiatan eskursi sosial saya yang utama mungkin saya mulai dari hal yang terkecil, yaitu aktif sebagai pendamping BIAK karena selain membantu para pendamping BIAK, saya juga dapat melatih soft skills saya terutama ketika berhadapan dengan anak-anak. Selain itu, saya juga ingin mengajak anak-anak lain yang belum mengikuti BIAK agar mau mengikuti BIAK dengan harapan ketika mereka tumbuh besar nanti, mereka dapat aktif di paroki, sehingga Paroki Kristus Raja dapat lebih maju dari sekarang.

C. KRONOLOGIS KEGIATAN I. Pertemuan pertama

a. Waktu : Minggu, 28 Oktober 2012 b. Jam : 07.00-09.00 WIB c. Deskripsi kegiatan :

Pukul 07.00 tepat, saya dan teman-teman tiba di sekretariat BIAK Paroki Kristus Raja. Kami disambut dengan hangat oleh kakak-kakak pendamping yang ada. Segera kami memulai briefing dan pembagian kelas untuk hari itu. Saya mendapatkan tugas untuk mendampingi kelas 3-4. Pada pukul 07.30 tepat, kami menuju ruang kesenian SDK Yohanes Gabriel untuk memulai rangkaian acara BIAK pada hari itu. Ketika kami sampai, ternyata para peserta BIAK sudah berkumpul dan siap untuk memulai sekolah minggu. Kami pun menyapa adik-adik dengan penuh semangat dan mengajak mereka menyanyi dan menari bersama. Para peserta BIAK pun dengan semangat menyanyi dan menari bersama kami, walaupun ada sebagian peserta yang masih malu-malu dan bersama dengan orang tuanya, tidak ingin bergabung dengan teman-temannya yang lain. Tapi, kami para pendamping tetap memimpin pujian dengan semangat. Setelah kami berdoa bersama-sama untuk memulai acara, anak-anak pun dibagi menurut kelas mereka masing-masing, yaitu TK-PG, kelas 1-2, kelas 3-4, dan kelas 5-6. Saya pun segera mengarahkan anak-anak kelas 3-4 menuju kelas mereka. Setelah kelas 3-4 berkumpul semua, dimulailah pemberian materi pada hari itu. Firman yang dibacakan adalah Kejadian 41:1-16 ; 25-36. Bacaan ini menceritakan tentang Firaun yang bermimpi 2 kali. Mimpi yang pertama tentang 7 ekor lembu kurus yang memakan 7 ekor lembu tambun, sedangkan mimpi yang kedua tentang 7 bulir gandum kurus menelan 7 bulir gandum bernas dan berisi. Lalu Firaun memanggil Yusuf untuk menafsirkan mimpinya. Yusuf takut bila Firaun tidak mempercayai kata-katanya dan Yusuf akan dihukum karena itu. Namun, Yusuf percaya bahwa mimpi Firaun adalah kehendak Allah dan kemampuannya sebagai penafsir mimpi juga merupakan anugerah dari Allah. Jadi, dengan berani Yusuf menafsirkan mimpi Firaun yang sebenarnya. Setelah materi selesai, diberikan ayat hafalan Zakaria 8:16a "Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan; Berkatalah benar seorang kepada yang lain”. Kemudian, anak-anak diajak melakukan aktivitas membuat gelang pengingat sebagai bukti kejujuran mereka. Anak-anak harus membuat gelang mereka sendiri tanpa bantuan dari kakak-kakak pendamping. Setelah anak-anak pulang, kami para pendamping BIAK kembali ke sekretariat BIAK untuk evaluasi dan menutup acara pada hari itu.

Page 4: Ekskursi Sosial

d. Hasil pada pertemuan pertama : Pertemuan kali ini bertemakan tentang berani mengungkapkan kebenaran dalam situasi apapun. Hasilnya adalah para peserta BIAK diharapkan dapat berkata jujur walaupun dalam keadaan yang terdesak, karena kejujuran merupakan hal yang paling penting dalam hidup yang sekarang berangsur-angsur menghilang dari kehidupan bermasyarakat. Selain itu, para peserta BIAK diharapkan dapat mengembangkan talenta yang mereka miliki tanpa takut, karena Tuhanlah yang telah menganugerahkan talenta itu kepada mereka. Para peserta BIAK juga mendengarkan bacaan dari Alkitab sehingga sedikit demi sedikit mereka paham akan Alkitab. Melalui aktivitas, diharapkan anak-anak melakukan segala pekerjaan mereka dengan jujur, terutama waktu mengerjakan ulangan.

II. Pertemuan kedua a. Waktu : Minggu, 11 November 2012 b. Jam : 07.00-09.00 WIB c. Deskripsi kegiatan :

Seperti biasa, kami berkumpul di sekretariat BIAK untuk briefing dan berdoa terlebih dahulu. Doa selalu dibuka pleh Kak Linda dengan lagu “Selamat Pagi Bapa”. Kemudian dilanjutakan dengan pembagian kelas dan tugas. Saya ditugaskan untuk mendampingi kelas TK-PG. Pukul 07.30 kami menuju ruang kesenian SDK Yohanes Gabriel untuk memulai pujian. Kami memimpin pujian yang kemudian diikuti oleh para peserta BIAK. Setelah doa pembuka, dilakukan pembagian kelas, dan anak-anak segera menuju ke ruang kelas mereka masing-masing. Untuk kelas TK-PG tetap berada di ruang kesenian SDK Yohanes Gabriel. Materi yang diberikan hari itu bertema “Kejujuran Ada Dampaknya”. Bacaan Kitab Suci diambil dari Daniel 5:1-28. Namun, karena anak-anak dirasa terlalu kecil untuk mengerti bacaan dari Alkitab, maka digunakan cerita aplikasi yang tidak jauh berbeda dengan bacaan dari Alkitab. Digunakan juga gambar untuk memperjelas ceritanya. Cerita aplikasinya tentang seorang raja di Babel yang berniat mengadakan perjamuan bersama teman-temannya. Namun dalam perjamuan itu, raja memerintahkan bawahannya untuk menggunakan semua perkakas dari Bait Suci yang terbuat dari emas dan perak, dan akan digunakan sebagai cawan tempat minuman anggur. Allah murka melihat kesombongan raja tersebut. Jadi, di tengah pesta berlangsung terdapat tangan yang menulis sendiri di dinding. Raja yang melihat itu, menjadi ketakutan dan segera mencari orang pintar yang dapat mengartikan tulisan itu. Namun, tidak ada seorang pun yang dapat mengartikan tulisan itu. Daniel pun dipanggil untuk mengartikan tulisan itu. Daniel mengartikan tulisan itu dengan sebenar-benarnya, bahwa musibah akan menimpa raja dan kerajaannya. Daniel tahu apa dampak yang akan dia terima dari perkataannya itu, namun Daniel tahu bahwa tulisan itu berasal dari Tuhan dan dia harus mengartikan tulisan itu dengan benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Ayat hafalan pada hari itu adalah Amsal 14:2 "Siapa berjalan dengan jujur , takut akan Tuhan, orang yang sesat jalannya, menghina DIA". Aktivitasnya adalah mencari perbedaan gambar. Masing-masing anak diberikan 2 gambar dan mencari 5 perbedaan dari 2 gambar tersebut. Anak-anak sangat bersemangat melakukannya. Ada yang langsung ketemu, ada juga yang perlu dibantu untuk menemukannya.

Page 5: Ekskursi Sosial

Setelah aktivitas selesai, ada 1 anak yang memimpin doa penutup, kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing. Kami pun kembali ke sekretariat BIAK untuk mengevaluasi BIAK pada minggu itu.

d. Hasil pada pertemuan kedua : Pertemuan kali ini bertemakan “Jujur Ada Dampaknya”. Ketika kita berkata jujur, tidak selamanya dampak dari kejujuran kita adalah hal yang baik, ada juga dampak yang buruk dari kejujuran kita. Karena itulah, anak-anak diajarkan untuk berkata jujur apapun dampak yang akan mereka terima nantinya, baik itu dampak yang baik ataupun dampak yang buruk. Melalui aktivitas, anak-anak dapat melatih ketelitian dan kecepatan mereka dalam mencari perbedaan gambar tersebut.

III. Pertemuan ketiga a. Waktu : Minggu, 18 November 2012 b. Jam : 07.00-09.00 WIB c. Deskripsi kegiatan :

Di sekretariat BIAK, kami berlatih untuk memimpin pujian pada minggu itu. Lagu yang akan kami nyanyikan adalah “Iblis Itu Musuh Kita, Jalan serta Yesus, dan Bila Kau Suka Hati”. Selesai berlatih, dimulailah pembagian kelas dan tugas. Saya mendapatkan tugas di kelas TK-PG. Setelah berdoa bersama, kami menuju ruang kesenian SDK Yohanes Gabriel untuk memulai acara. Setelah sampai, kami segera menyapa adik-adik dan memulai pujian. Mereka mengikuti nyanyian dan gerakan kami dengan penuh semangat. Kami pun menjadi semakin semangat memimpin pujian di depan. Selesai pujian, saya yang memimpin doa pembukaan. Setelah berdoa, anak-anak dibagi menuju kelas masing-masing. Cerita aplikasi untuk TK-PG pada kali ini adalah Albert dan Doni merupakan sahabat lama. Ketika mereka hamper terlambat masuk kelas, mereka melihat buku PR Johan terjatuh dari tasnya. Albert yang dendam karena dulu pernah dipukul oleh Johan, mengambil buku PR Johan dan menyembunyikannya agar Johan tidak dapat mengumpulkan PR sehingga dimarahi oleh Bu Guru. Doni yang melihat kejadian itu menasehati Albert agar segera mengembalikan buku PR Johan. Albert malah marah-marah kepada Doni dan menuduh Doni sebagai sahabat yang tidak baik. Doni lalu mengingatkan Albert bahwa dulu ia telah berbaikan dengan Johan dan Johan juga telah menjalankan hukuman dari Bu Guru. Albert pun sadar dan segera mengembalikan buku PR Johan. Ayat hafalan untuk kelas kecil pada minggu itu adalah Yeremia 9 : 24 b “Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan & kebenaran di bumi”. Aktivitas kelas kecil pada minggu itu adalah mencocokkan Nikodemus dengan bayangannya. Masing-masing anak mendapatkan 1 gambar Nikodemus dan 4 gambar bayangan Nikodemus. Mereka harus mencocokkan Nikodemus dengan bayangannya yang benar lalu akan mendapatkan stempel dari kakak-kakak pendamping. Setelah sekolah minggu selesai, kami menuju sekretariat BIAK untuk evaluasi.

d. Hasil pada pertemuan ketiga : Sebagai sahabat, bukan berarti kita harus terus membela sahabat kita. Bila sahabat kita melakukan kesalahan, maka sebaiknya kita mengingatkannya bahwa apa yang dia lakukan itu salah dan bukannya ikut-ikutan melakukan kesalahan.

Page 6: Ekskursi Sosial

Itulah pesan moral yang kita tanamkan pada adik-adik sejak dini. Mereka harus berani berkata jujur walaupun kepada sahabat mereka sendiri.

IV. Pertemuan keempat a. Waktu : Minggu, 25 November 2012 b. Jam : 07.00-09.00 WIB c. Deskripsi kegiatan :

Kami berkumpul di sekretariat BIAK untuk pembagian tugas dan kelas. Karena pada minggu itu terdapat banyak pendamping baru dari Universitas Airlangga, sehingga tidak ada pembagian kelas dan kami diberitahu untuk menempati kelas yang masih kurang pendampingnya. Seperti biasa, kami menuju ruang kesenian SDK Yohanes Gabriel untuk memulai pujian. Lagu-lagu yang kami nyanyikan adalah “Bapa Abraham, Hati-Hati Gunakan Tanganmu, dan Iblis Itu Musuh Kita”. Setelah memimpin doa pembukaan, kami membimbing anak-anak menuju kelas mereka masing-masing. Dan sesuai dengan instruksi yang diberikan tadi, kami menempati kelas 3-4. Materi pada minggu itu diambil dari bacaan Nehemia 2:1-8. Isi dari bacaan ini adalah tentang Nehemia yang bersedih karena ingin kembali ke Yerusalem, kota kelahirannya untuk membangun kembali negerinya yang hancur. Ketika Raja Artahsasta menanyakan kenapa Nehemia bersedih, Nehemia pun menceritakan isi hatinya kepada Raja Artahsasta karena Nehemia tidak ingin menyembunyikan apapun dari Raja Artahsasta. Raja yang mengerti isi hati Nehemia akhirnya mengijinkan Nehemia untuk kembali ke Yerusalem dan membangunnya kembali. Namun, apabila Nehemia kembali sebagai bangsa Yehuda, ia akan berada dalam bahaya selama perjalanan. Tapi, apabila Nehemia kembali sebagai utusan Raja Persia, ia tidak akan berada dalam bahaya. Raja Artahsasta juga memberi bantuan kayu-kayu yang dibutuhkan untuk pembangunan. Ayat hafalan untuk minggu itu adalah Filipi 4:6b "Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dengan doa, permohonan dan ucapan syukur”. Aktivitas untuk minggu itu adalah menyusun 3 ayat dari kitab suci yang sudah disediakan dari potongan-potongan kertas yang kemudian disusun menjadi ayat bacaan. Anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok dan masing-masing kelompok mendapatkan 3 potongan ayat bacaan yang harus disusun menjadi ayat bacaan yang benar. Kelompok yang paling cepat dan tepat adalah pemenangnya. Setelah sekolah minggu selesai, kemi menuju sekretariat BIAK untuk evaluasi.

d. Hasil pada pertemuan keempat : Melalui materi yang disampaikan, anak-anak diajarkan untuk mengatakan isi hati yang sebenarnya kepada orang lain, terutama kepada orang tua mereka. Mereka harus berani mengatakannya, karena kalau tidak, orang lain tidak akan mengerti apa yang mereka rasakan dalam hati mereka. Kejujuran mendatangkan berkat, melebihi dari yang dibayangkan sebelumnya. Aktivitas kali ini bertujuan untuk melatih kecepatan dan ketepatan anak-anak dalam menyelesaikan ayat bacaan tersebut. Yang paling cepat belum tentu paling tepat, sehingga diperlukan keseimbangan diantara keduanya. Ayat hafalan mengajarkan anak-anak bahwa ketika kita memiliki keinginan, katakanlah pada Tuhan, karena Tuhan akan mengabulkan segala keinginan kita, walaupun dalam jangka waktu yang berbeda-beda.

Page 7: Ekskursi Sosial

V. Pertemuan kelima

a. Waktu : Minggu, 16 Desember 2012 b. Jam : 07.00-09.00 WIB c. Deskripsi kegiatan :

Pada tanggal sebelumnya, yaitu 15 Desember kami maba Fakultas Farmasi Universitas Airlangga mengadakan acara bakti sosial, sehingga kami agak lelah saat datang untuk mendampingi BIAK pada hari itu. Meskipun begitu, kami tetap bersemangat untuk menjadi pendamping BIAK setelah melihat wajah anak-anak yang begitu lucu dan lugu. Seperti biasa, diadakan briefing di sekretariat BIAK disertai dengan pembagian kelas dan tugas. Saya bertugas di kelas 3-4. Kami lalu menuju ruang kesenian SDK Yohanes Gabriel untuk memulai rangkaian acara BIAK pada hari itu. Kami manyanyi dan menari dengan diikuti oleh adik-adik dengan penuh semangat dan gembira. Setelah doa pembukaan, adik-adik kembali dibagi menjadi beberapa kelas. Saya langsung menuju ke kelas 3-4. Materi untuk kelas 3-4 pada minggu itu adalah “Berbagi sebagai Buah Pertobatan yang Sejati”. Bacaan diambil dari Lukas 3:10-18 yang bercerita tentang banyak orang yang datang ke Yohanes untuk dibaptis dengan tujuan memperbaiki diri. Orang-orang itu bertanya tentang apa yang harus mereka perbuat agar menjadi lebih baik. Yohanes menasehati mereka untuk menerima apa yang menjadi hak mereka dan tidak meminta lebih dari yang seharusnya mereka terima, melainkan berbagi dengan orang lain sebagai salah satu buah pertobatan. Ayat hafalan untuk minggu itu adalah Lukas 3:11 “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya,dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian”. Setelah itu, anak-anak melakukan aktivitas yang diberikan, yaitu membuat pembatas buku. Masing-masing anak mendapatkan 1 pembatas buku berbentuk lonceng yang terbuat dari karton. Kemudian, mereka menggambar jempol pada karton tersebut lalu menambahkan wajah ceria atau gambar lain sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing, lalu menuliskan kalimat “Memberi Itu Membahagiakan”. Setelah selesai, pembatas buku tersebut diberi stempel oleh kakak-kakak pendamping.

d. Hasil pada pertemuan kelima : Pada pertemuan kali ini, anak-anak diajarkan untuk berbagi kepada sesama sebagai salah satu buah pertobatan. Mereka diajarkan untuk tidak egois dan bersedia berkorban bagi orang lain, karena berbagi merupakan salah satu wujud nyata dari hukum kasih yang selalu diajarkan oleh Yesus. Sebisa mungkin kita berbagi dalam segala hal karena member itu membahagiakan. Melalui aktivitas, anak-anak diajarkan untuk berkreasi dan menerapkan ‘berbagi dan memberi’ dalam kehidupan sehari-hari.

D. REFLEKSI KEGIATAN YANG PALING BERPENGARUH PADA :

1. Peserta kegiatan Peserta memperoleh pelajaran yang berharga tentang kejujuran dan bagaimana mengungkapkan perasaan. Selain itu, peserta diberikan ayat hafalan agar firman yang didengarkan oleh peserta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta juga

Page 8: Ekskursi Sosial

diajarkan bagaimana cara membuka dan membaca Alkitab dengan benar serta sikap berdoa yang baik.

2. Warga paroki Warga paroki dapat meluangkan waktu luangnya untuk aktif di paroki dan membantu pengurus lainnya. Selain itu, warga paroki juga dapat mengikutsertakan anak ataupun cucu mereka dalam BIAK ataupun kegiatan paroki lainnya karena kegiatan-kegiatan tersebut memiliki nilai positif bagi peserta kegiatan.

3. Diri sendiri Saya mendapat pelajaran yang berharga, yaitu memanfaatkan waktu luang saya untuk membantu kakak-kakak pendamping BIAK dan mendampingi peserta BIAK. Selain itu, saya juga berusaha untuk merubah kepribadian saya menjadi lebih baik dan berusaha untuk berkomunikasi dengan orang yang baru saya kenal. Lewat kegiatan ini, saya jadi mengerti sekolah minggu itu seperti apa, menjadi pendamping BIAK itu seperti apa rasanya dan saya berniat untuk terus menjadi pendamping BIAK dan mendampingi anak-anak dalam proses belajar mereka.

E. PENUTUP 1. Kesimpulan

Kegiatan di BIAK Paroki Kristus Raja sudah tersusun dengan rapi dan berjalan dengan lancar. Kakak-kakak pendamping BIAK juga bisa mengayomi anak-anak dengan baik, walaupun kadang-kadang kekurangan orang. Dalam menghadapi masalah, kakak-kakak pendamping BIAK juga dapat mengatasinya dengan baik, sehingga kegiatan BIAK berjalan dengan lancar. Anak-anak juga terlihat nyaman dan gembira dalam mengikuti rangkaian acara BIAK. Materi dan aktivitas yang disampaikan juga sesuai dengan usia anak-anak, jadi mereka tidak bingung dalam mendengarkan materi ataupun mengerjakan aktivitas. Saya juga dapat melatih emosi saya selama mendampingi anak-anak BIAK. Saya juga melatih bagaimana caranya berkomunikasi dengan anak-anak yang masih kecil yang membutuhkan perhatian lebih.

2. Saran bagi : a. Peserta

Sebaiknya para peserta BIAK Paroki Kristus Raja lebih aktif menyanyi dan menari bersama dengan kakak-kakak pendamping. Selain itu, lebih baik agar peserta BIAK lebih memperhatikan firman dan materi yang disampaikan oleh kakak-kakak pendamping.

b. Paroki Sebaiknya Paroki Kristus Raja lebih berusaha untuk mengajak umatnya aktif di paroki, baik itu BIAK, Rekat, dll. Selain itu, paroki sebaiknya lebih gencar mempromosikan kegiatan paroki agar lebih banyak lagi umat yang berpartisipasi sehingga Paroki Kristus Raja lebih maju dari sebelumnya.

c. Pemateri lainnya Sebaiknya ketika menyiapkan pujian dari jauh-jauh hari agar pada hari H tidak kewalahan. Selain itu, semoga kakak-kakak pendamping BIAK lebih sabar dan bersemangat dalam mendampingi peserta, terutama peserta-peserta yang sulit untuk mendengarkan materi dengan diam.

Page 9: Ekskursi Sosial

F. LAMPIRAN

a. Materi yang diberikan pada kegiatan

MATERI KARAKTER “KEJUJURAN” : UNGKAPKAN KEBENARAN 28 OKTOBER 2012

Tema : “Ungkapkan Kebenaran” Tujuan : anak sekolah minggu menyadari bahwa kebenaran harus diungkapkan Bacaam Alkitab : Kejadian 41:1-16;25-36 Gagasan Pendamping :

Orang yang berada dalam situasi yang tidak menguntungkan biasanya sulit untuk menjadi saksi Kristus. Penjara adalah salah satu tempat yang tidak menyenangkan dan tempat orang-orang yang dianggap bersalah. Yusuf berada disana karena dituduh telah melakukan hal yang tidak senonoh terhadap istri Potifar. Yusuf tidak bersalah, namun ia tidak dapat menghindari keadaan itu oleh karena fitnah dari istri Potifar yang berkuasa. Namun Yusuf berusaha untuk hidup baik dan tetap takut akan Allah. Di dalam penjara Yusuf menjadi berkat bagi teman-temannya. Yusuf pernah menafsirkan mimpi kepala juru minuman dan juru roti Firaun. Kini kepala juru minuman Firaun yang telah bebas dari penjara itu mendengar Firaun bermimpi.

Firaun bermimpi dua kali. Pertama, Firaun bermimpin tentang tujuh ekor lembu kurus memakan tujuh ekor lembu tambun. Kedua, tentang tujuh bulir gandum yang kurus menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi. Ketika Firaun terjaga, ia sangat gelisah (baca kejadian 41:1-8). Lalu Firaun memanggil semua ahli dan semua orang cerdik pandai untuk menafsirkan mimpinya. Tak seorangpun berhasil menafsirkan mimpi Firaun. Dalam kegelisahan Firaun itulah kepala juru minuman teringat kepada Yusuf yang berada di penjara. Yusuf pernah menafsirkan mimpinya dan mimpi juru makanan;ternyata tafsiran Yusuf benar!

Firaun menyuruh Yusuf menghadapnya. Firaun menceritakan mimpinya dan meminta Yusuf menafsirkan arti mimpi itu. Dengan ,rendah hati Yusuf menjelaskan kepada Firaun,”Bukan sekali-kali aku,melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada Tuanku Firaun.”(kejadian 41:16)Yusuf menjelaskan kepada Firaun bahwa kedua mimpi Firaun itu mempunyai arti yang sama. Yusuf sekali lagi menegaskan arti mimpi itu sebagaimana diperlihatkan Allah kepada Yusuf.

Yang hendak dilakukan Allah atas mesir adalah Mesir akan mengalami tujuh tahun masa kelimpahan namun setelah itu Mesir akan mengalami masa kekeringan. Untuk mengantisipasi hal itu, Firaun haruslah memilih orang yang berakal budi,bijaksana dan tepat untuk menjadi “penguasa” atas tanah Mesir. Ia harus memperhatikan bagaimana orang-orang Mesir mengumpulkan hasil tanah serta segala bahan makanan. Mereka harus dapat mengatur dengan baik untuk dapat mengatasi masa kekeringan tujuh tahun berikutnya. Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di Mesir,supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu.”(Kejadian 41:28-36) Tak mudah bagi Yusuf mengungkapkan kebenaran arti mimpi Firaun. Jika Firaun tak dapat mempercayai tafsir mimpi itu,mungkin Yusuf harus menjalani hukum berat karena dianggap sebagai pembual. Namun Yusuf berani mengungkapkan kebenaran arti mimpi itu karena meyakini itulah hikmat yang diberikan Allah kepadanya. Bagi Yusuf kemampuan yang dimilikinya bukan berasal dari dirinya tetapi justru dari Allah saja. Allah jugalah yang memiliki rencana dari mimpi Firaun,yaitu dengan mempertemukan Yusuf dengan Firaun sebagai penafsir mimpi. Allah juga yang

Page 10: Ekskursi Sosial

memberi hikmat kepada Yusuf untuk mengatur strategi yang harus dilakukan Firaun pada masa kelimpahan dan masa kekeringan. Allah juga yang memberi keberanian kepada Yusuf mengungkapkan kebenaran kepada Firaun. Yusuf memiliki keberanian dan kearifan dari Tuhan untuk mengungkapkan kebenaran. Pada waktu itu Yusuf bukan orang bebas. Yusuf berada di penjara, namun ia mendapat kesempatan mengungkapkan kebenaran arti mimpi Firaun. Mengungkapkan suatu kebenaran seringkali membutuhkan keberanian ekstra. Dalam mengungkapkan kebenaran,orang seringkali menghadapi tantangan. Apakah yang dapat diandalkan Yusuf? Yusuf hanya mengandalkan Tuhan yang memberikan hikmat kepadanya. Betapa pun sulitnya,kebenaran tidak boleh ditutup-tutupi. Pergunakan kesempatan yang ada untuk mengungkapkan kebenaran. Ayat Hafalan : Zakharia 8:16a “Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan;Berkatalah benar seorang kepada yang lain...” Aktifitas

· Kelas kecil : menempelkan gambar mimpi Firaun (tujuh lembu gemuk dan tujuh lembu kurus).

· Kelas besar : membuat gelang pengingat sebagai simbol untuk bertekad menyatakan kebenaran di mana pun kita berada.

MATERI KARAKTER “KEJUJURAN”: JUJUR ADA DAMPAKNYA 11 NOVEMBER 2012

Tema : Jujur ada Dampaknya Bacaan Kitab Suci : Daniel 5:1-28 Tujuan : Adik-adik siap menanggung dampak atas kejujuran Gagasan Pendamping : Pemerintahan kerajaan Babel terakhir kali dibawah kekuasaan Nabonedus pada tahun 539 SM. Ketika itu Babel diserang kerajaan Persia. Dan Belsyazar anak Nabonedus keturunan Nebukadnezar masih menjadi raja di Babel. Suatu ketika Belsyazar berniat akan mengadakan perjamuan bersama teman-temannya,namun dalam perjamuan itu tidak disangka Belsyazar memerintahkan ke bawahannya untuk menggunakan semua perkakas dari Bait Suci (Yerusalem) yang terbuat dari emas dan perak,dan akan dipergunakan sebagai cawan tempat minuman anggur. Tindakan Belsyazar memperlihatkan penghinaan terhadap Allah. Apalagi malam itu anggur yang dituangkan dari perkakas digunakan sebagai persembahan kepada dewa-dewa yg terbuat dari emas. Kesombongan raja Belsyazar menyebabkan bencana bagi dirinya sendiri. Ketika pesta sedang berlangsung,tiba-tiba di tengah pesta malam itu para undangan dan raja dikejutkan dengan adanya tangan yang menulis di dinding. Tangan itu nampak berada di dekat kaki dian ,tempat duduk raja,sehingga Raja Belsyazar dapat melihat tangan dan tulisan itu,dan dia menjadi ketakutan. Tidak ada yang mengerti maksud tulisan tersebut,maka Belsyazar mengumumkan “Barangsiapa dapat mengartikan tulisan itu,ia akan mendapat banyak tanda kehormatan. Ada pakaian ungu,kalung emas dan juga pangkat yang tinggi” sayangnya,Orang-orang cerdik pandai dan berilmu dari segala penjuru ternyata tidak dapat menjelaskannya.

Daniel yang pada jaman raja Nebukadnezar untuk kerajaan Babel rupanya sudah dilupakan orang. Malam itu,Daniel dipanggil di istana untuk menjelaskan arti tulisan tangan pada dinding itu. Daniel melakukannya bukan karena hadiah-hadiah yang sangat menarik,melainkan karena Daniel sungguh meyakini bahwa ia harus menyampaikan apa yang diketahuinya. Walaupun berita yang

Page 11: Ekskursi Sosial

akan disampaikan adalah berita buruk,yaitu musibah yang akan menimpa Belsyazar dan kerajaannya,namun ia tetap menyampaikan dengan jujur (Daniel 5:25-28). Daniel menekankan bahwa apa yang disampaikannya semata-mata adalah kebenaran Allah dan bukan untuk kepentingannya sendiri(hadiah),melainkan demi kemuliaan Allah yang nyata melalui makna tulisan tersebut. Ayat (17) dalam hal hadiah, Daniel menyarankan agar hadiahnya diberikan kepada orang lain. Orang dapat saja berkata tidak jujur,atau hanya memberitahukan berita yang baik-baiknya saja,atau memutarbalikkan fakta hanya untuk mendapatkan hadiah.

Terlepas apakah pada akhirnya Daniel menerima hadiah atau tidak,yang jelas dengan penuh keberanian Daniel berkata yang sebenarnya,ada resiko yang dapat menimpa Daniel jika Daniel membuat kekeliruan atau menyampaikan berita buruk bagi raja,namun itu tidak membuatnya gentar,sebab yang terutama baginya ialah apa pun resikonya ia harus mengatakan kebenaran sesuai kehendak Tuhan. Ayat hafalan :

· Kelas kecil : Amsal 2:7a “Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur” · Kelas besar : Amsal 14:2 ”Siapa berjalan dengan jujur,takut akan Tuhan,tetapi orang

yang sesat jalannya, menghina DIA” Aktifitas kelas kecil dan besar : mencari perbedaan gambar.

MATERI KARAKTER TRUTHFULLNESS 18 NOVEMBER 2012

Tema : SEBUAH KEBENARAN Bacaan Kitab Suci : YOHANES 3 : 1 - 21 Tujuan : Anak sekolah minggu mengetahui yang benar Gagasan Pendamping :

Nikodemus adalah seorang Farisi anggota Sanhedrin, bahkan anggota dari Mahkamah Agama.Ia adalah orang yang punya kedudukan tinggi, termasuk sebagai pimpinan. Ia seorang yang pandai dan sangat dihormati oleh orang-orang Israel. Tetapi sekarang Bapa Nikodemus sedang bingung, setelah beberapa kali dia melihat dan mendengar Yesus mengajar. Kira-kira apa, ya, yang membuat Bapa Nikodemus bingung?

Nikodemus tertarik pada apa yang diajarkan oleh Yesus. Namun Nikodemus tidak menemukan ciri2 mesias yang kuat, hebat dan perkasa di dalam diri Yesus.Menurut para Nabi Mesias ini membuat banyak mujizat dan akan mengajar umat Tuhan. Bahkan akan membebaskan orang Israel dari tentara Romawi yang suka menindas Israel pada waktu itu. Jadi, mestinya Mesias adalah seorang yang kuat dan gagah perkasa, pandai menggunakan alat-alat perang yang bagus. Malam itu Nikodemus pergi ke tempat Yesus bermalam. Nikodemus selaku guru Yahudi yang terhormat berbicara dengan Yesus dengan amat santun. Dia bertanya pada Yesus, apakah Yesus benar-benar seorang Mesias? Kalau Yesus seorang Mesias pasti Dia akan membebaskan orang Israel dari penindasan Roma.

Yesus menjawab pertanyaan Nikodemus. Ia menjelaskan tentang siapa Diri-Nya, bahwa Yesus adalah seorang Mesias. Yesus seorang Raja, tetapi Yesus bukan Raja yang bertindak dengan kekerasan. Yesus mau menyelamatkan dunia ini. Ia datang ke dalam dunia, menjadi Juru selamat manusia. Keselamatan itu hanya dapat terjadi kalau orang mau mendengarkan Firman-Nya dan menaatinya.

Page 12: Ekskursi Sosial

Apa yang dilakukan Yesus tentu saja tidak sama dengan yang diinginkan Nikodemus, tetapi Yesus harus memberitahukan hal yang sesungguhnya. Yesus tidak mau membohongi Nikodemus. Yesus menyampaikan kepada Nikodemus suatu kebenaran. Memahami kebenaran, khususnya kebenaran Injil Tuhan memang adalah anugerah Allah. Kita hanya mampu memahaminya ketika Allah menganugerahkan hikmat sehingga kita mampu menangkap maksud Allah. Kebenaran Allah tidak dapat dipahami sekedar oleh otak/pikiran, sebab dibutuhkan hati dan iman yang percaya dan menyambutnya.

Perkataan Yesus belum tentu menyenangkan hati NIkodemus. Sebab Yesus menjelaskan bahwa Mesias itu bukan Raja yang datang dengan kekerasan. Sebaliknya Yesus melayani dengan kasih. Namun apa yang dikatakan Yesus itu kebenaran, tidak ada yang disembunyikan Orang yang mau mengikut dan mendengarkan Dia, juga harus mengikuti perintah-Nya. Jadi adik2 juga harus berbicara benar, mengatakan apa adanya. Itu baru anak Tuhan. Ayat Hafalan : · Kelas kecil : Yeremia 9 : 24 b Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan & kebenaran di bumi · Kelas besar: Yoh.3 : 11 a “Aku berkata kepadamu sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami

ketahui & kami bersaksi tentang apa yang kami lihat” Aktivitas : · Kelas kecil : Mencocokan gambar Nikodemus dengan bayangannya · Kelas besar: Menulis benar atau salah dibawah 5 pernyataan. Pada setiap pernyataan harus di

buktikan dengan kisah alkitab.

MATERI KARAKTER “KEJUJURAN”: UNGKAPKAN PERASAANMU 25 NOVEMBER 2012

Tema : Ungkapkan Perasaanmu Bacaan Kitab Suci : Nehemia 2: 1-8 Tujuan : Agar anak-anak dapat belajar mengungkapkan perasaan mereka kepada Tuhan, orang tua atau orang yang dapat dipercaya Gagasan Pendamping :

Jujur, berarti menyatakan dan mengatakan segala sesuatu sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Kita juga berusaha mengungkapkan perasaan kita dengan baik, dan secara jujur. Kita perlu untuk melatih diri mengungkapkan dan mengendalikan emosi/ perasaan yang muncul dalam diri kita.

Nehemia telah menyatakan perasaannya secara jujur, apa adanya. Ia tidak sekedar mengungkapkan perasaan tetapi ia sungguh-sungguh bijak dalam mengungkapkan perasaannya. Nehemia dapat mengendalikan perasaannya, bahkan akhirnya kejujurannya malah menjadi berkat dalam mencapai harapannya.

Raja Artahsasta mengizinkan orang-orang Yahudi di Babel kembali ke negerinya yaitu Yehuda (Israel) dan membangun kembali kejayaan negerinya. (Cat: Babel telah dikalahkan Persia, jadi negerinya tetap Babel, tetapi penguasanya Raja dari Persia yaitu Artahsasta). Berangsur-angsur sejumlah orang kembali, tetapi ternyata banyak juga angkatan yang lahir dan besar di Persia, tidak terlalu berminat untuk kembali ke Yerusalem.

Keadaan orang-orang yang kembali ke Yehuda, jauh dari memuaskan. Setelah sekian puluh tahun negeri itu ditinggalkan, mereka harus berhadapan dengan suasana dan situasi berbeda.

Page 13: Ekskursi Sosial

Berbagai masalah timbul soal ibadah dan masalah sosial sangat menghambat perkembangan pembangunan kembali tembok Jerusalem. Semangat untuk membangun kembali kota Yerusalem yang sudah terpuruk menurun dan kendur. Pembangunan kota berjalan sangat lambat. Keadaan ini sangatlah menyedihkan Nehemia yang pada waktu itu sudah menjadi pejabat di istana Raja Artahsasta. Bagi Nehemia, kejayaan kota dimulai dari temboknya yang kokoh, maka ia prihatin dengan kota yang telah menjadi reruntuhan dan tembok kota yang habid dimakan api.

Kesedihan ini mempengaruhi kerja Nehemia dan tampak pada wajahnya. Raja Artasasta bertanya kepadanya, “Mengapakah wajahmu muram? Engkau tidak sakit, pastilah engkau sedang sedih.”

Dengan segala keberanian menanggung akibat yang mungkin terjadi, Nehemia menceritakan dan mengungkapkan perasaannya di hadapan raja. Nehemia tidak mau berpura-pura dan menutupi perasaannya, tetapi tidak juga mengumbar perasaannya. Dengan penuh perasaan, tetapi juga terkendali, Nehemia menyampaikan isi hatinya. Ia berdoa dalam hatinya, “Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali.” Dengan santun Nehemia mengungkapkan isi hatinya sehingga membuat raja Artahsasta bersimpati dan memberi kesempatan Nehemia untuk menolong bangsanya di Yerusalem.

Dalam tradisi kerajaan pada waktu itu para pelayan raja harus melayani dengan penuh sukacita. Raja tidak suka melihat wajah muram. Jadi tidak mudah bagi orang-orang di dekat raja untuk menunjukkan perasaannya terutama jika sedang bersedih. Ketika Nehemia mengalami kesedihan dan harus melayani raja, Nehemia tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Ketika raja bertanya kepadanya, di dalam hatinya Nehemia berdoa kepada Allah agar diizinkan kembali ke Yerusalem. Tidak mudah bagi Nehemia untuk berkata jujur, sebab mungkin saja raja menjadi marah, karena ia dianggap tidka setia. Namun Nehemia mengatakan dengan jujur isi hatinya.

Berkaitan dengan masalah politis, Nehemia meminta supaya dia dapat kembali ke Yerusalem dan menolong bangsanya sebagai utusan raja Artahsasta. Bila Nehemia pulang ke Yerusalem hanya sebagai bangsa Yahudi maka keselamatannya terancam oleh bangsa-bangsa di sekitarnya. Tetapi bila dia pulang ke Yerusalem sebagai utusan negeri Persia, maka dia akan aman sampai tujuan. Bahkan untuk menolong orang-orang di Yerusalem, melalui Nehemia raja memberi bantuan kayu-kayu yang dibutuhkan untuk pembangunan.

Hasil dari kejujuran Nehemia mengungkapkan isi hatinya adalah berkat Tuhan. Bukan saja Nehemia diperbolehkan kembali ke Yerusalem, namun bahkan ia mendapat kemudahan dan bantuan raja untuk mewujudkan harapannya. Kejujuran mendatangkan berkat, melebihi dari yang dibayangkan sebelumnya. Ayat Hafalan kelas besar & kecil : Filipi 4: 6 b “Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” Aktivitas :

· Kelas Kecil : mengerjakan aktivitas Maze (mencari jalan) atau puzzel gambar Yesus · Kelas Besar :Menyusun ayat (Pilihlah 2-3 ayat dalam Kitab Suci. Kemudian tuliskan ayat

tsb pada potongan-potongan kertas. Anak diberi waktu 5 mnt untuk menyusun potongan ayat menjadi 1 ayat yang utuh. Kelompok yang pertama kali selesai mendapat nilai 100; kedua: 50; ketiga: 25. Setelah selesai dinilai, dapat dilanjutkan dengan ayat yang lain).

NOTE : Ayat yang diambil harus sesuai dengan Firman minggu ini.

Page 14: Ekskursi Sosial

HARI MINGGU ADVEN ke-3 16 DESEMBER 2012

Tema : Berbagi sebagai buah pertobatan yang sejati Bacaan Kitab Suci : Lukas 3:10-18 Tujuan : Mengajak anak-anak untuk belajar berbagi dengan apa yang mereka miliki

sebagai salah bentuk buah pertobatan Gagasan Pendamping :

Dalam Injil dikisahkan bagaimana orang-orang yang datang kepada Yohanes Pembaptis berharap dapat membarui diri. Yohanes Pembaptis itu pewarta kedatangan sang Penyelamat. Pelayanannya juga khas. Ia menyiapkan orang agar makin ingin berjumpa dengan Tuhan sendiri. Pelayanan seperti inilah yang menjadi dasar kerohanian para pelayan sabda. Terungkap dalam beberapa ayat sebelumnya (ay. 7-9) kecaman keras Yohanes Pembaptis terhadap mereka yang disebutnya "keturunan ular berbisa". Mereka diperingatkan agar jangan melamun akan luput dari murka pada akhir zaman nanti. Bahwasanya mereka lahir sebagai keturunan Abraham sama sekali bukan jaminan. Jalan satu-satunya agar selamat ialah bila mereka menghasilkan buah yang baik. Bila tidak, mereka ibarat pohon yang akan ditebang dan dimusnahkan dengan api.

Mendengar kata-kata Yohanes tadi, orang-orang mulai gelisah lalu minta dibaptis olehnya sambil menyatakan niat mau memperbarui diri. Waktu itu baptisan lazim dilakukan sebagai ungkapan niat membarui diri di hadapan seorang guru yang dihargai. Ada macam-macam kelompok: orang kaya, pemungut cukai, dan tentara. Meskipun termasuk "kaum terhormat" dalam masyarakat, mereka sering dianggap sudah terlampau jauh terpisah dari kehidupan orang Yahudi yang beragama. Mereka dinilai sebagai kaum egois, dan kawanan pemeras. Namun demikian, dalam Injil Lukas digambarkan bagaimana orang-orang yang biasanya dianggap sudah tak tertolong lagi itu masih mempunyai kesempatan. Ingat perumpamaan anak yang hilang tetapi kembali (Luk 15:11-32), perumpamaan pemungut cukai yang dengan tulus mengakui keberdosaannya (Luk 18:9-14), Zakheus yang ikhlas mengamalkan separo miliknya (Luk 19:1-10). Mereka ditonjolkan Lukas sebagai orang-orang yang dengan rendah hati bertanya "Apakah yang harus kami perbuat?" Pertanyaan ini juga sering timbul dalam lubuk hati banyak orang, juga dalam batin kita.

Cara-cara memperbaiki diri yang dianjurkan Yohanes sejalan dengan kehidupan masing-masing. Yang serba berkecukupan dianjurkan berbagi kelebihan dengan orang lain, yang mem-punyai wewenang menarik pajak hendaknya belajar berlaku jujur, yang memiliki kekuasaan, senjata, dan organisasi dapat belajar agar tidak mempraktekkan kekerasan. Tidak pada tempatnya mengkhotbahkan secara harfiah anjuran-anjuran Yohanes itu. Keadaan masyarakat berbeda-beda dari zaman ke zaman dan dari tempat ke tempat. Tetapi tak meleset bila dikatakan anjuran Yohanes itu membuat orang berpikir bahwa kedudukan dan kekuasaan tak dapat dilepaskan dari kewajiban untuk menjalankannya sesuai dengan maksud kedudukan itu, begitu pula kelebihan material menuntut pengamalan, bukan penimbunan belaka. Inilah prinsip penalaran moral yang berlaku di mana-mana dan kapan saja. Penjelasan di atas belum tentu membawa perubahan dalam diri orang secara menyeluruh. Orang perlu sejenak meninggalkan kebisingan hidup dan menemukan ketenangan batin. Dalam suasana seperti inilah ajakan untuk memperbaiki diri akan lebih merasuki batin dan budi. Kekuatan-kekuatan ilahi itulah yang akan meluruskan batin orang dan menimbun lubang-lubang yang biasanya membuat batin orang tak rata, yang "nggronjal". Pertobatan yang sungguh baru bisa terjadi bila berawal dalam suasana kesunyian yang sarat dengan kehadiran ilahi. Ini pertobatan yang menghadirkan Tuhan. Amin ^0^ Ayat hafalan :

· Kelas Kecil : Matius 3:2 “Bertobatlah sebab kerajaan Sorga sudah dekat”

· Kelas besar : Lukas 3:11

Page 15: Ekskursi Sosial

“Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya,dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian ”

Aktivitas · Kelas kecil : kakak pendamping menyediakan snack/ roti yang bisa dibagi, lalu membagi

adik-adik menjadi kelompok kecil dan mengajarkan mereka untuk berbagi snack/ kue tersebut

· Kelas besar : games kelompok “Membuat Pembatas Buku” Persiapan : - Pendamping membuat potongan berbentuk lonceng dari bahan karton membagikannya

kepada setiap anak. Tugas anak : - Menjiplak jari jempolnya pada karton berbentuk lonceng,lalu menggambari jari jempol

itu dengan wajah ceria - Tuliskan kata-kata berikut pada karton “ MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN”

G. REFERENSI

Materi bahan ajar BIAK Kristus Raja 2012