ekspresi struktur bentang lebar sebagai elemen estetis

14
Jurnal Reka Karsa © Jurusan Teknik Arsitektur Itenas | No.1 | Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Agustus 2016] Jurnal Reka Karsa – 1 Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis pada Stadion Sonda Velo Park Cimahi EVA NURJANAH Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional [email protected] ABSTRAK Terpilihnya Jawa Barat sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional 2016 membuat pemerintah gencar meningkatkan berbagai sarana olahraga khususnya sarana balap sepeda trek velodrom yang belum memadai untuk standar nasional. Dalam mendesain sebuah stadion velodrom tidak luput dari penggunaan struktur bentang lebar, selain itu sebuah stadion identik dengan makna megah. Sebuah bangunan skala besar seperti stadion dinilai dapat memberikan dampak visual yang baik terhadap kawasan. Oleh karena itu, perencanaan bangunan Stadion Velodrom Sonda Velo Park Cimahi ini memiliki tema Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis. Pendekatan desain dilakukan dengan mengeksplorasi bentuk struktur bentang lebar kabel yang dikombinasikan dengan truss sebagai pembentuk massa bangunan. Kata kunci: sarana olahraga, velodrom, struktur bentang lebar, elemen estetis ABSTRACT West Java was chosen to host the National Games in 2016, it made the government aggressively increasing variety of sports facilities, especially facilities bicycle racing track Velodrome that has not been sufficient to national standards. In designing a Velodrome stadium can not be separated from wide-span structures using. A large- scale buildings such as stadiums assessed can provide high visual impact on the region. Therefore, construction planning of Velodrome Stadium Velo Park Cimahi Sonda has theme: a wide span structures expression as aesthetic elements.The design approach is done by exploring the wide span structures form of a cable structures combined with the truss as forming the mass of the building. Keywords: sports facilities, Velodrome, wide-span structures, aesthetic elements

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Jurnal Reka Karsa © Jurusan Teknik Arsitektur Itenas | No.1 | Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Agustus 2016]

Jurnal Reka Karsa – 1

Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis pada Stadion Sonda Velo Park

Cimahi

EVA NURJANAH

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional

[email protected]

ABSTRAK

Terpilihnya Jawa Barat sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional 2016 membuat pemerintah gencar meningkatkan berbagai sarana olahraga khususnya sarana balap sepeda trek velodrom yang belum memadai untuk standar nasional. Dalam mendesain sebuah stadion velodrom tidak luput dari penggunaan struktur bentang lebar, selain itu sebuah stadion identik dengan makna megah. Sebuah bangunan skala besar seperti stadion dinilai dapat memberikan dampak visual yang baik terhadap kawasan. Oleh karena itu, perencanaan bangunan Stadion Velodrom Sonda Velo Park Cimahi ini memiliki tema Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis. Pendekatan desain dilakukan dengan mengeksplorasi bentuk struktur bentang lebar kabel yang dikombinasikan dengan truss sebagai pembentuk massa bangunan. Kata kunci: sarana olahraga, velodrom, struktur bentang lebar, elemen estetis

ABSTRACT

West Java was chosen to host the National Games in 2016, it made the government aggressively increasing variety of sports facilities, especially facilities bicycle racing track Velodrome that has not been sufficient to national standards. In designing a Velodrome stadium can not be separated from wide-span structures using. A large-scale buildings such as stadiums assessed can provide high visual impact on the region. Therefore, construction planning of Velodrome Stadium Velo Park Cimahi Sonda has theme: a wide span structures expression as aesthetic elements.The design approach is done by exploring the wide span structures form of a cable structures combined with the truss as forming the mass of the building.

Keywords: sports facilities, Velodrome, wide-span structures, aesthetic elements

Page 2: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Eva Nurjanah

Jurnal Reka Karsa – 2

1. PENDAHULUAN

Perkembangan balap sepeda di Kota Bandung, Kota Cimahi, dan sekitarnya semakin pesat, hal ini ditinjau dari animo masyarakat yang tinggi akan olahraga jenis balap sepeda yang mulai berkembang seperti balap sepeda trek, down hill, dan mini cross. Tahun 2016, Provinsi Jawa

Barat terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016. Akan tetapi, beberapa sarana dan prasarana olahraga di Jawa Barat belum memenuhi kriteria

standar nasional khususnya stadion velodrome sebagai tempat bertanding untuk cabang olahraga balap sepeda trek [4]. Pada sarana olahraga velodrome perlu diperhatikan struktur bentang lebar yang digunakan. Tidak sekedar kokoh dan kuat, sebuah bangunan juga harus

memiliki nilai estetis yang baik. Terdapat eksplorasi bentuk struktur agar kehadirannya selaras dengan tujuan estetis bangunan. Tujuan proyek ini adalah : (1) Membangun sarana olahraga

velodrome di Indonesia. (2) Memberi wadah bagi pengembangan, pembinaan, dan pelatihan olah raga sepeda velodrome, dan beberapa cabang olahraga lain khususnya olahraga yang akan dikompetisikan di PON berstandar nasional. (3) Menciptakan desain velodrome yang baik,

atraktif, fungsional, dan memiliki nilai estetika yang tinggi. (4) Memberikan dampak visual yang baik terhadap kawasan.

2. MISI PROYEK

Perencanaan dan Perancangan Stadion Velodrom Sonda Velo Park memiliki misi : (1) Menyediakan sarana olahraga velodrome sebagai dukungan bagi para atlet dan komunitas

sepeda velodrome di Indonesia. (2) Membantu memecahkan masalah kemacetan kota dengan meningkatkan sarana pendukung transportasi sepeda. (3) Merancang bangunan sarana olahraga yang memanfaatkan potensi tapak melalui desain yang baik dengan mengeksplor

struktur bentang lebar yang atraktif.

3. DATA PROYEK

Gambar 1 Peta Lokasi Proyek Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi (diedit tgl 26 Agustus 2016)

Lokasi proyek Sonda Velo Park berada di Jalan Kebon Manggu, Kota Cimahi, Jawa Barat dengan luas lahan ± 53.000 m2 / 5.3 Hektar (Gambar 1). Sifat proyek Sonda Velo Park

Page 3: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Sonda Velo Park

Jurnal Reka Karsa – 3

bersifat semi fiktif yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Koefisien Dasar

Bangunan (KDB) yang diizinkan pada Kawasan Padasuka sebesar 60%, sedangkan untuk Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sebesar 1,2. Selain KDB dan KLB, terdapat 28% Koefisien Dasar Hijau (KDH) yang diizinkan [1]. Lokasi tapak berada di kawasan pemukiman kepadatan

tinggi [1] yang memiliki batasan tapak berupa pemukiman warga pada arah utara, timur, dan barat, sedangkan untuk arah selatan merupakan lapangan tembak KONI.

Berdasarkan regulasi yang berlaku didapat Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang diizinkan sebesar 31.800 m2, Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sebanyak 2 lantai untuk fungsi hunian, dan 14.840 m2 untuk Koefisien Dasar Hijau (KDH).

4. KONSEP PERANCANGAN

4.1 Elaborasi Tema Tema yang digunakan pada bangunan ini adalah Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis digambarkan dalam tabel (Tabel 1) sebagai berikut,

Penjelasan

Tema

Ekspresi Struktur Bentang

Lebar Elemen Estetis

Ekspresi adalah

pengungkapan atau

proses menyatakan (

memperlihatkan maksud,

gagasan, perasaan, dan

sebagainya) atau

pandangan air muka yang

memperlihatkan perasaan

seseorang.

Konteks struktur dengan

bangunannya adalah

sebagai sarana untuk

menyalurkan beban dan

akibat penggunaannya ke

dalam tanah. Sistem

struktur bentang lebar

merupakan sistem

penyaluran yang memilik

bentang yang lebar.

Suatu bagian yang memiliki

penilaian terhadap suatu karya

seni ataupun alam yang bisa

membuat penilai merasakan

bahagia sehingga menjadikan

karya seni itu indah.

Permasalahan

Tema

Perlunya pengolahan

struktur bangunan yang

ekspresif.

Struktur-struktur yang

menyusun bangunan

bentang lebar

mempunyai tingkat

kerumitan yang berbeda

sesuai dengan jenis

struktur yang dipilih.

Ekspresi adalah pengungkapan

atau proses menyatakan (

memperlihatkan maksud,

gagasan, perasaan, dan

sebagainya) atau pandangan air

muka yang memperlihatkan

perasaan seseorang.

Fakta Tema

Ekspresi struktur sangat

erat kaitannya dengan

bentuk dari produk yang

dihasilkan. Dengan cara

menonjolkan struktur

pada bentuk bangunan

tersebut maka struktur

juga harus mampu

menunjukkan kekokohan

atau kekuatan.

Sebuah struktur bentang

lebar dapat

dikombinasikan dengan

struktur bentang lebar

lain dalam sebuah desain

bangunan.

Estetika memiliki dua nilai penting,

yaitu nilai intrinsik dan nilai

ekstrinsik. Nilai intrinsik dapat

dirasakan dan dimengerti dari

dalam hati oleh penikmat,

sedangkan nilai ekstrinsik adalah

sesuatu yang dapat dilihat

langsung secara kasat mata.

Kebutuhan

Tema

Bentuk struktur yang

dapat mengungkapkan

keindahan dari bangunan

itu sendiri. Struktur tidak

ditutup-tutupi.

Pada bangunan sarana

olahraga memerlukan

ruang yang luas sebagai

ruang yang mewadahi

kegiatannya.

Bagian-bagian yang menunjukan

estetika bangunan harus dilihat,

dirasakan, dan dinikmati oleh

penikmat atau penerimanya.

Page 4: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Eva Nurjanah

Jurnal Reka Karsa – 4

Tujuan Tema

Bentuk struktur bentang

lebar dibiarkan terkespos

sempurna, menonjolkan

keindahan struktur.

Menciptakan bentuk

struktur yang ekspresif

dari dua sistem struktur

bentang lebar yang

berbeda.

Elemen estetika yang tertata,

sesuai dengan proporsi membuat

orang yang melihat dapat

merasakan keindahan dari

bangunan ini.

Konsep tema

Menciptakan bentuk yang

menonjolkan ekspresi

struktur bentang lebar itu

sendiri. Menciptakan

unsur garis yang

diadaptasi dari bentuk

lintasan velodrom dan

jari-jari sepeda.

Mengkombinasikan dua

struktur yang berbeda

yaitu sistem struktur

kabel dan struktur truss.

Menciptakan bagian atau suatu

bentuk pelengkap keindahan

sebagai ekspresi bangunan, baik

dari interior maupun eksterior.

Membentuk pengalaman ruang

yang baru yang tercipta dari

struktur bentang lebar.

Kesimpulan

Tema

Berdasarkan korelasi dari keseluruhan aspek disimpulkan bahwa suatu pengungkapan atau

memperlihatkan sesuatu untuk menyatakan elemen-elemen pemikul beban yang saling

terkait dalam membentuk suatu kerangka bangunan dengan mengekspos truktur utama

bangunan. Terdiri dari bagian yang memiliki penilaian terhadap suatu karya seni ataupun

alam yang bisa membuat penilai merasakan bahagia sehingga menjadikan karya seni itu

indah. Hal ini diciptakan dari kombinasi dua sistem struktur yang berbeda yaitu, struktur

kabel dan truss.

Tabel 1. Elaborasi Tema Perancangan

Agar dapat menciptakan benang merah (alur pemikiran) diperlukan skema penerapan tema

ke dalam desain, dimana skema ini menjelaskan proses penerapan tema ke desain yang membentuk sebuah bangunan seperti gambar di bawah ini (Gambar 2).

Gambar 2 Skema Penerapan Tema ke Desain

Page 5: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Sonda Velo Park

Jurnal Reka Karsa – 5

4.2 Konsep Arsitektural

Konsep Arsitektural pada bangunan diantaranya terdiri dari konsep orientasi massa bangunan, konsep bentuk massa bangunan, konsep zoning, konsep aksesibilitas, dan sirkulasi, konsep fasad.

4.2.1 Konsep Orientasi Massa Bangunan

Perencanaan dan perancangan bangunan tidak terlepas dari konteks tapak terhadap lingkungan di sekitarnya dan aktivitas yang akan berlangsung dapat memengaruhi desain tapak.

Gambar 3 Konsep Orientasi Massa Bangunan

Bagian utama bangunan yaitu sarana olahraga velodrome diletakkan menghadap utara - selatan dengan orientasi langsung menghadap ke jalan utama (Gambar 3). Hal ini dimaksudkan agar pintu masuk dapat langsung terlihat dari plaza utama. Selain itu, orientasi

massa bangunan velodrom mengarah ke arah utara-selatan dengan pertimbangan standar umum untuk bangunan olahraga mengarah pada arah tersebut. Pada bangunan asrama,

orientasi mengarah ke arah utara-selatan dengan pertimbangan menghindari sinar matahari terik dari arah timur-barat yang cenderung panas pada siang hari.

4.2.2 Konsep Bentuk Massa Bangunan

Bentuk awal gubahan massa adalah oval yang mendapat subtraktif dan aditif pada beberapa bagian tertentu (Gambar 4). Konsep gubahan massa diadaptasi dari bentuk trek velodrom sendiri sebagai fungsi utama dari bangunan ini. Bentuk trek velodrom diaplikasikan pada

bagian atap bangunan sebagai struktur bentang lebar yang menutupi bagian dalam tribun bangunan.

Page 6: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Eva Nurjanah

Jurnal Reka Karsa – 6

Gambar 4 Konsep Bentuk Massa Bangunan

Gambar 5 Bentuk Massa Bangunan Perspective View

Selain terinspirasi dari bentuk trek velodrom, ada adaptasi dari bentuk bagian jari-jari sepeda yang memiliki pola linear circular. Bagian lantai dasar didesain dengan unsur transparan untuk

menciptakan kesan pilotis dan membuat area di sekitar plaza dan entrance menuju bangunan terasa lebih luas (Gambar 5).

4.2.3 Konsep Zoning

Zoning dibagi dan ditempatkan berdasarkan fungsi, hubungan antar ruang, dan konteks tapak dengan sekitarnya. Pembagian zoning pada tapak terbagi ke dalam empat kelompok area publik, area semi publik, area privat, dan area servis. Area publik meliputi area parkir mobil,

parkir motor, parkir bis, ruang terbuka hijau, lobby, foodcourt, plaza utama, dan tribun penonton. Adapun area semi publik yaitu area olahraga, area media, dan area bersama pada asrama. Sedangkan untuk area privat meliputi ruang pengelola, ruang VVIP, ruang atlet, ruang

panitia, dan kamar asrama atlet. Area servis diisi oleh ruang utilitas, toilet, dapur, mushola, janitor, dan gudang (Gambar 6).

Page 7: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Sonda Velo Park

Jurnal Reka Karsa – 7

Gambar 6 Konsep Zoning Bangunan Plan View

4.2.4 Konsep aksesibilitas & Sirkulasi

Aksesibilitas menuju tapak dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun jalan kaki. Sirkulasi pejalan kaki terdapat di bagian depan jalan utama yang terhubung ke dalam site. Untuk pintu masuk ke dalam tapak dibagi menjadi area masuk untuk motor beserta bis dan area masuk mobil yang dipisahkan dengan tujuan memepermudah akses kendaraan agar tidak terjadi kisruh ketika event berlangsung hingga berakhir.

Seluruh kendaraan dapat mengakses mengelilingi tapak, akan tetapi akses tersebut hanya dibuka pada saat keadaan genting seperti adanya peristiwa kebakaran ataupun keadaan yang memerlukan ambulans (Gambar 7).

Gambar 7 Konsep Aksesibilitas Bangunan

PUBLIK

SEMI PUBLIK PRIVAT SERVIS

Page 8: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Eva Nurjanah

Jurnal Reka Karsa – 8

Akses pejalan kaki dapat langsung diakses dari jalan utama melewati plaza yang tersedia.

Plaza dibuat besar untuk pejalan kaki sebagai ruang terbuka publik yang dapat memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki. Sebuah stadion pada umumnya memiliki keadaan dimana penonton akan berkumpul di titik-titik tertentu, hal inilah yang mendasari pembuatan plaza

yang cukup besar pada dua titik.

Adapun akses menuju asrama dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan lalu drop off di area plaza asrama. Begitu pula dengan akses menuju asrama untuk pejalan kaki yang dapat langsung menuju plaza asrama dengan mengitari plaza di sekitar bangunan utama yaitu

velodrom.

4.3 Konsep Struktural

Struktur bangunan menggunakan beton dan rangka atap menggunakan kombinasi sistem struktur kabel dan truss (Gambar 8). Adapun struktur yang digunakan untuk pondasi

velodrom menggunakan pondasi tiang pancang, akan tetapi untuk pondasi asrama menggunakan struktur plat setempat.

Penggunaan material beton dipilih

karena mudah diaplikasikan dan pemeliharaan mudah dengan biaya

yang rendah, serta insulator api yang cukup baik. Komponen bangunan yang menggunakan

material beton diantaranya: 1) Kolom

2) Balok 3) Plat Lantai 4) Dinding 5) Sloof 6) Tribun (Beton precast)

Struktur atap kabel banyak dipakai pada stadion olahraga yang mempunyai bentang yang sangat

lebar. [2] Kabel-kabel yang digunakan biasanya terbuat dari bahan baja. Penggunaan atap kabel

pada stadion sangat efektif. Selain bisa menambah nilai estetis bangunan, struktur kabel tidak memerlukan kolom-kolom besar

untuk memikul beban.

4.4 Konsep Utilitas

Konsep utilitas yang direncanakan terdiri dari komponen plumbing (Air Bersih, Limbah Cair,

Limbah Padat, Air Hujan), elektrikal (Listrik, Penangkal Petir), dan proteksi terhadap kebakaran. Berikut ini adalah gambar-gambar skema konsep utilitas.

4.4.1 Konsep Utilitas Plumbing

Sistem distribusi air bersih menggunakan sistem upfeed (Gambar 9) dengan pertimbangan jumlah lantai bangunan utama velodrom dan asrama tidak lebih dari tiga lantai. Sedangkan

Gambar 8 Struktur Bangunan

Page 9: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Sonda Velo Park

Jurnal Reka Karsa – 9

sistem distribusi air kotor velodrom dan asrama difilterisasi menggunakan sistem up flow filter sebelum dibuang langsung ke riol kota berbeda dengan air hujan yang langsung dibuang ke riol kota (Gambar 10).

Sistem distribusi air hujan pada bangunan utama velodrom dan asrama langsung disalurkan

ke riol kota (Gambar 11). Sedangkan untuk sistem distribusi grey water langsung disalurkan ke riol kota setelah melewati bak kontrol (Gambar 12).

Gambar 9 Skema Utilitas Air Bersih Gambar 10 Skema Utilitas Air Kotor

Gambar 11 Skema Utilitas Air Hujan Gambar 12 Skema Utilitas Grey Water

Page 10: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Eva Nurjanah

Jurnal Reka Karsa – 10

4.4.2 Konsep Utilitas Elektrikal

Konsep utilitas untuk elektrikal untuk velodrom dan asrama diawali dari sumber PLN yang dilanjutkan ke meteran dan LVMDP. Setelah itu dilsalurkan ke ruang panel dan tiap ruang. Jika aliran listrik dari PLN terputus, maka sumber listrik didapat dari genset (Gambar 13).

Gambar 13 Skema Distribusi Jaringan Listrik

Sistem penangkal petir yang digunakan untuk asrama dan velodrome adalah sistem faraday (Gambar 14). Sistem faraday memiliki ciri-ciri terminal di udara menggunakan kabel-kabel

horisontal yg mengelilingi bagian luar bangunan, kemudian disalurkan (grounded/ aarde) ke dalam tanah. Bentuk bagian yg terlindung berupa sangkar/ kurungan.

Gambar 14 Skema Sistem Penangkal Petir Faraday

Keterangan : BB = Bahan bakar BP = Batre pengisi

LVMDP = Low voltage main distribution panel

SDP = Sub distribution

panel P = Panel

Page 11: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Sonda Velo Park

Jurnal Reka Karsa – 11

4.4.3 Konsep Proteksi Kebakaran

Perangkat yang dibutuhkan untuk mencegah/ menghambat membesarnya api (Gambar 15): 1) Sprinkler

Sprinkler yang digunakan adalah jenis pendant yaitu sprinkler yang disimpan pada

plafond. 2) Hydrant

Hydrant adalah suatu sistem penanggulangan

kebakaran yang efektif dengan menggunakan media air. Hydrant dibagi menjadi 2 yaitu

hydrant halaman (pilar) dan hydrant gedung (box).

3) FHC (Fire Hose Cabinet) Merupakan box hydrant yang berfungsi memancarkan air. Dipasang tiap lantai untuk luasan 800 m2.

5. RANCANGAN BANGUNAN

5.1 Rancangan Arsitektural

Penerapan konsep pada desain arsitektural bangunan Stadion Velodrom Sonda Velo Park terdiri dari beberapa aspek diantaranya, massa bangunan, struktur bangunan, fasad dan

material bangunan. 5.1.1 Rancangan Bentuk Massa Bangunan

Bentuk awal gubahan massa adalah oval yang mendapat subtraktif dan aditif pada beberapa bagian tertentu. Konsep gubahan massa diadaptasi dari bentuk trek velodrom sendiri sebagai fungsi utama dari bangunan ini (Gambar 16).

Gambar 15 Skema Proteksi Kebakaran

Gambar 16 Konsep Gubahan Massa

Page 12: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Eva Nurjanah

Jurnal Reka Karsa – 12

Bentuk trek velodrom diaplikasikan pada bagian atap bangunan sebagai struktur bentang lebar

yang menutupi bagian dalam tribun bangunan. Selain itu, bentuk trek velodrom dianggap dapat memberikan sifat kesan dinamis pada bangunan. Untuk menciptakan bentuk atap menyerupai trek velodrom, digunakan sistem struktur atap bentang lebar gantung kabel yang

dikombinasikan dengan struktur atap truss sebagai penyangga penutup atap. Selain terinspirasi dari bentuk trek velodrom, ada adaptasi dari bentuk bagian jari-jari sepeda yang

memiliki pola linear circular. Bentuk adaptasi jari-jari sepeda dapat terlihat dari bagian atap jika disimak dari atas bangunan.

5.1.2 Rancangan Struktur Bangunan

Sistem struktur yang digunakan adalah struktur bentang lebar kabel yang dikombinasikan

dengan struktur atap truss baja sebagai penopang penutup atap (Gambar 17). Material penutup atap tribun adalah [3] PTFE dengan sifat transparan dan berwarna putih, dibandingkan dengan kaca, PTFE jauh lebih ringan dan murah.

Sistem struktur yang digunakan untuk kolom, sloof, tribun, dan balok menggunakan material beton, Sedangkan untuk pondasi utama yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Pondasi ini sesuai dengan jenis beban yang diterima dan juga sesuai dengan jenis tanah pada

tapak dimana jenis tanah pada tapak adalah latosol merah dengan kedalaman tanah keras 6 meter hingga 8 meter. Untuk menghindari getar maka pemancangan menggunakan hydrolic karena lokasi site dekat dengan pemukiman warga. 5.1.3 Rancangan Fasad Bangunan

Konsep fasad merupakan penerapan dari bentuk dinamis yang diterapkan pada trek sepeda velodrom sesuai dengan fungsi olahraga pada bangunan. Diterapkan pada fasad dengan

bidang transparan yang menutupi bangunan. Menggunakan bahan PTFE sebagai cladding berwarna putih (Gambar 18).

Gambar 17 Struktur Bangunan

Gambar 18 Cladding PTFE

Page 13: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Sonda Velo Park

Jurnal Reka Karsa – 13

Lantai dasar didesain dengan konsep pilotis untuk memberikan kesan luas pada area

penerima. Material fasad pada lantai dasar didominasi oleh unsur transparan dari kaca tempered. Penggunaan kaca tempered bertujuan sebagai upaya proteksi terhadap pengguna bangunan, hal ini didasari dari kemungkinan akan terjadinya keributan maupun kisruh saat

ada event berlangsung (Gambar 19).

Konsep Fasad secara keseluruhan lebih menonjolkan struktur sebagai suatu elemen estetis sesuai dengan tema. Terlihat pada struktur gantung yang menonjol pada fasad tersebut digabungkan dengan bidang masif yang mengelilingi bangunan (Gambar 20).

6. SIMPULAN

Pembangunan sarana olahraga velodrom bertujuan untuk menunjang prestasi atlet-atlet balap sepeda trek di Jawa Barat. Penerapan tema Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis diaplikasikan pada struktur atap utama kabel yang dikombinasikan dengan truss sebagai unsur utama pembentuk massa bangunan. Elemen estetis yang dihadirkan pada gabungan dua struktur atap kabel dan truss diadaptasi dari bentuk dinamis trek velodrom dan

jari-jari sepeda. Gabungan dominasi unsur transparan pada lantai dasar dan massif pada lantai atas (sebagai cladding) memberikan kesan pilotis pada bangunan yang memberikan kesan luas pada area penerima pada bangunan. Kesan luas pada area penerima diperkuat dengan

diberikannya plaza pada beberapa titik area penerima.

Gambar 19 Ekspos Tampak Velodrom Lnatai Dasar

Gambar 20 Konsep Material Fasad

Page 14: Ekspresi Struktur Bentang Lebar sebagai Elemen Estetis

Eva Nurjanah

Jurnal Reka Karsa – 14

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih ditujukan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi yang telah memberikan data mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cimahi Tahun 2013-2032.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Peraturan Daerah Kota Cimahi No. 4 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Cimahi Tahun 2012-2032. [2] Trilistyo, Hendro, 2005, Struktur Kabel pada National Athletics Stadium Bruce

Australia, Jurnal Jurusan Arsitektur. [3] Drew, Philip, 2008, New Tent Architecture; United Kingdom, Thames & Hudston

Ltd.

[4] PON PEPARNAS Jawa Barat, (2016) “Terpilihnya Jawa Barat sebagai Tuan Rumah PON 2016” diunduh pada 18 Agustus, 2016 dari http://www.pon-peparnas2016jabar.go.id, PON PEPARNAS Jawa Barat.