eleminasi urine

29

Upload: m-sulistiawan

Post on 03-Feb-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

urine

TRANSCRIPT

Page 1: Eleminasi Urine
Page 2: Eleminasi Urine

ELEMINASI URINE ELEMINASI URINE oleholeh

Iis Sugiarty, SSTIis Sugiarty, SST

Page 3: Eleminasi Urine

ELEMINASI URINEELEMINASI URINE A.A. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Eleminasi UrineEleminasi Urine : :

1. Ginjal1. Ginjal Organ retroperitoneal ( dibelakang selaput perut ), Organ retroperitoneal ( dibelakang selaput perut ),

terdiri dari ginjal kanan & ginjal kiri. Ginjal terdiri dari ginjal kanan & ginjal kiri. Ginjal berfungsi sebagai pengatur komposisi & volume berfungsi sebagai pengatur komposisi & volume cairan dalam tubuh, penyaring darah untuk dibuang cairan dalam tubuh, penyaring darah untuk dibuang dalam bentuk urine sebagai zat sisa yang tidak dalam bentuk urine sebagai zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh, menyaring dan menyerap diperlukan oleh tubuh, menyaring dan menyerap zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Nefron zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Nefron merupakan unit fungsional ginjal, jumlahnya ≤ 1 merupakan unit fungsional ginjal, jumlahnya ≤ 1 juta. Melalui nefron urine disalurkan kedalam juta. Melalui nefron urine disalurkan kedalam pelvis ginjal, ureter, dan kandung kemih pelvis ginjal, ureter, dan kandung kemih

Page 4: Eleminasi Urine

2. Ureter2. Ureter

Saluran yang menghubungkan ginjal dengan Saluran yang menghubungkan ginjal dengan vesika urinaria. Hasil dari produk sisa vesika urinaria. Hasil dari produk sisa dialirkan oleh ginjal melalui ureter untuk dialirkan oleh ginjal melalui ureter untuk ditampung dalam kandung kemih ditampung dalam kandung kemih

Page 5: Eleminasi Urine

3.3. Kandung kemih/Vesika UrinariaKandung kemih/Vesika Urinaria

Sebuah kantong yang terdiri atas otot halus Sebuah kantong yang terdiri atas otot halus berfungsi menampung urine. Penyaluran rangsangan berfungsi menampung urine. Penyaluran rangsangan ke kandung kemih dan rangsangan motoris ke otot ke kandung kemih dan rangsangan motoris ke otot lingkar bagian dalam diatur oleh system simpatis. lingkar bagian dalam diatur oleh system simpatis. Akibat dari rangsangan ini, otot lingkar menjadi Akibat dari rangsangan ini, otot lingkar menjadi kendor & terjadi kontraksi sfingter bagian dalam kendor & terjadi kontraksi sfingter bagian dalam sehingga urine tetap tinggal dalam kandung kemih. sehingga urine tetap tinggal dalam kandung kemih.

Sistem Parasimpatis menyalurkan Sistem Parasimpatis menyalurkan rangsangan motoris kandung kemih dan rangsangan rangsangan motoris kandung kemih dan rangsangan penghalang ke bagian dalam otot lingkar sehingga penghalang ke bagian dalam otot lingkar sehingga terjadi kontraksi otot detrusor & kendurnya sfingter. terjadi kontraksi otot detrusor & kendurnya sfingter.

Page 6: Eleminasi Urine

4.4. UretraUretra

Berfungsi menyalurkan urine kebagian luar. Fungsi Berfungsi menyalurkan urine kebagian luar. Fungsi uretra pada wanita berbeda dengan yang terdapat uretra pada wanita berbeda dengan yang terdapat pada pria. Panjang uretra pria 1,7-16,2 cm yang pada pria. Panjang uretra pria 1,7-16,2 cm yang terdiri atas prostate, selaput/membrane, dan bagian terdiri atas prostate, selaput/membrane, dan bagian yang berongga. Fungsinya selain sebagai tempat yang berongga. Fungsinya selain sebagai tempat pengaliran urine juga sebagai system reproduksi. pengaliran urine juga sebagai system reproduksi. Pada wanita memiliki panjang uretra 3,7-6,2 cm Pada wanita memiliki panjang uretra 3,7-6,2 cm dan hanya berfungsi untuk menyalurkan urine dan hanya berfungsi untuk menyalurkan urine

keluar tubuhkeluar tubuh

Page 7: Eleminasi Urine

1.1. Diet & AsupanDiet & Asupan

Jumlah & tipe makanan mempengaruhi output / Jumlah & tipe makanan mempengaruhi output / jumlah urine. Protein, natrium, dan kopi jumlah urine. Protein, natrium, dan kopi meningkatkan pembentukan urine.meningkatkan pembentukan urine.

2.2. Respon keinginan awal untuk berkemihRespon keinginan awal untuk berkemih

Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih menyebabkan urine banyak tertahan di berkemih menyebabkan urine banyak tertahan di dalam vesika urinaria sehingga mempengaruhi dalam vesika urinaria sehingga mempengaruhi ukuran vesika urinaria & jumlah pengeluaran urine.ukuran vesika urinaria & jumlah pengeluaran urine.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Eleminasi Urine :

Page 8: Eleminasi Urine

3.3. Gaya hidupGaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eleminasi dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan eleminasi dalam kaitannya dengan ketersediaan fasilitas toilet.dengan ketersediaan fasilitas toilet.

4.4. Stres PsikologisStres Psikologis

Stress meningkatkan sensitivitas untuk berkemih Stress meningkatkan sensitivitas untuk berkemih dan jumlah urine yang diproduksi. dan jumlah urine yang diproduksi.

Page 9: Eleminasi Urine

5.5. Tingkat aktivitasTingkat aktivitasKemampuan tonus otot vesika urinaria dan sfingter Kemampuan tonus otot vesika urinaria dan sfingter yang baik didapatkan dengan beraktivitas. yang baik didapatkan dengan beraktivitas. Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan kemampuan pengontrolan berkemih menurun.kemampuan pengontrolan berkemih menurun.

6.6. Tingkat perkembanganTingkat perkembanganTingkat Tum-bang mempengaruhi pola berkemih. Tingkat Tum-bang mempengaruhi pola berkemih. Pada anak-anak memiliki kecenderungan Pada anak-anak memiliki kecenderungan mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil, namun dengan bertambahnya usia kecil, namun dengan bertambahnya usia kemampuan untuk mengontrol buang air kecil kemampuan untuk mengontrol buang air kecil meningkat. meningkat.

Page 10: Eleminasi Urine

7.7. Kondisi penyakitKondisi penyakit

Penderita Diabetes Melitus dapat mempengaruhi Penderita Diabetes Melitus dapat mempengaruhi jumlah produksi urine.jumlah produksi urine.

8.8. SosiokulturalSosiokultural

Adanya kultur masyarakat yang melarang buang air Adanya kultur masyarakat yang melarang buang air kecil ditempat tertentu.kecil ditempat tertentu.

9.9. Kebiasaan seseorangKebiasaan seseorang

Seseorang yang terbiasa berkemih di toilet dapat Seseorang yang terbiasa berkemih di toilet dapat mengalami kesulitan untuk berkemih melalui urinal mengalami kesulitan untuk berkemih melalui urinal atau pot urine bila dalam keadaan sakit.atau pot urine bila dalam keadaan sakit.

Page 11: Eleminasi Urine

10.10. Tonus ototTonus otot

Tonus otot kandung kemih, otot abdomen, dan Tonus otot kandung kemih, otot abdomen, dan pelvis sangat berperan dalam kontraksi pelvis sangat berperan dalam kontraksi pengontrolan pengeluaran urine.pengontrolan pengeluaran urine.

11.11. PembedahanPembedahan

Efek pembedahan dapat menurunkan filtrasi Efek pembedahan dapat menurunkan filtrasi glomerolus yang dapat menyebabkan penurunan glomerolus yang dapat menyebabkan penurunan jumlah produksi urine karena dampak dari jumlah produksi urine karena dampak dari pemberian obat anestesi pemberian obat anestesi

Page 12: Eleminasi Urine

12.12. PengobatanPengobatanEfek obat dapat menyebabkan peningkatan atau Efek obat dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan jumlah urine. Pemberian diuretik penurunan jumlah urine. Pemberian diuretik meningkatkan jumlah urine, sedangkan obat anti meningkatkan jumlah urine, sedangkan obat anti kolinergik & anti hipertensi menyebabkan retensio kolinergik & anti hipertensi menyebabkan retensio urine.urine.

13.13. Pemeriksaan diagnostikPemeriksaan diagnostikTindakan pemeriksaan saluran kemih seperti IVP Tindakan pemeriksaan saluran kemih seperti IVP dengan membatasi jumlah asupan dapat dengan membatasi jumlah asupan dapat mempengaruhi produksi urine. Tindakan sistoskopi mempengaruhi produksi urine. Tindakan sistoskopi dapat menimbulkan edema lokal pada uretra yang dapat menimbulkan edema lokal pada uretra yang mengganggu pengeluaran urine.mengganggu pengeluaran urine.

Page 13: Eleminasi Urine

1.1. Retensio Urine (Penghambatan)Retensio Urine (Penghambatan)

penumpukan urine dlm kandung kemih akibat penumpukan urine dlm kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengeluarkan ketidakmampuan kandung kemih untuk mengeluarkan isinya, terjadi distensi pada vesika urinaria.isinya, terjadi distensi pada vesika urinaria.

2. 2. Inkontinensia urine (Tidak disadari)Inkontinensia urine (Tidak disadari)

ketidakmampuan otot sfingter eksternal sementara / ketidakmampuan otot sfingter eksternal sementara / menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Etiologi : menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Etiologi : proses penuaan, pembesaran kelenjar prostat, proses penuaan, pembesaran kelenjar prostat, penurunan kesadaran, penggunaan obat narkotik / penurunan kesadaran, penggunaan obat narkotik / sedatif.sedatif.

C. Masalah Kebutuhan Eleminasi Urine :C. Masalah Kebutuhan Eleminasi Urine :

Page 14: Eleminasi Urine

3.3. Enuresis (Ngompol)Enuresis (Ngompol)

ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan tidak mampu mengontrol sfingter yang diakibatkan tidak mampu mengontrol sfingter eksterna. Biasanya terjadi pada anak, orang jompo, eksterna. Biasanya terjadi pada anak, orang jompo, umumnya malam hari.umumnya malam hari.

4.4. UreterotomiUreterotomi (Operasi Pembuatan Stoma) (Operasi Pembuatan Stoma)

tindakan operasi dengan jalan membuat stoma pada tindakan operasi dengan jalan membuat stoma pada dinding perut untuk drainage urine. Operasi ini dinding perut untuk drainage urine. Operasi ini dilakukan karena adanya penyakit / disfungsi dilakukan karena adanya penyakit / disfungsi kandung kemih.kandung kemih.

Page 15: Eleminasi Urine

1.1. FrekuensiFrekuensi

jumlah berkemih dalam satu hari, tergantung dari jumlah jumlah berkemih dalam satu hari, tergantung dari jumlah asupan cairan. Frekuensi yang tinggi dapat disebabkan oleh asupan cairan. Frekuensi yang tinggi dapat disebabkan oleh sistitis, keadaan stres, dan hamil.sistitis, keadaan stres, dan hamil.

2.2. Urgensi (ingin berkemih, tkut tjd inkontinensia)Urgensi (ingin berkemih, tkut tjd inkontinensia)

perasaan seseorang untuk berkemih, takut mengalami perasaan seseorang untuk berkemih, takut mengalami inkontinensia jika tidak berkemih.inkontinensia jika tidak berkemih.

3.3. Disuria (kesulitan berkemih)Disuria (kesulitan berkemih)

rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih, sering ditemukan rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih, sering ditemukan pada penyakit ISK, trauma, & striktur uretra.pada penyakit ISK, trauma, & striktur uretra.

Perubahan Pola Eleminasi Urine :Perubahan Pola Eleminasi Urine :

Page 16: Eleminasi Urine

4.4. Poliuria (Peningkatan eliminasi Urine)Poliuria (Peningkatan eliminasi Urine)

produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal tanpa adanya peningkatan jumlah asupan ginjal tanpa adanya peningkatan jumlah asupan cairan. Biasa ditemukan pada penderita diabetes cairan. Biasa ditemukan pada penderita diabetes melitus, defisiensi ADH, penyakit ginjal kronik.melitus, defisiensi ADH, penyakit ginjal kronik.

5.5. Urinaria Supresi (Berhentinya produksi urine)Urinaria Supresi (Berhentinya produksi urine)

berhentinya produksi urine secara mendadak. berhentinya produksi urine secara mendadak. Secara normal produksi urine oleh ginjal secara Secara normal produksi urine oleh ginjal secara terus-menerus pada kecepatan 60-120 ml/jam.terus-menerus pada kecepatan 60-120 ml/jam.

Page 17: Eleminasi Urine

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH PADA MASALAH

KEBUTUHAN ELEMINASI KEBUTUHAN ELEMINASI URINEURINE

Page 18: Eleminasi Urine

Pengkajian pada kebutuhan eleminasi urine meliputi :Pengkajian pada kebutuhan eleminasi urine meliputi :

1.1. Kebiasaan berkemihKebiasaan berkemih..Kebiasaan seseorang berbeda-beda. Banyak orang Kebiasaan seseorang berbeda-beda. Banyak orang berkemih setiap hari pada waktu bangun tidur dan berkemih setiap hari pada waktu bangun tidur dan tidak memerlukan waktu untuk berkemih pada tidak memerlukan waktu untuk berkemih pada malam hari malam hari

A. Pengkajian KeperawatanA. Pengkajian Keperawatan

Page 19: Eleminasi Urine

2.2. Pola berkemih meliputi :Pola berkemih meliputi : Frekuensi berkemihFrekuensi berkemih UrgensiUrgensi DisuriaDisuria PoliuriaPoliuria Urinaria SupresiUrinaria Supresi

Page 20: Eleminasi Urine

3.3. Volume urineVolume urine

Menentukan berapa jumlah urine yang dikeluarkan dalam 24 Menentukan berapa jumlah urine yang dikeluarkan dalam 24 jam. Volume urine dapat ditentukan berdasarkan usia sebagai jam. Volume urine dapat ditentukan berdasarkan usia sebagai berikut :berikut :

No Usia Jumlah/hari

123456789

10

1 - 2 hari3 - 10 hari10 hari - 2 bulan2 bulan – 2 tahun1 - 3 tahun3 - 5 tahun5 - 8 tahun8 - 14 tahun14 tahun – dewasaDewasa tua

15-60 ml100-300 ml250-400 ml400-500 ml500-600 ml600-700 ml700-1000 ml800-1400 ml1500 ml≤ 1500 ml

Page 21: Eleminasi Urine

4.4. Faktor yang mempengaruhi kebiasaan buang air Faktor yang mempengaruhi kebiasaan buang air kecil :kecil :

Diet dan asupanDiet dan asupan Gaya hidupGaya hidup Stres psikologisStres psikologis Tingkat aktivitasTingkat aktivitas

Page 22: Eleminasi Urine

5.5. Keadaan urine :Keadaan urine :No Keadaan Normal Interpretasi

1 Warna Kekuning-kuningan Orange gelap menunjukan pengaruh obat, warna merah & kuning kecokelatan indikasi adanya infeksi

2 Bau Aromatik Bau menyengat indikasi adanya infeksi / penggunaan obat tertentu

3 Berat jenis 1,010 – 1,030 Menunjukan konsentrasi urine

4 Kejernihan Terang & transparan Kekeruhan menunjukan mukus / pus

5 pH Sedikit asam ( 4,5-7,5 ) Menunjukan keseimbangan asam basa bila bersifat alkali

6 Protein Molekul protein yang besar : albumin, fibrinogen, globulin,tidak dapat disaring melalui ginjal

Molekul dapat lolos dalam urine menunjukan kerusakan ginjal

7 Darah Tak tampak jelas Hematuria menunjukan trauma, penyakit saluran kemih bagian bawah

8 Glukosa Bila bersifat sementara menunjukan seseorang yang banyak makan gula

Apabila menetap terjadi pada pasien Diabetes mellitus.

Page 23: Eleminasi Urine

6. 6. Tanda klinis gangguan eleminasi urine : Retensio urine, Tanda klinis gangguan eleminasi urine : Retensio urine, inkontinensia urine, enuresis, dll.inkontinensia urine, enuresis, dll.

B.B. Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan

1.1. Perubahan pola eleminasi urine b.d :Perubahan pola eleminasi urine b.d : - penurunan kapasitas / iritasi kandung kemih akibat - penurunan kapasitas / iritasi kandung kemih akibat

penyakit.penyakit. - efek pembedahan saluran kemih.- efek pembedahan saluran kemih. - penurunan tonus otot akibat dampak pengobatan.- penurunan tonus otot akibat dampak pengobatan. 2. Retensio urine b.d :2. Retensio urine b.d : - adanya hambatan pada sfingter akibat striktur, BPH, dll.- adanya hambatan pada sfingter akibat striktur, BPH, dll. - stress dan ketidaknyamanan.- stress dan ketidaknyamanan.

Page 24: Eleminasi Urine

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan3.3. Perubahan body image b.d inkontinensia, Perubahan body image b.d inkontinensia,

ureterostomi, dan enuresis.ureterostomi, dan enuresis.

4.4. Resiko terjadinya ISK b.d pemasangan Resiko terjadinya ISK b.d pemasangan kateter, pemeriksaan sistoskopi, kurangnya kateter, pemeriksaan sistoskopi, kurangnya personal higiene.personal higiene.

5.5. Resiko perubahan keseimbangan cairan dan Resiko perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d gangguan drainase elektrolit b.d gangguan drainase ureterostomi.ureterostomi.

Page 25: Eleminasi Urine

C.C. Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan Tujuan :Tujuan :1.1. Memahami arti eleminasiMemahami arti eleminasi2.2. Membantu mengosongkan kandung kemihMembantu mengosongkan kandung kemih3.3. Mencegah infeksiMencegah infeksi4.4. Mempertahankan integritas kulitMempertahankan integritas kulit5.5. Memberikan rasa nyamanMemberikan rasa nyaman6.6. Mengembalikan fungsi kandung kemihMengembalikan fungsi kandung kemih7.7. Memberikan asupan cairan scr tepatMemberikan asupan cairan scr tepat8.8. Mencegah kerusakan kulitMencegah kerusakan kulit9.9. Memulihkan self esteem / mencegah tekanan Memulihkan self esteem / mencegah tekanan

emosional.emosional.

Page 26: Eleminasi Urine

Rencana TindakanRencana Tindakan1. Monitor / observasi perubahan faktor, tanda 1. Monitor / observasi perubahan faktor, tanda

gejala terhadap masalah perubahan eleminasi gejala terhadap masalah perubahan eleminasi urine, retensi dan inkontinensia.urine, retensi dan inkontinensia.

2. Kurangi faktor yang mempengaruhi / 2. Kurangi faktor yang mempengaruhi / penyebab masalahpenyebab masalah

3. Monitor terus perubahan retensi urine3. Monitor terus perubahan retensi urine

4. Lakukan kateterisasi.4. Lakukan kateterisasi.

Page 27: Eleminasi Urine

D.D. Pelaksanaan Tindakan KeperawatanPelaksanaan Tindakan Keperawatan

1.1. Pengumpulan urine untuk bahan Pengumpulan urine untuk bahan pemeriksaan. Pengambilan urine biasa, steril, pemeriksaan. Pengambilan urine biasa, steril, urine selama 24 jam.urine selama 24 jam.

2.2. Menolong buang air kecil dengan Menolong buang air kecil dengan menggunakan urinal.menggunakan urinal.

3.3. Melakukan kateterisasi.Melakukan kateterisasi.

4.4. Menggunakan kondom kateter.Menggunakan kondom kateter.

Page 28: Eleminasi Urine

E.E. Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan evaluasi keperawatan scr umum dpt dinilai evaluasi keperawatan scr umum dpt dinilai

dari adanya kemampuan dlm :dari adanya kemampuan dlm :1.1. Miksi scr normal, kemampuan ps berkemih s.d Miksi scr normal, kemampuan ps berkemih s.d

asupan cairan, ps mampu berkemih tanpa asupan cairan, ps mampu berkemih tanpa menggunakan obat, tanpa kompresi pada kandung menggunakan obat, tanpa kompresi pada kandung kemih & kateterkemih & kateter

2.2. Mengosongkan kandung kemihMengosongkan kandung kemih3.3. Mencegah infeksi ; tidak ada disuria & rasa terbakarMencegah infeksi ; tidak ada disuria & rasa terbakar4.4. Mempertahankan integritas kulit ; kulit perineal Mempertahankan integritas kulit ; kulit perineal

kering tanpa inflamasikering tanpa inflamasi5.5. Memberikan rasa nyaman ; berkurangnya disuria, Memberikan rasa nyaman ; berkurangnya disuria,

tidak ada distensi kandung kemihtidak ada distensi kandung kemih6.6. Melakukan bladder training.Melakukan bladder training.

Page 29: Eleminasi Urine