elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/files/disk1/406/jbptunikompp-gdl... · web viewbab i pendahuluan...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini seiring berkembangnya zaman semakin besar pula kebutuhan
pokok manusia terutama dalam kebutuhan kesehatan yang harus selalu di
laksanakan seperti contoh nya melaksanakan kegiatan imunisasi yang rutin
sebagai penunjang kebutuhan jasmani terhadap bayi atau balita sekarang ini
sebagian masyarakat Indonesia masih belum tahu dan mengerti akan informasi
dan keuntungan imunisasi untuk kelangsungan hidup.
Dengan fakta demikian penulis beralasan meneliti kasus tentang imunisasi
ini bertujuan agar masyarakat lebih bisa mengetahui tentang informasi tekini
imunisasi di lakukan untuk kesehatan dan kekebalan tubuh pada bayi dan balita.
Karena perkembangan Teknologi Informasi ( IT ) yang sedemikian pesat
dan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi lembaga-lembaga yang memerlukan
manajemen informasi yang baik, cepat dan akurat, maka penulis mencoba
memberikan sumbangan kepada dunia Teknologi Informasi umumnya khususnya
berupa pengolahan data imunisasi di Kota Bandung dengan komputerisasi yang
lebih baik, cepat dan akurat.
Di dalam mencapai tujuan tersebut, perlu dikembangkang sebuah sistem
yang baik , agar data yang dip roses dan di kelola dapat berjalan dengan baik.
Selain latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, penulisan ini
juga untuk memenuhi tugas Kerja Praktek yang diberi judul “ Sisem Informasi
Imunisasi di Dinas Kesehatan di Kota Bandung “ , sehingga Kerja Praktek yang
dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara Ilmiah.
2
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
a) Identifikasi Masalah
Masalah – masalah yang timbul ketika penulis sedang melakukan
pengamatan yaitu :
1. Kurangnya teknologi komputerisasi dalam pengolahan Imunisasi ,
sehingga data yang di olah mengalami keterlambatan dalam pencatatan
rekap bulanan.
2. Perubahan jadwal imunisasi yang tiba-tiba sehingga data yang
diberikan kepada Dinas Kesehatan mengalami keterlambatan.
3. Petugas yang ada kurang memadai untuk mengolah data – data
tersebut.
b) Rumusan Masalah
1. Bagaimana alur pelayanan sistem Imunisasi yang sedang berjalan pada
Dinas Kesehatan Kota Bandung
2. Bagaimana alur pelayanan sistem Imunisasi yang diusulkan pada
Dinas Kesehatan
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan di lakukannya penelitian yaitu untuk
mengembangkan sistem informasi yang telah diterapkan oleh Dinas
Kesehatan.
Dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui alur sistem Imunisasi yang sedang berjalan pada
Dinas Kesehatan Kota Bandung
2. Untuk membuat alur sistem Imunisasi yang diusulkan pada Dinas
Kesehatan.
3
1.4 Batasan Masalah
Pembatasan ruang lingkup penelitian ini hanya terkait tentang alur
Pelayann sistem Imunisasi pada Dinas Kesehatan di Kota Bandung.
1.5 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek
Kegiatan kerja praktek untuk tugas mata kuliah kerja praktek ini
dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Bandung yang berlokasi Jl. Supratman
No.73 Bandung Telp. 022-4203752 / 022-7202210 E-mail:
Jadwal penelitian di Dinas Kesehatan Kota Bandung berlangsung mulai
dari tanggal 21 Juli 2009 sampai dengan 21 Agustus 2009.
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
No. Aktivitas
Waktu
Minggu ke-1
Minggu ke-2
Minggu ke-3
Minggu ke-4
1 Entry Data Imunisasi
2 Entry data BPIH
3Entry data Cakupan
Imunisasi
4 Membuat Laporan Imunisasi
… Dst
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Dari defiinisi sistem terdapapat beberapa ahli yang berpendapat berbeda
diantaranya sebagai berikut :
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi A. Sistem merupakan seuatu yang terdiri
dari objek unsur – unsur atau komponen – komponen yang berkaitan dan
berhubungan satu sama lainnya, sehingga unsur – unsur tersebut merupakan satu
kesatuan proses.
Menurut Drs. Komarudin. Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari
kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya serta prosedur – prosedur yang
berkaitan untuk melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan dari suatu
organisasi.
Dari pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem
merupakan bagian – bagian yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan
satu dan yang lainnya , sehingga memiliki hubungan yang erat untuk memperolah
hasil yang sama.
5
2.1.1 Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan,
masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk
sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin
banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa
tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara
satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi
dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,
misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat
berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas
pembedahan pasien.
6
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan
sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan
daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai
aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah
toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan
keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau
dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan
menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan
dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini
digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah
untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan
bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus
ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,
7
sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu
terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem
komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan
manusia.
Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila
perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat
I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem
komputer.
Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan
8
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .
Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi
input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang
lainnya membentuk satu kesatuan.
Masukkan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
9
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem
tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
o Sistem Abstrak: Sistem yang berisi gagasan atau konsep (Contoh:
Sistem Teologi -> hubungan Manusia, Alam dan Allah)
o Sistem Fisik: Sistem yang secara fisik dapat dilihat (Contoh:
Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Perguruan Tinggi)
Sistem Deterministik dan Probabilistik
o Sistem Deterministik: Sistem yang operasinya dapat diprediksi
secara tepat (Contoh: Sistem Komputer)
o Sistem Probabilistik: Sistem yang tidak dapat diprediksi dengan
pasti karena mengandung unsur probabilitas (Contohnya: Sistem
Evapotranspirasi, Sistem Serapan Hara, Sistem Fotosintesis)
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
o Sistem Tertutup: Sistem yang tidak berhubungan dengan
lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan (Contohnya:
Sistem Reaksi Kimia dalam Tabung Reaksi yang terisolasi)
10
o Sistem Terbuka: Sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan (Contohnya: Sistem Tanah)
2.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang
memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang
bermanfaat.
Maka penulis menarik kesimpulan jadi ada suatu proses transformasi
data menjadi suatu informasi == input - proses – output .
2.3 Pengertian sistem informasi
Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk
menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam
suatu organisasi.
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem
di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur
2.4.1 Flow Map
Flow map merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari simbol-simbol untuk menggambarkan secara
urut dari arus data dan dokumen baik yang diperlukan maupun yang
dihasilkan. Berikut ini adalah symbol – symbol yang digunakan dalam
Flow Map .
12
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses
dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks
merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh
input ke sistem atau output dari sistem.
Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem
dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus).
Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store
dalam diagram konteks.
Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar)
sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa
diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data
apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi
apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”
2.4.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami
sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau
menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
2.4.4 Pengertian Imunisasi
13
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak
diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit
tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum
tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
BAB III
14
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjuan Umum Perusahaan
Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Kota Bandung
Dalam usaha untuk menjajah kembali Indonesia yang telah menyatakan
kemerdekaan di tahun 1945 adalah usaha Pemerintah Hindia Belanda untuk
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, maka dari pada itu di Bandung
pada tahun 1946 didirikan Dinas Kesehatan yang diberi nama “PLAAT SELL
IKE GOZAND HEID SIEST” yang berkantor di “GEMEENTE BADOENG”
sedangkan pemimpin pusatnya disebut “HOOPD GOUPERMENTSART HOORD
UD PLAAT SELL IKE GOZAND SEIST BANDOENG”.
Pada tahun 1950 “PLAAT SELL IKE GOZAND HEID SEIST
BANDOENG” berubah nama menjadi “JAWATAN KESEHATAN KOTA
BANDUNG” yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan Kesehatan Kota
Bandung.
Pada tahun 1950, Jawatan Kesehatan Kota Besar Bandung baru dikepalai
sepuluh buah balai pengobatan. Pada tahun 1972 berkembang lagi menjadi empat
pusat kesehatan yang terdiri dari :
a) Pusat Kesehatan
b) 18 Balai Khusus
c) 18 Balai Kesehatan Ibu dan Anak
d) 6 Buah Klinik Bersalin.
15
Berdasarkan Surat Keputusan No. 50 tahun 1952 tentang pelaksanaanya
yaitu penyerahan sebagai pemerintah pusat mengenai kesehatan kepada daerah –
daerah di kota besar maupun kecil, pelaksanaan pegawai Dinas Kesehatan
berangsur- angsur diserahkan kepada Pemda Kotamadya Bandung dan status
pegawainya terdiri dari
1. Pegawai Medis Teknis
2. Pegawai Tata Usaha
3. Pegawai Pemberantas Penyakit Cacat dan Mata
Pada tahun 1960, Dinas Kesehatan Kota Bandung berkantor di kota besar
(sekang Kotamadya). Pada tahun 1965, Dinas Kesehatan Kota Bandung pindah ke
jalan Supratman No. 73 sampai sekarang.
Dinas Kesehatan Kota Bandung didirikan berdasarkan Peraturan Daerah
No. 5 tahun 2001 dan disahkan oleh Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat
4.2 Visi, Misi dan Strategi Dinas Kesehatan Kota Bandung
16
a. Visi Pembangunan Kesehatan di Kota Bandung
” Masyarakat Bandung Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat ”
Masyarakat Bandung yang Mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi
di mana masyarakat Bandung menyadari, mau dan mampu untuk mengenali,
mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat
bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit maupun
lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
b. Misi Pembangunan Kesehatan di Kota Bandung
1. Meningkatkan serta mendorong kesadaran individu, keluarga serta
masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
3. Mengutamakan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
4. Menggali potensi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
c. Strategi Pembangunan Kesehatan di Kota Bandung
1. Meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan dasar dan rujukan
yang bermutu, merata dan terjangkau.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan bersih melaluui sanitasi dasar dan
sanitasi umum
3. Meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan kesehatan.
4. Meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.
17
3.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung ( Gambar 3.1 )
KEPALA DINAS KESEHATANDr.H Gunadi Sukma Bhinekas, M.Kes
NIP : 19580128 198503 1 004
UPT30 UPT Ouskesmas (41 Puskesmas)
1 UPT Pelayanan Kesehatan Mobilitas 1 UPT Laboratorium Kesehatan
SEKRETARIATDr.Hj. Ahyani Raksanagara, M.Kes
NIP : 19620713 198803 2 006
SUB BAGIAN KEPEGAWAIANDrs. H. Agus Gunawan, M.SiNIP : 19600817 198111 1 002
SUB BAGIAN KEUANGANYodi Kosyadi, ST, M.Si
NIP : 19630901 198312 1 002
SUB BAGIAN UMUMAgus Wachid Basri
NIP : 19610924 198207 1 001
BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
Dr. H. Susatyo Triwilopo, MPHNIP : 1950518 199010 1 001
SEKSI PENDAYAGUNAAN TENAGA DAN SARANA KESEHATAN
Rachmat Dian, SHNIP : 19541204 197808 1 001
SUB PROMOSI KESEHATAN Etna Fatmini, SKM, M.Kes
NIP : 140 184 476
SUB FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Hj. Slamet TutiNIP : 19540725 197411 2 001
BIDANG BINA PROGRAM KESEHATAN
Tentan Syurya Santana, S.Sos,M.SiNIP : 19670103 198903 1 005
SEKSI PENYUSUNAN PROGRAM KESEHATAN
Tjatur Subento, SKMNIP : 19620703 198802 1 001
SEKSI EVALUASI PROGRAM KESEHATANDra. Rohaeni
NIP : 19610213 198103 2 001
SEKSI DATA DAN INFORMASI PROGRAM KESEHATAN
Dra. Hj. Tetty JuhaetiNIP : 19591129 197904 2 001
BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
Dr. Hj. Rita Verita H, MM, MHKesNIP : 19620716 198903 2 003
SEKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Dr. hj. Fetty Sugiharti, M.KMNIP : 19640703 199002 2 001
SEKSI PEMANTAU PENYAKITKuswara Sinkka, BSc
NIP : 19540221 197705 1 001
SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN
Drs. Dedi KusnaediNIP : 19530606 197501 1 002
BIDANG BINA PELAYANAN MASYARAKAT
Dr. Hj. Nina Manarosana, M.KesNIP : 19660319 199703 2 001
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Dr. Ade DejaniNIP : 19560622 198602 2 001
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Dr. Suryani SidhartaNIP : 19591109 198711 2 001
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS
Dr. Hj. Herliani Sudarja, MSNIP : 19630518 199003 2 003
KELOMPOK JABATAN
FUNGSONAL
18
3.3 Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan
A. Bagian Kesatu
Kepala Dinas ( Pasal 27 )
1. Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
urusan pemerintah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan
pembantuan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
Kepala Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis lingkup bina pelayanan kesehatan,
pengendalian penyakit dan penyehatan dan bina program kesehatan.
b) Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
bina pelayanan kesehatan , pengendalian penyakit dan penyehatan ,
lingkungan . Sumber daya kesehatan dan bina program kesehatan.
c) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang bina pelayanan kesehatan ,
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sumber daya
kesehatan dan bina program kesehatan.
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
e) Pembinaan monitoring , evaluasi dan laporan penyelenggaraan
kegiatan Dinas.
B. Bagian kedua
Sekretariat ( Pasal 28 )
1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas
Kesehatan lingkup kesekretariatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sekretariat mempunyai fungsi :
a) Perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesektariatan.
19
b) Pelaksanaan pelayanan administrasi kesektariatan Dinas yang meliputi
administrasi umum dan kepegawaian , program dan keuangan.
c) Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan evaluasi dan
pelaporan kegiatan Dinas.
d) Penyusunan petunjuk pelaksanaan teknis dan standar operasional
(SOP) di lingkungan kesekretariatan.
e) Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang.
f) Pembinaan , monitoring , evaluasi dan pelaporan kegiatan
kesektariatan.
Paragraf 1
Sub Bagian Umum ( Pasal 29 )
1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat lingkup administrasi Umum.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
sub Bagian umum mempunyai fungsi :
a) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup
administrasi umum.
b) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas , penataan kearsipan Dinas , penyelenggaraan keprotokolan.
Perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas.
c) Evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi umum.
Paragraf 2
Sub bagian keuangan ( Pasal 30 )
1. Sub bagian keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas sekretariat lingkup keuangan .
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
sub bagian Keuangan mempunyai fungsi :
20
a) Pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta penyusunan bahan
petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.
b) Pelaksanaan abministrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan
rencana. Penyusunan bahan, pemprosesan , pengusulan dan
pengelolaan dan anggaran. Koordinasi pengolahan dan pengendalian
keuangan serta penyusunan laporan keuangan Dinas.
c) Pelaporan lingkup kegiatan administrasi keuangan.
Paragraf 3
Sub Bagian Kepegawaian ( Pasal 31 )
1. Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi kepegawaian.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sub Bagiab Kepegawaian mempunyai fungsi :
a) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup
administrasi kepegawaian.
b) Pelaksanaan administrasi kepegawaian kepegawaian yang meliputi
kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan , pemprosesan
pengusulan dan pengelolaan data dan kesejahteraan pegawaian.
c) Evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi kepegawaian.
C. Bagian Ketiga
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan ( Pasal 32 )
1. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanan
sebagian tugas Dinas lingkup Bina Pelayanan Kesehatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :
21
a) Penyusunan rencana dan program lingkup pelayanan kesehatan dasar ,
pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan khusus.
b) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan dasar ,
pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan khusus.
c) Pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan dasar , pelayanan kesehatan
rujukan dan pelayanan kesehatan khusus.
d) Pengkajian rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan lingkup
pelayanan kesehatan dasar , pelayanan kesehatan rujukan dan
pelayanan kesehatan khusus
e) Pembinaan , monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pelayanan
kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan khusus.
Paragraf 1
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar ( Pasal 33 )
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas dan Bidang Bina Pelayanan KEsehatan lingkup pelayanan
kesehatan dasar.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pasal ini. Seksi pelayanan Kesehatan Dasar Mempunyai fungsi :
a) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan kesehatan
dasar.
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan dasar.
c) Penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan standard
operating procedure (SOP) dalam lingkup pelayanan kesehatan dasar.
d) Penyusunan perencanaan dan pengembangan program , pembinaan ,
pengawasan , pengendalian dan analisis hasil kegiatan pelayanan
kesehatan dasar.
e) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan
dasar.
22
Paragraf 2
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan ( Pasal 34 )
1. Seksi Pelayanan kesehatan Rujukan mempunyai , tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Bina Pelayanan Kesehatan lingkup
pelayanan kesehatan rujukan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai fungsi :
a) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan kesehatan
rujukan.
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan
rujukan.
c) Penyusunan petunjuk pelaksanaan , petunjuk teknis dan standard
operating procedure (SOP) dalam lingkup pelayanan kesehatan
rujukan.
d) Penyusunan perencanaan dan pengembangan program, pembinaan ,
pengawasan , pengendalian dan analisis hasil kegiatan pelayanan
kesehatan rujukan.
e) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan
rujukan.
Paragraf 3
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus ( Pasal 35 )
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Bina Pelayanan Kesehatan lingkup
pelayana kesehatan khusus.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai fungsi :
23
a) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan kesehatan
khusus.
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan
khusus.
c) Penyusunan petunjuk pelaksanaan , petunjuk teknis dan standard
operating procedure (SOP) dalam lingkup pelayanan kesehatan khusus.
d) Penyusunan perencanaan dan pengembangan program , pembinaan ,
pengawasan , pengendalian dan analisis hasil kegiatan pelayanan
kesehatan khusus.
e) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan kesehatan
khusus.
D. Bagian Keempat
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (pasal 36)
1. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pengendalian penyakit
dan penyehatan lingkungan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai
fungsi :
a) Perencanaan dan penyusunan program lingkup pencegahan dan
pemberantasan penyakit, pemantau penyakit dan penyehatan
lingkungan.
b) Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
pencegahan dan pemberantasan penyakit, pemantau penyakit , dan
penyehatan lingkungan.
c) Pelaksanaan lingkup pencegahan dan pemberantasan penyakit,
pemantau penyakit, dan penyehatan linkungan dan
24
d) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkupnpencegahan
dan pemberantasan penyakit, pemantau penyakit, dan penyehatan
lingkungan.
Paragraf 1
Seksi Pencegahan dan Pemberentasan Penyakit ( Pasal 37 )
1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menpunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Penyakit lingkup pencegahan dan pemberantasan penyakit.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimagsud pada ayat
(1).Seksi pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai fungsi :
a) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
c) Pelaksanaan lingkup pencegahan dan pemberantasan penyakit yang
meliputi pencegahan dan pemberantasan penyakit meliputi survailans
epidemiologi, pengawasan jalur penyebaran penyakit, tindakan
karantina, penyuluhan dan pelaksanaan pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
d) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
25
Paragraf 2
Seksi Pemantau Penyakit ( Pasal 38 )
1. Seksi Pemantau Penyakit mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
sebagian tugas Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan lingkup pemantauan penyakit.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Pemantau Penyakit mempunyai fungsi :
a) Pengumpulan dan penganalisaan data longkup pemantau penyakit.
b) Penyusuna bahan petunjuk teknis lingkup pematau penyakit.
c) Pelaksanaan lingkup pemantau penyakit yang meliputi pelaksanaan
pemantau penyakit, pengamatan dan penyelidikan penyakit dan
perilaku penyebaran penyakit serta penelitian wabah penyakit.
d) Evauasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pemantau penyakit.
Paragraf 3
Seksi Penyehatan Lingkuangan ( Pasal 39 )
1. Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Pengandalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan lingkup penyehatan lingkungan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :
a) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyehatan lingkungan.
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyehatan lingkungan.
c) Pelaksanaan lingkup penyehatan lingkungan yang meliputi pembinaan
dan pemantauan kesehatan lingkungan tempat umum, sekolah, tempat
pengelolaan makanan, air , dan pemukiman, pencegahan dan
penanggulangan pencemaran lingkungan yang dapat berakibat
terhadap kesahatan.
d) Evaluasi dan pelaporan pelaksanan lingkup penyehatan lingkungan.
26
E. Bagian Kelima
Bidang Sumber Daya Kesehatan ( Pasal 40 )
1. Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas lingkup sumber daya kesehatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi :
a) Penyusunan rencana dan rogram lingkup pendayagunaan tenaga dan
sarana kesehatan, promosi kesehatan serta farmasi dan perbekalan
kesehatan.
b) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana
kesehatan, promosi kesehatan serta farmasi dan perbekalan kesehatan.
c) Pelaksanaan lingkup pendayagunaan tenaga dan saran
kesehatan,promosi kesehatan serta farmasi dan perbekalan kesehatan.
d) Pengkajian rekomendasi,pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana kesehatan,
promosi kesehatan serta farmasi dan perbekalan kesehatan.
e) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
pendayagunaan tenaga dan sarana kesehatan, promosi kesehatan serta
farmasi dan perbekalan kesehatan.
27
Paragraph 1
Seksi Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan ( Pasal 41 )
1. Seksi Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan lingkup
pendayagunaan tenaga dan saran kesehatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Pendayagunaan Tenaga Kesehatan mempunyai fungsi :
a) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pendayagunaan tenaga
dan sarana kesehatan.
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pendayagunaan tenaga dan
sarana kesehatan.
c) Pelaksanaan lingkup pendayagunaan tenaga dan sarana kesehatan yang
meliputi pemanfaatan tenagakesehatan strategis, pelatihan
teknis,fasalitas registarasi, sertifikasi,dan akreditasi tenaga kesehatan
dan sarana kesehatan tertentu sesuai peraturan.
d) Pelaksan pengawasan dan pengendalian penyenggaraan praktik tenaga
ksehatan tertentu dan pedagang besar alat kesehatan (PBAK).
e) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkung pendayagunaan tenaga
dan sarana kesehatan.
28
Paragraph 2
Seksi Promosi Kesehatan ( Pasal 42 )
1. Seksi promosi kesehatn mempuyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas bidang sumber daya keshatan lingkup promosi kesahatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud pada ayat (1)
seksi promosi kesehatan mempuyai fungsi :
a) Pengumpulan dan penganalisan data lingkup promosi kesehatan.
b) Penyusunan bahan petunjuk trknis lingkup promosi kesehatan.
c) Pelaksanaan lingkup promosi kesehatan yang meliputi pengembangan
metode, teknik dan penyembarluasan informasi kebijakan perilaku
hidup bersih dan sehatan (phbs) di tatanan rumah tangga, tempat-
tempat umum, institusi pendidikan, tempat kerja dan sarana kesehatan
dan promosi kesehatn melalui media radio, telivisi, media
cetak,pameran,mobil unit penyuluhan dan kelompak dan diskusi
interaktik.
d) Evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup promosi kesehatan.
Paragraph 3
Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan ( Pasal 43 )
1. Seksi farmasi dan perbekalan kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas di bidang sumber daya kesehatan lingkup
farmasi dan perbekalan kesehatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagiamana dimadsud pada ayat (1),
seksi farmasi dan perbekalan kesehatan mempuyai fungsi :
a) Pengumpulan dan petunjuk penganalisan data lingkup farmasi dan
perbekalan kesehatan.
b) Penyusunaan bahan petunjuk teknis lingkup farmasi dan perbekalan
kesehatan.
29
c) Pelaksanaan lingkup farmasi dan perbekalan kesehatan yang meliputi
penyedian dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar. Alat
kesehatan, reagensia dan vaksin. Manajemen pengelolaan kefarmasian.
Kosmetik, obat, obat tradisional, makanan minuman, suplemen, dan
alat kesehatan yang di selenggaraan oleh swasta, pemerintah
masyarakaterta pengawasan dan pengendalian peredaran obat yang
mengandung bahan narkotika atau bahan berbahaya.
d) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kefarmasian dan
perbekalan kesehatan.
e) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dan pelaporan lingkup farmasi
dan perbekalan kesehatan.
F. Bagian Keenam
Bidang Bina Program Kesehatan ( Pasal 44 )
1. Bidang Bina Program Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas lingkup Bina Program Kesehatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
bidang Bina Program Kesehatan mempunyai fungsi :
a) Penyusunan rencana dan progam lingkup penyusunan program
farmasi. Evaluasi program kesehatan serta data dan informasi program
kesehatan
b) Penyusunan petunjuk teknis lingkup penyusunan program kesehatan,
evaluasi penyusunan program kesehatan , evaluasi program kesehatan
serta data dan informasi program kesehatan.
c) Pelaksanaan lingkup penyusunan program kesehatn, evaluasi program
kesehatan serta data dan informasi program kesehatan.
d) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup penyusunan
program kesehatan, evaluasi program kesehatan serta data dan
informasi kesehatan.
30
Paragraph 1
Seksi Penyusunan Program Kesehata ( Pasal 45 )
1. Seksi penyusunan Program Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Bina Program Kesehatan lingkup
penyusunan program kesehatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
seksi Penyusunan Program Kesehatan mempunyai fungsi :
a) Pengumpulan dan penganalisaan data, bahan penyusunan program
kesehatan Kota
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan program
kesehatan.
c) Pelaksanaan lingkup penyusunan program kesehatan yang meliputi
survey, penelitian, kajian kebijakan dan program kesehatan
pemerintah, penelitian dan pengembangan program kesehatan,
penelitian dan pengembangan kesehatan sebagai bahan perumusan
kebijakan kesehatan kota, koordinasi dan advokasi program kesehatan
dan fasilitasi kerja sama luar negri
d) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyusunan dan program
kesehatan.
Paragraf 2
Seksi Evaluasi Program Kesehatan ( Pasal 46 )
1. Seksi Evaluasi Program Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Bina Program Kesehatan lingkup evaluasi program
kesehatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pasal, seksi Evaluasi Program Kesehatan mempunyai tugas :
31
a) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup evaluasi program
kesehatan.
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup evaluasi program
kesehatan.
c) Pelaksanaan lingkup evaluasi program kesehatan yang meliputi
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja
pelayanan kesehatan, perumusan dan analisa standar pelaporan
kesehatan sebagai alat evaluasi kinerja pelayanan kesehatan,
koordinasi penyusunan laporan pertanggungjawaban ( Akuntabiltas )
kinerja satuan unit organisasi Dinas.
d) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup evaluasi program
kesehatan.
3.3 Analisis sistem yang berjalan.
1. Petugas Imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran Imunisasi yang telah
membawa Buku KIA / KMS di Ruang Imunisasi setelah mendaftar di
loket pendaftaran.
2. Petugas memriksa status Imunisasi dalam buku KIA / KMS dan
menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan.
3. Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya ( keadaan bayi
yang memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bila tidak akan
dirujuk ke Ruang Pengobatan ).
4. Petugas menyiapkan alat ( menyeteril alat suntik dan kapas air hangat ).
5. Petugas menyiapkan vaksin ( vaksin dimasukkan ke dalam termos es ).
6. Petugas menyiapkan sasaran ( memberitahukan kepada orang bayi tentang
tempat penyuntikan.
7. Petugas memberikan Imunisasi ( memasukkan vaksin ke dalam alat suntik,
desinfeksi tempat suntikan dengan kapas air hangat, memberikan suntikan
vaksin / meneteskan vaksin sesuai dengan jadwal imunisasi yang akan
diberikan.
32
8. Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi kepada
orang tua bayi sasaran imunisasi.
9. Petugas memberikan obat antipiretik untuk imunisasi DPT, dijelaskan cara
dan dosis pemberian.
10. Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai jadwal
imunisasi berikutnya.
11. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam Buku KIA / KMS dan Buku
Catatan Imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir bulannya.
Paragraf 3
Seksi Data dan Informasi Program Kesehatan ( Pasal 47 )
1. Seksi Data dan Informasi Program Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Bina Program Kesehatan lingkup
data dan informasi program kesehatan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
seksi Data dan Informasi Program Kesehatan mempunyai fungsi.
a) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup data dan informasi
program kesehatan.
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup data dan informasi program
kesehatan.
c) Pelaksanaan lingkup data dan informasi program kesehatan yang
meliputi pengumpulan peraturan perundang-undangan. Kebijakan-
kebijakan dan program-program lingkup kesehatan, pengelolaan
dokumentasi dan kepustakaan , pengumpulan referensi masalah
kesehatan dan pengolahan data kesehatan menjadi informasi kesehatan
penyediaan infromasi kesehatan serta pengembangan dan pengelolaan
Sistem Informasi Kesehatan.
34
BAB IV
ANALISIS KERJA PRAKTEK
4.1 Analisis Sistem
Berikut ini adalah analisis sistem yang sedang digunakan di Dinas
Kesehatan Kota Bandung.
4.1.1 Analisis Dokumen
Kegiatan yang dilakukan di Dinas Kota Bandung pada umumnya
masih dilakukan dengan cara manual.
4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Berikut ini merupakan Sistem Informasi Imunisasi yang sedang
berjalan di Dinas Kesehatan di Kota Bandung :
1. Petugas Imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran Imunisasi
yang telah membawa Buku KIA / KMS di Ruang Imunisasi
setelah mendaftar di loket pendaftaran.
2. Petugas memriksa status Imunisasi dalam buku KIA / KMS dan
menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan.
3. Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya ( keadaan
bayi yang memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bila tidak
akan dirujuk ke Ruang Pengobatan ).
4. Petugas menyiapkan alat ( menyeteril alat suntik dan kapas air
hangat ).
5. Petugas menyiapkan vaksin ( vaksin dimasukkan ke dalam termos
es ).
6. Petugas menyiapkan sasaran ( memberitahukan kepada orang bayi
tentang tempat penyuntikan.
35
7. Petugas memberikan Imunisasi ( memasukkan vaksin ke dalam alat
suntik, desinfeksi tempat suntikan dengan kapas air hangat,
memberikan suntikan vaksin / meneteskan vaksin sesuai dengan
jadwal imunisasi yang akan diberikan.
8. Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi
kepada orang tua bayi sasaran imunisasi.
9. Petugas memberikan obat antipiretik untuk imunisasi DPT,
dijelaskan cara dan dosis pemberian.
10. Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai jadwal
imunisasi berikutnya.
11. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam Buku KIA / KMS dan
Buku Catatan Imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir bulannya.
36
4.1.2.1 Flow Map
Flow map merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan secara
keseluruhan dari simbol-simbol untuk menggambarkan secara urut dari arus data
dan dokumen baik yang diperlukan maupun yang dihasilkan.
Bayi Sehat Petugas Dinas Kesehatan
Gambar 4.1 Flow Map Sistem Informasi Imunisasi Yang Sedang Berjalan
Mengecek Formulir
Pendaftaran
Menentukan Jenis Imunisasi
Hasil Imunisasi
Laporan Hasil Imunisasi
DInas Kesehatan
Rekapitulasi Bulanan
Imunisasi
Formulir Pendaftaran
Mengisi Buku Daftar Pasien
Dokumen Daftar Pasien
Kartu KMS Dokumen Kartu KMS
Surat Rujukan Ke Ruang Pengobatan
Pencatatan dan
pelaporan
37
4.1.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan
level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem
atau output dari sistem.
Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem
Kartu KMS
Pencatatan dan Pelaporan
Hasil Imunisasi
Gambar 4.2 Diagram Kontek Sistem Informasi Imunisasi yang
Sedang Berjalan
Sistem Informasi ImunisasiBayi Sehat Dinas kesehatan
38
4.1.2.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami
sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
Mengajukan Kartu KMS Menentukan Jenis Imunisasi
Pemeriksaan
Pelaporan Hasil Pemeriksaan
Cetak Data Hasil Pemeriksaan
Gambar 4.3 Data Flow Diagram Sistem Informasi Imunisasi yang
Sedang Berjalan
Bayi sehat Mengecek Data Pasien
Jenis Imunisasi
Pemeriksaan Keadaan Umum Bayi
Data Hasil Pemeriksaan
Pencatatan Data Hasil Pemeriksaan
Data Hasil Pemeriksaan
39
4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan
Kegiatan – kegiatan yang sedang berjalan di Dinas Kesehatan kota
Bandung memiliki kendala – kendala. Hal ini dapat menghambat proses
pengolahan data secara cepat. Kendala – kendala yang muncul di Dinas Kesehatan
Kota Bandung adalah :
1. Kurangnya teknologi komputerisasi dalam pengolahan Imunisasi ,
sehingga data yang di olah mengalami keterlambatan dalam pencatatan
rekap bulanan.
2. Perubahan jadwal imunisasi yang tiba-tiba sehingga data yang
diberikan kepada Dinas Kesehatan mengalami keterlambatan.
3. Petugas yang ada kurang memadai untuk mengolah data – data
tersebut.
4.2 Usulan Perancangan Sistem
Dibawah ini merupakan usulan yang diberikan kepada Dinas Kesehatan
Kota Bandung.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Dari perancangan sistem yang akan di usulkan kepada Dinas
Kesehatan diharapkan dapat membantu kelancaran dalam mengelola Sistem
Informasi yang lebih baik.
Dan diharapkan dapat mempercepat dalam pengolahan sumber data
yang lebih cepat
4.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Dibawah ini merupakan rancangan sistem yang akan diusulkan
kepada Dinas Kesehatn di Kota Bandung
40
4.2.2.1. Flow Map
Flow map merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan secara
keseluruhan dari simbol-simbol untuk menggambarkan secara urut dari arus data
dan dokumen baik yang diperlukan maupun yang dihasilkan.
Gmbar 4.4 Flow Map Sistem Informasi yang di usulkan
41
4.2.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses
dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks
merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input
ke sistem atau output dari sistem.
Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem
Gambar 4.5 Diagram Kontek Sistem Informasi Imunisasi yang Diusulkan
42
4.2.2.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem,
yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara
logika, tersruktur dan jelas.
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Sistem Informasi Imunisasi yang Diusulkan
43
4.2.2.4 Kamus Data
1. Nama Arus Data : Perintah Survey
Alias : -
Struktur Data : Proses 1 - Dinas Kesehatan
Aliran Data : Tgl_survey , tmpt_survey , jam_survey
2. Nama Arus Data : Dilakukan Survey
Alias : -
Struktur Data : Proses 2 – Laporan Survey
Aliran Data : tgl_survey , tmpt_survey , hsl_survey ,
ksmpulan_survey
3. Nama Arus Data : Surat Laporan Survey
Alias : -
Struktur Data : Proses 3 – Laporan Survey
Aliran Data ; tgl_survey , tmpt_survey , hsl_survey ,
ksmpulan_survey
4. Nama Arus Data : Laporan Imunisasi
Alias : -
Struktur Data : Proses 4 – Rekapitulasi Bulanan Imunisasi
Aliran Data : tgl_imunisasi , tmpt_imunisasi , hasil_imunisasi ,
keterangan_imunisasi
44
4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem yang Diusulkan/Dirancang
Sistem yang diusulkan diharapkan dapat membantu kelancaran dalam
mengolah data Imunisasi di Kota Bandung , sehingga dapat di proses dengan
cepat data – data sangat penting yang di butuhkan oleh Dinas Kesehatan kota
Bandung untuk kembali dip roses ke tahap selanjutnya.
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dengan dilakukannya penelitian yang dilakukan oleh penulis , terdapat
kesimpulan – kesimpulan yang terjadi di Dinas Kesehatan kota Bandung.
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas tentang sistem informasi imunisasi di dinas
kesehatan di kota bandung dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kurangnya teknologi komputerisasi dalam pengolahan Imunisasi ,
sehingga data yang di olah mengalami keterlambatan dalam pencatatan
rekap bulanan.
2. Perubahan jadwal imunisasi yang tiba-tiba sehingga data yang diberikan
kepada Dinas Kesehatan mengalami keterlambatan.
3. Petugas yang ada kurang memadai untuk mengolah data – data tersebut.
Dan penulis dapat menyimpulkan bahwa , Dinas Kesehatan Kota Bandung belum
memanfaatkan teknologi sebaik – baiknya , yaitu komputerisasi yang belum baik.
5.2 Saran
Setelah penelitian yang dilakukan oleh penulis , maka penulis ingin memberikan
saran kepada Dinas Kesehatan itu sendiri yaitu , gunakanlah teknologi sebaik –
baiknya agar hasil yang di capai sangat memuaskan dan pengolahan datanya pun
dapat dilakukan dengan cepat.
46
Selain itu ketika bayi dan balita harus di lakukan imunisasi dari dini karena
imunisasi dapat mencegah infeksi pada anak dan dapat meningkatkan kekebalan
dalam tubuh,
DAFTAR PUSTAKA
Edhy Sutanta.Sistem Informasi Manajemen.Andi.2003
Buku panduan Dinas Kesehatan Kota Bandung .2007
Online :
http://willis.comze.com/pengertian_informasi.html
www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/gdr/Sistem
%2520informasi1.doc+karakteristik+sistem&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://ilmutanahunsri.files.wordpress.com/2008/03/kuliah02sisdlpengertian-
sistem-dan.ppt.
http://santiw.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7691/
Pengantar_Sistem_Informasi.doc.
http://nyobayoo.blogspot.com/2008/09/diagram-konteks.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram
http://www.geocities.com/klinikikm/epidemiologi/imunisasi.htm