embolisme paru

22
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN EMBOLISME PARU By. Mulia Mayangsari, S.Kep.,Ns

Upload: mayangsarie

Post on 05-Jul-2015

4.466 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Embolisme paru

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN EMBOLISME PARU

By. Mulia Mayangsari, S.Kep.,Ns

Page 2: Embolisme paru

LATAR BELAKANG Embolisme paru merupakan komplikasi dari trombosis

vena dalam (Deep Venous Thrombosis, DVT) Gangguan ini sering tidak terdiagnosis dan memerlukan

kecurigaan klinis yang tepat dan pendekatan diagnostik yang sistematik

Diperkirakan lebih dari setengah juta orang mengalami emboli paru setiap tahunnya, mengakibatkan kematian lebih dari 50.000 orang tiap tahun.

Page 3: Embolisme paru

Apa itu Embolisme Paru??? Emboli Paru (Pulmonary

Embolism)adalah penyumbatan arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu embolus, yang terjadi secara tiba-tiba.

Suatu emboli bisa merupakan gumpalan darah (trombus), tetapi bisa juga berupa lemak, cairan ketuban, sumsum tulang, pecahan tumor atau gelembung udara, yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh darah.

Page 4: Embolisme paru

Embolisme paru terjadi karena disebabkan oleh;

Kebanyakan kasus disebabkan oleh bekuan darah dari vena, terutama vena di tungkai atau panggul. Penyebab yang lebih jarang adalah gelembung udara, lemak, cairan ketuban atau gumpalan parasit maupun sel tumor.Penyebab yang paling sering adalah bekuan darah dari vena tungkai, yang disebut trombosis vena dalam. Gumpalan darah cenderung terbentuk jika darah mengalir lambat atau tidak mengalir sama sekali, yang dapat terjadi di vena kaki jika seseorang berada dalam satu posisi tertentu dalam waktu yang cukup lama. Jika orang tersebut bergerak kembali, gumpalan tersebut dapat hancur, tetapi ada juga gumpalan darah yang menyebabkan penyakit berat bahkan kematian.

Page 5: Embolisme paru
Page 6: Embolisme paru

Faktor Predisposisii Imobilisasi. Imobilisasi yang lama menyebabkan hilangnya

peristaltik pembuluh darah vena, sehingga aliran darah menjadi statis. Umumnya statis terjadi setelah berbaring selama 7 hari, tapi pada pascaoperasi statis dapat terjadi setalah 48 jam – 10 hari kemudian.

p Umur. Kebanyakan emboli paru terjadi pada usia 50-65 tahun, ini terjadi akibat elastisitas dinding pembuluh darah sudah berkurang.

a Penyakit Jantung. Fibrilasi atrium dan payah jantung dapat menyebabkan emboli paru baik terjadi secara bersamaan ataupun tidak.

l Trauma. Sebanyak 15% penderita trauma dapat terkena emboli paru terutama pada klien luka bakar yang luas karena terjadinya kerusakan pada endotel pada pembuluh darah

Page 7: Embolisme paru

Cont...� Obesitas. Penderita dengan BB > 20 % BB ideal

dikatakan mempunyai risiko untuk terkena emboli paru.y Persalinan. Masuknya cairan amnion kedalam

aliran darah melalui; vena-vena endoservikal, vena-vena daerah uteroplasenta, perlukaan uterus atau serviks

a Patah tulang tungkai tungkai atau tulang pangggul.

Page 8: Embolisme paru

Manifestasi klinis Tanda: 2. Dispnea3. Nyeri dada pleuritik4. Batuk, dan 5. Hemoptisis6. Diaforesis (berkeringat)

Page 9: Embolisme paru

Cont.... Gejala:E TakipneaE Crackles (ronkhi basah)E TakikardiE Bunyi jantung s3 dan s4 Demam

Page 10: Embolisme paru

Enam Sindrom Klinis Emboli Paru Akut1. Emboli Paru Massif

Presentasi klinis : sesak napas, sinkop dan sianosis dengan hipotensi arteri sistemik persisten, khas > 50 persen obstruksi vaskulatur paru. Dijumpai disfungsi ventrikel kanan

2. Emboli Paru sedang sampai besar (submassif) Presentasi klinis : Tekanan darah sistemik masih normal, gambaran khas > 30% defek pada perfusi scan paru ditandai dengan disfungsi ventrikel kanan

3. Emboli Paru Kecil sampai Sedang Presentasi klinis : Tekanan darah arteri sistemik yang normal tanpa disertai tanda-tanda disfungsi ventrikel kanan

Page 11: Embolisme paru

Enam Sindrom Klinis Emboli Paru Akutn Infark Paru

Presentasi klinis : Nyeri Pleuritik, hemoptisis, pleural rub, atau adanya konsolidasi paru, khasnya berupa emboli perifer yang kecil, jarang disertai disfungsi ventrikel kanan

a Emboli Paru Paradoksal Presentasi klinis : Kejadian emboli sistemik yang tiba-tiba seperti stroke, jarang disertai disfungsi ventrikel kanan

o Emboli Nontrombus Penyebab tersering berupa udara, lemak, fragmen tumor, atau cairan amnion.

Page 12: Embolisme paru

Pemeriksaan Diagnostik Lung Scan (Ventilation/Perfusion Scan): menunjukkan pola

abnormal perfusi pada area ventilasi (Ketidakcocokan ventilasi/perfusi) atau tidak adanya ventilasi dan perfusi

Pulmonary Angiography : menunjukkan adanya kerusakan pengisian atau “klep” arteri dengan tak adanya aliran darah pada distal.

Chest X-Ray : Sering normal (khususnya pada EP subkutan), tetapi dapat menunjukkan bayangan bekuan, klep pembuluh darah kasar, peninggian diafragmatik pada sisi yang sakit, efusi pleural, infiltrasi/konsolidasi.

Page 13: Embolisme paru

Cont... Darah lengkap : Menunjukkan peninggian Ht

(hemokonsentrasi), peningkatan sel darah merah (polisitemia)

EKG : mungkin normal atau menunjukkan perubahan regangan ventrikel kanan, mis: perubahan gelombang T/ segmen ST. Penyimpangan aksis deviasi/Right Bundle Branch Block (RBBB), takikardia dan disritmia sering kali ada.

Page 14: Embolisme paru

Penatalaksanaan MedisTujuan pengobatan adalahuntuk menghancurkan (lisis)

emboli yang ada dan pembentukan yang baru.

3.Terapi Antikoagulasi (Heparin, natrium warfarin).

Untuk mencegah kekambuhan emboli tetapi tidak mempunyai efek pada emboli yang sudah ada sebelumnya.

e.Heparin : I 5000 unit/IV & II 1000 unit/inf./jam diberikan selama 5-7 hari

f.Koumadin diberikan 24 jam setelah dimulainya terapi heparin, dilanjutkan selama 3 bulan

Page 15: Embolisme paru

Cont...1. Terapi Trombolitik Menghancurkan trombi atau emboli lebih cepat dan

memulihkan fungsi hemodinamik sirkulasi paru lebih besar, sehingga mengurangi hipertensi paru dan memperbaiki perfusi, oksigenasi dan curah jantung.

Hanya diberikan pada pasien dengan trombi yang mengenai vena popliteal atau vena profunda paha dan pelvis, dan pasien dengan emboli paru masif yang mengenai area signifikan aliran darah ke paru.

Page 16: Embolisme paru

Cont... Lamanya Pemberian terapi trombolitik disesuaikan

dengan agens yang digunakan dan kondisi yang sedang diatasi.

g Tindakan Umum, dilakukan untuk memperbaiki status pernapasan dan vaskular pasien.

Terapi oksigen diberikan untuk memperbaiki hipoksia dan untuk menghilangkan vasokontriksi vaskular paru dan mengurangi hipertensi paru

Stoking elastis atau alat kompresi tungkai intermitten diberikan untuk mengurangi statis vena dengan menekan vena superfisial dan meningkatkan kecepatan darah dalam vena profunda sehingga darah kembali.

Page 17: Embolisme paru

Cont... Meninggikan tungkai diatas ketinggian jantung untuk

meningkatkan aliran vena. 2. Intervensi Bedah, Embolektomi Paru. Indikasi pelaksanaannya :d. Pasien mengalami hipotensi persisten, syok, dan gawat

napase. Tekanan arteri pulmonal sangat tinggif. Angiogram menunjukkan obstruksi bagian besar pada

pembuluh darah paru Embolektomi membutuhkan thorakotomi dengan

teknik bypass jantung paru

Page 18: Embolisme paru

Cont...1. Menginterupsi Vena Kava Inferior Teknik bedah lain yang digunakan ketika emboli paru

kambuh atau ketika pasien tidak toleran terhadap anti koagulan.

k Embolektomi Kateter Transvena adalah teknik dimana kateter vacuum-cupped dimasukkan secara intravena kedalam arteri pulmonal yang sakit.

Page 19: Embolisme paru

Diagnosa Keperawatan yang mungkin dapat muncul Bersihan Jalan napas tak efektif b.d. Penumpukan sekret Kerusakan pertukaran gas b.d. Gangguan aliran udara Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan

kardiopulmonal b.d. Penghentian aliran darah Ansietas b.d. Ketidakmampuan bernapas dengan normal Kurang pengetahuan b.d. Kurangnya informasi tentang

penyakit

Page 20: Embolisme paru

1. Bersihan jalan napas tak efektif b.d. Penumpukan sekretTujuan : setelah pemberian intervensi 3 x 24 jam klien

mampu mengeluarkan sekretnya secara mandiriKH : 3. Klien tidak mengalami aspirasi4. Klien menunjukkan batuk efektif dan meningkatnya

pertukaran gasIntervensi :6. Kaji faktor terjadinya batuk tak efektif7. Pastikan klien dalam posisi semifowler/tidur miring8. Dukung pasien untuk melakukan batuk efektif

Page 21: Embolisme paru

1. Bersihan jalan napas tak efektif b.d. Penumpukan sekret1. Pertahankan kelembapan udara inspirasi seadekuat

mungkinRasional3. Agar dapat memberikan pengoabatan yang efektif4. Meningkatkan ekspansi paru5. Mengeluarkan sekret secara maksimal6. Membantu dalam pengeluaran sekret

Page 22: Embolisme paru