emp aaaaaaaaa at

15
Abstrak Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Isolasi sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantarpenghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Bahan isolasi akan mengalami pelepasan muatan yang merupakan bentuk kegagalan listrik apabila tegangan yang diterapkan melampaui kekuatan isolasinya. Kegagalan yang terjadi pada saat peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat sehingga kontinuitas sistem terganggu. Udara merupakan bahan isolasi yang banyak digunakan pada peralatan tegangan tinggi misalnya pada arrester sela batang yang terpasang di saluran transmisi, selain itu udara juga digunakan sebagai media peredam busur api pada pemutus tenaga (CB = Circuit Breaker). Sementara bahan isolasi cair banyak digunakan sebagai isolasi dan pendingin pada trafo karena memiliki kekuatan isolasi lebih tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai tegangan tembus yang terjadi pada media isolasi udara dan minyak cenderung meningkat seiring pertambahan jarak sela. Selain itu juga dilakukan pengujian pada minyak bekas dan minyak baru. Hasil pengujian menunjukkan tegangan tembus pada minyak baru lebih tinggi daripada minyak bekas dan tegangan tembus isolasi udara lebih kecil daripada tegangan tembus minyak. Teknik Tegangan Tinggi Page 1

Upload: wina-winursari

Post on 12-Aug-2015

19 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Emp Aaaaaaaaa At

Abstrak

Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Isolasi sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantarpenghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Bahan isolasi akan mengalami pelepasan muatan yang merupakan bentuk kegagalan listrik apabila tegangan yang diterapkan melampaui kekuatan isolasinya. Kegagalan yang terjadi pada saat peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat sehingga kontinuitas sistem terganggu.

Udara merupakan bahan isolasi yang banyak digunakan pada peralatan tegangan tinggi misalnya pada arrester sela batang yang terpasang di saluran transmisi, selain itu udara juga digunakan sebagai media peredam busur api pada pemutus tenaga (CB = Circuit Breaker). Sementara bahan isolasi cair banyak digunakan sebagai isolasi dan pendingin pada trafo karena memiliki kekuatan isolasi lebih tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai tegangan tembus yang terjadi pada media isolasi udara dan minyak cenderung meningkat seiring pertambahan jarak sela. Selain itu juga dilakukan pengujian pada minyak bekas dan minyak baru. Hasil pengujian menunjukkan tegangan tembus pada minyak baru lebih tinggi daripada minyak bekas dan tegangan tembus isolasi udara lebih kecil daripada tegangan tembus minyak.

Teknik Tegangan Tinggi Page 1

Page 2: Emp Aaaaaaaaa At

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangPada peralatan tegangan tinggi isolasi sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau

lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan.

Menurut standart VDE 0433 -2 bentuk elektroda yang digunakan dalam pengujian tegangan tembus isolasi udara adalah elektroda bola-bola dan menurut standart VDE 0370 bentuk elektroda yang digunakan dalam pengujian tegangan tembus isolasi cair adalah elektroda setengah bola. Oleh karena itu untuk mengetahui pengaruh bentuk elektroda terhadap besarnya tegangan tembus, maka perlu dilakukan pengujian pada bentuk elektroda yang lain. Salah satu bentuk elektroda yang dapat digunakan adalah elektroda bidang-bidang.

Isolasi zat cair banyak digunakan pada peralatan system tenaga listrik diantaranya pada transformator. Untuk mengisolasi belitan dengan inti, badan (body). Selain fungsinya sebagai isolasi, berfungsi sebagai pendingin untuk mendinginkan inti dan belitan trafo.

Pemahamanan tentang sifat-sifat zat cair masih banyak yang belum dimengerti, namun yang sudah di mengeti hanyalah fenomena fisika lucutan kegagalan dalam zat cair. Bila suatu tegangan diterapkan pada sepasang elektroda yang dicelup dalam isolasi zat cair, maka akan mengalir arus konduksi yang kecil. Bila tegangan dinaikan kontinu, maka pada suatu tegangan kritis tertentu akan terjadi lucutan diantara kedua elektroda tersebut.Lucutan dalam zat cair ini terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :

a) Aliran listrik yang besarnya ditentukan oleh karakteristik rangkaian,b) Lintasan cahaya yang cerah dari elektroda yang satu ke yamg lain.c) Pembentukan gelembung gas dan butiran zat padat hasil dekomposisi zat cair yang

tergantung dari sifat kimiawi zat cair,d) Pembentukan lobang pada elektroda,e) Tekanan implusif dalam zat cair disertai suara ledakan.

Teknik Tegangan Tinggi Page 2

Page 3: Emp Aaaaaaaaa At

BAB II

TEMBUS LISTRIK PADA ZAT CAIR

II.1 TEORI KEGAGALAN ISOLASI

2.1.1 Kegagalan Pada Isolasi Cair (Minyak)

Karakteristik pada isolasi minyak trafo akan berubah jika terjadi ketidakmurnian di dalamnya. Hal ini akan mempercepat terjadinya proses kegagalan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan isolasi antara lain adanya partikel padat, uap air dan gelembung gas.

2.2.1 Mekanisme Kegagalan Isolasi Zat CairJika suatu tegangan dikenakan terhadap dua elektroda yang dicelupkan kedalam

cairan (isolasi) maka terlihat adanya konduksi arus yang kecil. Jika tegangan dinaikkan secara kontinyu maka pada titik kritis tertentu akan terjadi lucutan diantara kedua elektroda. Lucutan dalam zat cair ini akan terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :

Aliran listrik yang besarnya ditentukan oleh karakteristik rangkaian Lintasan cahaya yang cerah dari elektroda yang satu ke elektroda yang lain. Terjadi gelembung gas dan butir butir zat padat hasil dekomposisi zat cair Terjadi lubang pada elektroda

Teori mengenai kegagalan dalam zat cair kurang banyak diketahui dibandingkan dengan teori kegagalan gas atau zat padat. Hal tersebut disebabkan karena sampai saat ini belum didapatkan teori yang dapat menjelaskan proses kegagalan dalam zat cair yang benar-benar sesuai antara keadaan secara teoritis dengan keadaan sebenarnya. Teori kegagalan zat isolasi cair dapat dibagi menjadi empat jenis sebagai berikut:

a. Teori Kegagalan Elektronik Pada Zat CairTeori ini merupakan perluasan teori kegagalan dalam gas, artinya proses kegagalan

yang terjadi dalam zat cair dianggap serupa dengan yang terjadi dalam gas. Oleh karena itu supaya terjadi kegagalan diperlukan elektron awal yang dimasukkan kedalam zat cair. Elektron awal inilah yang akan memulai proses kegagalan.

Jika elektroda memiliki bagian permukaan tidak rata (ada yang runcing) maka kuat medan yang terbesar terdapat pada bagian yang runcing tersebut. Kuat maksimum ini akan mengeluarkan elektron e1 yang akan memulai terbentuknya banjiran elektron. Elektron yang dihasilkan e1, e2, e3 dan en yang kemudian akan menyebabkan timbulnya arus konduksi dalam zat cair pada kuat medan yang tinggi. Arus yang timbul mempunyai kerapatan (Schottky) :

Teknik Tegangan Tinggi Page 3

Page 4: Emp Aaaaaaaaa At

dimana :

J : kerapatan arus konduksi; J1: kerapatan arus termionik; Ea :kuat medan yang diterapkan; m : faktor ketidakrataan permukaan (=10 untuk permukaan halus)

Kondisi mulai terjadinya banjiran elektron, dip[eroleh dengan menyamakan perolehsn energi oleh elektron yang menempuh lintasan rata-rata yaitu U1 = F l = e E l , dengan energi untuk mengionisasi molekul U2 = C.h dimana E : kuat medan yang diterapkan, l : lintasan bebas rata rata, h : catu (kuantum) energi yang diperlukan untuk mengionisasikan molekul dan C : konstanta.

Gambar 5 Pengeluaran Elektron Awal e1 dari Elektroda

b. Teori Kegagalan Gelembung atau Kavitasi pada Zat ZairKegagalan gelembung atau kavitasi merupakan bentuk kegagalan zat cair yang

disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas di dalamnya. Sebab sebab timbulnya gelembung gas ( Kao dan Krasucki) adalah :

Permukaan elektroda tidak rata, sehingga terjadi kantong kantong udara dipermukaannya

Adanya tabrakan elektron sehingga terjadi produk-produk baru berupa gas

Penguapan cairan karena adanya lucutan pada bagian bagian elektroda yang tajam dan tidak teratur

Zat cair mengalami perubahan suhu dan tekanan

Medan listrik dalam gelembung gas yang ada dalam isolasi zat cair dimana e 1 adalah permitivitas zat cair dan E0 adalah medan listrik dalam zat cair tanpa gelombung.

Teknik Tegangan Tinggi Page 4

Page 5: Emp Aaaaaaaaa At

Bila Eb sama dengan batas medan ionisasi gas, maka akan terjadi lucutan pada gelombung. Hal ini akan mempercepat pembentukan gas karena dekomposisi zat cair dan dapat mengakibatkan kegagalan isolasi. Bentuk pengaruh medan terhadap gelembung udara ditunjukkan pada gambar-6.

Gambar 6 Pengaruh Medan terhadap gelembung udara

Karena pengaruh medan yang kuat diantara elekroda maka gelobung gelombung udara dalam cairan tersebut akan berubah menjadi memanjang searah dengan medan. gelembung gelembung tersebut akan saling sambung menyambung dan membentuk jembatan yang akhirnya akan mengawali terjadinya kegagalan seperti dalam gambar 7:

Kekuatan gagal medan gelombung

Kekuatan gagal medan gelembung adalah :

dimana e 1 dan e 2 adalah permitivitas zat cair dan permitivitas gelembung , r jari jari awal gelembung (dianggap bola), Vb jatuh tegangan dalam gelembung dan  adalah gaya tegang (tension) permukaan zat cair.

c. Teori Kegagalan Bola Cair dalam Zat CairJika suatu zat isolasi mengandung sebuah bola cair dari jenis cairan lain, maka dapat

terjadi kegagalan akibat ketakstabilan bola cair tersebut dalam medan listrik. Medan listrik akan menyebabkan tetesan bola cair yang tertahan didalam minyak yang memanjang searah

Teknik Tegangan Tinggi Page 5

Page 6: Emp Aaaaaaaaa At

medan dan pada medan yang kritis tetesan ini menjadi tidak stabil. Kanal kegagalan akan menjalar dari ujung tetesan yang memanjang sehingga menghasilkan kegagalan total.

Jika suatu zat isolasi cair mengandung sebuah bola cair atau jenis cairan lain, maka dapat terjadi kegagalan akibat ketidakstabilan bola cair tersebut dalam medan listrik. Bola cair yang dikenai medan E akan beruabah bentuk menjadi sferoida seperti ditunjukkan dalam gambar berikut dengan medan di dalamnya sebesar E2, maka hubungan antara kedua medan adalah : 

dan 

e 1 permitivitas zat cair isolasi dan e 2 adalah permitivitas zat cair

Gambar-8 Medan listrik bentuk sferoida

d. Teori Kegagalan Tak Murnian PadatKegagalan tak murnian padat adalah jenis kegagalan yang disebabkan oleh adanya

butiran zat padat (partikel) didalam isolasi cair yang akan memulai terjadi kegagalan. seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah.

Besarnya gaya yang bekerja pada butiran dalam medan tak homogen (Kok) :

dimana : R jari jari butiran dan E gradien tegangan

Teknik Tegangan Tinggi Page 6

Page 7: Emp Aaaaaaaaa At

Gambar-9 Kegagalan butiran PadatBesarnya Gaya Tersebut Dalam Medan Tak Seragam

F = . . E grad E

Dengan : r = jari-jari butiran

E= Gradien medan

Secara khusus persamaan di tulis sebagai

F = . . . grad

Arah gaya pada butiran tergantung kepada dan

Jika > , maka arah gaya bekerja pada butiran searah dengan tekanan listrik

maksimum ( ) sehingga gaya akan mendorong butiran kearah bagian yang terkuat

dari medan

> (seperti gelembung gas), maka arah gaya berlawanan dengan tekanan listrik

maksimum

Gaya F membesar, bila >>. Untuk butiran menghantar :

Teknik Tegangan Tinggi Page 7

Page 8: Emp Aaaaaaaaa At

Sehingga persaman menjadi :

F = . . grad

Untuk medan yang seragam, medan poaling kuat ditempat yang seragam, disini grad.E2=0. Oleh sebab itu butiran akan tertarik ke tempat dimana medannya seragam. Akibatnya butiran akan sejajar diantara kedua elektroda dan seolah olah membentuk jembatan yang mengawali terjadinya kegagalan isolasi. Adanya butiran penghantar diantara elektroda akan mengakibatkan pembesaran medan dalam zat cair didekat permukaan butiran. Pembesaran medan ini ditentukan oleh bentuk butiran.

2.2.2 Kegagalan Campuran Zat Cair-Padat

Kegagalan isolasi cair-padat (isolasi kertas dicelup dalam minyak) biasanya disebabkan oleh pemburukan. Pemburukan yang dapat menyebabkan kegagalan isolasi cair-padat yaitu :

Pemburukan karena pelepasan dalam (internal discharge) Pemburukan elektro-kimiawi

Jika campuran dielektrik zat cair-padat memiliki kekuatan gagal yang berbeda beda maka jika tegangan listrik dinaikkan, akan terjadi kegagalan pada zat yang paling lemah. Hal ini dapat mengakibatkan kegagalan parsial (partial discharge). Pelepasan ini mengakibatkan pemburukan perlahan lahan karena :

1). Disintegrasi dielektrik padat yang diakibatkan pemboman oleh elektron dan ion yang dihasilkan

2). Aksi kimiawi pada dielektrik karena ionisasi gas.

3). Suhu tinggi di daerah pelepasan.

Pemburukan elektro-kimiawi terjadi karena ion-ion yang dibebaskan oleh arus pada elektroda bisa menyebabkan kerusakan. Derajat kerusakan yang terjadi tergantung pada sifat ion yang terbawa dan reaksi kimia dengan ionisasi. Kerusakan bisa terjadi pada tegangan DC maupun AC.

2.2.3 Pemburukan Karena Pelepasan Dalam

Jika campuran dielektrik zat cair padat memiliki kekuatan gagal yang berbeda beda,jika tekanan listrik naik akan terjadi kegagalan pada zat yang lebih lemah.

Dalam bahan dielektrik cair-padat organis, pelepasan mengakibatkan pemburukan perlahan-lahan dikarenakan :

Teknik Tegangan Tinggi Page 8

Page 9: Emp Aaaaaaaaa At

Disintegrasi dielektrika padat karena pemboman oleh elektron dan ion yang dihasilkan oleh pelepasan.

Aksi kimiawi pada dielektrik dari hasil-hasil ionisasi gas.

Suhu tinggi di daerah Pelepasan.

Dalam bahan dielektrik tak orgonomis, dengan kestabilan kimiawi tinggi pelepasan

Dalam kandungan gas dapat merusak bahan karena pemanasan setempat akibat pelepasan dapat menyebabkan tekanan-tekanan mekanis dalam bahan yang terakhir ini dapat membentuk retakan dan mengakibatkan kegagalan melalui retakan.

2.2.4 Kekuatan KegagalanDari semua teori yang membahas tentang kegagalan zat cair tidak memperhitungkan

hubungan antara panjang ruang celah (sela) dengan kekuatan peristiwa kegagalan. Semuanya hanya membahas tentang kekuatan kegagalan maksimum yang dicapai. Namun dari semua teori diatas dapat ditarik suatu persamaan baru yang berisi komponen panjang ruangcelah dan komponen kekuatan peristiwa kegagalan pada benda cair, yaitu[15]:

Vb = Adn ........... (2-1)dimana:d : panjang ruang celahA : konstantan : juga konstanta yang nilainya < 1

II.2 TEKNIK PENGAMBILAN DATA ElektrodaElektrode yang digunakan dalam pengujian ini adalah elektrode bidang (plat). Elektrode bidang ini digunakan pada pengujian isolasi udara maupun minyak trafo. Elektrode bidang ini terbuat dari stainlees steel. Elektrode bidang dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini :

II.3 Rangkaian PengujianRangkaian pembangkitan tegangan AC pada gambar 3.2 adalah rangkaian yang

digunakan untuk mengetahui tegangan tembus pada pengujian. Rangkaian tersebut digunakan pada media isolasi udara maupun media isolasi minyak trafo.

Teknik Tegangan Tinggi Page 9

Page 10: Emp Aaaaaaaaa At

BAB IIIHASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

III.1 Hasil Pengujian3.1.1 Tegangan Tembus pada Isolasi MinyakTrafoPengujian tegangan tembus pada isolasi minyak trafo dilakukan pada kondisi temperatur 30 oC. Dengan menggunakan 2 jenis minyak trafo yaitu minyak trafo baru dan minyak trafo bekas.

III.2 Analisa Hasil Pengujian3.2.1 Perbandingan Tegangan Tembus Media

Isolasi Minyak Baru dan Minyak BekasGambar 4.4 memperlihatkan besarnya tega ngan tembus sebagai fungsi sela hasil

pengujian pada temperatur 30 oC pada media isolasi minyak baru dan minyak bekas.

Teknik Tegangan Tinggi Page 10

Page 11: Emp Aaaaaaaaa At

Gambar 4.4 Grafik tegangan tembus temperatur 30 oC,

Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa tegangan tembus pada isolasi minyak baru lebih besar dibandingkan dengan isolasi minyak bekas. Hal ini disebabkan karena pada minyak bekas terdapat kandungan partikel-partikel dan uap air yang menyebabkan ketidakmurnian pada minyak.

Apabila jumlah partikel yang melayang pada minyak sangat banyak, partikel-partikel tersebut akan membentuk semacam jembatan yang menghubungkankedua elektroda sehingga mengakibatkan terjadinya peristiwa kegagalan. Namun bila hanya terdapat sebuah partikel, partikel tersebut akan membuat perluasan area medan (local field enhancement) yang luasnya ditentukan oleh bentuk partikel itu sendiri.Jika perluasan area medan ini melebihi ketahanan benda cair, maka terjadilah peristiwa kegagalan setempat (local breakdown) yaitu terjadi di dekat partikel-partikel asing tersebut. Hal ini akan membuat terbentuknya gelembung-gelembung gas yang pada akhirnya juga menyebabkan peristiwa kegagalan pada minyak tersebut.

Pada minyak bekas cenderung memiliki kadar uap air yang lebih besar daripada minyak baru. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada saat medan listrik yang tinggi, molekul uap air yang terlarut memisah dari minyak dan terpolarisasi membentuk suatu dipol. Jika jumlah molekul-molekul uap air benyak, maka akan terbentuk kanal peluahan. Kanal ini akan merambat dan memanjang sampai menghasilkan tembus listrik.

Ketidakmurnian ini sangat berpengaruh dalam kegagalan isolasi sehingga pada minyak bekas akan lebih mudah terjadi discharge dibandingkan dengan minyak baru karena kekuatan isolasi minyak bekas sudah tidak sebagus minyak baru.

3.2.2 Perbandingan Tegangan Tembus Udaradengan Minyak Trafo

Gambar 4.5 memperlihatkan grafik karakteristik tegangan tembus isolasi udara dan minyak sebagai fungsi jarak sela, hasil pengujian pada kondisi ruang (30 oC).

Teknik Tegangan Tinggi Page 11

Page 12: Emp Aaaaaaaaa At

Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa tegangan tembus pada minyak lebih besar dibandingkan dengan udara. Hal ini disebabkan karena kekuatan dielektrik minyak lebih besar daripada udara, kar ena permitivitas relatif minyak lebih tinggi daripada permitivitas relaitif udara (er minyak = 2.3 sedangkan er udara = 1). Hal ini berarti bahwa media isolasi minyak lebih baik daripada media isolasi udara jika digunakan dalam peralatan tegangan tinggi.

RANGKUMAN

1.Kegagalan pada isolasi zat cair dapat bersumber (teori kegagalan intrinsik) atau diawali karena adanya Zat tak murni pada isolasi cair seperti gelembung gas,Bola cair dan butiran padat, yang selanjutnya dapat Menyebabkan kegagalan total. Karena itu muncul Beberapa teori kegagalan pada isolasi zat cair yaitu Teori kegagalan elektronik,teori kegagalan, bola cair Dan butiran padat dalam isolasi zat cair. Kegagalan Pada isolasi cair-padat adalah akibatpembukuran. adaDua macam pemburukan yaitu pemburukan karena pelepasan dalam dan pemburukan elektrokimiawi adalah penyebab utama pada kegagalan dielektik kertas-dicelup minyak pada dielektik kapasitor.

2. Tegangan tembus pada isolasi minyak cenderung meningkat seiring pertambahan jarak selaelektroda, semakin besar jarak sela elektroda maka tegangan tembusnya akan semakin besar juga. Hal ini sesuai dengan teori yang ada mengenai pengaruh jarak sela.

3. Tegangan tembus pada isolasi minyak baru pada jarak yang sama lebih besar dibandingkantegangan tembus pada isolasi minyak bekas.

Teknik Tegangan Tinggi Page 12