endapan emas epitermal

2
ENDAPAN EMAS EPITERMAL A. Genesa Endapan Emas Epitermal : Jenis endapan emas epitermal pada 500 m bagian atas dari suatu sistem hidrotermal. Disini terjadi perubahan-perubahan suhu dan tekanan yang maksimum yang mengalami fluktuasi-fluktuasi yang cepat. Fluktuasi-fluktuasi tekanan ini menyebabkan perekahan hidraulik (hydraulic fracturing), pendidihan (boiling), dan perubahan-perubahan hidrologi sistem yang mendadak. Proses-proses fisika ini secara langsung berhubungan dengan proses-proses kimiawi yang menyebabkan mineralisasi. B. Hubungannya dengan himpunan mineralnya : Terdapat suatu kelompok unsur-unsur yang umumnya berasosiasi dengan mineralisasi epitermal, meskipun tidak selalu ada atau bersifat eksklusif dalam sistem epitermal. Asosiasi klasik unsur-unsur ini adalah: emas (Au), perak (Ag), arsen (As), antimon (Sb), mercury (Hg), thallium (Tl), dan belerang (S). Dalam endapan yang batuan penerimanya karbonat (carbonat- hosted deposits), arsen dan belerang merupakan unsur utama yang berasosiasi dengan emas dan perak, beserta dengan sejumlah kecil tungsten/wolfram (W), molybdenum (Mo), mercury (Hg), thallium (Tl), antimon (Sb), dan tellurium (Te); serta juga fluor (F) dan barium (Ba) yang secara setempat terkayakan. Dalam endapan yang batuan penerimanya volkanik (volcanic-hosted deposits) akan terdapat pengayaan unsur-unsur arsen (As), antimon (Sb), mercury (Hg), dan thallium (Tl); serta logam-logam mulia (precious metals) dalam daerah-daerah saluran fluida utama, sebagaimana asosiasinya dengan zone-zone alterasi lempung. Logam-logam dasar (base metals) karakteristiknya rendah dalam asosiasinya dengan emas-perak, meskipun demikian dapat tinggi pada level di bawah logam-logam berharga (precious metals) atau dalam asosiasi-nya dengan endapan-endapan yang kaya perak dimana unsur mangan juga terjadi. Cadmium (Cd), selenium (Se) dapat berasosiasi dengan logam-logam dasar; sedangkan fluor (F), bismuth (Bi), tellurium (Te), dan tungsten (W) dapat bervariasi tinggi kandungannya dari satu endapan ke endapan yang lainnya; serta boron (B) dan barium (Ba) terkadang terkayakan. Kebanyakan emas epitermal terdapat dalam vein-vein yang berasosiasi dengan Alterasi Quartz-Illite yang menunjukkan pengendapan

Upload: muhammad-hafidz-saifullah

Post on 27-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

All about minerals deposit

TRANSCRIPT

Page 1: Endapan Emas Epitermal

ENDAPAN EMAS EPITERMAL

A. Genesa Endapan Emas Epitermal :

Jenis endapan emas epitermal pada 500 m bagian atas dari suatu sistem hidrotermal. Disini terjadi perubahan-perubahan suhu dan tekanan yang maksimum yang mengalami fluktuasi-fluktuasi yang cepat. Fluktuasi-fluktuasi tekanan ini menyebabkan perekahan hidraulik (hydraulic fracturing), pendidihan (boiling), dan perubahan-perubahan hidrologi sistem yang mendadak. Proses-proses fisika ini secara langsung berhubungan dengan proses-proses kimiawi yang menyebabkan mineralisasi.

B. Hubungannya dengan himpunan mineralnya :

Terdapat suatu kelompok unsur-unsur yang umumnya berasosiasi dengan mineralisasi epitermal, meskipun tidak selalu ada atau bersifat eksklusif dalam sistem epitermal. Asosiasi klasik unsur-unsur ini adalah: emas (Au), perak (Ag), arsen (As), antimon (Sb), mercury (Hg), thallium (Tl), dan belerang (S). Dalam endapan yang batuan penerimanya karbonat (carbonat-hosted deposits), arsen dan belerang merupakan unsur utama yang berasosiasi dengan emas dan perak, beserta dengan sejumlah kecil tungsten/wolfram (W), molybdenum (Mo), mercury (Hg), thallium (Tl), antimon (Sb), dan tellurium (Te); serta juga fluor (F) dan barium (Ba) yang secara setempat terkayakan. Dalam endapan yang batuan penerimanya volkanik (volcanic-hosted deposits) akan terdapat pengayaan unsur-unsur arsen (As), antimon (Sb), mercury (Hg), dan thallium (Tl); serta logam-logam mulia (precious metals) dalam daerah-daerah saluran fluida utama, sebagaimana asosiasinya dengan zone-zone alterasi lempung. Logam-logam dasar (base metals) karakteristiknya rendah dalam asosiasinya dengan emas-perak, meskipun demikian dapat tinggi pada level di bawah logam-logam berharga (precious metals) atau dalam asosiasi-nya dengan endapan-endapan yang kaya perak dimana unsur mangan juga terjadi. Cadmium (Cd), selenium (Se) dapat berasosiasi dengan logam-logam dasar; sedangkan fluor (F), bismuth (Bi), tellurium (Te), dan tungsten (W) dapat bervariasi tinggi kandungannya dari satu endapan ke endapan yang lainnya; serta boron (B) dan barium (Ba) terkadang terkayakan. Kebanyakan emas epitermal terdapat dalam vein-vein yang berasosiasi dengan Alterasi Quartz-Illite yang menunjukkan pengendapan dari fluida-fluida dengan pH mendekati netral (Fluida-fluida Khlorida Netral). Dalam alterasi dan mineralisasi dengan jenis fluida ini, emas dijumpai dalam vein, veinlet, breksi ekplosi atau breksi hidrotermal, dan stockwork atau stringer Pyrite+Quartz yang berbentuk seperti rambut (hairline). Emas epitermal juga terdapat dalam Alterasi Advanced-Argillic dan alterasi-alterasi sehubungan yang terbentuk dari Fluida-fluida Asam Sulfat. Dalam alterasi dan mineralisasi dengan jenis fluida ini, emas dijumpai dalam veinlet, batuan-batuan silika masif, atau dalam rekahan-rekahan atau breksi-breksi dalam batuan yang tersilisifikasikan, serta dapat hadir bijih tembaga seperti enargite, luzonite, dan covelite.

C. Keterdapatannya di Indonesia :

Endapan emas epitermal salah satunya seperti Waterfall terletak di Kahayan Hulu Propinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis terletak pada posisi 113 derajat 28 08 – 113 derajat 29 42.2 E dan 00 derajat 28 50.7 – 00030 10.1 S. Alterasi hidrotermal berkembang dengan baik menghasilkan urat-urat kuarsa maupun kalsit (stockwork) yang membawa bijih emas dan mineral-mineral sulfida lainnya seperti pirit, chalkopirit, sphalerit, hematit, magnetit, kovelit, bornit dan galena. Di Waterfall terdapat tiga zone alterasi hidrotermal, yaitu zone karbonat-kalsit-serisit/muskovit (zone phillik), zone klorit-kalsit- kuarsa-epidot (zone propilitik dalam)

Page 2: Endapan Emas Epitermal

dan zone karbonat- klorit-zeolit-silika (zone sub propilitik). Dari analisis petrografi dan inklusi fluida didapatkan endapan emas Waterfall termasuk kedalam tipe endapan sulfida rendah (low sulphidation), terbentuk pada temperatur antara 240 derajat -250 derajat C dengan salinitas 8.15, 5.50 dan 4.03% berat NaCl ekivalen. Endapan ini terbentuk pada kedalaman 350-417 m di bawah paleo surface, berada pada bagian atas zone logam dasar (base metals). Eksplorasi diarahkan pada zone propilitik dalam yang banyak mengandung mineral bijih.