epilepsi umum tipe bangkitan tonik klonik.pdf
TRANSCRIPT
EPILEPSI UMUM IDIOPATIK TIPE
BANGKITAN TONIK KLONIKOleh: Qonitatun Nahdliyyah
08711075
Identitas
Nama : Tn. T
Umur : 49 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Desa Sawojajar, Brebes,
Jawa Tengah
Keluhan Utama
KEJANG
RPS
Serangan kejang pertama kali dialami Tn. T pada tahun 1987 tepatnya saat beliauberusia 26 tahun dan terjadi terakhir kali pada awal tahun 2010. Serangan kejangbiasanya terjadi dua kali setahun. Tn. T mengatakan serangan biasanya kambuhjika Tn. T banyak pekerjaan dan begadang. Jika serangan akan kembali terjadi awalnyakepalanya akan menengok ke kananberulang-ulang.
Lanjutan RPS
Beliau tidak merasakan pusing, demam, atau keluhan lain sebelum serangan. Menurut keterangan istrinya seranganterjadi pada saat beraktivitas sekitar 5-10 menit. Pada saat serangan Tn. T tidaksadar. Tn. T tiba-tiba jatuh dan badantampak kaku, tangan dan kaki berkelojotan, mulut mengeluarkan busatetapi tidak sampai menggigit lidah dantidak sampai buang air kecil atau besar.
Lanjutan RPS
Setelah serangan berakhir sadar kembali, tidak ingat yang baru terjadi, hanya merasakelelahan dan tertidur. Bahkan kadang beliaubisa langsung beraktivitas kembali. Tn. T dulupernah mencoba memeriksakan dirinya kepuskesmas dan dokter mengatakan bahwabeliau menderita penyakit ayan. Setelah ituTn. T tidak pernah lagi kontrol dan tidakteratur minum obat. Namun saat Tn. T merasa kejang akan kembali terjadi beliauminum jamu penenang, setelah itu pikirannyaterasa adem dan tertidur.
Ax. sistem
Sistem serebrospinal : pusing (-), demam (-)
Sistem kardiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
Sistem respirasi : sesak nafas (-),batuk (-), pilek (-)
Sistem digesti : BAB tidak ada keluhan, mual (-), muntah(-)
Sistem uropoetika : BAK tidak ada keluhan
Sistem integumentum : benjolan (-), bengkak (-), kemerahan (-)
Sistem muskuloskeletal : nyeri sendi (-), kesemutan(-),
mati rasa (-)
RPD
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya
(+), pertama kali pada tahun1987
Riwayat kejang pada saat bayi (-)
Riwayat stroke (-)
Riwayat penyakit gula dan darah tinggi
tidak tahu
Riwayat trauma kepala (-)
Riwayat mondok (-)
RPK
Keluarga dengan riwayat kejang yang
sama (-)
Keluarga dengan riwayat stroke (-)
Keluarga dengan riwayat penyakit gula
dan darah tinggi (-)
RPL
Tetangga dengan keluhan kejang (-)
Konsumsi alkohol (-)
Tn. T dulu merokok tapi sudah 5 tahun
berhenti
Px. Neurologis
Diagnosis
DD :
◦ Epilepsi umum idiopatik tipe bangkitan tonik-
klonik
◦ Pseudoepilepsi
◦ Sinkop
◦ Sindrom Hiperventilasi
Lanjutan Diagnosis
Diagnosis Kerja:
◦ EPILEPSI UMUM IDIOPATIK TIPE
BANGKITAN TONIK-KLONIK
Planning
Px. Penunjang :
◦ Px. Darah Lengkap
◦ EEG
◦ CT Scan
Lanjutan Planning
Penatalaksanaan
◦ Farmakoterapi : Karbamazepin
◦ Nonfarmakoterapi :
Edukasi pd pasien
Menghindari faktor pencetus
Resume Anamnesis
Alasan DD/ Dx. Kerja
Anamnesis
pemeriksaan klinik
pemeriksaan EEG dan radiologis
Cont. Alasan DD/ Dx. Kerja
Anamnesis → sangat penting
◦ Autoanamnesis
◦ Alloanamnesis (anggota keluarga, teman)
mengenai kejang atau bangkitan yang terjadi pada
pasien
penyebab atau faktor yang mempengaruhi terjadinya
kejang
kondisi neurologis pasien
Cont. Alasan DD/ Dx. Kerja
3 Langkah Dx. Epilepsi
1. Pastikan Epilepsi/ bukan
2. Tentukan jenis bangkitan
3. Tentukan sindrom Epilepsi + etiologi
Cont. Alasan DD/ Dx. Kerja
1. Pastikan Epilepsi / bukan!
◦ Ditegakkan atas dasar : Bangkitan berulang
(Min.2x)
◦ Tn. T → EPILEPSI
Cont. Alasan DD/ Dx. Kerja2. Tentukan Jenis Bangkitan!
ILAE 1981:
Cont. Alasan DD/ Dx. Kerja
3. Tentukan Sindrom Epilepsi + Etiologi!
ILAE 1989
Cont. Alasan DD/ Dx. Kerja
DD :
1. Pseudoepilepsi◦ ada faktor presipitasi berupa emosi, ekstremitas
bergerak-gerak dengan keras tetapi tidak ritmis, dan kesadaran tetap baik.
2. Sinkop◦ gangguan kesadaran disertai hilangnya tonus motorik.
Sinkop karena hipoksia serebral dengan proses lambat didahului gejala malaise, dapat dilengkapi dengan gangguan sensorik, antara lain pandangan kabur, vertigo, tinitus, atau gangguan pendengaran yang lainnya. Bila berlanjut penderita dapat kehilangan kesadarannya dan terjatuh ke lantai atau tanah. Sesudah jjatuh maka dapat terjadi spasmus tonik dan gerakan klonik, dapat juga sampai terjadi inkontinensia urin
Cont. Alasan DD/ Dx. Kerja
DD
3. Sindrom hiperventilasi
◦ biasanya diinduksi oleh stres, cemas, dan rangsang emosional lainnya. Dapat menimbulkan gejala-gejala neurologik, kardiovaskuler, respirasi, gastrointestinal, dan muskuloskeletal. Pada hiperventilasi dapat terjadi penurunan perfusi serebral yang kemudian menimbulkan gejala atau keluhan seperti melayang, pandangan kabur, cemas dan kehilangan kesadaran.
Alasan Planning Px. Penunjang
Px. Darah Lengkap
CT Scan
EEG
Cont. Alasan Planning Px. Penunjang
Px. Darah Lengkap
◦ Indikasi adanya kelainan sistemik (ex:
hipoglikemi, hiponatremi, uremi, dll)
Cont. Alasan Planning Px. Penunjang
CT scan
◦ Mendeteksi adanya infark, hematom, tumor
Cont. Alasan Planning Px. Penunjang
EEG◦ elektroda yang ditempelkan di kulit kepala dengan
pasta konduktif untuk mendeteksi aktivitas listrik spontan di otak
◦ Pada epilepsi pola EEG dapat membantu untuk menentukan jenis dan lokasi bangkitan
◦ Pola epileptiform ini juga dapat muncul pada orang normal yaitu sekitar 1-2 %
◦ Sebaliknya, rekaman EEG pada penderita epilepsi yang dalam kondisi sadar dan istirahat dapat menunjukkan gambaran normal
◦ Px. EEG saja tidak dapat digunakan untuk menetapkan atau meniadakan diagnosis epilepsi
Alasan Planning Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Tujuan Penatalaksanaan Farmakologi:
◦ Menyembuhkan
◦ Bila tidak mampu menyembuhkan paling tidak
membatasi gejala-gejala
◦ Mengurangi efek samping pengobatan dg
menggunakan satu jenis obat
Cont. Alasan Planning Penatalaksanaan
epilepsi umum idiopatik tipe bangkitan
tonik-klonik dapat diberikan
Karbamazepin, Asam Valproat, dan
Fenitoin. Ketiganya sebagai terapi inisial.
Sebagai second-line drugs dapat digunakan
Lamotrigin, Oxkarbazepin.