ergonomi _ muwahidinahsan_r0211036.docx

Upload: rizky-rahman

Post on 15-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

12

MAKALAH ERGONOMI

PENGARUH SIKAP KERJA TERHADAPPENYAKIT AKIBAT KERJA

Muwahidin AhsanR.0211036

PROGRAM STUDI D IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARETSurakarta2012

i

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiDAFTAR ISI......................................................................................................................iiBAB I. PENDAHULUAN..1A. Latar Belakang.1B. Tujuan..2C. Manfaat2BAB II. PEMBAHASAN.3BAB III. SIMPULAN DAN SARAN11A. Simpulan.11B. Saran..11DAFTAR PUSTAKA1210

11

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia merancang suatu sistem kerja, sehingga manusia dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman. Fokus dari ergonomi adalah manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur dan lingkungan dan pekerja serta kehidupan sehari-hari dimana penekanannya adalah pada ergonomi manusia. Para operator dalam melakukan pekerjaannya, posisi kerja mereka tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi yaitu terlalu membungkuk, jangkauan tangan yang tidak normal. Alat yang terlalu kecil, dan lain-lain. Sehingga dari posisi kerja operator tersebut dapat mengakibatkan timbulnya berbagai permasalahan yaitu kelelahan dan rasa nyeri pada punggung akibat dari duduk yang tidak ergonomis tersebut, timbulnya rasa nyeri pada bahu dan kaki akibat ketidaksesuaian antara pekerja dan lingkungan kerjanya. Permasalahan yang berkaitan dengan faktor ergonomi umumnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara pekerja dan lingkungan kerja secara menyeluruh termasuk peralatan kerja. Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat atau peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai

Untuk itu dalam penulisan makalah ini bergerak dalam bidang perancangan ulang stasiun kerja dengan kondisi yang dapat menunjang peningkatan kerja dari operatornya. Karena dengan kondisi kerja aman, nyaman, tentram dan menyenangkan, manusia sebagai pekerja akan mencapai produktivitas yang tinggi serta dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

B. Tujuan1. Mengaplikasikan metode pengukuran antropometri (antropometric methods) dalam perancangan sistem kerja.2. Memahami pengaruh dari lingkungan fisik pada manusia dalam suatu sistem kerja.

C. Manfaat1. Bagi MahasiswaMemberikan pengetahuan pada mahasiswa mengenai fungsi antropometri dalam kehidupan sehari-hari.2. Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerjaa. Meningkatkan kemampuan dan kualitas mahasiswa dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dunia kerjab. Menambah referensi kepustakaan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.BAB IIPEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan beberapa gambar yang diambil di sebuah pabrik batik di daerah Laweyan. Gambar berikut merupakan gambaran sikap kerja para karyawan saat mereka sedang bekerja. Dan kemudian dari gambar itulah nantinya penulis akan mengidentifikasi dan menganalisis tentang akibat yang dapat ditimbulkan oleh sikap kerja tersebut.1. Sterilisasi bahan (mori)Pada tahap ini tidak terjadi posisi kerja yang tidak ergonomi sebab pengerjaannya sudah menggunakan mesin. Jadi pengerjaannya gampang dan efisien.2. Membuat Pola atau Pengecapan

Posisi kerja :Pekerjaan pengecapan dilakukan dengan berdiri sambil membungkuk (bending). Ini dapat menyebabkan Low Back Pain yang ditandai dengan rasa nyeri di bagian pinggang. Posisi ini diakibatkan oleh jangkauan obyek yang telalu jauh sehingga untuk meraihnya diperlukan gerakan membungkuk. Stasiun kerja yang berupa meja memang dibuat sedemikian rupa kurang lebih setinggi pinggang karena pekerjaan ini memerlukan penekanan yang kuat. Apabila meja terlalu tinggi maka malah akan menyebabkan cepat lelah.

Ini dapat dicegah dengan mengubah posisi kerja seperti berikut:

Dengan mendekatkan tubuh pada obyek yang akan dicap maka tubuh tidak perlu melekukan gerakan membungkuk. Tindakan seperti ini memang terlihat tidak terlalu penting, namun pperlu dilakukan untuk mengurangi bahaya ergonomi.

Pada gambar yang lain, pengecapan juga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja karena kesalahan sikap saat bekerja. Posisi seperti ini dinamakan over reaching, yang berarti menjangkau terlalu jauh. Ini menyebabkan peregangan pada otot, dan bisa menyebabkan kram atau nyeri. Hal yang pelu dilakukan pun sama dengan yang sebelumnya, yaitu mendekatkan tubuh ke obyek yang akan dicap.

Dan juga pada pengecapan dibutuhkan penekanan dan kekuatan secara bersamaan. Dalam hal ini dinamakan holding & pushing (memegang dan menekan) seperti pada gambar ini:

Untuk mengurangi kram dan kelelahan yang terlalu cepat, maka dibutuhkan stretching sebelum dan sesudah bekerja selama 20 menit.

Berikut adalah posisi leaning atau bekerja dengan tidak dalam keadaan seimbang atau bisa juga disebut bersandar.

Posisi ini bisa menyebabkan jatuh jika terjadi suatu gangguan, dan juga dapat menyebabkan encok atau nyeri tulang belakang.

Posisi bersandar

Posisi menyandarkan perut seperti di atas dapat memberikan tekanan pada perut, sehingga perut akan terasa sakit baik saat atau setelah bekerja. Untuk mengurangi sikap yang kurang ergonomis ini dapat dilakukan dengan berpindah ke sisi meja yang lain sehingga perut tidak perlu bersandar pada meja.

Namun ada juga PAK yang disebabkan pada saat membuat pola batik

Posisi berdiri menggunakan lutut seperti ini dinamakan kneeling. Bila terlalu lama bisa menyebabkan nyeri dan juga peregangan pada otot. Posisi seperti ini juga akan membuat punggung terasa sakit.Hal ini dapat dicegah dengan meggunakan peralatan seperti meja dan kursi yang sesuai dengan tubuh pekerja.

Sedangkan foto berikut adalah twisting yaitu gerakan memutar, gerakan ini terjadi ketika pekerja menempelkan malam dan kemudian mengecapkannya pada kain. Sehingga terjadi gerakan memutar pinggang. Posisi ini bisa menyebabkan nyeri pada pinggang.

Mudah saja dalam mengatasinya, kita hanya perlu mengarahkan/menghadapkan tubuh pada obyek yang akan dikerjakan. Sehingga tidak perlu melakukan gerakan memutar pinggang.

3. Pewarnaan

Posisi kerja :Pekerjaan pewarnaan seperti di atas dilakukan pada posisi duduk di lantai/jongkok yang disebut squating. Dapat menyebabkan nyeri pada pinggang dan kram pada kaki. Pekerjaan ini akan lebih baik jika dilakukan dengan berdiri atau menggunakan kursi.

Dalam metode pewarnaan yang lain:

Gerakan membungkuk (bending) yang disertai menjangkau dengan berlebihan (over reaching) mengakibatkan peregangan otot dari ujung kaki, paha, naik terus ke atas hingga ke bahu. Karena pekerjaan ini juga butuh penekanan yang kuat, untuk dapat meminimalisir terjadinya peregangan otot yang berlebih, dapat diatasi dengan mendesain ulang stasiun kerja, yaitu dengan membuat stasiun kerja sedikit lebih pendek. Atau dengan cara lain yaitu dengan menggunakan papan untuk pijakan kaki. Sehingga dapat meminimalisir peregangan otot.

Pada gambar lain di atas, posisi tangan yang terlalu melebar dan terus-menerus pada posisi itu dapat menyebabkan fatigue, sehingga diperlukan peregangan setiap 15 menit.

4. PenjemuranPada proses ini kain didiamkan selama 12 jam agar kering, namun mohon maaf tidak dapat memaparkan foto karena pada saat itu sedang tidak dilakukan pengerjaan pekerjaan tersebut.

5. PencucianLalu proses selanjutnya dicuci lagi agar supaya kain lebih halus dan tidak luntur.

Posisi kerja : berdiri dengan mengaduk-aduk kain dengan menggunakan satu tangan dan saat mentiriskan dengan menggunakan satu tangan pula, dengan lengan di atas bahu.Posisi seperti ini tidak ergonomis, karena tidak baik jika bekerja dengan posisi lengan di atas bahu , nantinya akan menyebabkan peregangan otot yang membuat kita cepat lelah dan nyeri pada bahu. Mungkin jika dilakukan dengan dua tangan akan lebih efektif dan efisien, karena akan menjadi lebih ringan jika menggunakan kedua tangannya.

6. FinishingTahap terakhir dalam proses pembuatan batik agar batik siap dipasarkan.

Gerakan di atas yaitu twisting sambil pushing yang mengharuskan memutar pingggang dan tangan menekan, sehingga dibutuhkan tenaga yang besar. Diperlukan pemanasan dan stretching dalam pekerjaan ini agar tidak cepat capek dan nyeri. Cara lain dengan mendesain ulang alat yang digunakan. Misal dengan memberi pemberat di bagian atas alat untuk membantu menekan. Lalu tuas untuk pegangan tangan dibuat lebih panjang, sehingga kita tinggal mendorong saja dari sisi satu ke sisi yang lain tanpa harus memutar pinggang.

Posisi jongkok atau squating seperti pada gambar di atas ada baiknya jika dilakukan dengan duduk saja. Jika dilakukan dengan pastilah akan terasa lebih nyaman.

6. PengemasanPosisi kerja : proses pengemasan dalam posisi berdiri membungkuk.BAB IIISIMPULAN DAN SARAN

A. SimpulanSikap kerja saat bekerja merupakan suatu hal yang penting bagi seorang pekerja. Karena sikap kerja dapat menyebabkan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Penyakit Akibat Kerja disebabkan oleh sikap kerja yang salah atau tidak ergonomis. Untuk mengurangi terjadinya Penyakit Akibat Kerja, dapat diatasi dengan :1. Pemanasan dan stretching saat bekerja.2. Membiasakan bekerja secara aman (dengan postur yang alami atau natural).3. Mendesain ulang stasiun kerja.

B. SaranDari hasil analisa ini, maka disarankan perusahaan dapat menetapkan target yang lebih besar dari target yang sedang ada, jika perlu diterapkan sistem bonus atau Insentif untuk pencapaian hasil diatas target atau standar yang telah ditetapkan. Dengan begini tentunya operator akan lebih bersemangat untuk segera menyelesaian pekerjaannya.Faktor lingkungan kerja seperti suhu (temperatur), kelembaban, kebisingan (noise) sebaiknya turut diperhatikan , sehingga mendukung tercapainya tujuan yaitu peningkatan produktivitas kerja operator.

DAFTAR PUSTAKA

Barnes, R.M. 1980. Motion and Time Study. Toronto : John Wiley & Sons.

Bridger, R.S. 1995. Introduction to Ergonomics. McGRAW-HILL.

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta : Guna Widya.

Ernest J. Human Factors In Engineering And Design. New Delhi. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.

J. Steven Moore; Arun Garg. 1998. The Affectiveness of Participatory Ergonomics in the Red Meat Packing Industri Evaluation of a Corporation. Journal 21 IE,47- 58.

Perdani, Penik Putri. 2001. Pendekatan ergonomi dalam perancangan ulang stasiun kerja operasi sablon manual sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Surabaya : ITS.

Wignjosoebroto Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak & Waktu. Jakarta : Guna Widya

Sutaji. 2000. Analisa dan redesign stasiun-stasiun kerja operasi tenun secara ergonomis untuk meningkatkan produktifitas. Surabaya : ITS.

Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sutalaksana dkk. 1997. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung : ITB.

1