estimasi beta dr. titik inayati,se.,mm · estimasi beta dr. titik inayati,se.,mm 8/55. kajian...

40
BAB XII ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

BAB XII

ESTIMASI BETA

DR. TITIK

INAYATI,SE.,MM

8/55

Page 2: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA

Keterterapan Beta dalam Penelitian

Penggunaan beta sebagai salah satu variabel penelitian telah banyak dilakukan baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

Studi yang dilakukan di dalam negeri :

Agoeng (2000) dan Hadinugroho (2002) menunjukan bahwa return tidak dipengaruhi oleh beta.

Tandelilin (2001) menemukan bahwa beta portofolio

saham mampu menjelaskan return portofolio pada pasar bullish dan bearish.

8/55

Page 3: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA

Poerwanto (2001) yang menyelidiki hubungan antara beta

dengan return, menemukan bahwa untuk market excess

return positif terdapat hubungan positif antara beta dan

return, sedangkan untuk market excess return negatif

terdapat hubungan negatif antara beta dan return

Studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi beta juga

menunjukan hasil yang beragam :

Tandelilin (1997) menemukan bahwa variabel rasio keuangan

dan ukuran perusahaan mempengaruhi beta

Indriastuti (1999) dan Musliatun (2000) dengan memisahkan

periode analisis normal dan krisis 1997 menemukan bahwa

likuiditas, pertumbuhan, dan leverage keuangan

mempengaruhi beta

9/55

Page 4: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA

Sufiyati dan Na’im (2002) membuktikan bahwa beta dipengaruhi

oleh ukuran perusahaan

Suherman (2001) menguji pengaruh variabel dividen,

pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, likuiditas, leverage

keuangan, volatilitas laba, dan beta akuntansi terhadap beta.

Beta juga banyak dipakai dalam berbagai bentuk desain

penelitian studi peristiwa (event study) seperti penawaran

hak atas saham (right issue), pengumuman divide,

pengumuman merger dan akuisisi, pengumuman

pembelanjaan kapital dan perubahan komposisi manajemen.

10/55

Page 5: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA

Catatan Penting:

Sebagian besar penelitian tersebut

mengungkapkan hasil yang tidak konsisten

dengan teori. Hal mungkin disebabkan oleh

perbedaan metode dalam pengestimasian beta

sehingga menghasilkan variasi besaran beta.

11/55

Page 6: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA

Keterterapan Beta dalam Praktik

Beta digunakan oleh manajer investasi sebagai salah satu indikator dalam pengukuran kinerja portofolio yaitu dengan mengadopsi teknik yang dikemukakan Treynor (1965) dan Jensen (1969).

Beta juga digunakan untuk menghitung biaya modal ekuitas yang selanjutnya digunakan dalam penilaian perusahaan, penganggaran kapital, dan perhitungan economic value added (EVA).

12/55

Page 7: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

DESAIN PENELITIAN DALAM PENGESTIMASIAN BETA

Isu Pokok Dalam Estimasi Beta

Isu pengukuran return

Bagaimana seharusnya return diukur; indeks apa yang

seharusnya digunakan untuk mewakili pasar; berapa lama

periode observasi yang digunakan; dan interval

penyampelan apa yang harus digunakan.

Isu yang berkaitan dengan asumsi model regresi

Apakah residual regresi berdistribusi normal; apakah

residual regresi memiliki varian yang sama; apakah residual

regresi tidak berkorelasi satu sama lain; apakah beralasan

jika diasumsikan bahwa beta adalah konstan sepanjang

periode pengestimasian; dan apakah ada variabel penjelas

yang dihilangkan.

13/55

Page 8: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Isu Pengukuran Return Tahap pertama untuk memperoleh estimasi beta adalah menghitung

nilai return sekuritas individual dan return pasar.

Discrete return versus continuously compounded returns.

Pengukuran returns harus mempertimbangkan penyesuaian

perubahan harga yang terjadi karena adanya perubahan

kapitalisasi

Raw return versus excess return.

Ukuran return berupa return periodik yang belum disesuaikan

dengan return aset-aset lain yang menjadi benchmark.

Nominal return versus real return.

Return yang belum disesuaikan terhadap harapan adanya inflasi

(inflationary expectation).

14/55

DESAIN PENELITIAN DALAM PENGESTIMASIAN BETA

Page 9: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

CONTOH: STUDI EMPIRIS PENGESTIMASIAN BETA

Data dan Sampel Penelitian :

Studi empiris dimaksudkan untuk memberi ilustrasi praktis tentang isu-isu dan prosedur-prosedur pengestimasian yang dapat menghasilkan estimasi beta yang berbeda.

Studi ini menggunakan harga saham harian, mingguan, dan bulanan yang diobservasi dari 18 perusahaan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sampel perusahaan dipilih secara acak dan mewakili 18 sub-industri dari industri pemanufakturan

22/55

Page 10: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Model analisis penelitian ini didasarkan pada model pasar (market model) yaitu returnhistoris saham diregresi dengan returnhistoris suatu proksi portofolio pasar (return indeks pasar).

Fokus studi empiris ini mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan isu pengukuran return dan isu asumsi model regresi

23/55

CONTOH: STUDI EMPIRIS PENGESTIMASIAN BETA

Page 11: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Tabel di bawah ini menunjukan perbedaan estimasi

beta dengan berbagai cara pengukuran return yang

meliputi:

(1) raw return diskrit dan kontinyu

(2) excess return diskrit dan kontinyu

(3) return riil diskrit dan kontinyu.

Kesimpulan Sementara Hasil Studi Empiris

Range yang lebar dari hasil-hasil estimasi beta

pada tabel tersebut membuktikan bahwa

pengestimasian beta sangat sensitif terhadap cara

pengukuran return.

24/55

CONTOH: STUDI EMPIRIS PENGESTIMASIAN BETA

Page 12: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Contoh Soal Return-return sekuritas A (RA) dan return-return pasar (RM) selama 10

minggu ditambah dengan return-return resiko (RBR) tampak di tabel berikut

ini:RA RM (RA –RA) . (RM -- RM) (RM –RM)²

7,5 % 4,0%

8,0 % 4,5%

9,0% 4,5%

10,0% 5,5%

10,5% 6,0%

11,5% 7,0%

11,0% 6,0%

12,0 % 6,5%

12,0% 7,5%

14,0% 8,0%

RM=5,95 %

Page 13: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Lanjutan latihan Soal

Page 14: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

BETA AKUNTANSI

Beta akuntansi dapat dihitung secara bersamaan

dengan beta pasar (yang menggunakan data

return).

Contoh soal:

Suatu pasar modal hanya mempunyai 3 macam

sekuritas, A, B dan C. Dengan demikian indek laba

pasar dapat dihitung dg cara rata-rata aritmatika

laba perusahaan A,B,C. Laba Akuntansi untuk

perusahaan A,B dan C dan indeks pasarnya selama

10 periode sbb:

Page 15: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Lanjutan Contoh Soal

1 EA EB EC EM

1 4,0 1,15 2,5 2,55

2 4,5 1,5 2,7 2,9

3 5,0 1,7 2,9 3,2

4 5,5 1,8 3,0 3,43

5 5,0 2,0 3,5 3,5

6 5,1 2,1 3,7 3,63

7 4,9 2,2 3,9 3,67

8 5,0 2,0 4,0 3,67

9 4,5 2,5 3,5 3,5

10 5,5 2,7 3,8 4,0

Rata-rata 4,9 1,965 3,35 3,405

Page 16: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Lanjutan Contoh Soal

1 Cov (EA.EM) Cov (EB.EM) Cov (EC.EM) Var(EM)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Total

Kovarian antara laba sekuritas A, B , C dan kovarian laba pasar sbb:

Page 17: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Lanjutan Contoh Soal

Page 18: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

INDEKS PASAR

Estimasi beta memerlukan suatu proxyuntuk portofolio pasar, karena portofolio pasar secara teoritis harus efisien, namun secara empiris sulit ditemui atau relatif tidak dapat diobservasi.

26/55

Page 19: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

INDEKS PASAR

Pengukuran Return Indeks Pasar

Value Weighted Vs Equally Weighted

Return value weighted memperhitungkan ukuran

relatif dari aset-aset individual.

Indeks pasar value weighted lebih sensitif terhadap

pergerakan harga dari perusahaan yang berukuran

besar.

Indeks equally weighted menimbang semua aset

seolah-olah aset-aset tersebut memberi pengaruh

yang sama, tanpa mempertimbangkan ukuran

relatifnya.

Indeks value weighted lebih baik karena lebih

konsisten dengan portofolio pasar yang sebenarnya.

27/55

Page 20: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

INDEKS PASAR

Pengukuran Return Indeks Pasar

Keluasan (Breadth) Indeks Pasar

Peneliti menggunakan indeks pasar sebagai proxy pasar

karena indeks pasar saham adalah indeks yang paling

tersedia, walaupun Stambaugh (1982) memperlihatkan

bahwa CAPM pada umumnya tidak sensitif terhadap

pemilihan proxy pasar, kita dapat menyimpulkan bahwa

semakin luas indeks, semakin baik indeks tersebut dijadikan

proxy.

Penyusunan dan penimbangan indeks dapat mempengaruhi

beta aset individual dan dapat mempengaruhi kesimpulan

yang ditarik dari aplikasi estimasi beta tersebut.

28/55

Page 21: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

INDEKS PASAR

Para peneliti seringkali tidak hanya tertarik

pada nilai estimasi beta, namun juga terhadap

signifikansi statistik estimasi tersebut. Ini

dapat diuji dengan menentukan apakah

estimasi tersebut berbeda dengan benchmark

tertentu, misalnya 0, 1, ataupun rata-rata

industri dan “goodness of fit” dari estimasi dan

modelnya dapat diketahui dari R2.

32/55

Page 22: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

PANJANG PERIODE ESTIMASI

Pemilihan panjang periode estimasi (t) dalam OLS

dihadapkan pada trade-off antara kebutuhan

sampel yang besar untuk memperoleh estimasi

statistik yang reliable dengan penggunaan data

yang relevan pada periode di mana estimasi beta

diaplikasikan

Estimasi beta tampak stabil untuk periode empat

hingga lima tahun. Oleh karena itu, ketika

dihadapkan pada interval bulanan, data lima tahun

sering digunakan sebagai rule of thumb, meskipun

demikian, variasi rule of thumb ini sangat beragam

34/55

Page 23: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

SAMPLING INTERVAL

Peneliti juga harus memilih sampling interval

untuk pengukuran return, misalnya interval

return harian, mingguan, atau bulanan.

Interval intraday cenderung menghasilkan

estimasi beta yang tidak stabil dan tidak

reliable. Sebaliknya, interval kwartal tahun

(quarterly interval) cenderung menghasilkan

jumlah observasi yang kurang memadai karena

periode pengamatan yang terlalu panjang

37/55

Page 24: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

SAMPLING INTERVAL

Perubahan beta diargumentasikan sebagai fungsi dari

frekuensi perdagangan, yang berkaitan dengan ukuran

perusahaan.

Ketika interval return diperpanjang, beta saham-saham

kecil (tipis diperdagangkan) meningkat sedangkan beta

saham-saham besar (sering diperdagangkan) menurun.

38/55

Page 25: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

ASUMSI DISTRIBUSIONAL

Prosedur Estimasi

Teknik standar yang digunakan untuk mengestimasi beta

adalah dengan menggunakan regresi OLS (ordinary least

square).

Penggunaan regresi OLS didasarkan pada asumsi penting

yaitu residual bersifat homoskedastik dan non-otokorelasi

antar residual.

Beberapa cara untuk mendeteksi penyimpangan

homoskedastik diantaranya uji-uji Goldfeld-Quandt,

Breusch-Pagan, dan White.

Pengujian penyimpangan non-otokorelasi antar residual

juga bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya uji-

uji Durbin-Watson dan Box-Pierce-Ljung.

40/55

Page 26: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

ASUMSI DISTRIBUSIONAL

Perlakuan terhadap Outliers

Outliers dapat terjadi karena kesalahan dalam

memasukkan data, namun dapat pula disebabkan

kejadian yang sebenarnya.

Keputusan untuk mengikutkan atau mengeluarkan outliers

tergantung pada konteks penelitian yang dilakukan.

Jika outliers adalah observasi yang real dalam artian bahwa

itu benar-benar terjadi dan mungkin terulang, maka

sangatlah dianjurkan untuk memasukkan outliers sebagai

sampel.

jika outliers adalah peristiwa yang unik sehingga peristiwa

itu mungkin tidak akan terjadi lagi, outliers tersebut

sebaiknya dikeluarkan dari analisis

41/55

Page 27: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

KESALAHAN PENGUKURAN DAN PERDAGANGAN TIPIS

Persoalan yang muncul biasanya berkaitan dengan

penggunaan data saham-saham yang tidak

diperdagangkan secara terus menerus (thin atau

nonsynchronous).

Nonsynchronous trading dapat mengakibatkan

estimasi beta dapat menjadi bias.

Beberapa teknik dianjurkan untuk mengatasi

masalah perdagangan tipis tersebut dalam

pengestimasian beta. Teknik-teknik tersebut

adalah Scholes dan Williams (1977), Dimson (1979),

dan Fowler dan Rorke (1983)

42/55

Page 28: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

STABILITAS BETA

Stabilitas inter-period

Mencakup pertanyaan “Apakah beta stabil antara periode

estimasi dengan periode aplikasi?”

Contoh periode aplikasi adalah “event window” dalam suatu

event study

Isu stabilitas beta inter-periode berkaitan dengan

kemungkinan pergeseran rata-rata beta

Stabilitas intra-period

Apakah beta stabil selama periode estimasi?”

Secara empiris, hal ini dapat ditangani dengan

memperkenalkan dan memasukkan time-varying betas.

43/55

Page 29: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

MEAN REVERSION

Beta pasar selalu bergerka menuju ke nilai satu,

sehingga beta portofolio pasar selalu bernilai satu.

Blume (1971, 1975) memperkenalkan isu risiko

yang berubah dan memperlihatkan bahwa setelah

periode tujuh tahun, beta saham individual

mempunyai kecenderungan regresi menuju grand

mean satu

Pendekatan Bayesian digunakan untuk

menyesuaikan tendensi mean reversion

44/55

Page 30: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

ISU RELEVAN LAINNYA DALAM PENGESTIMASIAN BETA

Estimator Beta Lainnya yang Telah Disesuaikan

terhadap Perdagangan Tipis

Menggunakan teknik “trade-to-trade”, dengan me-

match return aset dengan return pasar dengan basis

trade-to-trade.

Kesalahan-kesalahan (Errors) dalam Variabel-

variabel

Ball (1977) mengemukakan isu kesalahan pengukuran

dari perspektif umum, yaitu bahwa estimasi beta

menghadapi masalah “errors in variables” (EIV)

45/55

Page 31: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Structural Breaks

Suatu structural break adalah sebuah titik di mana

terdapat penggambaran yang jelas mengenai

kelompok-kelompok data

Masalah yang ditimbulkan oleh structural breaks

adalah data tidak dapat diterapkan dari suatu bagian

sampel untuk bagian-bagian lain dari sampel

Keberadaan structural breaks dapat dideteksi

dengan alat uji ekonometris seperti Chow test

46/55

ISU RELEVAN LAINNYA DALAM PENGESTIMASIAN BETA

Page 32: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Time-varying betas

bukti menunjukkan bahwa beta saham individual

dan beta portofolio adalah time varying

Tiga model umum telah diperkenalkan untuk

menjelaskan variasi waktu : (1) random walk, (2)

random coefficient approach, dan (3)

autoregressive process

47/55

ISU RELEVAN LAINNYA DALAM PENGESTIMASIAN BETA

Page 33: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Time-varying betas

Model random walk mengklaim bahwa estimasi beta

pada periode sekarang yang paling baik adalah beta

periode lalu.

Model random coefficient approach mengklaim

bahwa terdapat rata-rata jangka panjang di mana

terdapat variasi acak untuk setiap periode.

Model autoregressive process mengklaim bahwa

perbedaan antara beta periode sekarang dengan

rata-rata jangka panjang adalah fungsi dari

perbedaan antara nilai lampau beta dengan rata-

rata jangka panjang setiap periode.

48/55

ISU RELEVAN LAINNYA DALAM PENGESTIMASIAN BETA

Page 34: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Determinan-determinan Ekonomis dari Variasi Waktu

Alternatif spesifikasi estimasi model beta berdasarkan

variabel-variabel ekonomis.

Model beta dengan mempertimbangkan financial

leverage.

Model beta dengan pendekatan empiris dengan

mempertimbangkan beberapa variabel akuntansi.

Model beta dengan menggunakan operating leverage,

sebagai determinan beta.

Model beta dengan determinan beberapa variabel

makroekonomi seperti suku bunga, defisit anggaran,

defisit perdagangan, inflasi, dan harga minyak.

49/55

ISU RELEVAN LAINNYA DALAM PENGESTIMASIAN BETA

Page 35: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Variabel-variabel yang Dihilangkan

Mispesifikasi model beta berupa penghilangan

variabel independen yang relevan, seperti rasio

keuangan, efek seasonalities serta day-of-the-week

effect.

Catatan: Model regresi dapat mencakup efek ukuran

perusahaan, seasonal, dan efek-efek lainnya, namun

tidak didukung oleh landasan teoretis.

Pendekatan ini bersifat ad hoc dan bersifat model-

model empiris.

50/55

ISU RELEVAN LAINNYA DALAM PENGESTIMASIAN BETA

Page 36: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

PENGESTIMASIAN BETA UNTUK PERUSAHAAN PRIVAT

Beta Akuntansi

merupakan pendekatan yang dapat digunakan oleh

perusahaan privat untuk mendapatkan nilai beta

Return on equity industri digunakan sebagai proksi return

pasar sehingga dapat disusun model sebagai berikut:

ROEj = + j RM + e

Dalam hal ini:

ROE j= return on equity perusahaan privat individual

RM M = return on equity pasar (diproksi dari IHSG atau LQ

45).

51/55

Page 37: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Estimasi Beta dengan Teknik Hamada

Hamada mengemukakan model penyesuaian beta bila terdapat

perubahan leverage :

L = U [1 + (1 – T)(D/E)]

Dengan demikian, beta unleveraged dapat dihitung sebagai

berikut:

U = L / [1 + (1 – T)(D/E)]

Dalam hal ini:

L = Beta perusahaan yang memiliki leverage

U = Beta perusahaan yang tidak memiliki leverage

T = tingkat pajak perusahaan

D/E = rasio utang per ekuitas (debt to equity ratio).

52/55

PENGESTIMASIAN BETA UNTUK PERUSAHAAN PRIVAT

Page 38: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Soal :

Sebagai ilustrasi diketahui beta PT. Duta Pertiwi

Tbk. Yang dihitung berdasarkan return bulanan

pada tahun 2006 adalah 1,53 dengan rasio D/E

sebesar 1,46. Diasumsikan tingkat pajak yang

berlaku adalah 40%. Maka beta U dapat dihitung

sebagai berikut:

Jawab :

U = 1,53 / [1 + (1 – 40%)(1,46)]

= 0,819

CONTOH: PENGESTIMASIAN BETA UNTUK PERUSAHAAN PRIVAT

53/55

Page 39: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Soal:

PT A, sebuah perusahaan real estat dan

properti memiliki rasio D/E = 0,95.

Sedangkan rata-rata beta industri tersebut

adalah 1,3 dan rata-rata D/E = 1,05.

Diasumsikan tingkat pajak yang berlaku

adalah 40%. Berdasarkan data tersebut,

prosedur untuk mencari Beta A adalah:

54/55

PENGESTIMASIAN BETA UNTUK PERUSAHAAN PRIVAT

Page 40: ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM · ESTIMASI BETA DR. TITIK INAYATI,SE.,MM 8/55. KAJIAN LITERATUR TENTANG BETA Keterterapan Beta dalam Penelitian Penggunaan beta sebagai salah

Jawab:

Menghitung UI (beta unleveraged industri) :

UI = 1, 3 / [1 + (1 – 40%)(1,05)]

= 0,798

Menghitung L PT. A :

LA = 0,798 [1 + (1 – 40%)(0,95)]

= 1,252

55/55

PENGESTIMASIAN BETA UNTUK PERUSAHAAN PRIVAT