etanol biji mahoni dosis 50 mg
TRANSCRIPT
Etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg BB dan suspensi glibenklamid dosis 1 mg/kg BB pada menit ke-90
dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Grafik penurunan KGD pada menit ke-90 dibandingkan dengan menit ke-30
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian ekstrak etanol biji mahoni dosis
100mg/kg bb memeberikan efek penurunan kadar gula darah paling besar dibandingkan dengan suspensi
glibenklamid dosis 1 mg/kg bb dan ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mg /kg bb dan suspensi CMC
dosis 1 ml. Menurut analisis statistik diperoleh signifikan 0,002 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang
signifikan antar perlakuan .Untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antar perlakuan maka dilakukan
uji bea rata-rata duncan .Hasil uji beda rata-rata duncan terhadap kadar gula darah tikus pada menit ke-90
dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil perhitungan uji beda rata-rata duncan terhadap KGD tikus pada menit ke-90
PERLAKUANTaraf nyata α= 0,05
1 2Glibenklamid dsois 1mg/kg bb 141.0000EEBM 100 mg/kg bb 145.0000EEBM 50 mg/kg bb 164.1667suspensi CMC 1 ml 177.6667
Hasil analisis uji beda nyata rata-rata duncan menunjukan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit
ke-90 dengan pemberian ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg bb , glikbenklamid 1 mg/kg
bb tidak berbeda nyata .Artinya ,pada menit ke-90 ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg bb
memiliki potensi yang tidak berbeda dengan glibenklamid 1 mg/kg bb dalam menurunkan kadar gula
darah dalam tikus .Pada menit ke-90 pemberian ekstrak etanol dosis 50 mg/kg bb tidak berbeda nyata
dengan suspensi CMC dosis 1 ml . Menurut analisis statistik ,pada menit ke-90 ekstrak etanol biji mahoni
dengan dosis 100 mg dan glibenklamid 1 mg/kg bb memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan
dengan ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb.
Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-120
Penurunan kadar gula darah tikus dengan pemberian suspensi CMC dosis 1 ml. Suspensi ekstrak etanol
biji mahoni dosis 100 mg/kg bb ,suspensi ekstrak etanol biji mahoni 50 mg/kg bb dan suspensi
glibenklamid dosis 1 mg/kg bb pada menit ke-120 dpata dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Grafik penurunan KGD pada menit ke-120 dibandingkan dengan menit ke-30
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian ekstrak biji mahoni dosis 100
mg/kg bb memberikan efek penurunan kadar gula darah paling besar dibandingkan dengan suspensi
glibenklamid dosis 1 mg/kg bb . ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb dan suspensi CMC dosis 1
ml. Menurut analisis statistik diperoleh signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang
bermakna antar perlakuan maka dilakukan uji beda rata-rata duncan. Hasil uji beda rata-rata duncan
terhadap kadar gula darah tikus pada menit ke-120 dpat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 . Hasil perhitungan uji beda rata-rata duncan terhadap KGD tikus pada menit ke-120
PERLAKUANTaraf nyata α= 0,05
1 2EEBM 100 mg/kg BB 119.1667EEBM 50 mg/kg BB 124.8333GLIBENKLAMID Dosis mg/kg BB 126.6667SUSPENSI CMC 1 ml 167.0000
Hasil analisis uji beda nyata rata-rata duncan menunjukan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit
ke-120 dengan pemberian ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg bb ,glibenklamid 1 mg/kg
bb , dan etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb tdiak berbeda nyata . Namun berbeda nyata dengan
suspensi CMC dosis 1 ml . Artinya , pada menit ke 120 ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100
mg/kg bb , glibenklamid 1 mg/kg bb ,dan etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb memiliki potensi
yang tidak berbeda dalam menurunkan kadar gula drah dalam tikus .
Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-150
Penuruna kadar gula darah tikus dengan pemberian suspensi CMC dosis 1 ml .suspensi ekstrak etanol biji
mahoni dosis 100 mg/kg bb , suspensi ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb dan suspensi
glibenklamid dosis 1 mg/kg bbpada menit ke-150 dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 . Grafik penurunan KGD pada menit ke-150 dibandingkan dengan menit ke-30
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian ekstrak etanol biji mahoni dosis
100 mg/kg bb memberikan efek penurunan kadar gula darah paling besar dibandingkan dengan suspensi
glibenklamid dosis 1 mg/kg bbdan suspensi CMC 1 ml.Namun memiliki efek penurunan kadar gula darah
yang sama dengan ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb .Menurut analisis statistik , diperoleh
hasil signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan .untuk
mengetahui perbedaan yang bermakna antar perlakuan maka dilakukan uji beda rata-rata dunchan .Hasil
uji rata-rata duncan terhadap kadar gula darah tikus pada menit ke 150 dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 . Hasil perhitungan uji beda rata-rata duncan terhadap KGD tikus pada menit ke-150
PERLAKUANTaraf nyata α= 0,05
1 2GLIBENKLAMID Dosis mg/kg BB 99.1667EEBM 100 mg/kg BB 106.5000EEBM 50 mg/kg BB 107.8333SUSPENSI CMC 1 ml 142.6667
Hasil analisis uji beda nyata rata-rata duncan menunjukan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit
ke 150 an pemberian ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg bb ,glibenklamid 1 mg/kg bb
dan etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb tidak berbeda nyata .Namun berbeda nyata dengan
suspensi CMC dosis 1 ml .Artinya ,pada menit ke 150 ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg
bb ,glibenklamid 1 mg/kg bb dan etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb memiliki potensi yang
tidak berbeda dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus .
Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-180
Penurunana kadar gula darah tikus dengan pemberian suspensi CMC dosis 1 ml .suspensi ekstrak etanol
biji mahoni dosis 100 mg/kg bb ,suspensi ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb dan suspensi
glibenklamid 1 mg/kg bb pada menit ke 180 dapat dilihat pada gambar 9 .
Gambar 9. Grafik penurunan KGD pada menit ke 180 dibandingkan dengan menit ke 30
Dari gambar diatas maka dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian ekstrak etanol biji mahoni
dosis 100 mg/kg bb memberikan efek penurunan kadar gula paling besar dibandingkan dengan suspensi
glibenklamid dosis 1 mg/kg bb ,ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb dan suspensi CMC dosis 1
ml .Menurut analisis statistik diperoleh signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang
signifikan antar perlakuan . Untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antar perlakuan maka dilakukan
uji beda rata-rata duncan .Hasil uji beda rat-rata duncan terhadap kadar gula darah tikus pada menit ke
180 dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7 .Hasil perhitungan uji beda rata-rata duncan terhadap KGD tikus pada menit ke 180
PERLAKUANTaraf nyata α= 0,05
1 2EEBM 100 MG/KG BB 91.0000EEBM 50 MG/KG BB 93.3333GLIBENKLAMID DOSIS 1 MG/KG BB 93.6667SUSPENSI CMC 1 ML 119.1667
Hasil analisis uji beda rata-rata duncan menunjukan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit ke-180
dengan pemberian ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg bb ,glibenklamid 1 mg/kg bb dan
ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb tidak berbeda nyata . Namun berbeda nyata dengan
suspensi CMC dosis 1 ml . Artinya , pada menit ke 180 ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100
mg/kg bb ,glibenklamid 1 mg/kg bb dan etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb memiliki potensi
yang tidak berbeda dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus.