etik jrest

Upload: sarah-ray

Post on 13-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KETERANGAN KELAIKAN ETIK

(ETHICAL CLEARANCE)

No. /KEPK-FKUB/ EC / / /2007Setelah Tim Etik Penelitian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mempelajari dengan seksama rancangan penelitian yang diusulkan :

Judul:J-REST (Joint Regeneration and Conservation Therapy): Pengembangan Terapi Osteoartritis Berbasis Mobilisasi Mesenchymal Stem Cells (MSC) dan Lubrikasi Sendi Menggunakan Fucoidan dari Sargassum sp. pada Hewan Model Osteoartritis

Peneliti:1. Khoirunisah Dwi Hartanti

2. Aditya Indra M

3. Alan Vahlevi

4. Andrian Triwibawanto

5. Surya Iman Muhammad NIM:1. 115070100111090

2. 0910710025

3. 115070101111014

4. 125070100111083

5. 125070107111047Unit / Lembaga:Universitas BrawijayaTempat Penelitian :Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Maka dengan ini menyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi syarat atau laik etik.

Malang,

An. Ketua

Koordinator Divisi I,

Prof..Dr.dr. Teguh Wahju Sardjono DTM& H, MSc, SpParKNIP.19520410 198002 1 001

FORMULIR ETIK PENELITIAN KESEHATAN

1Peneliti : Khoirunisah Dwi Hartanti 115070100111090 Aditya Indra M 0910710025 Alan Vahlevi 115070101111014

Andrian Triwibawanto 125070100111083

Surya Iman Muhammad 125070107111047Dibawah bimbingan komisi pembimbing

a. dr. Maimun Zulhaidah Arthamin, M.Kes, SpPK

2.Judul Penelitian : J-REST (Joint Regeneration and Conservation Therapy): Pengembangan Terapi Osteoartritis Berbasis Mobilisasi Mesenchymal Stem Cells (MSC) dan Lubrikasi Sendi Menggunakan Fucoidan dari Sargassum sp. pada Hewan Model Osteoartritis

3.Subyek :

Subyek penelitian ini adalah tikus Wistar (Rattus norvegicus)

4.Perkiraan waktu Penelitian

3 Bulan

5.Ringkasan usulan penelitian yang mencakup objektif/tujuan penelitian, manfaat/relevansi dari hasil penelitian dan alasan/motivasi untuk melakukan penelitian.a. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi Fucoidan dari Sargassum sp dalam meningkatkan ekspresi SDF-1 dan CXCR-4 pada tikus model osteoarthritis dan dalam menurunkan derajat nyeri, diameter pembengkakan sendi dan memperbaiki kerusakan sendi pada tikus model osteoarthritis.

b. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai dasar Dapat dijadikan sebagai pertimbangan perusahaan industri obat untuk menciptakan suatu alternatif baru dalam pengobatan osteoartritis yang efektif mempertahankan fungsi dan memperbaiki kerusakan sendi dengan menggunakan fucoidan dari Sargassum sp. serta dapat menambah ilmu pengetahuan dan dasar pengembangan penelitian selanjutnya dalam bidang kesehatan, khususnya tentang pengobatan osteoartritis menggunakan fucoidan dari Sargassum sp.c. Motivasi untuk melakukan penelitian ini adalah menemukan alternatif baru dalam pengobatan osteoartritis yang efektif mempertahankan fungsi dan memperbaiki kerusakan sendi.

6.Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin dihadapi)Terjadi salah perlakuan pada tikus, sehingga menimbulkan rasa sakit pada tikus selama penelitian.

7.Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah percobaan pada hewan sudah dilakukan?Bila belum, sebutkan alasan untuk pemulai penelitian ini pada manusia

-

8.Prosedur penelitian yang dilakukan :

Penelitian ini adalah eksperimen murni dengan metode Randomized Post Test Only Controlled Group Design. Penelitian ini dilakukan secara in vivo menggunakan tikus model osteoartritis yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2, perlakuan 3 dan perlakuan 4. Kelompok kontrol positif dan perlakuan diinduksi osteoartritis dengan injeksi CFA 1 minggu sekali sebanyak 4 kali. Kelompok perlakuan 1 dan 2 diterapi dengan ekstrak fucoidan murni 10 dan 20 mg/kgBB sedangkan perlakuan 3 dan 4 diterapi dengan ekstrak Sargassum sp 10 dan 20 mg/kgBB sejak hari ke-22 selama 4 minggu. Derajat nyeri, diameter pembengkakan sendi dan gangguan fungsi sendi diukur sejak hari ke 0 tiap 1 minggu sekali. Tikus dibedah pada minggu ke-7 kemudian diambil sampel jaringan sendi untuk pemeriksaan ekspresi SDF-1 dan CXCR-4 dengan imunohistokimia dan perbaikan jaringan sendi dengan pemeriksaan histopatologis menggunakan pengecatan hematoksilin eosin. Hasil pengamatan akan dianalisa dengan menggunakan perbandingan rerata dan korelasi pada program SPSS 17.0. Hasil analisa statistik dianggap signifikan apabila nilai p < 0,05.Sebelum Penelitian:

Tikus dibagi menjadi lima kelompok. Satu kelompok terdiri dari lima tikus yang akan ditempatkan pada satu kandang setiap kelompok. Tikus akan menjalani adaptasi selama satu minggu sebelum dilakukan penelitian. Penjelasan perlakuan pada hewan coba :

Selama Penelitian:

1. Induksi Osteoartritis

Induksi osteoartritis dilakukan dengan injeksi 125 l CFA secara intraartikular pada sendi lutut kanan tikus. Injeksi dilakukan sebanyak 4 kali pada hari ke 0, 7, 14 dan 21. Respon nyeri dan gangguan fungsi sendi di eveluasi setiap minggu (Koo, 2013).

2. Pemberian terapi fucoidan dan ekstrak kasar Sargassum sp

Injeksi terapi dilakukan secara intraartikular menggunakan spuit 1 cc pada sendi lutut kanan tikus setiap hari selama 4 minggu dimulai pada hari ke 22.

3. Pengukuran derajat nyeri tikus

Derajat nyeri tikus diukur setiap minggu pada hari ke 1, 8, 15, 22, 29, 36, 43 dan 50 dengan menggunakan hot water tail flick assay. Variabel dependen adalah waktu yang dibutuhkan tikus untuk mengangkat ekornya dari air panas pada water bath. Suhu air dijaga tetap pada 55C dengan dimonitor menggunakan termometer elektronik. Waktu yang dibutuhkan tikus untuk mengangkat ekornya karena stimulus panas diukur dengan menggunakan stopwatch. Skor pengangkatan ekor diukur sebagai rata-rata dari 3 kali pengujian pada air panas dengan interval 30 detik.

4. Pengukuran gangguan fungsi sendi lutut tikus

Gangguan fungsi sendi lutut tikus diukur dengan melihat derajat kepincangan yang terjadi pada kelompok kontrol dan kelompok terapi. Sistem penilaian menggunakan sistem penilaian subyektif yang telah dikembangkan sebelumnya. 5. Pengukuran diameter sendi lutut tikus

Pengukuran sendi dilakukan dengan menggunakan Calibrate digital caliper dengan satuan milimeter untuk mengukur perkembangan OA yang terjadi. 6. Pembedahan TikusPembedahan tikus dilakukan dengan memberikan anestesi terlebih dahulu. Anestesi diberikan per inhalasi dengan kloroform dalam suatu wadah tertutup. Taruh tikus yang sudah diberi anestesi di atas steroform, fiksasi, lalu bedah mulai dari perut. Potong bagian sendi lutut kemudian mengambil sampel dari cairan sinovial dan jaringan sendi lutut untuk pemeriksaan imunohistokimia SDF-1, CXCR-4 dan histopatologis jaringan dengan menggunakan pengecatan hematoksilin eosin (HE).

Sesudah Penelitian: Tikus yang sudah mati dikubur dengan baik

9Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan cara-cara untuk mencegah atau mengatasi kejadian (termasuk rasa nyeri dan keluhan lain)

Rasa tidak nyaman pada hewan coba karena ditempatkan didalam kandang untuk mengatasinya maka pembersihan kandang dan penggantian sekam dilakukan setiap hari.

Rasa sakit pada hewan coba karena diberikan perlakuan injeksi untuk mengatasinya perlu dilakukan bimbingan oleh ahli agar dapat melakukan prosedur yang benar dan penggunaan alat sudah di sterilisasi untuk mencegah kemungkinan infeksi. Rasa sakit pada hewan coba saat prosedur pengukuran derajat nyeri untuk mengatasinya prosedur dilakukan dengan intensitas seminimal mungkin dan dilakukan dengan prosedur perlakuan hewan coba dengan benar dengan didampingi ahli.

10.Pengalaman terdahulu (sendiri atau orang lain) dan tindakan yang hendak diterapkan. Cara perawatan tikus penting dilakukan untuk menjaga tikus dari stress seperti dengan memperhatikan kebersihan dan lingkungan tempat tikus dirawat. Cara memegang dan memperlakukan tikus sangat penting diperhatikan untuk menghindari tikus stress atau sakit.

11.Bila penelitian ini menggunakan orang sakit dan dapat memberi manfaat untuk subyek yang bersangkutan, uraikan manfaat itu ?-

12.Bagaimana memilih pasien/sukarelawan sehat

-

13.Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan hubungan antara peneliti dengan subyek yang diteliti

-

14.Bila penelitian ini menggunakan orang sehat, jelaskan cara pemeriksaan kesehatannya

-

15.Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, efek samping dan komplikasi bila ada

-

16.Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan bagaimana cara memberitahu dan mengajak subyek (lampirkan contoh surat persetujuan subyek) Bila pemberitahuan dan kesediaan subyek bersifat lisan atau bila karena sesuatu hal subyek tidak dapat atau tidak perlu dimintakan persetujuan, berilah alasan yang kuat untuk itu-

17.Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek mendapat ganti rugi bila ada efek samping? Berapa banyak?-

18.Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek diasuransikan?-

Peneliti

NamaNIMTtd

1. Khoirunisah Dwi Hartanti 2. Aditya Indra M 3. Alan Vahlevi4. Andrian Triwibawanto5. Surya Iman Muhammad 1. 1150701001110902. 09107100253. 1150701011110144. 1250701001110835. 125070107111047

Pembimbing :

1. dr. Maimun Zulhaidah Arthamin, M.Kes, SpPKNIDN. 0026057002

2.

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal ............................................................

An. Ketua

Koordinator Divisi I,

Prof..Dr.dr. Teguh Wahju Sardjono DTM& H, MSc, SpParKNIP.19520410 198002 1 001