etika asri

19
UTS ETIKA PROFESI & TATA KELOLA PELAPORAN KORPORAT “Analisis Good Corporate Governance PT. Astra Internasional Tbk Menurut Scorecard ACMF” Oleh: ASRI INDIKA SARI 146020310011025

Upload: riza-rizky-fitri

Post on 08-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ETPROF

TRANSCRIPT

UTS ETIKA PROFESI & TATA KELOLA PELAPORAN KORPORATAnalisis Good Corporate Governance PT. Astra Internasional Tbk Menurut Scorecard ACMF

Oleh:ASRI INDIKA SARI146020310011025

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015LATAR BELAKANG

Banyaknya perusahaan besar yang bangkrut akibat lemahnya implementasi good corporate governance. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain adalah minimnya keterbukaan perusahaan berupa pelaporan kinerja keuangan, kewajiban kredit dan pengelolaan perusahaan terutama bagi perusahaan yang belum go public, kurangnya pemberdayaan komisaris sebagai organ pengawasan terhadap aktivitas manajemen dan ketidakmampuan akuntan dan auditor memberi kontribusi atas sistem pengawasan keuangan perusahaan. Lemahnya implementasi good corporate governance akan menyebabkan perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya berupa profit yang maksimal, tidak mampu mengembangkan perusahaan dalam persaingan bisnis serta tidak dapat memenuhi berbagai kepentingan stakeholders. Lain halnya dengan Astra Internasional. Perusahaan ini berkomitmen untuk menjalankan tata kelola usaha yang baik. Astra memegang teguh prinsip transparansi, salah satu prinsip dasar good corporate governance (GCG), dalam berhubungan dengan berbagai pihak internal dan eksternal. PT. Astra Internasional menerapkan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan integritas dan memberikan kepercayaan para pemangku kepentingan kepada perusahaan. Perusahaan ini menjalankan Triple-P Roadmap Strategy berlandaskan kepada penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan mengedepankanintegritas pada setiap aspek pengelolaan.Langkah yang mempertegas komitmen tersebut diantaranya adalah dilaksanakannya berbagai sosialisasi, internalisasi dan penyegaran unsur unsur yang tertuang dalam Astra Code of Conduct yang menjadi panduan sikap dan perilaku yang pantas dan wajib dilakukan oleh Astra.Astra konsisten menerapkan azas transparansi dengan terus berupaya meningkatkan keterbukaan dengan memberi informasi penting terkait realisasi kinerja serta informasi lainnya, baik kepada pemegang saham maupun masyarakat umum. Seluruh upaya tersebut memberi pesan jelas bahwa Astra bertekad menjadi institusi bisnis yang mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yang berbisnis dengan etika dan memiliki hubungan yang baik dengan para stakeholders.

Rumusan Masalah1. Bagaimana analisis Good Corporate Governance PT Astra Internasional Tbk meggunakan Scorecard ACMF?2. Apakah terdapat nilai implementasi Good Corporate Governance dengan menggunakan Scorecard ACMF?

PEMBAHASAN

Pengembangan awal prinsip OECD Corporate Governance (OECD Principles) digunakan sebagai patokan utama untuk mengembangkan Scorecard dari ACMF (ASEAN Capital Markets Forum), mengingat penerimaan global oleh para pembuat kebijakan, investor dan pemangku kepentingan lainnya.Scorecard meliputi lima bidang, berikut prinsip Scorecard dari ACMF:A. Hak pemegang sahamHak- hak dasar pemegang saham yang berkaitan dengan hak pendaftaran kepemilikan, hak mentransfer saham, hak memperoleh informasi perusahaan secara rutin dan tepat waktu, dan hak dalam pembagian laba (dividen) dinilai sudah memuaskan. Hal ini dibuktikan pada annual report tahun 2014:262, Astra menyelenggarakan 1(satu) kali RUPS, yakni RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2014 dengan tingkat kehadiran 84,34%. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Wewenang tersebut antara lain membuat keputusan atas hal-hal sebagai berikut: Persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan laporan Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perusahaan Penggunaaan laba bersih Perusahaan Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perusahaan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Rencana Perusahaan melakukan transaksi yang melebihi nilai tertentu dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

B. Perlakuan yang sama terhadap pemegang sahamMerujuk pada annual report (2014:262), RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan. Semua keputusan RUPS diusahakan untuk diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 50% bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

C. Peran stakeholder dalam Corporate GovernancePihak yang juga memiliki kepentingan dalam perusahaan (stakeholder) dalam PT. Astra Internasional adalah karyawan, kreditur, pelanggan, masyarakat dan pemerintah. Dalam meningkatkan kompetensi karyawan, PT. Astra Internasional mengikutkan seminar, workshop, conference, talkshow kepada beberapa karyawan Tak ingin kalah, para Direktur juga menyelenggarakan kegiatan ceramah atau diskusi sebagai sarana untuk berbagi ilmu dan pengetahuan dengan masyarakat.Menurut annual report (2014:135) PT. Astra Internasional mengedepankan intensifikasi dan efisiensi operasional jaringan. Dalam rangka optimalisasi jaringan, perusahan merancang rangkaian program pemasaran yakni meningkatkan program CRM (Customer Relationship Management) kepada pelanggan. Sebagai contoh AstraWorld yang berperan sebagai mitra berkendara bagi pemilik mobil Astra sekaligus mitra program Customer Relationship Management (CRM) bagi grup Astra. Sebagai mitra berkendara, AstraWorld berfungsi memberikan nilai tambah bagi pelanggan otomotif roda empat produksi Astra, dalam bentuk layanan-layanan yang mempermudah pemilik dan pengguna mobil mobil produksi Astra. AstraWorld juga menjadi partner dalam program-program CRM yang dijalankan grup Astra, dalam memberikan layanan yang bersifat personal sesuai kebutuhan klien dan pelanggan.Pada divisi public relations, terdapat aktivitas government relations. PT Astra International Tbk Tbk selalu menyesuaikan kegiatan usahanya dengan peraturan pemerintah. Tidak dapat dipungkiri bahwa regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi aktivitas usaha PT Astra International Tbk Tbk dan seluruh Grup 86 Astra. Melalui kegiatan Government Relations ini PT Astra International Tbk Tbk dapat ikut serta dalam memberikan masukan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk menentukan kebijakan yang saling menguntungkan kedua belah pihak dan tidak merugikan salah satu pihak. PT Astra International Tbk Tbk turut berperan aktif ketika ada salah satu insitusi pemerintah yang akan menyelenggarakan temu wicara berkaitan dengan dunia usaha.D. Pengungkapan dan transparansiPada annual report (2014:263), hasil-hasil keputusan RUPS secara lengkap dipublikasikan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post pada tanggal 30 April 2014 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. RUPS Tahunan tersebut pada prinsipnya menyetujui hal-hal sebagai berikut.1) Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk tahun buku 2013 termasuk mengesahkan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan, serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku 20132) Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 sebesar Rp 19.416.567.798.902 sebagai berikut:a. Sebesar Rp 8.744.447.478.240 dibagikan sebagai dividen tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 64 setiap saham yang telah dibayarkan pada 31 Oktober 2013, sehingga sisanya sebesar Rp 152,- setiap saham yang akan dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2014b. Sisanya sebesar Rp 10.672.120.320.662 dibukukan sebagai laba ditahan Perusahaan3) Mengangkat dan menyetujui susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan dan menetapkan untuk seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan. Pemberian honorarium maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar gross per bulan yang dibayarkan sebanyak 13 kali dalam satu tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 (satu) Mei 2014 (dua ribu empat belas) hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015 (dua ribu lima belas) dan memberikan wewenang kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium tersebut diantara para anggota Dewan Komisaris Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan.4) Memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk:a. Menunjuk salah satu kantor akuntan publik di Indonesia, yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar kantor akuntan publik internasional dan terdaftar di OJK, untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2014b. Menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut.Setiap tahunnya pada RUPS Tahunan Perusahaan melakukan penunjukan auditor eksternal. Untuk tahun buku 2012, Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan.

E. Tanggung Jawab DewanDewan Komisaris merupakan suatu majelis, dimana setiap anggota dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri. Presiden Komsaris bertugas mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan Komisaris. Tanggung jawab Komisaris untuk memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris PT. Astra Internasional antara lain adalah:1. Melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan atas rencana kerja Perusahaan tahun 2014 yang telah disampaikan Direksi.2. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja Perusahaan.3. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan arahan kepada komite-komite yang berada di bawahnya atas laporan yang disampaikan oleh komite-komite tersebut.4. Memberikan nasihat kepada Direksi mengenai isu-isu penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi Perusahaan.Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas pengelolaan risiko usaha Perusahaan:1. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usaha2. Memberikan tanggapan, rekomendasi dan juga persetujuan, jika diperlukan, terhadap usulan dan rencana yang diajukan Direksi untuk melaksanakan strategi dan rencana pengembangan Perusahaan.Tugas Direksi secara kolektif antara lain:1. Menyusun visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan, serta rencana strategis Perusahaan dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (business plan)2. Menetapkan struktur organisasi Perusahaan lengkap dengan rincian tugas setiap divisi dan unit usahaMengelola sumber daya yang dimiliki Perusahaan secara efektif dan efisien3. Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perusahaan4. Memperhatikan kepentingan dari pemangku kepentingan Perusahaan

Penilaian Implementasi Analisis GCG menggunakan Scrorecard ACMFA. Hak pemegang saham (15%)Demi tercapainya prinsip kode etik profesionalitas Dewan Komisaris juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri. Dewan Direksi pun tak ketinggalan dengan mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri. Penyelenggaraan RUPS ini tidak dijelaskan berapa jumlah pemegang saham mayoritas dan minoritas yang hadir dan apakah pemilihan anggota dewan komisaris benar benar dari hasil suara pemegang saham. Pemegang saham minoritas apakah juga memegang kendali dalam RUPS. Pada annual report tahun 2014, tidak ada mekanisme yang jelas bagi pemegang saham dalam memilih anggota dewan. Implementasi terhadap keputusan RUPS ditindaklanjuti dan telah dilaksanakan oleh manajemen Perusahaan, termasuk pembagian dividen saham yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2014. Dipaparkan bahwa semua keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.Pada annual report ditunjukkan dividen final senilai Rp 152 per lembar saham (2013: Rp 152 per lembar saham) dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada bulan April 2015. Dengan demikian, total dari dividen final yang diajukan dan dividen interim senilai Rp 64 per lembar saham (2013: Rp 64 per lembar saham), adalah sebesar Rp 216 per lembar saham (2013: Rp 216 per lembar saham) dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 46% (2013: 45%)

B. Perlakuan yang sama terhadap pemegang saham (10%)Perlakuan terhadap pemegang saham telah diterapkan dengan baik. Terlihat dalam hal keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Akan tetapi bukan jaminan adanya perlakuan sama terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas. Pada annual report tidak terlihat hak hak pemegang saham minoritas.Prinsip ini perlakuan sama terhadap pemegang saham dibagi atas 3 sub prinsip. Pertama, perlakuan yang sama antara pemegang saham dalam kelas saham yang sama. Kedua, larangan transaksi orang dalam dan perdagangan tutup sendiri yang merugikan pihak lain. Ketiga, kewajiban dari komisaris, direksi dan manajemen kunci untuk mengungkapkan kepentingannya kepada dewan komisaris jika baik langsung maupun tidak langsung atau atas nama pihak ketiga mempunyai kepentingan yang material dalam suatu transaksi atau suatu hal yang mempengaruhi perusahaan. Semua pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk menuntut atas pelanggaran hak-hak mereka. Pemaparan annual report tidak mnjelaskan tentang Perlakuan yang sama terhadap Pemegang Saham secara memerinci.

C. Peran stakeholder dalam Corporate Governance (25%)Beban dalam menghadapi situasi sulit/krisis tidak hanya berada di pundak para pemimpin PT. Astra Internasional.Stakeholders(pemegang saham/investor, karyawan, pemasok, kreditor dan konsumen) dengan senang hati berbagi beban agar perusahaan itu tetapsurvive, bahkan terus tumbuh. Dan, itu hanya terwujud jika perusahaan telah memperoleh kepercayaanyang tinggi daristakeholders. Diimbangi dengan apresiasi oleh pihak eksternal, yang ditunjukan dengan penghargaan bergengsi. Menurut sumber kabarcsr.com PT Astra International Tbk Tbk meraih empat penghargaan sebagai peringkat pertama dari perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam ajang bergengsi FinanceAsia Awards 2014 yang dianugerahkan di Gerbera Room, Hotel Mulia pada Kamis, 5 Juni 2014 lalu. Keempat penghargaan tersebut antara lain Best Managed Company, Best Corporate Governance, Best Investor Relation, danBest Corporate Social Responsibility. Bahkan PT Astra International Tbk Tbk telah menduduki peringkat pertama kategori Best Managed Companies sebanyak 12 kali yaitu pada tahun: 2001, 2003, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014. Penghargaan tersebut diterima oleh Direktur PT Astra International Tbk Tbk Djoko Pranoto yang diserahkan oleh Managing Director Head of Indonesia Investment Banking Credit Suisse Robby Winarta. FinanceAsia Awards merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Majalah FinanceAsia sebanyak 14 kali sejak tahun 2001 hingga 2014. Penghargaan tahunan ini diberikan kepada perusahaan-perusahaan terbaik di Asia yang telah dipilih melalui poling oleh para investor dan para analis. Polling FinanceAsia Awards 2014 dilaksanakan selama sebulan penuh sejak peluncuran pada tanggal 10 Februari 2014. Ada sembilan kategori penghargaan dalam FinanceAsia Award 2014 yaitu Best Managed Companies, Best Corporate Governance, Best Corporate Social Responsibility, Most Committed to a strong dividend policy, Best CEO, Best CFO, Best Mid-cap, Best Small-cap, dan Best Investor Relations.Mekanisme peningkatan kinerja bagi karyawan juga diikutkan seminar, workshop, conference, talkshow. Terwujudnya peningkatan kompetensi yang didapatkan setelah rangkaian kegiatan dilaksanakan.

D. Pengungkapan dan transparansi (15%)Dalam rangka menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel PT. Astra Internasional telah melakukan penunjukan auditor eksternal, dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: independensi, reputasi dan kompetensi. Auditor eksternal berkewajiban menjaga independensinya dengan berpedoman pada standar audit yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Pengungkapan yang dipaparkan PT. Astra Internasional sangat jelas tercantum besaran nilai yang materiil, struktur dan kebijakan pengelolaan pada hasil RUPS Tahunan. Akan tetapi Laporan Keuangan tidak terlihat. Padahal. Laporan keuangan perusahaan (termasuk opini auditor) harus dipublikasikan juga ke media.Informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan pengelolaan perusahaan. yang diungkapkan telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar yang berkualitas. Diimbangi dengan fungsi pengawasan yang dilakukan komite audit. Pihak komite audit juga meminta auditor eksternal melakukan audit yang bersifat independen atas laporan keuangan PT. Astra Internasional. Tidak dijelaskan Laporan Hasil audit eksternal ysng dilakukan Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan.

E. Tanggung Jawab Dewan (35%)Menurut annual report (2014:265), Perusahaan melakukan pengukuran pencapaian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi secara periodik setiap tahunnya melalui proses penilaian terstruktur. Kriteria untuk proses penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya Perusahaan serta pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan pencapaian tujuan Perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi telah melaksanakan tugas dengan didasari itikad baik, kehati-hatian dan tanggung jawab serta sesuai kewenangan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. Diikuti dengan tercapaiya realisasi dari rencana kerja yang dilakukan Direksi.Komisaris dan Direksi Perusahaan juga telah memenuhi ketentuan independensi sebagaimana diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti berasal dari luar Perusahaan, tidak mempunyai saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Hal ini sesuai dengan praktek-praktek GCG dan untuk memastikan independensi pengambilan keputusan.

KESIMPULAN

1. GCG Scorecard ACMF pada annual report 2014 PT. Astra Internasional tidak dijelaskan implementasi secara rinci terhadap 5 prinsip-prinsip GCG menurut Scorecard ACMF. Penerapan GCG perusahaan mengadaptasi prinsip dasar tata kelola secara umum.2. Tidak ada pengalokasian persentase Tata kelola Scorecard ACMF PT. Astra Internasional terhadap masing-masing 5 prinsip GCG menurut Scorecard ACMF. Sehingga, tidak ada patokan pemberian score pada masing-masing prinsip GCG menurut Scorecard ACMF.3. Pemaparan GCG tidak mnjelaskan tentang Perlakuan yang sama terhadap Pemegang Saham secara memerinci.4. Laporan keuangan konsolidasian yang dipaparkan PT. Astra Internasional sangat jelas tercantum besaran nilai yang materiil, struktur dan kebijakan pengelolaan pada hasil RUPS Tahunan. Akan tetapi Laporan Keuangan tidak dipublish. Padahal. Laporan keuangan perusahaan (termasuk opini auditor) harus dipublikasikan juga ke media.5. PT. Astra Internasional senantiasa menjunjung tinggi Good Corporate Governance, Astra juga senantiasa mengajak para karyawan untuk mematuhi norma norma GCG dalam setiap kegiatan yang dilakukan serta memastikan pemahaman akan nilai-nilai dan kode etik Astra yang menunjang pelaksanaan tata kelola yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

ACMF-ADB. ASEAN Corporate Governance Scorecard: Country Report and Assessments 2012-2013. Organization for Economic Cooperation and Development (2004) OECD Principles of Corporate Governancehttp://www.astra.co.id/Public/files/Annual%20Report/annual_report_astra_2014.pdfhttp://blueszone7889.blogspot.com/2011/01/penerapan-gcg-di-astra_05.htmlhttp://maulia49e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/02/Maulia-Eka-Riani-P056132852.49E-Penerapan-Good-Corporate-Governance-Pada-Perusahan.pdfhttp://www.astra.co.id/Public/files/Annual%20Report/annual_report_astra_2014.pdfhttp://emta47e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/02/PAPER-SIM-STUDI-KASUS-ASTRA-OTOPART2.pdfhttp://www.component.astra.co.id/gcg.asp?id=1003153&lang=ENhttp://www.component.astra.co.id/gcg.asp?id=1003144&lang=ENhttp://www.component.astra.co.id/gcg.asp?id=1003150&lang=ENhttp://iwannyu.blogspot.com/2009_11_01_archive.html http://www.kabarcsr.com/post/pt-astra-international-tbk-meraih-empat-penghargaan-financeasia-awards-2014/