etika politik
DESCRIPTION
jhjhTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR Pertama, mari kita panjatkan kehadirat Allah swt karena atas segala izin dan Ridho-nya
saya dapat menyelesaikan Tugas Mandiri mata kuliah Etika Bisnis yang berjudul “Peran Etika
dalam Berpolitik di Indonesia” di Insurance Business School Trisakti.
Dalam makalah yang berjudul “Peran Etika dalam Berpolitik di Indonesia” ini,
terdapat beberapa fungsi dari lembaga lembaga Negara yang ada di Indonesia, serta pelanggaran
yang ada di dalamnya. Selain itu makalah ini juga berisi pandangan penulis mengenai kasus –
kasus yang ada dalam lembaga tinggi Negara tersebut.
Terakhir, Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang telah
membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa saya sampaikan permohonan maaf
apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Saya juga menantikan saran dan kritik
yang membangun agar dapat menjadi cambukan bagi diri saya sendiri supaya menjadi pribadi
yang lebih baik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Empat pilar berbangsa dan bernegara yang menjadi landasan dalam membangun bangsa
Indonesia adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan dibarengi empat pilar
tersebut, harapan bangsa Indonesia untuk sejahtera, adil, dan makmur dapat terwujud.
Meski demikian, fenomena politik Indonesia seringkali keluar dari empat pilar tersebut.
Berbagai politik kotor dijalani demi kesuksesan Organisasi, Partai Politik, dan dirinya sendiri.
Money Politic dengan bentuk pemberian sejumlah uang atau janji menyuap, black campaigne
dengan memperburuk citra lawan politik, nepotisme dengan membentuk dinasti politik, dan
golput.
Pemimpin politik adalah seseorang yang mendasarkan pada empat pilar kebangsaan
dalam pola pikir, sikap, dan perilaku. Sulit di era sekarang ini menemukan pemimpin yang
amanah dan bisa mensejahterakan rakyatnya. Penyebabnya tentu ambisi ingin menduduki
jabatan yang tinggi dan berpenghasilan lebih sehingga dirinya sejahtera dengan
mengesampingkan tugas pokoknya sebagai pemimpin.
Begitu maraknya politik kotor di Indonesia, namun, kita masih punya harapan bagi
bangsa ini menerapkan politik yang beretika. Politik yang berlandaskan pada empat pilar
kebangsaaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggal ika). Dengan politik yang
berlandaskan pada keempat pilar itu maka cita-cita bangsa untuk sejahtera, adil, dan makmur
akan terwujud. Serta bisa melahirkan pemimpin yang amanah.
Inilah yang menjadi latar belakang dan pentingnya kami untuk menyusun makalah
dengan judul “MEMAHAMI ETIKA POLITIK INDONESIA MELALUI EMPAT PILAR
KEBANGSAAN” semoga menjadi pengetahuan, bahan diskusi, dan trigger perubahan politik
bangsa.
1.2. Rumusan Masalah
· Apa yang dimaksud dengan etika politik?
· Bagaimana realita politik di Indonesia?
· Apa yang dimaksud empat pilar kebangsaan?
· Bagaimana kaitan antara etika politik dan empat pilar kebangsaan?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
· Mengetahui empat pilar kebangsaan
· Memperkenalkan realita politik di Indonesia
· Mengajak berfikir kritis terhadap politik di Indonesia
· Mendiskusikan kembali hasil penulisan makalah
BAB II
TUJUAN TEORITIS
2.1. Etika
Menurut para ahli, etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan antara sesamanya serta menegaskan yang baik dan yang buruk. Berikut akan
dipaparkan mengenai pengertian etika berdasarkan pendapat para ahli.
· Drs. O.P. Simorangkir
Etika atau etik dapat diartikan sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran
dan nilai baik.
· Drs. Sidi Gajabla
Etika sebagai teori tentang tingkah laku, perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk
sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
· Drs. H. Burhanudin Salam
Etika merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma yang menentukan
perilaku manusia dalam hidupnya.
· Maryani dan Ludigdo
Etika merupakan seperangkat aturan, norma atau pedoman yang mengatur perilaku
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh
sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
· Ahmad Amin
Etika memiki arti ilmu pengetahuan yang menjelaskan arti baik atau buruk, menerangkan
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh
manusia dalam perbuatan dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya
diperbuat oleh manusia.
· Soegarda Poerbakawatja
Etika sebagai filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai – nilai, ilmu yang mempelajari soal
kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia terutama mengenai gerak – gerik pikiran dan
rasa yang merupakan pertimbangandan perasaan sampai mengenai tujuan dari bentuk perbuatan.
2.2. Politik
Politik sangat erat kaitannya dengan masalah kekuasaan, pengambilan keputusan,
kebijakan publik dan alokasi atau distribusi. Pemikiran mengenai politik di dunia barat banyak
dipengaruhi oleh Filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles yang beranggapan bahwa
politik sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat yang terbaik. Usaha untuk mencapai
masyarakat yang terbaik ini menyangkut bermacam macam kegiatan yang diantaranya terdiri
dari proses penentuan tujuan dari sistem serta cara-cara melaksanakan tujuan itu.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi politik menurut beberapa ahli:
· Rod Hogue
Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai
keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan
perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya.
· Andrew Heywood
Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan
mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak
dapat terlepas dari gejala komflik dan kerjasama.
· Carl Schmidt
Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusan -
keputusan daripada lembaga-lembaga abstrak.
· Litre
Politik didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan mengatur Negara.
· Robert
Definisi politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia.
· Ibnu Aqil
Politik adalah hal-hal praktis yang lebih mendekati kemaslahatan bagi manusia dan lebih
jauh dari kerusakan meskipun tidak digariskan oleh Rosulullah S.A.W.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Etika Politik
Secara substantive pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjek
sebagai pelaku etika yaitu manusia. Oleh karena itu etika politik berkait erat dengan bidang
pembahasan moral. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa pengertian ‘moral’ senantiasa
menunjuk kepada manusia sebagai subjek etika. Maka kewajiban moral dibedakan dengan
pengertian kewajiban-kewajiban lainnya, karena yang dimaksud adalah kewajiban manusia
sebagai manusia. Walaupun dalam hubungannya dengan masyarakat, bangsa maupun Negara,
etika politik tetap meletakkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Dasar ini lebih
meneguhkan akar etika politik bahwa kebaikan senantiasa didsarkan kepada hakekat manusia
sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya.
Etika politik mengandung tiga tuntutan yaitu upaya hidup baik dan untuk orang lain,
upaya memperluas lingkup kebebasan, dan upaya membangun institusi-institusi yang adil.
Ketiga tuntutan tersebut sling berkaitan. ‘Hidup bersama dan untuk orang lain’ tidak akan
terwujud tanpa menerima pluralitas dan dalam kerangka institusi-institusi yang adil. Hidup baik
tidak lain adalah cita-cita kebebasan, kesempurnaan eksistensi atau pencapaian keutamaan.
Institusi-institusi yang adil memungkinkan perwujudan yang mencegah warga Negara atau
kelompok-kelompok dari perbuatan yang saling merugikan.
3.2. Realita Politik di Indonesia
Di era sekarang politik Indonesia tak jarang keluar dari norma dan cenderung tidak beretika.
Ambisi untuk menempati jabatan tertingi dan mensejahterakan diri sendiri tentu menjadi alasan
utama. Contoh realita politik Indonesia yang sering kali keluar dari etika:
· Money Politic
Suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan
haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankanhaknya dengan cara tertentu pada saat
pemilihan umum. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye.
· Kampanye Hitam (Black Campaign)
Penggunaan metode rayuan yang merusak, sindiran atau rumors yang tersebar mengenai sasaran
kepada para kandidat atau calon yang menjadi lawan politiknya kepada masyarakat agar
menimbulkan persepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan public.
· Nepotisme
Berarti lebih memilih saudara atau teman akrab ketimbang berdasarkan kemampuanya. Kata ini
biasanya digunakan dalam konteks derogatori.
· Golput (Golongan putih)
Golput atau golongan putih yang dalam bahasa inggrisnya adalah abstain adalah tindakan untuk
tidak memilih dengan tidak menggunakan suaranya dalam pemilihan umum. Ada anggapan
bahwa golput merupakan gambaran warga atau komunitas tertentu dinilai kurang berani
mengambil keputusan, atau tidak dapat menilai secara politis keputusan yang terbaik dalam
menentukan pilihan. Golput merupakan hak setiap warga Negara dan merupakan pilihan siapa
pun, tapi jelas bukan pilihan yang bertanggung jawab.
Meski demikian cita-cita bangsa untuk sejahtera, adil, dan makmur dapat terwujud dengan
politik yang beretika dan berlandaskan pada empat pilar kebangsaan.
3.3. Empat Pilar Kebangsaan
Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah nilai-nilai dasar yang ada
dalam sila-sila Pancasila yang tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar Tahun 1945.
Empat hal fundamental itu pulalah yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia dalam
menghadapi berbagai tantangan dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian, upaya menumbuhkan kesadaran, pemahaman, dan Implementasi dalam melaksanakan
nilai-nilai “empat pilar” kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut bukanlah tanggung jawab
satu pihak saja, melainkan tanggung jawab kita bersama. Tugas memasyarakatkan “empat pilar”
kehidupan berbangsa dan bernegara bukan pula hal yang sederhana, akan tetapi membutuhkan
dukungan dan teladan dari berbagai komponen bangsa terutama para penyelenggara negara.
Seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009
tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD pasal 15 ayat huruf e, Majelis Permusyawaratan Rakyat
memiliki tugas mengkoordinasikan anggota MPR untuk Memasyarakatkan Undang-Undang
Dasar. Oleh karenanya ,berbagai wacana baik dari unsure pemerintahan maupun organisasi
politik dan kemasyarakatan, mulai mengungkap bahwa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara terdapat kesepakatan yang disebut sebagai “empat pilar” kehidupan berbangsa dan
bernegara.
· Pancasila
Diterimanya pancasila sebagai dasar Negara dan ideology nasional
membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan
fundamental bagi penyelenggaraan negaraIndonesia.Pancasila berisi lima sila yang pada
hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai- nilai dasar dari pancasila tersebut
adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai
Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pancasila sebagai ideology dan falsafah Negara benar-benar harus
diwujudkan Secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sehubungan dengan hal
tersebut semangat dan nilai-nilai Pancasila, seperti saat dilahirkan melalui pidato mantan
Presiden Soekarno, harus diangkat kembali, nilai-nilai Pancasila sudah barang tentu melekat
dalam segala sendi kehidupan yang telah diatur dalam UUD RI Tahun 1945. Pelaksanaan UUD
RI Tahun 1945 harus dibarengi dengan pengembangan nilai-nilai Pancasila agar keragaman
bangsa dapat dijabarkan sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
· Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD RI Tahun 1945 sebagai konstitusi Negara memiliki kedudukan dan Peranan
yang penting, bahkan dapat dikatakan “tidak ada Negara tanpa konstitusi, atau tanpa konstitusi
Negara tidak pernah lahir”. Terkait dengan peran penting sebuah konstitusi bagi Negara maka
UUD 1945 mempunyai kedudukan yang penting karena secara konsepsional memuat
pandangan- pandangan filosofis, yuridis,s osiologis dan politis tokoh-tokoh bangsa yang telah
disepakati dan diidealkan untuk melandasi pengelolaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan
bernegara. Begitu pentingnya konstitusi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan ber
negara, maka diperlukan suatu upaya pemasyarakatan kesadaran berkonstitusi.
Sejalan dengan semangat cinta konstitusi dan memasyarakatkan UUD RI
Tahun 1945, maka pada tanggal 18 Agustus 2008 yang lalu, telah dicanangkan tanggal
18 Agustus sebagai hari konstitusi Indonesia. Upaya menumbuhkan kesadaran berkonstitu
si harus mampu menumbuhkan keakraban masyarakat terhadap konstitusinya.
Masyarakat tidak boleh dibiarkan asing dengan konstitusinya.
· Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Kita tentunya sudah tahu bahwa syarat berdirinya sebuah Negara ada
empat, yaitu memiliki wilayah, memiliki penduduk, memiliki pemerintahan dan adanya
pengakuan dari Negara lain. Dan karena memenuhi empat syaratitulah kemudian Negara
Indonesia lahir dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). NKRI lahir dari pengorbanan jutaan jiwa
dan raga para pejuang bangsa yang bertekad mempertahankan keutuhan bangsa. Sebab itu,
NKRI adalah prinsip pokok, hukum, dan harga mati. NKRI hanya dapat dipertahankan apabila
pemerintahan adil, tegas, dan berwibawa. Dengan pemerintahan yang adil, tegas, dan
berwibawalah masalah dan yang ada di Indonesia dapat diselesaikan. “Demi NKRI, apapun akan
kita lakukan. NKRI adalah hal pokok yang harus kita pertahankan.
· Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini
berasal Dari bahasa Jawa Kuna dan sering kali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda- beda
tetapi tetap satu”. Artinya, walapun bangsa Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda
baik dari suku, agama, dan bangsa tetapi adalah bangsa Indonesia. Semangat Bhinneka Tunggal
Ika mengajarkan bangsa kita untuk mengakui keberagaman sebagai sebuah kekayaan bangsa,
mengajarkan bangsa kita untuk memahami perbedaan kultur,agama, politik, ideology dan lain-
lain. Bhinneka Tunggal Ika juga mengajarkan adanya toleransi dan tolong menolong,
gotong royong antar umat beragama.
Demikianlah “empat pilar” kehidupan berbangsa dan bernegara yang semestinya
harus kita jaga, pahami, hayati, dan laksanakan dalam pranata kehidupan sehari-hari, dimana
Pancasila yang menjadi sumber nilai menjadi ideologi, UUD RI Tahun 1945 sebagai aturan yang
semestinya ditaati, dan NKRI adalah harga mati, serta Bhinneka Tunggal Ika adalah perekat
semua rakyat. Maka dalam bingkai “empat pilar” tersebut yakinlah tujuan yang dicita-citakan
bangsa ini akan terwujud.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Etika Politik berkaitan dengan moral. apabila suatu politik dalam suatu Negara
beretika maka cita-cita bangsa untuk hidup makmur, adil dan sejahtera akan terwujud. Termasuk
di Indonesia, dengan realita yang ada bangsa ini masih bisa mewujudkan cita-cita untuk hidup
makmur, adil dan sejahtera dengan politik yang berlandaskan pada empat pilar kebangsaan.
Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah nilai-nilai dasar yang ada
dalam sila-sila Pancasila yang tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar Tahun 1945.
Apabila politik Indonesia berlandas pada ‘empat pilar’ maka segala problema yang ada pada
realita politik Indonesia akan teratasi dan bangsa ini akan jauh dari kecurangan berpolitik, sadar
betapa tidak bertanggung jawabnya ‘golput’, serta melahirkan pemimpin yang amanah. Sehingga
hidup makmur, adil dan sejahtera bukan hanya isap jempol belaka.
4.2. Saran
Mungki itulah makalah yang dapat disusun. Dalam penyusunannya tak lepas dari
berbagai masalah baik segi ekonomi maupun waktu, namun demikian makalah ini dapat disusun
meski menyisakan banyak kekurangan. Untuk itu diperlukan masukan-masukan yang
membangun dari para pembaca agar dalam penyusunan makalah berikutnya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKADunia Baca dot Com: Pengertian Etika dan Macam – Macamnya,
www.duniabaca.com/pengertian-etika-dan-macam-macamnya.html, 2011
Wikipedia: Pengertian Politik. http://id.wikipedia.org/wiki/Politik .
Asmar, Lenka: Makna Pasal 25 UUD 1945 Amandemen. Kompasiana.
http://hukum.kompasiana.com/2012/05/29/makna-pasal-25-uud-1945-amandemen-460666.html .
2012
UU No. 23 Tahun 2003 tahun 2003. Syarat menjadi calon presiden dan wakil presiden
Indonesia . 2003
UU No. 8 Tahun 2012. Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 2012
UU No. 8 Tahun 2011. Tentang perubahan UU No 24 tahun 2003 tentang mahkamah
konstitusi. 2011
News, GATRA: Anggota DPR jadi tersangka korupsi Al –
Quran. http://www.gatra.com/hukum/31-hukum/14789--anggota-dpr-jadi-tersangka-korupsi-
alquran .2012
News, REPUBLIK MEDIA ONLINE: M. Nazaruddin lapor korupsi di Mahkamah
Konstitusi ke KPK.http://www.rmol.co/read/2012/09/14/77966/M-Nazaruddin-Lapor-Korupsi-
di-Mahkamah-Konstitusi-ke-KPK- .2012
News, KOMPAS: Andi Mallarangeng Orang Idealis yang Terjerat Kasus Korupsi.
http://nasional.kompas.com/read/2012/12/07/11483949/Andi.Mallarangeng.Orang.Idealis.yang.T
erjerat.Korupsi .2012