etika profesi dalam bidang teknologi informasi (41812010038 ali sofi)
DESCRIPTION
Etika Profesi Dalam Bidang Teknologi Informasi (41812010038 Ali Sofi)TRANSCRIPT
ETIKA PROFESI DALAM BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Mata Kuliah : Komunikasi dan etika profesi
Dosen : Nia Kusuma Wardhani, S.kom., M.M
Oleh
Ali Sofi Al Habibi : 41812010038
UNIVERSITAS MERCU BUANAKAMPUS MENARA BHAKTI
Jl. Raya Meruya Selatan No. 01, kembanganJakarta Barat
2015
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ProfesiSebelum membahas ini lebih dalam kita harus tau dulu apa itu profesi. Profesi
adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dengan mengandalkan suatu keahlian yang dimiliki.Ciri-Ciri Profesi :
Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.2.2 Fungsi Kode Etik
Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.
Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral, sanksisosial, dijauhi, di-banned dari pekerjaannya, bahkan mungkin dicopot dari jabatannya.Tujuan Kode Etik Profesi :
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Untuk meningkatkan mutu profesi. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. Menentukan baku standarnya sendiri.
Aspek-Apek Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Profesi IT :
1. Aspek Teknologi
a. Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat
digunakan untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat
memberikan sumber energi tetapi nuklir juga enghancurkan kota
hirosima.
b. Seperti halnya juga teknologi kumputer, orang yang sudah
memiliki keahlian dibidang computer bias membuat teknologi yang
bermanfaat tetapi tidak jarang yang melakukan kejahatan.
2. Aspek Hukum
Hokum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan
dengan kejahatan maya antara lain masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan
menganai hal tersebut antara lain:
a. Karakteristik aktiofitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak lagi
tunduk pada batasan2 teritorial
b. system hokum tradisiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu pada batasan
teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalan2 hukum yang
muncul akibat aktifitas internet.3. Aspek Pendidikan
Dalam kode etik hacker ada kepercayaan bahwa berbagi informasi adalah hal
yang sangat baik dan berguna, dan sudah merupakan kewajiban (kode etik) bagi
seorang hacker untuk membagi hasil penelitiannya dengan cara menulis kode yang
open source dan memberikan fasilitas untuk mengakses informasi tersebut dan
menggunakn peralatan pendukung apabila memungkinkan. Disini kita bias melihat
adanya proses pembelajaran.
4. Aspek EkonomiUntuk merespon perkembangan di Amerika Serikat sebagai pioneer dalam
pemanfaatan internet telah mengubah paradigma ekonominya yaitu paradigma
ekonomi berbasis jasa (From a manufacturing based economy to service – based
economy). Akan tetapi pemanfaatan tknologi yang tidak baik (adanya kejahatan
didunia maya) bias mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit di Indonesia
ada 109 kasus yang merupakan predikat PRAUD (Credit Card) korbannya 80%
adalah warga AS.
5. Aspek Sosial BudayaAkibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan social
budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap transasi di internet dengan
menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan Indonesia. Masyarakat
dunia telah percaya lagi dikarenakan banyak kasus credit card PRAUD yang
dilakukan oleh netter asal Indonesia. Cyber Crime : perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan terhadap
teknologi computer dan telekomunikasi..
Etika Komputer
Menurut Moor (1985) dalam bukunya “What is Computer Ethics”Etika komputer diartikan sebagai bidang ilmu yang tidak terkait secara khusus dengan teori ahli filsafat manapun dan kompatibel dengan pendekatan metodologis yang luas pada pemecahan masalah etis.
Isu-isu Pokok Etika Komputer :
1. Kejahatan Komputer
2. Cyber Ethics
3. E-Commerce
4. Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual
5. Tanggung Jawab Profesi