etiologi

Upload: dewi-kurniasih

Post on 14-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Etiologi :Penyebab lokal :1. maloral hygiene / kesehatan mulut yang jelek (banyak calculus, gangren pulpa / radix, causa dentis)2. kebiasaan makan sebelah, sebab adanya gigi yang caries sehingga gigi yang tidak untuk makan menjadi kotor3. adanya caries yang besar dengan tepi yang tajam4. calculus5. adanya tambalan, jacket crown maupun prothesa yang kurang sempurna6. tidur dengan mulut terbuka maupun bernafas dengan mulut7. kebiasaan menusuk gigiPenyebab umum:1. gangguan kelenjar endokrin (waktu hamil, menopause)2. avitaminosis vitamin C3. defisiensi vitamin A, B, C4. penyakit sifilis5. rheumatik6. nefritis7. anemia8. diabetes mellitus9. alkoholisme10. acut fever yang tinggi11. obat-obatan yang mengandung Hg, J, Bi, dosis terlalu tinggi akan menyebabkan ekskresi dari darah12. beladona dosis tinggi, saliva kurang,self cleaning tidak ada

EtiologiGingivitis biasanya terjadi saat penggosokan gigi dan flossing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang tidak benar, sehingga plak tetap ada disepanjang garis gusi. Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri dan merupakan penyebab utama dari gingivitis. Plak lebih sering menempel pada tambalan yang salah satu atau disekitar gigi yang terletak bersebelahan dengan gigi palsu yang jarang dibersihkan. Jika plak tetap melekat pada gigi selama lebih dari 72 jam, maka akan mengeras dan membentuk karang gigi (kalkulus).Ada tiga faktor utama penyebab timbulnya plak gigi, yaitu lingkungan fisik, waktu dan adanya nutrien. Lingkungan fisik yang mempengaruhi pembentukan plak gigi adalah anatomi dan posisi gigi, anatomi jaringan sekitar gigi, struktur permukaan gigi, gesekan oleh makanan dan jaringan sekitarnya, serta tindakan kebersihan mulut. Pengaruh waktu pada pembentukan plak gigi adalah semakin menumpuknya plak gigi seiring dengan waktu. Artinya, jika plak gigi tidak secepatnya dibersihkan, maka akan semakin banyak terdapat plak pada permukaan gigi. Pengaruh nutrien seperti kekurangan vitamin C dan niasin juga dapat menyebabkan gingivitis, pengaruh nutrien juga muncul dalam bentuk air ludah, cairan gusi, makanan atau minuman.Faktor lainnya yang akan semakin memperburuk peradangan adalah pubertas, konsumsi pil KB, kehamilan, menopause (desquamative gingivitis), kebiasaan merokok, kebiasaan bernafas lewat mulut,dan alergi (Cinnamon Gum) (Newman dkk., 2002) .Medikasi juga dapat menyebabkan gingivitis. Beberapa di antaranya adalah cylosporine (obat untuk rheumatoid arthritis dan penyakit autoimun lainnya), phenytoin (obat untuk mengontrol epilepsi), dan calcium chanel blocker seperti nefidipine ( obat untuk mengontrol darah tinggi dan kelainan jantung lainnya)(Laskaris, 2003).Infeksi virus juga dapat menyerang gingiva, salah satunya adalah virus herpes simpleks. Virus ini meyebabkan ulkus kecil multipel di gingiva dan bagian mulut lainnya. Penyakit jaringan periodontal yang disebabkan oleh virus ini biasa disebut sebagaiacute herpetic gingivostomatitis.Akan tetapi, penyakit ini hanya menyerang orang yang baru pertama kali terinfeksi virus herpes.

Akumulasi plak dan karang gigi. Penyebab paling umum darigingivitisadalah akumulasi plak dan bakteri yang berada di sekitar gigi yang memicu respon imun, dan pada gilirannya dapat menyebabkan kerusakan jaringangingiva, komplikasi hingga pada akhirnya bisa mengakibatkan kehilangan gigi.Plak gigi adalah biofilm yang terakumulasi secara alami pada gigi. Terbentuk oleh bakteri kolonial yang menempel pada permukaan halus gigi.Beberapa ahli mengatakan bahwa mereka mungkin bisa membantu melindungi mulut dari kolonisasi mikroorganisme berbahaya.Plak gigi juga dapat menyebabkan kerusakan gigi, dan masalah periodontal sepertigingivitisdanperiodontitiskronis.Bila plak tidak di bersihkan, akan menyebabkan akumulasi kalkulus (tartar memiliki warna kuning) di dasar gigi, dekat gusi.Kalkulus sulit untuk di hapus (baca: di bersihkan) hingga pada akhir nya akan membentuk Plak dan tartar yang mengiritasi gusi, Kalkulus hanya dapat dihapus oleh profesional atau Dokter gigi.Penyebab lain darigingivitisjuga termasuk: Perubahan hormon yang mungkin terjadi selama masa pubertas, menopause, siklus menstruasi dan kehamilan.gingivadapat menjadi lebih sensitif, meningkatkan risiko peradangan. Beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, dan HIV dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkenagingivitis. Obat kesehatan mulut dapat dipengaruhi oleh beberapa obat, terutama jika aliran air liur berkurang. Dilantin (antikonvulsan), dan beberapa obat anti-angina juga dapat menyebabkan pertumbuhan abnormal jaringan gusi. Merokok Perokok lebih sering mengembangkangingivitisdibandingkan non-perokok. Riwayat keluarga para ahli mengatakan bahwa orang-orang yang tua telah / memiliki radang gusi, memiliki risiko lebih tinggi terkena.