etiologi palatal bite

3
Etiologi Palatal-Bite / Deep Bite Ada beberapa penyebab terjadinya gigitan dalam dan biasanya berhubungan dengan perkembangan rahang secara vertikal. Hal ini terlihat pada penderita dengan gigitan dalam dimana terdapat reduksi atau pengurangan dalam panjangnya muka (total facial height), apabila diadakan pengukuran dari titik N ke Gnation (dagu). Selain itu gigitan dalam juga berhubungan dengan pertumbuhan mandibula ke arah depan. Deep bite atau palatal bite disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : 1. Sebab skeletal : a. Ramus mandibula yang terlalu panjang b. Sudut gonion terlalu runcing c. Pertumbuhan vertikal dari muka bagian bawah berkurang 2. Sebab yang berhubungan dengan kelainan giginya : a. Supraoklusi dari gigi-gigi insisivus atas atau bawah atau keduanya b. Infraoklusi dari gigi posterior kanan atau kiri atau keduanya c. Kombinasi daari supraoklusi gigi-gigi insisivus dan infraoklusi gigi-gigi posterior d. Inklinasi aksial dari gigi-gigi rahang bawah ke arah lingual Masalah deep bite anterior mungkin juga dihasilkan dari rotasi keatas dan ke depan dari madibula atau dari erupsi berlebihan dari gigi insisivus rahang bawah sering menyertai maloklusi kelas II, karena bilamana hal tersebut merupakan

Upload: muthae

Post on 04-Aug-2015

467 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etiologi Palatal Bite

Etiologi Palatal-Bite / Deep Bite

Ada beberapa penyebab terjadinya gigitan dalam dan biasanya berhubungan dengan

perkembangan rahang secara vertikal. Hal ini terlihat pada penderita dengan gigitan dalam

dimana terdapat reduksi atau pengurangan dalam panjangnya muka (total facial height),

apabila diadakan pengukuran dari titik N ke Gnation (dagu). Selain itu gigitan dalam juga

berhubungan dengan pertumbuhan mandibula ke arah depan.

Deep bite atau palatal bite disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Sebab skeletal :

a. Ramus mandibula yang terlalu panjang

b. Sudut gonion terlalu runcing

c. Pertumbuhan vertikal dari muka bagian bawah berkurang

2. Sebab yang berhubungan dengan kelainan giginya :

a. Supraoklusi dari gigi-gigi insisivus atas atau bawah atau keduanya

b. Infraoklusi dari gigi posterior kanan atau kiri atau keduanya

c. Kombinasi daari supraoklusi gigi-gigi insisivus dan infraoklusi gigi-gigi posterior

d. Inklinasi aksial dari gigi-gigi rahang bawah ke arah lingual

Masalah deep bite anterior mungkin juga dihasilkan dari rotasi keatas dan ke depan dari

madibula atau dari erupsi berlebihan dari gigi insisivus rahang bawah sering menyertai

maloklusi kelas II, karena bilamana hal tersebut merupakan overjet berlebihan maka insisivus

rahang bawah cenderung erupsi sampai gigi berkontak ke mukosa palatal.

Kurangnya ketinggian wajah bagian bawah dimana perbandingan tinggi muka posterior

dan anterior dapat menggambarkan adanya kelainan skeletal dalam arah vertikal. Pada pasien

muda dengan tinggi wajah yang masih meningkat membutuhkan waktu untuk mencegah

erupsi lebih jauh dari insisivus rahang bawah sebagai lanjutan pertumbuhan vertikal.

Adanya tekanan bibir dan lidah pada erupsi gigi anterior. Disfungsi lidah yang paling

umum adalah tekanan luar selektif, penekanan dan penggigitan lidah. Penekanan lidah dapat

pada anterior, posterior atau kombinasidari keduanya. Gigitan terbuha atau gigitan dalam

disebabkan oleh lidah lateral menekan atau bentuk lidah yang melebar, yang mana

menyebabkan infraoklusi pada gigi posterior.

Page 2: Etiologi Palatal Bite

Selain penyebab palatal bite diatas, adapun faktor – faktor yang berhubungan dengan

perkembangan gigitan dalam, diantaranya :

1. Supra oklusi insisivus

2. Overjet yang berlebihan

3. Lebar mesio-distal gigi-gigi anterior

4. Sudut insisivus

5. Infraoklusi gigi molar

6. Ketinggian tonjol molar

7. Usia dan pembukaan alami dari gigitan dalam

8. Ketinggian ramus mandibula

Daftar pustaka

Sulistiowati, 1985. Perawatan Ortodontik Dengan Alat-Alat lepasan. Lembaga Penerbitan

Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang.

Proffit, W.R., Fields, H.W. 1986. Malocclussion and Dentofacial Deformity in Contemporary

Society. London