etnobotani

23
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, faktor keturunan, pelayanan, perilaku, sosial ekonomi dan sosial budaya serta lingkungan. Salah satu faktor yang tersebut di atas adalah faktor perilaku, yang mencerminkan seseorang dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan serta kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan untuk mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan sendiri, dengan demikian masyarakat mampu menjadi subjek dalam pembangunan kesehatan( Budiyanto, 1992 ) . Usaha pengobatan melalui penggunaan tanaman obat sangat perlu dilakukan oleh masyarakat, sehingga tanaman obat dapat diramu menjadi obat tradisional yang dapat dimanfaatkan untu penyembuhan penyakit bagi masyarakat. Tanaman obat di pekarangan rumah penduduk 1

Upload: muhammad-rezzafiqrullah-r

Post on 06-Aug-2015

128 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

etnobotani obat

TRANSCRIPT

Page 1: etnobotani

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, faktor keturunan,

pelayanan, perilaku, sosial ekonomi dan sosial budaya serta lingkungan. Salah

satu faktor yang tersebut di atas adalah faktor perilaku, yang mencerminkan

seseorang dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Pembangunan kesehatan

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan serta kemauan hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan untuk mampu

berpartisipasi aktif dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

sendiri, dengan demikian masyarakat mampu menjadi subjek dalam pembangunan

kesehatan( Budiyanto, 1992 ) .

Usaha pengobatan melalui penggunaan tanaman obat sangat perlu

dilakukan oleh masyarakat, sehingga tanaman obat dapat diramu menjadi obat

tradisional yang dapat dimanfaatkan untu penyembuhan penyakit bagi

masyarakat. Tanaman obat di pekarangan rumah penduduk perlu dipelihara

dengan baik sehingga masyarakat lebih mengenal jenis tanaman yang dapat dapat

dijadikan sebagai obat tradisional. Manfaat dan kegunaan obat tradisional sangat

banyak sekali jika masyarakat bisa meramu dan menggunakan jenis-jenis tanaman

yang berkhasiat sebagai obat tradisional ( DepkesRI,2001 ).

Tumbuhan obat tradisional, sangatlah penting dalam keluarga. Dengan

menanam tanaman obat-obatan di pekarangan, selain dimanfaatkan untuk obat

dapat juga ditata dengan baik sebagai penghias pekarangan. Pekarangan rumah

1

Page 2: etnobotani

menjadi tanpak asri dan penghuninya dapat memperoleh obat-obatan yang

diperlukan untuk mejaga kesehatan (Budiyanto,1992) .

Pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan pekarangan rumah merupakan salah

satu gambaran masyarakat yang telah menyadari arti penting tumbuhan tersebut

bagi penyembuhan penyakit, dengan adanya tumbuhan tradisional dapat

digunakan sebagai obat tradisional yang khusus diramu untuk digunakan sesuai

dengan jenis penyakit yang diderita. Oleh karena itu, budidaya tumbuhan obat

tradisional perlu digalakkan oleh masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan

rumah sehingga dapat memberikan manfaat terhadap dirinya, keluarga dan

masyarakat di daerah tersebut (Djoko,1995 ).

B.Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan

tumbuhan obat yang diolah secara tradisional dan mengetahui jenis-jenis

tumbuhan obat yang digunakan.

2

Page 3: etnobotani

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

a. Bahan

Bahan yang digunakan pada saat praktikum etnobotani adalah Jahe,

kunyit, daun sisrih, dan sangkobak atau kendali.

b. Alat

alat-alat yang digunakan dalam praktikum etnobotani adalah panci, gelas,

alat pembakar sate.

B. Lokasi dan Waktu

Praktikum etnobotani ini dilakukan di Desa Karangsalam, Kecamatan

Baturaden, purwokerto, jawa tengah, praktikum lapangan ini delaksanakan pada

tanggal 2 desember 2012.

C. Metode

Pengambilan data menggunakan teknik wawancara kuisioner yaitu Segala

sesuatu yang akan diteliti dicatat dengan bentuk pertanyaan yang ditentukan.

3

Page 4: etnobotani

III. HASIL

A.Hasil

Hasil yang didapatkan dari praktikum ini dengan 4 responden didapatkan

hasil bahwa tanaman yang digunakan untuk pengobatan adalah Jahe, kunyit, daun

sirih, dan Kendali atau sangkobak ( Ki Tolod ). Tumbuhan tersebut diolah oleh

masyarakat masih dengan metode atau cara pembuatan secara tradisonal dengan

cara yang turun temurun di wasiatkan oleh leluhur. Masyarakt juga menanam

beberapa tanaman obat di pekarangan rumah, agar dengan mudah diperoleh untuk

digunakan dan ada pula yang didapatkan dari pasar.

Tanaman obat-obatan tradisional adalah tanaman yang dapat dipergunakan

sebagai obat, baik yang sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Tanaman

tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu dan disajikan sebagai obat

guna penyembuhan penyakit. Pada umumnya yang dimaksud dengan obat

tradisional adalah ramuan dari tumbu-tumbuhan yang berkhasiat obat. Tumbuhan

obat adalah salah satu bahan utama produk-produk jamu. Kartasapoetra (1992 : 3)

menyatakan bahwa: “Tanaman obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang

masih sederhana, murni, belum tercampur atau belum diolah”. Sedangkan

Siswanto (1997:3) menyebutkan tumbuhan obat adalah: “Tanaman atau bagian

tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu, tanaman atau

bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat”.

Bagian tanaman yang digunakan oleh masyarakat diramu sebagai obat

adalah, seperti daun, bunga, buah, akar dan kulit, sesuai dengan jenis tanaman.

Bagian-bagian tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu sesuai

dengan kebutuhan dan dapat dijadikan sebagai obat tradisional.

4

Page 5: etnobotani

Jahe (Zingiber officinale)

Zingiber officinale adalah tanaman obat asli Asia dari rumpun batang

semu. Manfaat jahe yang sangat baik bagi kesehatan membuat tanaman ini

terkenal hingga ke India, Jamaika, Australia, Cina, dan hampir di seluruh penjuru

dunia. Tumbuhan penghangat badan ini dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan pada

bentuk, ukuran, serta warna rimpangnya, yaitu: Jahe putih kecil, Jahe putih besar,

dan Jahe merah. Jahe telah dikenal bermanfaat sebagai minuman penghangat

badan. Manfaat jahe tidak hanya dapat digunakan sebagai minuman penghangat

badan, namun rimpang jahe juga banyak digunakan masyarakat sebagai bumbu

masakan hingga pemberi aroma roti, maupun kue (Ramadhan, 2010).

Para produsen obat juga banyak yang menggunakan jahe sebagai bahan

baku produk mereka setelah mengetahui bahwa manfaat jahe bagi kesehatan

sangatlah baik. Selain itu, manfaat jahe juga dapat diolah menjadi asinan, acar,

lalap, sirup, hingga minyak wangi. Bahkan, saat ini banyak petani cabe yang

memanfaatkan jahe untuk pestisida alami bagi tanaman mereka. Jahe memiliki

kandungan aktif yaitu oleoresin. Oleoresin adalah minyak dan damar yang

merupakan campuran minyak atsiri sebagai pembawa aroma dan sejenis damar

sebagai pembawa rasa. Oleoresin jahe mengandung komponen gingerol, paradol,

shogaol, zingerone, resin dan minyak atsiri (Ramadhan, 2010). Persenyawaan

zingerone tidak dalam bentuk persenyawaan keton bebas, melainkan dalam

bentuk persenyawaan aldehid alifatis jenuh, terutama senyawa n-heptanal

(Ravindran et al., 2005).

Secara tradisional ekstrak jahe digunakan antara lain sebagai obat sakit

kepala, obat batuk, masuk angin, untuk mengobati gangguan pada saluran

5

Page 6: etnobotani

pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat anti-

mual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut) dan sebagai

obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak, serta memar

(Shukla, 2007). Berbagai penelitian membuktikan bahwa jahe mempunyai sifat

antioksidan dan antikanker. Beberapa komponen utama dalam jahe seperti

gingerol, shogaol dan gingerone memiliki antioksidan di atas Vitamin E

(Kikuzaki dan Nakatani, 1993). Selain itu, jahe mampu menaikkan aktivitas salah

satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel targetnya,

yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus. (Zakaria et al., 1999).

Desa karangsalam menggunakan jahe sebagai obat yang berupa minuman

penghangat badan atau yang biasa dilakukan pada saat demam, yang biasa kita

kenal dengan wedang jahe. Mereka membuat minuman ini disaat badan mereka

merasa demam, kedinginan. Pengolahannya pun masih tradisional, ini ada

langkah-langkah membuat wedang jahe :

1. Siapkan seruas jari rimpang jahe. Cara memilih jahe adalah harus memilih

yang tua.

2. Cuci bersih tapi jangan sampai dikupas kulitnya. Lalu tiriskan atau angin-

anginkan supaya agak kering sedikit.

3. Lalu setelah ditiriskan, bakarlah jahe di atas api seperti membakar sate..

Pembakaran ini hingga jahe benar-benar matang. Cirinya matang, si jahe

sudah agak berubah warna dan kulitnya agak gosong.

4. Setelah dibakar, jahe dimemarkan.

5. Masukkan ke gelas lalu seduh dengan air panas. Tambahkan gula merah,

madu, atau gula batu secukupnya.. Dan khusus madu, jangan masukkan

6

Page 7: etnobotani

pada saat temperatur air masih panas, tapi masukkan ketika air sudah agak

hangat-hangat kuku.

6. Wedang jahe siap dinikmati.

Kunyit ( Curcuma domestica Val.)

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.),

adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia

Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia,

Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia danIndia serta

bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai

pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar ( Said, 2003 ).

Umbi (rimpang) yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai

obat, umbi (rimpang) kunyit berkhasiat untuk mendinginkan badan,

membersihkan, mempengaruhi bagian perut Khususnya pada lambung ,

merangsang, melepaskan lebihan gas di usus, menghentikan pendarahan dan

mencegah penggumpalan darah, selain dari itu juga digunakan sebagai bahan

dalam masakan ( Said, 2003 ).

Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang

serta mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam

bentuk perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau diguna

sebagai salap untuk mengobati bengkak dan terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk

menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan

menghirupnya. Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut

kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10%

7

Page 8: etnobotani

dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%. Dan zat- zat bermanfaat lainnya

seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,

Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga

mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak

3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu

zat besi, fosfor, dan kalsium ( Balitro,2012 ).

Kurkumin tergolong senyawa polifenol yang mempunyai dua bentuk

tautomer yaitu bentuk keto pada fase padat dan bentuk enol pada fase cair

(larutan). Kurkumin juga sebagai antioksidan kuat. Antioksidan diketahui dapat

menetralisir radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan kerusakan membran

sel, DNA, dan kematian sel sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh

(Said,2003).

Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan

dengan penyimpangan pada kerja ginjal, terutama pada bebrapa kasus-kasus yang

ditandai dengan bau badan yang tidak sedap dan mata yang tidak tahan terhadap

sinar, penggunaan kunyit adalah sangat effektif, yaitu dengan meminum segelas

juice kunyit (dibuang ampasnya), selama 2 minggu berturut-turut. Selain jahe

masyarakat desa karangsalam juga menggunakan kunyit sebagai obat. Kunyit

digunakan sebagai obat diare yang diolah sebagai minuman, berikut adalah cara

membuat olah kunyit menjadi obat diare :

1. Siapkan Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya.

2. Siapkan semua bahan yang telah di bersihkan lalu bahan-bahan tersebut

direbus dengan 2 gelas air.

8

Page 9: etnobotani

3. Tunggu semua bahan tercampur dan air rebusan bahan-bahan tersebut

mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.

4. Minumlah air rebusan kunyit tersebut dan diulangi sampai sembuh.

Sirih ( piper betel )

Tentu kita tahu tumbuhan Sirih  yang sangat bermanfaat untuk

menyembuhkan berbagai penyakit. Tumbuhan Sirih adalah tumbuhan yang

berbentuk seperti hati dan memiliki garis di tengah daun dan daun sirih ini

terkenal dengan khasiatnya yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit,

yaitu dari mimisan (keluar darah dari hidung) sampai dengan diare dan sakit gigi

Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang

pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk

daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun

berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek

(hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun

sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan

oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa). Biasanya

kelengkapan untuk 'nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang,

gambir, dan kapulaga ( Rini 2003 ).

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol),

seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya

mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat

menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih

juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan

saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak,

9

Page 10: etnobotani

meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Selain itu,

kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat

dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap

( Rini,2003 ) .

Masyarakat desa karangsalam menggunakan daun sirih sebagai obat.

Olahan yang digunakan sebagai obat adalah sebagai obat mimisan juga sebagai

obat penguat gigi atau yang bisa di sebut 'nginang' . berikut adalah cara

pengolahan daun sirih sebagai obat untuk mimisan dan nginang :

Mimisan

1. Ambil daun sirih satu lembar

2. lalu gulung sambil di tekan agar keluar minyaknya

3. dan selanjutnya gunakan untuk menyumbat hidung yang mengeluarkan

darah atau mimisan.

4. Posisi penderita mimisan harus dalam keadaan rebah kurang lebih 15-30

menit saat hidung disumbat dengan daun sirih sampai darah berhenti

mengalir.

Nginang

1. Ambil 1 sampai 2 lembar daun sirih

2. Ambil sedikit kapur sirih, sedikit isi biji pinang yang muda, dan gambir

kemudian bungkus dengan daun sirih tersebut

3. Kemudian kunyah daun sirih beserta isinya sampai hancur

Kitolod (Isotoma longiflora)

Tanaman kitolod atau Kendali, sangkobak (Jawa) mungkin masih terasa

asing di telinga kita bila dibandingkan dengan tanaman lain seperti temulawak

10

Page 11: etnobotani

atau sambiloto. Meskipun begitu, tanaman ini memiliki khasiat yang tidak kalah

penting bagi kehidupan manusia. Nama lain dari kitolod adalahstar of bethlehem,

madam fate dan star flower (Smith, 2001). Kitolod merupakan tanaman semak

yang memiliki tangkai bunga yang panjang, sesuai dengan nama latinnya

(longiflora). Mahkotanya berbentuk bintang dan berwarna putih bersih. Secara

sekilas mirip dengan mahkota melati untuk teh (Ipteknet, 2005).

Tinggi tanaman ini sekitar 50cm, habitus semak, dan merupakan tanaman

semusim. Bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. batangnya

berbentuk bulat, berkayu, dan berwarna hijau. Daun berbentuk panjang, berwarna

hijau, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke

dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Daun merupakan daun tunggal dengan

ukuran 2-3cm dan panjangnya 5-15cm. Bunga berbentuk lonceng dengan mahkota

berbentuk bintang. Biji berbentuk bulat telur, berukuran kecil dan berwarna putih.

Akar tanaman ini berupa akar tunggang (Ali, 2003; Smith, 2001).

Kendali atau sangkobak memiliki banyak sekali kandungan zat aktif.

Contohnya adalah alkaloid seperti lobelin, lobelamin, dan isotomin. Daunnya

mengandung alkaloid, saponin, flovonoid, dan polifenol. Getah tanaman ini

beracun, tetapi bagian lain memiliki kandungan efek antiradang, antineoplastik

atau antikanker, anti inflamasi atau antiperadangan, analgesik, dan hemostatik

(Ali, 2003; Ipteknet, 2005; Smith, 2001).

Dalam penggunaanya pada masyarakat Desa Karangsalam adalah sebagai

obat untuk Luka. Berikut adalah langkah-langkah pengolahan tumbuhan ini

menjadi obat luka.

1. Ambil Daun secukupnya

11

Page 12: etnobotani

2. Daun dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus,

3. tempelkan pada luka lalu di balut dengan kain bersih.

4. Ganti 2 - 3 kali sehari.

12

Page 13: etnobotani

DAFTAR REFRENSI

Ali, I. 2003. Khasiat & Manfaat Kitolod, Penakluk Gangguan pada Mata. PTAgroMedia Pustaka: Depok.

Budiyanto, (1992). Lingkungan Rumah yang Asri, Pustaka Nasional, Jakarta.

Balitro. 2011. Manfaat Kunyit Sebagai Penguat Daya Ingat (AntiAlzheimer).http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=55:manfaat-kunyit-sebagai-penguat-daya-ingat-anti-alzheimer&Itemid=9 Diakses tanggal 12 Desember 2012.

Depkes RI, 2001. Sistem Kesehatan Nasional, Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, Jakarta.

Djoko, Wijoseputro, (1995). Dasar Pengetahuan Ilmu Tanaman, PenerbitAngkasa, Bandung.

Ipteknet. 2005. Ki Tolod. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=85 tanggal

akses 14 Januari 2012.

Kartasapoetra, (1992). Teknologi Penanganan Pasca Panen, Rineka Cipta,Jakarta.

Moeljanto, Rini Damayanti. 2003. Khasiat & Manfaat Daun Sirih Obat MujarabDari Masa Ke Masa. PT Agromedia Pustaka. Tanggerang

Ramadhan, Ahmad Eka. 2010. Potensi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) SebagaiObat Anti-kanker. Universitas Diponegoro Semarang. Semarang.

Ravindran, P.N., Babu, K. N. 2005. Ginger The Genus Zingiber. CRC Press. NewYork.

Said. 2003. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Penerbit Ganeca Exact. Jakarta.

Smith, T. 2001. Dokter di Rumah Anda. Dian Rakyat: Jakarta

Siswanto, (1997). Sayuran Dataran Tinggi, Jakarta, Penebar Swadaya.

13

Page 14: etnobotani

Shukla, Y, Singh, M. 2007. Cancer preventive properties of ginger : a briefreview. J Food Chem Toxicol. 45(5) :683-690.

Winarno, F.G.1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Zakaria, F.R. dan T.M. Rajab. 1999. Pengaruh ekstrak jahe (Zingiber officinaleRoscoe) terhadap produksi radikal bebas makrofag mencit sebagai indikator imunostimulan secara in vitro. Persatuan Ahli Pangan Indonesia (PATPI). Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan: 707−716.

14

Page 15: etnobotani

LAMPIRAN

Pertanyaan

Tanaman apakah yang anda gunakan

untuk obat

Bagian apa yang di

manfaatkan untuk obat

Bagaimana cara pemanfaatan tanaman tersebut menjadi obat

Dari mana tanaman obat

tersebut diperoleh

responden        

responden 1 Jahe rimpang Di olah menjadi minumanpekarangan

rumah

responden 2Jahe, kunyit rimpang

Jahe : di olah menjadi minumanpekarangan

rumah dan pasar Kunyit : di olah menjadi

minuman

responden 3Kendali, jahe

Daun dan rimpang

Kendali : di tumbuk sampai halus lalu di tempatkan pada

luka pekarangan rumah dan pasar

  Jahe : di olah menjadi minuman

responden 4 Daun sirih Daun Di kunyah ( nginag ) dan di masukan ke dalam hidung

( mimisan )

pekarangan rumah

15