evaluasi kebijakan - · pdf fileunit pelayanan efisiensi seberapa ... responsivitas apakah...
TRANSCRIPT
Kuliah 13
Evaluasi KebijakanEvaluasi Kebijakan
Marlan Hutahaean 1
Agenda
Pengertian dan KriteriaEvaluasiPengertian dan KriteriaEvaluasi
Indikator EvaluasiIndikator Evaluasi
Kendala dalam EvaluasiKendala dalam Evaluasi
Marlan Hutahaean 2
Pengertian dan Kriteria Evaluasi
Marlan Hutahaean 3
Pengertian dan Kriteria Evaluasi
Marlan Hutahaean 4
Evaluasi KebijakanPengertian dan Kriteria EvaluasiPengertian dan Kriteria Evaluasi
Pada hakekatnya,evaluasi dapat dilakukan
pada setiap tahapkebiajakan
Dunn (2004) membaginya atasevaluasi ex ante dan ex post
Evaluasi memiliki arti yangberhubungan dengan aplikasi
beberapa skala nilai terhadap hasilkebijakan/program
Istilah evaluasi seringdisamakan dengan
appraisal, rating, danassessment
Secara spesifik, Evaluasiberkenaan dengan produksiinformasi tentang nilai atau
manfaat hasil dan kinerjakebijakan.
Pada saat hasil dan kinerjakebijakan memberikan nilai, itu
berarti hasil dan kinerjamemberikan sumbangan pada
sasaran dan tujuan (Dunn, 2004)
Evaluasi dilakukan untukmelihat hasil dan kinerja
yang diperoleh padasatu kebijakan atauprogram yang telahdiimplementasikan
Selain itu, evaluasi bertujuanuntuk menjustifikasi nilai/manfaat
satu program yang sedangberjalan, mencari inisiatif baru,peningkatan efektivitas adm.Manaj program dan tanggung
jawab akan hasil dan kinerja (Rossidan Freeman, 1993)
Langkah Evaluasi : merinci apayang akan dievaluasi, mengukur
kemajuan, analisis data yangberkaiitan dengan output danoutcomes yang dibandingkand
engan sasaran dan tujuan
Marlan Hutahaean 5
Evaluasi KebijakanPengertian dan Kriteria Evaluasi
Ripley (1985)menekankan
beberapapersoalanyang harus
dijawab padasaat evaluasi
Kelompok/kepentingan
mana yangmemiliki akses
dalampembuatankebijakan?
Apakah prosespembuatannyarinci, terbuka
dan memenuhiprosedur?
Apakahprogram
didesain secaralogis?
Apakah inputprogram
memadai?
Apa standarimplementasi
yang baikmenurutprogramtersebut?
Apakahprogram
dilaksanakansecara efisien?
Apakahkelompoksasaran
menerimamanfaat
sesuai denganapa yangdidesain
sebelumnya?
Apakahprogram
memberikandampak pada
kelompoksasaran? Apa
jenisdampaknya?
Apa dampakyang
diharapkandan yang tidak
diharapkanterjadi pada
kelompoksasaran?
Kapanprogram
diimplementasikan dan
kapan puladampaknya
diterima olehkelompoksasasran?
Apakahtindakan dan
dampaktersebut
sesuai denganyang
diharapkan?
Marlan Hutahaean 6
Evaluasi KebijakanPengertian dan Kriteria EvaluasiPengertian dan Kriteria Evaluasi
Kesley dan Kumar (1987)menyebutkan 3 pertanyaan
dalam evaluasi :
1. Siapa yangmemperoleh aksesterhadap input dan
output proyek?
2. Bagamaimanamereka bereaksiterhadap proyek
tersebut?
Bagaimana proyektersebut
mempengaruhiperilaku mereka?
Dari keduapandangan diatas, Wibawa(1994)menyimpulkan bahwaevaluasidilakukanuntukmengetahui 4aspek >
Prosespembuatankebijakan
Prosesimplementasi Konsekuensi
kebijakanEfektivitas
dampakkebijakan
Marlan Hutahaean 7
Evaluasi KebijakanPengertian dan Kriteria Evaluasi
Dunn (2004)mengemukakan
fungsi utamaevaluasi :
1. Memberikaninformasi yangvalid tentang
kinerja kebijakan
2. Memberikansumbangan dan
klarifikasi serta kritiknilai yang mendasarisasaran dan tujuan
3. Memberikankemungkinan pada aplikasi
metode-metode analisiskebijakan lainnya,
termasuk perumusanmasalah dan rekomendasi.
Tipe Kriteria Pertanyaan Illustrasi
Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan telah dicapai? Unit Pelayanan
Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasilyang diinginkan?
Unit biaya manfaat bersihRasio biaya-manfaat
Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkanmemecahkan masalah?
Biaya tetap (Masalah tipe I)Efektivitas biaya tetap ( masalah tipe II)
Perataan Apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan meratakepada kelompok-kelompok yang berbeda?
Kriteria ParetoKriteria Kaldor-HicksKriteria Rawls
Responsivitas Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, preferensi,atau nilai kelompok-kelompok tertentu?
Konsistensi dengan survei warganegara
Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-benar bergunaatau bernilai?
Program publik harus merata danefisienMarlan Hutahaean 8
Evaluasi KebijakanIndikator EvaluasiIndikator Evaluasi
Indikator evaluasi harus ditentukan terlebihdahulu untuk memudahkan melakukan evaluasi
Indikator harus disepakatibersama antara pimpinan dan
administratorkebijakan/program. Selain ini,indikator harus valid (sahih)
dan reliable (handal) (Wibawa,1994)
Indikator yang sahih adalahyang mengukur apa yang ingin
diukur. Artinya, makna yangdimaksud oleh indikator
bersesuaian dengan konsepyang diwakilinya. Dalam hal ini,
‘konsep’ adalah tujuanprogram. Misalnya,
menurunnya jumlah pasiendapat dijadikan indikator untukmendeteksi tingkat kesehatan
penduduk. Indikator sosialsering tidak valid karena
kesulitan dalam meng-coversatu konsep yang memiliki
banyak dimensi
Handal berarti indikator yangdisusun akan menghasilkan
skor yang sama jika diterapkanpada fenomena yang sama.Artinya, apabila orang lain
melakukan pengukurandengan indikator tersebut,
akan memperoleh hasil yangsama. Kebanyakan data sensusreliable, seperti jumlah anak,
usia anggota keluarga, danjumlah mobil setiap keluarga.
Siapapun yang mengukurketiga data tersebut pasti akanmemperoleh angka yang sama.
Finstebusch dan Motz (1980)menambahkan bahwa selainvalid dan reliable, indikator
harus memperhatikan tentangutility atau kemanfaatannya.
Marlan Hutahaean 9
Bagaimana Mengukur Indikator DampakBagaimana Mengukur Indikator Dampak
• Untuk dapat membuat indikator dampakmaka evaluator perlu mengetahui dulu apapolicy output yang diterima oleh kelompoksasaran.
• Dari policy output yang diterima tersebutmaka evaluator selanjutnya menganalisis apadampak lebih lanjut yang akan muncul setelahmereka menerima policy output tersebut.
• Untuk dapat membuat indikator dampakmaka evaluator perlu mengetahui dulu apapolicy output yang diterima oleh kelompoksasaran.
• Dari policy output yang diterima tersebutmaka evaluator selanjutnya menganalisis apadampak lebih lanjut yang akan muncul setelahmereka menerima policy output tersebut.
Marlan Hutahaean 10
Identifikasi Indikator DampakIdentifikasi Indikator Dampak
• Program Pembangunan Bidang Ekonomi– Peningkatan pendapatan kelompok sasaran– Peningkatan kesejahteraan kelompok sasaran– Pemberdayaan kelompok sasaran dll.
• Bidang Kesehatan– Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup– Jumlah balita yang kekurangan gizi (bagi BGM)– Rata-rata angka harapan hidup dll.
• Program Pembangunan Bidang Ekonomi– Peningkatan pendapatan kelompok sasaran– Peningkatan kesejahteraan kelompok sasaran– Pemberdayaan kelompok sasaran dll.
• Bidang Kesehatan– Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup– Jumlah balita yang kekurangan gizi (bagi BGM)– Rata-rata angka harapan hidup dll.
Marlan Hutahaean 11
Mengembangkan Indikator DampakMengembangkan Indikator Dampak
• Dalam realitas di lapangan, merumuskan indikatordampak tidak mudah untuk dilakukan karena:– Luasnya cakupan kebijakan atau program– Tidak spesifiknya tujuan yang ingin diwujudkan
• Dalam situasi yang demikian maka evaluator perlumengembangkan teknik, misalnya: membreakdowntujuan kebijakan menjadi lebih rinci agar indikatordampak menjadi lebih mudah untuk dirumuskan.
• Dalam realitas di lapangan, merumuskan indikatordampak tidak mudah untuk dilakukan karena:– Luasnya cakupan kebijakan atau program– Tidak spesifiknya tujuan yang ingin diwujudkan
• Dalam situasi yang demikian maka evaluator perlumengembangkan teknik, misalnya: membreakdowntujuan kebijakan menjadi lebih rinci agar indikatordampak menjadi lebih mudah untuk dirumuskan.
Marlan Hutahaean 12
Mengembangkan [2]Mengembangkan [2]
• Selain cara pertama, cara lain yang dapatdilakukan adalah dengan mengguraikanmakna kebijakan/program yang didefinisikandalam arti luas menjadi turunan-turunankonsep/variabel yang lebih measurable ataudapat diukur.
• Selain cara pertama, cara lain yang dapatdilakukan adalah dengan mengguraikanmakna kebijakan/program yang didefinisikandalam arti luas menjadi turunan-turunankonsep/variabel yang lebih measurable ataudapat diukur.
Marlan Hutahaean 13
Kebijakan OtonomiKebijakan Otonomi
• Konsep-konsep pokok yang digunakan sebagaipendekatan:– Dekonsentrasi– Desentralisasi– Devolusi(Cheema and Rondinelli, 1983:18-25)
• Konsep-konsep pokok yang digunakan sebagaipendekatan:– Dekonsentrasi– Desentralisasi– Devolusi(Cheema and Rondinelli, 1983:18-25)
Marlan Hutahaean 14
Indikator Yang DikembangkanIndikator Yang Dikembangkan• Peningkatan akses masyarakat daerah pedesaan (yang
dulunya terpencil dan tertinggal) terhadap sumberdaya danlembaga2 pelayanan pemerintah.
• Peningkatan kapasitas birokrat dan pimpinan lokal• Peningkatan kemampuan teknis dan administratif organisasi
pemerintah daerah• Peningkatan kemampuan daerah dalam membuat
perencanaan pembangunan• Terintegrasinya perencanaan pembangunan pada level
nasional dan daerah
• Peningkatan akses masyarakat daerah pedesaan (yangdulunya terpencil dan tertinggal) terhadap sumberdaya danlembaga2 pelayanan pemerintah.
• Peningkatan kapasitas birokrat dan pimpinan lokal• Peningkatan kemampuan teknis dan administratif organisasi
pemerintah daerah• Peningkatan kemampuan daerah dalam membuat
perencanaan pembangunan• Terintegrasinya perencanaan pembangunan pada level
nasional dan daerah
Marlan Hutahaean 15
Pembangunan Aparatur NegaraPembangunan Aparatur Negara
Tujuan dan Sasaran Konsep yang Relevan Indikator2
1. TertatanyaManajemenAparatur
Kelembagaan:EfisiensiEfektifitas
2. Tertatanya sistemadministrasikepegawaian
Sumber Daya ManusiaKualitas SDMKemampuan SDMKesejahteraanProfesionalismeResponsibilitasAkuntabilitas
Marlan Hutahaean 16
Indikator2Indikator2• Efektivitas:
– Produktifitas: ratio input-output– Moral: kecenderungan lebih keras untuk
berusaha agar tujuan tercapai (etos kerja)– Konformitas: penerimaan norma organisasi
oleh anggota organisasi– Daya adaptasi: kemampuan menyesuaikan diri
dengan keadaan– Pelembagaan: penerimaan masyarakat
• Efektivitas:– Produktifitas: ratio input-output– Moral: kecenderungan lebih keras untuk
berusaha agar tujuan tercapai (etos kerja)– Konformitas: penerimaan norma organisasi
oleh anggota organisasi– Daya adaptasi: kemampuan menyesuaikan diri
dengan keadaan– Pelembagaan: penerimaan masyarakat
Marlan Hutahaean 17
• Efisiensi:– Biaya relatif naker– Produktivitas naker– Biaya operasional– Kemajuan teknologi
• Efisiensi:– Biaya relatif naker– Produktivitas naker– Biaya operasional– Kemajuan teknologi
Marlan Hutahaean 18
Sumber Daya ManuasiaSumber Daya Manuasia
• Peningkatan Kualitas Aparatur– Tingkat pendidikan– Kursus/pelatihan– Penjejangan
• Peningkatan Kemampuan Aparat– Kecepatan menyelesaikan tugas– Kualitas pelayanan– Kesadaran melaksanakan tugas
• Peningkatan Kualitas Aparatur– Tingkat pendidikan– Kursus/pelatihan– Penjejangan
• Peningkatan Kemampuan Aparat– Kecepatan menyelesaikan tugas– Kualitas pelayanan– Kesadaran melaksanakan tugas
Marlan Hutahaean 19
• Kesejahteraan– Penggajian– Pelayanan kesehatan– Permahan– Reward/insentif– Pengembangan karier– Pensiun– Taspen– Cuti
• Profesionalisme– Penempatan sesuai keahlian– Integritas pribadi– Keahlian
• Kesejahteraan– Penggajian– Pelayanan kesehatan– Permahan– Reward/insentif– Pengembangan karier– Pensiun– Taspen– Cuti
• Profesionalisme– Penempatan sesuai keahlian– Integritas pribadi– Keahlian
Marlan Hutahaean 20
• Responsibilitas– Memihak publik– Tanpa diskriminasi– Memprioritaskan kepentingan umum
• Akuntabilitas– Tingkat penyelesaian tugas– Sesuai standar yang berlaku– Peduli lingkungan
• Responsibilitas– Memihak publik– Tanpa diskriminasi– Memprioritaskan kepentingan umum
• Akuntabilitas– Tingkat penyelesaian tugas– Sesuai standar yang berlaku– Peduli lingkungan
Marlan Hutahaean 21
Evaluasi KebijakanKendala dalam EvaluasiKendala dalam Evaluasi
Abidin (2004)menyebut 5 kendala
dalam Evaluasi :1. Keterbatasan
wewenang dalammelakukan evaluasi
2. Tumpangtindih fungsiantar instansi
Tumpang tindihevaluasi antar
lembagapengawasan
Tidak adaproses lanjutanatau follow-up
dari hasilevaluasi
Biaya
Siapa yangberwenangmelakukanevaluasi?
Jika satu fungsiditangani oleh duaatau lebih instasi.
Misalnya PTPN yangberada di bawah
BUMN danKemenperta dan
Industri
Inspektorat,BPKB, dan BPK
Masa Orba sangatnyata, tetapi saat
ini juga masihbanyak hasilevaluasi yang
kurangditindaklanjuti
Anggaran untukmelakukan
evaluasi tidakmenjadiprioritas
Marlan Hutahaean 22