evaluasi laporan akuntabilitas pemerintahan provinsi_gie

95
Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD ( Diklat Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan bagi Peserta Diklat Jenjang Muda) KODE UNIT: FPP.WAS.02.028.01 KEMENTERIAN DALAM NEGERI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Upload: yoginovriyuned

Post on 07-Feb-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Modul pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintah pada pelaksanaan evaluasi LAKIP ini dimaksudkan agar peserta mampu melaksanakan pengawasan atas pembinaan pelaksanaan evaluasi LAKIP pemerintah Kabupaten/ Kota. Dengan menguasai kompetensi ini Pengawas Pemerintahan diharapkan dapat melakukan pekerjaannya.

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD

( Diklat Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan bagi Peserta Diklat Jenjang Muda)

KODE UNIT: FPP.WAS.02.028.01

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Page 2: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………

Pendahuluan

Pokok Bahasan I Mengakses data dan informasi

Pokok Bahasan II Pengolahan dan entry Data

Pokok Bahasan III Penyusunan Laporan LAKIP

Daftar Pustaka

Catatan:

Dasar Hukum Pelaksanaan Evaluasi LAKIP

Penjelasan SAKIP

2

Page 3: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat

Modul pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan

pemerintah pada pelaksanaan evaluasi LAKIP ini dimaksudkan

agar peserta mampu melaksanakan pengawasan atas

pembinaan pelaksanaan evaluasi LAKIP pemerintah

Kabupaten/ Kota. Dengan menguasai kompetensi ini

Pengawas Pemerintahan diharapkan dapat melakukan

pekerjaannya.

Materi pembelajaran ini, dipersiapkan agar Pengawas

Pemerintahan mampu melaksanakan tugas untuk Melakukan

pengawasan umum pembinaan pelaksanaan evaluasi LAKIP

melalui analisis, evaluasi, dan pengujian/penilaian.

Pada akhir pembelajaran, peserta mampu melakukan analisis,

evaluasi, pengujian/penilaian pembinaan pelaksanaan evaluasi

LAKIP.

Hasil pekerjaan ini merupakan salah salah satu dokumen

kelengkapan usulan angka kredit

1. Laporan pembinaan pelaksanaan evaluasi LAKIP terhadap RPJMD;

kegiatan ini merupakan kegiatan Pengawas Pemerintahan

jenjang Muda dengan angka kreditnya 0,4.

2. Laporan pembinaan pelaksanaan evaluasi LAKIP terhadap

Renstra SKPD; kegiatan ini merupakan kegiatan Pengawas

3

Page 4: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Pemerintahan jenjang Muda dengan angka kreditnya 0,27.

3. Laporan pembinaan pelaksanaan evaluasi LAKIP terhadap RKPD;

kegiatan ini merupakan kegiatan Pengawas Pemerintahan

jenjang Muda dengan angka kreditnya 0,36

4. Laporan pembinaan pelaksanaan evaluasi LAKIP terhadap Renja

SKPD; kegiatan ini merupakan kegiatan Pengawas Pemerintahan

jenjang muda dengan angka kreditnya 0,27.

5. Laporan pembinaan pelaksanaan evaluasi LAKIP terhadap KUA-

PPAS; kegiatan ini merupakan kegiatan Pengawas Pemerintahan

jenjang Muda dengan angka kreditnya 0,27

6. Laporan pembinaan pelaksanaan evaluasi LAKIP terhadap RKA-

SKPD; kegiatan ini merupakan kegiatan Pengawas Pemerintahan

jenjang Muda dengan angka kreditnya 0,18

B. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti proses pembelajaran dari modul diklat ini,

peserta diharapkan mampu melakukan evaluasi LAKIP.

C. Indikator keberhasilan

Setelah mengikuti proses pembelajaran dari masing-masing

pokok bahasan pada modul ini, peserta diharapkan mampu:

1. Mempersiapkan pelaksanaan evaluasi laporan kinerja

instansi pemerintah

2. Mengakses data dan informasi tentang laporan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

3. Melakukan Pengujian atas data dan informasi laporan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

4. Mengembangkan temuan analisis sesuai evaluasi laporan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

4

Page 5: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

5. Memformulasikan temuan pelaksanaan evaluasi laporan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

6. Menyusun laporan hasil evaluasi laporan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah

D. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Pokok

Pembahasan I Mengakses data dan informasi

A. Mengakses dan mempelajari Program

Kerja Evaluasi LAKIP

B. Menentukan dan menyiapkan Standar

Operating Prosedur

C. Mengakses dan menentukan Dokumen

perencanaan seperti: Renstra, RKT,

Penetapan kinerja.

Pokok

Pembahasan II Pengolahan dan entry Data

A. Penentuan Kriteria pelaksanaan kegiatan

evaluasi LAKIP.

B. Teknik Analisis Kesesuaian antara

dokumen data dan informasi dengan

kriteria pelaksanaan evaluasi LAKIP.

C. Klarifikasi Hasil analisis data dan

informasi perencanaan;

Pokok

Pembahasan III Penyusunan Laporan LAKIP

5

Page 6: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

POKOK BAHASAN I

MENGAKSES DATA DAN INFORMASI EVALUASI LAPORAN

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

A. Mengakses Data dan Informasi Evaluasi LAKIP

Mengakses data dan informasi Evaluasi (PKE) dalam

mempersiapkan pelaksanaan evaluasi Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) ini antara lain:

Mengenal Konsep Evaluasi

Evaluasi sistem AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah) merupakan salah satu hal yang seyogianya

dilaksanakan dalam mengevaluasi LAKIP. Langkah awal

dalam mengevaluasi LAKIP ini untuk mengetahui dan

meyakinkan bahwa instansi pemerintah telah menerapakan

sistem manajemen kinerja dan pengendalian mutunya

dengan baik. Evaluasi ini diperlukan dengan mengasumsikan

bahwa jika sistem-nya baik akan dapat mewujudkan hasil

yang baik.

Aksioma tersebut di atas tidaklah selalu benar adanya secara

empiris. Namun secara normatif jika kita ingin memperbaiki

hasil tentulah harus diperbaiki proses

atau sistem yang menghasilkan output/outcome tertentu

yang kita rencanakan. Dalam manufakturing misalnya, proses

yang baik dan efisien akan dapat menghasilkan output

barang atau jasa yang baik pula. Analog dengan sistem yang

6

Page 7: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

dipakai dalam proses produksi pada perusahaan manufaktur

itulah maka riviu atau penelahaan sistem dan proses produksi

barang dan jasa pada instansi pemerintah dalam

menghasilkan layanan kepada masyarakat akan lebih baik

jika prosesnya baik.

Terlepas dari berhasil tidaknya memperoleh output atau hasil

yang baik atau tidak, sudah selayaknya instansi pemerintah

selalu memperbaiki manajemen kinerjanya agar dapat

memperbaiki kinerja dan meningkatkan akuntabilitasnya. Hal

ini penting, dan agaknya peningkatan kinerja tidak terlepas

dari perbaikan sistem. Walaupun kita mengetahui bahwa

perbaikan sistem saja tidaklah cukup. Masih diperlukan

perbaikan-perbaikan lainnya seperti perbaikan kapasitas staf,

kultur (budaya) organisasi, kepemimpinan, struktur, dan

lainnya.

Evaluasi sistem AKIP dapat dilakukan dengan meneliti secara

keseluruhan komponen-komponen sistem AKIP maupun satu

per satu komponen-komponen tersebut. Sistem AKIP yang

telah diterapkan mulai tahun 2000 di berbagai instansi

pemerintah pada dasarnya meliputi tiga komponen penting

yaitu perencanaan strategis dan perencanaan kinerja, sistem

pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja. Satu per satu

komponen tersebut haruslah diriviu atau dievaluasi tahap

demi tahap (step by step assessment) ataupun diriviu secara

keseluruhan (over-all assessment) sehingga keselarasan,

keserasian, kohesi dan keterpaduan dalam mencapai tujuan

dan sasaran organisasi dapat diwujudkan.

Teknik yang sangat dianjurkan dalam mengevaluasi sistem

AKIP ini antara lain adalah teknik logic model atau program

logic dan criteria referrenced test.

7

Page 8: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Dua teknik ini dapat dilaksanakan dalam rangka

pengumpulan data guna dilakukan Substansi evaluasi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah untuk

memastikan apakah kinerja (performa) Bupati/Walikota sudah

konsisten dan sesuai dokumen renstra yang disajikan dalam

bentuk LAKIP Eselon II/SKPD telah memadai;

B. Menentukan dan menyiapkan Standar Operating

Prosedur

Evaluasi LAKIP adalah aktivitas analisis kritis, penilaian yang

sistematis, pemberian atribut, pengenalan permasalahan

serta pemberian solusi untuk tujuan peningkatan kinerja dan

akuntubilitas instansi pemerintah.

Pada dasarnya evaluasi LAKIP dapat dilakukan dengan

memfokuskan pada lingkup sebagai berikut :

1. Penelaahan terhadap Perencanaan Strategik dan Sistem

Pengukuran Kinerja; termasuk didalamnya perencanaan

kinerja.

2. Penelaahan terhadap penyajian dan pengungkapan

informasi kinerja dalam LAKIP.

3. Evaluasi terhadap Program-program dan kegiatan-

kegiatan;

4. Evaluasi terhadap Kebijakan instansi pemerintah yang

bersangkutan.

Lebih lanjut evaluasi LAKIP bermanfaat dalam mengarahkan

instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerja dan

mencapai visi dan misi instansi pemerintah. Dalam kaitan

dengan evaluasi terhadap aktivitas instansi pemerintah,

fokus kegiatan evaluasi diarahkan pada :

8

Page 9: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

1. Process/implementation evaluation (evaluasi atas

proses/implementasi) Bentuk evaluasi ini diarahkan pada

ketaatan pelaksanaan kegiatan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, waktu implementasi,

kepuasan para stakeholders terhadap pelayanan yang

diberikan, dan kesesuaian dengan pemenuhan terhadap

standar profesi dan interaksi.

2. Output evaluation (evaluasi atas keluaran)Evaluasi

terhadap hasil-hasil yang telah dicapai oleh instansi

pemerintah diarahkan untuk melihat apakah output yang

dihasilkan telah memenuhi kriteria minimum yang

ditetapkan dalam perencanaan.Outcome Evaluation

(evaluasi atas outcome)

3. Evaluasi outcome dimaksudkan untuk melihat pencapaian

komitmen instansi pemerintah terhadap outcome-oriented

objectives. Fokus evaluasi outcome diarahkan pada

penilaian efektivitas instansi pemerintah dalam mencapai

visi dan misi instansi serta kontribusinya pada

pembangunan nasional.

4. Impact Evaluation (evaluasi atas impact) Evaluasi atas

impact pelaksanaan aktivitas dan program instansi

pemerintah terhadap perekonomian negara secara

keseluruhan. Dari evaluasi ini akan terlihat bagaimana

kontribusi instansi pemerintah terhadap perkembangan

perekonomian negara. Analisis lebih lanjut atas hasil-hasil

evaluasi impact akan bermuara pada perlu tidaknya suatu

program atau bahkan suatu instansi pemerintah dalam

struktur birokrasi pemerintahan.

Untuk keberhasilan pelaksanaan evaluasi, sebagai langkah

awal perlu terlebih dahulu didefinisikan pihak-pihak yang

9

Page 10: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

akan memanfaatkan informasi hasil evaluasi. Informasi yang

diharapkan dapat diakses dari suatu hasil evaluasi mencakup

antara lain :

1. Informasi untuk mengetahui progress. Dari informasi hasil

evaluasi pimpinan dan seluruh jajaran instansi pemerintah

akan dapat mengetahui posisi kemajuan pelaksanaan

kegiatan yang telah dicapai. Dari informasi tersebut dapat

diketahui karakteristik permasalahan, alokasi sumberdaya,

biaya, dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan.

Informasi ini juga bermanfaat bagi pegawai untuk

menyiapkan dan meluruskan arah kegiatan di masa

mendatang.

2. Informasi untuk membantu agar kegiatan tetap berada

dalam alurnya. Evaluasi akan membantu organisasi untuk

meyakinkan kelangsungan pelaksanaan aktivitas yang

merefleksikan tujuan yang akan dicapai. Dengan

pemahaman terhadap informasi ini dapat membantu

pegawai dalam menyelenggarakan aktivitas dan

pelayanan khususnya dengan rekan sekerja dalam rangka

merealisasikan tujuan yang akan dicapai.

3. Informasi untuk meningkatkan efisiensi. Evaluasi akan

membantu organisasi dalam memfokuskan pelaksanaan

kegiatan dengan mengkoordinasikan berbagai komponen

organisasi sehingga biaya hanya dikeluarkan untuk hal

yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Informasi ini

membantu organisasi mengidentifikasi fokus yang akan

dilaksanakan. Hal lainnya adalah dapat mengidentifikasi

dan mengurangi kelemahan serta duplikasi kegiatan,

sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Rancangan pengorganisasian evaluasi dapat meliputi

10

Page 11: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

beberapa tahapan pokok berikut ini :

1. Persiapan pelaksanaan (penjelasan singkat, pendidikan,

pelatihan, rapat koordinasi, persiapan tim, dan lainnya);

2. Pelaksanaan evaluasi (misalnya: pengumpulan data/

informasi, analisis, pengukuran, pembandingan,

pengolahan data, penyimpulan, penyusunan

rekomendasi);

3. Pengendalian evaluasi, dilakukan saat pekerjaan evaluasi

sedang berjalan dengan monitoring dan sistem

pengendalian yang diterapkan sesuai kebutuhan;

4. Pemanfaatan hasil evaluasi (distribusi laporan,

pengkomunikasian hasil evaluasi, penyediaan waktu dan

staf untuk konsultansi, dan sebagainya).

C. Mengakses dan menentukan Dokumen perencanaan

seperti: Renstra, RKT, Penetapan kinerja.

Mengidentifikasi dan menentukan dokumen – dokumen yang

akan dijadikan bahan untuk mengevaluasi LAKIP yaitu RPJMD,

Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKT.

Untuk menentukan dokumen – dokumen tersebut, sebaiknya

terlebih dahulu Pengawas Pemerintahan mengetahui filosopi

dan konsep terkait dengan RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD,

dan RKT.

1. RENSTRA SKPD

Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat

dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD

untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra SKPD, memuat, visi,

11

Page 12: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan.

Renstra SKPD, disusun sesuai dengan tugas dan fungsi

SKPD serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat

indikatif. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan,

dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian

sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD. Visi SKPD,

merupakan keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada

akhir periode Renstra SKPD, sesuai dengan tugas dan

fungsi yang sejalan dengan pernyataan visi kepala daerah

dan wakil kepala daerah dalam RPJMD. Misi SKPD,

merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi, dalam rangka

mewujudkan visi SKPD. Tujuan, merupakan sesuatu yang

ingin dicapai dari setiap misi SKPD, yang dirumuskan

bersifat spesifik, realistis, dilengkapi dengan sasaran yang

terukur dan dapat dicapai dalam periode yang

direncanakan. Strategi, merupakan langkah-langkah

berisikan program-program indikatif, untuk mencapai

tujuan dalam rangka melaksanakan misi untuk

mewujudkan visi SKPD. Kebijakan, merupakan

arah/tindakan yang harus dipedomani SKPD, dalam

melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan Renstra

SKPD. Program, merupakan instrumen kebijakan yang

berisi satu atau lebih kegiatan yang dirumuskan, untuk

mencapai sasaran dan tujuan sesuai tugas dan fungsi

SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah. Kegiatan, merupakan bagian dari program yang

memuat sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya

sebagai masukan (input), untuk menghasilkan keluaran

(output) dalam bentuk barang/jasa.

12

Page 13: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Program SKPD, meliputi program lintas SKPD, atau

program kewilayahan. Program SKPD, merupakan satu

atau lebih kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi, yang

akan dilaksanakan oleh 1 (satu) SKPD. Program lintas

SKPD, merupakan satu atau lebih kegiatan sesuai dengan

tugas dan fungsi sesuai dengan tugas dan fungsi, dan

akan dilaksanakan secara simultan dengan program SKPD

lainnya. Program kewilayahan SKPD, merupakan satu atau

lebih kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi, dan akan

dilaksanakan secara simultan dengan program SKPD

lainnya, untuk mencapai keberhasilan pencapaian sasaran

dan tujuan pembangunan daerah yang ditetapkan pada

satu atau beberapa wilayah atau kawasan.

Substansi rancangan Renstra SKPD sangat menentukan

kualtias dokumen Renstra SKPD yang akan dihasilkan.

Salah satu dokumen rujukan awal dalam menyusun

rancangan Renstra SKPD adalah Rancangan Awal RPJMD

yang menunjukkan program dan target indikator kinerja

yang harus dicapai oleh SKPD selama lima tahun, baik

untuk mendukung visi/misi kepala daerah maupun untuk

memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan

tugas dan fungsi SKPD terkait.

Dokumentasi perumusan dan keseluruhan tahap

perencanaan pembangunan daerah daerah dijadikan

sebagai kertas kerja (working paper). Suatu kertas kerja

perumusan dan keseluruhan tahap penyusunan Renstra

SKPD merupakan dokumen yang tak terpisah dan

dijadikan sebagai dasar penyajian (dokumen) Renstra

SKPD.

2. RKPD

13

Page 14: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

RKPD merupakan dokumen yang menjadi acuan bagi

setiap SKPD provinsi dan kabupaten/kota dalam

penyusunan rancangan Renja SKPD. Penyusunan RKPD

merupakan dokumen yang tak terpisah dan dijadikan

sebagai dasar penyajian (dokumen), adapun substansi

RKPD, yaitu Rancangan kerangka ekonomi daerah;

Program prioritas pembangunan daerah; dan Rencana

kerja, pendanaan dan prakiraan maju.

Rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju

mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu

indikatif, yang bersumber dari APBD maupun sumber-

sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat. Rancangan kerangka ekonomi daerah,

memuat gambaran kondisi ekonomi, kemampuan

pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah paling

sedikit 2 (dua) tahun sebelumnya, dan perkiraan untuk

tahun yang direncanakan.

Program prioritas pembangunan daerah, memuat

program-program yang berorientasi pada pemenuhan hak-

hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang

berkelanjutan sebagai penjabaran dari RPJMD pada tahun

yang direncanakan. Rencana kerja dan pendanaan serta

prakiraan maju, memuat program dan kegiatan

pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh

pemerintah daerah, disertai perhitungan kebutuhan dana

bersumber dari APBD untuk tahun-tahun berikutnya dari

tahun anggaran yang direncanakan.

3. Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana

kinerja tahunanyang akan dicapai antara pimpinan instansi

14

Page 15: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

pemerintah/ unit kerja yang menerima

amanah/tanggungjawab/kinerja dengan pihak yang

memberikan amanah/tanggungjawab/kinerja. Dengan

demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji

kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat

penerima amanah kepada atasan langsungnya. Penetapan

kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang

akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/unit kerja

dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan

sumber daya yang dikelolanya

4. RENJA SKPD

Renja SKPD, memuat: program dan kegiatan, lokasi

kegiatan, indikator ki nerja, kelompok, sasaran, dan pagu

indikatif dan prakiraan maju. Program dan kegiatan,

meliputi program dan kegiatan yang sedang berjalan dan

kegiatan alternatif atau baru. Lokasi kegiatan, merupakan

lokasi atau tempat dari setiap kegiatan yang akan

dilaksanakan seperti nama desa/kelurahan, kecamatan.

Indikator kinerja, terdiri dari: indikator kinerja program

yang memuat ukuran spesifik secara kuantitatif dan/atau

kualitatif hasil yang akan dicapai dari program; dan

indikator kinerja kegiatan yang memuat ukuran spesifik

secara kuantitatif dan/atau kualitatif masukan, keluaran

yang akan dicapai dari kegiatan. Kelompok sasaran,

memuat penjelasan terhadap karakteristik kelompok

sasaran yang memperoleh manfaat langsung dari hasil

kegiatan, seperti kelompok masyarakat berdasarkan

status ekonomi, profesi, gender dan yang kelompok

masyarakat rentan termarginalkan. Prakiraan maju,

memuat kebutuhan dana untuk tahun berikutnya dari

15

Page 16: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

tahun anggaran yang direncanakan, guna memastikan

kesinambungan kebijakan yang telah disetujui untuk

setiap program dan kegiatan.

Program dan kegiatan yang sedang berjalan, yaitu

program dan kegiatan satu tahun sebelum tahun yang

direncanakan yang tercantum dalam Renstra SKPD.

Program dan kegiatan alternatif, yaitu program dan

kegiatan SKPD, lintas SKPD dan kewilayahan yang

berdasarkan analisis perlu dilakukan pergeseran

pelaksanaannya atas pertimbangan mempunyai dampak

mempercepat pencapaian sasaran pembangunan daerah.

Program dan kegiatan baru, yaitu program dan kegiatan

yang tidak tercantum pada Renstra SKPD dengan kriteria

yaitu tidak bisa ditunda karena dapat menimbulkan

kerugian yang lebih besar bagi pemerintah maupun

masyarakat, dalam rangka mempercepat capaian target

sasaran Renstra SKPD, adanya kebijakan pemerintah yang

menjadi prioritas nasional yang mendukung percepatan

pembangunan daerah; dan/atau, dilakukan jika kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya belum

memberikan keluaran dan hasil yang sesuai dengan

sasaran Renstra SKPD.

D. Klarifikasi Dokumen dan Informasi terkait LAKIP.

Setelah dokumen-dokumen yang dibutuhkan diperoleh,

Pengawas Pemerintahan mempelajari tiap-tiap dokumen

dengan teliti. Terhadap dokumen-dokumen yang kurang jelas

dan membutuhkan penjelasan dari penanggungjawab

kegiatan, Pengawas Pemerintahan dapat meminta waktu

Penanggung jawab kegiatan untuk melakukan klarifikasi atas

16

Page 17: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

dokumen dan informasi sehingga memperoleh kejelasan atas

isi dokumen dan informasi terkait. Klarifikasi dapat dilakukan

secara lisan dan tertulis. Prinsip yang harus dipegang pada

saat melakukan klarifikasi adalah :

a. Mempersiapkan bahan klarifikasi dengan baik dan efektif.

b. Mempertimbangkan kedudukan/posisi penanggungjawab

kegiatan.

c. Memperhatikan tingkat emosional penanggungjawab

kegiatan.

d. Penyampaian harus jelas, tepat dan tidak berlebihan.

e. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Dalam kegiatan klarifikasi dan informasi yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan analisis, Pengawas Pemerintahan dapat

melakukan klarifikasi dengan penanggungjawab kegiatan.

Namun klarifikasi disini dalam batas untuk memperoleh

kecukupan dokumen dan informasi yang belum terpenuhi

dari penyajian data yang telah diterima Tim.

E. Teknik analisis Data dan informasi terkait LAKIP

Dokumen dan informasi yang diperoleh di awal pelaksanaan

evaluasi LAKIP, merupakan bagian yang sangat menentukan

terhadap langkah pelaksanaan berikutnya. Lengkap atau

tidaknya dokumen dan informasi serta mampu atau tidaknya

mengidentifikasi kelemahan-kelemahan atas dokumen dan

informasi, akan menentukan berhasil tidaknya pencapaian

sasaran evaluasi LAKIP. Analisa dokumen dan informasi

dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang

mungkin terjadi pada perumusan kebijakan sebagaimana

yang dituangkan dalam LAKIP. Secara standar tahapan ini

dikenal dengan istilah Survey

17

Page 18: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Klasifikasi evaluasi dapat dilakukan berdasarkan pada:

- apa yang dievaluasi;

- tujuan evaluasi;

- fokus evaluasi;

- metode evaluasi;

- pendekatan evaluasi;

- lingkup atau tataran yang dievaluasi.

- Orientasinya.

Berdasarkan apa yang dievaluasi, evaluasi dapat dibagi ke

dalam beberapa kelompok:

1) evaluasi kegiatan

2) evaluasi program

3) evaluasi kebijakan

4) evaluasi pengelolaan keuangan

5) evaluasi pengelolaan sumber daya manusia.

6) evaluasi terhadap sistem dan governance;

7) evaluasi terhadap struktur, mekanisme dan prosedur

8) evaluasi efisiensi, efektivitas, kehematan, kelayakan?

Penggolongan evaluasi berdasarkan tujuan evaluasi dapat

meliputi :

1) evaluasi untuk tujuan tertentu, misalnya: untuk

mempelajari fakta dan kemungkinan perbaikannya,

untuk meningkatkan akuntabilitas, untuk meningkatkan

kinerja.

2) goal free evaluation atau evaluasi untuk mencari

peluang perbaikan yang tidak ditetapkan terlebih

dahulu.

18

Page 19: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Berdasarkan fokus evaluasinya pekerjaan evaluasi dapat

dibagi ke dalam lima kelompok:

1) Input evaluation

2) Process evaluation

3) Output evaluation

4) Outcomes evaluation

5) Impact evaluation.

Berdasarkan pendekatannya, evaluasi dapat dibagi ke dalam:

1) Evaluasi semu

2) Evaluasi formal

3) Evaluasi keputusan teoretis

Evaluasi dampak (Impact evaluation), Evaluasi ini digunakan

untuk menilai hasil dan dampak program yang sudah mapan.

Evaluasi ini dapat digunakan untuk membuat keputusan

tentang penghargaan, atau kemanfaatan program. Evaluasi

ini disebut juga evaluasi sumatif (Sumative evaluation).

Pendekatan yang dapat dipakai :

1) Evaluasi yang berdasarkan sasaran

2) Studi proses-outcome

3) Evaluasi berdasarkan kebutuhan (Needs-based

evaluation)

4) Goal-free evaluation (termasuk mengevaluasi dampak

yang bersifat positif dan negatif (unintended impact) dan

tidak hanya outcome semata).

5) Performance audit.

19

Page 20: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

POKOK BAHASAN II

ANALISA DATA

A. Konsep:

1. Akuntabilitas,

Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat

dengan administrasi publik pemerintahan (lembaga

eksekutif pemerintah, lembaga legislatif parlemen dan

lembaga yudikatif Kehakiman) yang mempunyai

beberapa arti antara lain, hal ini sering digunakan

secara sinonim dengan konsep-konsep seperti yang

dapat dipertanggungjawabkan (responsibility), yang

dapat dipertanyakan (answerability), yang dapat

dipersalahkan (blameworthiness) dan yang mempunyai

ketidakbebasan (liability) termasuk istilah lain yang

mempunyai keterkaitan dengan harapan dapat

menerangkannya salah satu aspek dari administrasi

publik atau pemerintahan, hal ini sebenarnya telah

menjadi pusat-pusat diskusi yang terkait dengan

tingkat problembilitas di sektor publik, perusahaan

nirlaba, yayasan dan perusahaan-perusahaan.

Dalam peran kepemimpinan, akuntabilitas dapat

merupakan pengetahuan dan adanya

pertanggungjawaban tehadap tiap tindakan, produk,

keputusan dan kebijakan termasuk pula di dalamnya

administrasi publik pemerintahan, dan pelaksanaan

20

Page 21: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

dalam lingkup peran atau posisi kerja yang mencakup

di dalam mempunyai suatu kewajiban untuk

melaporkan, menjelaskan dan dapat dipertanyakan

bagi tiap-tiap konsekuensi yang sudah dihasilkan.

akuntabilitas merupakan istilah yang terkait dengan

tata kelola pemerintahan sebenarnya agak terlalu luas

untuk dapat didefinisikan. akan tetapi hal ini sering

dapat digambarkan sebagai hubungan antara yang

menyangkut saat sekarang ataupun masa depan, antar

individu, kelompok sebagai sebuah

pertanggungjawaban kepentingan merupakan sebuah

kewajiban untuk memberitahukan, menjelaskan

terhadap tiap-tiap tindakan dan keputusannya agar

dapat disetujui maupun ditolak atau dapat diberikan

hukuman bilamana diketemukan adanya

penyalahgunaan kewenangan.

2. Kinerja

Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari

berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak

memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala

sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak

mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot

sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang

serius. Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam

berakibat dan mengabaikan tanda – tanda peringatan

adanya kinerja yang merosot.

Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 :

67)“Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

21

Page 22: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 :

223) “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari

kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat

dinilai dari hasil kerjanya”. Maluyu S.P. Hasibuan

(2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja)

adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.

Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah

pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari

seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu

prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.

Menurut Barry Cushway (2002 : 1998) “Kinerja

adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja

dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”.

Menurut Veizal Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan

kinerja adalah : “ merupakan perilaku yang nyata

yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja

yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

perannya dalam perusahaan”.

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson

Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira (2001 :

78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya

adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

karyawan”.

Menurut John Witmore dalam Coaching for

Perfomance (1997 : 104) “kinerja adalah pelaksanaan

22

Page 23: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu

perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum

keterampilan”.

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui

dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk

mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi

dihubungkan dengan visi yang diemban suatu

organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak

positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional.

Mink (1993 : 76) mengemukakan pendapatnya bahwa

individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki

beberapa karakteristik, yaitu diantaranya: (a)

berorientasi pada prestasi, (b) memiliki percaya diri, (c)

berperngendalian diri, (d) kompetensi.

3. Laporan Akuntabilitas Kinerja

LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah adalah media akuntabilitas yang dapat

dipakai oleh instansi pemerintah untuk melaksanakan

kewajiban untuk menjawab kepada pihak-pihak yang

berkepentingan (stakeholder). Media akuntabilitas yang

dibuat secara periodik memuat informasi yang

dibutuhkan oleh pihak yang memberi amanah atau pihak

yang memberikan delegasi wewenang. Melalui media

inilah secara formal dapat dilakukan

pertanggungjawaban dan bahan untuk menjawab

berbagai permasalahan yang diminta oleh pihak-pihak

yang berkepentingan untuk menetukan fokus perbaikan

kinerja yang berkesinambungan.

LAKIP dapat berfungsi sebagai :

23

Page 24: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

a) Suatu media hubungan kerja organisasi yang berisi

data dan informasi.

b) Wujud tertulis pertanggungjawaban suatu instansi

kepada pemberi wewenang dan mandat.

c) Media akuntabilitas setiap instansi pemerintah,

merupakan bentuk perwujudan kewajiban menjawab

yang disampaikan kepada atasannya/pemberi

wewenang, yang akhirnya bermuara kepada Presiden

untuk selajutnya menjadi pertanggungjawaban

kepada masyaratakat (public accountability).

B. Penentuan Kriteria pelaksanaan kegiatan evaluasi

LAKIP.

Pada tahap ini, Pengawas Pemerintahan sebelum

melakukan pengujian data/informasi dari dokumen yang

telah diakses, sebelumnya menentukan kriteria yang

digunakan dalam melakukan evaluasi LAKIP Eselon II/SKPD.

Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar

dalam pelaksanaan evaluasi. Berikut ini ada beberapa

acuan yang menjadi kriteria dalam evaluasi LAKIP Eselon

II/SKPD:

1. Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Daerah tentang Penetapan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah;

24

Page 25: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

3. Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tatalaksana

Organisasi Perangkat Daerah;

4. Peraturan Bupati/Walikota tentang Tugas dan Fungsi

SKPD;

5. Peraturan Bupati/Walikota tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

6. Keputusan Bupati/Walikota tentang Penetapan Kinerja;

7. Keputusan Pimpinan SKPD tentang Rencana Kerja SKPD.

C. Teknik Analisis Kesesuaian antara dokumen data dan

informasi dengan kriteria pelaksanaan evaluasi LAKIP.

Dalam hal evaluasi terhadap LAKIP, tujuan pelaksanaan

evaluasinya adalah :

1. Untuk memberikan analisis kritis dan penilaian terhadap

implementasi system AKIP.

2. Untuk memberikan saran perbaikan terhadap

implementasi sistem AKIP.

3. Memberikan saran ataupun rekomendasi yang penting

guna peningkatan kinerja organisasi instansi dan

peningkatan akuntabilitasnya.

Evaluasi terhadap kebijakan/program ataupun kegiatan

pemerintah tidaklah selalu mudah dan murah. Kemudahan

dan harga yang dibayar inilah yang menjadi pertimbangan

utama dalam menentukan ruang lingkup evaluasi terhadap

suatu permasalahan. Pendekatan ini lebih cenderung pada

teknis ekonomis belaka, meskipun manajemen yang

pragmatis tentu tidak bisa mengabaikannya. Bagaimana

jika pertimbangan lain, misalnya, sosial ekonomis ? Sudah

tentu ruang lingkupnya menjadi berubah dan semakin

meluas. Ukuran-ukuran yang dipakai dalam pendekatan

25

Page 26: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

teknis ekonomis lebih kepada biaya dan manfaat, sehingga

analisis biaya dan manfaat menjadi sangat penting. Lain

halnya jika pendekatan yang dipakai sudah ke arah sosio

ekonomis, maka pertimbangan dan ukuran lebih mengarah

tidak hanya ke 3 E (ekonomis, efisien dan efektif), tetapi

juga sudah kepada ke 2 E lainnya, yaitu ekuitas

(kesamaan, kecukupan dan keadilan) serta excellent

services (pelayanan prima). Sebagai simpulan tujuan

evaluasi sangat tergantung dari kebijakan pimpinan

instansi yang diberi wewenang untuk melakukan evaluasi

dengan mempertimbangkan berbagai kendala yang ada.

Evaluasi yang dilakukan oleh pihak luar harus secara

eksplisit menyatakan tujuan evaluasi tersebut secara jelas,

sehingga dapat didesain suatu evaluasi yang secara

pragmatis dapat mencapai tujuan-tujuan itu.

Ruang lingkup evaluasi LAKIP meliputi hal-hal yang terkait

dengan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran-sasaran

organisasi instansi. Oleh karenanya, informasi yang

dievaluasi mungkin saja termasuk informasi yang tidak

termuat dalam LAKIP, tapi masih ada hubungannya dengan

LAKIP. Informasi kinerja yang dipertanggungjawabkan

dalam LAKIP bukanlah satu-satunya yang digunakan dalam

menentukan nilai dalam evaluasi itu, akan tetapi juga

termasuk berbagai hal (knowledge) yang dapat dihimpun

guna mem-benchmark dan mengukur ataupun mencari

indikator keberhasilan ataupun keunggulan organisasi

instansi. Jadi bahan yang ada dalam LAKIP sesungguhnya

merupakan bahan pemicu kegiatan pengumpulan data

(data gathering) dan analisis data agar evaluasi dapat

dilakukan secara obyektif dan memadai.

26

Page 27: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Pada dasarnya evaluasi LAKIP dapat dilakukan dengan

memfokuskan pada lingkup sebagai berikut :

1. Penelaahan terhadap Perencanaan Strategik dan Sistem

Pengukuran Kinerja; termasuk didalamnya perencanaan

kinerja.

2. Penelaahan terhadap penyajian dan pengungkapan

informasi kinerja dalam LAKIP.

3. Evaluasi terhadap Program-program dan kegiatan-

kegiatan;

4. Evaluasi terhadap Kebijakan instansi pemerintah yang

bersangkutan.

Metodologi yang dipakai dalam evaluasi LAKIP disesuaikan

dengan pernyataan tujuan evaluasi dan

mempertimbangkan kendala yang ada. Oleh karena itu

metodologi yang dipakai dalam evaluasi LAKIP lebih

merupakan metodologi yang pragmatis. Disini evaluator

perlu menjelaskan kelemahan dan kelebihan metodologi

yang dipakai kepada pihak yang dievaluasi. Langkah

pragmatisme ini diambil agar dapat lebih cepat

menghasilkan rekomendasi hasil evaluasi yang

memberikan petunjuk untuk perbaikan implementasi

sistem AKIP dan peningkatan akuntabilitas kinerja instansi.

Evaluasi LAKIP dapat juga meliputi evaluasi terhadap

berbagai isi informasi dalam LAKIP. Metode kuantitatif

maupun metode kualitatif dapat dioperasionalkan dalam

mengevaluasi LAKIP. Penggunaan data primer maupun

data sekunder dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

Namun demikian, untuk keseragaman dalam

“memperlakukan” LAKIP maka evaluasi ini dapat dimulai

27

Page 28: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

dengan evaluasi terhadap perencanaan strategis organisasi

instansi, yang meliputi evaluasi visi dan misi organisasi,

kemudian evaluasi penetapan tujuan dan sasaran, evaluasi

terhadap cara-cara mencapai tujuan, evaluasi kinerja

pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, evaluasi

kebijakan dan evaluasi secara keseluruhan yang

menggambarkan hasil penilaian evaluator terhadap LAKIP

yang bersangkutan.

Jadi pada dasarnya langkah-langkah evaluasi LAKIP dapat

dikategorikan dalam dua bagian besar, yaitu:

1) Evaluasi terhadap implementasi sistem AKIP;

2) Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi yang akan

didalami dengan evaluasi terhadap kebijakan instansi,

program dan kegiatan.

Apapun metodologi yang digunakan, evaluasi LAKIP ini

tidak hanya untuk perbaikan evaluasi itu sendiri saja,

tetapi lebih difokuskan pada perbaikan terhadap kinerja

dan akuntabilitas instansi yang dievaluasi. Evaluasi ini lebih

diharapkan untuk mendapatkan berbagai masukan guna

dimanfaatkan pada perubahan kebijakan, perubahan

program, kegiatan dan tindakan, serta perubahan-

perubahan lainnya ke arah perbaikan. Hal ini agak berbeda

dengan riset ataupun penelitian oleh para ilmuwan yang

ditujukan pada penemuan baru, atau paling tidak dapat

menjelaskan (mendeskripsikan) suatu permasalahan.

Evaluasi LAKIP diharapkan dapat menjelaskan

permasalahan dan menyediakan solusi yang baik untuk

memecahkan permasalahan tersebut kasus demi kasus.

Agar evaluasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif,

perlu diidentifikasi metode yang akan diimplementasikan

28

Page 29: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

dalam tahap-tahapan evaluasi. Metodologi yang dapat

diimplementasikan meliputi metode kuantitatif dan metode

evaluasi kualitatif.

Teknik Evaluasi

Berbagai teknik evaluasi dapat dilakukan oleh seorang

evaluator akan sangat tergantung pada tingkatan tataran

(context) yang dievaluasi dan bidang (content)

permasalahan yang dievaluasi . Evaluasi pada tingkat

kebijakan berbeda dengan evaluasi pada tingkatan

pelaksanaan program. Demikian pula evaluasi terhadap

pelaksanaan program berbeda pula dengan evaluasi pada

tingkat pelaksanaan kegiatan. Di samping itu evaluasi pada

bidang kegiatan penyuluhan misalnya, akan sangat

berbeda dengan evaluasi terhadap bidang produksi suatu

produk makanan. Tak hanya itu, penerapan teknik evaluasi

tergantung juga pada validitas dan ketersediaan data yang

mungkin dapat diperoleh.

Bermacam-macam teknik evaluasi sah-sah saja untuk

digunakan asalkan dapat memenuhi tujuan evaluasi. Mulai

dari telaah sederhana, survei sederhana sampai survei

yang mendetail, verifikasi data, applied research, berbagai

analisis dan pengukuran, survei persepsi target

group/pelanggan, metode statistik, metode statistik non

parametrik, pembandingan-pembandingan dan

benchmarking, cross section analysis, time series analysis,

tabulasi, penyajian pengolahan data dengan

grafik/icon/simbol-simbol, dan sebagainya.

Oleh karena aktivitas evaluasi meliputi pengumpulan data

dan analisis, maka metode ataupun teknik-teknik yang

digunakan dalam evaluasi juga biasanya terkait dengan

29

Page 30: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

teknik pengumpulan data dan teknik analisis yang dipakai.

Metode kualitatif maupun metode kuantitatif yang

digunakan dalam evaluasi dapat memperoleh hasil yang

sama-sama memuaskan.

Evaluasi LAKIP pada dasarnya adalah evaluasi yang

dilakukan baik secara pragmatis maupun secara ilmiah

terapan yang dilakukan secara mendalam. Evaluasi ini

dapat diuraikan seperti berikut:

1) Evaluasi atas Implementasi Sistem AKIP, dengan

menggunakan beberapa teknik seperti: program

logic dan criteria referenced test.

2) Evaluasi atas kinerja instansi yang dilakukan dengan

melakukan uji petik terhadap beberapa program.

Evaluasi yang mengambil beberapa program ini

dilakukan secara agak mendalam.

3) Survei Kepuasan Pelanggan, untuk program yang

menjadi “core business” intansi yang bersangkutan.

uraian tersebut jika dilakukan seluruhnya akan dapat

mengetahui secara baik akuntabilitas kinerja instansi yang

dievaluasi.

Analisis logika program (Logic model)

Logika sangat bermanfaat dan sangat penting untuk

meningkatkan kemampuan manusia berpikir rasional,

kritis, tepat, tertib, metodis/ sistematis dan koheren. Logika

juga dapat dipakai untuk meningkatkan kemampuan

berpikir secara abstrak, cermat, obyektif dan berfikir lebih

tajam. Menurut Rapar (1996) paling kurang terdapat empat

kegunaan logika:

pertama, membantu setiap orang mempelajari logika untuk

berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat , tertib, metodis,

30

Page 31: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

dan koheren;

kedua, meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak,

cermat, dan obyektif; ketiga, menambah kecerdasan dan

meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan

mandiri;

keempat, meningkatkan cinta akan kebenaran dan

menghindari kekeliruan serta kesesatan.

Analisis logika program atau analiis logika atau program

logic merupakan teori tentang hubungan sebab-akibat di

antara berbagai komponen dari suatu program : sumber

daya dan kegiatan-kegiatannya, keluarannya, serta

dampak jangka pendek dan hasil jangka panjangnya.

Teknik analisis dengan meneliti logika program ini sering

disebut analisis logika program atau program logic. Analisis

logika program (program logic) berguna untuk

mendapatkan pemahaman dan pencapaian kesepakatan

serta untuk mengetahui secara rinci tujuan program, baik

secara mikro maupun makro.

Analisis logika ini dapat dipergunakan sebagai alat untuk

melakukan perencanaan atas program yang akan

dilaksanakan. Disamping itu program logic juga dapat

digunakan untuk melakukan evaluasi atas program atau

kegiatan yang telah selesai maupun yang sedang berjalan

serta program yang masih dalam tahap perencanaan.

Karakteristik dari pendekatan program logic adalah suatu

gambaran di mana program-program tidak secara

langsung mencapai tujuan akhir dari hasil yang diinginkan.

Dengan kata lain alat ini memberikan suatu gambaran

hubungan sebab-akibat di mana urutan kejadian

sedemikian rupa sehingga adanya suatu kejadian

31

Page 32: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

merupakan kejadian atau tindakan yang mendahului, atau

menjadi sebab, kejadian atau tindakan berikutnya. Alat ini

mengidentifikasikan adanya beberapa keluaran (output)

dan hasil antara (intermediate outcome) sebelum

pencapaian hasil akhir. Hasil antara ini membentuk suatu

diagram yang disebut hirarki hasil (hierarchy of outcomes).

Analisis logika program (program logic) dapat dilakukan

dengan memperhatikan suatu acuan teori logika atau

model logika (logic model) dan juga acuan yang sering

disebut sebagai program theory (teori program). Logika

sendiri biasa berupa ilmu yaitu ilmu logika, atau hanya

suatu metode. Jika logika ini dipandang sebagai ilmu

maka teori logika menjadi dasar dari

pengembangannya. Sedangkan jika dipandang sebagai

metode, maka logika dipakai sebagai alat analisis untuk

menguji atau mengecek kebenaran berfikir atau kebenaran

penalaran. Untuk tujuan evaluasi atau riset maka logika

dipakai sebagai metode atau teknik analisis. Dengan

demikian maka analisis logika haruslah memperhatikan

asas-asas penalaran yang sistematis.

Program logic dibuat secara singkat dan jelas, sehingga

dengan hanya melihat alat ini, garis besar isi keseluruhan

program sudah dapat diketahui. Program logic ini dibuat

pada saat program direncanakan untuk disertakan dalam

dokumen usulan program. Alat ini sebaiknya selalu

diperbaiki dan diperbaharui pada setiap perubahan yang

terjadi pada suatu program guna tetap menjaga

keterkaitan sebab-akibat di antara berbagai komponen dari

suatu program.

Penyusunan dari program logic mencakup :

32

Page 33: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

1) menentukan indikator dan sasaran kinerja yang

mencakup masukan, keluaran, hasil, manfaat dan

dampak program;

2) hubungan kausal antara indikator-indikator tersebut;

3) asumsi yang mengikuti tujuan di setiap tingkatan, yaitu

faktor-faktor luar yang tidak dapat dikontrol oleh

program itu sendiri, tetapi dapat mempengaruhi

tercapainya tujuan program.

Tahapan analisis logika progam :

1. Membuat uraian ringkas mengenai program

Bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai:

a) latar belakang dan tujuan dikeluarkannya program

b) dasar hukum program, terutama mengenai batasan

lingkup otorisasi dan operasi program

c) keterkaitan program yang dievaluasi dengan

program lainnya

d) benchmark keberhasilan/kinerja program

e) hasil evaluasi program pada periode sebelumnya

f) faktor-faktor lain di luar program yang akan

mempengaruhi kinerja pelaksanaan program.

2. Menentukan tujuan program

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menentukan ruang

lingkup yang menjadi fokus evaluasi, yaitu kelayakan ,

efisiensi, dan/atau efektivitas melalui kegiatan :

a) memisahkan antara tujuan program dengan proses

penyampaian program;

b) mengidentifikasi input, proses dan out put dari

masing-masing aktivitas;

c) mengidentifikasi outcome yang bertentangan

(negatif);

33

Page 34: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

d) merumuskan kembali tujuan program dalam bentuk

yang mudah dievaluasi.

3. Menyusun diagram logika program

Bertujuan untuk memperoleh gambaran secara visual

mengenai alur pikir

program dalam bentuk hubungan sebab akibat antara

input, proses, output dan outcome. Hal tersebut dapat

dilakukan melalui:

a) mempelajari data-data logika program yang ada;

b) mengidentifikasi komponen input, proses, out put

dan outcome;

c) menentukan hirarki outcome (low-level, midle-level,

atau high-level)

d) mengidentifikasi outcome positif dan outcome

negatif

e) menuangkan hasil butir (3) dan (4) ke dalam suatu

diagram

f) mendiskusikan dan meminta tanggapan/persetujuan

dari pihak evaluatan

4. Mengidentifikasi tingkat outcome yang dapat dievaluasi

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh

gambaran/perkiraan mengenai hasil maksimum yang

mungkin diberikan/dicapai dari kegiatan evaluasi yaitu

dengan cara :

a) memisahkan outcome yang mungkin dicapai

b) menentukan outcome mana yang dapat dievaluasi

berdasarkan batasan waktu, biaya , dan tujuan

evaluasi.

5. Mengidentifikasi indikator pencapaian outcome serta

menentukan data yang relevan.

34

Page 35: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan dasar dalam

rangka (i) membantu memfokuskan pengukuran

outcome, (ii) menyepakati kriteria keberhasilan

program, dan (iii) membantu mengidentifikasi data yang

relevan.

Kegiatan ini dilakukan melalui:

1. mempelajari indikator pencapaian program yang

tertuang dalam dukumen program.

2. menetapkan indikator yang akan menjadi kriteria

dalam evaluasi.

3. mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait untuk

mendapatkan kesepakatan.

4. mengidentifikasi jenis data dan sumber data yang

relevan.

5. Mengukur perolehan butir d diatas dengan biaya dan

waktu yang tersedia.

6. Mengidentifikasi faktor – faktor eksternal yang

mempengaruhi pencapaian program.

Kegiatan ini bertujuan mengenali dan melokalisir faktor-

faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian

program. Hal tersebut dapat dilakukan melalui

identifikasi sebelumnya yang ada dalam dokumen

program.

Program theoryTeori ini mendasari penataan program yang menjelaskan

suatu perencanaan dan penataan suatu program yang

meliputi berbagai komponen program. Komponen utama

dari program misalnya, yaitu kegiatan-kegiatan dan hasil

yang diinginkan, haruslah dirancang satu sama lain saling

mengkait dan ada hubungan yang logis. Disini penciptaan

35

Page 36: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

INPUT OUTPU OUTCOMESSITUASI

Mendapatkan PIL

Minum PIL Sembuh/Lebih Baik

kerangka kerja logis haruslah baik, walaupun hanya baik

”di atas kertas”.

Teori program adalah teori yang menjelaskan rantai yang

lengkap dari berbagai kejadian (events) yang

menghubungkan input dengan output, output dengan

short-terms outcome, short-term outcomes dengan

medium-term outcomes dan medium-term outcome

kepada long-term outcome atau tujuan akhir.

Teori program, adalah teori yang menjelaskan hubungan

antara berbagai komponen program secara logis yang

berdasarkan pada:

1) adanya hubungan sebab akibat berdasarkan asumsi

tertentu (hypothesized cause-effect relationship);

2) adanya terterkaitan kausalitas (causal linkage) yang

jelas;

3) adanya serangkaian urut-urutan atau series of IF-THEN;

4) adanya perkiraan aksi dan reaksi;

5) asumsi-asumsi tertentu.

Teori ini dapat dijadikan dasar untuk perencanaan dan

evaluasi suatu program. Program teori ini dikembangkan

dari suatu model logis atau logic model, seperti berikut :

Dari model logis ini dapat dicontohkan dalam kehidupan

sehari – hari seperti berikut :

36

Page 37: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

SAKIT KEPALA

Penggunaan teknik program logic untuk evaluasi

Teknik ini merupakan salah satu teknik yang sangat

dianjurkan dalam melakukan evaluasi LAKIP. Berikut ini

beberapa tips untuk menggunakan teknik ini dalam

evaluasi :

a) Melakukan pemetaan terhadap apa yang ada (existing

systems and facts); Ini merupakan gambaran atau

deskripsi singkat mengenai apa yang ada (what is).

Untuk itu para pembaca diharapkan dapat melakukan

latihan dengan menggunakan lembar kerja 1 dan 2.

b) Melakukan pemetaan terhadap apa yang seharusnya

(what should be).

c) Membandingkan kedua hasil pemetaan tersebut,

kemudian meriviu kembali dan meneliti perbedaannya.

Perbedaan inilah yang seharusnya merupakan saran

perbaikan yang perlu dikemukakan dalam uraian hasil

evaluasi.

Oleh karena itu perlu dilakukan pendokumentasikan

langkah demi langkah tersebut di atas. Pertama dilakukan

pemetaan secara vertikal hubungan antara kegiatan,

program, kebijakan dan sasaran, tujuan, serta

hubungannya dengan visi dan misi organisasi. Langkah

37

Page 38: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

VISI

MISI

TUJUAN

pertama ini dituangkan dalam lembar kerja 1 seperti

berikut:

Lembar Kerja 1 : Program Logic

38

Page 39: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

SASARAN

KEBIJAKAN

PROGRAM

KEGIATAN

Selanjutnya evaluator dianjurkan untuk meneliti hubungan

antara kegiatan-kegiatan dengan program, program

dengan kebijakan, kemudian hubungan antara sasaran dan

tujuan. Dari kertas kerja ini dapat diperoleh gambaran

apakah penataan.

Program (strategi) yang diterapkan dalam organisasi

mempunyai hubungan yang logis atau masuk akal

(penalarannya baik). Argumentasi-argumentasi dari

evaluator haruslah dicatat dalam analisisnya. Jika dinilai

hubungan logis tersebut ternyata cukup baik maka harus

diberi catatan baik pula.

Langkah kedua, dari simpulan dan argumentasi-

argumentasi evaluator tersebut perlu dibuat saran apa

39

Page 40: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

yang sebaiknya dirumuskan untuk memperbaiki apa yang

ada tersebut. Inilah yang tidak mudah dilakukan oleh para

evaluator. Evaluator harus menggunakan pengetahuan dan

ketajaman analisis dari sisi pandangnya sendiri, dengan

menyediakan argumentasi-argumentasi untuk membujuk

dilakukannya perbaikan. Dalam hal demikian, langkah yang

perlu diambil oleh evaluator adalah mengkonfirmasikan

kembali temuannya kepada evaluatee (pihak yang

dievaluasi).

Hal kedua yang perlu dilakukan dengan menggunakan

teknik logic model ini yaitu meneliti keterkaitan horisontal,

antara kegiatan/program dengan input, output dan

outcome yang dihasilkan. Langkah ini dapat

didokumentasikan dalam lembar kerja seperti berikut:

Lembar Kerja 2 :

Program Logic

Program Peningkatan ....

KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME

40

Page 41: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Sekali lagi, langkah yang dilakukan adalah menulis apa

yang sesungguhnya ada (senyatanya) dan kemudian

menganalisis hubungan logis antara komponen -

komponen tersebut. Jika ditemukan hubungannya tidak

logis atau tidak nalar maka ini merupakan hal yang harus

dibahas atau dikonfirmasikan dengan evaluatee dan

segera dicari kemungkinan perbaikannya.

Semakin jelas suatu kriteria semakin mudah melakukan

asesmen, sebaliknya semakin ambigu (bermakna banyak

dan kabur) semakin sulit melakukan asesmen.

Untuk mengevaluasi LAKIP dari format wujud penyajian

dan pengungkapan informasi dalam LAKIP dapat pula

dikategorikan ke dalam 3 (tiga) hal, yaitu:

a) Proses penyusunan LAKIP;

b) Isi informasi, penyajian dan pengungkapan informasi

dalam LAKIP;

c) Pemanfaatan LAKIP.

Dalam hal penetapan kriteria seperti contoh di atas,

perancang evaluasi dapat memilih empat sampai delapan

kriteria yang dianggap dapat menjawab pertanyaan

evaluasi, untuk masing hal tersebut di atas. Khusus untuk

41

Page 42: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

penyusunan LAKIP misalnya, perancang evaluasi dapat

melakukan peninjauan kembali ke belakang (flash back)

tatkala laporan itu disusun. Biasanya laporan yang baik

mengikuti prinsip-prinsip penyusunan laporan yang baik,

yaitu:

prinsip pertanggungjawaban;

prinsip pengecualian; dan

prinsip manfaat.

Untuk prinsip manfaat, ini di samping laporan dimaksudkan

untuk rencana penggunaan tertentu, juga dapat dicek

realisasi atau kenyataannya, yaitu bagaimana setelah

laporan selesai apakah dimanfaatkan secara optimal atau

tidak.

Berbagai clue, indikasi, atau hints yang menandakan

bahwa laporan telah disusun dengan menggunakan

prinsip-prinsip yang baik, telah ternyata jadi laporan yang

baik, dan telah dimanfaatkan secara optimal, dapat di-

generate atau diciptakan sebanyak-banyaknya sehingga

evaluator menjadi yakin atau percaya diri dapat melakukan

penilaian. Signal-signal penting, bukti-bukti awal, tanda-

tanda awal, indikasi-indikasi, dapat di-list (dibuatkan

daftarnya) dan dipilih yang paling menjawab suatu kriteria

dapat dipenuhi.

Setelah melakukan hal-hal di atas, perancang evaluasi

dapat melakukan mapping dengan membuat diagaram

pohon atau matrik yang menggambarkan hubungan antara

kriteria kelompok besar dengan kriteria, dan antara kriteria

dengan sub- kriteria. Sebagai contoh dibuatkan matrik

berikut:

42

Page 43: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Kelompok besar

kriteriaKriteria

Sub Kriteria

Indikasi, tanda –

tanda sub-kriteria

terpenuhi

Keterangan

Proses Penyusunan LAKIP

Prinsip Pengecualian

LAKIP menyajikan hal penting yamng perlu mendapat perhatian pimpinan

LAKIP berisi hal-hal yang digunakan dalam memantau program.program.

LAKIP menyajikan ha-hal yang digunakan dalam memantauHal-hal yang biasa, reguler, rutin, dan tidak perlu mendapat penangan pimpinan tidak mendominasi laporan.

LAKIP mengungkap mengapa target tidak dapat dipenuhi

Terdapat penyajian pencapaian target, dengan pembandingan target dan realisasi.Terdapat analisis mengapa target tidak tercapai.

LAKIP menyediakan argumentasi

43

Page 44: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

yang memadai.LAKIP menyajikan informasi dari hasil monitoring program dengan indikasi yang mencolok.Analisis dalam laporan menyajikan hubungan sebab akibat yang masuk akal.Analisis dalam laporan menyediakan data yang memadai

Dengan mengetahui hubungan antara kriteria besar

dengan kriteria dan sub- kreteria (kriteria yang lebih kecil)

seperti contoh di atas, maka penyimpulan tentang apakah

proses penyusunan LAKIP telah dilakukan dengan

penggunakan prinsip pengecualian dapat dilakukan. Di sini

para perancang evaluasi harus memperhatikan struktur

penataan hirarki dari kriteria yang dipasang, karena akan

mempengaruhi pada penarikan simpulan hasil evaluasi.

44

Page 45: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

POKOK BAHASAN IV

PELAPORAN HASIL EVALUASI

Penilaian dan penyimpulan

1. Evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi harus

menyimpulkan hasil penilaian atas fakta objektif instansi

pemerintah dalam mengimplementasikan perencanaan

kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi

kinerja dan capaian kinerja sesuai dengan kriteria masing-

masing komponen yang ada dalam LKE.

2. Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut:

a. Dalam melakukan penilaian, terdapat tiga variable yaitu: (i)

komponen, (ii) sub-komponen, dan (iii) kriteria.

b. Setiap komponen dan sub-komponen penilaian diberikan

alokasi nilai sebagai berikut:

45

Page 46: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

No Komponen Bobot Sub-Komponen

1 PerencanaanKinerja

35 % a. Rencana Strategis 12,5%, meliputi:Pemenuhan Renstra, KualitasRenstra, dan Implementasi Renstra

b. Perencanaan Kinerja Tahunan 22,5%,meliputi: Pemenuhan Perencanaan Kinerja Tahunan (4,5%), KualitasPerencanaan Kinerja Tahunan (11,25%),dan Implementasi Perencanaan Kinerja

2 PengukuranKinerja

20 % a. Pemenuhan pengukuran 4%,b. Kualitas pengukuran 10%c. Implementasi pengukuran 6%.

3 PelaporanKinerja

15 % a. Pemenuhan pelaporan 3%,b. Penyajian informasi kinerja 8%,c. Pemanfaatan informasi kinerja 4%.

4 EvaluasiKinerja

10 % a. Pemenuhan evaluasi 2%,b. Kualitas evaluasi 5%c. Pemanfaatan hasil evaluasi 3%.

5 CapaianKinerja

20 % a. Kinerja yang dilaporkan (output) 5%;b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) 5%;c. Kinerja tahun berjalan (benchmark) 5%;

Total 100%

Penilaian terhadap butir 1 sampai 4 terkait dengan

penerapan SAKIP pada instansi pemerintah, sedangkan

butir 5 terkait dengan pencapaian kinerja, baik yang telah

tertuang dalam dokumen LAKIP maupun dalam dokumen

lainnya. Butir 5a, 5b dan 5c, penilaian didasarkan pada

pencapaian kinerja yang telah disajikan dalam LAKIP

maupun dokumen pendukung seperti Pengukuran Kinerja.

Penilaian terhadap butir 5d dilakukan didasarkan pada

penilaian pihak lain, seperti opini BPK terhadap Laporan

Keuangan dan lainnya.

46

Page 47: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Penilaian atas komponen dan sub komponen pada poin b,

terbagi atas dua entitas, yaitu : Pemda meliputi entitas

Pemda (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan entitas SKPD; SKPD

yang disampling sebanyak 4 satker terdiri dari Bappeda,

Inspektorat dan 2 (dua) satker teknis diluar bidang

pendidikan dan kesehatan;

Setiap sub-komponen akan dibagi kedalam beberapa

pertanyaan sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen

tersebut. Setiap pertanyaan akan dijawab dengan ya/tidak

atau a/b/c/d/e. Jawaban ya/tidak diberikan untuk

pertanyaan-pertanyaan yang langsung dapat dijawab

sesuai dengan pemenuhan kriteria. Jawaban a/b/c/d/e

diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan yang

membutuhkan “judgement” dari evaluator dan biasanya

terkait dengan kualitas suatu sub komponen tertentu.

Setiap jawabannya “Ya” akan diberikan nilai 1 sedangkan

jawaban “Tidak” maka akan diberikan nilai 0.

Untuk jawaban a/b/c/d/e, penilaian didasarkan pada

judgement evaluator dengan kriteria sebagai berikut:

Jawaban Kriteria Nilai

A Memenuhi hampir semua kriteria (lebih dari80% s/d 100% )

1

B Memenuhi sebagian besar kriteria (lebihdari 60% s/d 80% )

0,75

C Memenuhi sebagian kriteria (lebih dari 40%s/d 60%)

0,50

D Memenuhi sebagian kecil kriteria (lebih dari20% s/d 40%)

0,25

E Sangat kurang memenuhi kriteria (kurangdari 20% )

0

47

Page 48: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Apabila pertanyaan yang digunakan dalam kriteria

berhubungan dengan kondisi yang memerlukan

penyimpulan, karena terdiri dari beberapa sub kriteria,

(misal kriteria mengenai kondisi sasaran atau Indikator

Kinerja, berhubungan dengan lebih dari satu sasaran

atau indikator kinerja, penilaian “Ya” atau “Tidak”

dilakukan atas masing-masing sasaran atau indikator

kinerja)

Dalam memberikan penilaian “ya” atau “tidak” maupun

“a/b/c/d/e”, evaluator harus menggunakan professional

judgement-nya dengan mempertimbangkan hal-hal

yang mempengaruhi pada setiap kriteria, dan didukung

dengan suatu kertas kerja evaluasi.

Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka

penyimpulan akan dilakukan sebagai berikut:

Tahap pertama dijumlahkan nilai pada setiap

pertanyaan pada setiap sub-komponen sehingga

ditemukan suatu angka tertentu misal: sub-

komponen Indikator Kinerja mempunyai alokasi nilai

10% dan memiliki 10 (sepuluh) buah pertanyaan.

Dari 10 “Ya” ada 3 (tiga) pertanyaan maka nilai

untuk sub-komponen tersebut adalah: (3/10) x 10 =

3;

Untuk kriteria yang berhubungan dengan kondisi

yang memerlukan penyimpulan, karena terdiri dari

beberapa sub kriteria, penyimpulan tentang kriteria

dilakukan melalui nilai rata-rata;

Tahap berikutnya adalah melakukan penjumlahan

seluruh nilai sub-komponen yang ada sehingga

ditemukan suatu angka tertentu untuk total nilai

48

Page 49: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

dengan range nilai antara 0 s.d. 100.

Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka

penyimpulan akan dilakukan sebagai berikut:

Penyimpulan atas hasil reviu terhadap akuntabilitas

kinerja instansi dilakukan dengan menjumlahkan angka

tertimbang dari masing-masing komponen. Nilai hasil

akhir dari penjumlahan komponen-komponen akan

dipergunakan untuk menentukan tingkat akuntabilitas

instansi yang bersangkutan terhadap kinerjanya,

dengan kategori sebagai berikut:

No Kategori Nilai Angka Interpretasi

1 AA >85-100 Memuaskan

2 A >75-85 Sangat Baik

3 B >65-75 Baik, perlu sedikitperbaikan

4 CC >50-65Cukup (memadai), perlubanyak perbaikan yangtidak mendasar

5 C >30-50Kurang, perlu banyakperbaikan, termasukperubahan yang mendasar

6 D 0-30

Sangat Kurang, perlubanyak sekali perbaikan &perubahan yang sangatmendasar.

Dalam rangka untuk menjaga obyektivitas dalam penilaian

maka dilakukan reviu secara berjenjang atas proses dan

hasil evaluasi dari tim evaluator dengan pengaturan

sebagai berikut:

a. Reviu tingkat 1 dilakukan di masing-masing tim

evaluator oleh supervisor tim.

b. Reviu tingkat 2 dilakukan dalam bentuk forum panel,

khusus untuk menentukan pemeringkatan nilai dan

penentuan kategori hasil evaluasi.

49

Page 50: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

UMUM

1. Setiap surat tugas untuk pelaksanaan evaluasi Akuntabilitas

Kinerja harus menghasilkan Kertas Kerja Evaluasi (KKE) dan

Laporan Hasil Evaluasi (LHE). Laporan Hasil Evaluasi ini

disusun berdasarkan berbagai hasil pengumpulan data dan

fakta serta analisis yang didokumentasikan dalam Kertas

Kerja Evaluasi.

2. Sumber data untuk pelaporan hasil evaluasi atas akuntabilitas

kinerja instansi adalah Lembar Kriteria Evaluasi (LKE), yang

diisi dan dilengkapi selama proses evaluasi dilaksanakan.

3. Bagi instansi yang sudah pernah dievaluasi, pelaporan hasil

evaluasi diharapkan menyajikan informasi tindak lanjut dari

rekomendasi tahun sebelumnya, sehingga pembaca laporan

dapat memperoleh data yang diperbandingkan dan dapat

mengetahui perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan.

4. LHE disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan

mengungkapkan hal-hal penting bagi perbaikan manajemen

kinerja instansi yang dievaluasi. Permasalahan atau temuan

hasil evaluasi (tentative finding) dan saran perbaikannya

harus diungkapkan secara jelas dan dikomunikasikan kepada

pihak instansi yang dievaluasi untuk mendapatkan konfirmasi

ataupun tanggapan secukupnya.

5. Penulisan LHE harus mengikuti kaidah-kaidah umum

penulisan laporan yang baik, yaitu antara lain:

a. Penggunaan kalimat dalam laporan, diupayakan

menggunakan kalimat yang jelas dan bersifat persuasif

untuk perbaikan. Akan tetapi disarankan tidak

menggunakan ungkapan yang ambivalen atau

membingungkan dalam proses penyimpulan dan kompilasi

50

Page 51: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

data.

b. Evaluator harus berhati-hati dalam menginterpretasikan

data hasiL evaluasi. menyimpulkan dan menuangkannya

dalam laporan.

FORMAT DAN ISI LHE

LEMBAR KRITERIA EVALUASI

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS

1 2 3 4 5A. PERENCANAAN KINERJA (35%)

I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%)a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%)1 Dokumen RPJMD/Renstra telah ada Ya, jika pemerintah daerah telah

memilikidokumen perencanaan jangka menengah

Tidak berlaku untuk SKPD

Dokumen Renstra SKPD telah ada a, apabila lebih dari 80% SKPD telah menyusunRenstra;b, apabila 60%< SKPD yang menyusunRenstra < 80%;c, apabila 40%< SKPD yang menyusunRenstra <60%;d, apabila 20% < SKPD yang menyusunRenstra<40%

2 Dokumen RPJMD/Renstra telah memuatvisi, misi, tujuan, sasaran, program,indikator kinerja sasaran, target tahunan,indikator kinerja tujuan dan target jangkamenengah

a, apabila RPJMD/Renstra telah memuatkeseluruhan subtansi komponen tersebut;b, apabila RPJMD/Renstra telah memuatkeseluruhan subtansi komponen tersebut, kecualitarget tahunan;c, apabila RPJMD/Renstra tidak dilengkapitarget jangka menengah yang terukur;d, RPJMD/Renstra tidak dilengkapi indikator

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = t

51

Page 52: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

3 RPJMD/Renstra telah menyajikan IKU a, apabila lebih dari 80% IKU yang telahdiformalkan dimanfaatkan untuk mengukurtujuan/sasaran dalam RPJMD/Renstra;b, apabila 60%< pemanfaatan IKU dalamRPJMD/Renstra < 80%;c, apabila 40%< pemanfaatan IKU dalamRPJMD/Renstra < 60%;d, apabila 20%< pemanfaatan IKU dalamRPJMD/Renstra <40%e, apabila pemanfaatan IKU dalam

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = te, apabila B.I.1 = t

b. KUALITAS RENSTRA (6.25%)4 Tujuan dan sasaran telah

berorientasihasil

a, apabila lebih dari 80% tujuan dan sasarandalam RPJMD/Renstra telah berorientasi hasil;b, apabila 60%< berorientasi hasil < 80%;c, apabila 40%< berorientasi hasil <60%;d, apabila 20% < berorientasi hasil<40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = te, apabila A.I.a.2 tidakada tujuan dan sasaran

4 Tujuan dan sasaran telah berorientasihasil

Berorientasi hasil:- berkualitas outcome atau output penting- bukan proses/kegiatan- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

e, apabila A.I.a.1 = te, apabila A.I.a.2 tidakada tujuan dan sasaran

5 Program/kegiatan merupakan cara untukmencapai (selaras dengan)tujuan/sasaran/hasil program/hasilkegiatan

a, apabila lebih dari 80% program/kegiatandalam RPJMD/Renstra telah selaras dengantujuan/sasaran;b, apabila 60%< keselarasan < 80%;c, apabila 40%< keselarasan < 60%;d, apabila 20%< keselarasan < 40%e, apabila keselarasannya < 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = te, apabila A.I.a.2 tidakada tujuan dan sasarane, apabila A.I.a.2 tidakada program dankegiatannilai maksimal = A.I.b.45 Program/kegiatan merupakan cara

untukmencapai (selaras dengan)tujuan/sasaran/hasil program/hasilkegiatan

Merupakan cara untuk mencapai, artinya:- Selaras;- Memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)- Cukup untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam RPJMD/Renstra

e, apabila A.I.a.1 = te, apabila A.I.a.2 tidakada tujuan dan sasarane, apabila A.I.a.2 tidakada program dan6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan

sasaran (outcome dan output) telahmemenuhi kriteria indikator kinerja yangbaik

a, apabila lebih dari 80% indikator tujuan dansasaran dalam RPJMD/Renstra telah memenuhikriteria SMART;b, apabila 60%< Indikator SMART < 80%;c, apabila 40%< Indikator SMART < 60%;

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisii i kiriki i

e, apabila A.I.a.1 = te, apabila A.I.a.2 tidakada ik tujuan dan iksasaran

52

Page 53: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 57 Target kinerja ditetapkan dengan baik a, apabila lebih dari 80% target yg

ditetapkanberkriteria baik;b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;d, apabila 20%< Target yg baik <

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = te, apabila A.I.a.2 tidakada ik tujuan dan iksasarane, apabila A.I.a.2 tidakada target ik tujuan dantarget ik sasaran7 Target kinerja ditetapkan dengan baik Target yg baik:

- Selaras dengan RPJMD/Renstra;- Berdasarkan indikator yg SMART;- Berdasarkan basis data yang memadai

e, apabila A.I.a.1 = te, apabila A.I.a.2 tidakada ik tujuan dan iksasarane, apabila A.I.a.2 tidakada target ik tujuan 8 Dokumen RPJMD/Renstra telah selaras

dengan Dokumen RPJMN/DokumenRPJMD

a, apabila > 80% sasaran yg ditetapkan telahselaras;b, apabila 60% < Sasaran yg selaras < 80%;c, apabila 40% < Sasaran yg selaras < 60%;d apabila 20%< Sasaran yg selaras < 40%e, apabila Sasaran yg selaras < 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = t

8 Dokumen RPJMD/Renstra telah selarasdengan Dokumen RPJMN/DokumenRPJMD

Selaras artinya tujuan, sasaran, indikator dan target-target kinerja dalam RPJMD/Renstra telahrelevan dengan RPJMN/RPJMD.

e, apabila A.I.a.1 = t

9 Dokumen RPJMD/Renstra telahmenetapkan hal-hal yang seharusnyaditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugasfungsi)

a, apabila RPJMD/Renstra telah menetapkanhal2 yg seharusnya lebih dari 80%;b, apabila 60% < hal2 yg seharusnya < 80%;c, apabila 40% < hal2 yg seharusnya < 60%;d apabila 20% < hal2 yg seharusnya < 40%e, apabila hal2 yg seharusnya < 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = t

9 Dokumen RPJMD/Renstra telahmenetapkan hal-hal yang seharusnyaditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugasfungsi)

Yang dimaksud dengan hal-hal yg seharusnya adalah tujuan, sasaran, indikator dan target-targetkinerja dalam RPJMD/Renstra telah mengacu pada:- kontrak kinerja- tugas dan fungsi- core business- praktik2 terbaik

e, apabila A.I.a.1 = t

c. IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%) Jawaban tentang Implemetasi RPJMD/Renstra harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh)kondisi (jawaban) tentang Pemenuhan dan Kualitas RPJMD/Renstra

53

Page 54: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

10 Dokumen RPJMD/Renstra digunakansebagai acuan dalam penyusunandokumen perencanaan tahunan

a, apabila lebih dari 80% sasaran dalamperencanaan kinerja tahunan telah selarasdengan RPJMD/Renstra;b, apabila 60% < keselarasan perencanaankinerja tahunan dengan RPJMD/Renstra <80%;c, apabila 40% < keselarasan perencanaankinerja tahunan dengan RPJMD/Renstra <60%;d apabila 20% < keselarasan sperencanaan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = tnilai maksimal = rata2nilai A.I.b

10 Dokumen RPJMD/Renstra digunakansebagai acuan dalam penyusunandokumen perencanaan tahunan

dijadikan acuan atau selaras:- Target2 kinerja jangka menengah dalam RPJMD/renstra telah di-breakdown dalam (selarasdengan) target2 kinerja tahunan dalam Perencanaan kinerja tahunan- Sasaran2 yang ada di RPJMD/renstra dijadikan sasaran2 yang akan diwujudkan dalamPerencanaan kinerja tahunan- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam Perencanaan kinerja tahunan menjadipenyebab (memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dan

e, apabila A.I.a.1 = tnilai maksimal = rata2nilai A.I.b

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 511 Dokumen RPJMD digunakan sebagai

acuan dalam penyusunan DokumenRenstra unit kerja

a, apabila lebih dari 80% tujuan/sasaran dalamRPJMD telah selaras dengan tujuan/sasaranRenstra SKPD;b, apabila 60% < keselarasan tujuan/sasaranRPJMD dengan Renstra SKPD < 80%;c, apabila 40% < keselarasan tujuan/sasaranRPJMD dengan Renstra SKPD < 60%;d apabila 20% < keselarasan tujuan/sasaranRPJMD dengan Renstra SKPD < 40%e, apabila keselarasan tujuan/sasaran RPJMDdengan Renstra SKPD < 20%Selaras atau (dapat) dijadikan acuan:- Target2 kinerja jangka menengah dalam renstratelah di-breakdown dalam (selaras dengan) target2kinerja tahunan dalam Renstra SKPD- Sasaran2 yang ada di renstra dijadikan sasaran2yang akan diwujudkan dalam Renstra SKPD- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkandalam Renstra SKPD menjadi penyebab (memilikihubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dan

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila A.I.a.1 = tnilai maksimal = rata2nilai A.I.b

54

Page 55: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

12 Dokumen RPJMD/Renstra digunakansebagai acuan penyusunan DokumenRencana Kerja dan Anggaran

a, apabila lebih dari 80% indikator hasil dalamRKA telah selaras dengan RPJMD/Renstra;b, apabila 60% < keselarasan indikator hasildalam RKA dengan RPJMD/Renstra < 80%;c, apabila 40% < keselarasan indikator hasildalam RKA dengan RPJMD/Renstra < 60%;d apabila 20% < keselarasan indikator hasildalam RKA dengan RPJMD/Renstra < 40%e, apabila keselarasan indikator hasil dalam RKA

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = tnilai maksimal = rata2nilai A.I.b

12 Dokumen RPJMD/Renstra digunakansebagai acuan penyusunan DokumenRencana Kerja dan Anggaran

Selaras atau (dapat) dijadikan acuan:- Target2 kinerja jangka menengah dalam RPJMD/renstra telah di-breakdown dalam (selarasdengan) target2 kinerja tahunan dalam RKA- Sasaran2 yang ada di RPJMD/renstra dijadikan outcome atau hasil2 program yang akandiwujudkan dalam RKA- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam RPJMD/Renstra menjadi penyebab(memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya outcome atau hasil2

e, apabila A.I.a.1 = tnilai maksimal = rata2nilai A.I.b

13 Dokumen RPJMD/Renstra telah direviusecara berkala

a , apabila RPJMD/Renstra telah direvisi danhasilnya menunjukkan kondisi yang lebihbaik (terdapat inovasi) ;b , apabila RPJMD/Renstra telah direviu secaraberkala dan hasilnya masih relevan dengankondisi saat ini;c , apabila RPJMD/Renstra telah direviu, adaupaya perbaikan namun belum ada perbaikan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.1 = t

II. PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN(22.5%)

a. PEMENUHAN PERENCANAANKINERJA TAHUNAN (4.5%)

1 Dokumen perencanaan kinerja tahunantelah ada

Ya, apabila secara formal ada dokumen yangmemuat rencana dan target kinerja tahunanDokumen yang mencantumkan mengenaikinerja tahunan beserta targetnya

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 5

55

Page 56: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Dokumen perencanaan kinerja tahunanSKPD telah ada

Dokumen yang mencantumkan mengenaikinerja tahunan beserta target kinerja SKPDtelah adaa, apabila lebih dari 80% SKPD telah menyusundokumen perencanaan kinerja tahunan;b, apabila 60% < SKPD yg menyusunperencanaan kinerja tahunan < 80%;c, apabila 40% < SKPD yg menyusunperencanaan kinerja tahunan <

2 Dokumen perencanaan kinerja telahmemuat sasaran, program, indikatorkinerja sasaran, dan target kinerjatahunan

a, apabila perencanaan kinerja tahunan telahmemuat keseluruhan subtansi komponentersebut;b, apabila perencanaan kinerja tahunan telahmemuat keseluruhan subtansi komponentersebut, dan dilengkapi dengan > 60% indikatordan target yang SMART;c, apabila perencanaan kinerja tahunan telahmemuat keseluruhan subtansi komponentersebut, dan dilengkapi dengan > 40% indikatordan target yang SMART;d, apabila perencanaan kinerja tahunan tidak

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 = t

3 Dokumen PK telah ada Ya, apabila terdapat dokumen PK yang secaraformal telah ditandatangani (SesuaiPerMenpanNo 29/2010)

Tidak berlaku untuk SKPD

Dokumen PK unit kerja telah ada Tidak berlaku untuk PROP/KAB/KOTA

a, apabila lebih dari 80% SKPD telah menyusunPK;b, apabila 60% < SKPD telah menyusun PK <80%;c, apabila 40% < iSKPD telah menyusun PK <60%;d apabila 20% < iSKPD telah menyusun PK <40%e, apabila SKPD telah menyusun PK < 20%SKPD yang menyusun PK mengacu pada SE4 Dokumen PK disusun segera setelah

anggaran disetujuicukup jelas e, apabila A.II.a.3 = t

5 Dokumen PK telah memuat sasaran,program, indikator kinerja, dan targetjangka pendek

a, apabila PK telah memuat keseluruhansubtansi komponen tersebut;b, apabila PK telah memuat keseluruhansubtansi komponen tersebut, namun hanyadilengkapi dengan > 60% indikator dan targetyang SMART;c, apabila PK telah memuat keseluruhan subtansikomponen tersebut, namun hanya dilengkapidengan > 40% indikator dan target yangSMART;

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.3 = t

56

Page 57: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

6 PK telah menyajikan IKU a, apabila lebih dari 80% indikator di PK adalahIKU;b, apabila 60% < indikator di PK adalah IKU <80%;c, apabila 40% < indikator di PK adalah IKU <60%;d apabila 20% < indikator di PK adalah IKU <40%e, apabila indikator di PK adalah IKU

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.3 = te, apabila B.I.1 = t

b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJATAHUNAN (11.25%)

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 57 Sasaran telah berorientasi hasil a, apabila lebih dari 80% sasaran

yang ada didokumen perencanaan kinerja tahunan dan PKtelah berorientasi hasil;b, apabila 60% < sasaran telah berorientasi hasil< 80%;c, apabila 40% < sasaran telah berorientasi hasil< 60%;d apabila 20% < sasaran telah berorientasi hasil

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = te, apabila A.II.a.2 danA.II.a.5 tidak adasasaran

7 Sasaran telah berorientasi hasil Berorientasi hasil:- berkualitas outcome atau output penting- bukan proses/kegiatan- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

8 Kegiatan merupakan cara untukmencapai sasaran

a, apabila lebih dari 80% kegiatan yangdirancang dalam dokumen Perencanaan kinerjatahunan telah selaras dan cukup untuk mencapaisasaran atau kinerja yang diinginkan;b, apabila 60% < kegiatan telah selaras dancukup < 80%;c, apabila 40% < kegiatan telah selaras dancukup < 60%;d apabila 20% < kegiatan telah selaras dan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = te, apabila A.II.a.2 danA.II.a.5 tidak adasasarannilai maksimal =A.II.b.7

57

Page 58: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

8 Kegiatan merupakan cara untukmencapai sasaran

Kegiatan merupakan cara mencapai sasaran (selaras dan cukup):- memiliki hubungan kausalitas (menjadi penyebab) terwujudnya sasaran- memenuhi syarat kecukupan untuk terwujudnya sasaran

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = te, apabila A.II.a.2 danA.II.a.5 tidak adasasaran9 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan

telah memenuhi kriteria indikator kinerjayang baik

a, apabila lebih dari 80% indikator yang ada didokumen perencanaan kinerja tahunan dan PKmemenuhi kriteria SMART;b, apabila 60% < indikator memenuhi kriteriaSMART < 80%;c, apabila 40% < indikator memenuhi kriteriaSMART < 60%;d apabila 20% < iindikator memenuhi kriteriaSMART < 40%e, apabila indikator memenuhi kriteria

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = te, apabila A.II.a.2 danA.II.a.5 tidak ada iksasaran

10 Target kinerja ditetapkan dengan baik a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkandalam dokumen perencanaan kinerja tahunandan PK berkriteria baik;b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = te, apabila A.II.a.2 danA.II.a.5 tidak ada iksasaran

10 Target kinerja ditetapkan dengan baik Target yg baik:- Selaras dengan Renstra;- Relevan dengan indikatornya;- Berdasarkan indikator yg SMART;- Berdasarkan basis data yang memadai

e, apabila A.II.a.2 danA.II.a.5 tidak ada targetik sasarannilai maksimal =A.II.b.9

11 Dokumen PK telah selaras dengandokumen PK atasannya dan dokumenRenstra

a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam PK telahselaras dengan tujuan/sasaran perencanaankinerja tahunan/RPJMD;b, apabila 60% < keselarasan sasaran PKdengan Rencana Tahunan/RPJMD < 80%;c, apabila 40% < keselarasan sasaran PK denganRencana Tahunan/RPJMD < 60%;d apabila 20% < keselarasan sasaran PK denganRencana Tahunan/RPJMD < 40%e, apabila keselarasan sasaran PK dengan

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = t

11 Dokumen PK telah selaras dengandokumen PK atasannya dan dokumenRenstra

Selaras:- Sasaran2 yang ada di PK merupakan sasaran2 yang akan diwujudkan dalam Renstra;- Target2 kinerja PK merupakan breakdown dari target2 kinerja dalam Renstra/RKP;- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam PK menjadi penyebab (memiliki hubungankausalitas) terwujudnya tujuan dan sasaran yang ada di Renstra/RKP

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = t

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 5

58

Page 59: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

12 Dokumen PK telah menetapkan hal-halyang seharusnya ditetapkan (dalamkontrak kinerja/tugas fungsi)

a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam PK telahmenggambarkan hal-hal yang seharusnyaditetapkan;b, apabila 60% < hal2 seharusnya dalam PK <80%;c, apabila 40% < hal2 seharusnya dalam PK <60%;d apabila 20% < hal2 seharusnya dalam PK <40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = t

12 Dokumen PK telah menetapkan hal-halyang seharusnya ditetapkan (dalamkontrak kinerja/tugas fungsi)

Menetapkan hal-hal yang seharusnya:- Sasaran2 yang ada di PK merupakan sasaran2 yang akan diwujudkan dalam RPJMD/Renstra;- Sasaran2 yang ada di PK sesuai/selaras dengan kontrak lain yang pernah dibuat sebelumnya(jika ada);- Sasaran2 yang ada di PK menjawab isu2 strategis dan permasalahan yang teridentifikasi saatproses perencanaan;- Target2 kinerja PK merupakan breakdown dari target2 kinerja dalam RPJMD/Renstra;- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam PK menjadi penyebab (memiliki hubungankausalitas) terwujudnya tujuan dan sasaran yang ada di RPJMD/Renstra

c. IMPLEMENTASI PERENCANAANKINERJA TAHUNAN (6.75%)

Jawaban tentang Implemetasi perencanaan kinerja tahunan harus selalu dikaitkan dengan(dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban) tentang Pemenuhan dan Kualitas perencanaan kinerja

13 Target kinerja yang diperjanjikan telahdigunakan untuk mengukur keberhasilan

a, apabila lebih dari 80% Target kinerja telahdimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan;b, apabila 60% < pemanfaatan target kinerja <80%;c, apabila 40% < pemanfaatan target kinerja <60%;d apabila 20% < pemanfaatan target kinerja <40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = tnilai maksimal = rata2nilai A.II.b

13 Target kinerja yang diperjanjikan telahdigunakan untuk mengukur keberhasilan

Pemanfaatan target kinerja untuk mengukur keberhasilan;- (Capaian) target kinerja dijadikan dasar untuk memberikan penghargaan (reward);- (Capaian) target kinerja dijadikan dasar untuk memilih dan memilah yang berkinerja denganyang kurang (tidak) berkinerja;- (Capaian) target kinerja digunakan sebagai cara untuk menyimpulkan atau memberikan predikat(baik, cukup, kurang, tercapai, tidak tercapai, berhasil, gagal, dll) suatu

14 Pnetapan Kinerja telah dimonitorpencapaiannya secara berkala

a, apabila lebih dari 80% capaian target periodikdalam rencana aksi telah dimonitor;b, apabila 60% < monitoring capaian targetperiodik < 80%;c, apabila 40% < monitoring capaian targetperiodik < 60%;d apabila 20% < monitoring capaian targetperiodik < 40%e, apabila monitoring capaian target

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = tnilai maksimal = rata2nilai A.II.be, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = t

14 Pnetapan Kinerja telah dimonitorpencapaiannya secara berkala

Monitoring pencapaian target periodik:- Capaian target dalam rencana aksi secara periodik (minimal setiap 3 bulan) dipantaukemajuannya;- Setiap ada deviasi segera dilakukan analisis dan dicarikan alternatif solusinya;- Terdapat mekanisme yang memungkinkan pimpinan untuk mengetahui progress kinerja yang

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = tnilai maksimal = rata2nilai A.II.be, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = t

59

Page 60: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

15 Penetapan Kinerja telah dimanfaatkandalam pengarahan dan pengorganisasiankegiatan

a, apabila lebih dari 80% target dalam rencanaaksi dimanfaatkan dalam pengarahan danpengorganisasian kegiatan;b, apabila 60% < pemanfaatan target rencanaaksi < 80%;c, apabila 40% < pemanfaatan target rencanaaksi < 60%;d apabila 20% < pemanfaatan target rencanaaksi < 40%e, apabila pemanfaatan target

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = tnilai maksimal = rata2nilai A.II.be, apabila A.II.a.1 danA.II.a.3 = t

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 5

Pemanfaatan rencana aksi dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan:- Target2 dalam rencana aksi dijadikan dasar (acuan) untuk (memulai) pelaksanaan setiapkegiatan;- Target2 kinerja dalam rencana aksi dijadikan acuan untuk mengevaluasi capaian output2kegiatan;- Target2 kinerja dalam rencana aksi dijadikan alasan untuk memberikan otorisasi ditunda atauditeruskannya suatu kegiatan

nilai maksimal = rata2nilai A.II.b

B. PENGUKURAN KINERJA (20%)I. PEMENUHAN PENGUKURAN (4%)1 Telah terdapat indikator kinerja utama

(IKU) sebagai ukuran kinerja secara formal

Ya, apabila Kem/LPND telah memiliki IndikatorKinerja Utama (IKU) level PROP/KAB/KOTAyang telah ditetapkan secara formal dalam suatukeputusan pimpinan sebagaimana diatur dalam

Tidak berlaku untuk SKPD

IKU SKPD telah ada Tidak berlaku untuk PROP/KAB/KOTA

Ya, apabila > 60% Unit Kerja SKPD telahmemiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) levelSKPD yang telah ditetapkan secara formaldalam suatu keputusan pimpinan sebagaimana

60

Page 61: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

2 Terdapat mekanisme pengumpulan datakinerja

a, apabila lebih dari 80% kriteria mekanismepengumpulan data yang memadai terpenuhi;b, apabila 60% < pemenuhan kriteria yangmemadai < 80%;c, apabila 40% < pemenuhan kriteria yangmemadai < 60%;d apabila 20% < pemenuhan kriteria yangmemadai < 40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

2 Terdapat mekanisme pengumpulan datakinerja

Mekanisme pengumpulan data yang memadai:- Terdapat pedoman atau SOP tentang pengumpulan data kinerja yang up to date;- Ada kemudahan untuk menelusuri sumber datanya yang valid;- Ada kemudahan untuk mengakses data bagi pihak yang berkepentingan;- Terdapat penanggungjawab yang jelas;- Jelas waktu deliverynya;- Terdapat SOP yang jelas jika terjadi kesalahan data

II. KUALITAS PENGUKURAN (10%)3 IKU telah dapat diukur secara obyektif a, apabila lebih dari 80% IKU dapat

diukur(measurable);b, apabila 60% < IKU dapat diukur (measurable)< 80%;c, apabila 40% < IKU dapat diukur (measurable)< 60%;d apabila 20% < IKU dapat diukur (measurable)< 40%e, apabila IKU dapat diukur

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila B.I.1 = t

4 IKU telah menggambarkan hasil a, apabila lebih dari 80% IKU yg ditetapkantelah menggambarkan hasilb, apabila 60% < IKU yg ditetapkan telahmenggambarkan hasil < 80%;c, apabila 40% < IKU yg ditetapkan telahmenggambarkan hasil < 60%;d apabila 20% < IKU yg ditetapkan telahmenggambarkan hasil < 40%e, apabila IKU yg ditetapkan telah

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila B.I.1 = t

4 IKU telah menggambarkan hasil Menggambarkan hasil:- berkualitas outcome atau output penting- bukan proses/kegiatan- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

e, apabila B.I.1 = t

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 55 IKU telah relevan dengan kondisi yang

akan diukura, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkanterkait langsung (relevan) dengan sasaran ataukondisi yang akan diwujudkan;b, apabila 60% < IKU yang relevan < 80%;c, apabila 40% < IKU yang relevan < 60%;d apabila 20% < IKU yang relevan < 40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila B.I.1 = t

5 IKU telah relevan dengan kondisi yangakan diukur

Relevan:- terkait langsung dengan sasaran utama atau kondisi yang akan diukur- Mewakili (representatif) sasaran utama atau kondisi yang akan diwujudkan

e, apabila B.I.1 = t

61

Page 62: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja

a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkantelah cukup untuk mengukur ataumenggambarkan sasaran atau kondisi yang akandiwujudkan;b, apabila 60% < IKU yang cukup < 80%;c, apabila 40% < IKU yang cukup < 60%;d apabila 20% < IKU yang cukup < 40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila B.I.1 = t

6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja

Cukup artinya:- Representatif (alat ukur yg mewakili) untuk mengukur kinerja yang seharusnya (lihatpenjelasan A.I.b.9)- Jumlahnya memadai utk menyimpulkan tercapainya tujuan atau sasaran utama

e, apabila B.I.1 = t

7 IKU telah diukur realisasinya a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkantelah diukur realisasinya dan dilaporkan dalamLAKIP;b, apabila 60% < IKU telah diukur < 80%;c, apabila 40% < IKU telah diukur < 60%;d apabila 20% < IKU telah diukur < 40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila B.I.1 = t

8 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP

Tidak berlaku untuk PROP/KAB/KOTA

a, apabila lebih dari 80% IKU unit kerja telahselaras dengan IKU PROP/KAB/KOTA;b, apabila 60% < keselarasan IKU < 80%;c, apabila 40% < keselarasan IKU < 60%;d apabila 20% < keselarasan IKU < 40%e, apabila keselarasan IKU < 20%

e, apabila B.I.1 = t

8 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP

Keselarasan IKU:- IKU Unit Kerja merupakan breakdown dari IKU PROP/KAB/KOTA;- Indikator Kinerja Utama SKPD menjadi penyebab (memiliki hubungan kausalitas) terwujudnyatujuan dan sasaran yang ditetapkan PROP/KAB/KOTA

9 Indikator kinerja sasaran dapat diukursecara obyektif

a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaran dapatdiukur (measurable);b, apabila 60% < Indikator yang dapat diukur <80%;c, apabila 40% < Indikator yang dapat diukur <60%;d apabila 20% < Indikator yang dapat diukur <40%e, apabila Indikator yang dapat

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.2 danA.II.a.2 dan A.II.a.5tidak ada ik sasaran

10 Indikator kinerja sasaran menggambarkanhasil

a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaran telahmenggambarkan hasil (outcome), bukanproses/kegiatan;b, apabila 60% < Indikator yangmenggambarkan hasil < 80%;c, apabila 40% < Indikator yangmenggambarkan hasil < 60%;d apabila 20% < IIndikator yangmenggambarkan hasil < 40%e, apabila Indikator yang menggambarkan hasil< 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.2 danA.II.a.2 dan A.II.a.5tidak ada ik sasaran

10 Indikator kinerja sasaran menggambarkanhasil

Menggambarkan hasil:- berkualitas outcome atau output penting- bukan proses/kegiatan- menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

e, apabila A.I.a.2 danA.II.a.2 dan A.II.a.5tidak ada ik sasaran

62

Page 63: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 511 Indikator kinerja sasaran relevan

dengansasaran yang akan diukur

a, apabila lebih dari 80% Indikator sasaranterkait langsung (relevan) dengan sasaran ataukondisi yang akan diwujudkan;b, apabila 60% < indikator yg relevan < 80%;c, apabila 40% < indikator yg relevan < 60%;d apabila 20% < indikator yg relevan < 40%e, apabila indikator yg relevan < 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.2 danA.II.a.2 dan A.II.a.5tidak ada ik sasaran

11 Indikator kinerja sasaran relevan dengansasaran yang akan diukur

Relevan:- terkait langsung dengan sasaran atau kondisi yang akan diukur- Mewakili (representatif) sasaran/kondisi yang akan diwujudkan

e, apabila A.I.a.2 danA.II.a.2 dan A.II.a.5tidak ada ik sasaran

12 Indikator kinerja sasaran cukup untukmengukur sasarannya

a, apabila lebih dari 80% indikator yangditetapkan telah cukup untuk mengukur ataumenggambarkan sasaran atau kondisi yang akandiwujudkan;b, apabila 60% < indikator yang cukup < 80%;c, apabila 40% < indikator yang cukup < 60%;d apabila 20% < indikator yang cukup < 40%e, apabila indikator yang cukup < 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.2 danA.II.a.2 dan A.II.a.5tidak ada ik sasaran

12 Indikator kinerja sasaran cukup untukmengukur sasarannya

Cukup artinya:- Representatif (alat ukur yg mewakili) untuk mengukur sasaran- Jumlahnya memadai utk menyimpulkan tercapainya sasaran

13 Indikator kinerja sasaran telah diukurrealisasinya

a, apabila lebih dari 80% Indikator yangditetapkan telah diukur realisasinya dandilaporkan dalam LAKIP;b, apabila 60% < Indikator yang ditetapkan telahdiukur realisasinya < 80%;c, apabila 40% < Indikator yang ditetapkan telahdiukur realisasinya < 60%;d apabila 20% < Indikator yang ditetapkan telahdiukur realisasinya < 40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila A.I.a.2 danA.II.a.2 dan A.II.a.5tidak ada ik sasaran

14 Indikator kinerja SKPD telah selarasdengan indikator kinerja IP

Tidak berlaku untuk PROP/KAB/KOTA

a, apabila lebih dari 80% indikator SKPD kerjatelah selaras dengan indikatorPROP/KAB/KOTA;b, apabila 60% < keselarasan indikator < 80%;c, apabila 40% < keselarasan indikator < 60%;d apabila 20% < keselarasan indikator < 40%e, apabila keselarasan indikator < 20%

e, apabila A.I.a.2 danA.II.a.2 dan A.II.a.5tidak ada ik sasaran

14 Indikator kinerja SKPD telah selarasdengan indikator kinerja IP

Keselarasan indikator:- indikator SKPD merupakan breakdown dari indikator PROP/KAB/KOTA;- Indikator SKPD menjadi penyebab (memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dansasaran yang ditetapkan PROP/KAB/KOTA

63

Page 64: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

15 Pengumpulan data kinerja dapatdiandalkan

a, apabila lebih dari 80% data (capaian) kinerjayang dihasilkan dapat diandalkan;b, apabila 60% < data (capaian) kinerja yangdapat diandalkan < 80%;c, apabila 40% < data (capaian) kinerja yangdapat diandalkan < 60%;d apabila 20% < data (capaian) kinerja yangdapat diandalkan < 40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila B.II.7 danB.II.13 = enilai maksimal = rata2nilai B.II.3-14

15 Pengumpulan data kinerja dapatdiandalkan

Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan;- Informasi capaian kinerja berdasarkan fakta sebenarnya atau bukti yang memadai dan dapatdipertanggungjawabkan;- Data yang dikumpulkan didasarkan suatu mekanisme yang memadai atau terstruktur (tidakbersifat dadakan);- Data kinerja yang diperoleh tepat waktu;- Data yang dikumpulkan memiliki tingkat kesalahan yang minimal;

e, apabila B.II.7 danB.II.13 = enilai maksimal = rata2nilai B.II.3-14

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) Jawaban tentang Implemetasi Pengukuran harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh)kondisi (jawaban) tentang Pemenuhan dan Kualitas Pengukuran

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 516 IKU telah dimanfaatkan dalam

dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran

a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkantelah dimanfaatkan dalam perencanaan danpenganggaran;b, apabila 60% < IKU yang telah dimanfaatkan< 80%;c, apabila 40% < IKU yang telah dimanfaatkan< 60%;d apabila 20% < IKU yang telah dimanfaatkan< 40%e, apabila IKU yang telah

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila B.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai B.II.3,4,5,6,7,8

16 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran

Dimanfaatkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran:- dijadikan alat ukur pencapaian tujuan/sasaran utama dalam dokumen Renstra, Rencana KinerjaTahunan dan PK- dijadikan alat ukur tercapainya outcome atau hasil-hasil program yang ditetapkan dalamdokumen anggaran (RKA)

e, apabila B.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai B.II.3,4,5,6,7,8

17 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaiankinerja

a, apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkantelah dimanfaatkan dalam penilaian kinerja;b, apabila 60% < IKU yang telah dimanfaatkan< 80%;c, apabila 40% < IKU yang telah dimanfaatkan< 60%;d apabila 20% < IKU yang telah dimanfaatkan< 40%e, apabila IKU yang telah

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila B.I.1 = t

17 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaiankinerja

Dimanfaatkan untuk penilaian kinerja:- Capaian IKU dijadikan dasar penilaian kinerja- Capaian IKU dijadikan dasar reward atau punishment- Capaian IKU dijadikan dasar promosi atau kenaikan/penurunan peringkat

nilai maksimal = rata2nilai B.II.3,4,5,6,7,8

64

Page 65: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

18 IKU telah direviu secara berkala a , apabila IKU telah direvisi dan hasilnyamenunjukkan kondisi yang lebih baik(inovatif) ;b , apabila IKU telah direviu secara berkala danhasilnya masih relevan dengan kondisi saat ini;c , apabila IKU telah direviu, ada upayaperbaikan namun belum ada perbaikan yang

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila B.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai B.II.3,4,5,6,7,8

19 Pengukuran kinerja digunakan untukpengendalian dan pemantauan kinerjasecara berkala

Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan pada professional judgement evaluator, dengan tetapmemperhatikan kriteria yang ditetapkan.Sebagai ilustrasi:a, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif dan menyeluruhb, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian)c, apabila pemanfaatan hanya bersifat sebagiand, apabila kurang dimanfaatkane, apabila tidak ada pemanfaatanPrasyarat: terdapat pengukuran atau pemantauan kinerja secara berkala (minimal semesteran).digunakan untuk pengendalian dan pemantauan, artinya (kriteria):- Hasil pengukuran menjadi dasar untuk menyimpulkan kemajuan (progress) kinerja- Hasil pengukuran menjadi dasar untuk mengambil tindakan (action) dalam rangka mencapaitarget kinerja yang ditetapkan- Hasil pengukuran menjadi dasar untuk menyesuaikan strategi untuk mencapai tujuan dansasaran

e, apabila B.II.8 danB.II.13 = enilai maksimal = rata2nilai B.II

C. PELAPORAN KINERJA (15%)I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%)1 LAKIP telah disusun a, apabila telah menyampaikan LAKIP

dlmbentuk hard copy beserta soft-copy nya;b, apabila telah menyampaikan LAKIP dlm

Tidak berlaku untuk SKPD

LAKIP SKPD telah disusun Tidak berlaku untuk PROP/KAB/KOTA

a, apabila telah menyampaikan LAKIP dlmbentuk hard copy beserta soft-copy nya;b, apabila telah menyampaikan LAKIP dlm

2 LAKIP telah disampaikan tepat waktu Waktu penyampaian LAKIP mengacu pada SEMenpan dan RB No 29 Tahun 2010

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila C.I.1 = t

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 5

LAKIP SKPD telah disampaikan tepatwaktu

Tidak berlaku untuk PROP/KAB/KOTA

Waktu penyampaian LAKIP mengacu pada SEMenpan dan RB No 29 Tahun 20103 LAKIP menyajikan informasi mengenai

pencapaian IKUa, apabila lebih dari 80% capaian yang disajikanbersifat Kinerja Utama (IKU);b, apabila 60% < capaian yang disajikan bersifatKinerja Utama (IKU) < 80%;c, apabila 40% < capaian yang disajikan bersifatKinerja Utama (IKU) < 60%;d apabila 20% < capaian yang disajikan bersifatKinerja Utama (IKU) < 40%e, apabila capaian yang disajikan bersifat

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila C.I.1 = te, apabila B.I.1 = t

II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA(8%)

65

Page 66: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

4 LAKIP bukan merupakan kompilasi dariUnit Kerja di bawahnya

e, apabila lebih dari 80% Sasaran dan targetdalam LAKIP bukan merupakan kompilasi dariSKPD;d, apabila 60% < Sasaran dan target dalamLAKIP bukan merupakan kompilasi dari SKPD< 80%;c, apabila 40% < Sasaran dan target dalamLAKIP bukan merupakan kompilasi dari SKPD< 60%;b apabila 20% < Sasaran dan target dalamLAKIP bukan merupakan kompilasi dari SKPD

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila C.I.1 = t

5 LAKIP menyajikan informasi pencapaiansasaran yang berorientasi outcome

a, apabila lebih dari 80% informasi yangdisampaikan dalam LAKIP berorientasi outcome;b, apabila 60% < informasi outcome dalamLAKIP < 80%;c, apabila 40% < informasi outcome dalamLAKIP < 60%;d apabila 20% < informasi outcome dalamLAKIP < 40%e, apabila informasi outcome dalam LAKIP <

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila C.I.1 = t

5 LAKIP menyajikan informasi pencapaiansasaran yang berorientasi outcome

Informasi LAKIP berorientasi outcome artinya:- Informasi yang disajikan dalam LAKIP menggambarkan hasil2 (termasuk output2 penting) yangtelah dicapai sampai dengan saat ini- LAKIP tidak berfokus pada informasi tentang kegiatan atau proses yang telah dilaksanakan padatahun ybs- LAKIP tidak berorientasi pada informasi tentang realisasi seluruh anggaran yang telah

e, apabila C.I.1 = t

6 LAKIP menyajikan informasi mengenaikinerja yang telah diperjanjikan

a, apabila lebih dari 80% capaian yang disajikanbersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK;b, apabila 60% < capaian yang disajikan bersifatkinerja yang dijanjikan dalam PK < 80%;c, apabila 40% < capaian yang disajikan bersifatkinerja yang dijanjikan dalam PK < 60%;d apabila 20% < capaian yang disajikan bersifatkinerja yang dijanjikan dalam PK < 40%e, apabila capaian yang disajikan bersifat

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila C.I.1 = te, apabila A.II.a.3 = t

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 5

66

Page 67: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

7 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisismengenai capaian kinerja

a, apabila LAKIP menyajikan lebih dari 80%evaluasi dan analisis capaian yang bersifatkinerja (outcome), bukan proses;b, apabila 60% < penyajian evaluasi dan analisiscapaian yang bersifat kinerja < 80%;c, apabila 40% < penyajian evaluasi dan analisiscapaian yang bersifat kinerja < 60%;d apabila 20% < penyajian evaluasi dan analisiscapaian yang bersifat kinerja < 40%e, apabila penyajian evaluasi dan analisiscapaian yang bersifat kinerja < 20%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila C.I.1 = t

7 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisismengenai capaian kinerja

menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja, artinya:- LAKIP menguraikan hasil evaluasi dan analisis tentang capaian2 kinerja outcome atau outputpenting, bukan hanya proses atau realisasi kegiatan2 yang ada di dokumen anggaran (DIPA)

e, apabila C.I.1 = t

8 LAKIP menyajikan pembandingan datakinerja yang memadai antara realisasitahun ini dengan realisasi tahunsebelumnya dan pembandingan lain yangdiperlukan

a, apabila LAKIP menyajikan pembandinganlebih dari 80% data kinerja (capaian sasaran) ;b, apabila 60% < pembandingan data kinerja(capaian sasaran) < 80%;c, apabila 40% < pembandingan data kinerja(capaian sasaran) < 60%;d apabila 20% < pembandingan data kinerja(capaian sasaran) < 40%e, apabila pembandingan data kinerja (capaian

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila C.I.1 = t

8 LAKIP menyajikan pembandingan datakinerja yang memadai antara realisasitahun ini dengan realisasi tahunsebelumnya dan pembandingan lain yangdiperlukan

Pembandingan yang memadai, minimal mencakup:- Target vs Realisasi- Realisasi tahun berjalanj vs realisasi tahun sebelumnyay- Realisasi sampai dengan tahun berjalan vs target jangka menengah

e, apabila C.I.1 = t

9 LAKIP menyajikan informasi keuanganyang terkait dengan pencapaian kinerja

a, apabila LAKIP menyajikan informasikeuangan lebih dari 80% capaian sasaran(kinerja);b, apabila 60% < informasi keuangan sasaran <80%;c, apabila 40% < informasi keuangan sasaran <60%;d apabila 20% < informasi keuangan sasaran <40%

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila C.I.1 = t

10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapatdiandalkan

a, apabila lebih dari 80% realisasi kinerja dapatdiandalkan;b, apabila 60% < keandalan data realisasi kinerja< 80%;c, apabila 40% < keandalan data realisasi kinerja< 60%;d apabila 20% < keandalan data realisasi kinerja< 40%e, apabila keandalan data realisasi

jawaban a,b,c,d,e mengacu pada penjelasan disisi kiri

e, apabila C.I.1 = t

10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapatdiandalkan

Dapat diandalkan:- datanya valid- dapat ditelusuri kesumber datanya- diperoleh dari sumber yang kompeten- konsisten

e, apabila C.I.1 = t

67

Page 68: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

III. PEMANFAATAN INFORMASIKINERJA (4%)

Jawaban tentang pemanfaatan informasi kinerja harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh)kondisi (jawaban) tentang Pemenuhan Pelaporan dan Penyajian Informasi Kinerja

11

Informasi yang disajikan telah digunakandalam perbaikan perencanaan

Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan padaprofessional judgement evaluator, dengan tetapmemperhatikan kriteria yang ditetapkan.Sebagai ilustrasi:a, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif danmenyeluruhb, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif namunbelum menyeluruh (sebagian)c, apabila pemanfaatan hanya bersifat sebagian

e, apabila C.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai C.II

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 5

telah digunakan dalam perbaikan perencanaan,artinya:LAKIP yang disusun sampai dengan saat initelah berdampak kepada perbaikan perencanaan,

12 Informasi yang disajikan telah digunakanuntuk menilai dan memperbaikipelaksanaan program dan kegiatanorganisasi

Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan pada professional judgement evaluator, dengan tetapmemperhatikan kriteria yang ditetapkan.Sebagai ilustrasi:a, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif dan menyeluruhb, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian)c, apabila pemanfaatan hanya bersifat sebagiand, apabila kurang dimanfaatkane, apabila tidak ada pemanfaatan

e, apabila C.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai C.II

12 Informasi yang disajikan telah digunakanuntuk menilai dan memperbaikipelaksanaan program dan kegiatanorganisasi

telah digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan, artinya:informasi yang disajikan dalam LAKIP telah mengakibatkan perbaikan dalam pengelolaanprogram dan kegiatan dan dapat menyimpulkan keberhasilan atau kegagalan program secara

e, apabila C.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai C.II

13 Informasi yang disajikan telah digunakanuntuk peningkatan kinerja

Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan pada professional judgement evaluator, dengan tetapmemperhatikan kriteria yang ditetapkan.Sebagai ilustrasi:a, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif dan menyeluruhb, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian)c, apabila pemanfaatan hanya bersifat sebagiand, apabila kurang dimanfaatkane, apabila tidak ada pemanfaatan

e, apabila C.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai C.II

13 Informasi yang disajikan telah digunakanuntuk peningkatan kinerja

telah digunakan untuk peningkatan kinerja, artinya: informasi dalam LAKIP ( termasuk LAKIPtahun sebelumnya) benar-benar telah digunakan untuk perbaikan capaian kinerja organisasi yang

e, apabila C.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai C.II

14 Informasi yang disajikan telah digunakanuntuk penilaian kinerja

Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan pada professional judgement evaluator, dengan tetapmemperhatikan kriteria yang ditetapkan.Sebagai ilustrasi:a, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif dan menyeluruhb, apabila pemanfaatan bersifat ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian)cc, apabila pemanfaatan hanya bersifat sebagiand, apabila kurang dimanfaatkane, apabila tidak ada pemanfaatan

e, apabila C.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai C.II

14 Informasi yang disajikan telah digunakanuntuk penilaian kinerja

telah digunakan untuk penilaian kinerja, artinya: informasi capaian kinerja yang disajikan dalamLAKIP dijadikan dasar untuk menilai dan menyimpulkan kinerja serta dijadikan dasar reward dan

e, apabila C.I.1 = tnilai maksimal = rata2nilai C.II

D. EVALUASI KINERJA (10%)I. PEMENUHAN EVALUASI (2%)1 Terdapat pedoman evaluasi

akuntabilitaskinerja

cukup jelas Tidak berlaku untuk SKPD

68

Page 69: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

2 Terdapat pemantauan mengenaikemajuan pencapaian kinerja besertahambatannya

a, apabila lebih dari 80% Target kinerja telahdipantau kemajuannya;b, apabila 60% < Target kinerja yang terpantau< 80%;c, apabila 40% < Target kinerja yang terpantau< 60%;d apabila 20% < target kinerja yang terpantau <40%

Tidak berlaku untuk SKPD

2 Terdapat pemantauan mengenaikemajuan pencapaian kinerja besertahambatannya

pemantauan mengenai kemajuan pencapaiankinerja beserta hambatannya, artinya:- mengidentifikasikan, mencatat (membuatcatatan), mencari tahu, mengadministrasikankemajuan (progress) kinerja;- dapat menjawab atau menyimpulkan posisi(prestasi atau capaian) kinerja terakhir;-mengambil langkah yang diperlukan untukmengatasi hambatan pencapaian kinerja;- melaporkan hasil pemantauan

Tidak berlaku untuk SKPD

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 53 Evaluasi program telah dilakukan a, apabila lebih dari 80% program

telahdievaluasi;b, apabila 60% < Program yang dievaluasi <80%;c, apabila 40% < Program yang dievaluasi <60%;d apabila 20% < Program yang dievaluasi <40%

Tidak berlaku untuk SKPD

69

Page 70: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

3 Evaluasi program telah dilakukan Program telah dievaluasi:- Terdapat informasi tentang capaian hasil2program;- Terdapat simpulan keberhasilan atauketidakberhasilan program;- Terdapat analisis dan simpulan tentang kondisisebelum dan sesudah dilaksanakannya suatuprogram;

Tidak berlaku untuk SKPD

4 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas unitkerja telah dilakukan

a, apabila lebih dari 80% SKPD telah dievaluasib, apabila 60% < SKPD yang dievaluasi< 80%;c, apabila 40% < SKPD yang dievaluasi < 60%;d apabila 20% < SKPD yang dievaluasi < 40%e, apabila SKPD yang dievaluasi < 20%

Tidak berlaku untuk SKPD

5 Hasil evaluasi telah disampaikan dandikomunikasikan kepada pihak-pihakyang berkepentingan

Ya, apabila hasil evaluasi telah disampaikan ataudibahas dengan pihak yang dievaluasi (yangberkepentingan)

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.3 danD.I.4 = t

II. KUALITAS EVALUASI (5%)6 Evaluasi akuntabilitas kinerja

dilaksanakan dengan menggunakanpedoman/juklak evaluasi yang selarasdengan pedoman/juklak evaluasiMenpan dan RB

a, apabila evaluasi dilaksanakan dengan mengacupada pedoman evaluasi yang dibuat sendiri yangselaras dengan pedoman evaluasi Menpan & RB dandimodifikasi sesuai dengan kebutuhan;b, apabila evaluasi dilaksanakan denganmenggunakan pedoman evaluasi yang dibuat sendirimengacu pedoman evaluasi Menpan & RB, namunmodifikasi pedoman belum sesuai dengan kondisiyang diharapkan;c, apabila evaluasi dilaksanakan denganmenggunakan pedoman evaluasi yang dibuat sendiriyang sama persis pedoman evaluasi Menpan & RBd, apabila evaluasi dilaksanakan denganmenggunakan pedoman evaluasi Menpan & RB

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.4 = te, apabila D.I.1 = t

7 Evaluasi akuntabilitas kinerjadilaksanakan oleh SDM yangberkompeten

a. apabila > 80% penugasan evaluasi telahdilakukan oleh SDM yang sudah terlatih dankompeten dibidangnya dan hasilnya tidakmemiliki perbedaan yg signifikan dengan hasilevaluasi eksternalb, apabila 60% < penugasan evaluasi olehpersonil kompeten dan perbedaan yg insignifikan< 80%;c, apabila 40% < penugasan evaluasi olehpersonil kompeten dan perbedaan yg insignifikan< 60%;d apabila 20% < penugasan evaluasi olehpersonil kompeten dan perbedaan yg

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.4 = t

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 5

70

Page 71: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

8 Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerjatelah disupervisi dengan baik melaluipembahasan-pembahasan yang regulerdan bertahap

a. apabila telah dilakukan kegiatan supervisi danterdapat dokumentasi komunikasi yang reguler(teratur)b. apabila telah dilakukan kegiatan supervisi,namun belum terdokumentasic. terdapat supervisi namun tidak reguler

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.4 = t

9 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerjamenggambarkan akuntabilitas kinerjayang dievaluasi

a. apabila hasil evaluasi benar-benarmenggambarkan dan menyimpulkanakuntabilitas kinerja (outcome atau outputpenting) yang sesungguhnya, bukan sekedarsimpulan atas pelaksanaan kerja (kegiatansemata), dan lebih dari 80% simpulan tersebutdisepakati baik oleh evaluator internal maupunexternalb. idem, dengan tingkat kesepakatan > 60% s/d80%C. idem, dengan tingkat kesepakatan > 40% s/d60%d.idem, dengan tingkat kesepakatan > 20% s/d

Tidak berlaku untuk UNIT KERJA

e, apabila D.I.4 = t

10 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerjamemberikan penilaian atas akuntabilitaskinerja masing-masing unit kerja

a, apabila lebih dari 80% unit kerja telahdievaluasi dan disimpulkan akuntabilitaskinerjanyab, apabila 60% < unit kerja yang dievaluasi dandisimpulkan akuntabilitas kinerjanya < 80%;c, apabila 40% < unit kerja yang dievaluasi dandisimpulkan akuntabilitas kinerjanya < 60%;d apabila 20% < unit kerja yang dievaluasi dandisimpulkanp akuntabilitas kinerjanyaj y < 40%e, apabila unit kerja yang dievaluasi

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.4 = t

11 Evaluasi akuntabilitas kinerja telahmemberikan rekomendasi-rekomendasiperbaikan manajemen kinerja yang dapatdilaksanakan

a, apabila lebih dari 80% hasil evaluasi telahdisertai rekomendasi dan rekomendasi tsbdisetujui untuk dilaksanakanb, apabila 60% < hasil evaluasi telah disertairekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan <80%;c, apabila 40% < hasil evaluasi telah disertairekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan <60%;d apabila 20% < hasil evaluasi telah disertairekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan <

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.4 = t

71

Page 72: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

12 Evaluasi program dilaksanakan dalamrangka menilai keberhasilan program

a. apabila evaluasi seluruh program telahdilakukan dan terdapat simpulan mengenaikeberhasilan atau kegagalan program yangdievaluasib. apabila seluruh program telah dievaluasinamun belum sepenuhnya memiliki ukurankeberhasilanc. apabila evaluasi program telah dilaksanakannamun belum menyimpulkan keberhasilan ataukegagalan program

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.3 = t

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 513 Evaluasi program telah memberikan

rekomendasi-rekomendasi perbaikanperencanaan kinerja yang dapatdilaksanakan

a, apabila lebih dari 80% hasil evaluasi telahdisertai rekomendasi yg terkait denganperencanaan kinerja dan rekomendasi tsbdisetujui untuk dilaksanakanb, apabila 60% < hasil evaluasi telah disertairekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan <80%;c, apabila 40% < hasil evaluasi telah disertairekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan <60%;d apabila 20% < hasil evaluasi telah disertairekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan <

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.3 = t

14 Evaluasi program telah memberikanrekomendasi-rekomendasi peningkatankinerja yang dapat dilaksanakan

a, apabila lebih dari 80% hasil evaluasi telahdisertai rekomendasi yg terkait denganpeningkatan kinerja dan rekomendasi tsbdisetujui untuk dilaksanakanb, apabila 60% < hasil evaluasi telah disertairekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan <80%;c, apabila 40% < hasil evaluasi telah disertairekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan <60%;d apabila 20% < hasil evaluasi telah disertairekomendasi yg disetujui untuk dilaksanakan <

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.3 = t

III. PEMANFAATAN EVALUASI (3%) Jawaban tentang pemanfaatan evaluasi harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi(jawaban) tentang Pemenuhan Evaluasi dan Kualitas Evaluasi

72

Page 73: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

15 Hasil evaluasi program/akuntabilitaskinerja telah ditindaklanjuti untukperbaikan perencanaan

a. Jika > 80% rekomendasi yang terkait denganperencanaan telah ditindaklanjutib. Jika 60% < rekomendasi yang terkait denganperencanaan yang ditindaklanjuti ≤ 80%c. Jika 40% < rekomendasi yang terkait denganperencanaan yang ditindaklanjuti ≤ 60%d. Jika 20% < rekomendasi yang terkait denganperencanaan yang ditindaklanjuti ≤ 40%e. Jika rekomendasi yang terkait

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.3 danD.I.4 = tnilai maksimal = rata2nilai D.II

16 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telahditindaklanjuti untuk perbaikanpenerapan manajemen kinerja

a. Jika > 80% rekomendasi yang terkait denganpenerapan manajemen kinerja telahditindaklanjutib. Jika 60% < rekomendasi yang ditindaklanjuti≤ 80%c. Jika 40% < rekomendasi yang ditindaklanjuti≤ 60%d. Jika 20% < rekomendasi yang ditindaklanjuti≤ 40%e. Jika rekomendasi yang

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.4 = tnilai maksimal = rata2nilai D.II

17 Hasil evaluasi program telahditindaklanjuti untuk perbaikan kinerja

a. Jika hasil evaluasi program telahmeningkatkan > 80% capaian keberhasilanprogramb. Jika 60% < capaian keberhasilan program ≤80%c. Jika 40% < capaian keberhasilan program ≤60%d. Jika 20% < capaian keberhasilan program ≤40%e. Jika capaian keberhasilan program

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.3nilai maksimal = rata2nilai D.II

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 518 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja

telahditindaklanjuti untuk mengukurkeberhasilan unit kerja

a. Jika > 80% capaian kinerja digunakan(dimanfaatkan) untuk mengukur keberhasilanmaupun kegagalan unit kerja (sebagai dasarreward&punishment)b. Jika 60% < pemanfaatan capaian kinerjasebagai dasar pengukuran ≤ 80%c. Jika 40% < pemanfaatan capaian kinerjasebagai dasar pengukuran ≤ 60%d. Jika 20% < pemanfaatan capaian kinerja

Tidak berlaku untuk SKPD e, apabila D.I.3 danD.I.4 = tnilai maksimal = rata2nilai D.II

E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJAORGANISASI (20%)

73

Page 74: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

KINERJA YANG DILAPORKAN(OUTPUT) (5%)

1 Target dapat dicapai a, apabila rata2 capaian kinerja lebih dari 80%;b, apabila 60% < rata2 capaian kinerja < 80%;c, apabila 40% < rata2 capaian kinerja < 60%;d apabila 20% < rata2 capaian kinerja < 40%e, apabila rata2 capaian kinerja < 20%

Tidak berlaku untuk SKPD

2 Capaian kinerja lebih baik dari tahunsebelumnya

a, apabila lebih dari 80% rata2 capaian kinerjatahun berjalan melebihi capaian tahunsebelumnya;b, apabila 60% < rata2 capaian kinerja tahunberjalan yang melebihi tahun sebelumnya <80%;c, apabilabil 40% < rata2t 2 capaiani kinerjaki j tahunt hberjalan yang melebihi tahun sebelumnya <60%;d, apabila 20% < rata2 capaian kinerja tahunberjalan yang melebihi tahun

Tidak berlaku untuk SKPD

3 Informasi mengenai kinerja dapatdiandalkan

a, apabila lebih dari 80% informasi capaiankinerja dapat diandalkan;b, apabila 60% < informasi capaian kinerja yangdapat diandalkan < 80%;c, apabila 40% < informasi capaian kinerja yangdapat diandalkan < 60%;d, apabila 20% < informasi capaian kinerja yangdapat diandalkan < 40%e, apabila informasi capaian kinerja

Tidak berlaku untuk SKPD

3 Informasi mengenai kinerja dapatdiandalkan

Informasi kinerja dapat diandalkan, artinya:- Diperoleh dari dasar perhitungan (formulasi)yang valid;- Dihasilkan dari sumber2 atau basis data yangdapat dipercaya (kompeten);- Dapat ditelusuri sumber datanya;- up to date

Tidak berlaku untuk SKPD

KINERJA YANG DILAPORKAN(OUTCOME) (5%)

4 Target dapat dicapai a, apabila rata2 capaian kinerja > 100%;b, apabila rata2 capaian kinerja = 100%;c, apabila 80% < rata2 capaian kinerja < 100%;d, apabila 50% < rata2 capaian kinerja < 80%e, apabila rata2 capaian kinerja < 50%(Jawaban ditulis pada lembar KKE1-I Capaian)

Tidak berlaku untuk SKPD

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROP/KAB/KOTA SKPD KERANGKA LOGIS1 2 3 4 5

74

Page 75: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

5 Capaian kinerja lebih baik dari tahunsebelumnya

a, apabila rata2 capaian kinerja tahun berjalan >150% dibanding tahun sebelumnya;b, apabila 120% < rata2 peningkatan kinerja <150% ;c, apabila 80% < rata2 peningkatan kinerja <120%;d, apabila 50% < rata2 peningkatan kinerja <80%e, apabila rata2 peningkatan kinerja < 50%(Jawaban ditulis pada lembar KKE1-I Capaian)

Tidak berlaku untuk SKPD

6 Informasi mengenai kinerja dapatdiandalkan

a, apabila capaian outcome yang andal lebih dari80%;b, apabila 60% < capaian outcome yang andal <80%;c, apabila 40% < capaian outcome yang andal <60%;d apabila 20% < capaian outcome yang andal <40%e, apabila capaian outcome yang andal < 20%Informasi kinerja dapat diandalkan, artinya:- Diperoleh dari dasar perhitungan (formulasi)yang valid;- Dihasilkan dari sumber2 atau basis data yangdapat dipercaya (kompeten);- Dapat ditelusuri sumber datanya;- up to date(Jawaban ditulis pada lembar KKE1-I Capaian)

Tidak berlaku untuk SKPD

BENCHMARK KINERJA (5%)7 Kinerja Bidang Kesehatan Lihat KKE 1 - II (Prov/Kab/Kota)

CapaianTidak berlaku untuk SKPD

8 Kinerja Bidang Pendidikan Lihat KKE 1 - II (Prov/Kab/Kota) Capaian

Tidak berlaku untuk SKPD9 Kinerja Bidang Ketenagakerjaan Lihat KKE 1 - II (Prov/Kab/Kota)

CapaianTidak berlaku untuk SKPD

10 Kinerja Bidang Sosial Lihat KKE 1 - II (Prov/Kab/Kota) Capaian

Tidak berlaku untuk SKPD11 Kinerja Bidang Ekonomi Lihat KKE 1 - II (Prov/Kab/Kota)

CapaianTidak berlaku untuk SKPD

KINERJA DARI PENILAIANSTAKEHOLDER (5%)

12 Kinerja Pengelolaan Keuangan Lihat KKE 1 - III Capaian Tidak berlaku untuk SKPD

13 Kinerja Manajemen Internal Lihat KKE 1 - III Capaian Tidak berlaku untuk SKPD

14 Kinerja dari Penilaian Instansi PemerintahLainnya

Lihat KKE 1 - III Capaian Tidak berlaku untuk SKPD

15 Kinerja Transparansi Lihat KKE 1 - III Capaian Tidak berlaku untuk SKPD

16 Kinerja/Penghargaan Lainnya Lihat KKE 1 - III Capaian Tidak berlaku untuk SKPD

75

Page 76: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PROVINSI SKPD TOTAL REFY/T NILAI Y/T NILAI

1 2 3 4 5 6 7 8

A. PERENCANAAN KINERJA (35%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!I. PERENCANAAN STRATEGIS (12.5%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

a.

PEMENUHAN RENSTRA (2.5%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

1 Dokumen RPJMD/Renstra telah ada y/t Error #VALUE!

Dokumen Renstra SKPD telah ada #VALUE! #VALUE! #VALUE!

2 Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat visi, misi, tujuan,sasaran, program, indikator kinerja sasaran, target tahunan,indikator kinerja tujuan dan target jangka menengah

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

3 RPJMD/Renstra telah menyajikan IKU a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

76

Page 77: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

b.

KUALITAS RENSTRA (6.25%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE2

5 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapaitujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome danoutput) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

8 Dokumen RPJMD/Renstra telah selaras dengan DokumenRPJMN/Dokumen Renstra atasannya

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

9 Dokumen RPJMD/Renstra telah menetapkan hal-hal yangseharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugasfungsi/latar belakang pendirian)

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

c.

IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

10

Dokumen RPJMD/Renstra digunakan sebagai acuan dalampenyusunan dokumen perencanaan tahunan

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

11

Dokumen RPJMD/Renstra digunakan sebagai acuan dalampenyusunan Dokumen Renstra unit kerja

a/b/c/d/e Error #VALUE!

12

Dokumen RPJMD/Renstra digunakan sebagai acuanpenyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

13

Dokumen RPJMD/Renstra telah direviu secara berkala a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

II. PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (22,5%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

a.

PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN(4,5%)

#DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

1 Dokumen perencanaan kinerja tahunan telah ada y/t Error #VALUE!

Dokumen perencanaan kinerja tahunan SKPD telah ada #VALUE! #VALUE! #VALUE!

2 Dokumen perencanaan kinerja telah memuat sasaran,program, indikator kinerja sasaran, dan target kinerjatahunan

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

3 Dokumen PK telah ada y/t Error #VALUE!

Dokumen PK SKPD telah ada #VALUE! #VALUE! #VALUE!

4 Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui y/t Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

5 Dokumen PK telah memuat sasaran, program, indikatorkinerja, dan target jangka pendek

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

6 PK telah menyajikan IKU a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

b.

KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN(11.25%)

#DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

7 Sasaran telah berorientasi hasil a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE2

8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

9 Indikator kinerja sasaran telah memenuhi kriteria indikatorkinerja yang baik

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

10

Target kinerja ditetapkan dengan baik a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

11

Dokumen PK telah selaras dengan dokumen PK atasannyadan Dokumen RPJMD/Renstra

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

12

Dokumen PK telah menetapkan hal-hal yang seharusnyaditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

c.

IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN(6.75%)

#DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

13

Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untukmengukur keberhasilan

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

14

Penetapan Kinerja telah dimonitor pencapaiannya secaraberkala

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

15

Penetapan Kinerja telah dimanfaatkan dalam pengarahandan pengorganisasian kegiatan

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

77

Page 78: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

B. PENGUKURAN KINERJA (20%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!I. PEMENUHAN PENGUKURAN (4%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

1 Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU) sebagai ukurankinerja secara formal

y/t Error #VALUE!

IKU unit kerja telah ada #VALUE! #VALUE! #VALUE!

2 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

II. KUALITAS PENGUKURAN (10%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

3 IKU telah dapat diukur secara obyektif a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

4 IKU telah menggambarkan hasil a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

5 IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

7 IKU telah diukur realisasinya a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

8 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP #VALUE! #VALUE! #VALUE!

9 Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara obyektif a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

10

Indikator kinerja sasaran menggambarkan hasil a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

11

Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaran yang akandiukur

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

12

Indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

13

Indikator kinerja sasaran telah diukur realisasinya a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE! KKE3

14

Indikator kinerja sasaran unit kerja telah selaras denganindikator kinerja IP

#VALUE! #VALUE! #VALUE!

15

Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

16

IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumenperencanaan dan penganggaran

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

17

IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

18

IKU telah direviu secara berkala a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

19

Pengukuran kinerja digunakan untuk pengendalian danpemantauan kinerja secara berkala

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

C. PELAPORAN KINERJA (15%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

1 LAKIP telah disusun a/b/c Error #VALUE!

LAKIP unit kerja telah disusun #VALUE! #VALUE! #VALUE!

2 LAKIP telah disampaikan tepat waktu y/t Error #VALUE!

LAKIP unit kerja telah disampaikan tepat waktu #VALUE! #VALUE! #VALUE!

3 LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (8%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

4 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari Unit Kerja dibawahnya

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

5 LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yangberorientasi outcome

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

6 LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telahdiperjanjikan

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

7 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaiankinerja

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

8 LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja yangmemadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahunsebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

9 LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkait denganpencapaian kinerja

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

10

Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

78

Page 79: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

11

Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikanperencanaan

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

12

Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai danmemperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

13

Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatankinerja

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

14

Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaiankinerja

a/b/c/d/e Error #VALUE! #VALUE! #VALUE!

D. EVALUASI INTERNAL (10%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #VALUE!

I. PEMENUHAN EVALUASI (2%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #VALUE!

1 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja y/t Error #VALUE!2 Terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapaian

kinerja beserta hambatannyaa/b/c/d/e Error #VALUE!

3 Evaluasi program telah dilakukan a/b/c/d/e Error #VALUE!

4 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas unit kerja telah dilakukan a/b/c/d/e Error #VALUE!

5 Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikankepada pihak-pihak yang berkepentingan

y/t Error #VALUE!

II. KUALITAS EVALUASI (5%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #VALUE!

6 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan denganmenggunakan pedoman/juklak evaluasi yang selarasdengan pedoman/juklak evaluasi Menpan

a/b/c/d/e Error #VALUE!

7 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yangberkompetensi

a/b/c/d/e Error #VALUE!

8 Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja telah disupervisidengan baik melalui pembahasan-pembahasan yang regulerdan bertahap

a/b/c/d/e Error #VALUE!

9 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja menggambarkanakuntabilitas kinerja yang dievaluasi

a/b/c/d/e Error #VALUE!

10

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja memberikan penilaianatas akuntabilitas kinerja masing-masing unit kerja

a/b/c/d/e Error #VALUE!

11

Evaluasi akuntabilitas kinerja telah memberikanrekomendasi-rekomendasi perbaikan manajemen kinerjayang dapat dilaksanakan

a/b/c/d/e Error #VALUE!

12

Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilaikeberhasilan program

a/b/c/d/e Error #VALUE!

13

Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang dapatdilaksanakan

a/b/c/d/e Error #VALUE!

14

Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan

a/b/c/d/e Error #VALUE!

III. PEMANFAATAN EVALUASI (3%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #VALUE!

15

Hasil evaluasi program/akuntabilitas kinerja telahditindaklanjuti untuk perbaikan perencanaan

a/b/c/d/e Error #VALUE!

16

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah ditindaklanjutiuntuk perbaikan penerapan manajemen kinerja

a/b/c/d/e Error #VALUE!

17

Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti untuk a/b/c/d/e Error #VALUE!18

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah ditindaklanjutiuntuk mengukur keberhasilan unit kerja

a/b/c/d/e Error #VALUE!

E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI (20%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (5%) 0.0

00.00

0.00

0.001 Target dapat dicapai a/b/c/d/e Error Error

2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya a/b/c/d/e Error Error

3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan a/b/c/d/e Error Error

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (5%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 Target dapat dicapai #DIV/0! #DIV/0! KKE1-II

5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya #DIV/0! #DIV/0! KKE1-II

6 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan #DIV/0! #DIV/0! KKE1-II

79

Page 80: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

BENCHMARK KINERJA (5%) 0.45

2.25

2.25

2.257 Kinerja Bidang Kesehatan 0.25 0.25 KKE1-II

8 Kinerja Bidang Pendidikan 1.00 1.00 KKE1-II

9 Kinerja Bidang Ketenagakerjaan 0.00 0.00 KKE1-II

10

Kinerja Bidang Sosial 0.00 0.00 KKE1-II

11

Kinerja Bidang Ekonomi 1.00 1.00 KKE1-II

KINERJA DARI PENILAIAN STAKEHOLDER (5%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

12

Kinerja Pengelolaan Keuangan #DIV/0! #DIV/0! KKE1-III

13

Kinerja Manajemen Internal #DIV/0! #DIV/0! KKE1-III

14

Kinerja dari Penilaian Instansi Pemerintah Lainnya #DIV/0! #DIV/0! KKE1-III

15

Kinerja Transparansi #DIV/0! #DIV/0! KKE1-III16

Kinerja/Penghargaan Lainnya #DIV/0! #DIV/0! KKE1-III

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

KETERANGAN:TULIS NAMA UNIT KERJA PADA KOLOM YANG BERWARNA MERAHKETIK 'Y' ATAU 'T' PADA KOLOM YANG BERWARNA HIJAUJANGAN MELAKUKAN PERUBAHAN PADA KOLOM YANG BERWARNA KUNING ATAU ABU-ABU

80

Page 81: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Darmono. 2007. Jurnal FKP2T Tahun 2 (1): Standard Operating

Procedures (SOP) untuk Perpustakaan Perguruan Tinggi.

[online]. Diakses: http://library.um.ac.id/index.php/Artikel-

Pustakawan/pengembangan-standard-operating-procedures-

sop-untuk-perpustakaan-perguruan-tinggi.html

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2006. Panduan Sistem

Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi SPM-PT Bidang Akademik.

Jakarta: Depdiknas

Edelman, Mark. 2003. Writing and Editing SOPs and the Technical

Writer. New York: Metro Chapter

Imai, Masaaki. 1998. Gemba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat,

Berbiaya Rendah pada Manajemen. Jakarta: Yayasan Toyota-

Astra Motor dan Penerbit Lembaga PPM

Indonesia. Lembaga Administrasi Negara. 2005. Penyusunan

Standard Operating Procesures (Prosedur Tetap). Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara.

Padhi, Narayantra. 2007. The Eight Elements Of TQM.

http://www.isixsigma.com/library/content/c021230a.asp. Dow

nload 20 April 2007

Quality Guidance for Preparing Standard Operating Procedures

(SOPs) E A QA/G. Tersedia di www.epa.gov/quality. Download

5 Mei 2006.

81

Page 82: Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi_gie

Standard Operating Procedure Development. Tersedia di

http://www.unisa.edu.au/ohsw/procedures/standardoperating

proce.asp. Download 12 Maret 2007

Univeristas Negeri Malang. 2006. Prosiding Seminar dan

Lkakarya Pengembangan dan Implementasi SOP dan Manual

Mutu dalam Menjamin Mutu Akademik � Tanggal 13 Maret

2006. Malang: Universitas Negeri Malang

Universitas Indonesia. 2003. Manual Prosedur Operasional

Standar Perpustakaan Universitas Indonesia.  Depok: UPT

Perpustakaan Universitas Indonesia

Writing Procedures: How to Document your Quality System

Effectively. Manchester, The National Computing Centre,

1995

Safecom Inc. 2007. Writung Guide for Standard Operating

Procedures. Home land Security.

Website Batam Kota- Kecamatan Nongsa. Rencana Kerja

Tahunan. [online] diakses:

http://skpd.batamkota.go.id/nongsa/rencana-kerja-tahun-

2013/ april 2013.

82