evaluasi pelayanan umroh angkatan ke-6 tahun …
TRANSCRIPT
EVALUASI PELAYANAN UMROH ANGKATAN KE-6 TAHUN 2011
PT. MULIA UTAMA TOUR JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Islam (S. Kom. I)
Oleh:NADIATUL KHAIRIYAH
NIM: 107053001349
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA1432 H/ 2011 M
EVALUASI PELAYANAN UMROH ANGKATAN KE-6 TAHUN 2011
PT. MULIA UTAMA TOUR JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Islam (S. Kom. I)
Oleh:Nadiatul KhairiyahNIM: 107053001349
Di bawah Bimbingan
Drs. Study Rizal, LK, MANIP: 19640428 199303 1 002
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA1432 H/ 2011 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul : Evaluasi Pelayanan Umroh Angkatan Ke-6 Tahun 2011 PT.
Mulia Utama Tour Jakarta, telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Senin
tanggal 20 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat gelar sarjana
Ilmu Komunikasi Islam (S. KOM. I) pada Jurusan Manajemen Dakwah.
Jakarta, 15 september 2011
Sidang Munaqasah
Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
Drs. Wahidin Saputra, MA H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MMNIP. 1970 0903 199603 1001 NIP. 1955 0101 198302 1001
Anggota
Penguji I Penguji II
Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA Drs. Cecep Castrawijaya, MANIP. 19692 0303 199203 2001 NIP. 1967 0818 199803 1002
Pembimbing
Drs. Study Rizal, LK, MANIP. 1964 0428 199303 1002
i
ABSTRAK
Nadiatul Khairiyah
Evaluasi Pelayanan Umroh Angkatan ke-6 tahun 2011 PT. Mulia Utama Tour Jakarta.
Dari tahun ketahun jama’ah haji dan umroh semakin banyak, sepanjang sejarah pelaksanaan ibadah haji selalu mendapatkan perhatian khusus. Banyak komponen jama’ah haji dan umroh dala penyelenggaraan ibadah haji. Komponen tersebut mulai dari pendaftaran, administrasi, transportasi, akomodasi, keamanan, catering, kesehatan, dan asuransi.. Dalam rangkaian penyelenggaraan ibadah haji dan umroh telah mengalami perkembangan.
Keberadaan travel haji dan umroh sebagai lembaga bagi masyarakat muslim Indonesia dalam menunaikan ibadah haji dan umroh, sungguh telah memberikan andil yang cukup besar. Di samping banyak jama’ah yang ingin menunaikan ibadah haji maka banyak pula yang ingin menunaikan ibadah umroh.
Salah satu penyelenggara layanan umroh yang ingin memberikan kepuasan dan kemudahan dalam kualitas pelayanan umroh adalah PT. Mulia Utama Tour Jakarta. Travel ini akan memberikan pelayanan dan fasilitas sesuai dengan harapan jama’ah umroh. Maka akan memudahkan bagi para calon jama’ah umroh dalam menunaikan aktivitas ibadah umroh.
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui secara umum tentang pelayanan dalam pelaksanaan ibadah umroh angkatan ke-6 tahun 2011, metode penulisan yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif, yang mana metode ini berusaha menggambarkan dan menginterpertasikan objek sesuai dengan apa adanya.
Dalam penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apa saja tujuan dalam program umroh dan pelayanan diberikan PT. Mulia Utama Tour Jakarta dan mengetahui kebutuhan jama’ah umroh tersebut. Dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dalam beribadah.
Dari hasil penelitian ini tampak bahwa dalam evaluasi pelayanan umroh menghasilkan pelayanan yang dikategorikan memuaskan atas apa yang diinginkan jama’ah baik di tanah air maupun di tanah suci hingga pulang ketanah air.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan
skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Muhammad
SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang akan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan di
dunia serta akhirat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, yang bersifat pengarahan,
bimbingan, kerjasama, dan motivasi. Oleh karenanya, penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:
1. Dr. Arief Subhan, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah dan H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM selaku Sekretaris Jurusan
Manajemen Dakwah.
3. Drs. Study Rizal, LK., MA selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan dan pengarahan kepada penulis dan
telah ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing dan
memberikan petunjuk dan saran bermanfaat bagi penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Dr. Sihabudin Noor, MAg selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar serta seluruh staf karyawan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi.
iii
6. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan Perpustakaan Umum, yang telah melayani
peminjaman buku-buku dan bahan bacaan sebagai referensi
penyusunan skripsi ini.
7. Ayahanda bapak KH. Yahya Muhyiddin dan Ibunda Hj. Mursanih
yang tercinta. Mereka berdua senantiasa tulus memberikan kasih
sayang dalam membesarkan dan ikhlas serta sabar dalam
memperjuangkan kehidupan demi kelangsungan pendidikan mulai dari
sekolah dasar sampai jenjang yang lebih tinggi yaitu sarjana. Mereka
juga tidak henti-hentinya memberikan doa restunya dengan curahan
airmata, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi Sarjana-1 di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Pengelola dan penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) PT. Mulia
Utama Tour Jakarta khususnya ibunda Dra. Hj. Muliawati, MM selaku
Direktur Utama, bapak Agus Priyono selaku General Manajer dan staf
lainnya yang telah memberikan bimbingan, saran dan informasi serta
kerjasama kepada penulis dalam melaksanakan tugas penelitian.
9. Seluruh jama’ah umroh angkatan ke-6 tahun 2011 PT. Mulia Utama
Tour Jakarta, yang telah berpartisipasi dalam memberikan sumbangsih
pendapat dalam wawancara.
10. Seluruh keluargaku tercinta dan terkasih yang memberikan semangat,
doa, nasehat, motivasi selama penulisan skripsi ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa satu angkatan, seperjuangan periode 2007
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Manajemen
Dakwah A (Buchory, Arief, dll) dan khususnya kelas B (Yunia Esa
Susila, Iin Irnawati, Eem Huzaimah, Siti Mashitoh, dan rekan-rekan
lainnya yang tidak saya sebutkan nama-namanya satu persatu.
12. Semua pihak yang senantiasa memberikan bantuan dan tidak
mengurangi rasa hormat.
iv
Akhirnya penulis berharap semoga doa dan bantuan yang telah
diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis
juga berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa dan
menjadi referensi di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Jakarta, 14 Maret 2011
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................ 5
D. Metodologi Penelitian............................................................. 6
E. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 10
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Evaluasi .................................................................................. 12
1. Pengertian Evaluasi ............................................................ 12
2. Jenis-jenis Evaluasi............................................................. 14
3. Kriteria Keberhasilan Evaluasi............................................ 15
4. Tujuan dan Manfaat Evaluasi.............................................. 15
B. Pelayanan................................................................................ 16
1. Pengertian Pelayanan .......................................................... 16
2. Kualitas Pelayanan yang baik .............................................. 17
vi
3. Dimensi Kualitas Pelayanan ................................................ 18
C. Ibadah Umroh ......................................................................... 19
1. Ibadah ................................................................................ 19
a. Pengertian Ibadah ............................................................ 19
b. Macam-macam Ibadah..................................................... 20
c. Keutamaan Ibadah ........................................................... 22
2. Umroh................................................................................. 23
a. Pengertian Umroh............................................................ 23
b. Syarat dan Rukun Umroh................................................. 23
BAB III : GAMBARAN UMUM PT. MULIA UTAMA TOUR JAKARTA
DAN PROFIL JAMA’AH
A. Profil ...................................................................................... 25
B. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................. 26
C. Struktur Organisasi ................................................................. 26
D. Program.................................................................................. 27
E. Manajemen Pelayanan............................................................. 30
F. Profil Jama’ah ......................................................................... 32
1. Jenis Kelamin...................................................................... 33
2. Pekerjaan............................................................................. 33
3. Pendidikan .......................................................................... 33
4. Status Pernikahaan .............................................................. 33
5. Wilayah Tempat Tinggal ..................................................... 33
vii
BAB IV : ANALISIS EVALUASI PELAYANAN UMROH
A. Aplikasi Pelaksanaan Pelayanan Ibadah Umroh…................... 35
1. Pelaksanan Pelayanan sebelum Pemberangkatan ……………. 35
2. Pelaksanan Pelayanan dalam Pemberangkatan ……………… 37
3. Pelaksanan Pelayanan sesudah Pemberangkatan
(setelah sampai di Tanah Air) ………………………………… 44
B. Analisis Evaluasi Berdasarkan Pelayanan Prima …………….. 44
1. Analisis Reabilitas (Reability) Pelayanan................................. 44
2. Analisis Daya Tanggap (Responssiveness) ............................... 48
3. Analisis Jaminan (Assurance) .................................................. 50
4. Analisis Empati (Empathy) ...................................................... 53
5. Analisis Bukti Fisik (Tangibles)............................................... 54
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 58
B. Saran-saran ............................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam mengajarkan pada umatnya agar saling mengenal, tidak saja
terhadap orang-orang semasa hidupnya, melainkan juga terhadap orang-orang
yang hidup di masa jauh sebelumnya. Kitab suci al-qur’an memperkenalkan
nama-nama para rasul, nabi dan orang-orang terpilih lainnya. Selain itu, sebagai
salah satu rangkaian ibadah haji adalah wukuf di arafah. Dalam sejarahnya, di
tempat itu nabi Adam dan Hawa bertemu setelah sekian lama saling berpisah
mengembara, sesudah diusir dari Surga. Dan di situ pula, anak cucunya setahun
sekali, mereka dengan warna kulit, bentuk tubuh, bahasa dan etnis yang berbeda
datang dari berbagai penjuru dunia, bertemu bersama-sama dalam satu waktu,
melakukan kegiatan spiritual, kegiatan itu selanjutnya disebut dengan ibadah haji.
Haji pada hakekatnya merupakan sarana dan media bagi umat Islam untuk
mengidupkan ka’bah dan tanah suci setiap tahun. Karena setiap tahun sebagian
kaum muslimin dari seluruh dunia datang menunaikan ibadah haji1
Dari tahun ke tahun jamaah haji semakin bertambah, sepanjang sejarah
pelaksanaan ibadah haji selalu mendapatkan perhatian khusus. Dan dari tahun ke
tahun juga jama’ah umroh banyak bertambah. Banyak komponen dalam
penyelenggaraan ibadah haji, komponen itu mulai dari pendaftaran, transportasi,
akomodasi, kemananan, catering dan kesehatan. Dalam rangkaian
1 Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalam Islam,
(Jakarta: Predana Media, 2003) cet ke 1, h. 23
1
2
penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan bahwa hingga dewasa ini
pelaksanaan ibadah haji dan umroh telah mengalami perkembangan.
Seiring perkembangan dan meningkatnya ekonomi Indonesia, meningkat
pula jumlah jama’ah haji dan bahkan belakangan ini jumlah pendaftarnya
melampaui kuota yang telah ditetapkan.2
Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus (PIHK) dulu dikenal dengan nama
ONH Plus adalah penyelenggaraan haji swasta yang merupakan peran serta
masyarakat ang terlibat langsung sebagai operator haji di Indonesia, keberadaan
PIHK dijamin dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang
penyelenggaraan ibadah haji. Kemudian diperkuat dengan keputusan Menteri
Agama (KMA) yang mengatur secara umum tentang peran dan fungsi PIHK
dalam penyelenggaraan haji di Indonesia.
Penyelenggaraan ibadah haji melalui PIHK merupakan tawaran dan
pilihan bagi masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji dengan pelayanan
selama di tanah air dan di Arab Saudi sampai kembali ke tanah air dilakukan oleh
pihak biro perjalanan haji dan umroh yang telah mendapat izin oleh pemerintah.
Hal ini dimaksudkan untuk menampung keinginan masyarakat yang ingin
menunaikan ibadah umroh dan terikat oleh keterbatasan waktu dan juga memiliki
keuangan yang lebih. Disamping itu segmentasi pasar konsumen untuk calon
jama’ah haji PIHK hanya 7 % dari kuota nasional, yaitu sebanyak 16.000 jama’ah
setiap tahunnya.
2 Ahmad Nizam dan Alatif Hasan, Manajemen Haji, (Jakarta : Zikru Hakim, 2000), h. 45
3
Dalam Undang-undang No. 17 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
ibadah haji diisyarakatkan tiga hal yang harus diupayakan secara konsisten dan
terus-menerus oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama sebagai
penyelenggaraan ibadah haji, yaitu Pertama, pembinaan yang mencakup
bimbingan, penyuluhan dan penerangan. Kedua, Pelayanan yang terdiri dari
pelayanan administrasi, transportasi, kesehatan, akomodasi, dan sebagainya.
Ketiga, perlindungan yang meliputi keselamatan, keamanan serta asuransi
perlindungan dari pihak lain yang merugikan jama’ah haji3
Keberadaan travel haji dan umroh sebagai lembaga bagi masyarakat
muslim Indonesia dalam menunaikan ibadah umroh, sungguh telah memberikan
andil yang cukup besar. Di samping jama’ah haji regular yang dikelola oleh
pemerintah, juga PIHK merupakan pilihan bagi kelompok masyarakat muslim
yang ingin dan mengharapkan layanan lebih, dengan berbagai tawaran fasilitas
yang menarik, juga harganya pun jauh lebih besar dibanding BPIH regular,
dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 6.000 USD.
Dalam kondisi persaingan usaha pada sektor jasa pelayanan haji dan
umroh, maka sudah barang tentu akan terjadi kompetisi di antara para
penyelenggara PIHK. Persaingan yang semakin ketat dan hiperkompetitif dalam
memberikan tawaran pelayanan jasa kepada calon konsumen, maka tawaran
menarik, paket menarik juga fasilitas yang ditawarkan sudah barang tentu akan
menjadi daya tarik tersendiri. Variable yang paling utama disajikan oleh setiap
PIHK adalah memberikan kepuasan dan peningkatan kualitas pelayanan bagi
3 Taufig Kamil (Dirjen BIMAS Islam dan Penyelenggaraan Haji, disajikan dalam seminar haji di Jakarta/B-1), “BPIH dari Tahun ke Tahun, Faktual atau Komersil”, (Media Indonesia, edisi Selasa, 9 Juli 2002).
4
jamaah haji dan umroh. Kepuasan bagi jama’ah haji dan umroh adalah kunci bagi
travel haji, agar tetap dapat bertahan, bersaing dan menguasai pangsa pasar serta
menjadi pemimpin pasar. Untuk itu pimpinan travel harus mengetahui hal-hal apa
saja yang dianggap penting oleh jama’ah haji, dan bagi penyelenggara haji PIHK
akan berusaha untuk menghasilkan kinerja sebaik mungkin, sehingga dapat
memuaskan jama’ah umrohnya.
Dengan kata lain faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah
kepuasan pelanggan tentang pelayanan. Betapa pentingnya kepuasan pelanggan,
sebab jika pelanggan tidak puas, dia akan menghentikan bisnisnya dengan travel
tersebut. Semua upaya yang dilakukan untuk mencapai mutu dan memberikan
pelayanan unggul tidak ada artinya sama sekali jika tidak berusaha untuk
memuaskan pelanggan (konsumen).4
Oleh karena itu, dilihat dari gambaran di atas penulis tertarik mengadakan
penelitian pada masalah ini dengan judul “Evaluasi Pelayanan dalam
Pelaksanaan Ibadah Umroh Angkatan Ke-6 Tahun 2011 PT. Mulia Utama
Tour Jakarta”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah di dalam pembahasan skripsi ini, penulis membatasi
skripsi ini, pada seputaran pelayanan yang dilakukan oleh PT. Mulia Utama Tour
4 Richard F Gerson, Mengukur Kepuasan Pelanggan, (Jakarta : Penerbit PPM, 2002),
Cet ke2, h. 3
5
Jakarta, yaitu hal-hal yang menyangkut segala kegiatan dan proses pelaksanaan
yang dilakukan PT. Mulia Utama Tour Jakarta, dan menganalisa tujuan.
Evaluasi pelayanan dalam skripsi ini adalah mengevaluasi pelayanan
pelaksanaan ibadah umroh berdasarkan pelayanan prima yang memiliki kriteria
sebagai berikut: Reliabilitas (rebility), daya tanggap (responssiveness), jaminan
(assurance), empati (empathy), dan bukti fisik (tangibles). Evaluasi pelayanan ini
difokuskan pada periode Maret 2011.
2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana pelaksanaan ibadah umroh pada PT. Mulia Utama Tour
Jakarta?
b. Bagaimana evaluasi pelayanan dalam pelaksanaan ibadah umroh dengan
cara berdasarkan pelayanan prima pada PT. Mulia Utama Tour Jakarta
terhadap jama’ah umroh?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok rumusan di atas, maka penulis mempunyai tujuan
dalam penulisan ini adalah:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan ibadah umroh yang diberikan PT. Mulia
Utama Tour Jakarta.
b. Untuk mengevaluasi pelayanan pelaksanaan ibadah umroh yang diberikan
PT. Mulia Utama Tour Jakarta berdasarkan pelayanan prima.
6
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:
a. Manfaat akademis: Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
pengetahuan mengenai pelayanan yang diberikan oleh Travel Haji dan
Umroh.
b. Manfaat praktis: Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan atau
pedoman dalam melaksanakan pelayanan prima bagi jama’ah umroh.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yaitu prosedur pencarian data, meliputi penentuan
populasi, sampling, penjelasan konsep dan ukurannya, cara-cara pengumpulannya
dan teknik analisisnya.5 Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis
adalah metode deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Metode deskriptif
dapat diartikan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering
disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini tidak melakukan kontrol dan
manipulasi variabel penelitian. (West, 1982).6
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Mulia Utama Tour Jakarta yang berlokasi
di Graha Raditya Jl. Jatinegara Kaum no. 41 Jakarta Timur (kode pos; 13250).
Adapun alasan dalam pemilihan lokasi adalah sebagai berikut :
5 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997) h. 59 6 Browsing, http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-
penelitian-deskriptif.html, tanggal 15 Desember 2010
7
1. Lokasi yang mudah terjangkau oleh peneliti
2. Keterbatasan biaya, waktu serta tenaga yang dimiliki
3. Memudahkan dalam berakses
4. Menyelami pelayanan haji dan umroh yang diberikan oleh PT. Mulia
Utama Tour Jakarta
3. Subjek, Objek dan Informan Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok orang yang memberikan
informasi dan data-data kepada penulis dalam hal ini adalah pengelola PT. Mulia
Utama Tour Jakarta, yaitu Direktur dan General Manajemen, karena keduanya
dipandang sangat reperesentatif; dan para jama’ah umroh yang ikut dalam
aktifitas kegiatan di PT. Mulia Utama Tour Jakarta tahun 2011, periode maulid
nabi Muhammad SAW. Untuk calon jama’ah, penulis mengambil 2 (dua) orang
dari 43 calon jama’ah sebagai bahan informasi kualitas pelayanan yang dilakukan
PT. Mulia Utama Tour Jakarta. Di samping itu penulis juga mengambil 1 (satu)
informan, yaitu Mrs X yang pernah mengikuti kegiatan haji dan umroh.
Sedangkan objeknya adalah evaluasi hasil dari pelayanan dan pelaksanaan
program ibadah umroh periode 2011 di PT. Mulia Utama Tour Jakarta.
4. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggumpulkan data dengan
menggunakan penelitian lapangan (field Reseacrh), yaitu penelitian yang
dilakukan di lapangan, tempat dimana objek penelitian itu berada, sebagai
pengambilan datanya dalam penelitian lapangan adalah dengan metode :
8
a. Observasi
Metode observasi adalah metode yang dilakukan penulis dalam
mengambil data-data di lapangan. Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki.7 Dalam
penelitian ini, penulis mencatat kegiatan hanya pada proses pendaftaran dan
administrasi. Hasil observasi ini dijadikan tambahan analisis pada Bab IV.
b. Interview
Interview yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak
yang dikerjakan dengan sistematika dan berdasarkan pada tujuan penelitian.
Adapun interiew yang penulis gunakan adalah interview bebas terpimpin,
maksudnya dalam menyampaikan interview dengan maksud meminta jawaban
dengan bebas dan terbuka. Dengan menggunakan jenis interview ini bertujuan
untuk mudah dipahami oleh individu secara langsung, sehingga dapat
menghasilkan data dan informasi yang memuaskan. Interview dilakukan secara
langsung dengan mewawancarai responden baik dari Pengurus travel; Direktur
PT. Mulia Utama dan juga Sekretaris PT. Mulia Utama Tour Jakarta, dan juga 2
(dua) calon jama’ah umroh di travel Mulia Utama. Di samping itu, penulis juga
mewawancarai informan untuk membandingkan informasi yang telah diberikan
baik dari pengelola maupun calon jama’ah umroh. Semua hasil wawancara
dibuatkan transkripnya, yang kemudian dimasukkan kedalam Bab III dan IV.
7 Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1997), h. 82
9
c. Dokumentasi
Menurut Hasanusi Soleh, metode dokumentasi adalah metode untuk
mencari data mengenai variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, notulen, agenda, dan lainnya.8 Sedangkan menurut Winarno
Surahmad, pengertian dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa
yang isinya terdiri atas penjelasan dari pemikiran terhadap peristiwa dan oleh
penulis dengan sengaja untuk disimpan atau meneruskan keterangan mengenai
peristiwa tersebut.9 Dalam hal ini, penulis menggunakan brosur dan jadwal
kegiatan umroh Maret 2011, yang kemudian dipaparkan pada Bab III dan IV.
5. Teknik Analisis Data
Setelah data penulis peroleh melalui observasi dan wawancara, selanjutnya
penulis mengolahnya dengan menggunakan metode Content Analisys yaitu
menganalisa dan menguraikan secara jelas dan utuh hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan yang ada yaitu sesuai dengan judul skripsi penulis, yang telah
diuraikan perumusan dan pembatasan masalahnya yaitu mengenai Evaluasi
Pelayanan dalam Pelaksanaan Jama’ah Umroh oleh PT. Mulia Utama Tour
Jakarta. Untuk memperkuat analisis, penulis juga membandingkan dengan
informasi yang diberikan oleh informan.
Kemudian setelah metode penelitian ini ditempuh, penulis selanjutnya
membuat kesimpulan dengan pendekatan metode induktif yaitu menyimpulkan
kesimpulan dari yang bersifat khusus ke umum.
8 Hasanusi Soleh, Metodologi Riset, (Jakarta: Widya Swara, 1993), h.949 Winarno Surahmad, Metodologi Riset, ( Bandung: Tarsito, 1989), h. 134
10
E. Tinjauan Pustaka
Setelah penulis periksa dan teliti kemungkinan adanya pengarapan
penulisan skripsi yang sama dengan judul yang penulis teliti, hasilnya adalah tidak
ditemukan kesamaan judul atau pembahasannya sama dengan penulis teliti,
dengan tema pembahasan penulis tentang Evaluasi Pelayanan dalam Pelaksanaan
Jama’ah Umroh oleh PT. Mulia Utama Tour Jakarta, maka pembahasan ini layak
ditulis dengan penelitian yang telah penulis uraikan di atas, pembahasan yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil dari skripsi yang layak dan sesuai dengan
kelayakan karya ilmiah (skripsi).
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, adapun pembahasannya
secar rinci adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini membahasa Latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisi Pengertian Evaluasi, Jenis-jenis Evaluasi, Tujuan
dan Manfaat Evaluasi, Pengertian Pelayanan, Kualitas Pelayanan
yang baik, Dimensi Kualitas Pelayanan, Pengertian Ibadah,
Pengertian Umroh.
11
Bab III : Gambaran Umum PT Mulia Utama Tour Jakarta
Bab ini berisi Profil, Visi, Misi, Tujuan, Struktur Organisasi,
Program, Manajemen Pelayanan Jama’ah haji.
Profil Jama’ah : Jenis Kelamin, Pekerjaan, Pendidikan, Status
Pernikahan, Wilayah Tempat Tinggal
Bab IV : Analis Evaluasi Pelayan dalam Pelaksanan Ibadah Umroh
Bab ini mendeskripsikan criteria pelayanan prima berdasarkan:
Analisis Reabilitas (Reability), Analisis Daya Tanggap
(Responssiveness), Analisis Jaminan (Assurance), Analisis
Empati (Empathy), Analisis Bukti Fisik (Tangibles)
BAB V : Penutup
Kesimpulan dan Saran
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “evaluasi artinya penilaian
atau hasil.”1Menurut Arikunto, “evaluasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan
untuk tingkat keberhasilan suatu kegiatan”.2 Dengan demikian, penelitian evaluasi
ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan program dengan
cara mengukur hal-hal yang berkaitan dengan keterlaksanaan program tersebut.
Menurut Worthen dan Sandhers, “evaluasi adalah mencari sesuatu yang
berharga (worth)”. Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang
suatu program, Produksi serta alternatif prosedur tertentu. Karenanya evaluasi
bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut
senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seseorang yang telah mengerjakan
suatu hal yang pasti menilai apakah yang dilakukan telah sesuai dengan
keinginannya.3
Rahpl Taylor berpendapat bahwa “evaluasi adalah proses yang
menentukan sejauh tujuan dalam setiap program dapat tercapai.”4 Ada pula yang
mengemukakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet ke-1 h. 238
2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Program Pendidikan, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1988) cet ke-1 h. 8
3 Browsing, www. Evaluasipendidikan. Blogspot.com, tanggal 12 Februari 20114 Farida Yusuf Tayih Nafia, Evaluasi Program, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 2
12
13
mengetahui keadaan keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.5
Sedangkan menurut Viji Srinivasan, mengevaluasi berarti menguji dan
menentukan suatu nilai, kualitas, kadar kepentingan, jumlah, derajat, atau
keadaan. Viji juga mengartikan “evaluasi dengan proses penentuan keputusan
tentang lingkup perhatian, pemilihan informasi yang perlu, serta pengumpulan
dan analisis informasi guna memberikan ringkasan data yang berguna bagi para
pengambil keputusan dalam memilih diantara berbagai alternatif yang ada.6
Sedangkan H. D. Sudjana berpendapat evaluasi merupakan kegiatan
penting untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan telah tercapai,
apakah pelaksanaan program sesuai dengan rencana dan atau dampak apa yang
terjadi setelah program ditentukan.7
Maka secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa evaluasi merupakan
kegiatan penilaian terhadap segala macam pelaksanaan kegiatan agar dapat
diketahui secara jelas apakah sasaran yang dituju sudah dapat tercapai apa belum.
Dan untuk mengetahui sudah sampai mana suatu pelayanan yang baik dapat
diberikan.
Dengan demikian, evaluasi ini dimaksudkan untuk menyusun nilai-nilai
indikator dalam mencapai suatu sasaran. Dengan kata lain kegiatan “evaluasi
adalah suatu cara atau kegiatan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sebuah
5 M. Chatib Toha, Tehnik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), h. 1
6 Viji Srivinasari, Metode Evaluasi Partipatoris, dalam Walter Fernandes dan Rajesh Tandan (Editor), Riset Partisipatoris- Riset Pembebasan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 68
7 H. D. Sudjana, Manajemen Program Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Falah Production, 2000), h. 283
14
program serta suatu cara untuk menentukan ukuran-ukuran perbaikan bagi para
pengambil keputusan”.8
2. Jenis-jenis Evaluasi
Jenis-jenis evaluasi yang dapat dilakukan dikelompokkan sesuai dengan
fokus penilaian suatu program atau kebijakan, sebagai berikut :
a. Evaluasi Relevansi Program (Program Appropriateness)
Evaluasi jenis ini dilakukan untuk menilai relevansi suatu
kebijakan/program yang biasanya dilakukan sebelum suatu program/kebijakan
dilaksanakan. Jenis evaluasi ini dapat juga dilakukan secara periodik selama
implementasi kebijakan atau program, misalkan bila ada perubahan politik,
ekonomi, maupun kondisi yang memerlukan kebijakan yang berbeda pada target
program semula.
b. Evaluasi Efisiensi Program
Evaluasi yang berfokus pada efisiensi lebih cenderung pada bagaimana
memperbaiki mekanisme/proses suatu program. Evaluasi berfokus efisiensi ini
dapat dilakukan kapan saja sepanjang program berlangsung dan sebaiknya
dilakukan secara reguler untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai
rencana.
c. Evaluasi Efektivitas Program
Evaluasi yang berfokus pada efektivitas dilakukan pada suatu program
dengan memperhatikan apakah program tersebut telah selesai atau pada tingkatan
8 Viji Srivinasari, Metode Evaluasi Partisipatoris, dalam Walters Fernandes dan Rajesh Tandan (Editor), Riset Partisipatoris-Riset Pembebasan, h. 68
15
program yang telah memungkinkan untuk menghasilkan outcome pada tingkat
tertentu.
3. Kriteria-Kriteria Keberhasilan Evaluasi
Kriterianya dapat dilihat dari:
a. Berorentasi pada program dan pelayanan, kriteria keberhasilan. Pada
umumnya dikembangkan berdasarkan cakupan ataupun hasil dari suatu
program(kegiatan).
b. Berorentasi pada jama’ah, pada umumnya dikembangkan berdasarkan
perilaku jama’ah. Misal pada respon.
4. Tujuan dan Manfaat Evaluasi
Sebuah program dibuat dikemudian nantinya dilakukan proses evaluasi,
untuk itu tujuan evaluasi dan manfaatnya sangatlah penting untuk diketahui.
Untuk melihat sejauh mana tujuan serta manfaat yang dalam evaluasi ini.
Tujuannya adalah:
1. Mendeskripsikan kemampuan para staf.
2. mengetahui tingkat keberhasilan dalam pelayanan.
3. menentukan tindak lanjut hasil penilaian.
4. memberikan kepercayaan kepada lembaga.
5. memberikan pertanggung jawaban.9
Dari tujuan evaluasi di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah alat
manajemen yang berorentasi pada pada tindakan dan proses. Informasi yang
9 Ulfi Rahmi, Evaluasi Hasil Belajar, http://ulfiarahmi.wordpress.com/evaluasi-hasil-belajar/, tanggal 12 Februari 2011
16
dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga relevansi dan efek serta
koensikuensinya ditentukan sistematis dan seobjektif mungkin. Dengan data-data
yang sudah ada dapat digunakan untuk memperbaiki kegiatan sekarang dan yang
akan datang menuju peningkatan yang lebih baik.
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam
pelayanan, yaitu :
1). Memahami sesuatu yang diinginkan costemer.
2). Membuat keputusan tindak lanjut.
3). Meningkatkan kualitas pelayanan.
B. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu proses yang kita berikan kepada pihak lain,
sekalipun pihak lain tersebut tidak menerima apa yang mereka inginkan.
Adapun definisi jasa menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut:
"Service is any act or performance that one party can offer to another that is
essentially intangible and does not result in the ownership of anithyng...". Jasa
adalah kegiatan atau tindakan yang dapat menawarkan kepada orang lain sesuatu
yang tak terukur yang esensial dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Kualitas pelayanan adalah senjata ampuh dalam keunggulan perusahaan,
terutama perusahaan jasa. Penelitian PIMS (Profit impact at market strategy)
menunjukkan adanya kolerasi kuat antara kualitas yang diterima pelanggan
17
dengan pangsa pasar. Dengan kata lain, salah satu factor yang mendongkrak
pangsa pasar adalah peningkatan kualitas.10
2. Kualitas Pelayanan yang Baik
Kualitas merupakan bagian yang paling penting dari kegiatan pemasaran
prosuk. Pihak konsumen menuntut pula bagaimana pelayanan purna jual dari
produk yang dibelinya. Pelayanan (service) merupakan bagian paling penting dari
kegiatan penjualan dan orang sangat perhatian dengan hal tersebut.
Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu
yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari
penampilan produk dan kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan
dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai
pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.11
Kualitas yang baik akan sangat membantu dalam rangka mempertahankan
pelangan. Sebagaimana telah dikatakan diatas, ketika konsumen sudah tak puas
dengan suatu jenis produk tertentu ia akan sangat sulit untuk dibina kembali dan
ketidakpuasan yang dialaminya akan disampaikan kepada para pelanggan yang
lain.12
Pakar pemasaran Heskett menyatakan, “ what ever your business, servise
have something to teacht”. Pelayanan merupakan kunci sukses, oleh karena itu
10 Browsing, http://www.bkn.go.id/penelitian/buku, tanggal 12 Februari 2011 11 J. Supranto, Pegukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan; untuk Menaikkan Pasar. (Jakarta : Penerbit Rineka Cipta 2006), cet ke 3, h. 228 12 Alex Triyana, Service Quality (Strategi Mempertahankan Pelanggan); Belum Menjadi Budaya Bersama, dalam majalah Majemen Usahawan Indonesia No. 05/TH. XXVI MEI 1997, h. 13
18
kualitas pelayanan harus menjadi fokus perhatian manajemen perusahaan dalam
menjalankan usaha.13
3. Dimensi Kualitas Pelayanan
Dalam memberikan kualitas pelayanan pada para konsumen, hendaknya
perusahaan melihat terlebih dahulu dimensi-dimensi dari kualitas pelayanan itu
sendiri. Menurut A. Parasuraman, V.A. Zethami dan L.L Berry, sebagaimana
yang dikutip Andrean Nugraha ada lima dimensi yang digunakan oleh pelanggan
dalam menilai kualitas pelayaanan dalam bidang usaha, yaitu:
a. Reliabilitas (rebility)
Yaitu berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan
layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan
menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
b. Daya tanggap (responssiveness)
Yaitu berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk
membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta
menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa
secara cepat.
c. Jaminan (assurance)
Yaitu yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bias menciptakan rasa aman bagi
para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap
13 Jemsly Hutabarat, Service Quality (Strategi Mempertahankan Pelanggan) : Kualitas Jasa “Membahagiakan Pelanggan” Kunci Sukses Bisnis Jasa, dalam majalah Manajemen Usahawan Indonesia No. 05/TH. XXVI MEI 1997, hal. 14
19
sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.
d. Empati (empathy)
Yaitu berarti perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan
bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal
kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
e. Bukti fisik (tangibles)
Yaitu berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan
material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan.14
C. Ibadah Umroh
1. Ibadah
a. Pengertian Ibadah
Ibadah ditinjau dari segi bahasa ialah taat patut atau menurut.15
Di dalam syara', ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya
satu. Definisi itu antara lain adalah:
1. Ibadah ialah taat kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-
Nya melalui lisan para rasulNya.
14Andrean Nugraha, Definisi Kualitas Pelayanan, http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Aindustri&id=591%3Adefinisi-kualitas-pelayanan-jasa&option=com_content&Itemid=15, tanggal 12 Februari 2011 15 Syamsul Rizal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, (Jakarta: Penerbit Lembaga Pengajaran/Kajian dan Konsultasi Agama Islam LPKAI “CAHAYA SALAM”2010), cet ke 4, h. 306
20
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala
yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa
mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
3. Ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan
diridhai Allah Subhannahu wa Ta'ala, baik berupa ucapan atau
perbuatan, yang zhahir maupun yang batin. Ini adalah definisi ibadah
yang paling lengkap.16
Ibadah sesuai dengan pengertian diatas yaitu menjalankan, melaksanakan
perintah Allah SWT dengan tujuan semata-mata mengharapkan ridho
Allah.
b. Macam-macam Ibadah
Dilihat dari segi umum dan khusus, maka ibadah dibagi 2 macam :
1) Ibadah Khosoh adalah ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan
dalam nash (dalil/dasar hukum) yang jelas, yaitu sholat, zakat, puasa,
dan haji.
2) Ibadah Ammah adalah semua perilaku baik yang dilakukan semata-
mata karena Allah seperti bekerja, makan, minum, dan tidur sebab
semua itu untuk menjaga kelangsungan hidup dan kesehatan jasmani
supaya dapat mengabdi kepada Allah SWT.17
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa
khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal
16 Browsing, http://belajar-tauhid.blogspot.com/2005/05/ibadah-pengertian-macam-dan-keluasan.html, tanggal 12 Februari 2011 17 Syamsul Rizal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, (Jakarta: Penerbit Lembaga Pengajaran/Kajian dan Konsultasi Agama Islam LPKAI “CAHAYA SALAM”2010), cet ke 4, h. 307
21
(ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah
qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir,
tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah lisaniyah
qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad
adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak
lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan
dan badan.
Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman
dalam Quran Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56-58:
“Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku."
"Aku tidak menghen-daki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah
Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat
kokoh.” 18
Jadi, ibadah mencakup seluruh tingkah laku seorang mukmin jika
diniatkan qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) atau apa-apa yang membantu
qurbah. Bahkan adat kebiasaan (yang mubah) pun bernilai ibadah jika diniatkan
sebagai bekal untuk taat kepadaNya. Seperti tidur, makan, minum, jual-beli,
bekerja mencari nafkah, nikah dan sebagainya. Berbagai kebiasaan tersebut jika
18 Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pengertian Ibadah dalam Islam, http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/33, tanggal 12 Februari 2011
22
disertai niat baik (benar) maka menjadi bernilai ibadah yang berhak mendapatkan
pahala. Karenanya, tidaklah ibadah itu terbatas hanya pada syi'ar-syi'ar yang biasa
dikenal.19
c. KeutamaanIbadah
Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai dan
diridhai-Nya. Karenanyalah Allah men-ciptakan manusia, mengutus para Rasul
dan menurunkan Kitab-Kitab suci-Nya. Orang yang melaksanakannya di-puji dan
yang enggan melaksanakannya dicela.
“Artinya : Dan Rabb-mu berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, nis-caya akan
Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau
beribadah kepada-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.’”
[Al-Mu’min: 60]
Ibadah di dalam Islam tidak disyari’atkan untuk mem-persempit atau
mempersulit manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam
kesulitan. Akan tetapi ibadah itu disyari’atkan untuk berbagai hikmah yang agung,
kemashlahatan besar yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Pelaksanaan ibadah
dalam Islam semua adalah mudah.
19 Ummu Khansa, Ibadah : Pengertian, macam Dan Keluasan Cangkupannya, http://belajar-tauhid.blogspot.com/2005/05/ibadah-pengertian-macam-dan-keluasan.html, tanggal 12 Februari 2011
23
Di antara keutamaan ibadah bahwasanya ibadah mensucikan jiwa dan
membersihkannya, dan mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan
manusiawi.20
2. Umroh
a. Pengertian Umroh
Definisi Umroh yaitu berkunjung ke baitullah (ka’bah) untuk melakukan
thawaf, sa’i dan bercukur demi memenuhi panggilan Allah SWT, dan mengharap
ridho- Nya.21
b. Syarat dan Rukun Umroh
1). Syarat wajib umrah adalah:
a). Islam
b). Baligh (dewasa)
c). Aqil (berakal)
d). Merdeka
e). Istitha’ah
2. Rukun umrah adalah :
a). Ihram (niat)
b). Thawaf
c). Sa’i
d). Bercukur / menggunting rambut
20 Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pengertian Ibadah dalam Islam, http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/33, tanggal 12 Februari 2011
21 Gamal Komandoko, Ensiklopedia Istilah Islam, (Yogyakarta: Penerbit Perum Griya Sidokarto CAKRAWALA 2009) cet pertama, h. 360
24
e). Tertib
Wajib umrah adalah :
Rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah umrah, bila tidak
dikerjakan maka harus membayar dam (denda). Sedangkan rukun syarat sahnya
menunaikan ibadah dari tahap awal hingga akhir.
Wajib umrah meliputi :
1. Ihram (niat) dari miqot
2. Menghindari dari perbuatan yang terlarang dalam keadaan ihram
Pelaksanaan umrah
3. Bersuci
4. Berpakaian ihram
5. Shalat sunah 2 rakaat
6. Niat umrah dari miqat
7. Membaca talbiyah, shalawat, dan doa sejak setelah niat umrah sampai
menjelang thawaf
8. Masuk kota makkah dengan berdoa
9. Masuk masjidil haram dengan berdoa
10. Melihat kabah dengan berdoa
11. Melaksanakan thawaf
12. Melaksanakan sa’i
13. Mencukur atau menggunting rambut (tahallul) 22
22 H. Mursidi, Pengertian Haji dan Umroh, Kementerian Agama Kota Depok, Jakarta: Tahun 2009
25
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG PT. MULIA UTAMA
TOUR JAKARTA DAN PROFIL JAMA’AH
A. Profil PT Mulia Utama Tour
PT. Mulia Utama Tour Travel itu berasal dari kata,” mulia” diambil dari
nama selaku Direktur Utama, yakni Muliawati; dan kata “utama” dimaksudkan
untuk lebih mengutamakan tentang kualitas pelayanan”. Travel ini didirikan sejak
tahun 2005 oleh Dra. Hj. R. Muliawati, MM sebagai pendiri dan Direktur
Utamanya, perusahaan pelayanan ibadah umrah dan haji ini berdasarkan
kekeluargaan, kebersamaan, dan ukhuwah. Dengan disahkan oleh akta notaris
pada 30 Januari 2010.
Dengan berbekal amanah dan niat tulus dalam membantu para jamaah,
alhamdulillah, menurut pendirinya, “kami memberangkatkan para jamaah ke
tanah suci sebanyak 6 kali dalam setahun, yaitu 2 bulan sekali dalam
pemberangkatan.”1
PT. Mulia Utama yang berlokasi pada alamat Kantor: Graha Raditya Jl.
Jatinegara Kaum No.41, Jakarta Timur 13250.
1 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. R. Muliawati, MM, selaku Direktur Utama, Jakarta:
22 Februari 2011
25
26
B. Visi, Misi dan Tujuan
Adapun visi dari PT. Mulia Utama Tour Jakarta adalah :
1. Visi
a. Menjadi perusahaan jasa yang terpercaya dan Istiqamah.
b. Berpartisipasi dalam pengembangan Travel Domestik dan
Internasional meningkatkan kenyamanan perjalanan ibadah Umroh &
Haji serta membantu program pemerintah dalam membukukan
lapangan kerja.
2. Misi
Misi yang ingin dipenuhi oleh PT. Mulia Utama Tour Jakarta adalah :
a. Memberikan pelayanan terbaik
b. Menggunakan tenaga pekerja yang profesional dan handal
c. Berkomitmen pada standart kerja yang tinggi
d. Menunjukan produk jasa yang berkualitas
e. Membina komunikasi yang baik kepada semua jamaah
3. Tujuan
Tujuan dari PT. Mulia Utama Tour Jakarta adalah memberikan
kenyamanan dan keamanan yang optimal kepada para jamaah dalam beribadah.
Dan mempunyai motto "Mitra Perjalanan Anda menuju baitullah”.2
C. Struktur Organisasi
Adapun stuktur organisasinya adalah sebagai berikut :
2 Hasil wawancara dengan Agus Priyono bagian General Manager, Jakarta: 22 Februari
2011
27
Penasehat : Dra. R. Ratna Muliana
KH. Dudung A Noor, M.Ag
Pembimbing : KH. Syarif Rahmat, MA
Direktur Utama : Dra. Hj. R. Muliawati, MM
General Manager : Agus Priyono
Sekretaris : H. Raditya Ahmad, ST
Bendahara : Tanty Hidayati, SE
Account Executive : Drs. H. Mufhamul Amin
H.Mamduh At-Tirmidzi, Lc
Marketing : H.Syarifuddin Sanan, S.Ag
Doddy Ahmad, S.pdi
Maman Suryaman, S. Ag.
Team Medis : dr. Bambang Supeno dkk
D. Program
Program kami terbagi menjadi dua: yaitu program perjalanan Umroh
Reguler 9 hari dan program perjalanan Umroh pilihan 12 hari.
Tabel 1.1II. Program Perjalanan Umroh Reguler . Selama 9 hari
Hari Program Perjalanan Kegiatan
1. Jakarta-Jeddah Prog. Imigrasi
2. Jeddah / Madinah Ziarah
3. Madinah Ziarah
28
4. Madinah / Mekkah Umroh ke-1
5. Mekkah Ibadah
6. Mekkah Umroh ke-2
7. Mekkah Ibadah
8. Jeddah City Tour
9. Jakarta Prog. Selesai
Uraian dari perjalanan diatas ada pada BAB IV.
Catatan:
Program perjalanan sewaktu-waktu bisa berubah tanpa pemberitahuan
sebelumnya tanpa mengurangi nilai ibadah.
III. Program Perjalanan Umroh Pilihan
1) Umroh Plus Cairo
2) Umroh Plus Amman
3) Umroh Plus Istanbul
4) Umroh Ramadhan
Paket sudah termasuk:
1. Ticket penerbangan PP. Jakarta – Jeddah – Jakarta ( Economi Class)
2. Visa umroh
3. Akomodasi hotel sesuai paket perjalanan
4. Catering menu masakan Indonesia
5. Transportasi Bus AC
6. Tour dan ziarah di Madinah, Makkah dan Jeddah
7. Piagam umroh
8. Zam-zam @ 10 liter
29
9. Perlengkapan dan manasik
Paket belum termasuk:
1. Pembuatan passport (bagi yang belum memliki)
2. Penambahan suku kata pada passport (bagi nama yang tertera di passport
kurang dari 3 suku kata)
3. Buku kuning (suntik maningitis
4. Pengurusan dokumen mahram (bagi wanita dibawah 45 tahun)
5. Transportasi dari daerah (bagi peserta luar Jakarta)
6. Biaya fiskal bagi yang tidak memiliki NPWP
7. Biaya kelebihan berat bagasi
8. Biaya Airport Tax dan handling sebesar Rp. 550.000
9. Biaya kursi roda (bagi manulla)
10. Pengeluaran pribadi (laundry, telp, dll)3
Dengan masing-masing persyaratan pendaftaran, yaitu :
- Mengisi formulir pendaftaran
- Fotocopy KTP = 3 lembar
- Fotocory KK = 1 lembar
- Pas foto berwarna latar belakang putih, focus wajah 80 %.
Dengan ukuran : 3 X 4 = 40 Lembar
4 X 6 = 10 Lembar4
3 Brosur program PT. Mulia Utama Tour Jakarta4 Peryaratan pendaftaran program umroh PT. Mulia Utama
30
Catatan:
Pembatalan sejak pendaftaran sampai satu (1) bulan sebelum keberangkatan
dikenakan potongan 15% dari harga paket.
E. Manajemen Pelayanan PT. Mulia Utama Tour
Dalam sebuah perusahaan jasa, pelayanan ibarat ruh dalam sebuah jasad,
pelayanan akan menentukan kelangsungan hidup sebuah biro perjalanan, untuk itu
kami semaksimal mungkin memikirkan dan mencari jalan terbaik untuk
memberikan kenyamanan, ketenangan, kekhusyu'an para jamaah.
Prioritas utama dalam pelayanan kami adalah kepercayaan, kami tidak
akan menyia-nyiakan kepercayaan para jamaah yang telah diberikan kepada kami.
Dari mulai membantu semua urusan calon jama’ah umroh, tanpa harus
mempersulit dengan berbagai persoalan administrasi, dan apabila sewaktu di
tanah air kami menjanjikan akan menempati di hotel "A" maka ketika sampai di
sana pun hotel sesuai yang kami janjikan kepada para jamaah, karena jika tidak
sesuai dengan yang telah kita sepakati, sudah dijamin jamaah akan tidak percaya
lagi kepada travel kami.
Selanjutnya adalah sebuah transparansi dan berlaku adil, contoh kecilnya
adalah apabila ada satu atau dua orang yang memiliki lebih dari kapasitas yang
diijinkan pihak penerbangan, maka kami hanya akan men-charge para jamaah
yang memiliki timbangan berlebih, karena kami tidak mau bertindak tidak adil
kepada para jamaah yang timbangannya sesuai kapasitas yang diijinkan.5
5 Hasil wawancara dengan Agus Priyono bagian General Manager, Jakarta: 22 Februari
2011
31
a. Pelayanan sebelum berangkat
Adapun upaya-upaya yang dilakukan sebelum berangkat adalah:
1) Memberikan pelayanan informasi yang baik dan benar, sesuai
dengan rencana program yang ditawarkan dan yang akan dipilih
calon jama’ah umroh
2) Memberikan layanan one stop service (calon jama’ah, hanya sekali
datangg dan semua selesai
3) Petugas dan kru yang ramah, sopan dan memberikan sepenuh hati
dalam melayani
4) Bimbingan manasik yang dilakukan satu (1) minggu sebelum
keberangkatan dan praktek
b. Pelayanan ketika di tanah suci
Adapun layanan yang diberikan ketika berada di tanah suci, yaitu:
1) Akomodasi hotel bintang 5 (sesuai program)
2) Transportasi bus AC
3) Konsumsi menu hotel prasmanan masakan Indonesia
4) Pembimbing/ mutowif berpengalaman
5) Ceramah agama setiap hari (disesuaikan)
6) Perjalanan ziarah dipandu oleh mutowif berpengalaman
7) Mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Makkah, Madinah dan
Jeddah
8) Menjalankan aktifitas ibadah dalam tour leader (pemimpin
perjalanan)
32
9) Petugas akan melayani semua aktifitas jama’ah
c. Pelayanan setelah kembali
Setelah selesai menyelenggarakan ibadah umroh PT. Mulia Utama Tour
Jakarta, semua jama’ah umroh dihimpun melalui wadah silahturahmi. Dengan
tujuan untuk menjalin persaudaraan, ukhuwah islamiyah yang erat dan
silahturahmi yang berkelanjutan. Ini juga sebagai media komunikasi dan promosi
untuk umroh pada musim-musim lainnya.
F. Profil Jama’ah
Telah banyak jama’ah yang masuk ke layanan haji dan Umroh PT. Mulia
Utama Tour Jakarta. Kami selaku penyelenggara haji dan umroh setidaknya
mempunyai data-data yang lengkap tentang jama’ah umroh yang kami bimbing.
Baik di lihat dari jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status pernikahan dan
tempat tinggalnya. Semua ini di lakukan untuk memudahkan kami dalam mencari
data lengkap tentang mereka jika ada suatu urusan atau masalah.
Semua data jama’ah tersimpan dan tertulis rapi dan baik dalam buku yang
lengkap, untuk jika pada suatu saat kami butuhkan maka kami dapat melihat profil
yang ada. Baik untuk suatu acara yang akan diselenggarakan oleh program purna
umroh kami, maupun kegiatan yang akan datang yang belum terprogram saat ini.
Adapun data-data yang penulis himpun dari hasil penelitian jama’ah
umroh angkatan ke 6 tahun 2011, antara lain sebagai berikut:
33
1. Jenis Kelamin
Dengan mengetahui jenis kelamin mereka, memudahkan kami untuk
membagi kelompok ibadah umroh yang akan di selenggarakan pada pelaksanaan
umroh. Yang terdiri dari 23 wanita dan 18 laki-laki.
2. Pekerjaan
Dalam mengetahui data jama’ah pekerjaan seorang calon jama’ah umroh
juga sangat penting, dan rata-rata pekerjaan dari mereka adalah PNS Pensiunan.
Tujuan untuk mengetahui jenis pekerjaan mereka yaitu untuk memudahkan kami
dalam memberikan pelayanan terhadap mereka.
3. Pendidikan
Dilihat dari segi pendidikannya, rata-rata pendidikan mereka adalah dari
perguruan tinggi, SMA, SMP, dan yang paling rendah SD.
4. Status Pernikahan
Adapun status pernikahan dari data yang ada, lebih banyak yang telah
berkeluarga dibandingankan yang belum berkeluarga.
5. Wilayah Tempat Tinggal
Tempat tinggal mereka kebanyakan berasal dari dalam kota, tetapi ada
juga yang berada diluar kota. Adapun data lengkapnya data lengkapnya dapat
dilihat pada pada tabel di bawah ini :
34
Tabel. 1.3Data Jama’ah Umroh PT. Mulia Utama Tour Jakarta
Tahun 2010-2011
No Identitas Deskripsi Jumlah Keterangan
1. Jenis Kelamin Laki-lakiWanita
1823
2. Pekerjaan PNS PensiunanWiraswasta
GuruPelajar
Mahasiswa
1871024
3. Pendidikan Perguruan TinggiSMASMPSD
126815
4. Status Pernikahan
SudahBelum
356
5. Wilayah JemberSurabaya
DepokJakarta
Jakarta TimurJakarta Pusat
Jakarta SelatanJakarta BaratJakarta Utara
9322441115
35
BAB IV
ANALISIS EVALUASI PELAYANAN DALAM
PELAKSANAAN IBADAH UMROH
Sebelum melakukan analisis evaluasi pelayanan dalam pelaksanaan ibadah
umroh pada PT. Mulia Utama Tour Jakarta, penulis memaparkan terlebih dahulu
aplikasi pelaksanaan pelayanan ibadah umroh pada lembaga travel tersebut pada
periode Maret 2011.
A. Aplikasi Pelaksanaan Pelayanan Ibadah Umroh
1. Pelaksanaan Pelayanan sebelum Pemberangkatan
a. Proses Pendaftaran
Calon jama’ah yang ingin mendaftar umroh bisa langsung datang ke
lokasi ataupun menelpon dahulu. Disesuaikan dengan keinginan jama’ah,
jika jama’ah grup (banyak) biasanya kami yang datang langsung ketempat
mereka dan mempresentasikan paket-paket yang ada, mulai dari paket A,
B, dan C. Tapi jika jama’ah hanya 1 atau 2 orang yang ingin mendaftar
calon jama’ah bisa datang langsung ke kantor.
b. Proses Administrasi
Untuk kelengkapan administrasi calon jamaah bisa langsung datang ke
lokasi kami di jl. Jainegara Kaum No. 41 Jakarta Timur. Dengan
membawa persyaratan-persyaratan, yaitu seperti:
a. passport asli yang masih berlaku minimal 7 bulan
35
36
b. photo ukuran 3x4 dan 4x6 sebanyak @5 lembar. (80% tampak
wajah dengan latar belakang putih)
c. KTP asli dan fotocopy
d. Kartu keluarga asli dan fotocopy
e. Akte lahir asli dan fotocopy
f. Buku nikah dan focopy (bagi suami istri)
g. Buku kuning (suntik maningitis)
h. Membayar DP minimal us. $. 1000
Bagi yang tidak mempunyai paspor bisa dibuatkan dan diurus oleh
kami, dengan biaya terpisah.
c. Bimbingan manasik
Bimbingan manasik untuk umroh dilakukan 1 minggu sebelum
pemberangkatan dengan mendatangkan ustad dan ustadzah yang sudah
berkompeten dan berpengalaman naik haji serta umroh. Bimbingan
manasik menerangkan tata cara ihram, dengan niat dari tempat miqat yang
telah ditentukan. Menerangkan tata cara berpakaian ihram yang baik dan
benar, bagi pria memakai 2 helai kain ihram yang tidak terjahit, satu
diselendangkan dan satu disarungkan, bagi wanita memakai pakaian yang
menutupi seluruh tubuh kecuali muka kedua telapak tangan. Menerangkan
larangan-larangan ihram, bagi pria seperti memakai pakaian berjahit,
memakai sepatu yang menutupi telapak kaki, menutup kepala yang
melekat seperti topi. Bagi wanita dilarang memakai berkaos tangan,
menutup muka (memakai cadar). Larangan untuk pria dan wanita yaitu
37
memakai wangi-wangian kecuali sudah dipakai sebelum ihram, memotong
kuku dan mencukur atau mencabut bulu badan, memburu atau
mengganggu binatang dengan cara apapun, kawin (meminang) wanita
untuk dinikahi, bercumbu atau bersetubuh, mencaci, bertengkar atau
mengucapkan kata-kata kotor, memotong pepohonan ditanah haram.
Menerangkan hukum umroh, hukum umroh wajib sekali seumur hidup
untuk selanjutnya sunnah sama seperti layaknya melaksanakan ibadah haji
hanya bedanya haji harus wukuf sedangkan umroh hanya thawaf, sa’i dan
tahalulul saja. Bagaimana waktu-waktu umroh? Bisa dilaksanakan kapan
saja, kecuali ada beberapa waktu yang dimakruhkan melaksanakan umroh
yaitu waktu wukuf diarafah, hari Nahar (10 Dzulhijjah) dan hari-hari
Tasyriq.
Menerangkan syarat, rukun, wajib umroh. Bagaimana menggunakan
miqat makani untuk umroh bagi jama’ah.
a. Pengambilan perlengkapan
Pengambilan perlengkapan seperti koper, buku panduan untuk umroh,
tas passport satu hari sebelum bimbingan manasik, untuk sertifikat umroh
dibagikan sesudah melakukan ibadah umroh.
b. Pengumuman Waktu pemberangkatan
Pengumuman waktu pemberangkatan dilakukan sesudah bimbingan
manasik. Berkumpul di Airport Internasional Soekarno-Hatta Terminal 2
Gate E3, jam 08.00 WIB. Tidak boleh ada yang terlambat.
2. Pelaksanaan Pelayanan dalam Pemberangkatan
38
Pelayanan pemberangkatan disesuaikan dengan jadwal kegiatan umroh
reguler 9 tanggal 27 Maret- 03 April 2011.
Hari ke 1 : Jakarta-Jeddah-Jakarta
Minggu, 27 Maret
Para jama’ah umroh berkumpul di Airport Internasional Soekarno-Hatta
Terminal 2 Gate E3, 4 jam sebelum pemberangkatan. Dengan mengucap
Bismillahirrahmanirrahim jama’ah bertolak menuju Jeddah dengan Y6 891. tiba
disana pada Jam 09.30 WIB. Tiba di Jeddah pkl 14.00 di Bandara King Abdul
Aziz, setelah selesai proses imigrasi, jama’ah langsung menuju Madinah dengan
Bus AC, dengan perjalanan ± 7jam dari Jeddah ke Madinah.
Hari ke 2 : Madinah
Senin, 28 Maret
Setibanya di Madinah, jama’ah umroh langsung menuju hotel Dallah
Thaiba, dan jama’ah tidak perlu sibuk mencari koper karena sudah ada petugas
dari kami di Madinah. Jamaah hanya tinggal bersiap-siap untuk sholat shubuh
berjama’ah dimasjid Nabawi. Setelah sholat jama’ah kembali lagi ke hotel untuk
sarapan bersama dan bersih-bersih (mandi) yang sesuai dengan roomlist.
Selanjutnya jama’ah memperbanyak ibadah dan ziarah di sekitar Masjid Nabawi
seperti ziarah di makam Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya, berziarah ke
makam baqi dan melakukan sholat fardhu berjama’ah di masjid Nabawi.
Hari ke 3 : Madinah
39
Selasa, 29 Maret
Seusai sholat shubuh berjama’ah, para jamaah umroh lalu sarapan pagi
dengan menu Indonesia, pkl 09.00 jama’ah berangkat ziarah kota Madinah dengan
mengunjungi Masjid Quba yaitu sebuah masjid yang terletak didaerah Quba.
Quba itu sendiri terletak ± 5 km sebelah baratdaya Madinah. Waktu nabi
Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, orang-orang pertama yang
menyongsong kedatangan Rasulullah SAW adalah penduduk Quba, masjid ini
yang pertama-tama didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dan masjid ini
dibangun oleh Nabi Muhammad SAW 2 kali, pertama ketika kiblatnya
menghadap Baitul Maqdis dan kedua ketika kiblatnya menghadap Baitullah.
Jabal uhud adalah nama sebuah bukit terbesar di Madinah, letaknya ± 5
km dari pusat kota Madinah, berada dipinggir jalan lama Madinah-Makkah.
Didalamnya terdapat makam-makam sabahat nabi yang telah mati syahid seperti
Hamzah bin Abi Thalib.
Masjid Qiblatain adalah mula-mula dikenal dengan nama masjid Bani
Salamah, karena masjid ini dibangun di atas tanah bekas rumah Bani Salamah.
Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah didekat Istana Raja ke
jurusan Wadi Aqiq. Pada permulaan Islam, orang melakukan shalat dengan
menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem/Palestina. Pada tahun ke 2
Hijriah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur turunlah wahyu surat Al-Baqarah
ayat 144. Yang memerintahkan Rasulullah SAW dan umatnya menjadikan
Masjidil Haram (Ka’bah di Makkah Al-Mukaramah) sebagai kiblat. Pada waktu
ashar para sahabat shalat berjama’ah di Masjid Qiblatain masih menghadap Baitul
40
Maqdis. Di sela shalat berjama’ah tersebut datang sahabat yang masbug dan
berteriak Rasulullah SAW dan sahabatnya di Masjid Nabawi beralih kiblat ke
Masjidil Haram, maka serentaklah imam dan makmumnya merubah arah kiblat
dari Baitul Muqoddas ke Masjidil Haram. Dengan terjadinya peristiwa tersebut
maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti Masjid
berkiblat dua.
Selanjutnya para jama’ah belanja oleh-oleh di pasar kurma. Setelah itu,
para jama’ah kembali ke hotel dan kembali melakukan sholat fardu berjama’ah di
masjid Nabawi.
Hari ke 4 : Madinah
Rabu, 30 Maret
Para jama’ah memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi, ziarah di makam
nabi Muhammad SAW dahulu dinamakan Maqsurah. Setelah masjid itu diperluas,
makam ini termasuk didalam bangunan masjid. Pada bangunan ini terdapat empat
buah pintu: 1). Pintu sebelah kiblat dinamai pintu at-Taubah, 2). Pintu sebelah
timur dinamakan pintu Fatimah, 3). Pintu sebelah utara dinamai pintu Tahajjud,
4). Pintu sebelah barat ke Raudhah (sudah ditutup). Dalam ruangan ini terdapat 3
buah makam, yaitu Rasulullah SAW, Abu Bakar As-Shidiq r.a. dan Umar Ibnul
Khatab r.a.
Raudhah adalah suatu tempat didalam masjid Nabawi yang terletak
ditandai tiang-tiang putih, berada di antara rumah Siti Aisyah (sekarang makam
Rasulullah SAW) sampai mimbar. Luas Raudhah dari timur ke barat sepanjang 22
41
m dan dari utara ke selatan 15 m. Raudhah adalah tempat makbul untuk berdo’a.
Sabda Rasulullah SAW : maa baina hujratiy wa minbariy raudhahtun min
riyaadhil jannah, artinya antara rumahku dengan mimbarku adalah
Raudhah(taman) di antara taman-taman surga.
Hari ke 5 : Madinah- Makkah
Kamis, 31 Maret
Pada hari ini para jama’ah umroh memperbanyak ibadah di Masjid
Nabawi. Setelah shalat dzuhur dan makan siang, jama’ah bersiap check out dari
hotel, dengan berpakaian ihram jama’ah berangkat menuju Makkah terlebih
dahulu dengan singgah di Bir ‘Ali untuk mengambil Miqat dan Niat Umrah.
Melakukan wudhu, shalat 2 rakaat dan berniat umrah. Tiba di Makkah jama’ah
check in di Hotel Grand Zamzam untuk kemudian melakukan umroh pertama.
Hari ke 6 : Makkah
Jum’at, 01 April
Pada jum’at ini para jama’ah memperbanyak ibadah di Masjidil Haram,
berdoa di tempat-tempat mustajab seperti, depan pintu Ka’bah, Hijir Ismail,
Makam Ibrahim dll. Melaksanakan Shalat Jum’at di Majidil Haram bagi laki-laki.
Hari ke 7 : Makkah
Sabtu, 02 April
Pada hari ini para jama’ah setelah makan pagi, melakukan ziarah/ City
Tour Makkah seperti “Jabal Nur” terdapat Gua Hiro yang terletak di sebelah utara
Masjidil Haram ± 6 km terdapat gunung. Untuk mendaki ke atas memerlukan
waktu ± 1 jam, di sana terdapat sebuah gua yang cukup untuk duduk ± orang,
42
tinggi di dalamnya setinggi oranf berdiri. Gua tersebut dikenal dengan nama Gua
Hiro. Jabal Nur dan Gua Hiro ini sangat penting dalam sejarah Islam, karena di
Gua Hiro inilah tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama,
yaitu surat Al-‘Alaq ayat 1s/d 5.
Jabal Tsur terletak di sebelah Masjidil Haram sejauh ± 6 km terdapat Jabal
Tsur. Jabal Tsur ini mempunyai nilai penting dalam sejarah Islam. Rasulullah
SAW bersama-sam dengan Abu Bakar As-Shidiq pernah menyembunyikan
dirinya di gunung tersebut waktu hendak hijrah ke Madianah. Menurut riwayat,
setelah Rasulullah SAW selamat dari kepungan orang kafir Quraisy di rumahnya,
maka beliau dengan diam-diam menyinggahi sahabat Abu Bakar as-shidiq. Jika
ingin masuk kedalam gua tersebut harus dengan merangkak dan setelah masuk
hanya cukup untuk duduk saja. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan
perjalananan mendaki selama 1 ½ jam.
Padang Arafah adalah tempat untuk wukuf. Di tengah-tengah padang
arafah ada terlihat sebuah bukit yang atasnya terdapat tugu, bukit tersebut
bernama Jabal Rahmah. Menurut riwayat sewaktu Nabi Adam a.s dan Siti Hawa
turun dari surga, keduanya terpisah dalam kurun waktu yang cukup lama sampai
100 tahun. Selama itu mereka saling mencari, dan akhirnya bertemu di Padang
Arafah tepatnya di Jabal Rahmah.
Muzdalifah dan mina adalah tanah lapang biasanya ramai pada saat musim
Haji.
Jaronah di sana terdapat masjid dan sumur jaronah. Miqat untuk orang
Makani biasanya di Jaronah dan Tan’iim. Di jaronah jama’ah melakukan umroh
43
kedua dengan mengambil miqatnya. Selanjutnya pelaksanaan umroh kedua
dilakukan.
Hari ke 8 : Makkah-Jeddah-Jakarta
Minggu, 03 April
Pada hari terakhir ini para jamaah check out dari hotel pkl 08.00 menuju
Jeddah. Citytour Jeddah dengan mengunjungi Laut Merah, Masjid Terapung dan
Shopping di Balad/Corniche, setelah itu mereka langsung menuju Airport King
Abdul Aziz untuk kembali ke Jakarta. Penerbangan JT 111 take off pkl 18.50
WAS. Tiga jam sebelum pesawat berangkat, jama’ah umroh akan dipersilahkan
masuk ke dalam gate (pintu) yang ditentukan dan antri secara tertib dengan
menyiapkan Paspor untuk pemeriksaan oleh Petugas Imigrasi Arab Saudi, dan
pemeriksaan Boarding Pass oleh petugas penerbangan.
Hari ke 9 : Jakarta
Senin, 04 April
Pada hari senin ini pesawat landing di Airport Soekarno Hatta pkl 08.20
WIB. Para jama’ah memeriksaan paspor kepada Petugas Imigrasi dan buku
kesehatan petugas kesehatan. Selanjutnya mereka dianjurkan melaksanakan sholat
2 rakaat (seraya sujud syukur) karena telah sampai ke tanah air dengan selamat.
Selesai dengan urusan imigrasi jama’ah disambut hangat dan rasa rindu dari
keluarga masing-masing dan mereka pun membawa koper masing-masing.
Jama’ah umroh yang tinggal di luar Jakarta langsung membeli tiket kembali
dengan tujuan mereka masing-masing, seperti ke Surabaya.
44
Pada akhir pelayanan ini, para jama’ah mendapatkan pembagian Air
Zamzam sebanyak 5 liter tiap orang dan diberikan sertifikat karena sudah
melaksanakan ibadah umroh periode angkatan ke-6 tahun 2011.
3. Pelayanan sesudah Pemberangkatan (telah sampai ditanah air)
Sesampainya di tanah air PT. Mulia Utama Tour Jakarta tak pula lepas
begitu saja kepada jama’ah. PT.Mulia Utama Tour Jakarta menanyakan apakah
ada dalam pelayanan kami yang tidak memuaskan atau merasa terabaikan? Tapi
Alhamdulillah, jawaban dari semua jama’ah merasa puas dengan sistem pelayanan
PT. Mulia Utama Tour Jakarta dari awal pendaftaran hingga tata cara melakukan
ibadah diTanah Suci sampai pulang ke tanah air dengan selamat.
Oleh sebab itu, pengelola menganjurkan reuni untuk alumni jama’ah
umroh pada tiap satu bulan sekali, dengan tempat sesuai dengan keinginan alumni
jama’ah, apakah jama’ah menginginkan di kantor PT. Mulia Utama atau mencari
tempat yang pantas untuk sekedar bersilahturahmi.
B. Analisis Evaluasi Umroh Berdasarkan Pelayanan Prima.
Analisis pelaksanan ibadah umroh berdasarkan pelayanan prima pada PT.
Mulia Utama Tour Jakarta, yaitu analisis reabilitas, analisis daya tanggap, analisis
jaminan, analisis empati, dan analisis bukti fisik:
1. Analisis Reabilitas (Reability) Pelayanan
a. Pelayanan dalam kelengkapan administrasi
45
Didalam kelengkapan administrasi ada kesinambungan antara pihak
pengelola dengan calon jama’ah umroh. Pihak travel berusaha sebaik mungkin
memberikan pelayanan untuk kelengkapan administrasi dan memberikan
kemudahan kepada calon jama’ah umroh tanpa jama’ah harus repot bolak-
balik kembali ke travel. “Karena memang kebanyakan dari jama’ah kami
adalah orang tua yang sudah berusia lanjut”, pengakuan dari Agus Priyono
selaku bagian General Manager.
Kelengkapan administrasi dengan layanan yang baik disesuaikan
dengan paket yang kami tawarkan. Calon jama’ah merasakan dengan
persyaratan administrasi yang mudah dengan pelayanan yang baik dan dapat
diterima. Memberikan pelayanan “dari mata turun ke hati”, dengan perkenalan
yang baik dari awal administrasi menjadikan kualitas mutu yang diberikan
menjadi jaminan pelanggan (costumer) balik lagi ke travel ini.1
b. Pelayanan informasi yang mudah diterima
Memberikan informasi adalah salah satu faktor berjalannya
komunikasi antara pengelola dan pelanggan, dengan informasi yang mudah
diterima maka akan memudahkan calon jama’ah umroh. Informasi dari awal
hingga akhir, seperti informasi proses pendaftaran, informasi kapan diadakan
bimbingan atau manasik, informasi apa saja yang perlu dipersiapkan,
informasi kapan pemberangkatan dan informasi kapan pemulangan.
Di samping itu pihak pengelola tidak hanya memberikan informasi
saja, akan tetapi jika ada keluhan-keluhan terhadap apapun bentuknya mulai
1 Hasil wawancara dengan Agus Priyono bagian General Manager, Jakarta: 22 Februari
2011
46
dari di tanah air maupun di Arab Saudi, jama’ah umroh bisa langsung
komplain kepada kami ataupun Tour Leader di Arab Saudi.2
Informasi yang disampaikan baik dan dapat diterima oleh kami selaku
calon jama’ah, jadi ada persiapan tentang tata cara beribadah dengan baik
serta khusu’. 3
c. Pelayanan dan bimbingan yang sopan, ramah, baik, dan siap
menolong dalam pelaksanaan ibadah umroh
Untuk pelayanan dan bimbingan yang sopan, ramah, baik, dan siap
menolong dalam pelaksanaan ibadah umroh, ini berarti pihak pengelola
harus memberikan pelayanan dan bimbingan yang sopan, ramah, baik, dan
siap menolong dalam pelaksanaan ibadah umroh.
Dalam bimbingan pihak pengelola mengambil ustad dan ustadzah
yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan ibadah haji mapun
umroh. Di Arab Saudi pun kami sudah siapkan Mutho’if (orang yang
membimbing pelaksanaan ibadah umroh). Jadi calon jama’ah tak perlu
khawatir, karena kami akan memberikan bimbingan serta layanan yang
semaksimal mungkin dalam pencapaian prosesi ibadah yang baik dan
khusu’.
d. Ketepatan waktu pemberangkatan
2 Hasil wawancara dengan Agus Priyono bagian General Manager, Jakarta: 22 Februari
20113 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. R. Muliawati, MM, selaku Direktur Utama, Jakarta:
22 Februari 2011
47
Ketepatan waktu pemberangkatan yang sudah ditentukan dan
dijanjikan atau disampaikan kepada calon jama’ah umroh. Sesuai dengan
paket yang pihak pengelola berikan. Dengan jadual pemberangkatan
tanggal 27 Maret 2011 hari Minggu berkumpul di Terminal 2
Keberangkatan Gate E3, Bandara Soekarno Hatta, pukul 08.00 WIB.
Untuk jama’ah diharapkan tidak ada keterlambatan karena
pelaksanaan ibadah umroh ini melibatkan kedua negara yaitu Indonesia
dan Saudi Arabia. Jama’ah diperkenankan hadir tepat waktu, supaya
sampai di Bandara “King Abdul Aziz” juga tepat waktu.
e. Pelaksanaan umroh sesuai dengan program yang direncanakan
Di dalam ini bagian ini dijelaskan mengenai tingkat kepentingan
secara rinci. Untuk pelaksanaan umroh sesuai dengan program yang
direncanakan ini, berarti pihak pengelola harus memberikan pelaksanaan
umroh sesuai dengan program yang direncanakan sesuai dengan ketentuan
yang disajikan atau disampaikan kepada calon jama’ah.
Pelaksanaan dalam program alhamdulillah baik meskipun ada
kendala-kendala, contoh pada pelaksanaan umroh bulan Ramadhan yaitu
pada saat pulang tibanya pesawat ada keterlambatan, ini yang
mengakibatkan jama’ah menjadi terlambat tiba di tanah air dan ini yang di
komplain oleh jama’ah kami.
Oleh sebab itu kami membuat program sudah ada ketentuan-
ketentuannya yaitu dengan paket A, paket B, paket C. Untuk
mengantisipasi seumpama paket A tidak berjalan, maka kita laksanakan
48
paket B, jika paket B juga tidak jalan maka ada solusi terakhir yaitu paket
C. 4
2. Analisis Daya Tanggap (Responssiveness)
a. Karyawan melayani dengan sigap
Melayani dengan sigap yaitu melayani dengan sepenuh hati. Apa
yang diperlukan calon jama’ah, apa yang dibutuhkan calon jama’ah.
Bertanya kepada pelanggan adakah yang kurang dalam kami melayani,
atau adakah sesuatu yang diinginkan. Karyawan dari pihak penyelenggara
harus siap siaga dalam melayani calon jama’ah umroh.
Jama’ah umroh akan merasa dihargai dan dilayani jika karyawan
dalam melayani penuh rasa sigap dan bertanggung jawab. Sigap dalam
melayani adalah faktor yang sangat penting bagi jama’ah.5 Karena jama’ah
yang kami bawa memang rata-rata yang sudah berusia lanjut, biasanya
orang yang sudah usia lanjut akan kembali sikapnya menjadi anak-anak
pada umumnya, ingin dipahami, ingin di mengerti dan ingin selalu
didengar.
b. Karyawan melayani dengan tangkas
Tangkas adalah berfikir cepat dalam mengambil keputusan. Dalam
melayani karyawan harus baik dan cepat tanggap apa yang diinginkan oleh
pelanggan (costumer), karena jika karyawannya lamban maka provit travel
juga jadi menurun.
4 Hasil wawancara dengan Agus Priyono bagian General Manager, Jakarta: 22 Februari
2011
5 Wawancara Langsung dengan Calon Jama’ah Umroh, Jakarta: 25 Februari 2011
49
Karyawan melayani dengan tangkas adalah faktor yang sangat
penting bagi jamaah umroh, karena jama’ah yang banyak bisa langsung
diatasi dengan adanya karyawan yang melayani dengan tangkas ini.
Biasanya permintaan jama’ah mengenai masalah komsumsi, contoh
“besok menu nya ganti ya, pakai ikan asin saja.” Memang umumnya
jama’ah lebih suka makanan asli khas Indonesia. 6
c. Pelayanan dengan transaksi pembayaran yang cepat
Pelayanan dengan transaksi pembayaran yang cepat adalah faktor
penting bagi calon jama’ah. Karena memudahkan dalam bertransaksi dan
juga proses dalam kelengkapan administrasi. Jika administrasi sudah
lengkap, mudah bagi kami untuk mempercepat pembuatan paspor bagi
yang belum memiliki.
Dalam proses transaksi pembayaran yang cepat, mudah, dan
praktis. Akan memudahkan bagi calon jama’ah umroh untuk mencapai
peribadatan di negeri Saudi Arabia.
d. Menghadapi keluhan-keluhan jama’ah umroh
Menghadapi keluhan-keluhan jama’ah umroh tidaklah mudah
karena mereka itu masing-masing beda karakter, karena beda kepala jadi
berbeda pula pemikirannya. Ada yang menginginkan seperti ini, ada yang
yang menginginkan seperti itu. Peran penyelenggara penting di sini dalam
setiap menampung keluhan-keluhan jama’ah umroh. Bukan hanya
6 Hasil wawancara dengan Agus Priyono bagian General Manager, Jakarta: 22 Februari
2011
50
ditampung tapi diberikan solusi, sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak
jama’ah umroh.
Biasanya mereka menyampaikan keluhan tentang kamar hotel, AC
hotel yang tidak bisa dikecilkan karena sentral, ada juga masalah tidak bisa
menggunakan toilet karena tidak mengerti tentang tata cara penggunaan
toilet, belum lagi pelaksanaan thawaf karena banyak yang sudah berumur
jadi selalu kami pesan kursi roda dengan pedampingnya agar memudahkan
bagi mereka yang sudah berumur untuk pelaksanaan ibadah umroh dengan
baik.7
e. Menghadapi masalah-masalah yang timbul
Dalam suatu perjalanan pasti ada saja masalah-masalah yang
timbul, kita lihat seberapa kecil ataukah seberapa besar masalah yang
timbul itu. Kami menghadapinya dengan sikap aktif dan sopan dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Biasanya masalah itu terjadi karena ada kesenjangan antara pihak
penyelenggara dengan pihak pelanggan (costumer), jadi informasi dan
komunikasi yang baik adalah cara penyelesaiannya agar masalah-masalah
itu bisa di hadapi bersama dengan kepala dingin dan tanpa emosi. Karena
kualitas jasa adalah yang kami berikan kepada pihak jama’ah umroh agar
bisa menjalani ibadah dengan baik.
3. Analisis Jaminan (Assurance)
7 Hasil wawancara dengan Agus Priyono bagian General Manager, Jakarta: 22 Februari
2011
51
a. Pengetahuan dan kecakapan petugas/ pebimbing umroh dalam
teori dan pelaksanaannya ditanah suci
Pengertian dari faktor ini adalah petugas atau pembimbing
mempunyai pengetahuan baik yang menyangkut (ilmu pengetahuan) dan
pengalaman lapangan tentang pelaksanaan ibadah umroh. Dari mulai
persiapan pemberangkatan sampai pada pelaksanaannya ditanah suci.
Di dalam bagian ini pengetahuan dan kecakapan petugas/
pembimbing umroh dalam teori dan pelaksanaannya begitu sangat penting
bagi jama’ah umroh. Karena ini adalah jaminan (assurance) terhadap
keberhasilan ibadah umroh ditanah suci.
Kami siapkan ustad dan ustadzah yang handal dan berpengalaman,
kami siapkan Tour Leader, kami siapkan Mutho’if. Jadi semua sudah
dipersiapkan dengan terperinci dan terprogram.8
b. Kelancaran komunikasi antara sesama jama’ah umroh dan
dengan petugas/pebimbing
Untuk memperoleh dan mempertahankan totalitas para jama’ah
umroh, maka harus dilakukan suatu konukasi yang baik, efektif dan
continue (bersambung) dengan para jama’ah umroh, guna menciptakan
keunggulan pelayanan dan daya asing.
Salah satu upaya yang jelas dari masalah tersebut adalah dengan
mendengarkan apa yang diinginkan oleh para jama’ah umroh dan
8 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. R. Muliawati, MM, selaku Direktur Utama, Jakarta:
22 Februari 2011
52
memberikan pengertian yang jelas mengenai kemampuan dari pihak
pengelola dalam melayani semua jama’ah.
Dengan adanya komunikasi yang baik maka akan terjalin pula
kerja sama yang baik antara para jama’ah umroh dengan pihak pengelola.
Karena sesuatu itu bisa di bangun dan di bantu oleh komunikasi yang baik
dan terarah agar tidak terjadi kesalah fahaman antara para jama’ah umroh
dengan pihak pengelola.
c. Menunggu apabila ada yang mengalami sakit hingga harus dirawat
di rumah sakit (RS)
Seandainya ada jama’ah yang sakit hingga harus dirawat, maka
kami pihak penyelenggara tidak akan lepas tangan begitu saja. Pihak
penyelenggara akan menunggu sampai sekiranya ia sudah sembuh dari
sakitnya atau sekiranya ia sudah kuat untuk naik pesawat. Maka
komunikasi di sini dibutuhkan kembali.
Di dalam bagian ini adalah faktor jika ada kendala saja, seperti
jama’ah sakit hingga harus dirawat, maka tidak mungkin kami pihak
penyelenggara membiarkan begitu saja. Dan kami tidak memberatkan
kepada jama’ah karena ini adalah jaminan (assurance) kualitas pelayanan
dalam memberikan perhatian kepada jama’ah, terutam jama’ah yang
sedang di landa sakit.
d. Sertifikat umroh
Sertifikat ini akan diberikan pada waktu pemulangan di tanah air
berbarengan dengan dibagikannya air zam-zam dan koper besar. Jama’ah
53
tak perlu merasa khawatir tidak dapat karena faktor ini adalah sangat
penting bagi jama’ah dan pihak penyelenggara memang sudah seharusnya
memberikan itu.
4. Analisis Empati (Empathy)
a. Memberikan perhatian secara individu dan kelompok dari
jama’ah umroh
Kemampuan pihak penyelenggara untuk dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan para jama’ah umroh merupakan suatu nilai
tambah bagi pihak penyelenggara tersebut, dimana pihak penyelenggara
dapat mengamati dan mengerti semua kebutuhan dan keinginan dari
jama’ah umroh. Peningkatan kemampuan para pembimbing dan petugas
umroh untuk dapat memahami kebutuhan jama’ah umroh melalui
pelatihan dan pertemuan serta dialog.
Di dalam bagian ini adalah sangat penting karena jama’ah umroh
itu akan merasa di beri rangkulan dan perhatian dari pihak penyelenggara.
Pihak penyelenggara akan lebih tahu mengenai jama’ah umroh satu
persatu jika ada perhatian yang mendalam antara para jama’ah umroh
dengan pihak penyelenggara.
b. Bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan
jama’ah umroh
54
Rasa aman merupakan sesuatu yang sanagt diperlukan oleh setiap
orang, bagi pihak penyelenggara hal ini menjadi sebuah keharusan untuk
memberikan pelayanan bagi para jama’ah umroh.
Bertanggung jawab dengan apa yang telah di rencanakan pada
program awal, memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para
jama’ah umroh agar mereka bisa beribadah dengan tenang dan tanpa
adanya rasa khawatir/ was-was dalam menuju/ mengunjungi baitulllah
(Rumah Allah). Karena ibadah umroh ini tidak hanya mencari uang
semata akan tetapi mengharapkan keridhoan Allah SWT yang telah
mengupayakan travel ini berdiri dan berjalan hingga sampai sekarang.
5. Analisis Bukti Fisik (Tangibles)
a. Mendapatkan buku panduan
Buku panduan adalah faktor penting bagi para jama’ah umroh,
buku panduan adalah salah satu perlengkapan yang harus dimiliki oleh
para jama’ah umroh, agar mereka bisa mengikuti dan membaca pada
waktu bimbingan dan pelaksanaan seputar ibadah yaitu thawaf, sa’i,
tahalul dan bercukur. Didalam buku panduan itulah do’a –do’a akan
dibaca pada tempat-tempat peribadatan dan ziarah-ziarah seputar Mekkah
dan Madinah.
b. Mendapatkan perlengkapan seragam, kain ihram, mukena
Perlengkapan lain yang dibutuhkan jama’ah umroh adalah
perlengakapan seragam karena seragam akan memudahkan Tour Leader
55
dalam membimbing, karena dengan identitas yang sudah dikenali dari
sudut meskipun dengan jarak yang jauh. Kain ihram adalah kebutuhan
yang diperlukan bagi kaum jama’ah umroh laki-laki karena untuk prosesi
dalam melaksanakan ibadah umroh. Mukena adalah kebutuhan yang
diperlukan bagi kaum jama’ah umroh wanita karena untuk prosesi dalam
melaksanakan ibadah umroh
c. Tempat tinggal (hotel/pemondokan) dekat dengan pusat atau
sarana ibadah
Tempat tinggal atau pemondokan merupakan pilihan yang sangat
peka bagi jama’ah umroh, karena jauh dekatnya tempat tinggal akan
mempengaruhi pada setiap kegiatan rutinitas dalam pelaksanaan ibadah,
baik di Madinah maupun di Mekkah.
Di dalam bagian ini faktor tempat tinggal/hotel adalah akomodasi
yang begitu penting bagi calon jama’ah umroh, dalam pelaksanaan ibadah
umroh biasanya pihak penyelenggara akan memesan hotel yang dekat
dengan sarana ibadah yang akan ditempuh oleh jama’ah umroh. Oleh
sebab itu, jama;ah umroh akan lebih mudah dalam melaksanakan
ibadahnya dan menjalankan dengan rasa senang serta nyaman meskipun
harus bolak balik dari hotel ke masjid.
d. Kelengkapan fasilitas dan sarana yang diperlukan oleh jama’ah
umroh
56
Untuk memberikan pelayanan yang baik bagi jama’ah umroh,
maka pihak pengelola memberikan kelengkapan pendukung dan
penunjang yang dibutuhkan oleh jama’ah umroh.
e. Kebersihan dan kerapian tempat tinggal jama’ah umroh
menginap/tinggal selama ditanah suci
Kebersihan dan kerapian merupakan faktor lain yang termasuk
dapat dilihat oleh jama’ah umroh dan termasuk salah satu faktor yang
sering dinilai oleh masing-masing jama’ah umroh. Untuk menjaga
kebersihan dan kerapian maka diperlukan kerjasama dan koordinasi
dengan pihak hotel atau pemilik pondokan, agar selalu menyediakan
tenaga office boy untuk membersihkan dan merapikan tempat tinggal
setiap hari.
f. Kesiapan team medis (dokter), obat-obatan dan konsumsi
dengan menu Indonesia
Situasi di Arab Saudi, khususnya Mekkah dan Madinah sungguh
sangat berbeda dengan tanah air Indonesia yang beriklim tropis. Perbedaan
tersebut terlihat pada letak Geografis penduduk, alam, lingkungan, suhu/
temperatur dan sebagainya. Untuk itu akibat perubahan tersebut bagi
jama’ah umroh sangat memungkinkan timbulnya gangguan pada sistem
metabolisme tubuh jama’ah umroh. Dan untuk antisipasinya pihak
penyelenggara menyediakan team medis, obat-obatan dan konsumsi menu
Indonesia dan lain-lain.
57
Biasanya masalah iklim disana antara pihak penyelenggara dengan
Saudi Arabi ada komunikasi, jadi kami tahu apakah disana musim panas
atau musim dingin, dengan suhu berapa atau temperatur berapa. Pihak
penyelenggara memberitahukan kepada calon jama’ah umroh seminggu
sebelum pemberangkatan, jika musim dingin bawa baju yang agak tebal,
kaos kaki yang tebal, kaos tangan, dan lain-lain. Jika musim panas bawa
kacamata, krim untuk kulit agar tidak terbakar, lipgloss, dan lain-lain.
g. Tranportasi dalam setiap kegiatan menggunakan bus AC
Penyediaan alat transportasi dalam setiap kegiatan merupakan
kebutuhan yang sangat vital bagi setiap jama’ah umroh, dan hal ini
merupakan pilihan dari setiap jama’ah umroh. Transportasi bus ber ac
tersebut digunakan di Madinah, Mekkah dan Jeddah serta kegiatan ziarah
ketempat-tempat yang bersejarah sudah menjadi keharusan bagi setiap
jama’ah umroh. Untuk itu alat transportasi adalah alat pendukung utama
yang disediakan oleh pihak pengelola PT. Mulia Utama Tour Jakarta.
“Karena pelanggan adalah raja”, slogan yang tepat untuk pihak
Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan umroh, jadi
mengutamakan kualitas dan kepuasan adalah kunci utamanya.9
9 Hasil wawancara dengan Agus Priyono bagian General Manager, Jakarta: 22 Februari
2011
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Pelayanan umroh pada PT Mulia Utama Tour Jakarta periode Maret
2011 bagi para jama’ah sudah berjalan baik dan sesuai dengan aturan
penyelenggaran ibadah umroh. Hal itu dapat dilihat dari pelaksanaan
pelayanan PT Mulia Utama Tour Jakarta sejak awal pemberangkatan
jama’ah di Jakarta, kemudian pelaksanan pelayanan di Tanah Suci,
sampai pelaksanaan pelayanan kembali di Tanah Air.
2. Evaluasi pelayanan dalam PT. Mulia Utama Tour Jakarta berdasarkan
pelayanan prima, PT Mulia Utama Tour ini telah menerapkan prinsip-
prinsip pelayanan prima. Hal ini dapat dilihat dari:
a. Analisis Reabilitas (Reability) Pelayanan
Dalam analisis reabilitas evaluasi pelayanan yang di gunakan baik dan
memenuhi syarat SOP (Standart Opperasional Prosedur). Dengan melihat
yang menjadikan prioritas dari segi pelayanan, yaitu:
1) Kelengkapan fasilitas dan sarana yang diperlukan oleh setiap calon
jama’ah umroh.58
59
2) Kesiapan team medis(dokter), obat-obatan dan konsumsi dengan
menu Indonesia.
3) Tempat tiggal (hotel/pemondokan) dekat dengan pusat atau sarana
ibadah.
b. Analisis Daya Tanggap (Responssiveness)
Dalam analisis daya tanggap jika di evaluasi akan memberikan respon
dari hasil yang diberikan. Dengan memperhatikan kinerja dan
pelaksanaannya oleh pihak pengelola. Hal-hal perlu diperhatikan, yaitu:
1) Kebersihan dan kerapian tempat tinggal jama’ah umroh
menginap/tinggal selama ditanah suci. (Mekkah, Madinah dan
Jeddah).
2) Pelaksanaan umroh sesuai dengan program yang direncanakan.
3) Bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan jama’ah
umroh.
4) Pengetahuan dan kecakapan petugas/ pebimbing umroh dalam teori
dan pelaksanaannya ditanah suci.
5) Ketepatan waktu pemberangkatan. Ketepatan wakt berarti di siplin
dalam penyelenggaraan.
6) Menghadapi keluhan-keluhan jama’ah umroh.
7) Menghadapi masalah-masalah yang timbul.
c. Analisis Jaminan (Assurance)
Dalam analisis jaminan yang diberikan PT. Mulia Utama Tour Jakarta
jika di evaluasi ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
60
1) Memberikan perhatian secara individu dan kelompok dari jama’ah
umroh.
2) Pengetahuan dan kecakapan petugas/ pebimbing umroh dalam teori
dan pelaksanaannya ditanah suci harus dilakukan dengan baik.
3) Kelancaran komunikasi antara sesama jama’ah umroh dan dengan
petugas/pebimbing.
d. Analisis Empati (Empathy)
Dalam analisis empati yang diberikan oleh PT. Mulia Utama Tour
Jakarta jika di evaluasi, maka akan menghasilkan hal yang baik karena PT.
Mulia Utama Tour Jakarta menginginkan adanya kenyamanan dan
keamanan pada jama’ah nya.
e. Analisis Bukti Fisik (Tangibles)
Dalam analisis pada bukti fisik yang diberikan oleh PT. Mulia Utama
Tour Jakarta. Pihak pengelola memberikan bukti fisik yang baik dan
sesuai dengan program yang telah diberikan.
Dengan kata lain, hasil penelitian ini menunjukan program yang
diadakan dan pelayanan yang diberikan menghasilkan nilai yang baik. Karna
jama’ah menginginkan kebutuhan dilayani dengan baik dan pihak pengelola
memberikan kinerja dengan baik dan cukup memuaskan bagi jamaah umroh.
61
B. Saran- saran
Berdasarkan dari uraian kesimpulan tersebut di atas, maka dapat
disampaikan beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi
pihak penyelenggara ibadah haji khusus dan umroh, khususnya pengelola dari PT.
Mulia Utama Tour Jakarta dan pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggara haji
dan umroh.
Adapun saran tersebut adalah:
1. Hendaknya pihak penyelenggara haji dan umroh lebih meningkatkan
pelayanan jama’ah untuk tepat mendapat kepercayaan masyarakat.
2. Salah satu bentuk pelayanan yang modern adalah pihak pengelola
membuat situs internet berupa alamat penyelenggara haji dan umroh
PT. Mulia Utama Tour Jakarta, agar memudah bagi calon jama’ah
dalam mengakses ataupun melihat-lihat apa saja produk yang ingin
ditawarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Penelitian Program Pendidikan. Jakarta: PT Bina
Aksara, 1988.
Bachtiar,Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos,
1997.
F Gerson, Richard. Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Penerbit
PPM, 2002
Hadi, Sutrisno. Metode Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1997.
H. Mursidi. Pengertian Haji dan Umroh. Kementerian Agama Kota
Depok. Jakarta: Tahun 2009
Hutabarat, Jemsly. Service Quality (Strategi Mempertahankan
Pelanggan) : Kualitas Jasa “Membahagiakan Pelanggan” Kunci Sukses Bisnis
Jasa, dalam majalah Manajemen Usahawan Indonesia No. 05/TH. XXVI MEI
1997.
J. Supranto, Pegukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan; untuk Menaikkan
Pasar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta 2006.
Kamil, Taufiq (Dirjen BIMAS Islam dan Penyelenggaraan Haji, disajikan
dalam seminar haji di Jakarta/B-1), BPIH dari Tahun ke Tahun, Faktual atau
Komersil. Media Indonesia, edisi Selasa, 9 Juli 2002.
M. Chatib, Toha. Tehnik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press,
1991.
Nizam, Ahmad dan Alatif Hasan. Manajemen Haji. Jakarta : Zikru Hakim,
2000.
Rizal Hamid, Syamsul. Buku Pintar Agama Islam. Jakarta: Penerbit
Lembaga Pengajaran/Kajian dan Konsultasi Agama Islam LPKAI “CAHAYA
SALAM”2010.
Soleh, Hasanusi. Metodologi Riset. Jakarta: Widya Swara, 1993.
Srivinasari, Viji. Metode Evaluasi Partisipatoris, dalam Walters
Fernandes dan Rajesh Tandan (Editor). Riset Partisipatoris-Riset Pembebasan.
Surahmad, Winarno. Metodologi Riset. Bandung: Tarsito, 1989.
Thib Raya, Ahmad dan Siti Musdah Mulia. Menyelami Seluk-Beluk
Ibadah dalam Islam. Jakarta: Predana Media, 2003.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Triyana, Alex. Service Quality (Strategi Mempertahankan Pelanggan);
Belum Menjadi Budaya Bersama, dalam majalah Majemen Usahawan Indonesia
No. 05/TH. XXVI MEI 1997.
Yusuf Tayih Nafia, Farida. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta,
2000.
http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-
penelitian-deskriptif.html, tanggal 15 Desember 2010
www. Evaluasipendidikan. Blogspot.com, tanggal 12 Februari 2011
http://ulfiarahmi.wordpress.com/evaluasi-hasil-belajar/, tanggal 12
Februari 2011.
http://www.bkn.go.id/penelitian/buku, tanggal 12 Februari 2011.
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Ain
dustri&id=591%3Adefinisi-kualitas-pelayanan-
jasa&option=com_content&Itemid=15, tanggal 12 Februari 2011.
http://belajar-tauhid.blogspot.com/2005/05/ibadah-pengertian-macam-
dan-keluasan.html, tanggal 12 Februari 2011.
http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/33, tanggal 12 Februari
2011.
http://belajar-tauhid.blogspot.com/2005/05/ibadah-pengertian-macam-
dan-keluasan.html, tanggal 12 Februari 2011.
http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/33, tanggal 12
Februari 2011
Komandoko, Gamal. Ensiklopedia Istilah Islam. Yogyakarta: Penerbit Perum
Griya Sidokarto CAKRAWALA 2009.
WAWANCARA
Wawancara bersama Dra. Hj. R. Muliawati, MM, selaku Direktur Utama dan
Agus Priyono bagian General Manager.
1. Bagaimana asal mula berdirinya PT. Mulia Utama Tour?
Peristiwa dari kejadian yang berasal dari pelayanan haji dan umroh di
Indonesia. Karena banyak orang-orang seperti dari daerah itu terlantar dengan
biaya yang sangat tinggi dengan pelayanan yang kurang maksimal, dan itu saya
pernah rasakan sendiri saat mau beribadah haji yang ke-2 , saya tidak dilayani
dengan baik, saya tidak mendapatkan pelayanan yang sebagaimana mestinya
orang mencari kenyamanan dan kekhusu’an dalam beribadah. Alhamdulillahnya,
pada saat itu saya sudah berusaha dengan sangat keras untuk bias pergi haji yang
ke-2 tapi ternyata Allah tidak ridho, pada saat itu saya mnyerah pada Allah, dan
ini menjadi petunjuk bagi saya dari Allah, setelah peristiwa itu saya dihadiahkan
travel haji dan umroh ini. Disini ada misi Allah, ada tujuan baik dari Allah dan
saya bias melayani dengan sebaik-baiknya umat yang ingin beribadah ke Baitullah
baik haji maupun umroh. Saya niatkan itu, dan saya dimudahkan Allah diberi
jalan kemudahan dengan sarana tentunya saya beri travel saya itu dengan nama
PT. Mulia Utama yang artinya Mulia dari nama saya sendiri Muliawati dan Utama
itu artinya mengutamakan pelayanan untuk ibadah haji dan umroh.
2. Siapakah yang mengesahkan PT. Mulia Utama Tour? Kapan dan dimana?
Yang mengesahkan dari Departemen Kehakiman diJakarta letaknya pada
tanggal 30 Januari. Kenapa memilih tanggal 30 karena tanggal itu bertepatan
dimana saya dilahirkan oleh ibunda saya tercinta yang kini sudah tiada. Insya
Allah ada keberkahana disitu.
3. Pengurus dan pemegangan saham terbesar siapakah?
Saya sendiri, saya membangun dan mengelola dengan dibantu oleh para staf-staf
yang berkopenten dan dapat dipercaya. Dengan visi dan misi melayani orang,
memudahkan untuk beribadah ke tanah suci dengan harapan saya yang pertama
yaitu bias sering menuju baitullah (tempat dimana seluruh dunia bersujud,
beribadah kepada Allah SWT. Dan ka’bah menjadi washilah peribadatan umat
manusia seluruh dunia.
4. Apakah Planning dari PT. Mulia Utama Tour dalam segi program
kegiatan?
Planning dari program suatu egiatan, yaitu menjadikan travel yang terbaik
dengan atas izin Allah di Indonesia tentunya. Rencana tentu jama’ahnya banayk,
saya bias meraih pelayanan di Indonesia dengan pelayanan yang berbeda, dan
terbaik dari travel-travel lain. Kita lakukan Learning by Doing (sambil berjalan),
apa kekurangan kita, kita tutupi. Kita tambahkan kelebihannya. Menjadi kebaikan
untuk kita juga dan tidak menjadikan sombong. Kegiatan yang diinginkan
memberangkatkan 1bulan sekali umroh, dengan jama’ah ±300 orang target saya.
Kalau jama’ah haji ada waktunya ya,? Mudah-mudahan target saya ±500 orang
untuk jama’ah haji. Kalau sekarang saya 2 bulan sekali memberangkatkan ibadah
untuk jama’ah umroh.
5. Bagaimanakah unuk proses mendaftar?
Calon jama’ah yang berminat daftar dulu dan cukup membrikan uang
muka untuk umroh $ 1000, jadi 2 minggu sebelum pemberangkatan diadakan
pelunasan. Pada saat mendaftar proses pendaftaran, yang dikarenakan kondisi
keuangan Indonesia karena Ibadah umroh bukan hanya sekedar ibadah. Jadi, saya
memberikan kemudahan-kemudahan saja dengan harga yang lumayan terjangkau
untuk fasilitas yang baik untuk harga seperti itu. Dan harus mengikuti apa saja
keinginan pelanggan.
6. Apakah bentuk organisasi dalam kegiatannya?
Disini kami juga mempunyai majelis taklim, yaitu untuk memperkenalkan
travel yang saya bangun dimajelis taklim ini,dan saya juga mendatangi majelis-
majelis taklim yang ada agar travel ini bisa berkembang. Jadi kita,
mengembangkan sayapnya mungkin dari pihak marketignya, dan dari saya sendiri
saya berkoordinasi dengan majelis-majelis taklim terdekat.
7. Apakah pelaksanaan dari perencanaan sudah berjalan sesuai program yang
diadakan?
Pelaksanaan dalam kegiatan (program), alhamdulillah baik meskipun ada
kendala-kendala. Selama ini kita buat program kan sudah ada antisipasinya
terlebih dahulu dari A sampai Z. Dari pergi sampai pulang dengan Planning A,B
dan C. kalau A ga jalan pakai Plan B, kalau B ga jalan pakai plan C. Kalau ketiga-
tiganya tidak jalan berarti saya dikomplain orang.
8. Bagaimana tindak lanjut dari pengawasan? Jika terjadi ketidaksesuaian
antara perencanaan dan pelaksaan? Dan siapakah yang berperan penting
dalam kegiatan tersebut?
Tindak lanjut dari pengawasan; contoh masalah hotel, hotel, pesawat
disiapkan sebelum pemberangkatan 1 bulan. Masalah hotel kita ambil yang
setaraf, jarak dari hotel ke masjid yang kedua fasilitas (perlengkapan) itu yang
menjadi acuan kalau hotel, missal hotel bintang 5 harus nyari bintang 5 juga,
otomatis jaraknya juga tidak jauh dari masjid. Apakah standardnya bintang 5?
Paling minim bintang 4 dan apartemen. Yang berperan mengawasi biasanya
TourLeader . ada jama’ah keluar untuk beribadah tidak didampingi oleh pihak
penyelenggara, karena mereka disana ada Mutho’if perwakilan dari Jeddah.
Dalam pelaksanaan itu membimbing (Tour Gate). Kadang-kadang penanggung
jawab juga tidak tahu karena mereka tugasnya hanya membimbing. Pasti mereka
akan komplain di akarta atau perwakilan kita di Saudi. Jadi, koordinasinya ga
sama mutho’if ya sama Jakarta mengadunya.
WAWANCARA
Wawancara bersama jama’ah umroh Fauzi Abdullah Ali dan Anisyah
Alwi Fauzi
1. Bagaimana system pelayanan pada saat mendaftar?
Baik, karena saya telah mengenal Ibu Mulia wati dari kerabat saya yang
dahulu melaksanakan ibadah umroh lewat travel ini. Mendaftar menjadi lebih
mudah karena sudah kenal sebelumnya.
2. Bagaimana pelayanan dalam administrasi?
Baik juga, karena ada transparasi yang pas untuk melaksanakan ibadah
nan suci ini, saya diberi tahu apa-apa yang harus dibawa untuk kelengkapan
administrasi.
3. Bagaimana keadaaan situasi pelayanan yang diberikan dari segi
fasilitas yaitu hotel, catering, dll?
Untuk masalah fasilitas alhamdulillah disana bagus ya, tidak
mengecewakan. Waktu di Madinah menginap di Hotel Dallah Taiba yang
jaraknya dekat dengan Masjid Nabawi. Jadi jika saya ingin beristirahat langsung
pulang ke hotel, tapi biasa saya selalu berbarengan pergi ke masjid Nabawi
dengan didampingi oleh mutho’if maupun tidak sama sekali, untuk masalah
catering baik ya dan enak, karena masakan Indonesia, kami selalu makan bareng-
bareng sambil ngumpul-ngumpul, ngobrol-ngobrol sehabis makan bersama ada
pemberitahuan ziarah seperti makam Nabi, Makam baqi, Raudhah dll.
4. Pelaksanaan ibadah umroh dengan bimbingan yang baik atau tidak?
Karena ustad dan ustadzah mengerti sekali tentang cara ibadah jadi saya
tak susah untuk mengikuti ritual ibadah dari pagi hingga malam, mulai dari
berihram untuk melaksanakan umroh pertama hingga umroh yang ke dua yang
miqatnya di Jaronah. Setiap harinya juga ada materi-materi khusus, yaitu
memberikan cerita-cerita tentang sejarah dari mulai dating ke Madinah-Makkah
dan juga Jeddah. Tempat-tempat yang mustajab untuk berdo’a, jadinya, ya semua
berlomba-lomba untuk mendapat kekhusu’an beribadah.