evaluasi program sanitasi berbasis masyarakat (sanimas) di ... · •evaluasi terhadap program...
TRANSCRIPT
Evaluasi Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di
Kabupaten Kediri
Seminar Tugas Akhir:
Oleh: Adi Trisnawati (3308100115)
Dosen Pembimbing: Ir. Bowo Djoko Marsono, M.Eng
• Adanya program untuk mencapai target Millenium Goals Development (MDGs) pada tahun 2015 dalam bidang sanitasi berbasis masyarakat.
• Kabupaten Kediri merupakan salah satu daerah yang menerima fasilitas sanitasi berupa IPAL/MCK/sistem perpipaan komunal sanitasi.
• Perlunya dilakukan pemantauan terhadap fasilitas yang telah dibangun untuk menjaga keberlanjutan dan mengetahui tingkat keefektifan program sanitasi tersebut.
Latar Belakang
• Bagaimana kondisi fisik sarana-prasarana MCK++ di Kota Kediri?
• Bagaimana efisiensi IPAL terhadap kualitas air limbah yang dihasilkan ditinjau dari kadar BOD, TSS, dan T. Coli yang terkandung pada efluen IPAL?
• Bagaimana manfaat pembangunan sarana-prasarana sanitasi terhadap masyarakat?
• Bagaimana operasi dan pemeliharaan MCK++ tersebut?
• Bagaimana hasil pelaksanaan program SANIMAS 2008-2009 di Kota Kediri?
Rumusan Masalah
• Mengidentifikasi kondisi fisik sarana-prasarana MCK++ di Kota Kediri.
• Menentukan efisiensi kadar BOD, TSS, dan T.coli dari efluen IPAL.
• Mengidentifikasi manfaat fasilitas sanitasi terhadap masyarakat.
• Mengidentifikasi operasi dan pemeliharaan dari MCK++.
• Menilai program SANIMAS yang telah diterapkan di Kota Kediri.
Tujuan Penelitian
Lokasi penelitian adalah wilayah di Kota Kediri yang telah memperoleh fasilitas sanitasi dari pemerintah pada tahun 2008-2009 meliputi:
• RT 8 RW 1, Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota
• RT 19 RW 7 Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren
• Pondok Pesantren HM Ceria, Jl. KH Abdul Karim RT 1 RW 1, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto
• Pondok Pesantren Lirboyo Induk, Jl. KH Abdul Karim, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto
• Pondok Pesantren Haji Ya’kub, Jl. KH Abdul Karim RT 2 RW 1, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto
Ruang Lingkup
• Parameter BOD dan TSS yang digunakan berdasarkan baku mutu air limbah domestik pada Keputusan Menteri LH No. 112 Tahun 2003. Sedangkan parameter T. coli berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492 Tahun 2010.
• Evaluasi terhadap program SANIMAS yang ditinjau dari aspek teknis, pemanfaatan, keuangan, dan pengelolaan.
• Waktu penelitian selama bulan Maret-Mei 2012.
• Pengujian kadar BOD, TSS, dan T. coli dilakukan di laboratorium Teknik Lingkungan ITS.
Cont.
Manfaat yang dapat diambil setelah penelitian ini yaitu mendapatkan informasi mengenai keefektifan program SANIMAS tahun 2008-2009 yang telah diterapkan di lapangan ditinjau dari aspek teknis, pemanfaatan, pengelolaan, dan keuangan.
Manfaat
Kerangka Metode Penelitian TEORI
1. Adanya Millenium Development Goals
(MDGs) yang harus dipenuhi pada tahun
2015 tentang sanitasi berbasis masyarakat.
2. Pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air menurut PP No. 82 Tahun
2001.
3. Adanya baku mutu efluen air limbah yang
harus dipenuhi menurut KepMen LH No.
112 Tahun 2003 dan PerMenKes No. 492
Tahun 2010.
4. .Program SANIMAS tahun 2008-2009
REALITA
1. Adanya kesadaran masyarakat
untuk memperbaiki perilaku
dengan mengajukan
pembangunan sanitasi.
2. Belum adanya tinjauan terhadap
program sanitasi yang telah
dilakukan.
IDE PENELITIAN
Evaluasi Progran Sanitasi Berbasis Masyarakat
(SANIMAS) di Kabupaten Kediri
A
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi fisik sarana-prasarana MCK++ di Kota Kediri?
2. Bagaimana efisiensi IPAL terhadap kualitas air limbah yang dihasilkan ditinjau dari kadar BOD, TSS, dan
T.coli yang terkandung pada influen dan efluen?
3. Bagaimana manfaat pembangunan sarana-prasarana sanitasi terhadap masyarakat ?
4. Bagaimana operasi dan pemeliharaan MCK++ tersebut?
5. Bagaimana hasil pelaksanaan program SANIMAS 2008-2009 di Kota Kediri?
STUDI PUSTAKA
1. Textbook,
2. Peraturan perundangan,
3. Jurnal
METODE PENGUMPULAN DATA
1. Pengumpulan Data Primer
2. Pengumpulan Data Sekunder
ANALISA DAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
METODE EVALUASI
1. Pembobotan dan Scoring
2. Penilaian
Lokasi Penerima Program SANIMAS Tahun Anggaran 2008-2009 dan Tekonologi IPAL yang digunakan di Kota Kediri
Lokasi Alamat Teknologi IPAL
1 RT 8 RW 1 Kelurahan Semampir Kecamatan
Kota Septic Tank
2 RT 19 RW 7 Kelurahan Banaran Kecamatan
Pesantren
Biodigester + buffle reactor +
anaerobic filter
3 PP HM Ceria Jl. KH Abdul Karim RT 1 RW 1
Kelurahan Lirboyo Kecamatan Mojoroto
Biodigester + buffle reactor +
anaerobic filter
4 PP Lirboyo Induk Jl. KH Abdul Karim Kelurahan
Lirboyo Kecamatan Mojoroto
Biodigester + buffle reactor +
anaerobic filter
5 PP Haji Ya'kub Jl. KH Abdul Karim RT 2 RW 1
Kelurahan Lirboyo Kecamatan Mojoroto
Biodigester + buffle reactor +
anaerobic filter
Detail Engineering Design IPAL Fasilitas Sanitasi PP HM Ceria
Kondisi Fisik Bangunan Fasilitas Sanitasi di Kota Kediri
Lokasi Tahun
Anggaran
IDENTITAS KSM/MCK KOMPONEN MCK++
Nama
KSM
Kontak
person
Jumlah
Pengguna
(jwa/KK)
Rencana
Jumlah
Pengguna
(jwa/KK)
Realisasi
Sarana
yang
dibangun
(Perpipaan/
MCK++/Ko
mbinasi)
Jml.
sambung
an
rumah
Bak
Kontrol
(semen/
besi)
Jml.
Kamar
mandi
Jml.
Kamar
mandi
yg
digunak
an
Jml.
WC
Jml. WC
digunaka
n
Tempat
cuci
(Jumlah
kran/dig
unakan/t
dk)
1 2008 Ponidi - - 15 KK MCK++ 0 semen 2 2 2 2 tidak ada
2 2009 Agus
Subowo
08533522
3313 - - MCK++ 0 semen 2 1 5 5
1/diguna
kan
3 2008
M.
Mukhtar
Gaurap
08565563
3990 450 jiwa 615 jiwa MCK++ 0 semen 8 8 8 8
1/tidak
digunaka
n
4 2008
Abdul
Muis
Manan
- - - MCK++ 0 semen 8 0 8 0 tidak ada
5 2008 M. Fitoni 0354-
772118 450 jiwa 450 jiwa MCK++ 0 semen 1 0 10 10 tidak ada
Kondisi Fisik Bangunan Fasilitas Sanitasi di Kelurahan Semampir
Kondisi Fisik Bangunan Fasilitas Sanitasi di Kelurahan Banaran
Kondisi Fisik Bangunan Fasilitas Sanitasi di PP HM Ceria
Kondisi Fisik Bangunan Fasilitas Sanitasi di PP Lirboyo Induk
Kondisi Fisik Bangunan Fasilitas Sanitasi di PP Haji Ya’qub
Hasil Identifikasi Kondisi IPAL dan Perpipaan MCK++ di Kota Kediri
Lokasi
KOMPONEN IPAL
Kondisi perpipaan
(baik/bocor/rusak)
Kondisi Septic Tank
(baik/bocor/rusak)
Kondisi
Digester
(baik/bocor/rus
ak)
Kondisi
Peralatan
Produksi
Gas
BioGas
(digunakan/
Tdk
digunakan)
Kondisi
ABR
Sudah
disedot brp
kali
1 baik baik - - - - belum
2 baik - baik baik tidak
digunakan baik belum
3 baik - baik baik digunakan baik belum
4 baik - bocor tidak
digunakan
tidak
digunakan
tidak
digunakan belum
5 baik - baik baik digunakan baik
1x (dibagian
manhole
depan KM
yang
tersumbat)
Kondisi Pengelolaan Keuangan Fasilitas Sanitasi di Kota Kediri
Lokasi
Keuangan
Jenis Iuran
(perbulan/ per
kedatangan)
Bentuk Laporan
Keuangan
Transparansi laporan
keuangan (ada/tidak)
1 7.500/bln/KK buku laporan tidak ada
2 - tidak ada tidak ada
3 - tidak ada tidak ada
4 - tidak ada -
5 - tidak ada tidak ada
Dokumentasi Laporan Keuangan MCK++ di Kelurahan Semampir
Isi Pengelolaan Kelembagaan Fasilitas Sanitasi di Kota Kediri
Lokasi
Kelembagaan
KSM Berfungsi
(ada
rapat/program)
Pertemuan
rutin
(ada/tidak ada)
Pengurus
MCK++
(ada/tidak ada)
Jumlah
pengurus
1 tidak berfungsi tidak ada ada 1 (dibantu
istri)
2 berfungsi tidak ada ada 1
3 berfungsi tidak ada ada semua santri
4 tidak berfungsi tidak ada tidak ada -
5 berfungsi tidak ada ada seksi
kebersihan
Kinerja IPAL SANIMAS di Kota Kediri
Lokasi
INLET IPAL OUTLET IPAL EFISIENSI
BOD
(mg/L)
TSS
(mg/L)
T. Coli
(MPN)
BOD
(mg/L)
TSS
(mg/L)
T. Coli
(MPN)
BOD
(%) TSS (%)
T. Coli
(%)
1 - - - - - - - - -
2 32200 58000 3 x 109 220 380 22 x 104 99,32 99,34 99,99
3 166950 390330 14 x 1010 140 68 9 x 107 99,92 99,98 99,94
4 - - - - - - - - -
5 65600 238900 16 x 109 90 36 16 x 105 99,86 99,98 99,99
Kesinambungan dan Manfaat Program SANIMAS di Kota Kediri
Lokasi
Pemasukan Dana MCK++ Pengeluaran Dana
MCK++
Struktur
Kepengurusan
(lengkap/tidak)
Jumlah
Pengguna
(lebih/kurang
/sama dg
rencana)
Perubahan
Perilaku
Masyarakat
(ada/tidak) Sumber Jumlah Untuk Jumlah
1 Iuran tiap bulan 112.500/bulan perawatan 50.000 tidak lengkap - ada
2 dari Ketua RT 50.000/bulan perawatan - tidak lengkap - ada
3
diambil dari dana
operasional pondok
pesantren
kondisional perawatan - lengkap lebih dari
rencana tidak ada
4 - - - - tidak lengkap - tidak ada
5
diambil dari dana
operasional pondok
pesantren
1.200.000/tahun perawatan - lengkap sama dengan
rencana tidak ada
Penilaian Program SANIMAS di Kelurahan Semampir
No Indikator Penilaian Bobot Score Nilai Sub Indikator
Bobot Indikator
Nilai Indikator
I. Aspek Teknis 25% 1.00
1.1 Kondisi fisik sarana-prasarana di sumber limbah IPAL Komunal/MCK Plus 0.50 4 2.00
(Kamar mandi, jamban/wc, tempat cuci, tempat cuci tangan, bak penangkap lemak, dapur)
1.2 Kondisi fisik pemipaan/sistern penyaluran untuk komunal perpipaan (bak 0.50 4 2.00
kontrol, pemipaan tersier, sekunder, dan pemipaan utama)
JUMLAH 1.00 4.00
II. Aspek Pemanfaatan 25% 0.75
2.1 Prosentase jumlah Penggunaan terhadap rencana 1.00 3 3.00
JUMLAH 1.00 3.00
III. Aspek Keuangan 25% 0.88
3.1 luran/biaya untuk Operasional & Perawatan 0.5 4 2.00
3.2 Laporan keuangan bulanan 0.5 3 1.50
JUMLAH 1.00 3.50
IV. Aspek Kelembagaan 25% 0.33
3.1 Struktur pengurus KSM 0.33 2 0.67
3.2 Operator lPAL SANIMAS 0.33 1 0.33
3.3 Pertemuan rutin KSM dan Pengguna 0.33 1 0.33
JUMLAH 1.00 1.33 100% 2.96
Penilaian Program SANIMAS di Kelurahan Banaran
No Indikator Penilaian Bobot Score Nilai Sub Indikator
Bobot Indikator
Nilai Indikator
I. Aspek Teknis 25% 1.25
1.1 Kondisi fisik sarana-prasarana di sumber limbah IPAL Komunal/MCK Plus 0.33 5 1.67
(Kamar mandi, jamban/wc, tempat cuci, tempat cuci tangan, bak penangkap lemak, dapur)
1.2 Kondisi fisik pemipaan/sistern penyaluran untuk komunal perpipaan (bak 0.33 5 1.67
kontrol, pemipaan tersier, sekunder, dan pemipaan utama)
1.3 Efisiensi Penyisihan Konsentrasi BOD di IPAL 0.33 5 1.67
JUMLAH 1.00 5.00
II. Aspek Pemanfaatan 25% 0.25
2.1 Prosentase jumlah Penggunaan terhadap rencana 0.50 1 0.50
2.2 Pemanfaatan Biogas 0.50 1 0.50
JUMLAH 1.00 1.00
III. Aspek Keuangan 25% 0.25
3.1 luran/biaya untuk Operasional & Perawatan 0.5 1 0.50
3.2 Laporan keuangan bulanan 0.5 1 0.50
JUMLAH 1.00 1.00
IV. Aspek Kelembagaan 25% 0.33
3.1 Struktur pengurus KSM 0.33 2 0.67
3.2 Operator lPAL SANIMAS 0.33 1 0.33
3.3 Pertemuan rutin KSM dan Pengguna 0.33 1 0.33
JUMLAH 1.00 1.33 100% 2.08
Penilaian Program SANIMAS di PP HM Ceria
No Indikator Penilaian Bobot Score Nilai Sub Indikator
Bobot Indikator
Nilai Indikator
I. Aspek Teknis 25% 1.08
1.1 Kondisi fisik sarana-prasarana di sumber limbah IPAL Komunal/MCK Plus 0.33 4 1.33
(Kamar mandi, jamban/wc, tempat cuci, tempat cuci tangan, bak penangkap lemak, dapur)
1.2 Kondisi fisik pemipaan/sistern penyaluran untuk komunal perpipaan (bak 0.33 4 1.33
kontrol, pemipaan tersier, sekunder, dan pemipaan utama)
1.3 Efisiensi Penyisihan Konsentrasi BOD di IPAL 0.33 5 1.67
JUMLAH 1.00 4.33
II. Aspek Pemanfaatan 25% 1.25
2.1 Prosentase jumlah Penggunaan terhadap rencana 0.50 5 2.50
2.2 Pemanfaatan Biogas 0.50 5 2.50
JUMLAH 1.00 5.00
III. Aspek Keuangan 25% 0.25
3.1 luran/biaya untuk Operasional & Perawatan 0.5 1 0.50
3.2 Laporan keuangan bulanan 0.5 1 0.50
JUMLAH 1.00 1.00
IV. Aspek Kelembagaan 25% 0.58
3.1 Struktur pengurus KSM 0.33 5 1.67
3.2 Operator lPAL SANIMAS 0.33 1 0.33
3.3 Pertemuan rutin KSM dan Pengguna 0.33 1 0.33
JUMLAH 1.00 2.33 100% 3.17
Penilaian Program SANIMAS di PP Lirboyo
No Indikator Penilaian Bobot Score Nilai Sub Indikator
Bobot Indikator
Nilai Indikator
I. Aspek Teknis 25% 0.50
1.1 Kondisi fisik sarana-prasarana di sumber limbah IPAL Komunal/MCK Plus 0.33 3 1.00
(Kamar mandi, jamban/wc, tempat cuci, tempat cuci tangan, bak penangkap lemak, dapur)
1.2 Kondisi fisik pemipaan/sistern penyaluran untuk komunal perpipaan (bak 0.33 3 1.00
kontrol, pemipaan tersier, sekunder, dan pemipaan utama)
1.3 Efisiensi Penyisihan Konsentrasi BOD di IPAL 0.33 0 0.00
JUMLAH 1.00 2.00
II. Aspek Pemanfaatan 25% 0.25
2.1 Prosentase jumlah Penggunaan terhadap rencana 0.50 1 0.50
2.2 Pemanfaatan Biogas 0.50 1 0.50
JUMLAH 1.00 1.00
III. Aspek Keuangan 25% 0.25
3.1 luran/biaya untuk Operasional & Perawatan 0.5 1 0.50
3.2 Laporan keuangan bulanan 0.5 1 0.50
JUMLAH 1.00 1.00
IV. Aspek Kelembagaan 25% 0.25
3.1 Struktur pengurus KSM 0.33 1 0.33
3.2 Operator lPAL SANIMAS 0.33 1 0.33
3.3 Pertemuan rutin KSM dan Pengguna 0.33 1 0.33
JUMLAH 1.00 1.00 100% 1.25
Penilaian Program SANIMAS di PP Haji Ya’qub
No Indikator Penilaian Bobot Score Nilai Sub Indikator
Bobot Indikator
Nilai Indikator
I. Aspek Teknis 25% 1.08
1.1 Kondisi fisik sarana-prasarana di sumber limbah IPAL Komunal/MCK Plus 0.33 4 1.33
(Kamar mandi, jamban/wc, tempat cuci, tempat cuci tangan, bak penangkap lemak, dapur)
1.2 Kondisi fisik pemipaan/sistern penyaluran untuk komunal perpipaan (bak 0.33 4 1.33
kontrol, pemipaan tersier, sekunder, dan pemipaan utama)
1.3 Efisiensi Penyisihan Konsentrasi BOD di IPAL 0.33 5 1.67
JUMLAH 1.00 4.33
II. Aspek Pemanfaatan 25% 1.13
2.1 Prosentase jumlah Penggunaan terhadap rencana 0.50 4 2.00
2.2 Pemanfaatan Biogas 0.50 5 2.50
JUMLAH 1.00 4.50
III. Aspek Keuangan 25% 0.25
3.1 luran/biaya untuk Operasional & Perawatan 0.5 1 0.50
3.2 Laporan keuangan bulanan 0.5 1 0.50
JUMLAH 1.00 1.00
IV. Aspek Kelembagaan 25% 0.58
3.1 Struktur pengurus KSM 0.33 5 1.67
3.2 Operator lPAL SANIMAS 0.33 1 0.33
3.3 Pertemuan rutin KSM dan Pengguna 0.33 1 0.33
JUMLAH 1.00 2.33 100% 3.04
Hasil Penilaian Program SANIMAS Tahun Anggaran 2008-2009 di Kota Kediri
Lokasi Nilai Kategori
RT 8 RW 1 Kelurahan Semampir Kecamatan
Kota 2.96 C (cukup)
RT 19 RW 7 Kelurahan Banaran Kecamatan
Pesantren 2.08 C (cukup)
PP HM Ceria Jl. KH Abdul Karim RT 1 RW 1
Kelurahan Lirboyo Kecamatan Mojoroto 3.17 B (baik)
PP Lirboyo Induk Jl. KH Abdul Karim Kelurahan
Lirboyo Kecamatan Mojoroto 1.25 D (buruk)
PP Haji Ya'kub Jl. KH Abdul Karim RT 2 RW 1
Kelurahan Lirboyo Kecamatan Mojoroto 3.04 B (baik)
Permasalahan & Rekomendasi
1. Permasalahan & Rekomendasi MCK++ di Kelurahan Semampir
Permasalahan Rekomendasi
kurangnya sosialisasi tentang pemeliharaan dan perawatan MCK++
pihak KSM memberikan sosialisasi tentang Program SANIMAS kepada pengguna
tidak ada KSM yang bertanggung jawab terhadap MCK++
membentuk KSM yang baru untuk mengontrol sistem sanitasi
pipa penyalur grey water terlalu kecil sehingga sering tersumbat mengganti pipa dengan ukuran yang lebih besar
bak kontrol tertutup paving ditutup seng agar dapat dibuka untuk melihat kondisi IPAL
tidak ada transparansi laporan keuangan sehingga masyarakat bertanya-tanya untuk apa iuran bulanan itu
sebaiknya laporan diserahkan KSM dan KSM yang akan menyampaikannya melalui pertemuan yang diadakan secara rutin
kondisi MCK++ agak kotor dan berlumut mengadakan kerja bakti atau pengurus merawat MCK++ dengan lebih baik
terdapat 2 penyaluran air limbah pipa penyaluran dijadikan satu dan disalurkan ke IPAL
Cont. Permasalahan & Rekomendasi
2. Permasalahan & Rekomendasi MCK++ di Kelurahan Banaran
Permasalahan Rekomendasi
lokasi kurang strategis sehingga tidak ada pengguna tetap
tidak ada KSM yang bertanggung jawab terhadap MCK++
membentuk KSM yang baru untuk mengontrol sistem sanitasi
tidak ada operator yang dapat mengoperasikan IPAL
mempekerjakan operator untuk mengontrol MCK++
biogas yang dihasilkan tidak dimanfaatkan mewadahi biogas ke dalam tabung gas kemudian menjualnya
terdapat 2 penyaluran air limbah pipa penyaluran dijadikan satu dan disalurkan ke IPAL
effluen tinggi (melebihi baku muti)
melakukan pengurasan lumpur dan pemanfaatan biogas, Memanfaatkan untuk pertanian atau peternakan ikan dengan melewatkan air efluen pada wetland karena lokasi sanitasi berdekatan dengan area pertanian.
Cont. Permasalahan & Rekomendasi
3. Permasalahan & Rekomendasi MCK++ di PP HM Ceria
Permasalahan Rekomendasi
terdapat 2 penyaluran air limbah pipa penyaluran dijadikan satu dan disalurkan ke IPAL
tidak ada operator yang dapat mengoperasikan IPAL
mempekerjakan operator untuk mengontrol MCK++
tidak ada laporan keuangan secara khusus untuk MCK++
Bendahara KSM membuat laporan keuangan
MCK++ tidak diperbolehkan untuk mandi melakukan sosialisasi tentang MCK++ sehingga semua tahu bahwa MCK++ boleh untuk mandi
kurangnya sosialisasi tentang pemeliharaan dan perawatan MCK++
melakukan sosialisasi tentang perawatan dan pemeliharaan MCK++
Efluen air limbah melebihi baku mutu Melakukan pengurasan terhadap IPAL secara berkala
Cont. Permasalahan & Rekomendasi
4. Permasalahan & Rekomendasi MCK++ di PP Lirboyo Induk
Permasalahan Rekomendasi
tidak memanfaatkan fasilitas sanitasi yang telah dibangun
melaporkan kepada pemerintah terkait tentang permasalahan yang dihadapi. Bila tidak ada tanggapan, merenovasi sendiri dengan meminta bantuan para ahli
Cont. Permasalahan & Rekomendasi
5. Permasalahan & Rekomendasi MCK++ di PP Haji Ya’qub
Permasalahan Rekomendasi
terdapat 2 penyaluran air limbah pipa penyaluran dijadikan satu dan disalurkan ke IPAL
tidak ada operator yang dapat mengoperasikan IPAL
mempekerjakan operator untuk mengontrol MCK++
tidak ada laporan keuangan secara khusus untuk MCK++ Bendahara KSM membuat laporan keuangan
MCK++ tidak diperbolehkan untuk mandi melakukan sosialisasi tentang MCK++ sehingga semua tahu bahwa MCK++ boleh untuk mandi
kurangnya sosialisasi tentang pemeliharaan dan perawatan MCK++
melakukan sosialisasi tentang perawatan dan pemeliharaan MCK++
Studi Kelayakan Studi kelayakan Program SANIMAS periode tahun anggaran 2008-2009 berdasarkan pada keberlanjutan program dan pemilihan lokasi terkait pencapaian target MDGs.
• Keberlanjutan Program SANIMAS 1. Tepat dalam menentukan lokasi penerima fasilitas sanitasi. Pemilihan lokasi dipilih
berdasarkan permintaan dan kebutuhan masyarakat. 2. Perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat paham peran dan tanggung jawabnya
terhadap Program SANIMAS. 3. Perlu dilakukan pemantauan secara berkala agar segera tahu apabila ada kerusakan
pada fasilitas sanitasi sehingga dapat segera ditangani
• Pemilihan Lokasi 1. Lokasi fasilitas sanitasi yang berada di Kelurahan Semampir sangat efektif dalam
mengurangi warga yang buang air besar di Sungai Brantas. Karena kebanyakan warga RT 8 RW 1 Kel. Semampir tidak mempunyai fasilitas sanitasi pribadi. Tetapi, warga RT 8 tidak mengetahui apapun mengenai pembangunan maupun pengoperasian fasilitas sanitasi.
2. Fasilitas sanitasi di Kelurahan Banaran kurang efektif karena jauh dari permukiman penduduk. Lagipula, kebanyakan warga Banaran telah memiliki fasilitas sanitasi pribadi.
3. pemilihan pondok pesantren sebagai penerima Program SANIMAS dinilai sangat tidak tepat karena setiap pondok pesantren memiliki fasilitas sanitasi sendiri. Disamping itu, ada dana dari wali santri yang dapat digunakan untuk membangun fasilitas sanitasi dalam podok tersebut.
• Kondisi fisik fasilitas sanitasi rata-rata dalam keadaan baik dan terawat walaupun hanya MCK++ di Kelurahan Banaran yang perawatannya sesuai panduan OM.
• Efisiensi kadar BOD, TSS, dan Total Coliform IPAL di Kelurahan Banaran, PP HM ceria, dan PP Haji Ya’qub bernilai lebih dari 90%. Tetapi efluen BOD di IPAL MCK++ PP HM Ceria dan Kelurahan Banaran melebihi baku mutu pada KepMen LH no. 112 tahun 2003 (BOD = 100 mg/L)
• Manfaat fasilitas sanitasi pada masing-masing lokasi adalah sebagai berikut:
1. Kelurahan Semampir: Jumlah pengguna menurun tetapi sangat efektif dalam mengurangi jumlah warga yang buang air besar di Sungai Brantas.
2. Kelurahan Banaran: mengurangi warga yang buang air besar di sembarang tempat.
3. Fasilitas sanitasi tidak memberikan pengaruh yang besar bila ditinjau dari aspek manfaat karena pondok pesantren telah menyediakan fasilitas sanitasi.
Kesimpulan
• Operasi dan pemeliharaan fasilitas sanitasi di setiap lokasi dinilai kurang karena pengurus kurang informasi mengenai MCK++ yang telah dibangun.
• Penilaian sanimas pada masing-masing lokasi adalah:
1. Di Kelurahan Semampir bernilai C (Cukup)
2. Di Kelurahan Banaran bernilai C (Cukup)
3. Di pondo Pesantren HM Ceria bernilai B (Baik)
4. Di Pondok Pesantren Lirboyo Induk bernilai D (Buruk)
5. Di Pondok Pesantren Haji Ya’qub bernilai B (Baik)
Cont. Kesimpulan
• Meneliti pengaruh fasilitas sanitasi terhadap kesehatan pengguna MCK++.
• Melakukan penelitian pengemasan biogas yang dihasilkan pada proses Bio-Digester.
Saran