failure to thrive

37
GAGAL TUMBUH (FAILURE TO THRIVE) DISUSUN OLEH: SYARAFINA RAIHAN 1102010275 YOELANDA PPUTRI 1102010296 PEMBIMBING: dr. DANI KURNIA, Sp.A

Upload: uliza-nur-aini

Post on 19-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

jbjhjvxjahvcjhvsdc

TRANSCRIPT

Page 1: Failure to Thrive

GAGAL TUMBUH(FAILURE TO THRIVE)

DISUSUN OLEH:

SYARAFINA RAIHAN 1102010275YOELANDA PPUTRI 1102010296

PEMBIMBING:dr. DANI KURNIA, Sp.A

Page 2: Failure to Thrive

STATUS PASIEN

IDENTITAS

Nama: LN

Umur: 12 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat: Kedongdong

Mauk RS : 28 Okt 2014

Tgl. Diperiksa : 29 Okt 2014

Nama Ayah : SD

Umur: 36 tahun

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Kuli Bangunan

Nama Ibu : AT

Umur: 33 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah

Tangga

Page 3: Failure to Thrive

Pasien (usia 12 tahun) datang ke IGD RSUD Arjawinangun pada tanggal 28 Oktober 2014 dengan keluhan demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan tiba-tiba, terus menerus, dan terutama pada malam hari tanpa disertai menggigil, batuk, dan sesak nafas. Selain demam, pasien juga mengeluh nyeri ulu hati dan mual. Nyeri dirasakan hilang timbul dan tidak menjalar. Tidak ada keluhan muntah. Tidak ada keluhan mimisan, gusi berdarah, maupun buang air besar berwarna hitam. Tidak ada keluhan nyeri otot dan nyeri sendi. Pasien belum BAB sejak 3 hari yang lalu, sedangkan BAK tidak ada keluhan.

Pasien (usia 12 tahun) datang ke IGD RSUD Arjawinangun pada tanggal 28 Oktober 2014 dengan keluhan demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan tiba-tiba, terus menerus, dan terutama pada malam hari tanpa disertai menggigil, batuk, dan sesak nafas. Selain demam, pasien juga mengeluh nyeri ulu hati dan mual. Nyeri dirasakan hilang timbul dan tidak menjalar. Tidak ada keluhan muntah. Tidak ada keluhan mimisan, gusi berdarah, maupun buang air besar berwarna hitam. Tidak ada keluhan nyeri otot dan nyeri sendi. Pasien belum BAB sejak 3 hari yang lalu, sedangkan BAK tidak ada keluhan.

ANAMNESIS

Keluhan utama: DemamKeluhan utama: Demam

Page 4: Failure to Thrive

Ibu pasien mengatakan belum memeriksakan ke dokter dan memberikan obat apapun untuk menurunkan demam anaknya. Saat lahir berat badan anaknya adalah 3700 gram, namun saat ditimbang di IGD saat ini berat badan anaknya 11 kg. Ibu pasien mengatakan jarang sekali menimbang berat badan anaknya.

Ibu pasien mengatakan belum memeriksakan ke dokter dan memberikan obat apapun untuk menurunkan demam anaknya. Saat lahir berat badan anaknya adalah 3700 gram, namun saat ditimbang di IGD saat ini berat badan anaknya 11 kg. Ibu pasien mengatakan jarang sekali menimbang berat badan anaknya.

Setelah dirawat selama 2 hari di Ruang Anak RSUD Arjawinangun, berat badan pasien tidak mengalami perubahan, karena pasien tetap tidak mau makan, namun keluhan demam sudah tidak ada lagi.

Setelah dirawat selama 2 hari di Ruang Anak RSUD Arjawinangun, berat badan pasien tidak mengalami perubahan, karena pasien tetap tidak mau makan, namun keluhan demam sudah tidak ada lagi.

Tidak ada riwayat alergi di keluarga pasien. Pasien tidak mengalami batuk berulang, ataupun kontak dengan penderita penyakit paru. Selama hamil, ibu dan ayah pasien sehat dan tidak mengalami sakit serius. Riwayat minum obat-obatan, alkohol, dan merokok disangkal oleh kedua orang tua pasien.

Tidak ada riwayat alergi di keluarga pasien. Pasien tidak mengalami batuk berulang, ataupun kontak dengan penderita penyakit paru. Selama hamil, ibu dan ayah pasien sehat dan tidak mengalami sakit serius. Riwayat minum obat-obatan, alkohol, dan merokok disangkal oleh kedua orang tua pasien.

Page 5: Failure to Thrive

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga tidak ada yang memiliki gejala penyakit yang sama dengan pasien.

Riwayat Penyakit dahulu

Pasien sering muntah sehabis disusui dan mencret berwarna kuning cair sejak lahir. 

Riwayat Penyakit dahulu

Pasien sering muntah sehabis disusui dan mencret berwarna kuning cair sejak lahir. 

Silsilah/Ikhtisar keturunan

Page 6: Failure to Thrive

Riwayat KehamilanKehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan dan merupakan kehamilan pertama. Ibu tidak pernah mengalami sakit yang serius selama hamil. Riwayat minum alkohol dan merokok disangkal. Ibu memeriksakan kehamilannya di bidan cukup teratur. Ibu pasien memiliki riwayat preeklampsia (140/100) saat hamil. 

Riwayat KehamilanKehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan dan merupakan kehamilan pertama. Ibu tidak pernah mengalami sakit yang serius selama hamil. Riwayat minum alkohol dan merokok disangkal. Ibu memeriksakan kehamilannya di bidan cukup teratur. Ibu pasien memiliki riwayat preeklampsia (140/100) saat hamil. 

Riwayat PersalinanPasien lahir SC atas indikasi CPD. Pasien lahir cukup bulan di Rumah Sakit, langsung menangis, berat lahir 3700 gram, panjang lahir 50 cm. 

Riwayat PersalinanPasien lahir SC atas indikasi CPD. Pasien lahir cukup bulan di Rumah Sakit, langsung menangis, berat lahir 3700 gram, panjang lahir 50 cm. 

Riwayat Sosial EkonomiPekerjaan Ayah kuli bangunanKesan ekonomi kurang. 

Riwayat Sosial EkonomiPekerjaan Ayah kuli bangunanKesan ekonomi kurang. 

Riwayat Pasca LahirTidak ada keluhanRiwayat Pasca LahirTidak ada keluhan

Page 7: Failure to Thrive

Riwayat Makanan

Ibu pasien mengatakan sejak anaknya lahir ibu tidak memberikan ASI melainkan susu formula karena ASI tidak keluar. Saat usia 6 bulan pasien sudah diberikan makanan tambahan berupa bubur susu, biscuit, serta pisang. Kurang dari 1 tahun pasien sudah bisa makan makanan biasa. Ibu mengaku anaknya cenderung malas makan, sehingga ibu cenderung memberikan mie instan ataupun jajanan ringan agar anaknya mau makan.

Page 8: Failure to Thrive

PERKEMBANGAN ANAKPERKEMBANGAN ANAK

Page 9: Failure to Thrive

Riwayat imunisasi Dasar dan Ulangan

BCG : -

Hepatitis B : -

DPT : -

Polio : -

Campak : -

Kesan : Ibu pasien tidak tahu mengenai imunisasi

yang telah diterima oleh pasien

Riwayat imunisasi Dasar dan Ulangan

BCG : -

Hepatitis B : -

DPT : -

Polio : -

Campak : -

Kesan : Ibu pasien tidak tahu mengenai imunisasi

yang telah diterima oleh pasien

Page 10: Failure to Thrive

Keadaan Umum : tampak sakit sedangKesadaran : Compos MentisStatus Gizi : CukupVital Sign :

Frekuensi nadi : 100 x/menitFrekuensi napas : 28 x/menitSuhu : 38,10 CTekanan darah : 90/60mmHg

Keadaan Umum : tampak sakit sedangKesadaran : Compos MentisStatus Gizi : CukupVital Sign :

Frekuensi nadi : 100 x/menitFrekuensi napas : 28 x/menitSuhu : 38,10 CTekanan darah : 90/60mmHg

PEMERIKSAAN FISIK

Page 11: Failure to Thrive

STATUS GIZI

Klinis : tampak kurus, tidak edema

AntropometrisBerat Badan (BB) : 11 kg Tinggi/Panjang Badan(TB/PB) : 96 cmLingkar kepala : 49,5 cmLingkar lengan atas : 15 cm

(LiLA/U = < -3 SD )BB/U : < -3 SDTB/U : < -3 SDBB/TB : < -3 SDBMI : 11,95

Klinis : tampak kurus, tidak edema

AntropometrisBerat Badan (BB) : 11 kg Tinggi/Panjang Badan(TB/PB) : 96 cmLingkar kepala : 49,5 cmLingkar lengan atas : 15 cm

(LiLA/U = < -3 SD )BB/U : < -3 SDTB/U : < -3 SDBB/TB : < -3 SDBMI : 11,95

Simpulan status gizi: Gizi BurukSimpulan status gizi: Gizi Buruk

Page 12: Failure to Thrive

Kulit : tidak ada hematom, tidak terdapat mottling, dan tidak ikterik.

Kepala : Tidak ada deformitas, rambut hitam, tidak mudah dicabut.

 Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat

isokor, reflek cahaya langsung dan tidak langsung positif.

 Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, trakea berada

ditengah, tiroid tidak membesar.

 Telinga : Normal, tidak terdapat serumen.

 Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada penapasan cuping

hidung.

 Tenggorok : Faring tidak hiperemis, tonsil t1- t1, tidak ada perdarahan

dan sekret.

 Mulut : Tidak terdapat karies dentis, gusi tidak hipertrofi, tidak ada

perdarahan, lidah tidak makroglosia.

Kulit : tidak ada hematom, tidak terdapat mottling, dan tidak ikterik.

Kepala : Tidak ada deformitas, rambut hitam, tidak mudah dicabut.

 Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat

isokor, reflek cahaya langsung dan tidak langsung positif.

 Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, trakea berada

ditengah, tiroid tidak membesar.

 Telinga : Normal, tidak terdapat serumen.

 Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada penapasan cuping

hidung.

 Tenggorok : Faring tidak hiperemis, tonsil t1- t1, tidak ada perdarahan

dan sekret.

 Mulut : Tidak terdapat karies dentis, gusi tidak hipertrofi, tidak ada

perdarahan, lidah tidak makroglosia.

PEMERIKSAAN KHUSUS

Page 13: Failure to Thrive

Thorax

JantungInspeksi : iktus kordis di sela iga ke 5 medial linea midclavicularis sinistraPalpasi : tidak teraba thrillPerkusi : (Tidak dilakukan)Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 normal, tidak terdengar murmur dan gallop

Paru Depan

KANAN KIRI

Inspeksi Gerakan simetris Gerakan simetris

Palpasi Frenitus normal Fremitus normal

Perkusi sonor sonor

Auskultasi Tidak terdengar rhonki dan wheezing

Tidak terdengar rhonki dan wheezing

Page 14: Failure to Thrive

Paru Belakang

KANAN KIRI

Inspeksi Pergerakan simetris Pergerakan simetris

Palpasi Frenitus normal Fremitus normal

Perkusi sonor sonor

Auskultasi Tidak terdengar rhonki dan wheezing

Tidak terdengar rhonki dan wheezing

Abdomen : Cekung, lemas, turgor kulit kembali lambat Bising usus terdengar meningkat.

Hepar : Tidak teraba Lien : Tidak teraba

Page 15: Failure to Thrive

TungkaiKanan

TungkaiKiri

LenganKanan

LenganKiri

Gerakan Normal Normal Normal Normal

Trofi Normotrofi Normotrofi Normotrofi Normotrofi

Tonus Baik Baik Baik Baik

Kekuatan 5 5 5 5

Klonus - - - -

Refleks fisiologis

Normal Normal Normal Normal

Refleks Patologis

- - - -

Sensibilitas Baik Baik Baik Baik

Ekstremitas

Page 16: Failure to Thrive

Anogenitalterdapat anus, tidak ada perianal rash, genitalia perempuan

Tanda Rangsang Meningeal : negatifAkral teraba hangat, Capilary Refill Time kurang dari 2 detikTidak sianosxis

Tanda Rangsang Meningeal : negatifAkral teraba hangat, Capilary Refill Time kurang dari 2 detikTidak sianosxis

Page 17: Failure to Thrive

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Lengkap28 Okt 2014

WBC : 10.070 uLRBC : 4.080.000 uLHGB : 11,4 g/dLHCT : 31,8 %PLT : 220.000 uL

Darah Lengkap28 Okt 2014

WBC : 10.070 uLRBC : 4.080.000 uLHGB : 11,4 g/dLHCT : 31,8 %PLT : 220.000 uL

Elektrolit30 Okt 2014

Natrium : 137 mmol/lKalium : 3,4 mmol/lKlorida : 81mmol/lKalcium : 8,8 mg/dl

Elektrolit30 Okt 2014

Natrium : 137 mmol/lKalium : 3,4 mmol/lKlorida : 81mmol/lKalcium : 8,8 mg/dl

Feses Rutin30 Okt 2014

Warna :KekuninganKonsistensi : LembekLendir : PositifDarah : NegatifPus : NegatifAmuba : PositifSedimen

Leukosit : (+)8-10Eritrosit : (+) 0-2

Feses Rutin30 Okt 2014

Warna :KekuninganKonsistensi : LembekLendir : PositifDarah : NegatifPus : NegatifAmuba : PositifSedimen

Leukosit : (+)8-10Eritrosit : (+) 0-2

Page 18: Failure to Thrive

Resume

Page 19: Failure to Thrive

DIAGNOSIS KERJA

FAILURE TO THRIVE

Page 20: Failure to Thrive

DIAGNOSIS BANDING

KEP

Sindrom Malabsorbsi

Page 21: Failure to Thrive

RENCANA PENGELOLAAN

Rencana Pemeriksaan Penunjang -USG Whole Abdomen-Rontgen Thoraks-Cek darah lengkap-Cek kadar elektrolit-Cek fungsi hati -Cek feses dan urin-Cek albumin-BNO abdomen

Rencana Pemeriksaan Penunjang -USG Whole Abdomen-Rontgen Thoraks-Cek darah lengkap-Cek kadar elektrolit-Cek fungsi hati -Cek feses dan urin-Cek albumin-BNO abdomen

Page 22: Failure to Thrive

Rencana Penatalaksanaan dan Diet Medikamentosa •Koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Intravena fluid RL 11 tetes per menit makro drip•Injeksi Antrain 110 mg intravena jika demam

 Medikamentosa •Koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Intravena fluid RL 11 tetes per menit makro drip•Injeksi Antrain 110 mg intravena jika demam

Diet

•Total kebutuhan kalori per hari: kebutuhan kalori harian ditambah kalori untuk catch up berat badan. Berat badan ideal pasien dengan panjang badan 96 cm adalah 15 kg.

•Kebutuhan kalori dinaikkan secara bertahap. Berat badan saat ini 11 kg maka kebutuhan kalori dinaikkan untuk mencapai berat badan 12 kg dahulu.

65 x 12 kg : 780 kkal (makanan biasa)

Diet

•Total kebutuhan kalori per hari: kebutuhan kalori harian ditambah kalori untuk catch up berat badan. Berat badan ideal pasien dengan panjang badan 96 cm adalah 15 kg.

•Kebutuhan kalori dinaikkan secara bertahap. Berat badan saat ini 11 kg maka kebutuhan kalori dinaikkan untuk mencapai berat badan 12 kg dahulu.

65 x 12 kg : 780 kkal (makanan biasa)

Page 23: Failure to Thrive

• Berikan setiap hari multivitamin dan asam folat• Bila terbukti penyebab gagal tumbuh adalah karena KEP:Berikan makanan untuk Stabilisasi dan Transisi Stabilisasi : F WHO 75 : mencegah hipoglikemi Transisi : Bertahap F 75 menjadi F 100• Memberikan makanan untuk tumbuh kejar Energi : 100 - 110 Kkal/kg BB/hari Protein : 3 - 4 gr/kg BB/hari Bentuk makanan : makanan biasa

• Berikan setiap hari multivitamin dan asam folat• Bila terbukti penyebab gagal tumbuh adalah karena KEP:Berikan makanan untuk Stabilisasi dan Transisi Stabilisasi : F WHO 75 : mencegah hipoglikemi Transisi : Bertahap F 75 menjadi F 100• Memberikan makanan untuk tumbuh kejar Energi : 100 - 110 Kkal/kg BB/hari Protein : 3 - 4 gr/kg BB/hari Bentuk makanan : makanan biasa

Non-medikamentosa •Edukasi pola makan yang baik dan benar•Jaga kebersihan pasien dan personal hygine ibu•Stimulasi sensorik dan dukungan emosional pada pasien

Non-medikamentosa •Edukasi pola makan yang baik dan benar•Jaga kebersihan pasien dan personal hygine ibu•Stimulasi sensorik dan dukungan emosional pada pasien

Page 24: Failure to Thrive

Rencana Pemantauan

•Pantau tanda vital pasien •Pantau gejala penyakit penyerta•Pantau pemberian antibiotik•Pantau intake makanan dan kalori •Pantau tumbuh kembang pasien•Pantau kenaikan berat badan pasien

Rencana Pemantauan

•Pantau tanda vital pasien •Pantau gejala penyakit penyerta•Pantau pemberian antibiotik•Pantau intake makanan dan kalori •Pantau tumbuh kembang pasien•Pantau kenaikan berat badan pasien

Page 25: Failure to Thrive

Rencana Edukasi Edukasi terhadap keluarga pasien tentang penyakit pasien. Selain itu edukasikan tentang pentingnya pola hidup dan lingkungan sehat kepada keluarga. Perhatikan mengenai asupan makanan untuk pasien yaitu makanan dengan pola empat sehat lima sempurna. Sarankan untuk membawa kembali untuk kontrol secara teratur.

Page 26: Failure to Thrive

PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonamQuo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonamQuo ad functionam : dubia ad bonam

Page 27: Failure to Thrive

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

FAILURE TO THRIVE

Gagal tumbuh adalah pertumbuhan fisik tidak adekuat selama pengamatan dalam suatu periode dengan menggunakan grafik pertumbuhan atau perkembangan psikososial yang tidak sesuai dgn anak sebayanya.

Gagal tumbuh adalah pertumbuhan fisik tidak adekuat selama pengamatan dalam suatu periode dengan menggunakan grafik pertumbuhan atau perkembangan psikososial yang tidak sesuai dgn anak sebayanya.

Page 28: Failure to Thrive

EPIDEMIOLOGI

Biasanya terjadi di negara berkembang.Di Indonesia jarang ditemukan penderita Gagal Tumbuh di atas usia 1 tahun. Yang seing terjadi adalah gizi kurang. Prevalensi saat ini 28,0%.

Page 29: Failure to Thrive

ETIOLOGI

Gagal tumbuhGagal tumbuh

GAGALMENYUSUIINTAKE KURANG

Psikososial

GAGALMENYUSUIINTAKE KURANG

Psikososial

GASTROINTESTINALKONGENITAL

NeurologiGinjal

Endokrin Pulmonary/respiratori

JANTUNGINFEKSI

GASTROINTESTINALKONGENITAL

NeurologiGinjal

Endokrin Pulmonary/respiratori

JANTUNGINFEKSI

ORGANIKORGANIK NON ORGANIKNON ORGANIK

Page 30: Failure to Thrive

Penilaian Anak Gagal Tumbuh

AnamnesisPemeriksaan fisik.

Interaksi anak dengan orang tua

Kurva pertumbuhanPemeriksaan penunjangPenilaian perkembangan

AnamnesisPemeriksaan fisik.

Interaksi anak dengan orang tua

Kurva pertumbuhanPemeriksaan penunjangPenilaian perkembangan

Page 31: Failure to Thrive

Kriteria Diagnostik Gagal Tumbuh

Berat badan <75% dari median berat badan sesuai umur kronologik (kriteria Gomez) atau;Berat badan <75% dari median berat badan sesuai umur kronologik (kriteria Gomez) atau;

Berat badan <80% dari berat badan menurut tinggi (kriteria Waterlow) atau;Berat badan <80% dari berat badan menurut tinggi (kriteria Waterlow) atau;

Tinggi menurut umur kronologi < persentil 5 atau;Tinggi menurut umur kronologi < persentil 5 atau;

Berat menurut umur kronologi < persentil 3 atau;Berat menurut umur kronologi < persentil 3 atau;

BMI umur kronologi < persentil 5 atau;BMI umur kronologi < persentil 5 atau;

Penurunan berat badan menyeberangi lebih dari 2 garis persentil mayor.Penurunan berat badan menyeberangi lebih dari 2 garis persentil mayor.

Page 32: Failure to Thrive
Page 33: Failure to Thrive

PENATALAKSANAAN

1. Mengidentifikasi penyakit dasar dan pengobatannya1. Mengidentifikasi penyakit dasar dan pengobatannya

2. Penatalaksanaan pemberian makan2. Penatalaksanaan pemberian makan

4. Perawatan di rumah sakit4. Perawatan di rumah sakit

3. Pendekatan multi disiplin3. Pendekatan multi disiplin

Page 34: Failure to Thrive
Page 35: Failure to Thrive

PROGNOSIS

Dubia ad bonamDubia ad bonam

Page 36: Failure to Thrive

•Gagal tumbuh bisa disebabkan oleh penyebab organik dan non organik atau kombinasi keduanya

•Dalam menilai anak dengan gagal tumbuh diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik yang teliti dan hubungan orang tua dan anak serta pemeriksaan penunjang atas indikasi

•Deteksi dan tata laksana dini akan mempengaruhi prognosis anak dengan gagal tumbuh.

Resume

Page 37: Failure to Thrive