faktor-faktor pendorong terjadinya renaissance · belakang zaman renaissance, tokoh-tokoh jaman...
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERJADINYA
RENAISSANCE
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah :
“Sejarah Dunia”
Dosen : Dr. Muhamad Arif, M.Pd
Kelompok 3
NUR INSANI 11160150000012
RIZKIA NUR HIDAYAH 11160150000016
MUHAMMAD FARHAN HAIKAL 11160150000030
ZAINAB OKTAVIANI 11160150000038
AGUSTRI ARIFATUL AZMI 11160150000039
RIZKA MEDIANTO 11160150000061
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik, hidayah, serta inayahnya kepada kita semua. Salawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad
SAW yang telah menjadi guru terbaik dan suri tauladan bagi umat manusia
diseluruh dunia.
Dengan pengorbanan waktu dan materi, dukungan dan arahan dari berbagai
pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah sejarah ini yang
berjudul “Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Renaissance” dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berusaha sebaik mungkin untuk
mendapatkan sumber-sumber dan informasi, baik dari buku-buku yang telah
direkomendasikan oleh dosen, serta dari website yang terpercaya. Penulis sadar
bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini, jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi syarat penilaian pada mata kuliah
Sejarah Indonesia Baru, dan penulis harap makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi
penulis maupun bagi pembacanya.
Terima kasih kepada dosen pengajar yang telah membimbing dalam
penyelesaian makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Ciputat, 13 November 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Pembuatan Makalah .......................................................................... 2
D. Manfaat Pembuatan Makalah ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RENAISSANCE ................................................................. 3
B. LATAR BELAKANG RENAISSANCE ...................................................... 4
C. FAKTOR-FAKTOR RENAISSANCE ......................................................... 9
D. KARAKTERISTIK RENAISSANCE ........................................................ 11
E. TOKOH-TOKOH RENAISSANCE ........................................................... 12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 17
B. SARAN ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia barat pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat pada zaman
dahulu sangat berbeda jauh. Karena pada zaman sebalum terjadinya sebuah
kejadian luar biasa yang kita kenal dengan renaissance, dunia barat dalam keadaaan
gelap gulita (Dark Age) tanpa ada cahaya pengetahuan sedikitpun. Perkembangan
ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja, sehingga pada masa itu, manusia
berfikir secara sempit dan terbatas oleh aturan-aturan gereja. Dapat kita bayangkan
bahwa pada zaman itu pemikiran manusia tidak dapat berkembang bebas dan maju
dengan pesat.
Gerakan renaissance merupakan sebuah gerakan yang sangat berpengaruh
dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman
sekarang. Dengan adanya gerakan ini manusia mempunyai kebebasan dalam
mengembangkan diri dalam segala aspek dan segi tidak hanya dalam segi
keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan, seni, budaya,
penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya. Pada zaman ini
pula berkembang faham-faham pemikiran yang akan mempengaruhi bentuk
pemikiran manusia pada zaman mendatang. Faham-faham itu meliputi
rasionalisme, empirisme, idealisme, materealisme, dan posotivisme.
Begitu besarnya pengaruh renaissance dalam kemajuan peradaban manusia
sehingga kita diruntut untuk dapat memahami semangat dan spirit yang ada pada
gerakan ini, sehingga kita tidak hanya mengapresiasi gerakan tersebut, tetapi
mampu mengaplikasikan semanagat dan spirit itu dalam kehidupan kita sehari-hari
menuju zaman yang lebih baik.
Karena pentingnya pembahasan mengenai zaman renaissance bagi
perkembangan peradaban manusia, maka kami akan membahas mengenai latar
belakang zaman renaissance, tokoh-tokoh jaman renaissance dan jasa-jasa
renaissance bagi perkembangan peradaban manusia.
2
B. Rumusan Masalah
Berikut beberapa hal yang akan kita bahas mengenai renaissance
pada abad pertengahan. Diantaranya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Renaissance ?
2. Bagaimana latar belakang lahirnya Renaissance ?
3. Apa sajakah faktor-faktor lahirnya Renaissance ?
4. Bagaimana karakteristik Renaissance ?
5. Siapa sajakah tokoh-tokoh pada zaman Renaissance ?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari Renaissance.
2. Untuk memahami latar belakang lahirnya renaissance.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi lahirnya
renaissance.
4. Untuk memahami apa saja karakteristik renaissance.
5. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh renaissance.
D. Manfaat Pembuatan Makalah
1. Agar penulis dan para pembaca mengetahui sejarah tentang renaissance
yakni kelahiran kembali bangsa eropa dari kegelapan pada abad
pertengahan .
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RENAISSANCE
Istilah renaissance yang ditujukan terhadap titik awal babak ke sejarah baru
dikenal juga dengan istilah renascor (Latin) atau rinascimento (Italia). Tetapi kata
renaissance sendiri sebenarnya berasal dari bahsa Perancis renaitre, yang secara
etimologi berarti kelahiran kembali (rebirth) atau kebangakitan kembali (revival).
Disebut demikian, karena pada abad 14 ini, kembali muncul hasrat yang besar untuk
mempelajari warisan Latin dan Romawi klasik dengan studi yang bersifat lebih
kritis. Hasrat seperti ini sebenarnya telah muncul di masa feodal, karena di masa itu
telah ada penulis-penulis seperti John Salibury, Dante (1265-1321 M.) dan
sejumlah penulis lainnya. Tentu saja, masa itupun disebut renaissance dalam batas-
batas pengertian yang sederhana. Akan tetapi yang dimaksud renaissance di sini
adalah titik kulminasi dari babakan kebangkitan yang dimulai sejak awal abad 14
sampai pertengahan abad 16.
Seluruh gerakan ini ditandai dengan suatu penghormatan terhadap para
penulis kuno. Sebagai misal, di dalam katedral dan sekolah biara Cicero, Vergil,
Senecca, Aristoteles sering menerima sanjungan, seperti apa yang diterima oleh
beberapa ilmuwan lainnya. Renaissance merupakan cita-cita atau gagasan yang
mencakup berbagai aktivitas yang mengesankan dan prestasi baru dalam bidang
kesenian, sastera, sains, filsafat, politik, ilmu pengetahuan dan humanisme.
Ketika itu dasar-dasar berbagai disiplin ilmu klasik dikembangkan,
disamping pengaruh Greek dan Romawi yang telah ada. Tentu saja, lebih banyak
hasil yang dicapai dalam bisang lukisan sains dan politik, dibanding dengan bidang
agama. Agama dianggap membosankan dan hanya memiliki hubungan yang sangat
kecil dalam kerangka penggalian warisan-warisan klasik ini.
Renaissance merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki gagasan
serta sikap yang secara umum bertujuan untuk menyusun standar dunia baru yang
modern. Ciri yang mencolok pada masa ini adalah sikap optimisme, hedonisme,
naturalisme, individualisme, tetapi yang paling menonjol adalah humanisme.
4
Dalam visi yang lebih luas, humanisme dapat didefinisikan sebagai pemujaan
terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan naturalisme serta pengingkaran terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan ketuhanan. Gaya atau mode inilah yang menjadi inti atau
jiwa renaisan. Humanisme juga memiliki makna yang lebih terbatas, yaitu sekadar
semangat kandungan tulisan-tulisan klasik bagi tujuan-tujuan kemanusiaan.
Perasaan kemanusiaan inilah yang sering diungkapkan oleh para penulis di masa-
masa awal lahirnya renaisan4. Atau sebagai istilah Djoko Suryo, manusia tidak lagi
menengadahkan tangannya ke langit atau tergantung ke langit, tetapi manusia mulai
menundukkan wajahnya ke bumi dan memerankan dirinya di bumi ini.
B. LATAR BELAKANG RENAISSANCE
Renaissance berasal dari kata Re, yang artinya kembali dan Naitre yang
artinya lahir. Kata Renaissance, yang terjemahan literal dari bahasa Perancis ke
dalam bahasa Inggris adalah "Rebirth" (atau dalam bahasa Indonesia "Kelahiran
kembali"), Jadi, dengan kata lain Renaissance sebenarnya adalah lahirnya kembali
orang eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno yang
ilmiah/ rasional, pertama kali digunakan dan didefinisikan oleh sejarawan Perancis
Jules Michelet pada tahun 1855 dalam karyanya, Histoire de France. Kata
Renaissance juga telah diperluas untuk gerakan sejarah dan budaya lainnya, seperti
Carolingian Renaissance dan Renaissance dari abad ke-12.
Zaman Renaissance adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada
periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad
Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Adanya zaman
Renaissance tidak bisa dilepaskan dari adanya Abad Pertengahan. Abad
Pertengahan sering disebut sebagai dark age atau abad kedelapan.
Kaitan sangat erat antara Renaissance dengan Abad Kegelapan di Eropa.
Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang metal mempercepat penyebaran
ide-idenya dari abad ke-15 dan seterusnya, perubahan Renaissance tidak terjadi
secara bersama maupun dapat dirasakan di seluruh Eropa. Sesudah mengalami
masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran Kristiani,
5
orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif dari
kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka
kenal dengan baik. Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar
bagi seluruh peradaban manusia.
Perubahan-perubahan yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari kondisi Abad
Pertengahan menjadi latar belakang langsung munculnya Renaissance, sebagai
berikut:
1. Adanya dominasi gereja dalam segala aspek kehidupan masyarakat baik itu
bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
2. Kebebasan berpikir yang sangat dikekang. Hal ini disebabkan karena
doktrin yang menyatakan bahwa menyelidiki alam sama halnya menyelidiki
kekuasaan Tuhan yang dianggap dosa.
3. Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh
ikatan gereja yang mengedepankan surgawi (Scholastik). Mereka
memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga
pengaruh gereja merosot. Kehidupan materialistis semakin berkembang
mendesak kehidupan keagamaan.
4. Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota
industri, menjadi buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan
ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani yang pada Abad
Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang
berganti dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.
5. Berkembangnya faham Rasionalisme yang mengutamakan kebenaran akal
dan pikiran. Kehidupan. Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah
doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan
melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada
melalui iman, dogma, atau ajaran agama
6
6. Munculnya raja-raja yang menginginkan kekuasaan yang bebas dari
pengaruh gereja seperti Raja Philippe IV (Perancis) dan Raja Henry VIII
(Inggris)
7. Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu
menyaingi kaum bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai
perdagangan tidak suka pada kelompok bangsawan dan gereja, sehingga
hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali memegang
kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan
masyarakat.
8. Seiring dengan laju urbanisasi, berubah pula fungsi kota dari fungsi politis
menjadi juga pusat perdagangan dan industri.
9. Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai
kembali oleh masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari
Konstantinopel ke Italia setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.
10. Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah
perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini
juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat
agraris yang feodalistik.
Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi
masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan
agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan diri
sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi
pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya
semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh
Italia dan Eropa.
Abad Pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa yang
ditandai sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan kekaisaran Romawi
Barat pada abad ke-5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya
penjelajahan samudera, kebangkitan humanism, serta reformasi gereja dengan
7
dimulainya Renaissance pada tahun 1517. Abad Pertengahan adalah abad
kebangkitan religi di benua Eropa dikarenakan pada masa klasik masalah agama
dianggap sebagai sihir. Abad Pertengahan, Eropa mengalami kemunduruan dalam
bidang intelektual. “Credo et intelligem” kayakinan mengungguli pemikiran.
Dalam dunia politik, budaya Renaissance berkontribusi dalam
pengembangan konvensi diplomasi, dan dalam ilmu peningkatan ketergantungan
pada sebuah observasi. Sejarawan sering berargumen bahwa transformasi
intelektual ini adalah jembatan antara Abad Pertengahan dan sejarah modern.
Meskipun Renaissance dipenuhi revolusi terjadi di banyak kegiatan intelektual,
serta pergolakan sosial dan politik, Renasaince mungkin paling dikenal karena
perkembangan artistik dan kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vinci dan
Michelangelo, yang terinspirasi dengan istilah "Manusia Renaissance". Ada
konsensus bahwa Renaissance dimulai di Florence, Italia, pada abad ke-
14.Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan asal-usulnya dan karakteristik,
berfokus pada berbagai faktor termasuk kekhasan sosial dan kemasyarakatan dari
Florence pada beberapa waktu, struktur politik,perlindungan keluarga dominan,
Wangsa Medici dan migrasi sarjana Yunani dan terjemahan teks ke bahasa Italia
setelah Kejatuhan Konstantinopel di tangan Turki Utsmani.
Selain penjelasan diatas, Latar belakang timbulnya Renaissance secara garis besar
disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu :
1. Kondisi sosial
Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja.
Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat
kehilangan kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan
harga dirinya. Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa
diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap saling
mencurigai dalam masyarakat.
2. Kondisi budaya
Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya
tentang tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni
8
ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang.
Demikian pula dalam bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran
hanya kebenaran gereja.
3. Kondisi politik
Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam
negara, kenyataannya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada
pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki
pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk
melancarkan ambisinya. Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan
dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer milik raja.
4. Kondisi ekonomi
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya
golongan penguasa.Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat
Eropa terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai
manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya untuk keluar dari
keadaan tersebut.
Ciri utama renaissance adalah individualisme, humanisme, lepas dari agama.
Manusia sudah mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam
merumuskan pengetahuan. Yang berkembang pada waktu itu sains, dan penemuan-
penemuan dari hasil pengembangan sains yang kemudian berimplikasi pada
semakin ditinggalkannya agama karena semangat humanisme.
Fenomena tersebut cukup tampak pada abad modern. Kebudayaan Yunani-
Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai subjek utama.
Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir
terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-
prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup.
Tidak mudah menentukan batas yang jelas mengenai akhir zaman
pertengahan dan awal yang pasti dari zaman modern. Hal ini disebabkan perbedaan
pandangan para ahli sejarah tentang peralihan zaman pertengahan ke zaman
modern. Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa zaman pertengahan berakhir
ketika Konstantinopel ditaklukkan oleh Turki Usmani pada tahun 1453 M.
9
Peristiwa tersebut dianggap sebagai akhir zaman pertengahan dan titik awal zaman
modern.
Abad pertengahan adalah abad ketika alam pikiran dikungkung oleh gereja.
Dalam keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat dibatasi, sehingga
perkembangan sains sulit terjadi, demikian pula filsafat tidak berkembang, bahkan
dapat dikatakan bahwa manusia tidak mampu menemukan dirinya sendiri. Oleh
karena itu, orang mulai mencari alternatif. Dalam perenungan mencari alternatif
itulah orang teringat pada suatu zaman ketika peradaban begitu bebas dan maju,
pemikiran tidak dikungkung, sehingga sains berkembang, yaitu zaman Yunani
kuno. Pada zaman Yunani kuno tersebut orang melihat kemajuan kemanusiaan
telah terjadi. Kondisi seperti itulah yang hendak dihidupkan kembali.
Zaman renaisans banyak memberikan perhatian pada aspek realitas. Perhatian
yang sebenarnya difokuskan pada hal-hal yang bersifat kongkret dalam lingkup
alam semesta, manusia, kehidupan masyarakat dan sejarah. Pada masa itu pula
terdapat upaya manusia untuk memberi tempat kepada akal yang mandiri. Hal ini
dibuktikan dengan perang terbuka terhadap kepercayaan terhadap orang-orang
yang enggan menggunakan akalnya. Asumsi yang digunakan adalah, semakin besar
kekuasaan akal, maka akan lahir dunia baru yang dihuni oleh manusia-manusia
yang dapat merasakan kepuasan atas dasar kepemimpinan akal yang sehat.
C. FAKTOR-FAKTOR RENAISSANCE
Middle age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa
suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasi gereja sangat kuat
dalam berbagai aspek kehidupan. Agam kristen sangat mempengaruhi berbagai
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, seolah raja tidak mempunyai kekuasaan,
justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan
demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereja akan mendapat
balasan yang kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai tata surya
yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal inibertolak
belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.
10
Pemikiran manusia pada abad pertengahan ini mendapat doktrinasi dari
gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi).
Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan
hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan
banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir
filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi padaagama dan
untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau zaman
Kegelapan.
Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas
saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan
pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada
pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peranan penting dan
kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti
itu tidak mereka peroleh sehingga timbulah semangat renaissance.
Ada sejumlah faktor yang menjadi pendukung bagi lahirnya renaissance.
Faktor-faktor ini telah merangsang kalangan intelektual dan seniman untuk bangkit
kembali dari masa-masa kegelapan abad 12 dan 13. Faktor-faktor tersebut adalah:
pengaruh kebudayaan Saracenic dan Byzantium; perkembangan perdagangan yang
baik; pertumbuhan kota-kota; kebangkitan kembali hasrat mempelajari warisan-
warisan klasik; pertumbuhan sikap kritis kaum filosof; dan adanya jalan keluar yang
bertahap dari dunia kerahiban kepada dunia nyata.
Selain faktor-faktor di atas, ada sejumlah faktor lain yang secara nyata ikut
merangsang kelahiran renaisan: pertama, munculnya kembali hasrat mempelajari
hukum-hukum Romawi yang menjadi pendorong tumbuhnya keinginan-keinginan
duniawi; kedua, menjalarnya kehausan intelektual yang menyebabkan berdirinya
universitas-universitas; ketiga, adanya faham skolastik Aristotelian yang berisi
pengakuan terhadap otoritas pemikir-pemikir pagan (klasik); keempat, tumbuhnya
naturalisme dan sastera dan seni; dan kelima, tumbuhnya semangat menggali sains,
sebagaimana ditunjukkan oleh hasil karya Adelard, Roger Bacon dan sejumlah
ilmuwan lainnya.
Segera setelah itu, renaisan memperoleh jalan luas. Ia melaju melesat
dengan cepat karena pengaruh sekularisme. Di antara pembaharu terkemuka itu
11
antara lain adalah keluarga Medici di Florence, keluarga Sforza di Milan, Raja Este
di Fererra, dan Alfonso dari Naples. Sebagian besar para pendukung itu adalah
saudagar-saudagar kaya yang menjadi raja-raja di republik kota di mana mereka
tinggal.
Dari lingkungan gereja muncul nama-nama seperti Nocholas V (1447-
1455), Paus II, Julius II (1503-1513), dan Leo X (1513-1521) . Sikap mereka
memang terasa ganjil, karena mereka menentang apa-apa yang seharusnya mereka
taati. Mereka ini memiliki hasrat yang sangat besar terhadap ilmu, tetapi bukan
dalam bidang teologi atau masalah-masalah missionari. Bagaimanapun sikap ganjil
mereka itu, merupakan karya besar yang sangat berarti bagi kemajuan peradaban,
karena mereka telah memberikan perlindungan terhadap apa yang sedang dilakukan
oleh para ilmuwan dan seniman di masa renaissance
Orang Eropa Menganggap abad ke-15 hingga akhir abad ke-16
menganggap abad pertengahan sebagai zaman kegelapan (the
dark age)
Jatuhnya Ibukota Romawi Timur Konstantinopel ke Tangan
Umat Islam 1453
Segolongan sarjana lari ke Barat dan mendapat perlindungan di
kota Florence Mengabdikan diri pada keluarga Medici
Tradisi mempelajari naskah-naskah kuno yang dibawa oleh
para sarjana tersebut
D. KARAKTERISTIK RENAISSANCE
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa.
Esensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan
hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat abad tengah, tetapi mereka
harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke
dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu
menghadap ke surga. Nasib manyusia dtangan manusia, penderitaan, kesengsaraan
dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat
diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi , otonomi, dan
bakat-bakatnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah
12
semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat
dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal
ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk
kepentingan sekularisasi itu sendiri. Semboyan mereka “ Religion was not highest
expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai
manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani
mengatakan “Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada
manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan
kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif dalam
kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi
pusat segala hal dalam kehidupan atau Antroposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan
kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab,
menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan
manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan
intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni
lukis, seni pahat, seni musik dan lain-lain. Ekspresi daya lkemampuan manusia
terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak adalagi
segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
E. TOKOH-TOKOH RENAISSANCE
Dalam bidang sastera dan seni, masa renaisan antara lain telah melahirkan nama :
1. Franceso Petrarch (1304-1374 M) yang kelahiran Florentine abad 14. Ia
dikenal sebagai Bapak Kesusasteraan Renaissance Italia dan mendapat julukan
sebagai manusia modern pertama (the first modern man). Tulisannya yang
paling terkenal adalah Soneta yang diperuntukkan bagi Laura, seorang
perempuan yang sangat dicintainya. Karyanya ini berselera tinggi dan
merupakan sastra cinta yang agung di abad 14. Disebutkan bahwa Petrarch
sangat tertutup terhadap watak Abad Pertengahan. Ia menggunakan beberapa
dialek Tuscan seperti yang telah dipilih oleh Dante sebagai dasar kesusasteraan
Itali. Yang terpenting, bahwa yang baru dalam diri Petrarch adalah
13
kesetiaannya yang sangat kuat dan penuh gairah terhadap Greek sebaik
terhadap Latin klasik.
2. Tokoh besar kedua dalam kesusasteraan renaissance Itali adalah Geovanni
Boccacio (1313-1375 M.)15. Seperti halnya Petrarch, Boccacio adalah orang
Florentine. Boccacio juga diilhami oleh cinta yang sedang mekar penuh gairah
terhadap isteri seorang warga negara Neopolitan. Cintanya ini memotivasinya
untuk bekerja tanpa penat dalam menyusus syair dan ceitera roman yang
menuturkan kebahagiaan dan nestapa sebuah cinta. Dengan cara ini secara
bertahap, keahliannya di bidang seni atau mengenai kisahkisah mencapai
kesempurnaan dan akhirnya menemukan prosa sebagai media yang lebih pas
untuk menggapai tujuan-tujuannya. Karya pertama yang gaya bahasanya
begitu memukau adalah Fianenta, ini dipandang sebagai pelopor lahirnya
novel-novel psikologis. Akan tetapi hasil karya Boccacio yang lebih hebat
adalah Dacameron, yang ditulis setelah kembali ke Florence sekitar tahun
1348. Dacameron berisi 100 ceritera, yang merupakan kesatuan bidang seni
yang diceriterakan oleh satu grup yang terdiri dari 7 pemudi dan 3 pemuda
yang memiliki apresiasi seni tinggi16.
Secara umum karya-karya Boccacio berbeda dengan prototipe Abad
Pertengahan, karena sifatnya yang lebih enteng, lebih cabul, lebih egoistis, anti
kependetaan dan perhatian yang lebih mendalam tentang kejelasan dasar-dasar
justifikasi kehidupan jasmaniah. Dan karenanya ia telah berusaha meletakkan
dasar-dasar bagi penyusunan pola bagi prosa Italia.
Kematian Boccacio pada tahun 1375 menandai akhir periode renaisan
dalam bidang sastera, suatu periode yang sering disebut Trecendo. Masa
berikutnya dikenal dengan sebutan Quantrocentro, yang berbeda dengan
kebangkitan kembali bahasa Latin. Saat ini kemampuan dan kecenderungan
berbahasa Romawi Kuno semakin kuat. Masa ini adalah juga periode ketika
gairah terhadap studi Greek berada pada masa puncak. Hasil karya periode ini
memainkan peran dalam menentang kepercayaan dan moralitas Kristen.
14
3. Leonardo da Vinci (1452-1519) disamping sebagai pelukis besar, ia juga
seorang ahli musik, arsitek, penulis, saintis dan filosof. Ia
adalah sebagai orang pertama yang mengingkari dengan tegas
kepercayaan terhadap ‘otoritas’ sebagai sumber kebenaran.
Untuk itu ia sangat mendukung pemakaian metode ‘induktif’. Hal ini
menjadi berharga, karena dalam masa itu otoritas gereja demikian kuat.
Leonardo terkenal akan hasil lukisannya yang piawai yaitu lukisan Jamuan
Terakhir dan lukisan Monalisa. Leonardo juga dikenal sebagai orang yang
banyak mendesain ciptaan teknologi modern tetapi jarang dibuat dalam
hidupnya. Sebagai contoh ide-idenya yaitu tank, mobil yang dituangkannya
dalam gambar dwi warna. Selain itu ia juga turut mengembangkan ilmu
anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan juga kuliner.
4. Michael Angelo Buenarroti adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga,
dan arsitek zaman Renaissance. Ia dikenal untuk sumbangan studi anatomi
didalam seni rupa. Karyanya yang terkenal yaitu Patung David dan Pieta
dan Frasco di langit-langit Kapel Sistina.
Berikut ini adalah sejumlah ilmuan yang menjadi pioner gerakan renaissance di
Eropa:
1. Nicolaus Copernicus
Ia adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan
Polandia, yang mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata
Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut
bermanfaat bagi sains. Beliau mengatakan bahwa bumi dan
planet semuanya mengelilingi matahari, sehingga
matahari menjadi pusat (heliosentrisme). Pendapat ini
berlawanan dengan pendapat umum yang berasal dari
Hipparchus dan Ptolomeus yang menganggap bahwa
bumi sebagai pusat alam semesta (geosentrisme).
15
2. Johannes Keppler
Johannes Keppler adalah seorang astronom Jerman,
matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal melalui
hukum gerakan planetnya. Beliau menemukan tiga buah
hukum, yaitu :
1) Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak
mengikuti lintasan circle, namun gerak itu mengikuti
lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
2) Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari
selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
3) Dalam perhitungan matematika terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua
planet A dan B dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk
melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2 : Q2 = X3 : Y3.
3. Galileo Galilei
Beliau membuat sebuah teropong bintang yang
terbesar pada masa itu dan mengamati beberapa
peristiwa angkasa secara langsung. Ia menemukan
beberapa peristiwa penting dalam bidang Astronomi.
Ia melihat bahwa planet Venus dan Mercurius
menunjukkan perubahan-perubahan seperti halnya
bulan, sehingga ia menyimpulkan bahwa planet-planet tidaklah memancarkan
cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya dari matahari. Lewat
ilmuan-ilmuan inilah lahirnya filsafat Barat yang bersifat sintetis, yang pada
giliranya melahirkan pula aliran-aliran modern di dunia filsafat yang secara
metodis mengalami perkembangan baru yang amat berbeda.
4. Kristoforus Kolumbus
Kristoforus Kolumbus adalah seorang penjelajah dan
pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera
Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12
Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella
dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia. Ia
16
percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat
sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.
5. Ferdinand Magellan
Magelhaens adalah orang pertama yang berlayar dari Eropa
ke barat menuju Asia, orang Eropa pertama yang melayari
Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin
ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia. Meskipun
Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di
Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa,
delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada
tahun 1522, setelah mengelilingi bumi. Ia gagal mencapai tujuannya
mengelilingi bumi tanpa henti, dan diteruskan oleh Juan Sebastián Elcano.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perjalanan sejarah Eropa secara bertahap telah berubah. Terutama di Italia,
pada masa Greek dan Romawi, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan telah
menampakkan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat. Kemudian berganti
dengan masuknya peradaban Gereja, yang disebut dengan Abad Pertengahan.
Pada abad ini peradaban yang bercorak keagamaan dan kedudukan gereja sangat
dominan. Namun bagi nasib perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, abad
ini ada yang menyebutnya sebagai Abad Kegelapan. Baru kemudian pada abad
13, muncul keingian untuk kembali menggali peradaban masa Greek dan Romawi
klasik, tetapi dengan semangat baru dan vitalitas baru.
Sejak saat inilah muncul pancaran baru yaitu terkuaknya peradaban ilmu
pengetahuan. Renaissance namanya, dan alam inilah yang kemudian
mengantarkan Eropa memasuki peradaban modern.
B. SARAN
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena
keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih
bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber
yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna
mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Bron, Alisson, 2009, Sejarah Renaisans Eropa, Yogyakarta : Kreasi Wacana.
Hardiman, Budi, 2011, Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern
(Dari Machiavelli sampai Nietzsche), Jakarta : Erlangga.
H. Haikal,1989, Renaissance dan Reformasi, Jakarta : Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
B. Website
http://www.kompasiana.com/wahyu-
_setyaningsih/55007ea5813311971ffa78ad/sejarahrenaissance
http://www.donisetyawan.com/latar-belakang-timbulnya-renaissance/,
diunduh pada tanggal 9 November 2018, pada pukul 16:59 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Renaisans, diunduh pada tanggal 9
November 2018, pada pukul 17:04 WIB
Histoculture.blogspot.com/2012/02sejarah-singkat-munculnya-
renaissance.html?m=1