faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan … · 2 days ago · diberi bimbingan dan bantuan...
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
SKRIPSI
Oleh
RISWANDI
NIM 105731104716
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
HALAMAN JUDUL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
Oleh
RISWANDI
NIM 105731104716
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
MOTTO DAN PERSEMBAHAAN
MOTTO
Semua aktivitas dan rutinitas harus mendukung untuk ilahirojiun
PERSEMBAHAAN
Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Kasim Colli dan Ibunda Satina, yang
telah memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan
skripsi ini.
2. Sri wahyuni yang selalu mendukung dan membantu dalam menyelesaikan
karya ilmiah ini..
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
vii
viii
ix
x
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunianya serta petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penelitian skripsi ini dengan judul ““Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang”. Salam dan shalawat tidak lupa peneliti haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menuntun ummatnya dari alam yang gelap
gulita ke alam yang terang-benderang dengan segala ilmu dan sunnahnya.
Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana
Akuntansi (S.Ak) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi maupun
moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Agus Salim HR, SE.,MM., selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi selesai dengan baik.
xi
5. Ibu Waode Rayyani, SE.,M.Si.Ak.CA, selaku Pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Secara khusus, penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada
Ayah saya Kasim colli dan Ibu saya Satina, yang senantiasa memberikan
kasih sayang, bimbingan, do’a sehingga penulis mendapatkan kemudahan
dalam menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Kepada Sri Wahyuni S.M yang telah membantu dan membimbing penulis.
9. Rekan-Rekan akuntansi 2016 yang telah membantu peneliti dalam proses
berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
10. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam seluruh proses selama berada di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Namun, peneliti sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila
terjadi kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Oleh karena, itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan peneliti.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 31 Oktober 2020
Riswandi
xii
ABSTRAK
Riswandi, 2020, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Kabupaten Pinrang” Pembimbing I Agus Salim HR dan Pembimbing II Waode Rayyani. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber daya manusia dan sarana dan prasarana terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, kuesioner dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 158 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji analisis deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan regresi linear berganda dengan uji hipotesis, uji determinasi dan uji t. Alat bantu pengelolaan data menggunakan SPSS versi 21.0. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Menunjukkan bahwa, sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang. Sarana dan prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang.
Kata Kunci :Sumber Daya Mausia, Sarana dan Prasarana dan SAP berbasis akrual.
xiii
ABSTRACT
Riswandi, 2020, "Factors Affecting the Success of Accrual-Based Accounting Implementation in the Pinrang Regency Government" Advisor I Agus Salim HR and Advisor II Waode Rayyani. Thesis Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar.
This study aims to determine the effect of human resources and facilities and infrastructure on the successful application of accrual-based SAP in the Pinrang Regency Government. The data collection techniques used in this study are observation, questionnaires and interviews. The sample in this study amounted to 158 respondents. The data analysis used was descriptive analysis test, data quality test, normality test and multiple linear regression with hypothesis test, determination test and t test. Data management tools using SPSS version 21.0. Based on the results of research that has been done. It shows that human resources have a positive and significant effect on the successful application of accrual-based SAP in the Pinrang Regency Government. Facilities and infrastructure have a positive and significant effect on the successful application of accrual-based SAP in the Pinrang Regency Government. Keywords: Human Resources, Facilities and Infrastructure and accrual based
SAP
xiv
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. vii
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI .......................................................... viiv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................................... vii
ABSTRACK ..................................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 7
A. Landasan Teori................................................................................................. 7
B. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 15
C. Kerangka Pikir ................................................................................................ 19
D. Hipotesis .......................................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 21
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 21
C. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................................ 21
D. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 23
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................ 26
F. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 33
xv
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ..................................................... 33
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian....................................................................... 36
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 62
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 15
Tabel 3. 1 Proporsi Sampel ................................................................................. 24
Tabel 4. 1 Rincian Kuesioner ............................................................................... 37
Tabel 4. 2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 37
Tabel 4. 3 Identitas Responden Berdasarkan Usia ............................................. 38
Tabel 4. 4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja ............................. 38
Tabel 4. 5 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................... 39
Tabel 4. 6 Identitas Responden Berdasarkan Gaji/Bulan ................................... 40
Tabel 4. 7 Tanggapan Responden Mengenai Kompetensi................................. 40
Tabel 4. 8 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas ..................................... 41
Tabel 4. 9 Tanggapan Responden Mengenai Motivasi ...................................... 41
Tabel 4. 10 Tanggapan Responden Mengenai Hardware .................................. 42
Tabel 4. 11 Tanggapan Responden Mengenai Software ................................... 42
Tabel 4. 12 Tanggapan Responden Mengenai Jaringan .................................... 43
Tabel 4. 13 Tanggapan Responden Mengenai Pengakuan Asset ..................... 43
Tabel 4. 14 Tanggapan Responden Mengenai Kewajiban ................................ 44
Tabel 4. 15 Tanggapan Responden Mengenai Pengakuan Ekuitas .................. 44
Tabel 4. 16 Tanggapan Responden Mengenai Pengakuan Pendapatan........... 45
Tabel 4. 17 Tanggapan Responden Mengenai Pengakuan Beban .................... 45
Tabel 4. 18 Hasil Uji validitas Instrument Variabel X dan Y ................................ 46
Tabel 4. 19 Hasil Uji Reliabilitas Instrument Variabel X dan Y ........................... 47
Tabel 4. 20 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................. 48
Tabel 4. 21 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................... 51
Tabel 4. 22 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 53
Tabel 4. 23 Hasil Uji t (Persial) ............................................................................ 54
Tabel 4. 24 Hasil Uji F (Simultan) ........................................................................ 56
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pikir ................................................................................ 19
Gambar 4. 1 Grafik P-Plot ........................................................................................... 49
Gambar 4. 2 Grafik Scatterplot ............................................................................ 50
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transisi pengendalian keuangan daerah di Indonesia mengalami
peningkatan yang sangat pesat dalam 10 tahun terakhir, dan salah satu
bentuk keseriusan pemerintah dalam menanggapi sebuah persoalan
pengelolaan keuangan untuk mengembangkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara pemerintah dalam tuntutan akan suatu
kualitas laporan keuangan pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.
Beberapa perubahan penatausahaan yang sudah dilakukan untuk membantu
perubahan tersebut. Salah satu inti pokok dalam perubahan tersebut adalah
ditingkatkannya peraturan akuntansi pemerintah yang berupa Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai pedoman utama dalam pelaporan
keuangan pemerintah baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sudah disahkan dalam PP No. 24
Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005. Dengan dikeluarkannya SAP ini
memberikan tanda bahwa pentingnya peran akuntansi dalam pengelolaan
keuangan di pemerintahan dan juga menunjukkan awalnya era baru dalam
pengelolaan keuangan aktivitas Pemerintah Indonesia. Peraturan Pemerintah
ini masih bersifat sementara karena sebagaimana yang dijelaskan dalam
pasal 36 ayat (1) UU No. 17 Tahun 2003 mengenai Keuangan Negara
dijelaskan bahwa pengakuan dan pengukuran berbasis kas dapat digunakan
selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
belum diterapkan.
2
Pemerintah kemudian membuat PP No. 71 Tahun 2010 mengenai
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang disahkan pada tanggal 22
Oktober 2010 sebagai pengganti PP No 24 Thn 2005. Peraturan Pemerintah
ini yaitu SAP Berbasis Akrual dan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual. SAP
Berbasis Akrual dijelaskan di lampiran I berlaku saat tanggal disahkan dan
dapat dengan cepat diimplementasikan oleh semua entitas. SAP Berbasis
Kas Menuju Akrual dijelaskan di Lampiran II berlaku selama transisi bagi
entitas yang belum mampu untuk melaksanakan SAP Berbasis Akrual.
Sebagaimana yang tercantum di lampiran II Penerapan SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual dapat dilakukan selama jangka waktu 4 (empat) tahun setelah
Tahun Anggaran 2010 yaitu sampai Tahun Anggaran 2014. Kemudian, setiap
pelaporan, diwajibkan semua Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
itu melaksanakan SAP Berbasis Akrual, (PP No. 71 Tahun 2010)
Munculnya Undang-Undang terhadap pelaksanaan akuntansi berbasis
akrual ini, kemudian Komite Standar Akuntansi Publik (KSAP) yang
bertanggungjawab untuk mempersiapkan, merumuskan dan menyusun
konsep Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) berbasis akrual yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 tahun 2010. Selanjutnya untuk pemerintah daerah
dikeluarkan peraturan mentri dalam negri Nomor 64 Tahun 2013 mengenai
implementasi Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada
pemerintah daerah (Marsdenia dan Arthaingan, 2016).
Transisi atau perubahan suatu lingkungan dari lingkungan lama ke
lingkungan baru disebut dengan Teori Kognitif, karena adanya transisi
yang sebelumnya menerapkan basis kas menuju basis akrual secara penuh,
3
pada dasarnya adalah interaksi lingkungan dengan perilaku, lingkungan
dapat merubah seseorang bagaimana berperilaku demikian juga sebaliknya,
perilaku seseorang juga dapat mempengaruhi dan memberikan perubahan
terhadap lingkungannya. Dengan demikian individu atau pegawai dalam
Pemerintahan Kabupaten Pinrang seharusnya mengevaluasi dan
menganalisis perbandingan terhadap pengalamannya untuk mendorong
pegawai kearah yang positif untuk mendukung SAP berbasis akrual.
Tahun 2015 adalah dimana tahun pertama dimulainya pelaksanaan SAP
Berbasis Akrual. Karna adanya kewewenang terhadap Pemerintah Daerah
dalam melaksanakan pengelolaan keuangannya secara mandiri menuntut
pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun laporan pertanggungjawaban
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Sebagai daerah otonom, Kabupaten Pinrang dituntut harus mengikuti
aturan dalam bidang keuangan yang ditetapkan dan dimintai
pertanggungjawaban oleh pemerintah pusat. Manajemen keuangan di daerah
harus dikelola secara ekonomi, efisien dan efektif, transparan, dan akuntabel.
Perpaduan pengawasan terhadap kinerja pemerintah daerah yaitu antara
masyarakat daerah dan pemerintah pusatlah yang menjadi pihak pengawas
untuk membuat sistem pengawasan yang tepat (Halim, 2007:9)
Hasil penelitian Budiman (2016), menyatakan bahwa kesiapan dan
pelaksanaan akuntansi berbasis akrual pada Pemerintahan Kabupaten
Pinrang sudah sangat baik. Dan pada tanggal 16 April 2019 Kabupaten
Pinrang meraih prestasi dalam laporan keuangan, pada penyerahan LHP
BPK atas LKPD Kabupaten Pinrang TA. 2018 meraih opini WTP yang ke-7
kalinya (pinrangkab.co.id).
4
Prestasi meraih opini WTP yang ke-7 kalinya, belum diketahui jelas faktor
apa yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan ini. Mengingat dalam
penerapan SAP ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pencapaian
keberhasilan SAP berbasis akrual, namun dalam mendukung keberhasilan
PP No. 71 Tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Pinrang melakukan berbagai
cara, salah satunya yaitu melakukan pelatihan untuk mendorong kualitas
sumber daya manusianya ,kemudian diketahui jenjang Pendidikan pegawai
pada Kabupaten Pinrang itu beragam, mulai dari lulusan SMA/SMK, D3, S1
sampai dengan S2.
Dilansir di KOMINFO Pinrang, Kabupaten Pinrang juga memanfaatkan
jaringan internet dan meningkatkan penggunaan teknologi demi
memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor Bea Perolehan Hak
Tanah dan Bangunan (BPHTB), maka Kabupaten Pinrang membuat sebuah
aplikasi online terkait pelaporan BPHTB. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten
Pinrang mebutuhkan Sarana dan Prasarana yang memadai untuk melakukan
aktivitas pekerjaannya.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menguji kembali
sejauh mana penerapan akuntansi berbasis akrual di Kabupaten Pinrang
dengan pengaruh faktor Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sarana dan
Prasarana. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti dan gambaran
yang lebih nyata di Kabupaten Pinrang dalam menerapkan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang di atur dalam PP No. 71 Tahun 2010.
Sehingga penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual
Pada Pemerintah Kabupaten Pinrang”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat dalam latar belakang dan
penelitian terdahulu, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah faktor Sumber Daya Manusia (SDM) berpengaruh terhadap
keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang?
2. Apakah faktor Sarana dan Prasarana berpengaruh terhadap keberhasilan
penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah;
1. Untuk menguji faktor Sumber Daya Manusia (SDM) dapat berpengaruh
terhadap keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang.
2. Untuk menguji faktor Sarana dan Prasarana dapat berpengaruh terhadap
keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat, baik dari aspek teoritis
maupun aspek praktis, serta bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.
1. Kontribusi Teoritis
a. Mahasiswa jurusan akuntansi, Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan
sebagai referensi diskusi, menambah pengetahuan dan bisa djadikan
sebagai kajian bagi pembaca terkait permasalahan yang dibahas
dalam penelitian ini
6
b. Masyarakat, sebagai sarana informasi mengenai faktor yang
mempengarui keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual
serta menambah pengetahuan akuntansi khususnya akuntansi public
dengan memberikan bukti empiris tentang faktor yang mempengarui
keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual.
c. Peneliti berikutnya, sebagai bahan, referensi bagi pihak-pihak yang
akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
d. Penulis, sebagai sarana untuk menambah wawasan serta
menambah referensi mengenai akuntansi public, terutama tentang
akuntansi berbasis akrual sehingga diharapkan dapat bermanfaat
bagi penulis dimasa yang akan datang.
2. Kontribusi Praktis
Sebagai tinjauan yang diharapkan dapat dijadikan informasi untuk
meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam mengimplementasikan
SAP yg diatur dalam PP No. 71 Tahun 2010. Serta usaha-usaha yang
dilakukan agar dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi
keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Kognitif
Transisi dari kondisi yang lama ke yang baru, akan berdampak pada
individu-individu yang terkait didalamnya. Mereka akan mendapatkan
informasi mengenai transisi pada lingkungannya, maka dituntut untuk
berpikir menyesuaikan dirinya. Mereka akan melakukan evaluasi
mengenai lingkungan baru tersebut apakah mereka bisa beradaptasi atau
merasa susah dengan adanya perubahan pada lingkungan baru.
Infirmasi tentang transisi lingkungannya akan dievaluasi pada diri
seseorang ketika transisi lingkungannya sudah diterapkan. transisi
lingkungan baru dapat berdampak pada perbedaan denah kognitif yang
terdapat pada individu. Orang yang sudah terbentuk denah kognitifnya
pada lingkungan lama, maka denah kognitifnya tidak jelas akibat dari
transisi linkungan tersebut. Sebagai dampak dari transisi lingkungan akan
membuat tidak nyamanan dan kurang cocok dengan lingkungannya.
Kurangnya sosialisasi mengenai transisi lingkungan dapat
menyebabkan beberapa kendala pada kelompok atau individu yang
berupaya untuk menyesuaikan pada lingkungan tersebut. Itu disebkan
karena kebiasaan atau denah kognitifnya sudah terbentuk dengan
lingkungan lama, maka orang-orang akan merasa berat menyesuaikan
dirinya terhadap rancangan transisi lingkungan tersebut.
8
Kelompok atau individu akan selalu melihat resiko dari transisi
lingkungan yang mereka dapatkan. Jika berdampak positif, maka akan
diterima. Tapi ketika berdampak negatif akan menyebabkan munculnya
penolakan. Evaluasi akan dampak positif atau negatif inilah yang akan
mendorong kelompok atau individu dalam mendukung atau menolak
transisi tersebut.
Faktor lain yang mepengaruhi dukungan kelompok atau individu pada
transisi yaitu pemahaman mereka terhadap transisi tersebut. Minimnya
pemahaman terhadap transisi yang direncanakan akan menjadikan
seseorang merasa tidak diperlukan atas transisi tersebut. Pemahaman
mengenai transisi lingkungan akan memeberikan gambaran bagi orang-
orang, apakah meraka dapat menyesuaikan dirinya dalam transisi
tersebut. Maka faktor keikutsertaan dalam perancangan akan sangat
berpengaruh. Jika kelompok atau individu diikutsertakan dalam
perancangan, akan muncul perasaan memiliki tanggungjawab dalam
mensukseskan transisi tersebut karena adanya rasa tanggungjawab
mengenai rancangan tersebut. Namun, jika tidak diikutsertakan,
pemahaman kelompok atau individu mengenai transisi lingkungannya,
cenderung akan merasa tidak ada perubahan, sehingga mereka akan
berperilaku seperti biasanya.
Pendekatan teori kognitif membuat peneliti tertarik karena adanya
transisi yang sebelumnya menerapkan basis kas menuju basis akrual
secara penuh sehingga akan berakibat terhadap perangkat pemerintahan
daerah sebagai objek dalam penetapan peraturan tersebut. Sehingga,
9
pentingnya penyesuaian dan persiapan yang maksimal yang berperan
untuk mendorong kesuksesan dalam menerapkan PP No.71 Tahun 2010.
2. Akuntansi Berbasis Akrual
Akuntansi akrual mengakui dan mencatat transaksi dan kejadian
keuangan pada saat terjadi atau pada saat perolehan Bastian (2009:123).
Khan dan Mayes (2009:3) mengartikan akuntansi akrual sebagai
metodologi dalam akuntansi dimana transaksi diakui berdasarkan
aktivitas ekonomi bukan pada saat kas diterima atau dikeluarkan.
Mengikuti metode ini, maka pendapatan akan diterima ketika pekerjaan
telah diselesaikan dan beban akan diakui sebagai utang ketika sumber
daya telah digunakan.
a. Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Berbasis Akrual
Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas
Mardiasmo (2002). Teknik akuntansi berbasis akrual diyakini dapar
menghasilkan laporan keuangan yang lebih dipercaya, lebih akurat,
komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan eknomi,
sosial dan politik. Menurut Bastian (2006:118119), keuntungan basis
akrual dapat diperinci sebagai berikut: pertama, bahwa penerimaan
dan pengeluaran dalam laporan operasional berhubungan dengan
penerimaan dan pemasukannya, yang berarti bahwa basis akrual
memberikan alat ukur untuk barang dan jasa yang dikonsumsi,
diubah, dan diperoleh. Kedua, basis akrual menunjukkan gambaran
pendapatan. Perubahan harga, pendapatan yang diperoleh dalam
basis akrual, dan besarnya biaya historis adalah alat ukur kinerja yang
dapat diterima. Ketiga, basis akrual dapat dijadikan sebagai alat ukur
10
modal. Di samping itu, basis akrual digunakan untuk mencatat
revenue ketika diperoleh dan biaya pada saat terjadi. Dengan kata
lain, biaya dicatat ketika utang tanpa memandang kapan pembayaran
dilakukan. Dari beberapa uraian diatas kita dapat menarik kesimpulan
bahwa basis akrual akan mengakui transaksi ekonomi tidak
didasarkan diterima atau dikeluarkannya uang tetapi ketika terjadi
perubahan posisi keuangan perusahaan yang ditandai dengan
adanya aliran masuk atau keluar manfaat ekonomi. Jadi basis akrual
akan memberikan informasi yang lebih akurat dan mencatat transaksi
sesuai waktunya sehingga konsep periodesasi dapat terpenuhi.
Menurut Bastian (2006:120), beberapa masalah aplikasi basis
akrual yang dapat diidentifikasikan antara lain: pertama, penentuan
pos dan besaran transaksi yang dicatat dalam jurnal dilakukan oleh
individu yang mencatat. Kedua, relevansi akuntansi akrual menjadi
terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis dan inflasi. Ketiga,
dalam pembandingan dengan basis kas, penyesuaian akrual
membutuhkan prosedur administrasi yang lebih rumit, sehingga biaya
administrasi menjadi lebih mahal. Keempat, peluang manipulasi
keuangan yang sulit dikendalikan.
3. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yaitu prinsip-prinsip
akuntansi yang dilakukan dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah. Segingga, SAP adalah persyaratan yang
tercantum dalam Undang-Undang, dalam usaha mengembangkan
kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. SAP disahkan PP
11
No. 17 Tahun 2003 mengenai Keuangan Negara. sehingga dirancanglah
suatu SAP yang disahkan Presiden sepeti PP No. 24 Tahun 2005
mengenai SAP, pada tanggal 13 Juni 2005. pemerintah pusat ataupun
pemerintah daerah diharuskan agar mengimplementasikan SAP dalam
setiap pelaporan.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dilaksanakan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah dengan dasar-
dasar akuntansi supaya lebih akuntabilitas dan transparansi dalam
pengelolaan keuangan pemerintahan, juga pengembangan kualitas
laporan keuangan pemerintah. Laporan keuangan pemerintah terdiri dari
(LKPP) dan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD)
(www.wikiapbn.com).
Sebagaimana dalam perusahaan profit, lembaga pemerintah pun
memerlukan informasi untuk mengambil keputusan dalam lembaga yang
dikelolanya. Bukan hanya dalam menetapkan keputusan, informasi juga
berperan sebagai alat komunikasi dan pertanggungjawaban dalam
pengelolaan lembaga kepada pihak yang membutuhkannya. sehingga,
standar akuntansi juga dibutuhkan pemerintah di dalam pengelolaan
lembaganya untuk melaksanakan kegiatan layanan kepada
masyarakatnya. Dengan disahkannya PP SAP, sebagai pedoman dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Ini memberikan tanda dimulainya era baru dalam
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD untuk memenuhi prinsip
akuntabilitas dan transparasi.
12
Peraturan pemerintah tentang SAP basis akrual merupakan dasar
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya itu
terjadi, tidak melihat apakah kas atau setara kas didapatkan atau
diberikan. Khan dan Mayes (2009), mendefinisikan akuntansi akrual
adalah metodologi pada akuntansi yang mengakui transaksi berdasarkan
kegiatan ekonomi bukan pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Bastian
(2009), mengakui dan mencatat transaksi dan kejadian keuangan pada
saat terjadi atau pada saat perolehan itulah akuntansi basis akrual.
Menurut PP No. 71 Tahun 2010: “Implementasi SAP berbasis akrual
adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas
dalam pelaporan financial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan,
belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran
berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD”. Dengan
dibuatnya PP No. 71 Tahun 2010, maka seluruh lembaga pemerintahan
sudah menjadi kewajibannya untuk mengimplementasikan SAP basis
akrual. Seperti yang dijelaskan dalam pasal 36, ayat 1 UU No. 17 bahwa
Ketentuan terhadap pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja
berbasis akrual sebagaimana dijelaskan pada Pasal 1 angka 13, 14, 15,
dan 16 peraturan ini diterapkan sekurang-kurangnya dalam 5 (lima)
tahun. Pengakuan dan pengukuran berbasis kas dapat digunakan Selama
pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
belum diterapkan.
Menurut Mardiasmo (2009:20) mengatakan bahwa akuntansi berbasis
akrual dipercayai bisa menciptakan laporan keuangan yang lebih
meyakinkan, lebih akurat, relevan, dan komprehensif untuk pengambilan
13
keputusan ekonomi, politik, dan sosial. UU No. 17 tahun 2003 mengenai
Keuangan Negara adalah regulasi yang kemudian dibuat untuk
mendukung agenda tersebut.
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Hasibuan (2000:3), berpendapat bahwa Sumber Daya Manusia
(SDM) merupakan seluruh manusia yang terdapat dalam menyusun
laporan keuangan daerah. SDM yang berkompetensi harus dapat
membuat laporan keuangan berdasarkan pada Undang-Undang yang
sudah ditetapkan. SDM juga merupakan suatu poin utama dan
penggeraknya suatu organisasi dalam usaha mewujudkan tujuan dari
organisasi yang sangat penting, sehingga perlu dipastikan bahwa
pengelolaan SDM dilaksanakan semaksimal mungkin agar dapat
memberikan peran yang optimal dalam mewujudkan tercapainya misi
organisasi (Darma, dan Ramadhan, 2018).
Menurut Hasibuan (2003:3) SDM Dari sisi kesiapan terdapat
beberapa indikator yang harus dipertimbangkan baik dari segi internal
maupun eksternal. Dari segi internal adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi
Kompetensi menunjukkan kepunyaan pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan yang dituntut dari pangkat tertentu (Rustyah, 1982).
Kompetensi diartikan pula sebagai pengetahuan, keterampilan,dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
2. Loyalitas
14
Seseorang akan dikatakan loyal dan memiliki loyalitas yang kuat
jika mau menuruti yang ditugaskan atau yang telah menjadi
kesepakatan bersama.
Adapun indikator yang dipengaruhi dari segi eksternal yaitu sebagai
berikut:
1. Motivasi
Motivasi merupakan sebuah dorongan atau alasan yang
menyebabkan seseorang mengerjakan suatu tindakan untuk
mencapai misi tertentu. Motivasi merupakan sesuatu yang
menyebabkan seseorang bertindak.
5. Sarana dan Prasarana
Menurut Yuwono (2008), Sarana adalah segala hal yang bisa
digunakan sebagai alat untuk mencapai maksud dan tujuan yang meliputi
perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai kelengkapan setiap
ruangan atau gedung dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan
kualitas dan hubungan hasil layanan dan produknya, dan Prasarana
adalah perangkat penunjang utama suatu usaha untuk mencapai tujuan
yang meliputi bangunan, lahan, gedung, dan ruangan yang ada
didalamnya.
Wilkinson at.al (2000), “Indikator dari Sarana dan Prasarana adalah
Teknologi Informasi yang meliputi hardware (perangkat keras), software
(perangkat lunak), database, Jaringan (internet dan intranet), electronic
commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi,” yang
bisa membantu lembaga pemerintah dalam menerapkan SAP berbasis
akrual. Teknologi informasi berupa hardware dan software bisa digunakan
15
untuk memproses dan menyimpan informasi, sedangkan jaringan
betujuan untuk penyebaran informasi. Hardware, software, dan jaringan
sebagai komponen dari teknologi informasi merupakan alat yang bisa
menggandakan kemampuan yang terdapat pada manusia. Hardware,
software, dan jaringan juga bisa mengerjakan sesuatu yang manusia
mungkin tidak bisa mengerjakannya, Sarana dan Prasarana akan sangat
berpengaruh dalam keberhasilan penerapan sistem akuntansi berbasis
akrual agar dapat berjalan secara efektif (Darma dan Ramadhan, 2018).
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu yang terkait
dengan variabel dalam penelitian ini yang terdapat dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Hasil Penelitian Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Rani Riyani (2017)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan akuntansi akrual Pada Pemerintah Kota Pontianak.
Studi ini menemukan bahwa tingkat penerapan akuntansi akrual di Pontianak sebesar 93,09%, dan ada empat faktor yang mempengaruhi penerapan akuntansi akrual di Pontianak
Penelitian ini adalah survei dengan cara mengumpulkan data menggunakan kuesioner.
Persamaan dalam penelitian ini yaitu memiliki variabel Y dimana sama-sama SAP Berbasis Akrual.
Perbedaannya ada pada jumlah variabel yang digunakan dimana dalam penelitian Riyani 2017 memiliki 8 variabel sedangkan dalam
16
adalah tingkat staf keuangan Pendidikan, pengalaman menjalankan uang tunai dengan sistem akuntansi akrual, kepemimpinan dari latar belakang pendidikan ukuran angkatan kerja.
penelitian ini menggunakan 3 variabel.
2. Alfonsus Jantong, Nhukholis, Roekhudin (2018)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintahan Daerah.
Secara Bersama-sama kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sarana prasarana berpengaruh terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi
Metode pada penelitian ini adalah dengan melalui pendekatan positivis.
Memiliki variabel yagn sama yaitu SDM dan Sarana dan prasarana
Penelitian ini tidak menggunakan variabel komitmen organisasi.
3. Fiko Ferdian Ismet (2018)
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Akuntansi Basis Akrual Pada Pemerintahan Di
SDM dan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh terhadap penerapan SAP Basis Akrual di Kota Padang.
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Penelitian ini juga menggunakan metode penilitian kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan variabel Sarana dan Prasarana.
17
Kota Padang.
4. Laraswiswsa Kamemy (2017).
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Akuntansi Akrual Pada Pemerintah Provinsi Riau (Studi Empiris Pada SKPD Provinsi Riau).
Setiap variabel independen, memberikan pengaruh kuat terhadap variabel dependen, artinya variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen dengan baik. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Populasi penelitian ini adalah departemen SKPD Provinsi Riau. Sampel penelitian ini adalah 129 responden dengan metode purposive sampling.
Penelitian ini juga menggunakan metode penilitian kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan 158 responden.
5. Ajhar, Akram, Endar Piturinfsih (2019)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDM berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual, TI
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah disproportionate stratified random
Persamaan dalam penelitian ini menggunakan variabel X nya yaitu SDM dan TI
penelitian ini menggunakan variabel y adalah kinerja instansi pemerintah dan .
18
dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual, dan Kesiapan penerapan SAP berbasis akrual berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
sampling. Analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) berbasis varian atau biasa disebut dengan soft modeling, dengan menggunakan alat analisis Partial Least Square (PLS)
6 Budiman (2016)
Analisis Pengelolaan Akuntansi Berbasis Akrual Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang
pelaksanaan akuntansi akrual di pemerintah daerah sudah sangat baik. Khususnya pengelolaan akuntansi akrual dipengaruhi oleh ketersediaan sistem informasi serta kualitas sumber daya manusia. Namun, tidak ada pengaruh komitmen pelaksana dan pengembangan regulasi terhadap
Metode penelitian menggunakan kuantitatif
Persamaan dalam penelitian iniadalah tempat penelitian yaitu Kabupaten PInrang.
Dalam penelitian ini menggunakan 29 SKPD yang ada di Kabupaten Pinrang
19
H1
penerapan akuntansi akrual
Sumber: Hasil jurnal terdahulu berkaitan variabel penelitian (2017-2019).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu diatas yaitu terletak
dari berbagai macam, ada yang terletak pada variabel, dalam penelitian ini
ada 3 variabel yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan
keberhasilan penerapan SAP berbabasi akrual, kemudian metode penelitian,
dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif, kemudian penentuan sampel,
dalam penelitian ini terdapat 158 responden yang terdiri dari 29 SKPD, dan
lokasi penelitian dan waktu penelitian.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah akan menghubungkan secara teoritis antara
variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel independen dengan variabel
dependen. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan satu
variabel dependen, diantaranya variabel independen yaitu, Sumber Daya
Manusia (SDM) dan Sarana dan Prasarana, dimana ini merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual
pada Pemerintah Kabupaten Pinrang, oleh karena itu kerangka pikir ini
disusun seperti pada gambar 2.1. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Sumber Daya
Manusia (SDM)
(X1)
Keberhasilan Penerapan
SAP Berbasis Akrual
(Y) Sarana dan
Prasarana
(X2)
20
Sumber : Menurut para ahli
Gambar 2.1. Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan peran yang sangat penting
dalam pelaksanaan penerapan SAP berbasis akrual, mulai dari kompetensi
dan berlatar belakang Pendidikan yang sesuai sangat mendukung dalam
mengerjakan tugas dan fungsinya. Dalam penelitian Budiman (2016) bahwa
SDM berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual,
sehingga peneliti beranggapan bahwa,
: Diduga Sumber Daya Manusia (SDM) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang.
Sarana dan Prasarana merupakan alat penunjang untuk keberhasilan
suatu pelaksanaan SAP berbasis akrual, dimana hampir semua kegiatan di
pemerintrahan Kabupaten Pinrang dilakukan menggunakan teknologi untuk
mempermudah dan memaksimalkan tugas dan taggungjawab pegawai,
Dalam penelitian Ajhar et al (2019) bahwa Teknologi Informasi atau sarana
dan prasarana berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis
akrual, sehingga peneliti beranggapan bahwa,
H2
21
: Diduga Sarana dan Prasarana berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian eksplanatori
adalah penelitian yang menguji hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual
pada pemerintah Kabupaten Pinrang.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SKPD Kabupaten Pinrang, Sulawesi
Selatan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam waktu 24 Agustus 2020 sampai dengan
7 September 2020.
C. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Defenisi Operasional Variabel
Sugiyono (2012) mengemukakan pengertian tersebut yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti:
a. Variabel Independen (X)
1) Sumber Daya Manusia (SDM)
23
Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah individu
produktif yang bekerja sebagai penggerak atau biasa disebut
pegawai atau karyawan di suatu institusi pemerinta. Dari sisi SDM
terdapat beberapa indikator baik dari segi internal maupun
eksternal yaitu sebagai berikut:
1. Kompetensi
2. Loyalitas
3. Motivasi
2) Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana adalah alat pendukung keberhasilan
suatu proses upaya yang dilakukan didalam pelayanan
pemerintahan, karna apabila kedua hal ini tidak tersedia maka
semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil
sesuai yang diharapkan. Adapun indikator dari sarana dan
prasarana yaitu:
1. Hardware
2. Software
3. jaringan
b. Variabel Dependen (Y)
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010: “Implementasi
SAP berbasis akrual. Adapun indikator dari variabel ini yaitu:
1. Pengakuan Aset,
2. Pengakuan Kewajiban,
3. Pengakuan Ekuitas,
4. Pengakuan Pendapatan
24
5. pengakuan Beban.
2. Pengukuran Variabel
Variabel Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana serta SAP
Berbasisi Akrual diukur menggunakan instrument yakni kuesioner. Dalam
penelitian ini mengukurnya digunakan skala likert dengan pemberian 4
poin dengan kategori jawaban yaitu, poin 1 Sangat Tidak Setuju (STS),
poin 2 Tidak Setuju (TS), poin 3 Setuju (S) dan poin 4 Sangat Setuju
(SS).
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,
2016:91). Populasi dalam penelitian ini adalah SKPD Kabupaten Pinrang
yang berjumlah 29 kantor yang berjumlah 262 pegawai.
2. Sampel
Sugiono (2013:80) menyatakan sampel dapat didefenisikan bagian
dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi karena keterbatasan waktu, maka teknik yang digunakan
adalah dengan menggunakan sampel.
Agar sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat mewakili
populasi maka dapat ditentukan jumlah sampel yang akan dihitung
dengan menggunakan rumus Slovin (Juliansyah Noor, 2011:158), adalah
sebagai berikut:
25
))
))
)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah total populasi
e = Batas toleransi eror
Dari perhitungan tersebut, maka penulis mengambil sampel sebanyak
158 orang/responden.
Dari sampel yang di dapat, kemudian sampel diambil secara acak sesuai
dengan proporsi masing-masing, di gunnakan proportionate stratified random
sampling yang menurtut Sugiyono (014:64) Teknik sampling ini digunakan
untuk populasi yang mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional
Tabel 3.2 Proporsi Sampel
No Nama SKPD Rumus Sampel
1 Badan Keuangan Daerah
8
2 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
7
3 Badan Kepegawaian Daerah
5
26
4 Badan Pemberdayaan Masyarakat
Desa
5
5 Dinas Pengendalian Penduduk, KB,
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
4
6 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
5
7 Dinas Kesehatan
6
8 Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil
5
9 Dinas Perikanan
5
10 Dinas Peternakan dan Pekebunan
5
11 Dinas Tenaga Kerja
6
12 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
5
13 Dinas Lingkungan Hidup
4
14 Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu satu Pintu
6
15 Dinas Ketahanan Pangan
4
16 Dinas Komunikasi dan Informasi
6
17 Dinas Koperasi dan UKM
7
18 Dinas Perhubungan
5
19 Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air
5
20 Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
4
27
21 Dinas Pertanian dan Hortikultura
6
22 Dinas Perindustria, Perdagangan,
Energi dan Sumberdaya Mineral
6
23 Dinas Sosial
4
24 Sekretariat Daerah
8
25 Sekretariat DPRD
7
26 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik
dan Perlindungan Masyarakat
4
27 Satuan Polisis Pamon Paja
5
28 Rumah Sakit Umum Lasinrang
6
29 Inspektorat
5
Total 158
Sumber : Data diolah, 2020
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan memiliki tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting, berbagai sumber, dan berbagai cara Sugiyono, (2013).
1. Data Primer
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat pengumpulan data dengan cara
membuat daftar pertanyaan atau pernyataan yang kemudian
disebarkan kepada responden secara langsung sehingga hasil
pengisiannya akan lebih jelas dan akurat. Daftar pertanyaan
28
atau pernyataan dibuat sesuai dengan operasionalisasi variabel
yang telah disusun sebelumnya. Kuesioner digunakan untuk
mendapatkan pendapat atau tanggapan responden mengenai
variabel Sumbar Daya Manusia (SDM) dengan indikator
Kompetensi, Loyalitas, Reward, Motivasi, dan variabel Sarana
dan Prasarana dengan indikator Hardware, Software dan
Jaringan serta variabel Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual dengan indikator Pengakuan Aset, Pengakuan
Kewajiban, Pengakuan Ekuitas, Pengakuan Pendapatan dan
apengakuan Beban. Pada Pemerintah Kabupaten Pinrang.
b. Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langsung dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti di SKPD Kabupaten Pinrang, guna
mengetahui permasalahan yang sebenarnya
c. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang
mendukung hasil kuesioner yang telah didapatkan dari
responden yang ada pada Pemerintah Kabupaten Pinrang.
2. Data sekunder
Data ini merupakan pendukung yang berhubungan dengan
penelitian. Data sekunder dapat diperoleh dari:
a. Sejarah dan profil Pemerintah Kabupaten Pinrang.
b. Buku-buku yang berhubungan dengan variabel penelitian.
29
c. Jurnal dan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
topik permasalahan yang diteliti.
d. Sumber internet atau website yang berhubungan dengan objek
yang diteliti.
F. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemenangan distribusi) (Imam Ghazali, 2009).
2. Uji Keabsahan Data
Kualitas data yang didapatkan dari pemakaian instrumen penelitian
bisa dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Uji tersebut masing-
masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang
dikumpulkan dari pemakaian instrumen. Uji data didefinisikan bahwa
usaha mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik atau
sifat-sifat data tersebut bisa dengan mudah dimengerti. Untuk menguji
data pada penelititan ini digunakan analisis sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Instrument penelitian yang dianggap valid adalah suatu instrument
yang benar-benar mampu mengukur variabelnya untuk mengetahui
apakah instrument tersebut valid, maka dilakukan uji validitas dengan
menggunakan kesahihan butir, dengan teknik korelasi product
moment (momen tangkar). Menurut santoso (2001:278) dikatakan
suatu instrument penelitian valid, jika memenuhi kriteria berikut :
30
1. Apabila nilai rpq > rxy tabel dengan df = n-2, pada level convidence
95% (α = 0,05), maka instrumen tersebut dianggap valid.
2. Apabila nilai rpq < rxy tabel dengan df = n -2 pada level convidence
95% (α = 0,05), maka instrumen tersebut dianggap tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Sugiyono (2016: 131), mengatakan bahwa Instrumen yang reliable
merupakan instrument yang bila dipakai beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama akan menciptakan data yang sama.
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan program SPSS
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach’s >0,6 maka hasil
tersebut reabel.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independen (Imam Ghozali, 2009).
b. Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel
independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi
normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas
menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal (Santoso, 2000)
31
c. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas (Imam Ghazoli, 2009). Deteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scaterplot. Jika ada pola tertentu maka
mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Tetapi jika tidak
ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Imam
Ghazoli, 2009).
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk menguji
pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat
(Ghozali, 2013). Variabel independen yang terdiri dari sumber daya
manusia, sarana dan prasarana. Kemudian variabel dependen yaitu
SAP berbasisi akrual. Seluruh pengujian dan analisis ini menggunakan
bantuan SPSS (Statistical Program for Spesial Science).
Untuk menguji hipotesis-hipotesis, maka dilakukan dengan
menggunakan rumus persamaan regresi sebagai berikut:
Ῠ = α+ . + .
32
Dimana:
Ῠ = SAP Berbasis Akrual
α = Konstanta
= Koefisien Regresi
= Sumber Daya Manusia (SDM)
= Sarana dan Prasarana
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan
1 (satu). Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjalankan variasi dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Ghozali, 2013).
2. Uji – t (Parsial)
Uji inii dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen. Adapun caranya yaitu dengan melakukan
perbandingan thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95% thitung
> ttabel ( α= 0,05 ) dengan pedoman sebagai berikut.
33
a. Apabila thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95% atau α =
0,05 maka variabel independen yang diamati berpengaruh
terhadap variabel dependen Terima H1 jika nilai thitung
>ttabel pada taraf signifikasi 0,05
b. Apabila thitung < ttabel pada tingkat kepercayaan 95% atau α =
0,05 maka variabel independen yang diamati tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Nilai t hitung diperoleh dari hasil statistik atau SPSS dalam
tabel ANOVA sedangkan t tabel diperoleh dengan melihat tabel
t (Sesuai tingkat kepercayaan yang ditentukan) dengan cara dff
(Degree of freedom). Nilai df = N – k dimana N = jumlah sampel
dan K = julmlah variabel penelitian. Karena uji t bersifat dua sisi
maka nilai α dibagi 2, jika nilai t merupakan nilai dari df (α/ 2).
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Kabupaten
Pinrang terbentuk pada tahun 1344 bulan Februari tanggal 18 atau
jelasnya 18 Februari 1344, sebagaimana penetapan secara bersama
Pemerintah Daerah dengan DPRD Kabupaten Pinrang, yang termuat di
dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Hari Jadi
Pinrang. Selanjutnya memasuki masa pemberlakuan Undang-Undang
Nomor 29 Tahun 1959 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II
Di Sulawesi, Kewedanan Pinrang dan Swapraja Rappang dibentuk
menjadi Daerah Tingkat II Pinrang dengan Pusat Pemerintahannya
berkedudukan di Pangkajene Sidenreng yang meliputi 7 (tujuh) wilayah
kecamatan yaitu sebagai berikut.
1. Kecamatan Dua Pitue,
2. Kecamatan Marintengngae,
3. Kecamatan Panca Lautang,
4. Kecamatan Tellu Limpoe,
5. Kecamatan Watang Pulu,
6. Kecamatan Panca Rijang, dan Kecamatan Baranti.
Dalam perkembangan selanjutnya, dengan pertimbangan efektif
pelaksanaaan pemerintahan, Ke-7 (tujuh) kecamatan tersebut
dimekarkan.
35
menjadi sebelas kecamatan sesuai Peraturan Daerah Kabupaten
Sidenreng Rappang Nomor 10 Tahun 2000 Tentang pembentukan dan
Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan, maka:
1. Kecamatan Dua Pitue dimekarkan menjadi tiga yaitu Kecamatan Dua
Pitue, Kecamatan Pitu Riase dan Kecamatan Pitu Riawa.
2. Kecamatan Maritnengngae dimekarkan menjadi Dua Yaitu
Kecamatan Marintengngae dan Kecamatan Sidenreng.
3. Kecamatan Panca Rijang dimekarkan menjadi Dua yaitu Kecamatan
Panca Rijang dan Kecamatan Kulo.
Dari sektor lembaga perangkat Daerah di Kabupaten Pinrang, terdiri
dari berikut ini:
1. Sekretariat daerah yang terdiri dari Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan,
dan Asisten Administrasi Umum.
2. Sekretariat DPRD dan Kopri.
3. Dinas-dinas yang terdiri dari 14 dinas yaitu Dinas Pendidikan; Dinas
Kesehatan; Dinas Sosial dan Nakertrans; Dinas Perhubungan,
Komunikasi, dan Informatika; Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air; Dinas Bina Marga; Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang; Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan
Perdangangan; Dinas Pertanian; Dinas Peternakan dan Perkebunan;
Dinas Kehutanan, Pertambangan, dan energi; Dinas Pendapatan
Daerah; serta Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata.
4. Lembaga teknis yang terdiri dari 16 lembaga yaitu Badan Kesbang
Linmas; Badan Penyuluhan dan Ketahahan Pangan; Badan
36
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa; Badan
Kepegawaian Daerah; Badan Perencanaan Pembanguna Daerah;
Badan Penelolaan Keuangan Daerah; Badan Keluarga Berencana
dan Pemberdayaan perempuan; Badan Lingkungan Hidup; Badan
Penanggulangan Bencana Daerah; Inspektorat Kabupaten; Kantor
Arsip dan Perpustakaan; Kantor Satuan Polisi Pamong Praja; Kantor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu; Perwakilan; Rumah Sakit Nene'
Mallomo; serta Rumah Sakit Arifin Nu'mang.
5. Kecamatan terdiri dari 11 kecamatan yaitu Kec. MaritengnggaE, Kec.
Panca Lautang, Kec. Panca Rijang, Kec. Tellu LimpoE, Kec. Watang
Pulu, Kec. Watang Sidenreng, Kec. Baranti, Kec. Dua PituE, Kec. Pitu
Riawa, Kec. Pitu Riase, dan Kec. Kulo.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Visi dari Kabupaten Pinrang adalah Terwujudnya Pinrang yang
maju dan terkemuka bersama masyarakat relegius dengan
pendapatan meningkat dua kali lipat. Guna mendukung
ketercapaian visi tersebut,
b. Misi
Misi dari Kabupaten Pinrang adalah sebagai berikut:
1) meningkatkan produksi dan nilai tambah sektor pertanian
berbasis sistem pertanian terpadu, modern dan berkelanjutan,
2) mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi berbasis
potensi dan keunggulan lokal melalui pemberdayaan ekonomi
kerakyatan dan umkm,
37
3) meningaktkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia yang berdaya saing tinggi berdasarkan keimanan dan
ketakwaan,
4) pengembangan infrastruktur bernilai tambah tinggi untuk
mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, dan
memperlancar aksesibilitas antar wilayah,
5) memantapkan iklim kehidupan sosial kemasyarakatan yang
kondusif,
6) mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, tata kelola
pemerintahan yang baik, penegakan supermasi hukum, dan
pengembangan kebajikan yang pro gender, pro poor, pro job,
dan pro environment.
B. Penyajian Data
1. Analisis Deskriftif
Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil memlalui
penyebaran kuesioner yang berisi pernyataan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan penerapan akuntansi berbsis akrual
pada Pemerintah Kabupaten Pinrang. Responden dalam penelitian ini
adalah seluruh bagian keuangan pada SKPD Kabupaten Pinrang
yang berjumlahkan 158 orang. Adapun periode penyebaran kuesioner
yaitu mulai tanggal 24 September s/d 7 September 2020, dengan total
kuesioner disebar sebanyak 158. Adapun rincian penyebaran dan
pengembalian kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut:
38
Tabel 4.1 Rincian Kuesoner
Keterangan Jumlah
Kuesioner disebar 158
kuesioner kembali 158
kuesioner diolah 158
Persentase kuesioner diolah 100%
Sumber: Data diolah, 2020
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-Laki 52 32.9 32.9 32.9
Perempuan 106 67.1 67.1 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber: Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas
dari respoonden dalam penelitian ini yaitu berjenis kelamin
perempuan sebanyak 106 orang pegawai (67,1%), sedangkan
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52 orang pegawai
(32,9%).
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
39
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Vali
d
26-30 Tahun 66 41.8 41.8 41.8
31-35 Tahun 15 9.5 9.5 51.3
36-40 Tahun 31 19.6 19.6 70.9
≥41 Tahun 46 29.1 29.1 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini yaitu responden dengan usia 26-30
tahun sebanyak 66 orang pegawai (41,8%), usia ≥41 tahun
sebanyak 46 orang pegawai (29,1%), usia 36-40 tahun sebanyak
31 orang pegawai (19,6%), 31-35 tahun sebanyak 15 orang
pegawai (9,5%).
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Vali
d
≤5 Tahun 17 10.8 10.8 10.8
6-10 Tahun 93 58.9 58.9 69.6
11-15 Tahun 23 14.6 14.6 84.2
16-20 Tahun 20 12.7 12.7 96.8
≥21 Tahun 5 3.2 3.2 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
40
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini yaitu responden dengan lama
bekerja 6-10 tahun sebanyak 93 orang pegawai (58,9%), lama
bekerja 11-15 tahun sebanyak 23 orang pegawai (14,6%), lama
bekerja 16-20 tahun sebanyak 20 orang pegawai (12,7%), lama
bekerja ≥5 tahun sebanyak 17 orang pegawai (10,8%), ≥20 tahun
merupakan responden paling sedikit sebanyak 5 orang pegawai
(3,2%).
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Freque
ncy
Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
a
li
d
SMA/SMK 11 7.0 7.0 7.0
D3 31 19.6 19.6 26.6
S1 107 67.7 67.7 94.3
S2 9 5.7 5.7 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini yaitu responden dengan
pendidikan terakhir S1 sebanyak 107 orang pegawai (67,7%),
pendidikan terakhir D3 sebanyak 31 orang pegawai (19,6%) dan
pendidikan terakhir SMA/SMK sebanyak 11 orang pegawai (7,0%)
Pendidikan terakhir S2 merupakan responden paling sedikit
sebanyak 9 orang pegawai (5,7%).
41
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji/Bulan
Tabel 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Gaji/bulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
a
l
i
d
≤1Jt 17 10.8 10.8 10.8
2Jt-3Jt 63 39.9 39.9 50.6
4Jt-5Jt 69 43.7 43.7 94.3
>5Jt 9 5.7 5.7 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu responden
dengan gaji 4Jt-5Jt sebanyak 69 orang pegawai (43,7%),
gaji 2Jt-3Jt sebanyak 63 orang pegawai (39,9%), gaji ≤1Jt
sebanyak 17 orang pegawai (10,8%) dan gaji >5Jt
merupakan responden paling sedikit sebanyak 9 orang
pegawai (5,7%).
2. Analisis Deskriptif Variabel
a. Indikator Sumber Daya Manusia (SDM)
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Kompetensi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
al
id
S 44 27.8 27.8 27.8
SS 114 72.2 72.2 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
42
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 114 orang
pegawai menjawab sangat setujuh (72,2%) dan 44 orang pegawai
menjawab setuju (27,8%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata jawaban responden sangat setuju dalam pernyataan
kompetensi.
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Va
lid
S 44 27.8 27.8 27.8
SS 114 72.2 72.2 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 114 orang
pegawai menjawab sangat setujuh (72,2%) dan 44 orang pegawai
menjawab setuju (27,8%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata jawaban responden sangat setuju dalam pernyataan
loyallitas.
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Motivasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Val
id
S 120 75.9 75.9 75.9
SS 38 24.1 24.1 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 120 orang
pegawai menjawab setujuh (75,9%) dan 38 orang pegawai
menjawab sangat setuju (24,1%). Sehingga dapat disimpulkan
43
bahwa rata-rata jawaban responden setuju dalam pernyataan
motivasi.
b. Indikator Sarana dan Prasarana
Tabel 4.10
Tanggapan Responden Mengenai Hardware
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
al
id
TS 4 2.5 2.5 2.5
S 116 73.4 73.4 75.9
SS 38 24.1 24.1 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 116 orang
pegawai menjawab setujuh (73,4%) dan 38 orang pegawai
menjawab sangat setuju (24,1%). 4 orang pegawai menjawab
tidak setuju (2,5%) Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
jawaban responden setuju dalam pernyataan hardware.
Tabel 4.11
Tanggapan Responden Mengenai Software
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Val
id
S 93 58.9 58.9 58.9
SS 65 41.1 41.1 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Tabel 4.12
Tanggapan Responden Mengenai Jaringan
44
B
e
r
d
asarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 93 orang pegawai
menjawab setujuh (58,9%) dan 65 orang pegawai menjawab
sangat setuju (41,1%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-
rata jawaban responden setuju dalam pernyataan software.
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 109 orang
pegawai menjawab setujuh (69%) dan43 orang pegawai
menjawab sangat setuju (27,2%). 6 orang pegawai menjawab
tidak setuju (3.8%) Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
jawaban responden setuju dalam pernyataan jaringan.
c. Indikator SAP Berbasis Akrual
Tabel 4.13
Tanggapan Responden Mengenai Pengakuan Aset
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Va
lid
S 100 63.3 63.3 63.3
SS 58 36.7 36.7 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 100 orang
pegawai menjawab setujuh (63,3%) dan 58 orang pegawai
menjawab sangat setuju (36,7%). Sehingga dapat disimpulkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Va
lid
TS 6 3.8 3.8 3.8
S 109 69.0 69.0 72.8
SS 43 27.2 27.2 100.0
Total 158 100.0 100.0
45
bahwa rata-rata jawaban responden setuju dalam pernyataan
pengakuan aset.
Tabel 4.14
Tanggapan Responden Mengenai Kewajiban
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
al
id
S 53 33.5 33.5 33.5
SS 105 66.5 66.5 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 105 orang
pegawai menjawab sangat setujuh (66,5%) dan 53 orang pegawai
menjawab sangat setuju (33,5%). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa rata-rata jawaban responden setuju dalam pernyataan
kewajiban.
Tabel 4.15
Tanggapan Responden Mengenai Pengakuan Ekuitas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Va
lid
S 99 62.7 62.7 62.7
SS 59 37.3 37.3 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 99 orang
pegawai menjawab setujuh (62,7%) dan 59 orang pegawai
menjawab sangat setuju (37,3%). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa rata-rata jawaban responden setuju dalam pernyataan
pengakuan ekuitas.
46
Tabel 4.15
Tanggapan Responden Mengenai Pengakuan Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Val
id
S 59 37.3 37.3 37.3
SS 99 62.7 62.7 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 99 orang
pegawai menjawab setujuh (62,7%) dan 59 orang pegawai
menjawab sangat setuju (37,3%). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa rata-rata jawaban responden setuju dalam pernyataan
pengakuan pendapatan.
Tabel 4.17
Tanggapan Responden Mengenai Pengakuan Beban
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
al
id
S 59 37.3 37.3 37.3
SS 99 62.7 62.7 100.0
Total 158 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 99 orang
pegawai menjawab sangat setujuh (62,7%) dan 59 orang pegawai
menjawab sangat setuju (37,3%). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa rata-rata jawaban responden setuju dalam pernyataan
pengakuan beban
3. Uji Keabsahan Data
47
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument, penulis
menggunakan anilisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujiannya.
a. Uji Validitas
Uji tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk df = n-2. Pada
penelitian ini besarnya df dapat dihitung 158-2 atau df = 156
dengan alpha 0,05 didapat nilai r tabel (0,1562). Jika r hitung lebih
besar dari r tabel dan nilai r positif kemudian jika signifikan < 0,05,
maka tiap pernyataan tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.18
Hasil Uji Validitas Instrument Variabel X dan Y
Variabel Pernyataan Correlation Signifikan Keterangan
Sumber
Daya
Manusia
(X1)
Pernyataan 1 0.925** 0.000 Valid
Pernyataan 2 0.925** 0.000 Valid
Pernyataan 3 0.601** 0.000 Valid
Sarana dan
Prasarana
(X2)
Pernyataan 1 0.819** 0.000 Valid
Pernyataan 2 0.772** 0.000 Valid
Pernyataan 3 0.796** 0.000 Valid
Keberhasilan
penerapan
SAP
berbasis
akrual
(Y)
Pernyataan 1 0.807** 0.000 Valid
Pernyataan 2 0.864** 0.000 Valid
Pernyataan 3 0.813** 0.000 Valid
Pernyataan 4 0.837** 0.000 Valid
Pernyataan 5 0.869** 0.000 Valid
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa masing-masing item
pernyataan memiliki r hitung > dari r tabel (0,1562) dan bernilai positif
48
kemudian signifikannya <0,05. Dengan demikian setiap
pernyataan tersebut dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas suatu skor
dari suatu instrumen pengukur. Reliabilitas berbeda dengan
validitas karena reliabilitas membahas tentang masalah
konsistensi, sedangkan validitas membahas tentang ketepatan.
Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Pengukuran yang reliabel akan menunjukkan
instrumen yang sudah dipercaya dan dapat menghasilkan data
yang dapat dipercaya pula, menurut malihotra (solimun, 2002: 71)
bahwa suatu instrumen ditentukan reliabel manakalah memenuhi
standar koefisien alpha cronbach lebih besar dari 0,6 ( α ≥ 0,6 )
begitupun sebaliknya. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang
baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X dan Y
Variabel Cronbach’s
Alpha
Sig Keterangan
Sumber Daya Manusia (X1) 0.835 > 0,6 Reliabel
Sarana dan Prasarana (X2) 0.824 > 0,6 Reliabel
Keberhasilan penerapan SAP
berbasis akrual (Y)
0.815 > 0,6 Reliabel
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa masing-masing
variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,6. Dengan demikian variabel
49
sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta SAP berbasis
akrual dapat dikatakan reliabel.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonierita
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat
dilakukan dengan melihat tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF) serta besaran korelasi antara variabel independent.
Tabel 4.20
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual (Y)
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai Tolerance
mendekati angka 1 dan nilai Inflation Factor (VIF) disekitar angka
1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai Tolerance
untuk sumber daya manusia dan sarana dan prasarana sebesar
0,760 serta VIF 1,316. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko
dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independent atau
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Sumber Daya Manusia
(X1)
.760 1.316
Sarana dan Prasarana (X2) .760 1.316
50
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi data normal dan mendekati normal.
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Gambar 4.1 Grafik P-Plot
Gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang berada
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
51
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
Berdasarkan gambar Grafik scatterplot diatas
menunjukkan bahwa data tersebar diatas dan dibawah angka 0
(nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada
penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga
model regresi layak digunakan untuk memprediksi faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual
berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu sumber daya
manusia dan sarana dan prasarana.
5. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel
independent dan 1 variabel dependen. Untuk mengetahui pola
52
hubungan antar variabel, maka akan diuji dengan 2 hipotesis yang
telah diajukan sebelumnya menggukan metode analisis regresi linear
berganda.
Tabel 4.21
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .773 1.066 .725 .470
Sumber Daya Manusia (X1) 1.176 .105 .634 11.200 .000
Sarana dan Prasarana (X2) .438 .098 .254 4.484 .000
a. Dependent Variable: Keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual (Y)
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Berdasarkan tabel 5.23, maka persamaan regresi yang terbentuk
adalah :
Y = 0,773+ 1,176X1 + 0,438X2
Keterangan
Y = Keberhasilan SAP berbasis akrual
X1 = Sumber daya manusia
X2 = Sarana dan prasarana
Dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa :
a) Constant
Nilai constant yang diperoleh adalah sebesar 0,773 yang
berarti jika tidak ada pengaruh variabel bebas yang terdiri dari
variabel sumber daya manusia dan sarana dan prasarana atau
sama dengan nol, maka besarnya keberhasilan SAP berbasis
53
akrual pada Pemerintahan Kabupaten Pinrang adalah sebesar
0,773.
b) Koefisien Sumber Daya Manusia
Koefisien sumber daya manusia adalah sebesar 1,176
menunjukkan bahwa sumber daya manusia terhadap keberhasilan
SAP berbasis akrual adalah positif, jadi dapat disimpulkan jika
sumber daya manusia mengalami peningkatan ataupun
penurunan sebesar 1 maka keberhasilan SAP berbasis akrual
pada Pemerintahan Kabupaten Pinrang juga akan mengalami
peningkatan ataupun penurunan sebesar 1,176.
c) Koefisien Sarana dan Prasarana
Koefisien sarana dan prasarana adalah sebesar 0,438
menunjukkan bahwa sarana dan prasarana terhadap keberhasilan
SAP berbasis akrual adalah positif, jadi dapat disimpulkan jika
sarana dan prasarana mengalami peningkatan ataupun
penurunan sebesar 1 maka keberhasilan SAP berbasis akrual
pada Pemerintahan Kabupaten Pinrang juga akan mengalami
peningkatan ataupun penurunan sebesar 0,438.
a. Uji Determinasi (Rsquare)
S
u
m
b
e
r : Output SPSS Versi 21.0
Tabel 4.22
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .789a .623 .618 1.249
a. Predictors: (Constant), Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana
54
Dari hasil perhitungan, menunjukkan bahwa nilai koefisien
korelasi berganda (R) adalah sebesar 0.789, artinya angka
tersebut menunjukkan hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen adalah erat dan positif karena
mendekati angka satu 1 (satu).
Hasil olah statistik yang tertera pada tabel diatas merupakan
hasil uji koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa variabel
independen (Sumber Daya Manusia dan Sarana dan Prasarana)
dapat mempengaruhi variabel dependen (Keberhasilan SAP
Berbasis Akrual) sebesar 62,3%, sedangkan sisanya 37,7%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini. Hasil tersebut memberikan makna bahwa masih
terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi
keberhasilan SAP berbasis akrual yang dalam hal ini adalah
keberhasilan SAP berbasis akrual pada Pemerintahan Kabupaten
Pinrang.
b. Uji t (Parsial)
Uji parsial digunakan untuk melihat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen yang dilakukan
secara parsial atau individu. Langkah-langkah melakukan uji t
untuk variabel variabel sebagai berikut :
1) Hipotesis H0 = tidak mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada
Pemerintah Kabupaten Pinrang.
55
Hipotesis Ha = mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kabupaten
Pinrang.
2) Tingkat Signifikan
Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 (α = 5%).
3) Menentukan ttabel :
Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan derajat kebebasan (df) = n–k atau 158-2= 156.
Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh
untuk ttabel sebesar (1,9752).
4) Kriteria pengujian:
Ha diterima jika thitung >ttabel
Ha ditolak jika thitung < ttabel
Tabel 4.23
Hasil Uji t (Parsial) Coefficientsa
Model B T Sig. Keputusan
(Constant) .773 .725 .470
Sumber Daya Manusia (X1)
1.176 11.200 .000 H1 diterima
Sarana dan Prasarana (X2)
.438 4.484 .000 H2 diterima
a.Dependent Variable: Keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual (Y)
Sumber : Output SPSS Versi 21.0
Nilai t tabel pada uji parsial t adalah sebesar 1,9752.
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui pengaruh masing-
masing variabel sebagai berikut:
a) Uji hipotesis 1
Rumusan :
56
H0 : Sumber daya manusia tidak positif dan signifikan
berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis
akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang.
H1 : Sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada
Pemerintah Kabupaten Pinrang.
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai t
hitung 11,200 > t tabel 1,9752 dan nilai Sig 0,000 < 0,05. Dari
perbandingan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H1
diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa sumber
daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada
Pemerintah Kabupaten Pinrang dapat diterima.
b) Uji hipotesis 2
Rumusan :
H0 : Sarana dan prasarana tidak positif dan signifikan
berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis
akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang.
H2 : Sarana dan prasarana berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada
Pemerintah Kabupaten Pinrang.
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai t
hitung 4.484 > t tabel 1,9752 dan nilai Sig 0,000 < 0,05. Dari
perbandingan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H2
diterima , sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa Sarana
57
dan prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada
Pemerintah Kabupaten Pinrang dapat diterima.
d. Uji F (Simultan)
Uji simultan menunjukkan apakah semua variabel independen
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Hasil uji F dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.24 S
umber :
Output
SPSS
Versi 21.0
Berdasarkan tabel 4.24 di atas, di dapat F hitung sebesar
128.180 dengan probabilitas sebesar 0.000 yang nilainya dibawah
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen
yaitu sumber daya manusia dan sarana dan prasarana
berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang.
A. Analisis dan Interprestasi
1. Pengaruh Sumber Daya Manusia (X1) Terhadap keberhasilan
penerapan SAP Berbasis Akrual (Y).
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 399.812 2 199.906 128.180 .000b
Residual 241.733 155 1.560
Total 641.544 157
a. Dependent Variable: Keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual (Y)
b. Predictors: (Constant), Sarana dan Prasarana X2, Sumber Daya Manusia X1
58
Hasil pengujian yang menggunakan uji analisis regresi linear
berganda menunjukkan bahwa sumber daya manusia memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan SAP
berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang, yang dapat
dijelaskan oleh beberapa faktor yang diketahui merupakan indikator
sumber daya manusia yaitu kompetensi, loyalitas dan motivasi.
Dilihat dari sumber daya manusia yang ada pada setiap bagian
keuangan SKPD Kabupaten Pinrang, dimana ke tiga indikator
tersebut dapat mengukur sumber daya manusia, sehinggah
kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia terutama di
bagian keuangan setiap SKPD Pemerintah Kabupaten Pinrang sangat
mendukung dalam keberhsilan penerapan SAP berbasis akrual
selama ini. Para pegawai juga memiliki tingkat Pendidikan yang
berjenjang terutama pegawai yang mendominasi merupakan pegawai
dengan tingkat Pendidikan S1, sehinggah dalam pernyataan
mengenai kompetensi tersebut, rata-rata pegawai sangat setujuh
dengan pernyataan bahwa mereka memiliki tingkat Pendidikan yang
sesuai dengan pekerjaan mereka terutama dalam
mengimplementasikan SAP berbasis akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang.
Mengenai loyalitas pegawai juga memiliki pengaruh terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual mengingat bahwa
mayoritas pegawai memiliki rasa bertanggungjawab dan kepatuhan
kepada pimpinan untuk mendukung optimasi bidang tugas
pemerintahan daerah Kabupaten Pinrang dalam hal yaitu
59
pelaksanaan SAP berbasis Akrual. Sehingga dalam pernyataan
mengenai loyalitas tersebut rata-rata pegawai sangat setujuh dengan
pernyataan bahwa mereka memiliki loyalitas atas pelaksanaan SAP
sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas bidang
pemerintahan daerah Kabupaten Pinrang dalam hal ini mengenai
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual.
Mengenai motivasi pegawai juga memiliki pengaruh terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual dalam hal ini pegawai
membutuhkan promosi atasan atas prestasi kerja yang diraih dalam
hal pelaksanaan SAP berbasis akrual sebagai sarana mendukung
optimasi bidang tugas Pemerintah Kabupaten Pinrang sehinggah
memotivasi pegawai dalam bekerja, dalam hal ini penerapan SAP
berbasis akrual dapat berjalan dengan baik sampai saat ini sehingga
dalam pernyataan mengenai motivasi tersebut rata-rata pegawai
setuju bahwa mereka meiliki motivasi dalam promosi atasan yang
berhubungan dengan pekerjaan mereka terhadap keberhasilan
penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kabupaten Pnrang.
Sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang, artinya semakin baik sumber daya manusia yang
ada pada bagian keuangan setiap SKPD pada Pemerintah Kabupaten
Pinrang yang meliputi kompetensi, loyalitas dan motivasi maka tingkat
keberhasilan penerapan SAP berbasi akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang juga akan semakin baik. Hal ini sejalan karna
sumber daya manusia merupakan faktor utama yang menunjang
60
setiap kegiatan ataupun pelaksanaan disetia instansi terutama di
Pemerintah Kabupaten pinrang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nasution ed al,(2015) yang menyatakan bahwa sumber daya manusia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan SAP berbasis
akrual, namun hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil
penelitian Ismet, F.F.(2018) yang mengatakan bahwa sumber daya
manusia tidak berpengaruh terhadap penerapan SAP berbasis akrual
di Kota Padang.
2. Pengaruh Sarana dan Prasarana (X2) Terhadap keberhasilan
penerapan SAP Berbasis Akrual (Y).
Hasil pengujian yang menggunakan uji analisis regresi linear
berganda menunjukkan bahwa sarana dan prasarana memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan SAP
berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang, yang dapat
dijelaskan oleh beberapa faktor yang diketahui merupakan indikator
sarana dan prasarana yaitu hardware, software dan jaringan.
Dilihat dari sarana dan prasarana yang ada pada SKPD
Kabupaten Pinrang terutama pada tiap bagian keuangan dimana
sarana dan prasarana yang meliputi hardware, software dan jaringan.
Mengenai hardware dalam hal ini adalah perangkat keras seperti
komputer dan peralatan teknologi lainnya yang menunjang pekerjaan
para pegawai agar lebih mudah dalam menyelesaikan tugas dan
tanggungjawab terutama pada bagian keuangan yang memang
berhubungan lansung dalam pelaksanaan SAP berbasis akrual
61
hingga dapat berhasil sampai saat ini, meskipun terdapat sebagian
kecil pegawai yang memiliki respon kurang baik terhadap hardware
mengenai kelengkapan hardware karna memang terdapat beberapa
SKPD yang memiliki komputer yang belum memadai, namun rata-rata
pegawai lainnya memilih setujuh dengan pernyataan bahwa
kelengkapan hardware secara memadai dapat menunjang
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang.
Mengenai software atau perangkat lunak seperti aplikasi juga
mendukung keberhasilan pelaksanaan SAP berbasis akrual, dilihat
dari pegawai rata-rata setujuh dalam pernyataan mengenai
kelengkapan software yang memadai sehinggah menunjang
keberhasilan pelaksanaan SAP berbasis akrual sampai saat ini,
kemudian dalam pelaksanaan SAP berbasis akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang, semua SKPD menggunakan satu jenis aplikasi
yang sama sehingga lebih mempermudah dalam tugas dan
tanggungjawab para pegawai bagian keuangan.
Mengenai tersedianya jaringan juga memiliki pengaruh terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual, karna dalam
penggunaan aplikasi yang digunakan setiap SKPD pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang itu menggunakan aplikasi online sehingga
dibutuhkan ketersediaan jaringan yang memadai untuk kelancaran
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab pegawai meskipun
terdapat beberapa pegawai yang tidak setujuh dalam hal kelengkapan
jaringan ini tetapi ketidak setujuan tersebut tertutupi oleh rata-rata
62
bahkan hampir mayoritas pegawai setujuh mengenai pernyataan
tentang jaringan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ajhar et al(2015) mengatakan bahwa sarana dan prasarana atau
teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual karna dalam
penyusunan laporan keuangan menggunakan aplikasi sehinggah
mempermudah pegawai dalam mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya. Namun penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian
Jantong et al(2018) yang mengatakan bahwa sarana pendukung tidak
berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SAPberbasis akrual.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebgai berikut:
1. Sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang. Sumber daya manusia yang meliputi kompetensi,
loyalitas dan motivasi dapat mempengaruhi keberhasilan penerapan
akuntansi berbasis akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang.
2. Sarana dan prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah
Kabupaten Pinrang. Sarana dan prasarana yang meliputi hardware,
software dan jaringan dapat mempengaruhi keberhasilan penerapan
akuntansi berbasis akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka peneliti meberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Instansi
a) Sumber daya manusia yang ada pada SKPD Pemerintah Kabupaten
Pinrang terutama pada tiap bagian keuangan memliki peran utama
dalam pencapaian keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada
Pemerintah Kabupaten Pinrang. Oleh karena itu bagi pihak instansi
64
diharapkan untuk teteap mempertahankan hal ataupun meningkatkan
hal tersebut bila rasa masi perlu meningkatkan keberhasilan
penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kabupaten Pinrang.
b) Sarana dan prasarana yang ada pada SKPD Kabupaten Pinrang
terutama tiap bagian keuangan dalam tiga faktor sudah berjalan
dengan baik dan sesuai harapan namun karna masih terdapat sedikit
pegawai yang masih tidak setujuh terhadap kelengkapan hardware
dan jaringan maka perlu adanya perbaikan terhadap kelengkapan
tersebut, mengingat hardware dan jaringan juga berperan penting
dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab pegawai terutama
dalam pelaksanaan SAP berbasis akrual pada Pemerintah
Kabupaten pinrang. Kemudian pihak instansi diharap tetap
mempertahankan fakor yang sudah berjalan dengan baik untuk lebih
meningkatkan keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual melalui
sarana dan prasaran.
2. Bagi Peneliti
Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel
yang berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis
akrual. Dimana keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual dipengaruhi
oleh beberapa faktor lainnya. Peneliti selanjutnya disarankan untuk
mendapatkan data berupa wawancara dari beberapa kepala staf atau
pegawai bagian akuntansi yang menjadi responden penelitian agar bisa
mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-
pertanyaan kuesioner yang terlalu sempit dan kurang menggambarkan
keadaan yang sesungguhnya
65
DAFTAR PUSTAKA
Ajhar, Akram, endar piturinfsih, (2015). Faktor faktor yang
mempengaruhi kesiapan penerapan SAP berbasis Akrual dan
akuntabilitass kinerja instansi pemerintah. Jurnal Akuntansi
Aktual, Vol. 3, Nomor 1.
Alfouns Jantong, Nurkholis, 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbais Akrual Pada Pemerintah Daerah. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No.2.
Bastian, I. 2009. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: Badan
Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE). Yogyakarta.
Budiman, (2016). Analisis Pengelolaan Akuntansi Berbasis Akrual Sekretariat
Daerah Kabupaten Pinrang. Skripsi(S1), Fakultas Ekonomi Universitas
Bosowa.
Dito Aditia Darma Nasution, Erlina, Tapi Anda Sari, (2015). Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi SAP Berbasis
Akrual Dengan Komitmen Skpd Sebagai Variabel Moderating
Pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ekonom, Vol
18, No 4.
Dito Aditia Darma Nst, Puja Rizqy Ramadhan. Analisis Pengaruh SDM, Insentif dan Sarana Pendukung Terhadap Implementasi SAP Berbasis Akrual
Pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Vol. 9 No.1.
Fiko Ferdian Ismet, 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Akuntansi Basis Akrual pada Pemerintahan Di Kota Padang. Skripsi.Universitas Negri Padang.
Halim, A. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Hasibun, Melayu. S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
http//www.wikiapbn.com. Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Salemba Empat, Jakarta.
Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivarite Dengan SPSS. Edisi Keempat.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Juliansyah, N. 2011. Metodologi Penelitian . Jakarta: Prenada Media Grup.
Khan, A. dan Mayes, S. 2009. Transition to Accrual Accounting, (online), (http://
http://blog-pfm.imf.org/files/fad-technical-manual-2.pdf.
Laraswisesa Kamemy, 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Akuntansi Akrual Pada Pemerintahan Provinsi Riau (STudi
66
Empiris Pada SKPD Provinsi Riau). JOM Fekon. Vol.4.No 1.
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. ANDI. Yogyakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 Mengenai Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.
PP No. 24 Tahun 2005 Mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan. 2005. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
PP No. 71 Tahun 2010 Mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan. 2010. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Pinrangkab.co.id.
Singgih Santoso. 2000. SPSS Statistik Parametrik. Jakarta, PT Elex Media Compotindo.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. ALFABETA
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan RND Bandung Alfabeta.
Wilkinson, J.W, Michael, J.C, Vasant Raval, dan Bernard Wong-On-Wing. 2000. Accounting Information Systems, Essential Concepts and Applications.
Fourth Edition. John Wiley and Son. New York.
Yani Riyani, 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Akuntansi Akrual Pada Pemerintah Kota Pontianak. Jurnal Akuntansi Indonesia. Vol.6.No.2.
Yowono, Sony, et al, 2008. APBD Dan Permasalahannya. Malang: Bayumedia Publishing.
67
L
A
M
P
I
R
A
N
68
LAMPIRAN 1
KUESIONER
KUESIONER PENELITIAN
BAGIAN I
Pertanyaan pada bagian I merupakan pertanyaan yang berhubungan dengan identitas responden. Berilah tanda centang ( √ ) pada salah satu kolom yang tersedia dari pertanyaan tersebut.
A. Nomor responden :……………………..
B. Identitas responden :
1. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
2. Usia : ≤ 25 Tahun 36-40 Tahun 26-30 Tahun ≥ 41 Tahun
31- 35 Tahun
3. Lama bekerja : ≤ 5 Tahun 16-20 Tahun 6-10 Tahun ≥ 21 Tahun 11- 15 Tahun
4. 5. Pendidikan terakhir : SMA/SMK S2
D3 S3 S1
6. Gaji/Bulan : ≤1Jt 4Jt-5Jt
2Jt-3Jt >5Jt
C.Petunjuk pengisian:
1. Mohon kuesioner ini diisi secara lengkap dari seluruh pernyataan yang telah disediakan
2. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom jawaban yang tersedia 3. Terdapat 4 (empat) alternatif pengisian jawaban,yaitu:
Sangat Tidak Setuju (STS) :1
Tidak setuju (TS) :2
Setuju (S) :3
Sangat setuju (SS) :4
69
BAGIAN II. VARIABEL PENELITIAN 1. SUMBER DAYA MANUSIA
NO Pernyataan SS S TS STS
1. Memiliki tingkat Pendidikan yang sesuai dengan pekerjaan dalam mengimplementasikan SAP berbasis akrual
2. Memiliki loyalitas atas pelaksanaan SAP sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas pemerintahan daerah
3. Membutuhkan promosi atasan atas prestasi kerja yang diraih atas pelaksanaan SAP sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas pemerintahan daerah
Total
2. SARANA DAN PRASARANA
NO Pernyataan SS S TS STS
1
Kelengkapan hardware sudah tersedia secara memadai untuk menunjjang keberhasilan penerapan SAP berbasi akrual.
2
Kelengkapan software sudah
tersedia secara memadai untuk menunjjang keberhasilan penerapan SAP berbasi akrual.
3
Kelengkapan jaringan sudah tersedia secara memadai untuk menunjjang keberhasilan penerapan SAP berbasi akrual.
Total
3. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL
NO Pernyataan SS S TS STS
1 Pengakuan aset berbasis akrual telah diterapkan dalam pelaporan keuangan berbasis akrual
2 Pengakuan hutang berbasis akrual telah diterapkan dalam pelaporan keuangan berbasis akrual
3 Pengakuan ekuitas berbasis akrual telah diterapkan dalam pelaporan keuangan berbasis akrual
70
4
Pengakuan pendapatan berbasis akrual telah diterapkan dalam pelaporan keuangan berbasis akrual
5 Pengakuan beban berbasis akrual telah diterapkan dalam pelaporan keuangan berbasis akrual.
Total
71
LAMPIRAN 2
DATA TABULASI VARIABEL
A. Tabulasi Variabel Sumber Daya Manusia (SDM)
NO X1.1 X1.2 X1.3 JUMLAH
1 4 4 4 12
2 3 3 3 9
3 3 3 3 9
4 3 3 3 9
5 3 3 3 9
6 3 3 3 9
7 3 3 3 9
8 3 3 3 9
9 3 3 3 9
10 4 4 3 11
11 4 4 3 11
12 4 4 3 11
13 3 3 3 9
14 3 3 3 9
15 4 4 3 11
16 3 3 3 9
17 4 4 3 11
18 3 3 3 9
19 4 4 3 11
20 3 3 3 9
21 4 4 3 11
22 3 3 3 9
23 4 4 3 11
24 4 4 3 11
25 3 3 3 9
26 4 4 3 11
27 3 3 3 9
28 3 3 3 9
29 4 4 3 11
30 4 4 3 11
31 4 4 3 11
32 3 3 3 9
33 3 3 3 9
34 3 3 3 9
35 4 4 3 11
36 3 3 3 9
37 4 4 3 11
72
38 4 4 3 11
39 3 3 3 9
40 3 3 3 9
41 4 4 3 11
42 3 3 3 9
43 4 4 3 11
44 4 4 3 11
45 3 3 3 9
46 4 4 3 11
47 4 4 3 11
48 4 4 3 11
49 3 3 3 9
50 4 4 3 11
51 3 3 3 9
52 4 4 3 11
53 4 4 3 11
54 4 4 3 11
55 4 4 3 11
56 3 3 3 9
57 4 4 3 11
58 4 4 3 11
59 4 4 3 11
60 4 4 3 11
61 3 3 3 9
62 3 3 3 9
63 3 3 3 9
64 3 3 3 9
65 4 4 3 11
66 4 4 3 11
67 4 4 3 11
68 3 3 4 10
69 4 4 3 11
70 3 3 3 9
71 4 4 3 11
72 3 3 3 9
73 3 3 3 9
74 4 4 3 11
75 4 4 3 11
76 4 4 3 11
77 4 4 4 12
78 4 4 4 12
79 3 3 4 10
80 4 4 3 11
81 4 4 3 11
73
82 4 4 3 11
83 4 4 3 11
84 3 3 4 10
85 4 4 3 11
86 4 4 3 11
87 3 3 3 9
88 4 4 4 12
89 4 4 3 11
90 4 4 4 12
91 4 4 4 12
92 4 4 3 11
93 4 4 4 12
94 4 4 3 11
95 4 4 3 11
96 4 4 4 12
97 4 4 3 11
98 4 4 4 12
99 4 4 3 11
100 4 4 3 11
101 4 4 3 11
102 4 4 4 12
103 4 4 3 11
104 4 4 4 12
105 4 4 4 12
106 4 4 3 11
107 4 4 3 11
108 4 4 4 12
109 4 4 3 11
110 4 4 4 12
111 4 4 3 11
112 4 4 3 11
113 4 4 4 12
114 4 4 3 11
115 4 4 4 12
116 4 4 3 11
117 4 4 4 12
118 4 4 3 11
119 4 4 4 12
120 4 4 4 12
121 4 4 3 11
122 4 4 3 11
123 3 3 3 9
124 4 4 3 11
125 4 4 4 12
74
126 4 4 4 12
127 4 4 4 12
128 4 4 3 11
129 4 4 4 12
130 4 4 4 12
131 4 4 3 11
132 4 4 4 12
133 4 4 4 12
134 4 4 4 12
135 4 4 3 11
136 4 4 4 12
137 4 4 4 12
138 4 4 4 12
139 4 4 4 12
140 4 4 3 11
141 4 4 3 11
142 4 4 3 11
143 4 4 3 11
144 4 4 3 11
145 3 3 3 9
146 4 4 3 11
147 4 4 4 12
148 3 3 3 9
149 4 4 3 11
150 4 4 4 12
151 3 3 3 9
152 4 4 3 11
153 4 4 4 12
154 4 4 3 11
155 4 4 3 11
156 3 3 3 9
157 4 4 3 11
158 4 4 4 12
75
B. Tabulasi Variabel Sarana dan Prasarana
NO X2.1 X2.2 X2.3 JUMLAH
1 2 3 2 7
2 3 3 4 10
3 3 3 3 9
4 3 3 3 9
5 3 3 3 9
6 3 3 3 9
7 3 3 3 9
8 3 3 3 9
9 3 3 3 9
10 3 3 3 9
11 3 4 3 10
12 3 4 3 10
13 3 3 3 9
14 3 3 3 9
15 3 4 3 10
16 3 3 2 8
17 3 4 3 10
18 3 3 2 8
19 3 4 3 10
20 3 3 3 9
21 2 3 2 7
22 3 3 3 9
23 3 3 3 9
24 3 3 3 9
25 3 3 3 9
26 3 4 3 10
27 2 3 2 7
28 3 3 3 9
29 3 3 3 9
30 3 4 4 11
31 3 3 3 9
32 3 3 3 9
33 3 3 3 9
34 3 3 3 9
35 3 3 3 9
36 3 3 3 9
37 3 3 3 9
38 3 3 3 9
39 3 3 3 9
40 3 3 3 9
41 3 3 3 9
76
42 3 3 3 9
43 3 4 3 10
44 3 4 3 10
45 3 3 3 9
46 3 4 3 10
47 3 3 3 9
48 3 3 3 9
49 3 3 4 10
50 3 3 3 9
51 3 3 4 10
52 3 4 4 11
53 3 4 3 10
54 3 3 3 9
55 3 4 3 10
56 3 3 4 10
57 3 4 3 10
58 3 3 3 9
59 3 4 3 10
60 3 4 3 10
61 3 3 3 9
62 3 3 3 9
63 3 3 4 10
64 3 3 3 9
65 3 3 3 9
66 3 3 3 9
67 3 3 4 10
68 3 3 3 9
69 3 3 3 9
70 3 3 3 9
71 3 3 3 9
72 3 3 3 9
73 3 3 3 9
74 3 3 3 9
75 3 3 3 9
76 3 3 4 10
77 3 3 3 9
78 3 3 3 9
79 3 3 3 9
80 3 3 3 9
81 3 3 4 10
82 3 3 3 9
83 3 3 4 10
84 3 3 3 9
85 3 3 3 9
77
86 3 3 3 9
87 3 3 3 9
88 3 4 4 11
89 4 4 4 12
90 3 3 3 9
91 4 4 3 11
92 4 4 4 12
93 4 4 4 12
94 3 3 3 9
95 4 4 4 12
96 4 4 4 12
97 3 3 4 10
98 3 4 3 10
99 3 4 4 11
100 3 4 4 11
101 3 3 3 9
102 3 4 4 11
103 3 3 3 9
104 3 4 3 10
105 4 4 4 12
106 4 4 3 11
107 3 4 4 11
108 4 4 3 11
109 4 4 4 12
110 4 4 4 12
111 3 3 3 9
112 4 4 4 12
113 4 4 4 12
114 4 4 4 12
115 4 4 4 12
116 3 4 3 10
117 3 4 3 10
118 4 4 3 11
119 3 4 3 10
120 4 4 4 12
121 4 4 4 12
122 4 4 4 12
123 3 3 4 10
124 4 3 3 10
125 4 4 3 11
126 4 4 4 12
127 4 4 3 11
128 4 3 3 10
129 4 4 4 12
78
130 3 3 3 9
131 4 4 4 12
132 4 4 4 12
133 3 3 3 9
134 3 3 4 10
135 4 4 4 12
136 4 4 4 12
137 4 3 3 10
138 4 4 3 11
139 4 4 3 11
140 3 4 3 10
141 4 4 3 11
142 3 4 4 11
143 3 4 3 10
144 2 4 2 8
145 3 3 3 9
146 3 3 3 9
147 4 3 3 10
148 3 3 3 9
149 3 3 3 9
150 4 4 4 12
151 3 3 3 9
152 4 4 4 12
153 4 3 3 10
154 3 4 3 10
155 3 4 3 10
156 3 3 3 9
157 3 4 3 10
158 4 3 3 10
79
C. Tabulasi Variabel Keberhasilana Penerapan SAP Berbasis Akrual
NO Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 JUMLAH
1 4 4 4 3 4 19
2 3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 3 15
4 3 3 3 3 3 15
5 3 3 3 3 3 15
6 3 3 3 3 3 15
7 3 3 3 3 3 15
8 3 3 3 3 3 15
9 3 3 3 4 3 16
10 4 3 4 4 3 18
11 3 3 4 3 3 16
12 3 3 3 3 3 15
13 3 3 3 4 3 16
14 3 3 3 3 3 15
15 3 3 3 4 3 16
16 3 3 3 3 3 15
17 3 3 3 4 3 16
18 3 4 3 3 4 17
19 4 3 3 3 3 16
20 3 4 3 4 3 17
21 3 3 3 3 3 15
22 3 4 3 3 3 16
23 3 4 3 3 4 17
24 3 4 3 3 4 17
25 3 3 3 3 3 15
26 3 4 3 3 4 17
27 3 3 3 3 3 15
28 3 3 4 3 3 16
29 3 4 3 3 4 17
30 3 4 3 3 4 17
31 3 4 3 3 4 17
32 3 3 3 3 3 15
33 3 3 3 3 3 15
34 3 3 3 3 3 15
35 3 4 3 3 4 17
36 3 3 3 3 3 15
37 3 4 3 4 4 18
38 3 4 3 3 4 17
39 3 3 3 3 3 15
40 3 3 3 3 3 15
41 3 4 3 4 4 18
80
42 3 3 3 3 3 15
43 3 4 3 4 4 18
44 3 4 3 4 4 18
45 3 3 3 3 3 15
46 3 4 3 4 4 18
47 3 4 3 4 4 18
48 3 4 3 4 4 18
49 3 3 3 3 3 15
50 3 4 3 4 4 18
51 3 4 3 4 4 18
52 3 4 3 4 4 18
53 3 4 3 4 4 18
54 3 4 3 4 4 18
55 3 3 3 3 3 15
56 4 4 4 4 4 20
57 3 3 3 3 3 15
58 3 4 3 4 4 18
59 3 4 3 4 4 18
60 3 4 3 4 4 18
61 3 3 3 3 3 15
62 3 3 3 3 3 15
63 3 3 3 3 3 15
64 3 3 3 3 3 15
65 3 4 3 4 4 18
66 3 4 3 4 4 18
67 3 4 3 4 4 18
68 3 3 3 3 3 15
69 3 4 3 4 4 18
70 3 3 3 3 3 15
71 3 4 3 4 4 18
72 3 3 3 3 3 15
73 3 3 3 3 3 15
74 3 4 3 4 4 18
75 3 4 3 4 4 18
76 3 4 3 4 4 18
77 3 4 3 4 4 18
78 3 4 3 4 4 18
79 3 3 3 3 3 15
80 4 4 4 4 4 20
81 3 3 3 3 3 15
82 3 3 3 3 3 15
83 3 3 3 3 3 15
84 3 3 3 3 3 15
85 3 3 3 3 3 15
81
86 3 3 3 3 3 15
87 3 3 3 3 3 15
88 4 4 4 4 4 20
89 4 4 4 4 4 20
90 4 4 4 4 4 20
91 4 4 4 4 4 20
92 4 4 4 4 4 20
93 4 4 4 4 4 20
94 4 4 4 4 4 20
95 4 4 4 4 4 20
96 4 4 4 4 4 20
97 4 4 4 4 4 20
98 4 4 4 4 4 20
99 4 4 4 4 4 20
100 4 4 4 4 4 20
101 4 4 4 4 4 20
102 4 4 4 4 4 20
103 4 4 4 4 4 20
104 4 4 4 4 4 20
105 4 4 4 4 4 20
106 4 4 4 4 4 20
107 4 4 4 4 4 20
108 4 4 4 4 4 20
109 4 4 4 4 4 20
110 4 4 4 4 4 20
111 4 4 4 4 4 20
112 4 4 4 4 4 20
113 4 4 4 4 4 20
114 4 4 4 4 4 20
115 4 4 4 4 4 20
116 3 4 3 4 4 18
117 4 4 4 4 4 20
118 4 4 4 4 4 20
119 4 4 4 4 4 20
120 4 4 4 4 4 20
121 3 4 3 4 4 18
122 3 4 3 4 4 18
123 3 3 3 3 3 15
124 3 4 3 4 4 18
125 3 4 3 4 4 18
126 3 4 3 4 4 18
127 4 4 4 4 4 20
128 4 4 4 4 4 20
129 4 4 4 4 4 20
82
130 4 4 4 4 4 20
131 4 4 4 4 4 20
132 4 4 4 4 4 20
133 4 4 4 4 4 20
134 4 4 4 4 4 20
135 4 4 4 4 4 20
136 4 4 4 4 4 20
137 4 4 4 4 4 20
138 4 4 4 4 4 20
139 4 4 4 4 4 20
140 4 4 4 4 4 20
141 4 4 4 4 4 20
142 3 4 3 4 4 18
143 3 4 3 4 4 18
144 4 4 4 4 4 20
145 3 3 3 3 3 15
146 3 4 3 4 3 17
147 4 4 4 4 4 20
148 3 3 3 3 3 15
149 3 4 4 4 4 19
150 4 4 4 4 4 20
151 3 3 3 4 3 16
152 4 4 3 4 3 18
153 4 4 3 3 3 17
154 3 4 3 4 3 17
155 3 4 4 4 4 19
156 3 3 3 3 3 15
157 3 4 3 4 4 18
158 4 4 4 4 4 20
83
LAMPIRAN 3
HASIL OUTPU SPSS VERSI 21.0
A. Hasil Uji Keabsahan Data
Hasil Uji Validitas
Hasil Uji Validitas Sumber daya Manusia (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 Jumlah_X1
X1.1
Pearson Correlation 1 1.000** .250
** .925
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000
N 158 158 158 158
X1.2
Pearson Correlation 1.000** 1 .250
** .925
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000
N 158 158 158 158
X1.3
Pearson Correlation .250** .250
** 1 .601
**
Sig. (2-tailed) .002 .002 .000
N 158 158 158 158
Jumlah_X1
Pearson Correlation .925** .925
** .601
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 158 158 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Sarana dan Prasarana (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 Jumlah_X2
X2.1
Pearson Correlation 1 .467** .509
** .819
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 158 158 158 158
X2.2
Pearson Correlation .467** 1 .376
** .772
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 158 158 158 158
X2.3
Pearson Correlation .509** .376
** 1 .796
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 158 158 158 158
84
Jumlah_X2
Pearson Correlation .819** .772
** .796
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 158 158 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual (Y)
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Jumlah_Y
Y1
Pearson Correlation 1 .485** .905
** .506
** .479
** .807
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 158 158 158 158 158 158
Y2
Pearson Correlation .485** 1 .465
** .754
** .920
** .864
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 158 158 158 158 158 158
Y3
Pearson Correlation .905** .465
** 1 .515
** .515
** .813
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 158 158 158 158 158 158
Y4
Pearson Correlation .506** .754
** .515
** 1 .729
** .837
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 158 158 158 158 158 158
Y5
Pearson Correlation .479** .920
** .515
** .729
** 1 .869
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 158 158 158 158 158 158
Jumlah_Y
Pearson Correlation .807** .864
** .813
** .837
** .869
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 158 158 158 158 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji raliabilitas
Hasil Uji Raliabilitas Sumber Daya Manusia (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.835 4
85
Hasil Uji Raliabilitas Sarana dan Prasarana (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.824 4
Hasil Uji Raliabilitas Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.815 6
B. Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil
Uji
Multik
olonie
ritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Sumber Daya Manusia
(X1)
.760 1.316
Sarana dan Prasarana (X2) .760 1.316
86
asil Uji Normalitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
C. Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
87
B Std. Error Beta
1
(Constant) .773 1.066 .725 .470
Sumber Daya Manusia (X1) 1.176 .105 .634 11.200 .000
Sarana dan Prasarana (X2) .438 .098 .254 4.484 .000
a. Dependent Variable: Keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual (Y)
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model B T Sig. Keputusan
(Constant) .773 .725 .470
Sumber Daya Manusia (X1)
1.176 11.200 .000 H1 diterima
Sarana dan Prasarana (X2)
.438 4.484 .000 H2 diterima
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .789a .623 .618 1.249
a. Predictors: (Constant), Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana
88
89
BIOGRAFI PENULIS
Riswandi, lahir di Tarokko pada tanggal 02 Februari
1998 dari pasangan Bapak Kasim Colli dan Ibu Satina.
Peneliti adalah anak kelima dari tujuh bersaudara.
Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jln.
Bontotangnga Kabupaten Gowa,
Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri
267 Tarokko lulus tahun 2010, SMP Negeri 2 Batulappa lulus tahun 2013, SMK
Negeri 4 Pinrang lulus tahun 2016 dan pada tahun 2016 penulis mengikuti
program studi Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Makassar sampai
sekarang. Sampai menulis skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa
aktif di jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR.