faktor- faktor yang mempengaruhi perawatan …repository.utu.ac.id/212/1/bab i_v.pdf · terjadinya...

35
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS MEUREUBO KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013 PROPOSAL SKRIPSI DISUSUN OLEH : DARSINA NIM : 07C10104026 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI

PUSKESMAS MEUREUBO KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH

BARAT TAHUN 2013

PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

DARSINA NIM : 07C10104026

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT

2013

Page 2: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa

menyusui. Hal ini karena payudara satu- satunya penghasil ASI yang merupakan

makanan bayi baru lahir sehingga dilakukan sedini mungkin. Inilah karunia Allah

yang sangat besar kepada kaum wanita dimana ASI merupakan makanan paling

cocok bagi bayi, komposisinya paling lengkap, dan tidak bisa ditandingi susu

formula buatan manusia.

Tetapi pada kenyataannya banyak ibu hamil mengabaikan perawatan

payudara. Ini dikarenakan ibu malas atau sesungguhnya ibu belum mengetahui

manfaatnya. Pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perawatan payudara

sangat menunjang ibu setelah bersalin, sehingga dapat memberikan ASI eksklusif

pada bayi (Dedek, 2009).

Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan

payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi : puting susu terpendam,

anak susah menyusui, ASI lama keluar, produksi ASI terbatas, pembengkakan

payudara, payudara meradang, payudara kotor, ibu belum siap menyusui, kulitb

payudara terutama puting akan mudah lecet (Sarwono, 2008).

Banyak ibu mengeluh bayinya tidak mau menyusu, biasanya ini

disebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi

menyusui yang salah. Dalam meningkatkan pemberian ASI pada bayi, ibu- ibu

membutuhkan bantuan dan informasi serta dukungan agar merawat payudara saat

hamil untuk mempersiapkan ASI pada saat melahirkan sehingga menambah

Page 3: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

2

keyakinan bahwamereka dapat menyusui bayinya dengan baik dan mengetahui

fungsi dan manfaat perawatan payudara pada saat hamil (Nurhati, 2000).

Dengan melakukan perawatan payudara secara benar dan teratur dapat

menguatkan, melenturkan dan mengatasi terpendamnya puting susu sehingga bayi

mudah menghisap ASI dan juga menjaga kebersihan payudara, mencegah

penyumbatan dan bermanfaat untuk memperkuat kulit sehingga mencegah

terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya

dilakukan selama masa kehamilan yaitu pada trimester III. Jika di lakukan

sebelum kehamilan delapan bulan, kemungkinan perut ibu akan terasa mulas dan

merangsang kontraksi (Oswari, 2004). Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi

alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang

dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Namun, ada kalanya

seorang ibu mengalami masalah dalam pemberian ASI. Kendala yang utama

adalah karena produksi ASI tidak lancar (Saleha, 2009).

Komposisi ASI sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang

berubah sesuai kebutuhan, ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat

menghindarkan bayi dari berbagai penyakit. Sedemikian rupa banyaknya manfaat

dan pentingnya ASI, maka seorang ibu dan tenaga kesehatan harus

memperhatikan kecukupan ASI pada bayi. Oleh karena itu disini peran seorang

ibu harus dipersiapkan sebaik mungkin pada proses laktasi baik pada masa

prenatal maupun pada masa post natal. Salah satunya adalah melakukan

perawatan payudara pada ibu hamil untuk memperlancar laktasi (Ambarwati,

2008).

Page 4: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

3

Di Indonesia pada tahun 2010 hanya sebagian kecil wanita hamil

melakukan perawatan payudara (brest cear) hanya sekitar 17% dari 37 ibu hamil

dan itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan informasi yang didapat

tentang pentingnya melakukan perawatan payudara selama kehamilan, padahal di

beberapa poliklinik tersedianya fasilitas ruang laktasi, perawatan payudara sangat

penting dilakukan demi kelancaran ASI pada saat menyusui bayinya kelak

(Anwar, 2003).

Di Provinsi Aceh, persentase ibu yang tidak memberikan ASI segera

mencapai 66%, itu disebabkan oleh kurangnya perawatan ibu terhadap payudara

untuk mempersiapkan ASI setelah bersalin (Profil Kesehatan Provinsi Aceh

Tahun 2011). Adapun Jumlah ibu hamil di Aceh Barat yaitu 3.861 orang, dan

tidak ada cakupan ibu hamil yang melakukan perawatan payudara pada masa

kehamilan di Kabupaten Aceh Barat (Data Dinkes Aceh Barat, 2012). Maka bisa

diambil kesimpulan sementara bahwa ibu hamil di Aceh Barat belum mempunyai

pengetahuan dan informasi tentang pentingnya perawatan payudara.

Adapun Kecamatan Meureubo merupakan salah satu kecamataan di Aceh

Barat yang mempunyai ibu hamil tertinggi di Kabupaten Aceh Barat yaitu

berjumlah 750 orang ibu hamil (Puskesmas Meureubo, 2012).

Survei awal yang penulis lakukan pada beberapa ibu hamil yang datang ke

Puskesmas Meureubo pada tanggal 7 juni 2012, bahwa terdapat 9 dari 12 orang

ibu hamil sangat minim pengetahuan yang mereka miliki tentang perawatan

payudara selama kehamilan, dan hanya 3 orang ibu hamil mengerti tentang

pentingnya perawatan payudara selama kehamilan. Maka dari itu penulis akan

melakukan penelitian tentang faktor- faktor yang mempengaruhi perawatan

Page 5: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

4

payudara pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang akan menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi

perawatan payudara pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo

Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun 2013.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang faktor- faktor yang mempengaruhi perawatan

payudara pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perawatan payudara

pada ibu hamil trimester III.

2. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan perawatan payudara

pada ibu hamil trimester III.

3. Untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan perawatan payudara pada ibu

hamil trimester III.

Page 6: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan khususnya untuk penulis dan

umumnya untuk pembaca baik dalam hal teori maupun tatacara penulisan

karya ilmiah.

2. Sebagai tambahan khasanah perpustakaan Universitas Teuku Umar Meulaboh

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi para ibu dapat dijadikan bahan masukan untuk lebih memperhatikan

perawatan payudara selama masa kehamilan.

2. Bagi Puskesmas Meureubo dapat dijadikan data untuk lebih meningkatkan

penyuluhan tentang pentingnya perawatan payudara pada ibu hamil.

3. Bagi Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Aceh Barat dapat

dijadikan bahan masukan guna membuat kebijakan yang lebih memperhatikan

permasalahan perawatan payudara pada ibu hamil.

Page 7: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Payudara

2.1.1 Struktur Anatomi Payudara

Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.

Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia

mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram,

saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :

1. Korpus

Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus

adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.

Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang

berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus

ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung

membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).

2. Areola

Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar,

akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding

alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat

memompa ASI keluar.

Page 8: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

7

3. Papilla

Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar,

panjang dan terbenam (inverted).

2.1.2 Anatomi Normal Payudara

Payudara tersusun dari jaringan lemak yang mengandung kelenjar-kelenjar

yang bertanggung jawab terhadap produksi susu pada saat hamil dan setelah

bersalin. Setiap payudara terdiri dari sekitar 15-25 lobus berkelompok yang

disebut lobulus, kelenjar susu, dan sebuah bentukan seperti kantung-kantung yang

menampung air susu (alveoli). Saluran untuk mengalirkan air susu ke puting susu

disebut duktus. Sekitar 15-20 saluran akan menuju bagian gelap yang melingkar di

sekitar puting susu (areola) membentuk bagian yang menyimpan air susu

(ampullae) sebelum keluar ke permukaan.

Kedua payudara tidak selalu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama.

Bentuk payudara mulai terbentuk lengkap satu atau dua tahun setelah menstruasi

pertamakali.Hamil dan menyusui akan menyebabkan payudara bertambah besar

dan akan mengalami pengecilan (atrofi) setelah menopause.

Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada. Payudara dibatasi

oleh tulang selangka (klavikula) dan tulang dada (sternum). Jaringan payudara

bisa mencapai ke daerah ketiak dan otot yang berada pada punggung bawah

sampai lengan atas (latissimus dorsi).

Kelenjar getah bening terdiri dari sel darah putih yang berguna untuk

melawan penyakit. Kelenjar getah bening didrainase oleh jaringan payudara

melalui saluran limfe dan menuju nodul-nodul kelenjar di sekitar payudara samapi

Page 9: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

8

ke ketiak dan tulang selangka. Nodul limfe berperan penting pada penyebaran

kanker payudara terutama nodul kelenjar di daerah ketiak.

2.2 Perawatan Payudara

2.2.1 Pengertian Perawatan Payudara

Perawatan payudara adalah salah satu bagian penting yang harus

diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan

payudara akan membesar dan daerah sekitar puting susu akan lebih gelap

warnanya dan juga lebih sensitif. Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu

hamil untuk memberikan makanan pada bayinya kelak ( Suririnah, 2003 ).

Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik

dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan

maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-

kasus yang sering terjadi antara lain :

a. ASI tidak keluar, jika keluar sesudah hari kedua atau lebih

b. Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap

c. Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi

d. Infeksi payudara, payudara bengkak atau bernanah

e. Muncul benjolan di payudara, dan lain- lain.

Kasus- kasus tersebut di atas dapat di cegah dengan melakukan perawatan

payudara sedini mungkin ( Anwar, 2003 ).

2.2.2 Tujuan Perawatan Payudara

a. Memelihara kesehatan dan kebersihan payudara terutama puting susu.

b. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi

untuk menyusui.

Page 10: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

9

c. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak

dan lancar.

d. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan

melakukan upaya untuk mengatasinya.

e. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

2.2.3 Langkah- langkah Perawatan Payudara

Beberapa cara dalam melakukan perawatan payudara pada ibu hamil,

yaitu:

1. Tiap pagi dan sore sebelum mandi teteskan minyak kelapa atau baby oil pada

sepotong kasa atau kapas, lalu usapkan pada kedua puting susu ibu. Tunggulah

kira-kira lima menit, lalu gosoklah puting susu ibu dengan kain kasa atau kapas

selama 2 - 3 menit sehingga semua kotoran terlepas. Supaya kotoran yang

melekat pada puting susu dapat lepas dan jika nanti dihisap bayi tidak lekas

lecet.

2. Oleskan minyak kelapa atau baby oil pada kedua tangan ibu, dengan telapak

kiri pada payudara kiri dan telapak tangan kanan pada payudara kanan. Telapak

tangan digosok pada payudara dimulai dari tengah ke atas, ke samping dan

akhirnya ke bawah. Lakukanlah kira-kira 25 kali.

3. Genggamlah tangan kanan ibu yang telah berminyak, tinju kanan (punggung

jari-jari tangan menghadap payudara) dan digosok pada pada payudara dengan

arah pangkal sampai ke ujung puting susu. Lakukanlah sehingga seluruh

permukaan payudara ibu tergosok kira-kira 25 kali.

4. Pekerjaan ini diulangi tetapi tidak memakai tinju melainkan dengan sisi telapak

tangan, lakukan kira-kira 25 kali.

Page 11: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

10

5. Pelintirlah kedua puting susu ibu sambil ditarik ke depan, dengan demikian

puting susu tetap akan menonjol keluar sehingga bayi ibu dapat mengisap

puting susu dengan mudah.

Semua gerakan tersebut di atas bermanfaat melancarkan refleks

pengeluaran ASI. Selain itu juga merupakan cara efektif meningkatkan volume

ASI. Terakhir yang tak kalah penting, mencegah bendungan pada payudara

(Melltyna, 2003)

Adapun cara lain dalam perawatan payudara yang sering dilakukan o leh

tenaga kesehatan di klinik, yaitu:

1. Mempersiapkan peralatan dan bahan, seperti:

a. Minyak kelapa

b. Gelas susu

c. Air panas dan air dingin dalam wadah kecil

d. Sapu tangan dari handuk

e. Handuk bersih

2. Lakukan langkah pengurutan payudara pertama Terdiri dari empat gerakan,

yang dilakukan pada kedua payudara selama lima menit. Berikut tahap-tahap

yang dilakukan pada pengurutan pertama.

a. Licinkan kedua tangan dengan minyak

b. Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara

c. Lakukan pengurutan dimulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri keatas sisi

kiri dan telapak tangan kanan ke arah sisi kanan.

Page 12: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

11

d. Lakukan terus mengurut ke bawah atau ke samping, selanjutnya pengurutan

melintang. Telapak tangan mengurut kedepan, lalu kedua tangan dilepas dari

payudara.

e. Ulang gerakan 20-30 kali setiap satu payudara.

3. Pengurutan kedua

Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari

tangan kanan membuat gerakkan memutar sambil menekan mulai dari pangkal

payudara dua berakhir pada puting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara

kanan, lakukan dua kali gerakkan pada setiap payudara.

4. Pengurutan ketiga

Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut

payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah puting susu. Lakukan

gerakan sekitar 30 kali.

5. Pengompresan

Lakukan tahap pengompresan, sebelumnya siapkan alat dan bahan berupa

dua wadah atau baskom kecil yang masing-masing diisi dengan air hangat dan air

dingin serta dua buah waslap atau sapu tangan dari bahan handuk. Selanjutnya

kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama dua menit, lalu ganti

dengan kompres waslap dingin selama satu menit. Kompres bergantian selama

tiga kali berturut-turut dan akhiri dengan kompres air hangat.

6. Mengeringkan payudara dengan handuk yang bersih.

7. Memakai BH yang dapat menopang payudara, jangan memakai yang dapat

menekan payudara. Bila BH sudah mulai terasa sempit sebaiknya

menggantinya dengan BH yang sesuai dengan ukuran untuk memberikan

Page 13: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

12

kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara. Pilihlah BH yang

ukurannya sesuai dengan payudara, memakai BH yang mempunyai ukuran

yang tidak sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti

mastitis, yaitu infeksi pada kelenjar susu di payudara (Saryono & Pramitasari,

2009).

2.3 Perubahan Payudara Selama Masa Kehamilan

Kehamilan menyebabkan perubahan pada payudara sehingga payudara

menjadi lebih penuh, keras, dan daerah puting susu menjadi lebih gelap.

Perubahan ini di sebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron yang khususnya

menyebabkan pertumbuhan kelenjar susu dan penimbunan lemak di payudara

serta perkembangan papilla mamae, aerola semakin nyata. Glandula sebacea

mensekresikan serum seperti minyak yang berguna untuk melumasi papilla

mamae. Pada stadium ini disebut tuberculum montgomery, colostrum mulai keluar

dari papilla mamae pada multigravida dan pada primigravida akan mulai

memproduksi colostrum pada akhir kehamilan, karena penurunan estrogen

memungkinkan naiknya kadar prolaktin dan produksi ASI pun dimulai. Produksi

prolaktin yang berkesinambungan disebabkan oleh adanya penghisapan dari bayi (

Varney, 2007 ).

a. Pembesaran Payudara.

Payudara masih akan mengalami pembesaran payudara (ini merupakan

keuntungan kehamilan bagi wanita berpayudara kecil, tetapi tidak akan

berlangsung terus setelah kehamilan dan penyusuan berlaku). Pertambahan

ukuran disebabkan oleh pertambahan zat kelenjar payudara dan jumlah lemak

Page 14: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

13

di antara sel-sel kelenjar ini, kedua efek ini berlangsung disebabkan oleh

perubahan keseimbangan hormon dalam tubuh.

b. Penggelapan Warna Kulit Sejak minggu ke -12 kehamilan, kita akan melihat

menggelapnya warna kulit dan areola payudara, ini tampak lebih jelas pada

wanita berkulit gelap dari pada berkulit terang atau berambut merah. Perubahan

ini permanen dan akan menetap sepanjang hidup setelah suatu kehamilan.

c. Perubahan Puting Susu Puting susu menjadi lebih menonjol dan lebih lembut

selama kehamilan, hal ini bentuk yang cocok untuk persiapan menyusui bagi

bayi nantinya.

2.4 Masalah- Masalah Dalam Menyusui

1. Puting Susu Nyeri

Pada umumnya ibu akan mengalami sakit pada waktu awal menyusui.

Rasa nyeri akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting

susu ibu benar, perasan nyeri ini akan menghilang.

Cara menangani:

a. Pastikan posisi menyusui sudah benar.

b. Mulailah menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu

mengurangi sakit pada puting susu yang sedang sakit.

c. Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan di putting susu

dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu

kering (Ambarwati & Wulandari, 2008).

2. Puting Susu Lecet

Puting susu yang nyeri, bila tidak segera ditangani dengan benar akan

menjadi lecet, sehingga menyusui akan terasa menyakitkan dan dapat

Page 15: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

14

mengeluaran darah. Puting susu yang lecet dapat disebabkan oleh posisi menyusui

yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh thrush (candidiasis) atau dermatitis.

Hal ini dapat diatasi dengan cara mengobati puting susu yang lecet dan

memperhatikan posisi menyusui. Apabila sangat menyakitkan, berhenti menyusui

pada payudara yang sakit untuk sementara memberikan kesempatan lukanya

sembuh. Mengeluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan (jangan

dengan pompa ASI) untuk tetap mempertahankan kelancaran pembentukan ASI.

Memberikan ASI perah dengan sendok atau gelas tetapi jangan dengan dot.

Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula-mula dengan waktu yang

lebih singkat. Apabila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke Puskesmas.

Posisi menyusui yang benar adalah bayi diletakkan menghadap ibu, perut bayi

menempel ke perut ibu, telinga bayi segaris dengan lengan, mulut bayi terbuka

lebar, bibir lengkung keluar, dagu menempel pada payudara, sebagian besar areola

tak kelihatan (Ester, 2006).

3. Puting Susu Datar atau Terbenam

Pada awalnya bayi akan mengalami kesulitan, tetapi setelah beberapa

minggu dengan usaha yang ekstra, puting susu yang datar akan menonjol keluar

sehingga bayi dapat menyusu dengan mudah. Usaha untuk mengeluarkan puting

susu yang terbenam ini dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi segera

secepatnya setelah lahir bayi aktif dan ingin menyusu. Menyusui bayi sesering

mungkin akan menghindarkan payudara terisi terlalu penuh dan memudahkan

bayi untuk menyusu. Mengeluarkan ASI secara manual sebelum menyusui dapat

membantu bila terdapat kandungan payudara dan puting susu tertarik ke dalam.

Pompa ASI yang efektif (bukan yang berbentuk ’terompet’ atau bentuk squeeze

Page 16: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

15

dan bulb) dapat dipakai untuk mengeluarkan puting susu pada waktu menyusui

(Ester, 2006).

4. Payudara Bengkak

Pada hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering terasa penuh dan

nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan ASI

mulai diproduksi dalam jumlah banyak. Penyebab payudara bengkak adalah posisi

mulut bayi dan puting susu ibu yangsalah, produksi ASI berlebih, terlambat

menyusui, pengeluaran ASI yang jarang dan waktu menyusui yang terbatas. Cara

mengatasinya adalah dengan menyusui bayi sesering mungkin tanpa terjadwal

atau tanpa batas waktu. Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan

tangan atau pompa ASI yang efektif sebelum menyusui. Sebelum menyusui dapat

dikompres dengan air dingin untuk mengurangi oedema (Ester, 2006).

2.5 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Payudara

Menurut Oswari (2004) didalam bukunya yang berjudul Perawatan Ibu

Hamil dan Bayi, faktor- faktor yang mempengaruhi perawatan payudara adalah

sebagai berikut :

2.5.1 Faktor Pengetahuan

Pengetahuan sendiri merupakan tahap awal terjadinya perubahan perilaku.

Artinya tanpa adanya pengetahuan yang baik maka seseorang tidak mungkin

memiliki sikap dan tindakan yang sesuai. Begitu juga dengan ibu hamil tanpa

adanya pengetahuan tentang perawatan payudara maka ibu tidak akan mengerti

tentang pentingnya perawatan payudara pada masa kehamilan.

Page 17: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

16

2.5.2 Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ).

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)

menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di

dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka

sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan

dan kebahagiaan setinggi- tingginya.

Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang

diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai

kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas

hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

2.5.3 Sikap

Brigham (1991) seperti yang dikutip Wachidanijah (2002) memberikan

gambaran bahwa terbentuknya sikap melalui adanya proses proses belajar

mengajar dengan cara mengamati orang lain, melalui pengamatan, hubungan yang

terkondisi, pengalaman langsung dan mengamati perilaku diri sendiri. Sikap yang

terbentuk dengan mengamati orang lain dapat menimbulkan sikap yang positif

apabila menyenangkan atau dapat sebaliknya. Allport (dalam Notoatmodjo, 2003)

Page 18: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

17

mengemukakan sikap dapat bersifat positif dan dapat bersifat negatif. Pada sikap

positif kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan

objek tertentu, sedangkan sikap negatif terdapat kecendrungan untuk menjauhi,

menghindar, membenci, tidak menyukai objek tertentu. Sikap tersebut mempunyai

3 komponen pokok yaitu :

a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep suatu objek

b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

c. Kecenderungan untuk bertindak

Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang

utuh, dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan

emosi memegang peranan penting.

2.6 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan teori diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini

adalah seperti skema dibawah ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Pengetahuan

Pendidikan

Sikap

Perawatan Payudara

Pada Ibu Hamil

Page 19: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

18

2.7 Hipotesis Penelitian

Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dengan perawatan payudara pada

ibu hamil.

Ha : Ada hubungan antara pendidikan dengan perawatan payudara pada

ibu hamil.

Ha : Ada hubungan antara sikap dengan perawatan payudara pada ibu

hamil.

Page 20: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross

sectional (mengukur variabel dependen dan independen pada waktu yang

bersamaan dengan satu kali kunjungan untuk hasil penelitian) yaitu untuk

mengetahui hubungan pengetahuan, pendidikan serta sikap dengan perawatan

payudara pada ibu hamil.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat pada

tanggal 2 sampai dengan 9 April tahun 2013.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester III yang

berkunjung ke Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

Accidental Sampling. Yaitu setiap responden yang datang ke Puskesmas

Meureubo pada saat penelitian dilakukan. Sampel yang didapat pada penelitian ini

adalah sebanyak 36 orang.

Page 21: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

20

3.4. Metode Pengumpulan data

3.4.1. Data Primer

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan

menggunakan kueisioner yang telah disusun dan d ipersiapkan sebelumnya

meliputi : pengetahuan, pendidikan serta sikap.

3.4.2. Data Sekunder

Didapat dari Dinas Kesehatan, Puskesmas Meureubo Meureubo serta

literatur lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

Page 22: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

21

3.5 Definisi Operasional

No Variabel Keterangan

Variabel Dependen

1 Perawatan Payudara Ibu

Hamil Definisi Langkah- Langkah

yang dilakukan ibu hamil pada perawatan

payudara

Cara Ukur Wawancara

Alat Ukur Kueisioner

Hasil Ukur Baik

Kurang Baik

Skala Ukur Ordinal

Variabel Independen

1 Pengetahuan Definisi Pemahaman ibu

tentang perawatan payudara

Cara Ukur Wawancara

Alat Ukur Kueisioner

Hasil Ukur Baik

Kurang Baik

Skala Ukur Ordinal

2 Pendidikan Definisi Pendidikan formal

yang ditempuh

Cara Ukur Wawancara

Alat Ukur Kueisioner

Hasil Ukur Tinggi

Sedang

Rendah

Skala Ukur Ordinal

3 Sikap Definisi Respon ibu tentang pentingnya

perawatan payudara pada ibu hamil trimester III

Cara Ukur Wawancara

Alat Ukur Kueisioner

Hasil Ukur Baik

Kurang Baik

Skala Ukur Ordinal

Page 23: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

22

3.6 Aspek Pengukuran Variabel

1. Perawatan Payudara Ibu Hamil

- Baik : Apabila responden menjawab benar dengan skor > 4

- Kurang Baik : Apabila responden menjawab benar dengan skor < 4

2. Pengetahuan

- Baik : Apabila responden menjawab benar dengan skor > 13

- Kurang Baik : Apabila responden menjawab benar dengan skor < 13

3. Pendidikan

- Tinggi : Apabila responden berpendidikan sarjana.

- Sedang : Apabila responden berpendidikan SLTP dan SLTA.

- Rendah : Apabila responden tamat SD atau tidak sekolah.

4. Sikap

- Baik : Apabila responden menjawab benar dengan skor > 6

- Kurang Baik : Apabila responden menjawab benar dengan skor < 6

3.7. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan sistem

komputerisasi yang dilakukan secara bertahap sebagai berikut :

3.7.1. Analisis Univariat

Data di analisis secara deskriptif untuk mengetahui distribusi dari variabel-

variabel yang diteliti.

3.7.2. Analisis Bivariat

Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan variabel bebas dengan

variabel terikat yaitu setiap variabel diolah dan di uji dengan menggunakan

formula : X² Dimana perhitungan dilakukan dengan komputerisasi untuk

Page 24: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

23

membuktikan hipotesis yaitu dengan ketentuan jika p value < 0,05 (Ho ditolak)

sehingga disimpulkan Ha benar yang berarti ada hubungan yang bermakna.

Menurut Sutanto (2007) aturan yang berlaku pada uji chi square adalah :

1. Bila pada tabel 2 x 2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5, maka

yang digunakan adalah ”Fisher’s Exact Test”

2. Bila tabel 2 x 2 dan tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai sebaiknya

”Countinuity Correction (a)”

3. Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, misalnya 3 x 2, 3 x 3 dan sebagainya, maka

digunakan uji ”Pearson Chi Square”

Page 25: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

24

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R., dan Wulandari, D., 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta :

Mitra Cendikia Offset.

Anwar. (2003). http://wwww.innfoperawatan.com/tips infosehat/payudara.htm.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Ester, M. (2006). Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta : EGC.

Melltyna., 2003. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Mendiknas. Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003.

Jakarta.

Nurhati, M. (2009). Kehamilan dan Persiapan Persalinan. jakarta : Garamond.

Oswari, E. (2004). Perawatan Ibu Hamil dan Bayi. Jakarta :PSH.

Saleha, S., 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia

Offset.

Saryono dan Pramitasari, R.D. 2009. Perawatan Payudara. Jogjakarta : Mitra

Cendikia Offset

Soetjiningsih., 1997. ASI : Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC.

Suririnah. (2003). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

Varney, H. (2007). Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.

Page 26: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Univariat

Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Terhadap

Perawatan Payudara di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2013

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 32 88,9

2 Kurang Baik 4 11,1

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer (Diolah, 2013)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, maka dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu

hamil trimester III terhadap perawatan payudara adalah baik yaitu 88,9%.

Tabel 4.2 Distribusi Sikap Ibu Hamil Trimester III Terhadap Perawatan

Payudara di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat

Tahun 2013

No Sikap Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 30 83,3

2 Kurang Baik 6 16,7

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer (Diolah, 2013)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, maka dapat dilihat bahwa sikap ibu hamil

trimester III terhadap perawatan payudara adalah baik yaitu 83,3%.

Tabel 4.3 Distribusi Pendidikan Ibu Hamil Trimester III Terhadap

Perawatan Payudara di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2013

No Cuci tangan Pakai Sabun Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 5 13,9

2 Sedang 27 75

3 Rendah 4 11,1

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer (Diolah, 2013)

Page 27: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

25

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, maka dapat dilihat bahwa pendidikan ibu hamil

trimester III terhadap perawatan payudara yang paling dominan adalah sedang yaitu

75%.

Tabel 4.4 Distribusi Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trimester III di

Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 29 80,6

2 Kurang Baik 7 19,4

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer (Diolah, 2013)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, maka dapat dilihat bahwa perawatan payudara

ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat adalah baik

yaitu 80,6%.

4.2 Analisis Bivariat

Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Terhadap Perawatan Payudara Ibu

Hamil Trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2013

Pengetahuan Perawatan Payudara Jumlah P

Value OR Baik % Kurang Baik % Jumlah %

Baik 28 87,5 4 12,5 32 100 0,018 21,000

Kurang Baik 1 25 3 75 4 100

Jumlah 29 7 36

Sumber : Data Primer (Diolah, 2013)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 32 responden yang pengetahuannya baik

terdapat 87,5% perawatan payudaranya baik. Sedangkan dari 4 responden yang

pengetahuannya kurang baik, terdapat 75% perawatan payudaranya kurang baik.

Dari hasil uji Chi Square didapat P Value 0,018 < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan perawatan payudara

Page 28: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

26

pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun

2013.

Keeratan hubungan dapat dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu 21,000,

artinya responden dengan pengetahuan baik mempunyai peluang melakukan

perawatan payudara 21 kali dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan

kurang baik.

Tabel 4.6 Hubungan Sikap Terhadap Perawatan Payudara Ibu Hamil

Trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat

Tahun 2013

Sikap Perawatan Payudara Jumlah P

Value OR Baik % Kurang Baik % Jumlah %

Baik 27 90 3 10 30 100 0,008 18,000

Kurang Baik 2 33,3 4 66,7 6 100

Jumlah 29 7 36

Sumber : Data Primer (Diolah, 2013)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang sikapnya baik terdapat

90% perawatan payudaranya baik. Sedangkan dari 6 responden yang sikapnya

kurang baik, terdapat 66,7% perawatan payudaranya kurang baik.

Dari hasil uji Chi Square didapat P Value 0,008 < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan sikap dengan perawatan payudara pada ibu

hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun 2013.

Keeratan hubungan dapat dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu 18,000,

artinya responden dengan sikap baik mempunyai peluang melakukan perawatan

payudara 18 kali dibandingkan dengan responden yang bersikap kurang baik.

Page 29: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

27

Tabel 4.7 Hubungan Pendidikan Terhadap Perawatan Payudara Ibu Hamil

Trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat

Tahun 2013

Pendidikan Perawatan Payudara Jumlah P

Value OR Baik % Kurang Baik % Jumlah %

Tinggi 5 100 0 0 5 100 0,307 -

Sedang 21 77,8 6 22,2 27 100

Rendah 3 75 1 25 4 100

Jumlah 36

Sumber : Data Primer (Diolah, 2013)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 5 responden yang pendidikannya tinggi,

terdapat 100% perawatan payudaranya baik. Dari 27 responden yang pendidikannya

sedang, terdapat 77,8% perawatan payudaranya baik. Sedangkan dari 4 responden

yang pendidikannya rendah, terdapat 75% perawatan payudaranya baik.

Dari hasil uji Chi Square didapat P Value 0,307 > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan pendidikan dengan perawatan payudara

pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun

2013.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Hubungan Pengetahuan Dengan Cuci Perawatan Payudara

Tabel 4.5 diatas memperlihatkan bahwa dari 32 responden yang

pengetahuannya baik terdapat 87,5% perawatan payudaranya baik dan 12,5%

perawatan payudaranya kurang baik. Sedangkan dari 4 responden yang

pengetahuannya kurang baik, terdapat 75% perawatan payudaranya kurang baik dan

25% responden yang perawatan payudaranya baik.

Namun ada juga sebahagian kecil responden yang pengetahuannya kurang

baik tetapi perawatan payudaranya baik yaitu sekitar 25%, dan responden yang

Page 30: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

28

pengtahuannya baik akan tetapi perawatan payudara nya kurang baik yaitu sekitar

12,5%, hal ini mungkin dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Dari hasil uji Chi Square didapat P Value 0,018 < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan perawatan payudara

pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun

2013. Tanpa adanya pengetahuan yang baik maka seseorang tidak mungkin memiliki

sikap dan tindakan yang sesuai. Begitu juga dengan ibu hamil tanpa adanya

pengetahuan tentang perawatan payudara maka ibu tidak akan mengerti tentang

pentingnya perawatan payudara pada masa kehamilan.

Keeratan hubungan dapat dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu 21,000,

artinya responden dengan pengetahuan baik mempunyai peluang melakukan

perawatan payudara 21 kali dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan

kurang baik.

4.3.2 Hubungan Sikap Dengan Perawatan Payudara

Tabel 4.6 diatas memperlihaatkan bahwa dari 30 responden yang sikapnya

baik terdapat 90% perawatan payudaranya baik dan 10% perawatan payudaranya

kurang baik. Sedangkan dari 6 responden yang sikapnya kurang baik, terdapat 66,7%

perawatan payudaranya kurang baik dan 33,3% perawatan payudaranya baik.

Namun ada yang sikapnya kurang baik akan tetapi perawatan payudaranya

baik yaitu sekitar 33,3% dan sikapnya baik akan tetapi perawatan payudaranya

kurang baik yaitu sekitar 10%, hal ini mungkin dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Dari hasil uji Chi Square didapat P Value 0,008 < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan sikap dengan perawatan payudara pada ibu

hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun 2013.

Page 31: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

29

Bahwa terbentuknya sikap melalui adanya proses proses belajar mengajar

dengan cara mengamati orang lain, melalui pengamatan, hubungan yang terkondisi,

pengalaman langsung dan mengamati perilaku diri sendiri. Sikap yang terbentuk

dengan mengamati orang lain dapat menimbulkan sikap yang positif apabila

menyenangkan atau dapat sebaliknya. Sikap dapat bersifat positif dan dapat bersifat

negatif. Pada sikap positif kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,

mengharapkan objek tertentu, sedangkan sikap negatif terdapat kecendrungan untuk

menjauhi, menghindar, membenci, tidak menyukai objek tertentu

Keeratan hubungan dapat dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu 18,000,

artinya responden dengan sikap baik mempunyai peluang melakukan perawatan

payudara 18 kali dibandingkan dengan responden yang bersikap kurang baik.

4.3.3 Hubungan Pendidikan Dengan Perawatan Payudara

Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa dari 5 responden yang pendidikannya

tinggi, terdapat 100% perawatan payudaranya baik. Dari 27 responden yang

pendidikannya sedang, terdapat 77,8% perawatan payudaranya baik. Sedangkan dari

4 responden yang pendidikannya rendah, terdapat 75% perawatan payudaranya baik.

Dari hasil uji Chi Square didapat P Value 0,307 > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan pendidikan dengan perawatan payudara

pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun

2013.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

Page 32: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

30

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat

Page 33: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil uji Chi Square didapat P Value 0,018 < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perawatan

payudara pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten

Aceh Barat tahun 2013.

2. Dari hasil uji Chi Square didapat P Value 0,008 < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan sikap dengan perawatan payudara

pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat

tahun 2013.

3. Dari hasil uji Chi Square didapat P Value 0,307 > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan pendidikan dengan perawatan

payudara pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Meureubo Kabupaten

Aceh Barat tahun 2013.

5.2 Saran

1. Kepada Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat agar senantiasa lebih

meningkatkan promosi tentang pentingnya perawatan payudara pada ibu

hamil sehingga para ibu memiliki pengetahuan yang memadai tentang

perawatan payudara.

2. Kepada pemerintah daerah diharapkan lebih meningkatkan program- program

yang berhubungan dengan promosi tentang pentingnya perawatan payudara

pada ibu hamil.

Page 34: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada ibu hamil trimester III, masih ada beberapa yang tidak melakukan

perawatan payudara. Hal ini disebabkan masih kurang nya pengetahuan

tentang pentingnya perawatan payudara serta juga mempengaruhi sikap ibu

hamil untuk mau melakukan perawatan payudara.

2. Pengetahuan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Meureubo

secara keseluruhan di kategorikan baik yaitu sekitar 88,9%. Dan juga

berdasarkan uji chi-square (P Value 0,018 < 0,05), pengetahuan mempunyai

hubungan dengan perawatan payudara pada ibu hamil trimester III.

3. Sikap ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Meureubo secara

keseluruhan juga di kategorikan baik yaitu sekitar 83,3%. Berdasarkan uji

chi-square (P Value 0,008 < 0,05), maka sikap mempunyai hubungan dengan

perawatan payudara pada ibu hamil trimester III.

4. Pendidikan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Meureubo

secara keseluruhan adalah kategori sedang yaitu sekitar 75%. Dan sisanya

berpendidikan rendah (11,1%) serta berpendidikan tinggi (13,9%).

Berdasarkan uji chi-square (P Value 0,307 > 0,05), maka pendidikan tidak

mempunyai hubungan dengan perawatan payudara pada ibu hamil trimester

III di wilayah kerja Puskesmas Meureubo.

Page 35: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN …repository.utu.ac.id/212/1/BAB I_V.pdf · terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama

32

5.2 Saran

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil trimester III terutama tentang perawatan

payudara agar senantiasa ditingkatkan sehingga para ibu bisa menyusui

bayinya tanpa ada gangguan atau masalah pada saat memberikan ASI.

2. Kepada Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat agar senantiasa lebih

meningkatkan promosi tentang pentingnya perawatan payudara pada ibu

hamil sehingga para ibu memiliki pengetahuan yang memadai tentang

perawatan payudara.

3. Kepada pemerintah daerah diharapkan lebih meningkatkan program- program

yang berhubungan dengan promosi tentang pentingnya perawatan payudara

pada ibu hamil.

4. Kepada ibu hamil agar senantiasa melakukan perawatan payudara secara

teratur sehingga kendala – kendala dalam menyusui bisa teratasi.

5. Kepada peneliti selanjutnya yang akan mengambil judul penelitian tentang

perawatan payudara pada ibu hamil hendaknya memahami terlebih dahulu

materi tentang perawatan payudara ibu hamil sehingga akan mempermudah

peneliti dalam melakukan wawancara dengan para ibu hamil.