faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan air …eprints.ums.ac.id/79427/5/np santika (ilmu...

18
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH PADA PDAM KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Pelanggan Tahun 2018) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : SANTIKA SINURAYA B300140200 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 12-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

AIR BERSIH PADA PDAM KOTA SURAKARTA

(Studi Kasus Pelanggan Tahun 2018)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

SANTIKA SINURAYA

B300140200

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

i

HALAMAN PERSETUJUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR

BERSIH PADA PDAM KOTA SURAKARTA

(Studi Kasus Pelanggan Tahun 2018)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

SANTIKA SINURAYA

B300140200

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Siti Fatimah Nurhayati, SE, M.Si

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

ii

HALAMAN PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR

BERSIH PADA PDAM KOTA SURAKARTA

(Studi Kasus Pelanggan Tahun 2018)

oleh:

SANTIKA SINURAYA

B300140200

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Sabtu, 16 November 2019

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Dewan Penguji:

1. Siti Fatimah Nurhayati., SE., MSi ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Eni Setyowati, SE, M.Si ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Yuni Prihadi U, Drs, MM ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Syamsudin, M. M

NIK. 19570217 1986 031 001

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 November 2019

Penulis

SANTIKA SINURAYA

B300140200

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

PADA PDAM KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Pelanggan Tahun 2018)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan, jumlah anggota

keluarga, jarak rumah dan biaya listrik terhadapkonsumsi air bersih pada PDAM Kota

Surakarta. Variabel dependen berupa konsumsi air, sedangkan variabel independen

antara lain pendapatan, jumlah anggota keluarga, jarak rumah dan biaya listrik. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 56 pelanggan PDAM Kota Surakarta.

Data penelitian ini diperoleh dengan data primer, penelitian ini menggunakan metode

uji propotional random sampling dan analisis regresi linier berganda metode Ordinary

Least Square (OLS). Hasil analisis adalah: (1) Hasil perhitungan uji normalitas data

dengan model Jarque Bera berdistribusi normal; (2) Hasil uji Linieritas dengan model

Ramsey Reset menunjukkan bahwa model berbentuk linier; (3) Hasil uji asumsi klasik

menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas dan heteroskedastisitas; (4) Hasil

uji t dapat diketahui bahwa variabel pendapatan dan biaya listrik berpengaruh dan

signifikan, sedangkan variabel jumlah anggota keluarga dan jarak rumah tidak

berpengaruh signifikan; (5) Hasil uji F menunjukkan model yang dipakai eksis; (6) R2

memperoleh nilai 26,32% yang berarti bahwa 26,32% variasi tingkat konsumsi air

bersih di PDAM Kota Surakarta dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan, jumlah

anggota keluarga, jarak rumah dan biaya listrik. Sedangkan 73,68% sisanya dijelaskan

oleh variabel bebas lain atau faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Kata Kunci: konsumsi air bersih, pendapatan, biaya listrik

.

Abstract

This study aims to analyze the influence of income, the number of family members, the

distance of the house and the cost of electricity to the consumption of clean water in

Surakarta City PDAM. The dependent variable is water consumption, while the

independent variables include income, number of family members, distance to the

house and electricity costs. The samples used in this study were 56 customers of PDAM

Surakarta City. The data of this study were obtained with primary data, this study uses

the propotional random sampling test method and multiple linear regression analysis of

the Ordinary Least Square (OLS) method. The results of the analysis are: (1) The results

of normality test data calculations with the Jarque Bera model are normally distributed;

(2) Linearity test results with the Ramsey Reset model show that the model is linear; (3)

The results of the classical assumption test show that there is no multicollinearity and

heteroscedasticity; (4) T test results can be seen that the variable income and electricity

costs have an effect and are significant, while the variable number of family members

and the distance of the house have no significant effect; (5) F test results indicate the

model used exists; (6) R2 gets a value of 26.32% which means that 26.32% of the

variation in the level of clean water consumption in PDAM Surakarta City can be

explained by income variables, the number of family members, the distance to the

house and the cost of electricity. While the remaining 73.68% is explained by other

independent variables or other factors not included in the model.

Keywords: clean water consumption, income, electricity costs.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

2

1. PENDAHULUAN

Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat yang berarti bahwa hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh

rakyat secara adil dan merata. Salah satunya bidang pembangunan untuk masyarakat

adalah menyediakan air bersih. Dengan air semua makhluk hidup dapat melangsungkan

kehidupannya, demikian juga masyarakat sangat memerlukan air (terutama air bersih)

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari misal: minum, mandi, memasak, mencuci, dan

lain sebagainya sehingga air memduduki peranan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia termasuk

lingkungan yang ada di sekitarnya. Air digunakan manusia secara langsung untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari-hari seperti minum, mandi, mencuci,

sedangkan pemanfaatannya yang secara tidak langsung adalah untuk mengembangkan

lingkungan hidup (Rambe dalam Winarna, 2003).

Air adalah sumber daya alam yang sangat diperlukan dalam kehidupan dan

merupakan unsur utama dalam setiap sistem lingkungan hidup, baik bagi manusia,

tanaman, hewan dan juga bagi pertanian, industri dan bagi keseim bangan. Air sangat

berperan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, sebagai mana ditetapkan

dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi: “Bumi dan air kekayaan alam yang

terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat" (Mutmainah, 2011).

Awalnya air merupakan sumber daya yang tak terbatas jumlahnya karena dapat

diperoleh di sungai serta sumber mata air lainnya. Namun seiring terjadinya penurunan

kualitas, sekarang ini pengadaan air merupakan masalah yang sangat mendesak apabila

melihat perkembangan di masa depan. Hal ini akan mempengaruhi permintaan

pelanggan terhadap air minum yang juga semakin meningkat. Kebutuhan manusia akan

air selalu meningkat dari waktu ke waktu, karena seiring meningkatnya jumlah manusia

dan meningkatnya jumlah kebutuhan manusia akan air. Sementara ketersediaan sumber

air dalam tanah relatif terbatas bahkan menurun di saat musim kemarau. Hal ini

tentunya menjadi permasalahan tersendiri yang perlu dicari solusinya.

Guna mendukung kebutuhan akan air Pemerintah kota Surakarta mendirikan

perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Dharma dengan tujuan menyediakan air

bersih untuk masyarakat yang membutuhkan guna mencukupi kebutuhan sehari–hari.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

3

Mengingat karena kebutuhan air bersih merupakan faktor yang sangat vital dalam

kehidupan sehari-hari dan semakin meningkatnya permintaan masyarakat, yang

tercermin dengan meningkatnya jumlah penduduk yang menjadi pelanggan perusahaan

daerah air minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Surakarta.

2. METODE

Lokasi penelitian dilaksanakan di Kota Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah

pelanggan PDAM Surakarta tahun 2018 dengan jumlah 124 dengan jumlah sampel 56

pelanggan. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode

propotional random sampling. Jenis data yang digunakan adalah : Data primer meliputi

data pendapatan pelanggan, jumlah keluarga, harga air dan biaya listrik. Data sekunder

meliputi data jumlah pelanggan PDAM Surakarta. Metode pengumpulan data : untuk

data primer dengan Observasi, Kuisioner, Wawancara, Dokumentasi sedangkan data

sekunder menggunakan metode studi literatur (studi pustaka). Variabel-variabel yang

digunakan adalah Konsumsi air bersih (Y), Pendapatan keluarga (X1), Jumlah anggota

keluarga (X2), Jarak rumah (X3), Biaya listrik (X4). Metode Analisis Data dengan

analisis regresi linier berganda metode Ordinary Least Square. Guna menguji

kevaliditasan model regresi linier berganda metode ordinary least square (OLS) maka

dilakukan : Uji Normalitas, Uji Linieritas Model, Uji Asumsi Klasik (meliputi Uji

multikolinieritas, Uji heteroskedastisitas, Uji otokorelasi), Uji Statistik (meliputi Uji

validitas pengaruh (uji t), Uji kebaikan model (uji F), Interpretrasi koefisien determinan

(R2)).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Data Penelitian

Kota Surakarta secara geografis terletak antara 7°34’0” Lintang Utara 110°49’0” Bujur

Timur dan 7,56667° Lintang Selatan 110,81667° Bujur Timur. Kota Surakarta

merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya

seperti Kota Semarang dan Kota Yogayakarta. Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan

”Kota Solo” merupakan dataran rendah dengan ketinggian ±92 meter dari permukaan

air laut dengan luas area sebesar 4.404,06 Ha yang terdiri dari 5 kecamatan dengan total

51 kelurahan yang mencakup 592 RW dan 2.645 RT, yaitu: Kecamatan Laweyan,

terdiri dari 11 kelurahan dengan luas 863,83 Ha (19,62%), Kecamatan Serengan, 7

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

4

kelurahan dengan luas 319,5 Ha (7,25%), Kecamatan Pasar Kliwon, terdiri dari 9

kelurahan dengan luas 481,52 Ha (28,57%), Kecamatan Jebres, terdiri dari 11 kelurahan

dengan luas 1.258,18 Ha (28,57%), Kecamatan Banjarsari, terdiri dari 13 kelurahan

dengan luas 1.481,1 Ha (33,63%).

Adapun Batas Administrasi Kota Surakarta adalah sebagai berikut: Batas Utara :

Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Batas Selatan : Kabupaten Sukoharjo

dan Kabupaten Karanganyar. Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo. Batas Barat :

Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

Gambar 1. Peta Kota Surakarta

Sumber: Bappeda Kota Surakarta, 2014

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota surakarta merupakan badan usaha

milih daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang penyediaan air minum sehat dan

bersih untuk mencukupi kebutuhan air minum penduduk Kota Surakarta. Secara

Geografis, daerah Surakarta terletak pada 1100 45’ 15’’BT – 1100 45’ 35’’BT dan 70

36’ 00’’ LS – 70 56’’LS. Kota Surakarta terdiri dari lima wilayah kecamatan dan 51

wilayah kelurahan. Luas wilayah Surakarta berkisar 44,04 km2 atau 4.404,06 Ha

wilayah Kota Surakarta secara umum memiliki topografi yang relatif datar berkisar

antara 80-130 meter diatas permukaan laut, hanya bagian utara Surakarta memiliki

evelasi pada kisaran 80-130 meter diatas permukaan laut. Penduduk di Surakarta lebih

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

5

bersifat pemukiman dan pelayanan. Pertumbuhan rata- rata penduduk dalam kurun lima

tahun terakhir berkisar 0,651% per tahun (Arsip bagian Personalia PDAM Surakarta).

Pengelolahan Air Minum Surakarta dibangun pada Tahun 1929 oleh Paku

Buwono X atau sering disebut Sinuhun Wicaksana, pada saat Thedakan dalem pada

Tahun 1925. Sumber Air Cokrotulung ini terpilih dari beberapa alternatif sumber air

yang ada, seperti Nila, Bunder, Doyo, Pelem, dan Nganten yang terletak di kecamatan

Boyolali dalam pelaksanaannya. Pengolahan sumber air Cokrotulung diserahkan pada

Perusahaan Air Minum dari Belanda, yaitu N. Hoogdruk Water Leiding Hoofplaats

Surakarta eb Omstreken dengan mengambil sumber mata air Cokrotulung (wilayah

Klaten dahulunya dibawah kekuasaan Kraton Kasunanan Surakarta). Pada zaman

pendudukan Jepang, berubah nama menjadi Solo Suido Syo. Dan akhirnya diambil alih

oleh Pemerintah Republik Indonesia sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945 dan diganti

menjadi Kantor Air Minum Surakarta. Pada awalnya, pengelolaan sumber air

dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja. Namun pada tanggal 09

April 1960 pengolahan dialihkan kepada Dinas Penghasilan Daerah Kotamadya Dati II

Surakarta. Pada Tahun 1976, dengan berdasarkan kepada Surat Mendagri No : Ekbang

B/ 3/ 11 tanggal 31 Juli 1973 dan Surat No : Ekbang/ B/ 2/ 43 tanggal 11 Juli 1974,

Wali Kotamadya KDH TK II Surakarta menerbitkan surat keputusan tentang pendirian

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotamadya Surakarta. Selanjutnya,

pemerintah Daerah Kodya Dati II Surakarta Menerbitkan peraturan Daerah Tahun 1977

tanggal 21 Mei 1977, status dari seksi Air Minum pada Dinas Pendapatan Daerah

ditingkatkan menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kodya Dati II Surakarta No. 1

Tahun 2004 tentang perubahan atas peraturan Daerah Nomor 3 tahun 1977 (Arsip

bagian Personalia PDAM Surakarta).

Tabel 1. Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta

No Kecamatan Jumlah Pelanggan Presentase

1 Banjarsari 38 30,64%

2 Jebres 51 41,12%

3 Laweyan 12 9,67%

4 Pasar Kliwon 16 12,90%

5 Serengan 7 5,64%

Jumlah 124 100,00%

Sumber: Data primer yang diolah.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

6

Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa kelompok pelanggan paling banyak berasal

dari Kecamatan Jebres yaitu sebanyak 51 (41,12%) orang pelanggan, dan yang paling

sedikit berasal dari Kecamatan Serengan yaitu sebanyak 7 (5,64%) orang pelanggan.

Tabel 2. Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta Berdasarkan Jarak Rumah

No Jarak Rumah (km) Jumlah Presentase

1 1-3 9 16,07%

2 4-6 17 30,35%

3 7-9 28 50,00%

4 >10 2 3,57%

Jumlah 56 100,00%

Sumber: Data primer yang diolah.

Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa kelompok pelanggan paling banyak berasal

dari jarak rumah 7-9 km yaitu sebanyak 28 (50,00%) orang pelanggan, dan yang paling

sedikit berasal dari jarak rumah lebih dari 10 km yaitu sebanyak 2 (3,57%) orang

pelanggan.

Tabel 3. Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase

1 Tidak Sekolah 1 1,78%

2 SD 7 12,5%

3 SMP 9 16,07%

4 SMA 24 42,85%

5 D1 1 1,78%

6 S1 14 25,00%

Jumlah 56 100,00%

Sumber: Data primer yang diolah.

Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa kelompok tingkat pendidikan pelanggan

yang paling banyak yaitu lulusan SMA sebanyak 24 (42,85%) orang pelanggan, dan

yang paling sedikit yaitu Tidak Sekolah dan D1 masing-masing sebanyak 1 (1,78%)

orang pelanggan.

Tabel 4. Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1 Laki-laki 37 66,07%

2 Perempuan 19 33,92%

Jumlah 56 100,00%

Sumber: Data primer yang diolah.

Berdasarkan tabel 4, terlihat bahwa kelompok jenis kelamin pelanggan yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 37 (66,07%) orang pelanggan, dan sebanyak 19

(33,92%) orang pelanggan berjenis kelamin perempuan.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

7

Tabel 5. Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta Berdasarkan Status Perkawinan

No Status Perkawinan Jumlah Presentase

1 Menikah 53 94,64%

2 Belum Menikah 0 0,00%

3 Janda/duda mati 3 5,35%

Jumlah 56 100,00%

Sumber: Data primer yang diolah.

Berdasarkan tabel 5, terlihat bahwa kelompok status perkawinan pelanggan yang

paling banyak yaitu sudah menikah sebanyak 53 (94,64%) orang pelanggan, dan yang

paling sedikit yaitu belum menikah sebanyak 0 (0,00%) orang pelanggan.

Tabel 6. Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta Berdasarkan Kepemilikan Sumber

Air Lain (Air Tanah)

No Kepemilikan Jumlah Presentase

1 Ada 25 44,64%

2 Tidak Ada 31 55,35%

Jumlah 56 100,00%

Sumber: Data primer yang diolah.

Berdasarkan tabel 6, terlihat kepemilikan sumber air lain (air tanah) nampak

bahwa pelanggan yang mempunyai sumber air lain 25 (44,64%) orang pelanggan, dan

sebanyak 31 (55,35%) orang pelanggan tidak mempunyai sumber air lain.

Tabel 7. Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta Berdasarkan Kepemilikan Rumah

No Kepemilikan Jumlah Presentase

1 Milik Pribadi 54 96,42%

2 Sewa 2 3,57%

Jumlah 56 100,00%

Sumber: Data primer yang diolah.

Berdasarkan tabel 7, terlihat bahwa Kepemilikan rumah nampak bahwa

pelanggan yang memiliki rumah pribadi sebanyak 54 (96,42%) orang pelanggan, dan

sebanyak 2 (3,57%) orang pelanggan menempati rumah dengan sistem sewa.

Tabel 8. Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta Berdasarkan Jumlah Anggota

Keluarga

No Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Presentase

1 1 Orang 1 1,78%

2 2 Orang 2 3,57%

3 3 Orang 20 35,71%

4 4 Orang 27 48,21%

5 5 Orang 5 8,92%

6 6 Orang 1 1,78%

Jumlah 56 100,00%

Sumber: Data primer yang diolah.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

8

Berdasarkan tabel 8, terlihat bahwa jumlah anggota keluarga pelanggan yang

paling banyak yaitu berjumlah 4 orang sebanyak 27 (48,21%) orang pelanggan, dan

yang paling sedikit yaitu 1 orang dan 6 orang masing-masing sebanyak 1 (1,78%)

orang pelanggan.

3.2 Hasil Analisis

Tabel 9. Hasil Estimasi Model Ekonometri

Y = 47188,66 + 0,000626 X1 - 234,9497 X2 + 51,19822 X3 + 0,046442 X4

(0,0000)* (0,0960) *** (0,5744) (0,6726) (0,0074) *

R2 = 0,2632 ; DW-Stat = 1,8719 ; F-Stat =4,1098 ; Prob. F-Stat = 0,0062

Uji Diagnosis

(1) Normalitas

2(3) = 3,966452; Prob.(

2) = 0,1376

(2) Linieritas

F(1,45) = 2,7880; Prob.(2) = 0,1019

(3) Multikolinieritas (VIF)

X1 = 1,4290; X2 = 1,2603; X3 = 1,0362; X4 = 1,1733

(4) Heteroskedastisitas

2(14) = 22,2668; Prob.(

2) = 0,0733

Sumber: Data primer yang diolah.

Keterangan: Angka dalam kurung adalah probabilitas empiric t-statistik.

* Signifikan pada α = 0,01

*** Signifikan pada α = 0,10

Berdasarkan kriteria-kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan, peneliti

memperoleh sampel sebanyak 56 data pelanggan. Selanjutnya, dalam melakukan

analisis regresi linier berganda, ternyata terdapat 4 data outlier. Ghozali (2009)

menyatakan bahwa outlier adalah kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yang

terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk

ekstrem baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi, sehingga sampel

yang digunakan dalam penelitian sekarang menjadi sebanyak 51 data pelanggan.

Berdasarkan Tabel 9 terlihat nilai signifikansi statistik uji Jarque Bera adalah

sebesar Prob.(2) = 0,1376, yang berarti > 0,10. H0 diterima, distribusi µ normal.

Berdasarkan Tabel 9 terlihat nilai F(1,45) = 2,7880; Prob.(2) = 0,1019 yang

berarti > 0,10. H0 diterima, kesimpulan spesifikasi model yang dipakai dalam penelitian

ini adalah tepat atau linier.

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

9

Tabel 10. Hasil Uji VIF

Variabel VIF Kriteria Keterangan

X1 1,4290 <10 Tidak ada multikolinieritas

X2 1,2603 <10 Tidak ada multikolinieritas

X3 1,0362 <10 Tidak ada multikolinieritas

X4 1,1733 <10 Tidak ada multikolinieritas

Sumber: Data primer yang diolah.

Uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Variance

Inflation Factor (VIF). Masalah multikolinieritas terjadi apabila VIF bernilai >10.

Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa nilai dari semua variabel menunjukkan

nilai VIF < 10, sehingga tidak ada masalah multikolinieritas.

Uji heteroskedastisitas dalam model akan diuji menggunakan uji White. H0 uji

White adalah tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model dan HA nya terdapat

masalah heteroskedastisitas dalam model. H0 akan ditolak jika nilai p (p value),

probabilitas, atau signifikansi empirik statistik 2 ≤ α (level of significance).

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa nilai p, probabilitas atau signifikansi

statistik 2 uji White adalah sebesar Prob.(

2) = 0,0733 yang berarti > 0,10. H0 diterima,

kesimpulan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada model.

Tabel 11. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen

Variabel t Sig.t Kriteria Keterangan

X1 0,0006 0,0960 < 0,10 Signifikan pada α = 0,10

X2 -234,94 0,5744 > 0,10 Tidak signifikan pada α = 0,10

X3 51,1982 0,6726 > 0,10 Tidak signifikan pada α = 0,10

X4 0,0464 0,0074 < 0,01 Signifikan pada α = 0,01

Sumber: Data primer yang diolah.

Model eksis apabila seluruh variabel independen secara bersama sama memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen. Uji eksistensi model adalah uji F. H0 uji F adalah

model tidak eksis dan HA uji F nya model eksis. H0 akan ditolak jika nilai p (p value)

probabilitas, atau signifikansi empirik statistik F ≤ α (level of significance).

Berdasarkan Tabel 9 terlihat nilai p, probabilitas atau signifikansi empirik statistik F

pada eksistensi model memiliki nilai 0,0062 yang berarti < 0,01. Jadi H0 ditolak,

kesimpulannya model yang dipakai dalam penelitian eksis.

Koefisien determinasi bertujuan untuk menganalisa besarnya prosentase variasi

(keragaman) variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen

dalam model. Nilai koefisien determinasi dipergunakan untuk mengukur besarnya

sumbangan atau kontribusi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

10

Berdasarkan dari hasil analisis R2 menunjukkan angka sebesar 0,2632; artinya variasi

variabel tingkat permintaan air bersih di PDAM Kota Surakarta sebesar 26,32% dapat

dijelaskan oleh variabel tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga, jarak rumah, dan

biaya listrik. Sisanya 73,68% dijelaskan oleh variabel bebas lain atau faktor lain yang

tidak dimasukkan dalam model.

Berdasarkan uji validitas pengaruh diketahui bahwa variabel yang memiliki

pengaruh signifikan adalah variabel pendapatan dan biaya listrik. Sementara variabel

jumlah anggota keluarga dan jarak rumah tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

Variabel pendapatan (X1) memiliki koefisien regresi sebesar 0,0006. Pola

hubungan antara variabel pendapatan dengan konsumsi air adalah logaritma-logaritma

sehingga apabila pendapatan naik sebesar 1%, maka jumlah konsumsi air juga akan

naik sebesar 0,0006%. Sebaliknya, apabila pendapatan turun sebesar 1%, maka jumlah

konsumsi air juga akan turun sebesar 0,0006%.

Variabel biaya listrik (X4) memiliki koefisien regresi sebesar 0,0464. Pola

hubungan antara variabel biaya listrik dengan konsumsi air adalah sehingga apabila

biaya listrik naik sebesar 1%, maka jumlah konsumsi air juga akan naik sebesar

0,0464%. Sebaliknya, apabila pendapatan turun sebesar 1%, maka jumlah konsumsi air

juga akan turun sebesar 0,0464%.

3.3 Pembahasan

Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) yang berpengaruh positif dan signifikan

adalah variabel pendapatan pada α = 0,10 dan variabel biaya listrik pada α = 0,01,

sedangkan variabel jumlah anggota keluarga dan jarak rumah tidak berpengaruh

signifikan terhadap permintaan air bersih di PDAM Kota Surakarta. Adapun interpretasi

ekonomi untuk variabel yang berpengaruh sebagai berikut :

Variabel pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi air,

pada α = 0,01 artinya semakin besar pendapatan maka semakin besar pula peluang

pelanggan untuk pemasangan sumber air PDAM yang dimiliki sehingga konsumsi air

tersebut ikut meningkat. Sebaliknya, bila variabel pendapatan berkurang maka jumlah

konsumsi air ikut berkurang. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan air bersih adalah

kebutuhan manusia yang paling utama untuk melakukan segala sesuatu dan semakin

lama kebutuhan air bersih akan terus meningkat karena melihat kebutuhan manusia

yang semakin beragam. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh I Nyoman

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

11

Sutama dan Muhammad Ikbal (2017) melakukan penelitian dengan judul “Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Air Bersih pada PDAM Kota Sumbawa”.

Variabel pendapatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan air

bersih pada PDAM Kota Sumbawa. Hal ini menunjukkan semakin meningkat

pendapatan, maka permintaan konsumsi air juga akan semakin meningkat, dan

sebaliknya.

Variabel biaya listrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumisi air,

pada α = 0,01 artinya semakin terjangkau biaya listrik tersebut maka semakin

meningkat jumlah pelanggan yang terserap. Sebaliknya, bila biaya listrik tidak

terjangkau maka jumlah pelanggan akan berkurang. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya oleh Yuni Masdayani Harahap, Faigiziduhu Bu’ulolo, dan Henry

Rani Sitepu (2013) melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Permintaan Air Bersih pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirtanadi Medan”, menunjukkan bahwa biaya listrik berpengaruh signifikan terhadap

permintaan konsumsi air minum PDAM Tirtanadi Medan dengan α sebesar 5%.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil uji normalitas (uji Jarque Bera) dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

statistik uji Jarque Bera adalah 0,1376, yang berarti > 0,10. Dengan demikian

distribusi µ normal.

b. Hasil uji linieritas (uji Ramsey Riset) dapat diketahui bahwa nilai F= 2,7880 dengan

prob 0,1019 dengan demikian model yang dipakai dalam penelitian ini adalah tepat

atau linier.

c. Hasil multikolinieritas (uji VIF) dapat diketahui bahwa nilai dari semua variabel

menunjukkan nilai VIF <10, sehingga tidak ada multikolinieritas.

d. Uji heteroskedastisitas (uji White) dapat diketahui bahwa nilai signifikansi statistik

2 uji White adalah sebesar 0,0733 yang berarti tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas pada model.

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

12

e. Hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dan tidak berpengaruh

signifikan terhadap konsumsi air pada permintaan air bersih adalah sebagai berikut :

Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap konsumsi air pada permintaan air

bersih pada α = 0,10. Jumlah anggota keluarga berpengaruh tidak signifikan

terhadap konsumsi air pada permintaan air bersih pada α = 0,10. Jarak rumah

berpengaruh tidak signifikan terhadap konsumsi air pada permintaan air bersih pada

α = 0,10. Biaya listrik berpengaruh signifikan terhadap konsumsi air pada

permintaan air bersih pada α = 0,01.

f. Hasil uji F secara bersama-sama variabel pendapatan, jumlah anggota keluarga,

jarak rumah, dan biaya listrik berpengaruh signifikan terhadap konsumsi air pada

permintaan air bersih pada α = 0,01.

g. Koefisien determinasi (R2) memperoleh nilai sebesar 0,2632 artinya variasi tingkat

konsumsi air bersih di PDAM Kota Surakarta sebesar 26,32% dapat dijelaskan oleh

tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga, jarak rumah, dan biaya listrik. Sisanya

73,68% dijelaskan oleh variabel bebas lain atau faktor lain yang tidak dimasukkan

dalam model.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

a. Bagi Pemerintah Kota Surakarta diharapkan dapat menjaga dan melestarikan

lingkungan ruang terbuka hijau dan memperbanyak penanaman pohon sehingga

pada waktu musim hujan, air hujan dapat meresap pada tanah agar tidak berpotensi

menjadi penyebab banjir sehingga pada musim kemarau ketersediaan air tersedia

dan tidak terjadi kekeringan.

b. Bagi PDAM Kota Surakarta melakukan evaluasi pelayanan dan peningkatan

kualitas air PDAM Kota Surakarta sehingga pelanggan merasa terpuaskan.

c. Bagi pelanggan PDAM Kota Surakarta hendaknya dalam penggunaan air PDAM

seefisien dan seefektif mungkin.

d. Bagi peneliti lain dapat menggunakan variabel model lain yang berbeda demi

tersempurnanya hasil penelitian.

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

13

DAFTAR PUSTAKA

Bappeda kota Surakarta. 2017. Peta kota Surakarta. Surakarta: Badan Perencana dan

Pembangunan Daerah kota Surakarta.

Boediono. 2011. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE

Djarwanto dan Pangestu Sobagyo. 1998. Statistika Induktif. Yogyakarta: BPFE

Fauziah, R. N. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Air Pada

Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Periode 2004-2013 (Doctoral dissertation, UII).

Gujarati, Damodar. 2010. Dasar-dasar Ekonometrika, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Harahap, Y. M., Bu’ulolo, F., & Sitepu, H. R. 2013. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Permintaan Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirtanadi Medan. Vol.1 No.4. Hal.: 325–336.

I Nyoman Sutama, Muhammad Ikbal. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Permintaan Air Bersih pada PDAM Kota Sumbawa Tahun 2017. Fakultas

Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa Program Studi Ekonomi

Pembangunan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 14 No 1

Lincolin, Arsyad. 2000. Ekonomi Manejerial. Yogyakarta: BPFE.

Mailindra, W., & Anas, A. 2018. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Permintaan Air Minum PDAM Tirta Sakti Kerinci. Jurnal Ilmiah Universitas

Batanghari Jambi, Vol.18 No.2. Hal.: 443–451.

Mutmainah, H. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Air Bersih dari

Masyarakat Terhadap Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten

Karanganyar. Graduasi, Vol.26.

Rosyidi, Suherman, 2000, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro,EdisiBaru, Jakarta.PT Raja Grafindo Persada

Sa’adah, Z., Indranjoto, R., & Sudjarwanto, S. 2017. Factors Affecting PDAM Water

Demand of Household “A” Category in Purworejo Regency. Ekonomi Regional

Jurnal Pembangunan Ekonomi Wilayah, Vol.12 No.1.

Saputra, Y. A. 2017. Permintaan Air Bersih Kota Pekanbaru (Studi Kasus PDAM Tirta

Siak). JOM Fekon, Vol.4 No.1. Hal.: 1–13.

Sasongko, Djoko, 1991. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Tindakan Komprehensif. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2013. Teori Pengantar Mikroekonomi.Edisi Ketiga. Jakarta:Raja

Grafindo Persada

Sutrisno, Totok, 2004. Penyidaan Air Minum. Jakarta: Rineka Cipta.

Todaro, Michael P dan Smith, Stephen C. 2013. Pembangunan Ekonomi, jilid 2 edisi

11. Jakarta: Salemba Empat.

Virgantari, F., Daryanto, A., Harianto, H., & Kuntjoro, S. U. 2011. Analisis Permintaan

Ikan di Indonesia: Pendekatan Model Quadratic Almost Ideal Demand System

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR …eprints.ums.ac.id/79427/5/np Santika (ilmu pembangunan).pdf · 2019. 11. 22. · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH

14

(Quaids). Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, Vol.6 No.2. Hal.:

191.

Wiyan Mailindra dan Azwar Anas. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Permintaan Air Minum PDAM Tirta Sakti Kerinci. Jurnal Ilmiah Universitas

Batanghari Jambi. Vol.18 No.2

Yuliarmi, N. N., & Riyasa, P. 2007. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Kota Denpasar. Buletin Studi

Ekonomi, Vol.12 No.1. Hal.: 9-28.