fakultas adab dan humaniora program studi ilmu...
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN JURNAL DI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh : Agus Pramono
208025000007
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435H./2014 M.
ABSTRAK
AGUS PRAMONO
Pengelolaan Jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Pada zaman sekarang ini kebutuhan masyarakat akan informasi sangatlah
banyak dan kompleks, masyarakat tidak cukup hanya mengandalkan buku-buku
saja dari beberapa koleksi yang ada di perpustakaan. Salah satunya adalah koleksi
terbitan berkala yang merupakan salah satu sumber referensi yang dapat
dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan informasi yang terbaru. Begitu juga
di Perpustakan Kemendikbud, kebutuhan informasi penggunanya sangatlah
kompleks. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengangkat tema tentang
pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pengadaan, pengolahan, pemeliharaan jurnal,
kendala yang dihadapi dalam proses pengelolaan jurnal serta bagaimana cara
mengatasinya di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Metode
yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan
untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan yang
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Hasil analisis kualitatif pada
penelitian ini menunjukan bahwa untuk pengadaan jurnal selalu dilakukan setiap
tahun karena sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Untuk pengolahan,
Perpustakaan Kemendikbud melakukannya dengan baik walaupun tidak ada
pedoman khusus tapi dilaksanakan dengan kontinyu, untuk pemeliharaannya,
Perpustakaan Kemendikbud belum maksimal karena jurnal yang sudah satu tahun
atau jurnal yang sudah tidak didisplay lagi, belum dirapihkan dan masih
menumpuk.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam yang telah memberikan kita nikmat iman, islam dan ihsan serta nikmat yang
lainnya yang tidakbisa kita hitung satu-persatu kenikmatan tersebut sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) di jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan bagi baginda Nabi Muhmmad
SAW dan keluarganya, para sahabatnya serta pengikutnyaa hingga akhir zaman.
Skripsi ini membahas tentang pengelolaan jurnal di Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penulis menyadari bahwa penelitian
ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Oleh karena itu penulis mohon arahan berupa masukan, kritik dan saran guna
menambah pengetahuan penulis.
Penulis menyadari terbatasnya kemampuan yang dimiliki, oleh karena itu
melalui tulisan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. IbuSiti Maryam, M.Hum sebagai pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbingdan mengarahkan penulis.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Ibu Srie Indriyani, selaku Kepala Pepustakaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
6. Bapak Chaidir Amir, Bapak Ridho dan Ibu Syafnelly selaku staf
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Kedua orang tuaku tercinta Maman (Alm) dan Masirah yang selalu
mendoakan penulis dalam menjalani hidup ini, semoga Allah SWT selalu
melindungi dan menjaga beliau dimanapun beliau berada
8. Teman-teman IP angkatan 2008, Jihan, Dewi, Dias, Neni, arfan, sukses
selalu buat kalian
Akhirnya, hanya pada Allah SWT, penulis serahkan semuanya, semoga bantuan
yang diberikan kepada penulis dicatat sebagai amal sholeh yang bernilai ibadah.
Dengan selesainya skrips iini semoga dapat memberikan manfaaat bagi penulis
maupun bagi pembaca. Amin…
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. PembatasandanPerumusanMasalah............................................. 3
C. TujuanPenelitian ......................................................................... 4
D. ManfaatPenelitian ....................................................................... 4
E. MetodePenelitian......................................................................... 5
F. SistematikaPenulisan .................................................................. 6
G. PenelitianSerupa .......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR ............................................................. 8
A. Terbitan Berkala .......................................................................... 8
1.Pengertian Terbitan Berkala ..................................................... 8
2.Sejarah Terbitan Berkala .......................................................... 10
3.Karakteristik Terbitan Berkala ................................................. 11
4.Jenis-jenis Terbitan Berkala ..................................................... 13
5.Pentingnya Terbitan Berkala .................................................... 16
B. Pengelolaan Jurnal............................................................... .... 18
1. Pengadaan Jurnal .................................................................... 18
2. Pengolahan Jurnal ................................................................... 23
3. Pemeliharaan Jurnal ................................................................ 32
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENDIKBUD
A. Sejarah Perpustakaan Kemendikbud ........................................... 33
B. Visi dan Misi Perpustakaan Kemendikbud ................................. 34
C. StrukturOrganisasi Perpustakaan Kemendikbud......................... 35
D. SumberDayaManusia (SDM) ...................................................... 36
E. Layanan Perpustakaan Kemendikbud ......................................... 37
F. Fasilitas Perpustakaan Kemendikbud ......................................... 42
G. Koleksi Perpustakaan Kemendikbud .......................................... 44
H. Tata Tertib Perpustakaan Kemendikbud ..................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 55
A. Pelaksanaan Pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud 55
1. Pelaksanaan Pengadaan Jurnal.............................................. 55
2. Pelaksanaan Pengolahan Jurnal............................................. 56
3. Pelaksanaan Pemeliharaan Jurnal.......................................... 60
B. Kendala yang dihadapi Perpustakaan Kemendikbud dalam
Pelaksanaan Pengelolaan Jurnal................................................ 61
1. Kendala Pengadaan............................................................ 61
2. Kendala Pengolahan........................................................... 62
3. Kendala Pemeliharaan........................................................ 62
C. Upaya Perpustakaan Kemendikbud dalam mengatasi Kendala
Pengelolaan Jurnal.................................................................... 63
1. Solusi dalam Mengatasi Kendala Pengadaan Jurnal......... 63
2. Solusi dalam Mengatasi Kendala Pemeliharaan Jurnal..... 63
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 65
A. Kesimpulan ................................................................................. 65
B. Saran ............................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Koleksi Berdasarkan Media............................................ 54
Tabel 2. Jumlah Koleksi Berdasarkan Jenis Koleksi ................................ 55
Tabel 3. Jumlah Koleksi Buku Persubyek ................................................ 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Informasi dan humas kemendikbud 45
Gambar 2. Pembagian Tugas di Perpustakaan Kemendikbud ................... 46
Gambar 3. Form Lembar Kerja Penginputan Data Jurnal Elektronik........ 68
Gambar 4. Form Pengisian Nama Pengarang........ .................................... 69
Gambar 5. Form Pengisian Nomor Induk .................................................. 70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan suatu unit kerja yang berupa tempat
mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola
dan diatur secara sistematis sengan cara tertentu1. Perpustakaan harus
dipertahankan terus keberadaannya dan diselenggarakan dengan baik agar selalu
bisa memberikan informasi yang tepat dan cepat kepada masyarakat disekitarnya.
Perpustakaan Khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk
oleh lembaga atau asosiasi yang menangani atau mempunyai bidang tertentu
dengan tujuan umtuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka informasi
dilingkungan-lingkungannya dalam rangka mendukung pengembangan dan
peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia2. Dengan
demikian Perpustakaan Khusus merupakan salah satu jenis perpustakaan yang
menyimpan berbagai macam informasi bagi masyarakat dan peneliti untuk
menambah pengetahuan sebanyak-banyaknya dan memperoleh jawaban atas suatu
pertanyaan yang dibutuhkannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Pada zaman sekarang ini kebutuhan masyarakat akan informasi sangatlah
banyak dan kompleks, masyarakat tidak cukup hanya mengandalkan buku-buku
1Muljan A. Nurhadi. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia
(Yogyakarta: Andi Offset, 1983) h. 74 2http;www.pnri.go.id, diakses pada 1 Mei 2012
saja dari beberapa koleksi yang ada di perpustakaan. Salah satunya adalah koleksi
terbitan berkala yang merupakan salah satu sumber referensi yang dapat
dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan informasi yang terbaru. Terbitan
berkala merupakan terbitan yang dipublikasikan secara berturut-turut dengan
tenggang waktu tertentu, koleksi terbitan berkala mempunyai peranan yang
penting dalam penyebaran informasi.Terbitan berkala merupakan salah satu
koleksi yang sangat penting didalam sebuah perpustakaan, karena terbitan berkala
memuat berita-berita mengenai berbagai peristiwa yang terbaru dalam kehidupan
sehari-hari sehingga terbitan berkala ini menjadi media penyebaran informasi baru
yang efektif.Menyediakan informasi yang mutakhir merupakan bagian yang
penting dalam layanan perpustakaan, dan ini juga tergantung pada seberapa besar
kebijakan dari pengembangan koleksi di sebuah perpustakaan agar upaya
pengadaan tersebut dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan
pemakai perpustakaan.
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah salah satu
perpustakaan yang mempunyai koleksi terbitan berkala jurnal. Perpustakaan ini
mempunyai banyak koleksi jurnal seperti jurnal pendidikan karena memang
perpustakaan ini dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jurnal merupakan informasi yang terbit secara berkala. Ciri khas dari bahan
pustaka ini adalah memiliki judul seri yang mencolok, juga memiliki volume,
nomor, dan tahun terbit. Lazimnya terbit secara teratur seperti mingguan, bulanan,
dwi bulanan, empat bulanan, semesteran, tahunan dan lain-lain. Sebagai sumber
informasi, jurnal memuat berbagai macam informasi ilmiah yang menggambarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, sudah
selayaknya perpustakaan memberikan perhatian yang lebih terhadap jenis koleksi
perpustakaan yang satu ini.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mendalami
penelitian dalam pembuatan skripsi dengan judul “Pengelolaan Jurnal di
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang penulis ambil,
maka dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang pengelolaan jurnal
tercetak di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang
meliputi pengadaan, pengolahan, pemeliharaan dan apa saja kendala yang di
hadapi Perpustakaan Kemendikbud serta bagaimana upaya Perpustakaan
Kemendikbud dalam mengatasi kendala tersebut.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan jurnal tercetak di Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI?
b. Kendala apa saja yang dihadapi Perpustakaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI dalam pelaksanaan pengelolaan jurnal tercetak?
c. Bagaimana upaya Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI dalam mengatasi kendala pengelolaan jurnal tercetak?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan menganalisa lebih detail
mengenai pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, sebagaimana yang ingin diketahui sebagai berikut :
1. Mengetahui pelaksanaan pengelolaan jurnal tercetak di Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
2. Mengetahui kendala yang dihadapi Perpustakaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam pelaksanaan pengelolaan jurnal
tercetak..
3. Mengetahui upaya Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI dalam mengatasi kendala pengelolaan jurnal tercetak.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan penulis tentang pengelolaan jurnal di
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI adalah :
1. Sebagai masukan informasi terhadap mahasiswa yang sedang
mengadakan perkuliahan, yang dapat dijadikan sumber informasi dalam
menyelesaikan tugas-tugas dosen mengenai pengelolaan jurnal tercetak.
2. Sebagai pengalaman penulis ketika nanti terjun langsung ke lapangan
yang selama ini hanya mempelajari teori dari dunia perkuliahan.
3. Memberikan sumbangsih, buah pikiran dan masukan kepada
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam hal
pengelolaan jurnal tercetak.
E. Metode Penelitian
Penulis menggunakan penelitian yang didasarkan pada pengumpulan data
menggunakan beberapa teknik, diantaranya :
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Selain itu penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah
disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian3.
Sedangkan untuk memperoleh data secara langsung, penulis mengadakan
pendekatan langsung dengan cara meninjau obyek penelitian yaitu Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan melibatkan pustakawan serta
bagian pengelolaan jurnal.
3 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010) h. 3
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara, penulis mengadakan tanya jawab dengan pengelola
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan
pihak terkait lainnya untuk mendapatkan data yang dianggap akurat4.
b. Riset Perpustakaan, penelitian ini dengan mempelajari buku-buku
literatur, dokumen, artikel, dengan maksud untuk mendapatkan
gambaran tinjauan literatur sesua dengan pembahasan skripsi ini.
F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika ini akan dijelaskan satu persatu bab-bab yang terdapat
pada skripsi ini, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Berisi tentang pengertian Perpustakaan Khusus, ciri-ciri Perpustakaan Khusus,
fungsi dan tujuan Perpustakaan Khusus, pengertian terbitan berkala,
sejarah terbitan berkala, karakteristik terbitan berkala, jenis terbitan
berkala, pengertian jurnal, pengadaan jurnal, pengolahan jurnal,
pemeliharaan jurnal.
4 Putu Laxman Pendit. Merajut Makna Penelitian Kualitatif Bidang Perpustakaan dan
Informasi. (Jakarta: Citra Karya Karsa Mandiri, 2009) h. 73
BAB III TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENDIKBUD
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran Perpustakaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI, sejarah singkat perpustakaan, visi,
misi, tugas dan fungsi perpustakaan, struktur organisasi, jenis layanan,
koleksi dan fasilitas perpustakaan, sumber daya manusia, pengguna
perpustakaan dan tata tertib Perpustakaan Kemendikbud RI.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Berisi penjelasan dan pemaparan tentang pengelolaan jurnal, kendala-
kendala dalam pengelolaan jurnal, serta upaya Perpustakaan
Kemendikbud dalam dalam mengatasi kendala pengelolaan jurnal.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan skripsi ini dan penulis
memberikan saran-saran yang merupakan masukan dan sumbangan
pemikiran penulis.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Terbitan Berkala
1. Pengertian Terbitan Berkala
Terbitan berkala yang dimaksud disini mencakup pengertian sebagai yang
dimaksud dalam bahasa inggris: periodicals, serials, magazines, bulletine, daily,
newspaper, annual report dan lain sebagainya. Oleh karena itu yang dapat
dikategorikan ke dalam kelompok terbitan berkala ini antara lain terbitan berseri,
terbitan berkala, laporan tahunan, majalah, buletin, mingguan, surat kabar, jurnal,
prosiding, review dan majalah dinding5.
Sulistyo-Basuki mengatakan bahwa “Jurnal (majalah ilmiah) adalah
terbitan yang muncul dalam frekuensi teratur untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan, berisi artikel atau penjelasan sebuah teori, atau hasil penelitian atau
penerapan sebuah teori, dan setiap kali terbit paling sedikit memuat tiga artikel
ilmiah. Isi jurnal tergantung pada sifat masing-masing majalah contohnya adalah
majalah yang diterbitkan oleh ikatan ilmu perpustakaan……”6
Dalam Kamus Istilah Perpustakaan disebutkan bahwa kata “periodicals”
diartikan sebagai majalah, terbitan berkala, berisi banyak artikel yang ditulis
beberapa orang, diterbitkan oleh lembaga, instansi, yayasan maupun perkumpulan
yang membentuk susunan redaksi sebagai penanggung jawab penerbitan ini, terbit
5 Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 13
6 Sulistyo-Basuki, Dasar-Dasar Dokumentasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 38
dalam frekuensi tertentu: mingguan, bulanan, dwibulanan, triwulan maupun
semesteran7. Jadi serial (berkala) itu adalah suatu terbitan dalam media apa saja,
yang terbitnya berturut-turut dalam beberapa bagian biasanya mempunyai nomor
atau secara berturut-turut dan dengan maksud untuk dilanjutkan dengan ketetapan
tanpa batas (akhir)8.
Menurut Lasa HS.“Jurnal adalah terbitan dalam bidang tertentu oleh
instansi, badan, organisasi profesi maupun lembaga keilmuan. Terbit secara
berkala dan teratur berisi informasi ilmiah, hasil penelitian, prosiding seminar
maupun pertemuan ilmiah lain….”9
Sedangkan definisi yang diambil dari Ensiklopedi Nasional Indonesia
tentang majalah ilmiah “majalah ilmiah adalah suatu penerbitan khusus berisi
artikel mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil penelitian, dan biasanya
dikelola dan diterbitkan oleh lembaga-lembaga ilmiah, perguruan tinggi dan
organisasi profesi. Contoh ekonomi dan keuangan, majalah obstetri dan
ginekologi Indonesia….10
Pada umumnya majalah sering disebut terbitan berkala
karena terbitannya secara berkala (periodik)…11
Jadi dapat disimpulkan bahwa terbitan berkala adalah suatu terbitan yang
terbit secara berkelanjutan dengan waktu yang ditentukan. Terbitan berkala ini
berisi artikel mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil penelitian perorangan
maupun instansi dengan bahasa ilmiah. Terbitan berkala terbit secara terus
7 Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 14
8 Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala, (Jakarta: Hakaesar, 2008), h. 2-3
9 Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 16
10 Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: Delta Pamungkas, 2004), h. 43
11 Soeatimah, Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan, h. 24
menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok orang
yang disebut redaksi.Redaksi inilah yang bertanggung jawab atas penerbitannya
dan yang menentukan apakah suatu tulisan itu layak dimuat atau tidak.
2. Sejarah Terbitan Berkala
Keberadaan terbitan berkala sangat dominan dalam suatu perpustakaan
maupun dunia pendidikan pada umumnya.Banyak yang beranggapan bahwa
terbitan berkala merupakan media komunikasi yang memegang peranan penting
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, karena terbitan berkala merupakan
sumber informasi dan pengetahuan yang paling up to date.Tentu saja menduduki
tempat yang penting dalam seluruh lapisan masyarakat pembaca terbitan berkala.
Beberapa ahli informasi dan perpustakaan berpendapat bahwa majalah
maupun terbitan berkala lainnya merupakan awal perubahan pemikiran
manusia.Oleh karena itu terdapat majalah yang pertama terbit yaitu majalah
“Mercurius Gallobelgicus” yang terbit di Cologne. Dalam perkembangannya pada
tahun 1665 M di Perancis terbitlah majalah “Journals des Scavans” yang
kemudian berubah judul menjadi “Journals des Sarvant”. Pada tahun yang sama
juga terbit majalah “Transaction of the Royal Society” yang terbit di London.
Majalah ini merupakan majalah yang tertua yang sampai saat ini masih terbit.
Dengan berjalannya waktu pemikiran serta peradaban manusia semakin
berkembang, mereka saling bertukar informasi, sehingga penerbitan berkala ini
disusul dengan munculnya majalah baru dibeberapa negara. Diantaranya
Amerika.Amerika pertama kali menerbitkan majalah “The General Magazine and
Historical Chronicle” pada tahun 1741 yang dicetak dan diedarkan oleh B.
Franklin di Philadelphia.Pada tahun 1779 Indonesia juga menerbitkan majalah
“Verbandelingen van het Bataviaasch Genootschaap van Kunsten en
Wetenschapen” di Jakarta.
Kemudian pada abad ke-8 Cina menerbitkan surat kabar dengan judul
“Tching Pao” atau “New of the Palace” yang terbit di Peking. Pada tahun 1621
inggris juga menerbitkan “London Weekly”, selanjutnya pada tahun 1631
perancis menerbitkan surat kabar berbahasa perancis pertama dengan judul “La
Gazette”12
.
Dari sejarah diatas bisa dikatakan bahwa majalah ternyata memberikan
suatu kontribusi penyebaran informasi dan pengetahuan yang sangat besar bagi
kehidupan manusia.
3. Karakteristik Terbitan Berkala
Terbitan berkala merupakan publikasi yang terbit secara terus menerus dengan
waktu yang ditentukan. Terbitan berkala tentunya memiliki perbedaan dengan
publikasi lain, terbitan berkala mempunyai karakteristik atau ciri khas antara lain:
a. Dalam satu kali terbit memuat beberapa karangan yang ditulis oleh
beberapa orang dengan topik yang berbeda dan dengan gaya bahasa yang
berlainan.
12
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 16-17
b. Artikel, tulisan maupun karangan pada umumnya tidak terlalu panjang
sebagaimana pada buku teks, sehingga pembaca akan lebih mudah
menangkap ide pokok yang ada di dalam artikel tersebut.
c. Menyampaikan berita, peristiwa, penemuan dan ide baru atau sesuatu yang
dianggap menarik perhatian masyarakat pada umumnya.
d. Dikelola oleh sekelompok orang, yang kemudian membentuk
perkumpulan, organisasi maupun susunan redaksi. Redaksi inilah yang
mengelola dan bertanggung jawab apakah suatu tulisan itu layak dimuat
atau tidak.
e. Merupakan bentuk arsip ilmiah yang telah diketahui oleh masyarakat
umum, karena biasanya tulisan yang dimuat dalam terbitan berkala telah
diketahui oleh banyak orang atau masyarakat awam, berbeda dengan buku
teks misalnya yang hanya diketahui oleh kalangan terbatas.
f. Terbit terus menerus dengan memiliki kala, waktu, frekuensi terbit
tertentu. Adapun kala, frekuensi, terbit itu sangat bervariasi antara lain
harian, mingguan, dwimingguan, tengah bulanan, bulanan, triwulan, serta
tahunan.
g. Memiliki sistem kontrol internasional, pada setiap judul terbitan berkala
terdapat nomor seri yang disebut dengan ISSN (International Standard
Serial Number) yang salah satu manfaatnya adalah untuk memudahkan
pemesanan terbitan terutama untuk majalah ke luar negeri, sebab
kenyataannya tidak sedikit judul majalah, jurnal yang sama yang
diterbitkan oleh negara yang berbeda13
.
4. Jenis-Jenis Terbitan Berkala
1) Terbitan Berkala Tercetak
Terbitan berkala merupakan suatu publikasi yang mempunyai banyak
ragam karena memang pembacanya sangat heterogen tingkat pendidikan dan
minat baca . Berikut ini beberapa jenis dari terbitan berkala:
a. Majalah Ilmiah/Jurnal
Majalah ilmiah atau jurnal adalah suatu terbitan khusus berisikan artikel
mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil penelitian yang tidak jarang
mengandung uraian bersifat teknis, biasanya dikelola dan diterbitkan oleh
lembaga-lembaga ilmiah, perguruan tinggi, dan organisasi profesi14
.
Contoh majalah ilmiah/jurnal: Jurnal Al-Maktabah.
b. Prosiding
Prosiding adalah catatan-catatan hasil dari pertemuan suatu organisasi
profesi atau sebuah instansi, biasanya prosiding dilengkapi dengan
makalah atau abstrak atau laporan yang dibacakan hasilnya pada
pertemuan tersebut. Contoh prosiding: laporan rapat, laporan konferensi.
13
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h.17-20 14
Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala, (Jakarta: Hakaesar, 2008), h.7
c. Surat Kabar/Koran
Surat kabar merupakan terbitan berseri yang biasanya diterbitkan harian,
surat kabar lebih banyak menyajikan informasi dalam bentuk berita
misalnya berita tentang politik, sosial, budaya, fashion, olahraga, dll.
Contoh surat kabar/koran: republika, kompas, suara merdeka.
d. Majalah Komersil
Majalah komersil adalah majalah yang mempunyai tujuan mencari
keuntungan ekonomi yaitu dengan berusaha agar majalah yang diterbitkan
dilanggan oleh orang banyak.Biasanya majalah ini juga mencari
keuntungan lewat iklan yang ada didalam majalah tersebut. Semakin up to
date isi dari majalah ini maka majalah ini akan semakin banyak diminati
pembaca, dan tentunya akan mendapat keuntungan yang banyak. Contoh
majalah komersil: femina, kartini.
e. Majalah Lokal
Majalah ini diterbitkan dengan tujuan sebagai komunikasi dalam
lingkungan sendiri, misalnya lingkungan perusahaan atau instansi.Fungsi
dari majalah ini adalah untuk komunikasi antara perusahaan dan staf,
pemegang saham ataupun dengan pihak luar atau kombinasi dari
semuanya, biasanya berisi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai
perusahaannya. Contoh majalah lokal: Bulletin American Cultural Center.
f. Buku Tahunan
Buku tahunan ini diterbitkan secara berseri dengan kala terbit
tahunan.Menurut Harrod buku tahunan didefinisikan sebagai suatu terbitan
yang berisi informasi mutakhir dalam bentuk deskriptif atau statistik yang
diterbitkan sekali dalam setahun.Biasanya buku tahunan ini berisi
informasi mengenai kejadian-kejadian dalam satu tahun.
g. Seri Monograf
Monograf adalah suatu risalah pada satu subjek atau bagian dari subjek
atau risalah seseorang, biasanya sangat terinci tetapi dalam ruang lingkup
yang tidak terlalu luas.Harrod menjelaskan seri monograf sebagai terbitan
yang dipublikasikan secara berseri dan diberi judul seri dan judul setiap
nomor (judul individu). Contoh seri monograf: Studies in Begoniaceae III.
h. Transaction dan Memoar
Transaction adalah suatu terbitan berseri dimana makalah-makalah
tersebut sebelumnya telah dibacakan atau dipresentasikan dalam suatu
pertemuan ilmiah dari suatu organisasi profesi atau masyarakat
ilmiah.Perbedaan antara prosiding dengan transaction hanya terletak
dimana transaction berisi makalah-makalah yang telah
dipresentasikan.Sedangkan prosiding selain berisi makalah yang telah
dipresentasikan juga memuat laporan atau catatan-catatan mengenai suatu
pertemuan ilmiah yang merupakan isi pokok dari prosiding.Memoar
adalah suatu kumpulan laporan penelitian, percobaan-percobaan, yang
diterbitkan suatu masyarakat ilmiah. Contoh dari terbitan ini seperti:
Transaction of The American Fisheries Society.
2) Terbitan Berkala Elektronik
a) Pengertian Terbitan Berkala Elektronik
Terbitan berkala elektronik atau jurnal elektronik adalah jurnal
atau majalah yang diterbitkan dalam format elektronik. Dari
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jurnal
elektronik adalah adalah jurnal yang berbentuk elektronik atau
digital yang tersedia agar mudah diakses dari manapun. Seperti
yang berkembang saat ini terdapat pada format web dan CD-
ROM. Dalam format web biasanya dapat ditelusur dengan
komputer yang terhubung dengan internet. Adapun yang
menggunakan format CD-ROM pengguna bisa langsung
membuka tanpa mesti ada jaringan internet.
b) Pentingnya Terbitan Berkala Elektronik
Pada saat ini banyak lembaga penelitian ataupun perguruan tinggi
yang melakukan penelitian diantaranya adalah mahasiswa, dosen
atau civitas akademika lainnya. Hasil dari penelitian tersebut bisa
berupa skripsi, tesis, disertasi. Jurnal sangatlah penting karena
informasi yang terkandung dalam jurnal tersebut selalu update.
Apalagi pada zaman sekarang ini informasi harus selalu update,
informasi sangatlah penting, karena informasi diperlukan untuk:
a. Mempersiapkan dan mendefinisikan maslaah-masalah
b. Memformulasikan suatu solusi ilmiah dan teknis
c. Menempatkan pekerjaan dalam konteks yang tepat dengan
pekerjaan yang telah terselesaikan
d. Menemukan desain atau strategi dalam pengumpulan data
e. Menemukan teknik pengumpulan data
f. Mediasi peralatan dan perangkat
g. Memilih suatu teknik analisa data terkumpul
h. Mengintegrasikan penemuan ke dalam gambaran
pengetahuan mutahir dalam suatu kajian
5. Pentingnya Terbitan Berkala
Terbitan berkala merupakan sumber informasi penting dalam kegiatan
penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terbitan
berkala mempunyai peran, antara lain :
a. Memberikan ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman
seseorang. Pemikiran tersebut dituangkan dalam bentuk karangan
ataupun ulasan yang dimuat dalam lembaran-lembaran terbitan ini.
b. Sebagai media untuk menyampaikan gagasan dan penemuan baru
dalam bidang tertentu. Gagasan, ide dan penemuan tersebut dapat
menyabar kepada para ilmuwan lain15
.
15
Abdul Rahman Saleh, Yuyu Yulia Toha, Pengelolaan Terbitan Berseri (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1996), h.23
Informasi yang ada dalam terbitan berkala merupakan informasi pertama
dari para peneliti, oleh karena itu pencari informasi akan mendapatkan
informasi yang jelas tentang penemuan-penemuan baru yang ada dalam
terbitan berkala tersebut. Informasi tersebut akan memberikan jawaban
tentang persoalan-persoalan yang mungkin selama ini belum terdapat
jawabannya
B. Pengelolaan Jurnal
1. Pengadaan Jurnal
Pengadaan terbitan berkala atau jurnal memiliki prinsip yang sama seperti
pengadaan koleksi lainnya. Pengadaaan terbitan berkala atau jurnal dapat
dilakukan dengan cara:
a. Membeli
b. Melanggan
c. Hadiah
d. Tukar Menukar
e. Deposit
a. Membeli
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan terlebih dahulu ketika akan
membeli terbitan berkala atau jurnal seperti tersedianya anggaran, mengetahui
bidang-bidang yang dicakup perpustakaan itu, mengetahui minat bidang calon
pengguna, memperhatikan dan mencek lebih dahulu judul-judul majalah yang
telah dimiliki, dilanggan oleh perpustakaan16
.
Dalam pembelian terbitan berkala atau jurnal ada dua hal yang mendasar
yang perlu diperhatikan. Yaitu:
a) Langkah yang pertama dalam pembelian adalah mempersiapkan kartu
pemesanan. Setiap pesanan dibuat dua rangkap, 1 dikirim ke penerbit serta
yang satunya disimpan untuk arsip perpustakaan atau instansi. Ada
beberapa hal yang harus ditulis dalam surat pemesanan. Yaitu:
1) Judul majalah/jurnal
2) No. ISSN
3) Nama penerbit
4) Periode penerbit
5) Harga
6) Nomor serta volume awal mulai dilanggan
7) Setelah lengkap 1 (satu) tahun majalah harus dibuat katalognya
diproses seperti buku dan majalah tersebut harus dijilid17
.
b) Pemesanan
Pemesanan terbitan berkala dikirimkan secara langsung ke penerbit, baik
penerbit dalam negeri maupun penerbit luar negeri. Dalam pengiriman
pemesanan ini harus disertakan surat pernyataan tentang pembayaran,
apakah pembayarannya satu tahun penuh baru dibayar dengan
16
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 25 17
Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala, (Jakarta: Hakaesar, 2008), h. 27-28
menggunakan uang muka atau satu tahun penuh dibayar dibelakang.
Maksudnya setelah satu tahun majalah atau jurnal didapat, baru dilakukan
pembayaran.
b. Melanggan Langsung ke Penerbit
Dalam melanggan terbitan berkala atau jurnal ada beberapa kendala yang
harus dihadapi oleh perpustakaan atau pihak pelanggan.Diantaranya
adalah bahwa penerbit memiliki konsumen yang banyak, sehingga
kemungkinan ada keterlambatan atau bahkan pesanan tidak dikirim.Oleh
karena itu perpustakaan harus melakukan konfirmasi ulang apabila terjadi
hal tersebut.Antisipasi harus dilakukan sejak awal dalam sebuah
perjanjian, sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak
pelanggan bisa melakukan upaya klaim kepada penerbit.
c. Hadiah
Perpustakaan bisa mendapatkan koleksi terbitan berkala atau jurnal
melalui hadiah atau sumbangan dari individu maupun lembaga.Untuk
mendapatkan hadiah atau sumbangan ini tentunya perpustakaan tersebut
harus dikenal terlebih dahulu. Untuk membuat perpustakaan dapat dikenal,
perpustakaan harus mengenalkan diri dengan aktif serta mengajukan surat
permohonan ke lembaga atau instansi yang menerbitkan majalah tertentu.
Antara lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya pasti mempunyai
perbedaan-perbedaan , ada kalanya yang memberikan majalah atau jurnal
tersebut secara cuma-cuma tanpa perpustakaan mengeluarkan uang, ada
juga yang meminta diganti ongkos kirimnya. Ada beberapa lembaga yang
menerbitkan majalah serta dapat diminta gratis, antara lain:
1) Instansi Pemerintah: Badan Penelitian dan Pengembangan,
BULOG, Balai Informasi Pertanian, Depdikbud.
2) Perguruan Tinggi
3) Badan Profesi: IDI, IPI, BKKBN
4) Badan Sosial: Rumah Sakit, Panti Sosial, LSM
5) Badan Keagamaan: Pesantren, YAKKUM, NU, Muhammadiyah18
Akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai metode
hadiah atau sumbangan ini, antara lain:
1. Perolehan majalah ilmiah atau jurnal dengan cara hadiah atas permintaan
a. Perlu menyusun daftar pustaka yang diperlukan
b. Mengirim surat permohonan hadiah
c. Apabila bahan pustaka diterima lakukan pemeriksaan dengan
mencocokan daftar kiriman
d. Dilanjutkan mengirim kembali surat pengantar disertai ucapan terima
kasih19
2. Perolehan majalah ilmiah atau jurnal dengan cara hadiah tidak atas
permintaan
18
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 37 19
Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007), h. 6.41
a. Meneliti kiriman majalah ilmiah dan mencocokannya dengan surat
pengantarnya
b. Memilih hadiah yang dibutuhkannya
c. Menyisihkan hadiah yang tidak diperlukan. Dan mengirim surat
ucapan terima kasih20
d. Tukar Menukar
Tukar menukar koleksi merupakan bagian dalam kegiatan pengadaan
bahan pustaka di perpustakaan.Namun saat ini kegiatan ini masih jarang
dilakukan oleh perpustakaan, karena masih banyak perpustakaan yang
belum mengetahui manfaat dari tukar menukar koleksi ini. Berikut
beberapa manfaat dari tukar menukar koleksi antar perpustakaan:
1. Pemerataan dalam penyebaran informasi
2. Memupuk kerja sama antar perpustakaan dalam pelayanan informasi
3. Saling membantu diantara sesame pusat informasi21
Ada beberapa tata cara dalam tukar menukar majalah ilmiah atau jurnal:
a. Sebaiknya daftar majalah yang akan ditukarkan harus disediakan
a) Majalah yang akandipertukarkan harus sudah melalui proses yang
dinyatakan sudah tidak lagi sebagai data koleksi perpustakaan
bersangkutan.
20
Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007), h.6.42
21
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 37
b) Pencatatan judul majalah, nomor terbit, dan tahun terbit
c) Diperlukan penjelasan mengenai subjek yang akan dipertukarkan
sehingga akan mempermudah dalam proses pertukaran.
b. Penawaran sebaiknya dikirimkan dan disebutkan rincian apa saja yang
akan ditukarkan dengan menjelaskan ongkos kirim dan waktu yang
diproses.
c. Komparasikan dengan peraturan yang berlaku dengan pihak yang akan
melakukan pertukaran.
d. Daftar dari penukar sebaiknya diterima lalu dipelajari apa saja yang
akan ditukarkan.
e. Pengiriman daftar yang akan ditukarkan sebaiknya sampai tidak
terlewat waktu agar pihak penukar dapat memilih bahan-bahan yang
akan ditukar.
f. Setelah ada kesepakatan antar perpustakaan maka dapat dilakukan
pertukaran dan selanjutnya bahan dapat diolah22
e. Deposit
Sebuah perpustakaan sebaiknya dijadikan tempat depository dari
seluruh terbitan lembaganya.Selain itu perpustakaan juga dapat dipercaya
sebagai penyalur dari mitra lembaga yang menerbitkan. Metode ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil karya dari karyawan yang ada
di sebuah lembaga baik itu karya hasil penelitian atau penulisan buku,
22
Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007), h. 6.39
karyawan akan memberikan satu copy kepada lembaga mereka bekerja
untuk dijadikan koleksi.
2. Pengolahan Jurnal
Semua jenis terbitan berkala yang diterima oleh perpustakaan harus segera
diproses. Karena informasi-informasi yang terkandung dalam terbitan
berkala berupa masalah-masalah yang actual, apabila terlambat dalam
pemrosesan berarti menghambat perkembangan ilmu pengetahuan.
Ada beberapa langkah dalam proses pengolahan terbitan berkala23
:
a. Pemeriksaan
Judul terbitan berkala yang diterima hendaknya kemudian diperiksa
terlebih dahulu dari mana asalnya, apakah hasil dari
hadiah/sumbangan, langganan, atau tukar menukar.
Dalam pemeriksaan ini harus diberi keterangan yang lengkap,
misalnya hasil dari sumbangan, sumbangan itu dari mana asalnya.
b. Pemberian Cap atau Tanda
Pemberian stempel atau cap ini diletakan pada halaman paling
depanyaitu halaman sampul/cover, halaman tengah, dan halaman
paling akhir. Stempel ini adalah merupakan tanda dari pemilik buku
atau terbitan berkala tersebut. Jenis dari stempel ini bias berbentuk
bundar, segi empat besar, dan segi empat kecil.
23
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h.39
c. Pembuatan Kartu Katalog
Terbitan berkala yang diterima oleh perpustakaan harus dibuatkan
daftar/katalog. Katalog ini dapat berbentuk buku maupun kartu.
Katalog ini sangat membantu pencari informasi atau pemustaka dalam
pengenalan judul majalah yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.
Dengan katalog yang lengkap mereka akan mengetahui nomor-nomor
maupun judul terbitan berkala apa saja yang dimiliki oleh
perpustakaan.
Ada beberapa data yang perlu dicantumkan dalam pembuatan katalog
ini, antara lain :
a) Judul terbitan berkala, judul paralel, anak judul
b)Nomor, volume dan tahun terbit. Apabila tidak diketahui, maka
cukup dicantumkan nomor, bulan yang paling lama dimiliki.
c) Frekuensi, kala terbit.
d) ISSN (International Standard Serial Number)
e) Kota terbit
f) Nama lembaga, organisasi penerbit, redaksi.
g) Tahun, volume, nomor maupun bulan majalah yang dimiliki
perpustakaan.
h) Nama pimpinan redaksi/editor
i) Ukuran tinggi majalah.
j) Edisi yang dapat diartikan sebagai:
Geografi : Asia, Indonesia
Bahasa : Inggris, Perancis, Arab
Bentuk : Mikrofis, dll
k) Catatan-catatan lain yang diperlukan
d. Pembuatan Indeks
Untuk memudahkan pencarian suatu topik yang terdapat dalam suatu atau
beberapa terbitan berkala perlu dibuatkan petunjuk.Petunjuk ini sering
disebut dengan indeks24
.
a) Pengertian Indeks
Dalam kamus istilah perpustakaan (1990) dinyatakan bahwa indeks berarti
daftar yang disusun alfabetis, yang biasanya ditempatkan dibagian akhir
suatu buku, berupa nama orang, subjek dan lain sebagainya.
Penyajian indeks sangat beragam, yakni ada yang disusun alfabetis pada
akhir buku, indeks pada buku yang berjilid seperti ensiklopedia, pada
majalah serta indeks artikel.
Indeks juga dapat diartikan sebagai petunjuk yang berupa angka atau huruf
maupun tanda lain untuk memberikan pengarahan pada pencari informasi
bahwa informasi yang lebih lengkap dapat ditemukan pada sumber yang
ditunjuk tanda itu.
b) Fungsi Indeks
Ada beberapa fungsi indeks, antara lain :
24
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h 62
1) Sebagai petunjuk yang memberikan pengarahan kepada pembaca
bahwa informasi yang lebih lengkap dapat ditemukan pada sumber
yang ditunjuk itu. Dengan indeks, suatu subjek, nama orang, nama
tempat, dapat dengan cepat ditemukan.
2) Dengan indeks kita bisa mengungkapkan suatu masalah secara
lengkap dan detail. Dengan petunjuk yang disiapkan itu dapat
diketahui suatu persoalan secara lengkap.
c) Macam Indeks
Indeks dalam sebuah terbitan berkala sangatlah penting.Indeks itu tidak
mesti terdapat pada bagian akhir buku, oleh karena itu, ada beberapa jenis
indeks. Antara lain :
1) Yang ditunjuk dan yang menunjuk masih dalam satu kesatuan fisik,
buku, majalah. Indeks ini memberikan keterangan tentang segala
sesuatu misalnya subyek, nama orang, nama tempat, nama peristiwa
yang tertulis dalam buku atau terbitan berkala saja. Indeks ini
biasanya terdapat pada bagian akhir buku.
Contoh :
Caldwell, 38
Cangkul, 105
2) Yang ditunjuk dan yang menunjuk dalam satu kesatuan, tetapi lain
tempat, lain fisik, atau lain buku.
Indeks ini biasanya terdapat pada ensiklopedi yang terdiri dari
beberapa volume/jilid.
Contoh :
Cytology 3 653
Cell 2 587
Cell division 2 602
Cell inclusions 2 603
Keterangan :
Angka yang dicetak tebal menunjukan jilid/volume, sedangkan angka
yang dicetak tipis atau angka yang belakang menunjukan
halaman.Jadi, majalah sitologi terdapat pada jilid 3 halaman 653
dalam McGraw-Hill Encyclopedia of science and Technology.
d) Peraturan mengindeks
Ada beberapa pengaturan dalam mengindeks, diantaranya adalah :
1) Memilih tajuk yang spesifik dan populer
2) Entri disusun alfabetis
3) Sesuatu yang diindeks adalah sesuatu yang akan dimanfaatkan oleh
peminat informasi
4) Penggunaan ejaan, bentuk tunggal maupun jamak harus konsisten/taat
azas
5) Apabila diperlukan dapat menggunakan tajuk gabungan seperti bank
and banking
6) Penulisan nama orang hendaknya selengkap mungkin, misalnya:
Gandhi, Rajiv
Habibi, Burhanudin Jusuf
7) Membuat rujukan dari subyek utama ke subyek atau bagian-bagian
yang berkaitan
8) Pembuatan indeks dibidang sejarah dan biografi sebaiknya dengan
sistem kronologis
e) Syarat Pengindeks
Pekerjaan mengindeks ini merupakan tugas spesifik, oleh karena itu
pengindeks harus :
1) Berpengetahuan luas, memahami beberapa bidang
2) Mampu berikir logis, tekun dan teliti
3) Memahami materi, subyek yang akan diindeks
4) Untuk specialist indexer harus orang yang betul-betul ahli dalam
bidangnya.
e. Pemajangan atau Display
Setelah melakukan beberapa tahapan proses, kemudian majalah-majalah
itu dipajang di rak khusus untuk majalah baru. Oleh karena itu setiap
perpustakaan menerima majalah baru, hendaknya segera memproses
majalah itu dan di proses agar informasi yang dikandungnya segera
diketahui oleh pembaca atau pencari informasi.
Ada beberapa cara pemajangan majalah, antara lain:
1) Judul majalah disusun alfabetis. Karena memang ada orang yang
mencari majalah itu lebih menitik beratkan pada judulnya. Sistem
ini sangat bagus untuk perpustakaan atau lembaga yang hanya
memiliki judul-judul majalah terbatas
2) Disusun per kelompok bidang. Dalam sistem ini dititikberatkan
pada bidang, dengan demikian orang akan mencari judul majalah
sesuai dengan minat, bidang masing-masing. Cara ini bagus untuk
perpustakaan yang menerima majalah dalam jumlah banyak
3) Disusun kronologis penerimaan. Majalah yang diterima tanggal
tertentu diletakan pada rak pertama dengan diberi petunjuk
misalnya MAJALAH HARI INI. Kemudian majalah-majalah itu
esoknya dipindah rak berikutnya. Sedangkan rak pertama diisi
dengan majalah yang baru diterima. Dengan demikian diperlukan 6
almari atau rak, karena masing-masing almari berisi majalah yang
diterima sesuai dengan urutan hari. Penyusunan ini berdasarkan
alasan untuk menyajikan sesuatu yang paling baru kepada para
pembaca.
f. Penyimpanan dan Penyortiran
Judul-judul terbitan berkala yang dianggap telah banyak dibaca oleh
pemustaka atau pencari informasi karena telah cukup waktu panjang, maka
hendaknya segera dimbil.Terbitan berkala atau majalah itu untuk
sementara waktu disimpan terlebih dahulu dalam almari, gudang atau
tempat lainnya dan diurutkan judulnya.
Untuk penyusunannya adalah tahun dan bulan yang lama diletakan
dibawah, kemudian diikuti dengan tahun dan bulan yang lebih muda.
Dengan cara seperti ini, maka nomor dan volume kecil akan terletak
dibawah. Sedangkan nomor dan volume yang besar atau majalah baru
akan terletak diatas.
Sistem seperti ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa sebagian
pemustaka atau pencari informasi akan mencari terbitan yang terbaru.
Dengan demikian akan memudahkan pencarian kembali judul majalah
yang diinginkan.
g. Penjilidan
Terbitan berkala atau majalah merupakan media cetak yang mengandung
informasi baru dan akurat, oleh karena itu sangat perlu diprhatikan
keutuhan nomor-nomornya.Penjilidan merupakan bentuk usaha
mengumpulkan tulisan-tulisan yang pernah dimuat dalam terbitan berkala
tersebut. Dalam proses penjilidan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya adalah:
1) Diperiksa kelengkapan nomor, halaman, volume, indeks maupun
sisipan, bonus.
2) Halaman judul hendaknya diletakan pada permulaan jilidan.
3) Indeks dapat diletakan pada bagian depan atau belakang.
4) Halaman iklan yang tidak relevan dapat dibuang selama
pembuangan ini tidak menganggu tulisan lain.
5) Kulit majalah dapat dilepas kecuali apabila memuat daftar isi atau
daftar artikel penting.
6) Penyusunannya dengan cara meletakan nomor, volume yang paling
lama diatas lalu diikuti dengan nomor yang baru dibawahnya dan
seterusnya.
7) Pada setiap jilidan hendaknya diberi petunjuk tentang nomor,
volume, atau bulan apa saja yang dijilid itu.
3. Pemeliharaan Jurnal
Pemeliharaan jurnal merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar
jurnal tersebut tidak cepat mengalami kerusakan, karena mengingat harga
dan nilai informasinya yang begitu mahal, maka jurnal harus tetap
terpelihara dan diusahakan dalam kondisi fisik yang baik, tidak rusak bila
dimanfaatkan, disamping informasi yang terkandung tetap mutakhir.
Salah satu cara pemeliharaan jurnal adalah penjilidan. Ada beberapa
langkah dalam mempersiapkan proses penjilidan, diantaranya adalah :
a) Mengumpulkan majalah yang akan dijilid
b) Memeriksa majalah dan disusun berdasarkan urutan tanggal terbit
yaitu yang paling tua disusun paling atas.
c) Mengikat majalah yang disusun dan dimasukan kedalam tas plastik
d) Mengisi sip blinding, formulir ini harud diisi sebagai instruksi
penjilidan. Sedangkan keterangan yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah judul, informasi pada punggung terbitan yang
terdiri dari volume, nomor, dan tanggal. Daftar isi biasanya dijilid
dibagian depan dan indeks pada bagian akhir, instruksi khusus
apabila terdapat lampiran seperti peta atau brosur sebaiknya
dimasukan jenis penjilidan dipilih yang paling memungkinkan,
dilakukan pemotongan atau tidak bagi ukuran yang tidak standar,
warna jilidan sangat bermanfaat bagi pengelompokan majalah25
25
http://ciwin humaira.blogspot.com/2012/04/rangkuman modul 5 pengelolaan terbitan, diakses
pada tanggal 23 September 2013
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
A. Sejarah Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 20 Juli
2004, melalui Memorandum Saling Pengertian antara British Council untuk
Indonesia dengan Kemendikbud, menerima hibah koleksi buku dan sistem
manajemen dari British Council. Kerja sama hibah koleksi perpustakaan ini
tentunya melengkapi koleksi perpustakaan yang sudah ada di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perpustakaan hasil kerja sama
tersebut akhirnya dikenal dengan nama Perpustakaan Departemen Pendidikan
Nasional yang diresmikan pada tanggal 29 November 2004 oleh Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia26
.
Setelah diresmikan pada tanggal 29 November 2004, Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan Perpustakaan Khusus
yang bernaung di bawah Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Meskipun dikategorikan sebagai
Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Kemendikbud memperbolehkan
masyarakat umum untuk meminjam koleksi yang ada di perpustakaan
26
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dengan syarat harus melengkapi dan memenuhi persyaratan yang berlaku
serta harus terverifikasi.
Perpustakaan Kemendikbud yang bertempat di kantor Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Gedung A Lantai 1 di Jl. Jenderal Sudirman,
Senayan – Jakarta Selatan. Perpustakaan ini telah mengalami perluasan dari
800 m2 menjadi ±1500 m2.Peresmian perluasan Perpustakaan Kemendikbud
pada tanggal 8 Oktober 2009. Perluasan Perpustakaan Kemendikbud ini
selain untuk kenyamanan pengunjung perpustakaan, juga untuk ruang jurnal
online, koleksi terbitan berkala, seperti jurnal, koran, dan majalah dan untuk
ruangan kelas dan ruang untuk melaksanakan kegiatan yang diadakan
perpustakaan.
B. Visi & Misi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Setiap lembaga atau departemen (pemerintah atau swasta) memiliki
visi dan misi, begitu juga dengan Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.Perpustakaan ini termasuk dalam jenis Perpustakaan Khusus
yangtujuannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dilingkungannya.Perpustakaan ini berada di bawah naungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Perpustakaan ini memiliki visi dan misi
sebagai berikut :
1. Visi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Menjadi Perpustakaan Referensi Pendidikan Nasional yang
Berorientasi kepada Pemustaka serta Menunjang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam mewujudkan insan Indonesia
cerdas komprehensif.
2. Misi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
a. Menjadikan Perpustakaan Kemendikbud sebagai model acuan
bagi pengembangan perpustakaan pendidikan
b. Mendorong kegiatan pembelajaran seumur hidup dengan
menyediakan akses informasi termutakhir bagi pemustaka
c. Mewujudkan sistem manajemen perpustakaan yang efisien,
efektif, dan profesional
d. Menyediakan koleksi, fasilitas, dan layanan perpustakaan yang
berorientasi pada pemustaka
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kualitas layanan perpustakaan yang lebih baik dan beragam
f. Menjadikan perpustakaan sebagai agen perubahan budaya dan
sosial masyarakat
C. Struktur Organisasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara
struktural berada di bawah Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar berikut :
Pusat Informasi dan Humas
Bidang Informasi
Subbag
Keuangan
Subbag Tatalaksana
dan Kepegawaian
Subbag Rumah
Tangga
Bagian Tata Usaha
Subbid Kemitraan dengan
Lembaga Masyarakat
Subbid Integrasi
Informasi
Subbid Kearsipan
Dokumentasi
Bidang Pegembangan
Kemitraan
Subbid Kemitraan
dengan Lembaga Negara
Subbid Kemitraan
dengan Medis
Subbid Aspirasi
Masyarakat
Bidang Pencitraan
Subbid Konten Media
Subbid Perpustakaan Subbid Publikasi
Subbag
Keuangan
Gambar. 1
Struktur Organisasi Pusat Informasi dan Hubungan Masyakarat
Kemendikbud
D. Sumber Daya Manusia
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dikelola oleh
Pustakawan dan staf perpustakaan, disetiap pustakawan dan staf perpustakaan
mempunyai tugas masing-masing dalam kinerjannya.Untuk lebih jelasnya
berikut ini merupakan gambar dari pembagian tugas di Perpustakaan
Kemendikbud.
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN KEMDIKBUD
Gambar. 2
Pembagian Tugas di Perpustakaan Kemendikbud
E. Layanan Perpustakaan Kemendikbud
a. Sistem Layanan
Perpustakaan Kemendikbud memberikan layanan dengan sistem
terbuka (open access), artinya pemustaka dapat mengakses langsung
Kepala Sub Bidang Perpustakaan
Srie Indriyani
Staf
Layanan
Pendukung
Wira &
Iman
Staf Layanan
Sirkulasi dan
Keanggotaan
Agus Pramono
& Zakiyah
Staf Umum
dan Teknis
Taufik Asep
Staf Koleksi
Lokal
Kemdikbud
M. Rasyid
Ridho
Staf
Referensi
dan Promosi
Ari Sulistiani
Staf Koleksi
Buku dan
Audiovisual
Chaidir Amir
Staf
Koleksi
Terbitan
Berkala
Syafnelly
menemukan koleksi perpustakaan ke jajaran rak atau pengunjung dapat
mengakses langsung koleksi yang diinginkan. Perpustakaan
Kemendikbud membuka layanan kepada masyarakat pada hari Senin -
Jumat jam 09.00 - 17.00 WIB. Hari Sabtu jam 09.00 -14.00
WIB.Sedangkan pada hari Minggu dan hari libur tutup.Untuk
memanfaatkan koleksi Perpustakaan Kemendikbud pemustaka dapat
langsung menggunakan fasilitas yang ada tanpa harus menjadi anggota,
sedangkan untuk melakukan peminjaman koleksi, penggunaan layanan
internet dan audiovisual, pemustaka harus menjadi anggota perpustakaan.
b. Jenis Layanan
Layanan Perpustakaan Kemendikbud diantaranya, yaitu :
1. Sirkulasi
Perpustakaan Kemendikbud memberikan layanan peminjaman,
pengembalian dan pemesanan koleksi yang sedang dipinjam oleh
anggota lain (reservasi koleksi) bagi para anggota perpustakaan. Dan
perpanjangan peminjaman baik koleksi buku dan AV bisa dilakukan
melalui Telephone dan E-mail dan begitu juga pengembalian koleksi
bisa di Wakilkan danVia Pos.
2. Referensi
Perpustakaan Kemendikbud menyediakan layanan referensi baik
referensi umum dan lokal referensi.Yang dimaksud lokal referensi
adalah buku-buku yang diterbitkan oleh lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).Layanan referensi hanya
bisa di baca di Perpustakaan Kemendikbud atau di fotokopi, tidak bisa
di pinjamkan oleh anggota perpustakaan.
3. Bimbingan Perpustakaan
Yang dimaksud layanan bimbingan Perpustakaan
Kemendikbud ialah layanan yang berdasarkan permintaan atau hanya
diberikan kepada kelompok orang yang memang sengaja memintanya
seperti dari instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta, sekolah-
sekolah, perguruan-perguruan tinggi dan lain-lain.
4. Layanan Audio Visual
Pemustaka yang akan menggunakan layanan audio visual harus
menjadi member atau anggota Perpustakaan Kemendikbud, karena
nantinya ketika akan menonton atau meminjam koleksi audio visual
pemustaka harus meninggalkan kartu anggota di bagian layanan audio
visual. Koleksi yang ada didalam layanan ini meliputi
CD,VCD,DVD,CD-ROOM, BLU-RAY baik dalam negeri maupun
luar negeri.
5. Layanan Internet
Dalam penggunaan layanan internet ada dua cara yaitu,
pemustaka yang menjadi anggota bisa meminta langsung password
wifi ke bagian pelayanan, dan begitu juga bisa menggunakan fasilitas
internet yang ada di Perpustakaan Kemendikbud. Bagi yang belum
menjadi anggota atau member perpustakaan bisa melalui hotspot (Wi-
Fi) free akan tetapi jaringan tersebut kurang baik, lambat dalam
pengaksesannya.
6. Layanan Keanggotaan (Membership)
Perpustakaan Kemendikbud merupakan perpustakaan khusus
lembaga pemerintah, yang diperuntukkan secara terbatas bagi
pemustaka di lingkungan Kemendikbud. Hal ini sejalan dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang
menyatakan bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang
diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga
pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan,
rumah ibadah, atau organisasi lain.
Meskipun dikategorikan sebagai perpustakaan khusus,
Perpustakaan Kemendikbud membuka layanan kepada masyakarat
umum seperti layanan baca, layanan internet, layanan fotokopi,
layanan audio visual, dan layanan keanggotaan.Layanan keanggotan
yang dimaksud adalah memperbolehkan masyarakat umum di luar
lingkungan Kemendikbud untuk meminjam koleksi yang ada di
perpustakaan dengan syarat harus melengkapi dan memenuhi
persyaratan yang berlaku serta harus terverifikasi.
Adapun Persyaratan Menjadi Anggota adalah sebagai berikut:
1. Fotokopi Identitas (KTP/SIM) JABODETABEK ( 1 Lembar)
2. Pas Foto 2 x 3 Berwarna (1 Lembar)
3. Mengisi formulir keanggotaan dan formulir verifikasi
4. Untuk PNS Kemendikbud Fotokopi Kartu Pegawai atau NIP
5. Keanggotaan bebas biaya, akan tetapi biaya pengiriman surat
verifikasi lewat pos dikenakan biaya Rp 5000
6. Keanggotaan berlaku selama 1(satu) tahun
Proses Verifikasi :
1. Verifikasi dilakukan melalui telepon kerabat yang tinggal satu rumah
2. Petugas verifikasi akan menanyakan serta melakukan verifikasi
informasi berupa alamat lengkap, nomor telepon, serta hubungan
keluarga
3. Apabila dinyatakan valid dan sesuai dengan isian formulir
keanggotaan yang telah diisi oleh calon anggota, petugas akan
mengirimkan formulir verifikasi melalui pos ke alamat rumah calon
anggota
4. Apabila formulir verifikasi tersebut telah sampai kepada calon
anggota, maka calon anggota harus membawa formulir tersebut untuk
mengambil kartu anggota perpustakaan ke bagian sirkulasi atau bagian
pelayanan.
5. Biodata keanggotaan tersebut akan dientri ke sistem otomasi Senayan
(Membership) sesuai dengan formulir keanggotaan27
.
6. Layanan Fotokopi
PerpustakaanKemendikbud memberikan layanan fotokopi
kepada pemustaka dengan ketentuan maksimal 10 % dari jumlah
halaman buku, baik itu jurnal atau koleksi biasa. Hal tersebut dilakukan
sebagai bentuk dukungan perpustakaan dalam melindungi hak cipta
seseorang. Setiap lembarnya Rp 500.-/ lembar.
7. Layanan Penitipan Barang
Pemustaka juga diberikan tempat menitipkan barang bawaan
mereka pada tempat yang telah di sediakan.
F. Fasilitas Perpustakaan Kemendikbud
1. Sistem Otomasi Perpustakaan
Sistem otomasi perpustakaan merupakan program aplikasi komputer yang
digunakan untuk membantu proses peminjaman dan pengembalian
koleksi serta keanggotaan di Perpustakaan Kemendikbud. Program
tersebut dikenal dengan sebutan Senayan yang dikembang oleh
Perpustakaan Kemendikbud yang saat ini terus dikembangkan oleh
komunitas pengembangan software Senayan.
27
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Katalog Daring (Online)
Pemustaka dapat dengan mudah mencari koleksi yang
diinginkan dengan menggunakan komputer katalog yang disiapkan di
Perpustakaan Kemendikbud. Selain itu pemustaka dapat mengakses
katalog online perpustakaan http://perpustakaan.kemdiknas.go.id.
Pemustaka jugadapat mendownload digital (e-book)
http://perpustakaan.kemdiknas.go.id/digilib.
3. Ruang Baca Buku
Untuk membaca koleksi buku, pemustaka dapat menggunakan ruang
baca yang nyaman yang disediakan oleh Perpustakaan Kemendikbud.
4. Ruang Audiovisual
Untuk menonton dan mendengar koleksi audiovisual,
pemustaka dapat menggunakan ruang audiovisual yang nyaman yang
dilengkapi dengan alat pemutar untuk media cassette, vhs, cd, vcd, dvd,
dan blu-ray.
5. Ruang Kelas
Fasilitas ruang kelas dapat digunakan pemustaka untuk diskusi dan
belajar bersama dengan kapasitas sampai dengan 50 orang.
6. Ruang Jurnal
Untuk membaca koleksi jurnal, pemustaka dapat menggunakan ruang
jurnal yang nyaman yang disediakan oleh Perpustakaan Kemendikbud.
Selain itu pemustaka yang menjadi anggota perpustakaan Kemendikbud
dapat mengakses online jurnal (e-journal) melalui
http://online.sagepub.com/ dan bisa meminta langsung password ID
tersebut ke bagian pelayanan.
7. Ruang Baca Khusus Koleksi Anak
Untuk membaca koleksi Anak, pemustaka dapat menggunakan
ruang baca khusus koleksi anak yang nyaman yang dilengkapi dengan
koleksi anak, permainan, dll.
8. Ruang Serbaguna
Ruang serbaguna merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh
pemustaka untuk kegiatan diskusi dan pameran secara terbuka dengan
kapasitas 50 orang
9. Saluran TV Internasional
Fasilitas ini untuk memperkaya atau menambah wawasan para
pemustaka melalui media televisi , yaitu saluran TV Internasional yang
dapat dinikmati oleh pemustaka.
10. Fasilitas Internet
Pemustaka dapat mengakses jaringan internet dengan mudah,
dikarenakan Perpustakaan Kemendikbud mempunyai atau memfasilitasi
4 unit komputer khusus untuk internet.Pemustaka yang menjadi anggota
perpustakaan kemendikbud bisa menggunakan fasilitas internet yang
ada di Perpustakaan Kemendikbud.
G. Koleksi Perpustakaan Kemendikbud
Perpustakaan Kemendikbud sampai saat ini telah tersedia
koleksinnya lebih dari 27.000 eksemplar/ kopi dan 22.000 judul
diantarannya yaitu :
Tabel 1
Jumlah Koleksi Berdasarkan Media
No Jenis Koleksi Berdasarkan Media Judul Eksemplar
1. Text 19934 22430
2. VHS (Video Home System) 2133 2457
3. DVD (Digital Versatile Disc ) 568 848
4. VCD (Video Compact Disc ) 411 531
5. Book + Cassette 355 444
6. Book + Audio CD 316 425
7. Cassette 299 772
8. Audio CD 270 569
9. CDROM 239 295
10. Book + CD-ROM 85 107
11. Book + VHS 53 64
12. Book + VCD 32 64
13. Book + DVD 6 7
14. Blu Ray 10 14
Tabel 2
Jumlah Koleksi Berdasarkan Jenis Koleksi
No Jenis Koleksi Berdasarkan Koleksi Judul Eksemplar
1. LEN 16781 18550
2. REF 2636 2908
3. AV 4686 6378
4. AVR 249 311
5. LR 554 883
6. AVLR 15 19
7. Fiksi 2772 3500
8. Fiksi Anak 508 599
Keterangan :
LEN : Lending (Koleksi umum berupa buku yang dapat dipinjam oleh
anggota).
REF : Reference (Koleksi umum berupa buku yang tidak dapat dipinjam
oleh anggota, koleksi tersebut hanya dapat dibaca ditempat).
AV : Audio Visual (Koleksi umum berupa audio visual seperti CD, DVD,
VCD, kaset, VHS dan Blu-Ray yang dapat dipinjam oleh anggota.
LR : Local Reference (Koleksi terbitan Kemendikbud berupa buku yang
hanya dapat dibaca ditempat, tidak untuk dipinjamkan kepada
anggota).
AVR : Audio Visual Reference (Koleksi umum berupa audio visual seperti
CD, DVD,VCD, Kaset VHS, dan Blu-Ray yang tidak dapat dipinjam
oleh anggota, koleksi tersebut hanya dapat didengar ataupun ditonton
di perpustakaan.
AVLR : Audio Visual Local Reference (Koleksi audio visual
terbitan/produksi Kemendikbud yang hanya dapat didengar atau
ditonton di perpustakaan).
Tabel 3
Jumlah Koleksi Buku Persubjek
No. Klasifikasi Disiplin Ilmu Judul Eksemplar
000 Karya Umum 1133 1284
100 Filsafat 384 403
200 Agama 168 183
300 Ilmu-ilmu Sosial 6046 6616
400 Bahasa 3768 5643
500 Ilmu-ilmu Murni 1070 1159
600 Teknologi (Terapan) 2781 2908
700 Kesenian (Olahraga) 1433 1518
800 Kesusasteraan 1969 2136
900 Sejarah dan Geografi 2133 2336
H. Tata Tertib Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tata tertib atau peraturan pengguna perpustakaan dibuat untuk
mengatur kegiatan pelayanan perpustakaan, agar segala unsur pelaksanaan
kegiatan pelayanan perpustakaan dapat berjalan secara efektif. Adapun tata
tertib yang ditetapkan diantaranya :
1. TataTertib Pengunjung Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
a. Perpustakaan Kemendikbud merupakan Perpustakaan Khusus yang
memiliki funsi utama mendukung, menunjang dan melayani
organisasi induk ( Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
b. Perpustakaan Kemendikbud juga membuka layanan kepada
masyarakat umum dengan persyaratan khusus.
c. Layanan perpustakaan buka setiap hari Senin- Jumat pukul 09.00 -
17.00 dan Sabtu, pukul 09.00 – 14.00 ( Minggu dan hari libur
nasional tutup).
d. Pengunjung Perpustakaan (pemustaka) diwajibkan menitipkan
barang bawaannya yang berupa tas, kantong plastik, jaket, dan
sejenisnya di tempat penitipan serta mengisi buku tamu yang
disediakan.
e. Barang-barang berharga seperti telepon genggam (HP), uang,
perhiasan, laptop, berkas penting dan semacamnya agar tidak
dititipkan. Kehilangan barang-barang tersebut di luar tanggung
jawab Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika
perlu mintalah tas transparan pada petugas penitipan tas untuk
membawa barang-barang tersebut.
f. Tidak diperkenankan melakukan tindakan/ perbuatan yang dapat
menggangu pemustaka lainnya.
g. Memelihara kebersihan dan keutuhan koleksi yang digunakan baik
di dalam maupun di luar perpustakaan. Merobek dan merusak
koleksi dianggap sebagai tindakan pencurian.
h. Tidak membuat coretan di meja, dinding, dan koleksi perpustakaan.
i. Memelihara kebersihan lingkungan dan tas-tas perpustakaan serta
membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
j. Membawa peralatan tulis sendiri dan tidak mengganggu staf
perpustakaan untuk kebutuhan/ kegiatan yang tidak berkaitan
dengan kegiatan staf perpustakaan.
k. Meletakkan koleksi yang telah dibaca/ digunakan di atas meja baca,
dan tidak sekali-kali menyusun koleksi di rak.
l. Merokok, makan, dan minum di ruang koleksi dan ruang baca tidak
diperkenankan.
m. Penggunaan telepon genggam di area perpustakaan tidak
diperkenankan.
n. Pemustaka dapat meminjam koleksi sesuai dengan ketentuan
keanggotaan yang berlaku di Perpustakaan Kemendikbud.
o. Petugas perpustakaan berhak untuk memeriksa buku/barang bawaan
sebelum meninggalkan perpustakaan28
28
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Pengguna Layanan Pendaftaran Keanggotaan Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
a. Perpustakaan Kemendikbud memperbolehkan masyarakat umum
atau di luar Kemendikbud menjadi anggota perpustakaan dengan
syarat harus melengkapi dan memenuhi persyaratan yang berlaku
serta harus terverifikasi.
b. Calon anggota Perpustakaan Kemendikbud harus berdomisili
dilingkungan JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang
dan Bekasi) yang dibuktikan dengan kartu identitas (KTP/SIM).
c. Mengisi formulir keanggotaan dan formulir verifikasi dan
menyerahkannya kepada bagian sirkulasi beserta fotokopi kartu
identitas dan pas foto 2 x 3 Berwarna sebanyak 1 Lembar.
d. Untuk Karyawan Kemendikbud harap menunjukan kartu
pegawai/SK pegawai dan mencantumkan NIP pada kolom Nomor
Identitas di formulir keanggotaan.
e. Formulir Keanggotaan selanjutnya akan di verifikasi. Verifikasi
dilakukan melalui telepon dan mengirimkan formulir verifikasi via
Pos. Biaya pengiriman akan dibebankan kepada calon anggota
sebesar Rp 5000.
f. Keanggotaan yang telah dinyatakan valid dapat segera mengambil
kartu keanggotaan dilayanan sirkulasi.
g. Keanggotaan berlaku selama 1 (satu) tahun.
Jenis Keanggotaan Koleksi yang
dapat dipinjam
Lama
peminjaman
Perpanjangan
BASIC 1 Buku & 1Audio
Visual
< 14 hari
( 2 Minggu)
1 kali
REGULER 2 Buku & 1 Audio
Visual
< 14 hari
( 2 Minggu)
1 kali
PREMIUM 3 Buku & 2 audio
Visual
< 14 hari
( 2 Minggu)
1 kali
h. Jenis keanggotaan akan di upgrade setiap tahunnya selama
anggota aktif menggunakan perpustakaan (sesuai dengan
ketentuan), dengan jenis keanggotaan paling pertama Basic dan
tertinggi Premium.
i. Mulai tanggal 1 Februari 2012 kepada para anggota perpustakaan
baik anggota baru dan perpanjangan kartu yang bukan PNS
dilingkungan Kemendikbud (Umum) mendapatkan peraturan
terbaru, yaitu wajib meninggalkan kartu identitas diri berupa KTP/
SIM yang asli bukan fotokopi dalam peminjaman koleksi baik
berupa koleksi buku dan audiovisual. 29
29
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Tata Tertib Anggota Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
a. Keanggotaan tidak dapat digunakan/dipindahtangankan kepada
orang lain.
b. Kerusakan atau kehilangan koleksi yang dipinjam, menjadi
tanggung jawab peminjam.
c. Pemustaka atau pengguna hanya bisa meminjam koleksi sesuai
dengan ketentuan keanggotaan yang berlaku di Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya dan mematuhi
peraturan peminjaman koleksi yang berlaku.
4. Pengguna Layanan Audio Visual
a. layanan audio visual harus menjadi member atau anggota
Perpustakaan Kemendikbud, karena pemustaka yang akan
menggunakan layanan ini harus meninggalkan kartu anggota,
kecuali saluran TV Internasional boleh dipakai oleh pengguna
perpustakaan dan tidak harus menjadi keanggotaan perpustakaan.
b. layanan audio visual diberikan bagi pemustaka yang ingin
menikmati koleksi audio visual Perpustakaan Kemendikbud.
c. Pilihlah koleksi audiovisual yang anda inginkan, lalu serahkan
pada petugas layanan audiovisual beserta kartu keanggotaan
perpustakaan.
d. Selanjutnya petugas akan memberitahu di mana koleksi tersebut
dapat didengar dan atau dilihat.
e. Pemutaran film berupa CD, VCD, DVD, Blue ray, dan Video
Cassette hanya di perbolehkan maksimal 2 kali.
f. Beritahukan kepada petugas layanan bila telah selesai dan minta
kembali kartu keanggotaan Anda.
g. Penggunaan perangkat audio visual untuk memutar koleksi dari
luar perpustakaan tidak di perkenankan.
h. Mintalah bantuan pada staf perpustakaan jika Anda memerlukan
bantuan dalam penggunaan layanan audio visual30
5. Sanksi Terhadap Pelanggaran
Sanksi diberikan terhadap para pengguna perpustakaan
dengan tujuan untuk menanamkan disiplin dan tanggung
jawab.Pelanggaran berupa keterlambatan pengembalian koleksi
peminjaman, cukup diberi denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di perpustakaan tersebut.Adapaun Sanksi yang diberikan kepada
pemustaka yang terlambat mengembalikan koleksi perpustakaan hanya
diberi denda waktu, misalnya pemustaka telat mengembalikkan buku
seminggu, maka selama seminggu kedepan pemustaka tersebut tidak
dapat meminjam buku atau koleksi lainnya. Sedangkan untuk
30
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pemustaka yang lebih dari sebulan tidak mengembalikan koleksi yang
dipinjamnya, maka pihak perpustakaan meminta pemustaka untuk
membuat surat pernyataan bahwa yang bersangkutan bersedia untuk
menerima hukuman percobaan selama 2 bulan berupa pengurangan
jumlah peminjaman koleksi hanya bisa menjadi 1 satu buku. Apabila
dalam masa percobaan tersebut pemustaka masih melanggar, maka
pemustaka dianggap menggundurkan diri dengan suka rela. Sedangkan
yang menghilangkan koleksi perpustakaan harus menggantinnya
dengan koleksi yang sama atau dengan koleksi yang sejenis.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pengelolaan Jurnal di Perpustakaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI
1. Pelaksanaan Pengadaan Jurnal
Pengadaan koleksi jurnal memiliki prinsip yang sama
seperti pengadaan koleksi lainnya. Pengadaan jurnal dapat
dilakukan dengan cara membeli, melanggan, hadiah, tukar
menukar dan deposit.
Pengadaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud
menggunakan dua metode yaitu dengan pembelian dan deposit.
Akan tetapi untuk pembelian di sini pihak perpustakaan tidak
membeli secara langsung, akan tetapi dengan menunjuk langsung
perusahaan yang memang sudah menjadi langganan Perpustakaan
Kemendikbud. Dalam cara ini perpustakaan melaksanakan
berdasarkan sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kalau
dibawah 200 juta, perpustakaan melakukan penunjukan langsung
ke perusahaan. Sedangkan dalam pengadaan jurnal di Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan biasanya menggunakan
cara penunjukan langsung, karena anggaran untuk jurnal biasanya
hanya sekitar 50 juta.
Sebelum proses pembelian, Perpustakaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan selalu memperhatikan mengenai
anggaran, mengetahui bidang-bidang yang dicakup perpustakaan,
mengetahui minat bidang calon pemustaka, serta memperhatikan
dan mencek terlebih dahulu judul-judul jurnal yang telah dimiliki
perpustakaan dan yang dilanggan perpustakaan. Perpustakaan juga
mempertimbangkan visi dan misi perpustakaan, pedoman
pengembangan koleksi, tingkat penggunaan oleh pemustaka serta
masukan dari pemustaka. Hal ini penting agar pemustaka dapat
menemukan informasi yang dibutuhkan.
Kemudian metode yang kedua adalah metode deposit, yaitu
perpustakaan mengumpulkan hasil karya dari masing-masing
departemen di lingkungan Kemendikbud, misalnya dari
departemen pendidikan dasar, departemen pendidikan menengah,
serta departemen pendidikan tinggi. Metode deposit sangatlah
penting karena perpustakaan dapat menyalurkan informasi-
informasi hasil karya dari karyawan di lingkungan Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Pelaksanaan Pengolahan Jurnal
Setelah proses pengadaan jurnal selesai selanjutnya adalah
melakukan proses pengolahan jurnal. Pengolahan jurnal hampir
sama dengan pengolahan bahan pustaka biasa. Dalam pembahasan
ini akan dibahas tentang pengolahan jurnal. Berikut ini akan
dibahas tentang langkah-langkah pengolahan koleksi jurnal di
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
a) Pemeriksaan Jurnal
Pemeriksaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dilakukan oleh bagian pengolahan jurnal,
dimana jurnal yang baru datang diperiksa terlebih dahulu
apakah sesuai dengan pesanan. Kemudian dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik jurnal yaitu dengan memeriksa halaman
jurnal.
b) Inventarisasi
Setelah pemeriksaan jurnal, langkah selanjutnya adalah proses
inventarisasi. Proses inventarisasi di Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu dengan
mencatat judul dari jurnal yang sudah ada, nomor, volume,
tahun terbit, frekuensi, ISSN, kota terbit serta penerbit. Setelah
semuanya dicatat kemudian jurnal diberi cap Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diletakan pada
dua tempat, yaitu pada halaman awal jurnal dan halaman akhir
jurnal.
Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan gambar lembar kerja
untuk penginputan data jurnal elektronik,
Gambar.3
FormLembar kerja Penginputan Data jurnal Elektronik
Gambar.4
Form Pengisian Nama Pengarang
Form diatas merupakan lanjutan dari form sebelumnya, untuk
pengisian nama pengarang terlebih dahulu harus mengklik kolom “Add
Author(s)” maka akan tampil form diatas. Selanjutnya mengetik nama
pengarang pada kolom “Author Name” dan setelah itu klik kolom “Insert
to Bibliography”.
Selanjutnya untuk menampilkan form pengisian nomor induk
terlebih dahulu kita harus mengklik “Edit” pada pojok kanan atas
kemudian klik pada kolom “Item Data”, maka akan muncul tampilan
seperti diatas. Selanjutnya kita harus mengisi pada kolom-kolom yang
telah disediakan kemudian klik kolom “Save”. Untuk lebih jelasnya lihat
gambar dibawah ini.
Gambar.5
Form Pengisian Nomor Induk
a) Klasifikasi
Proses klasifikasi merupakan proses yang sangat penting
karena untuk temu kembali suatu informasi dalam hal ini
jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Proses klasifikasi jurnal di Perpustakaan
Kemendikbud sangat sederhana yaitu hanya bersifat umum
saja, misalnya jurnal tentang pendidikan, ekonomi, pendidikan
dasar.
b) Shelving
Proses selanjutnya dari pengolahan yaitu shelving. Shelving
merupakan kegiatan penjajaran koleksi ke dalam rak atau
tempat koleksi berdasarkan sistem tertentu. kegiatan ini
merupakan langkah terakhir dari proses pengolahan jurnal.
Untuk shelving jurnal di Perpustakaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan disusun berdasarkan jenis jurnal,
misalnya jurnal pendidikan dasar, jurnal pendidikan
menengah.
3. Pelaksanaan Pemeliharaan Jurnal
Pemeliharaan bertujuan untuk mengusahakan agar jurnal
tidak cepat mengalami kerusakan, karena harga dan nilai
informasinya sangatlah mahal, maka kita harus selalu memelihara
jurnal tersebut. Ada beberapa cara dalam proses pemeliharaan
jurnal, seperti penjilidan. Proses penjilidan digunakan khusus
untuk pemeliharaan jurnal yang bersifat tercetak.
Ada beberapa tujuan terkait dengan kegiatan pemeliharaan
jurnal di perpustakaan, yaitu menyelamatkan nilai informasi yang
terkandung dalam setiap jurnal atau informasi, menyelamatkan
bentuk fisik jurnal, menjaga keindahan dan kerapian jurnal serta
mencegah koleksi perpustakaan dari kerusakan akibat penggunaan
yang keliru oleh pemustaka.
Proses pemeliharaan jurnal di Perpustakaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan hampir sama dengan koleksi biasa,ada
beberapa usaha pencegahan yang dilakukan pustakawan dalam
mengatasi kerusakan koleksi jurnal, yaitu setiap pengunjung
dilarang membawa makanan dan minuman ke ruang jurnal,
diupayakan ruangan tetap selalu bersih, susunan jurnal dalam rak
ditata secara rapi, sehingga ada sirkulasi udara, rak harus diberikan
bahan yang berbau, agar tidak disukai oleh serangga, penyuntikan
dengan bahan anti serangga, mengatur suhu udara dalam ruangan
jurnal, serta koleksi jurnal dihindarkan dari sinar ultra violet.
B. Kendala Yang dihadapi Perpustakaan Kemendikbud Dalam
Pelaksanaan Pengelolaan Jurnal
1. Kendala Pengadaan
Kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam proses pengadaan adalah
mengenai anggaran. Yaitu perbedaan waktu antara perpustakaan
mulai melanggan jurnal dengan waktu turunnya
anggaran.Perpustakaan mulai melanggan jurnal yaitu pada awal
tahun sekitar Bulan Januari atau Februari, sedangkan untuk
turunnya anggaran yaitu sekitar Bulan April atau Mei. Jadi ada
perbedaan waktu beberapa bulan.
2. Kendala Pengolahan
Pada dasarnya proses pengolahan adalah mempersiapkan
bahan pustaka baik itu koleksi buku atau koleksi jurnal sehingga
bahan pustaka tersebut dengan mudah dapat ditemukan apabila
dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Proses pengolahan di
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada
kendala karena memang system yang digunakan oleh pustakawan
sangatlah sederhana. Misalnya dalam kegiatan klasifikasi yang
digunakan pustakawan adalah klasifikasi sederhana atau garis
besarnya saja.
3. Kendala Pemeliharaan
Proses pemeliharaan adalah proses yang penting agar
koleksi perpustakaan khususnya jurnal dapat terhindar dari hal-hal
yang dapat merusak jurnal itu sendiri. Akan tetapi masih banyak
yang belum memperhatikan pentingnya masalah proses
pemeliharaan ini, seperti yang dilakukan oleh Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jurnal yang sudah tidak
di display lagi justru hanya di tumpuk saja, padahal jurnal
merupakan bahan pustaka yang memuat informasi penting dan
selalu up to date. Ini sangatlah ironi karena jurnal yang sudah tidak
di display lagi yang harusnya dipelihara seperti di jilid agar
keadaannya selalu baik, justru malah hanya dibiarkan saja
menumpuk. Hal ini disebabkan karena pustakawan di Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum sempat
menjilidnya, karena memang SDM di Perpustakaan Kemendikbud
kurang. Mungkin apabila SDM di Perpustakaan Kemendikbud
ditambah, proses pemeliharaan jurnal akan lebih baik lagi.
C. Upaya Perpustakaan Kemendikbud Dalam Mengatasi Kendala
Pengelolaan Jurnal.
a. Solusi Dalam Mengatasi Jurnal Kendala Pengadaan
Perpustakaan Kemendikbud memiliki kendala dalam proses
pengadaan, yaitu bedanya waktu antara pihak perpustakaan mulai
melanggan dengan pihak pemerintah dalam proses pencairan
anggaran. Untuk mulai melanggan, perpustakaan memulainya dari
awal tahun, sedangkan anggaran pemerintah baru turun sekitar
bulan april atau mei. Dalam mengatasi kendala pengadaan jurnal
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pihak
perpustakaan biasanya memberikan dana terlebih dahulu kemudian
setelah anggaran turun baru diganti dengan dana anggaran tersebut.
b. Solusi Dalam Mengatasi Kendala Pemeliharaan Jurnal
Kendala dalam proses pemeliharaan jurnal di Perpustakaan
Kemendikbud adalah jurnal yang sudah melampaui dari satu tahun
atau sudah tidak didisplay lagi, jurnal tersebut belum dijilid atau
dibendel, Sampai sekarang hanya ditumpuk saja.
Kerusakan koleksi jurnal bisa disebabkan oleh gangguan
serangga atau disebabkan oleh manusia itu sendiri. Kendala yang
dihadapi pihak perpustakaan dalam proses pemeliharaan yaitu,
jurnal yang sudah tidak di display lagi hanya di tumpuk saja, hal ini
dapat menyebabkan jurnal akan cepat rusak dan jurnal akan sulit
detemukan kembali apabila dibutuhkan oleh pemustaka. Untuk
mengatasi masalah ini pihak Perpustakaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan melakukannya dengan membendel jurnal yang
sudah tidak di display lagi agar tidak cepat rusak serta mudah di
temukan kembali apabila dibutuhkan serta menambah SDM untuk
bisa memaksimalkan pemeliharaan jurnal tersebut agar bisa terawat
dengan baik karena jurnal mengandung informasi-informasi yang
sangat berharga.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan penulis pada bab sebelumnya, maka penulis
memberikan beberapa kesimpulan yang diambil dari penelitian tentang
pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Jakarta. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Pengadaan Jurnal
a. Pelaksanaan Pengadaan Jurnal
Pelaksanaan pengadaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud
menggunakan dua metode yaitu pembelian dan deposit.
Pembelian disini tidak secara langsung akan tetapi melalui
perusahaan. Untuk deposit yaitu perpustakaan mengumpulkan
hasil karya dari departemen yang ada di lingkungan
Kemendikbud.
b. Pelaksanaan Pengolahan Jurnal
Proses pengolahan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud cukup
sederhana. Ketika jurnal datang di perpustakaan, kemudian
dicatat judulnya, nomor, volume, tahun terbit, frekuensi, ISSN,
kota terbit, serta penerbit, Kemudian langsung dikeluarkan. Untuk
klasifikasinya hanya bersifat umum, misalnya tentang pendidikan,
Ekonomi, kesehatan.
c. Pelaksanaan Pemeliharaan Jurnal
Pemeliharaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud sama seperti
koleksi lainnya, tidak ada yang khusus. Sedangkan untuk jurnal
elektronik, pemeliharaannya hanya pada pangkalan datanya saja.
2. Kendala dalam Pelaksanaan Pengelolaan Jurnal
a. Kendala Pengadaan
Kendala pengadaannya adalah perbedaan waktu, yaitu waktu
antara mulai melanggan dan waktu dimana anggaran pemerintah
turun.
b. Kendala Pengolahan
Kendala pengolahan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud hampir
tidak ada.
c. Kendala Pemeliharaan
Jurnal yang sudah tidak didisplay lagi atau jurnal yang sudah satu
tahun hanya ditumpuk saja di gudang, hal ini karena kekurangan
SDM di Perpustakaan Kemendikbud.
3. Upaya dalam Mengatasi Kendala Pengelolaan Jurnal
a. Solusi dalam Mengatasi Kendala Pengadaan Jurnal
Untuk mengatasi kendala pengadaan jurnal, pihak perpustakaan
membiayai terlebih dahulu dalam hal biaya, kalau anggaran
pemerintah sudah turun baru diganti. Sedangkan untuk yang
tender, pihak perusahaanlah yang membiayai terlebih dahulu
biaya tersebut.
b. Solusi dalam Mengatasi Kendala Pemeliharaan Jurnal
Untuk solusinya adalah dengan cara dibendel agar rapi dan tidak
amburadul serta menambah SDM untuk memaksimalkan proses
pemeliharaan jurnal tersebut.
B. Saran
Sesuai dengan pembahasan diatas, penulis melihat ada beberapa hal yang
masih perlu mendapat perhatian dari para pengelola Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, adalah sebagai berikut :
1. Dalam proses pengolahan jurnal akan lebih baik apabila menggunakan
pedoman khusus untuk jurnal agar proses pengolahan bisa seragam
dan lebih mudah dala proses penemuan kembali.
2. Untuk jurnal yang sudah tidak didisplay atau sudah satu tahun
sebaiknya langsung dibendel agar bisa tetap rapi dan terjaga serta
menambah SDM agar pemeliharaan jurnal dapat dilakukan dengan
maksiamal.
3. Dalam proses penginputan, jurnal dimasukan ke database senayan,
seperti halnya dengan koleksi biasa, agar jurnal ini bisa diakses
dengan mudah oleh pemustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010
A. Nurhadi, Muljan. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia.
Yogyakarta: Andi Offset, 1989.
Asmarani, Terbitan Berseri, http://asmarani cinta baca. blogspot.com/2012/11/
terbitan-berseri4.html, diakses pada tanggal 2 Januari 2014
Bambang Sutiaro, Upaya Memberdayakan Forum Perpustakaan Khusus dimasa
Mendatang, http://www.pnri.go.id, diakses pada tanggal 1 Mei 2012
Ciwin Humaira, Pengelolaan Terbitan, http://ciwin humaira.
blogspot.com/2012/04/rangkuman modul 5 pengelolaan terbitan, diakses
pada tanggal 23 September 2013
Lasa HS. Pengelolaan Terbitan Berkala. Yogyakarta: Kanisius, 1994.
Lasa HS. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas,
1998.
Martoatmojo, Karmidi. Manajemen Pepustakaan Khusus. Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999.
Nabih Bawazir, Apa itu Jurnal Ilmiah, http://nabihbawazir.com/apa itu jurnal
ilmiah, diakses pada tanggal 2 Januari 2014
Nerissya, Pengelolaan Terbitan Berseri, http://nerissya. blogspot.com/2013/05/
pengelolaan-terbitan-berseri.html, diakses pada tanggal 7 Januari 2014
Pendit, Putu Laxman. Merajut Makna Penelitian Kualitatif Bidang Perpustakaan
dan Informasi. Jakarta: Citra Karya Karsa, 2009.
Rimbarawa, Kosam. Manajemen Terbitan Berkala. Jakarta: Hakaeser, 2008.
Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
Terbitan Berkala, http://www.docstoc.com/docs/109601498/terbitan-berkala,
diakses pada tanggal 10 Januari 2014
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI