fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

110
PENGEMBANGAN KAMUS SUNDA-JAWA GUNA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANJARHARJO PADA MATA PELAJARAN BAHASA JAWA SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Estri Wahyu Amifauziah NIM : 2601409045 Program Studi : Pendidikan Bahasa Jawa Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: phamcong

Post on 22-Jan-2017

247 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

PENGEMBANGAN KAMUS SUNDA-JAWA

GUNA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 2 BANJARHARJO

PADA MATA PELAJARAN BAHASA JAWA

SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nama : Estri Wahyu Amifauziah

NIM : 2601409045

Program Studi : Pendidikan Bahasa Jawa Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi

Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran

Bahasa Jawa telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi.

Semarang, 26 Agustus 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Widodo, M.Pd Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum NIP. 196411091994021001 NIP. 196101071990021001

Page 3: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi yang berjudul Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi

Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata

Pelajaran Bahasa Jawa Barat telah dipertahankan di hadapan panitia ujian skripsi

Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang.

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 10 September 2013

Panitia Ujian Skripsi

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum Ermi Dyah Kurnia, S.S., M.Hum NIP. 196008031989011001 NIP. 197805022008012025

Penguji I,

Dra. Endang Kurniati, M.Pd NIP. 196111261990022001

Penguji II, Penguji III,

Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum Drs. Widodo, M.Pd NIP. 196101071990021001 NIP. 196411091994021001

Page 4: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi yang berjudul

Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik

sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat

dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 26 Agustus 2013

Estri Wahyu Amifauziah

2601409045

Page 5: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. Tetaplah melangkah walaupun selangkah demi selangkah, karena itu akan

membuatmu mencapai tujuan.

2. Kekuatan terbesar adalah doa dan restu kedua orang tua.

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ibu dan adikku tersayang.

2. Almamaterku tercinta, Universitas Negeri

Semarang.

Page 6: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi Kesulitan Belajar

Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Banyak uluran tangan dan doa yang membantu serta memotivasi penulis

selama menyusun skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima

kasih kepada beberapa pihak sebagai berikut.

1. Drs. Widodo, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, saran, kritik, dan motivasi kepada penulis dalam menyusun skripsi

ini;

2. Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi;

3. Dra. Endang Kurniati, M.Pd., selaku Dosen Penguji utama, yang telah banyak

memberikan arahan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi;

4. Ermi Dyah Kurnia, S.S., M.Hum., selaku penguji ahli materi dan media

bahasa Jawa dan Ibu Wiwik Ernawati selaku penguji ahli materi bahasa

Sunda;

Page 7: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

vii

5. Kepala sekolah, guru, dan siswa di SMP Negeri 2 Banjarharjo yang telah

membantu dan memberikan bimbingannya selama penelitian dan penyusunan

skripsi;

6. Ibu, adik, dan segenap keluarga besarku tercinta atas segala doa, semangat,

dan dukungannya selama ini;

7. Achmad Fadli Shobarrudien atas semangat dan dukungannya selama ini;

8. Sahabat-sahabatku, Atik, Heny, Novi, Uci, Suci, Vita, Zulfa, Nur, Hani, Nuri,

Pipit atas motivasi dan kebersamaannya selama ini;

9. Teman-teman PBSJ angkatan 2009 atas dukungan dan doanya.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

kepada semua pihak yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para

pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak

pada umumnya.

Semarang, Agustus 2013

Estri Wahyu Amifauziah

Page 8: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

viii

ABSTRAK Amifauziah, Estri Wahyu. 2013. Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna

Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Widodo, M. Pd., Pembimbing II: Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum.

Kata kunci: pengembangan kamus, bahasa Jawa, bahasa Sunda.

Sebagian besar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Banjarharjo mengaku mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Bahasa Jawa. Siswa kesulitan belajar bahasa Jawa karena bahasa komunikasi yang mereka pergunakan sehari-hari adalah bahasa Sunda. Siswa membutuhkan kamus Sunda-Jawa sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa. Namun untuk mendapatkan kamus Sunda-Jawa saat ini masih sulit karena peredarannya di lapangan masih sedikit. Oleh karena itu, pengembangan kamus Sunda-Jawa menjadi penting agar kesulitan belajar bahasa Jawa di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat dapat diatasi.

Berdasarkan uraian tersebut, masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana kebutuhan siswa dan guru bahasa Jawa kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo terhadap kamus Sunda-Jawa?, (2) bagaimana pengembangan kamus Sunda-Jawa yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru SMP N 2 Banjar Harjo?, dan (3) bagaimana uji validasi ahli terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa?, (4) bagaimana perbaikan kamus Sunda-Jawa setelah dilakukan uji validasi ahli? Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui kebutuhan siswa dan guru bahasa Jawa kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo terhadap kamus Sunda-Jawa, (2) mengembangkan kamus Sunda-Jawa yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru SMP N 2 Banjar Harjo, (3) mengetahui uji validasi ahli terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa, dan (4) memperbaiki kamus Sunda-Jawa setelah dilakukan uji validasi ahli.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pengembangan kamus Sunda-Jawa dilakukan melalui lima tahap, yaitu (1) identifikasi masalah, (2) analisis kebutuhan, (3) pembuatan prototipe, (4) uji ahli, dan (5) revisi produk. Data kebutuhan kamus Sunda-Jawa dianalisis dengan deskriptif kualitatif dengan beberapa langkah yaitu menganalisis data angket kebutuhan, memfokuskan data angket kebutuhan, mentransformasikan data mentah menjadi bentuk desain media. Data uji ahli prototipe dianalisis menggunakan teknik deskriptif prosentase.

Hasil pengumpulan informasi menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Bahasa Jawa. Selain siswa, guru juga mengalami kesulitan mengajar dalam hal kurangnya bahan ajar yang harus digunakan. Siswa dan guru membutuhkan media yang dapat membantu mengatasi kesulitan belajar. Dari paparan hasil angket kebutuhan siswa dan guru terhadap kamus Sunda-Jawa

Page 9: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

ix

dapat disimpulkan karakteristik kamus yang dibutuhkan. Secara garis besar karakteristik kamus yang dibutuhkan adalah kamus Sunda-Jawa yang berisi kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan sering digunakan sehari-hari yang dilengkapi dengan ragam ngoko, krama, dan krama inggil pada kosakata bahsa Jawa.

Hasil penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa dari ahli media dan ahli materi menunjukkan bahwa prototipe sudah termasuk dalam kriteria baik dengan nilai 82,35% untuk penilaian ahli materi dan media bahasa Jawa serta 81, 25% untuk penilaian dari ahli materi bahasa Sunda, namun masih perlu perbaikan sesuai saran. Kemudian prototipe direvisi sesuai saran dari ahli materi dan ahli media yaitu dengan mengubah judul kamus menjadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”, memperkecil ukuran gambar pada sampul depan dan menghilangkan tulisan pada sampul belakang, serta memperbaiki tata tulis yang masih terdapat kesalahan pada isi kamus.

Saran yang bisa diajukan berdasarkan penelitian ini yaitu (1) kepada para guru hendaknya melakukan inovasi dalam pembelajaran. Inovasi dapat dilakukan dari beberapa aspek seperti media pembelajaran, metode pembelajaran atau materi pembelajaran. (2) Penelitian pengembangan ini belum sempurna. Penelitian-penelitian pengembangan lainnya perlu dilakukan sebagai penyempurna penelitian ini dan menjadi produk baru dalam penelitian pengembangan tentang kamus dalam pembelajaran bahasa Jawa.

Page 10: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

x

SARI

Amifauziah, Estri Wahyu. 2013. Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Widodo, M. Pd., Pembimbing II: Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum.

Tembung Wigati: pengembangan kamus, basa Jawa, basa Sunda.

Siswa kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjarharjo blaka menawa padha kangelan anggone sinau basa Jawa merga bahasa ibu kang didadekake basa padinan yaiku basa Sunda. Siswa mbutuhake kamus Sunda-Jawa kanggo ngurangi kangelaning siswa anggone sinau basa Jawa. Nanging anane kamus Sunda-Jawa ing tlatah winatesan Jawa Tengah-Jawa Barat isih sithik. Pramila, prelu dirembakakake kamus Sunda-Jawa kanggo ngurangi kangelaning siswa anggone sinau basa Jawa.

Adhedhasar andharan kuwi, perkara ing peneliten iki yaiku (1) kepriye kabutuhane siswa lan guru kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjar Harjo marang kamus Sunda-Jawa?, (2) kepriye carane ngrembaka kamus Sunda-Jawa kang dibutuhake siswa lan guru kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjar Harjo?, (3) kepriye uji validasi ahli babagan prototipe kamus Sunda-Jawa?, lan (4) kepriye kamus Sunda-Jawa sing bener sakwise diujikake marang ahli? Ancas ing paneliten iki yaiku (1) nganalisis kabutuhane siswa lan guru kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjar Harjo marang kamus Sunda-Jawa, (2) ngrembakakake kamus Sunda-Jawa kang dibutuhake siswa lan guru kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjar Harjo, (3) nguji prototipe kamus Sunda-Jawa marang ahli, lan (4) mbeneri kamus Sunda sakwise diujikake marang ahli.

Paneliten iki nggunakake dhasar penelitian pengembangan (Research & Development). Ing sajroning paneliten iki keperang dadi limang perkara, yaiku (1) identifikasi masalah, (2) analisis kebutuhan, (3) pembuatan prototipe, (4) uji ahli, dan (5) revisi produk. Data kabutuhan kamus Sunda-Jawa dibeberake kanthi cara deskriptif kualitatif kayata, menganalisis data angket kebutuhan, memfokuskan data angket kebutuhan lan mentransformasikan data mentah menjadi bentuk desain media. Data uji ahli prototipe dibeberake nggunakake teknik deskriptif prosentase.

Asil panaliten nuduhake menawa siswa kangelan sinau basa Jawa. ora mung siswa, guru uga kangelan anggone ngasta amarga media sing dienggo isih kurang. Siswa lan guru mbutuhake media sing bisa dinggo kanggo ngurangi kangelaning sinau basa Jawa. Adhedhasar angket kebutuhan siswa lan guru marang kamus Sunda-Jawa bisa dijupuk dudutan babagan karakteristik kamus Sunda-Jawa kang cocog. Karakteristik kamus Sunda-Jawa kang dibutuhake guru yaiku kamus Sunda-Jawa sing isine tembung-tembung padinan sing asring dienggo lan diwenehi ngoko, krama, lan krama inggil ing tembung basa Jawa.

Page 11: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

xi

Adhedhasar asil penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa saka ahli media lan ahli materi nuduhake yen kamus Sunda-Jawa wis apik kanthi biji 82,35% saka ahli materi lan media basa Jawa lan 81, 25% saka ahli materi basa Sunda, nanging isih prelu dibeneri miturut apa sing dikarepake ahli media lan ahli materi. Babagan kang dibeneri yaiku judul sing asale “Kamus Sunda-Jawa Disertai Ngoko-Krama Untuk Kelas VII SMP” diowahi dadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”, mbeneri gambar lan tulisan ing sampul ngarep lan mburi, lan mbeneri tulisa-tulisan sing isi kliru sakjroning kamus.

Pamrayoga kang bisa diaturake saka panaliten iki, yaiku (1) kanggo para guru supaya nindakake inovasi ing pasinaonan. Inovasi bisa ditindakake mawa media, metode atau materi. (2) panaliti liyane bisa nganakake panaliten bacute supaya ngasilake media kang variatif.

Page 12: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

xii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

PRAKATA ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

SARI......................................................................................................................x

DAFTAR ISI.......................................................................................................xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 5

1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................. 6

1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................7

1.6 Manfaat Penelitian...........................................................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS............................ 9

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 9

2.2 Landasan Teoritis..................................................................................... 11

2.2.1 Leksikografi ............................................................................................ 11

2.2.2 Hakikat Kamus ....................................................................................... 12

2.2.2.1 Fungsi Kamus ...................................................................................... 13

2.2.2.2 Jenis Kamus ......................................................................................... 14

2.2.3.3 Cara Penyusunan Kamus ........................................................................... 18

2.2.3 Bahasa Sunda ......................................................................................... 20

Page 13: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

xiii

2.2.4 Bahasa Jawa............................................................................................ 22

2.3 Kerangka Berpikir..........................................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 24

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 24

3.2 Subjek Penelitian ....................................................................................... 27

3.2.1 Siswa...........................................................................................................27

3.2.2 Guru............................................................................................................28

3.2.3 Ahli Media dan Ahli Materi........................................................................28

3.3 Instrumen Penelitian ................................................................................ 28

3.3.1 Angket Kebutuhan Prototipe Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII SMP............................................................................................................29

3.3.1.1 Angket Kebutuhan Siswa terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa.........30

3.3.1.2 Angket Kebutuhan Guru terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa...........32

3.3.2 Angket Penilaian Prototipe Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII SMP........................................................................................................... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................36

3.5 Teknik Analisis Data................................................................................. 36

3.5.1 Teknik Analisis Data Kebutuhan Prototipe ................................................. 36

3.5.2 Teknik Analisis Data Uji Validasi Ahli ........................................................ 37

3.6 Perencanaan Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII SMP....................38

3.6.1 Konsep Kamus............................................................................................38

3.6.2 Rancangan Kamus......................................................................................38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 40

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 40

4.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa . 40

4.1.1.1 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Bahasa Jawa..................................41

4.1.1.2 Kondisi Pembelajaran Bahasa Jawa di Kelas dan Kebutuhan terhadap Kamus Sunda-Jawa................................................................................. 41

Page 14: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

xiv

4.1.1.3 Kamus Sunda-Jawa yang Dibutuhkan.....................................................43

4.1.2 Hasil Analisis Kebutuhan Guru terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa.. 44

4.1.2.1 Perlu/tidaknya Kamus Sunda-Jawa.........................................................44

4.1.2.2 Kamus Sunda-Jawa yang Dibutuhkan.....................................................45

4.1.2.3 Harapan Guru Terhadap Kamus Sunda-Jawa..........................................45

4.1.3 Pengembangan Prototipe Kamus Sunda-Jawa ............................................. 46

4.1.4 Hasil Analisis Uji Ahli terhadap Kamus Sunda-Jawa ................................. 49

4.1.4.1 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Jawa..........................................................50

4.1.4.2 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Sunda........................................................52

4.1.5 Hasil Perbaikan Prototipe Kamus Sunda-Jawa ............................................ 56

4.1.5.1 Sampul Kamus.........................................................................................54

4.1.5.2 Isi Kamus.................................................................................................56

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 61

5.1 Simpulan ................................................................................................... 61

5.2 Saran ......................................................................................................... 62

Daftar Pustaka ................................................................................................. 63

LAMPIRAN .................................................................................................... 65

Page 15: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Undhak-usuk Bahasa Sunda Menurut Djajasudarma............................21

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Umum Instrumen Penelitian.................................................. 29

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Siswa Terhadap Kamus Sunda-Jawa..... 31

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Guru Terhadap Kamus Sunda-Jawa...... 33

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Angket Penilaian Prototipe Kamus Sunda-Jawa................. 34

Tabel 4.1 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Jawa....................................................... 50

Tabel 4.2 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Sunda.................................................... 52

Tabel 4.3 Perbaikan Prototipe.............................................................................. 54

Tabel 4.4 Daftar Kosakata yang Mengalami Perubahan...................................... 56

Page 16: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan Kamus Sunda-

Jawa................................................................................................... 26

Gambar 4.1 Gambar sampul kamus Sunda-Jawa tampak depan dan belakang... 48

Gambar 4.2 Sampul Kamus Sebelum dan Sesudah Revisi.................................. 52

Gambar 4.3 Beberapa Tata Tulis yang Diperbaiki................................................ 60

Page 17: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Kebutuhan Siswa Terhadap Pelengkap Bahan Ajar Kamus Sunda-Jawa................................................................................ 66

Lampiran 2 Angket Kebutuhan Guru Terhadap Pelengkap Bahasn Ajar Kamus Sunda-Jawa................................................................................ 73

Lampiran 3 Angket Penilaian Prototipe Kamus Sunda-Jawa....................... 80

Lampiran 4 Daftar Informan.......................................................................... 87

Lampiran 5 SK Penetapan Dosen Pembimbing.............................................. 89

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Bahasa dan Seni................... 90

Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 2 Banjarharjo.... 91

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian............................................................... 92

Page 18: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banjar Harjo merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten

Brebes bagian barat. Daerah ini merupakan salah satu kecamatan yang termasuk

unik di Brebes. Keunikannya terletak pada bahasa sehari-hari yang digunakan

oleh masyarakat. Meskipun terletak di provinsi Jawa Tengah yang notabene

memiliki bahasa daerah bahasa Jawa, namun di Banjar Harjo ini masyarakat

menggunakan bahasa Sunda sebagai alat komunikasi sehari-hari. Hal ini

disebabkan oleh letak geografisnya yang terdapat di perbatasan Jawa Tengah-

Jawa Barat. Letak kecamatan Banjar Harjo lebih dekat kepada provinsi Jawa

Barat yang memiliki bahasa daerah bahasa Sunda daripada ke kota Brebes yang

masih termasuk dalam propinsi Jawa Tengah bagian barat.

Meskipun bahasa Sunda menjadi bahasa ibu bagi masyarakat daerah

Banjar Harjo, namun dalam bidang pendidikan mata pelajaran muatan lokal yang

wajib dilaksanakan di daerah tersebut tetap bahasa Jawa. Dalam Keputusan

Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 dinyatakan bahwa Kurikulum Mata

Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI,

SMP/SMPLB/MTs Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Tengah. Keputusan

Gubernur tersebut menimbulkan pro dan kontra. Ada yang setuju bahasa Jawa

dijadikan muatan lokal wajib, mengingat secara de facto letak Banjarharjo masuk

Page 19: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

2

wilayah administratif Jawa Tengah, seperti salah satu sekolah yang tetap

menggunakan bahasa Jawa sebagai muatan lokalnya yaitu SMP Negeri 2 Banjar

Harjo. Akan tetapi, ada pula pihak-pihak yang kontra dengan alasan bahwa

bahasa Sunda di Kabupaten Brebes merupakan salah satu bahasa daerah yang

memperkaya khasanah bahasa Nusantara sehingga keberadaannya di wilayah

tersebut harus tetap dilestarikan. Berdasarkan observasi awal, pendapat lain

menyatakan bahwa pengajaran bahasa Jawa di wilayah perbatasan Jawa Tengah-

Jawa Barat merupakan sebuah bentuk diskriminasi terhadap suku Sunda,

pemerintah dengan sengaja mengambil hak suku Sunda untuk mendapatkan

pengajaran tentang budayanya sendiri.

Sebuah penelitian yang berjudul “Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP

Pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa di Daerah Perbatasan Jawa Tengah-Jawa

Barat” oleh Suciana (2011) memaparkan bahwa siswa di SMP N 2 Banjar Harjo

yang berada di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat dan mayoritas

siswanya berbahasa ibu bahasa Sunda banyak mengalami kesulitan dalam

pembelajaran bahasa Jawa.

Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek mendengarkan meliputi

kesulitan pada KD mendengarkan percakapan dan KD mendengarkan berita. Pada

KD mendengarkan percakapan dan berita, siswa kesulitan memahami isi

percakapan dan isi berita tersebut.

Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek berbicara meliputi

kesulitan bercerita tentang pengalaman pribadi dan berdialog menggunakan

Page 20: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

3

unggah-ungguh bahasa yang benar. Pada KD bercerita tentang pengalaman

pribadi, siswa kesulitan menyampaikan ide ke dalam bahasa lisan. Sementara itu,

kesulitan yang dialami siswa pada KD berdialog dengan menggunakan unggah-

ungguh bahasa yang benar adalah kesulitan membedakan antara kosa kata bahasa

Jawa ngoko dan bahasa Jawa krama .

Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek membaca meliputi

kesulitan membaca pemahaman teks bacaan berbahasa Jawa, membaca nyaring,

membaca indah geguritan dan tembang macapat, dan kesulitan membaca huruf

Jawa. Pada KD membaca pemahaman teks bacaan berbahasa Jawa, siswa

kesulitan memahami isi bacaan dan kesulitan menentukan ide pokok bacaan.

Pada KD membaca nyaring, siswa kesulitan melafalkan kata atau kalimat

berbahasa Jawa. Kesulitan yang dialami siswa pada KD membaca indah geguritan

adalah kesulitan berekspresi sesuai dengan isi geguritan dan kesulitan membaca

geguritan dengan intonasi yang tepat, sedangkan kesulitan siswa pada KD

membaca indah tembang macapat adalah kesulitan memahami isi dan mengetahui

pesan moral yang ada dalam tembang tersebut. Sementara itu, kesulitan yang

dialami siswa pada KD membaca huruf Jawa adalah kesulitan melafalkan kata

atau kalimat berhuruf Jawa dan membedakan huruf Jawa.

Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek menulis meliputi

kesulitan pada KD menulis cerita pengalaman pribadi, menulis surat pribadi, dan

menulis huruf Jawa. Pada KD menulis cerita pengalaman pribadi, siswa kesulitan

menerjemahkan tulisan berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa. Pada KD

menulis surat pribadi, siswa kesulitan membedakan antara bahasa Jawa ngoko dan

Page 21: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

4

krama. Sementara itu, kesulitan yang dialami siswa pada KD menulis huruf Jawa

adalah kesulitan menulis huruf Jawa dengan menerapkan pasangan dan kesulitan

membedakan sandhangan taling dan pepet.

Saran untuk penelitian tersebut adalah pihak sekolah diharapkan

menyediakan kamus bahasa Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa yang dilengkapi

dengan cara membacanya dan bagi peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian

lanjutan mengenai solusi dari kesulitan belajar yang dialami siswa.

Kamus bahasa Jawa-Indonesia merupakan salah satu media pembelajaran

yang dapat membantu mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa di daerah

perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Kamus bahasa Jawa-Indonesia sudah banyak

beredar di masyarakat. Berbagai jenis kamus tersebut dari kamus kecik yang

berukuran seperti buku saku hingga kamus yang sangat tebal digunakan siswa

dalam belajar bahasa Jawa.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, diketahui jika siswa

lebih senang menggunakan kamus bahasa Sunda-Jawa. Siswa merasa lebih mudah

memahami kosakata bahasa Jawa karena isi kamus bahasa Sunda-Jawa itu yaitu

mengalih-bahasakan bahasa Sunda yang sudah dimengerti menjadi bahasa Jawa.

Meskipun demikian, peredaran kamus bahasa Sunda-Jawa di masyarakat masih

sangat kurang. Terbukti di beberapa toko buku besar di daerah Cirebon Jawa

Barat yang memang memiliki bahasa daerah bahasa Sunda pun peneliti tidak

menemukan satupun kamus bahasa Sunda-Jawa.

Page 22: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

5

Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini akan mengembangkan sebuah

kamus bahasa Sunda-Jawa agar cocok digunakan dalam pembelajaran bahasa

Jawa kelas VII SMP.

1.2 Identifikasi Masalah

Adanya kesulitan belajar di SMP N 2 Banjar Harjo menuntut para pendidik agar

lebih kreatif dalam mengajar dan menggunakan berbagai media yang dapat memudahkan

siswa memahami pembelajaran. Kamus bahasa Sunda-Jawa merupakan salah satu media

yang dibutuhkan karena kebanyakan siswa kesulitan menerjemahkan tulisan berbahasa

Indonesia ke dalam bahasa Jawa atau sebaliknya dan kesulitan membedakan antara

bahasa Jawa ngoko dan krama. Namun, kamus bahasa Sunda-Jawa yang ada saat ini

berisi kosakata secara umum. Sedangkan kosakata yang dibutuhkan oleh siswa dalam

pembelajaran bahasa Jawa kelas VII adalah kosakata yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar kehidupan mereka.

Masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut. Pertama, siswa mengalami

kesulitan dalam belajar bahasa Jawa. Hal ini karena bahasa ibu mereka bukan bahasa

Jawa melainkan bahasa Sunda.

Kedua, siswa membutuhkan media-media pembelajaran yang dapat

mempermudah siswa memahami bahasa Jawa. Salah satu media penunjang yang dapat

membantu dan mempermudah siswa adalah kamus bahasa Sunda-Jawa. Namun, kamus-

kamus yang ada di pasaran saat ini berisi kosakata secara umum. Sementara kosakata

yang dibutuhkan siswa hanya berkisar pada kosakata yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari.

Page 23: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

6

Ketiga, kamus-kamus yang ada sekarang tidak disertai dengan ragam ngoko,

krama, dan krama inggil. Padahal selain memiliki kosakata bahasa Jawa yang kurang

siswa juga tidak dapat membedakan bahasa Jawa ragam ngoko, krama, dan krama inggil.

Identifikasi masalah tersebut merupakan sebagian kecil dari permasalahan

mengapa dibutuhkan kamus bahasa Sunda Jawa yang berisi kosakata yang berhubungan

dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari bagi kelas VII SMP. Berdasarkan

permasalahan di atas, peneliti bermaksud membuat kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi

kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari bagi

siswa kelas VII SMP.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang akan menjadi bahan

penelitian dibatasi. Penelitian ini adalah usaha untuk membuat kamus bahasa Sunda-Jawa

yang berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

kehidupan sehari-hari bagi siswa kelas VII SMP sesuai kebutuhan siswa dan guru. Usaha

dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa pada siswa kelas VII SMP di

daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tesebut, permasalahan yang diungkapkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 24: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

7

1. Bagaimanakah kebutuhan siswa dan guru bahasa Jawa kelas VII SMP N 2

Banjar Harjo terhadap kamus bahasa Sunda-Jawa?

2. Bagaimanakah profil atau prototipe kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi

berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang

sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo?

3. Bagaimana hasil uji validasi ahli terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa yang

berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang

sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo?

4. Bagaimanakan perbaikan kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi berbagai

kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-

hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang sesuai dengan

kebutuhan siswa kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menganalisis kebutuhan siswa dan guru bahasa Jawa kelas VII SMP N 2

Banjar Harjo terhadap kamus bahasa Sunda-Jawa.

2. Membuat profil atau prototipe kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi

berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang

sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo.

Page 25: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

8

3. Melakukan uji validasi ahli ahli terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa yang

berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang

sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo.

4. Memperoleh perbaikan kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi berbagai

kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-

hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang sesuai dengan

kebutuhan siswa kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat penelitian ini yaitu dibuatnya kamus bahasa

Sunda-Jawa yang berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari bagi siswa yang diharapkan

dapat mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa siswa kelas VII SMP N 2

Banjar Harjo.

2. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan teori tentang pengembangan kamus bahasa Sunda-

Jawa terutama dalam panggunaan ragam ngoko, krama, dan krama inggil.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada peneliti lain

untuk meneliti solusi kesulitan belajar bahasa Jawa pada sekolah lain.

Page 26: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang pengembangan media pernah dilakukan oleh beberapa

peneliti, di antaranya Restu (2011), Dwiwijayanto (2011), dan Kurnia (2012).

Pada tahun 2011, Restu melakukan penelitian yang berjudul

Pengembangan Media Pembelajaran Kompetensi Menyimak Cerita

Menggunakan Media Sound Slide untuk Siswa Kelas VI SD. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran yang berupa DVD berisi cerita

sebagai bahan simakan dalam pembelajaran menyimak cerita yang disertai

gambar-gambar animasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk

peningkatan pembelajaran menyimak cerita. Persamaan dengan penelitian yang

dilakukan peneliti adalah keduanya termasuk jenis penelitian Research and

Development (R&D). Kelebihan dari penelitian ini adalah dapat membantu guru

menyiapkan media pembelajaran yang lebih modern sehingga lebih dapat menarik

minat siswa. Namun, kekurangan dari penelitian ini adalah media pembelajaran

itu kurang efektif karena tidak semua Sekolah Dasar terdapat fasilitas LCD yang

digunakan untuk menayangkan media pembelajaran yang berupa DVD. Manfaat

yang peneliti ambil dari skripsi Restu (2011) ini yaitu menambah pengetahuan

peneliti tentang desain penelitian yang harus digunakan. Selain itu, skripsi ini

Page 27: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

10

digunakan sebagai acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian pengembangan

karena memiliki kesamaan pada jenis penelitian.

Penelitian pengembangan lainnya yaitu oleh Dwiwijayanto (2011)

Pengembangan Kamus Bahasa Jawa pada Program Konversi Teks Bahasa Jawa

ke Dalam Aksara Jawa Berbasis Borland Delphi 7. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa aplikasi yang menggunakan sistem operasi Windows XP

yang berfungsi menerjemahkan teks bahasa Indonesia ke dalam teks bahasa Jawa

dan tulisan aksara Jawa nya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk

membantu masyarakat pendatang dalam mempelajari bahasa Jawa. Persamaan

dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah keduanya termasuk jenis

penelitian Research and Development (R&D). Namun, kekurangan dari

penelitian ini adalah media aplikasi kamus tersebut kurang efektif karena tidak

semua masyarakat memiliki komputer atau laptop dan juga tidak semua

masyarakat dapat mengoperasikan komputer. Manfaat yang diambil dari

penelitian ini adalah peneliti mengambil teori cara menyusun kamus yang dibuat

Rizki untuk dikomparasikan dengan teori cara menyusun kamus yang diketahui

peneliti.

Sementara itu, Ismanto (2012) juga melakukan penelitian yang berjudul

Pengembangan Media Pembelajaran Tembang Macapat Mijil Menggunakan

Aplikasi Macromedia Flash Professional 8 Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

Hasil penelitian pengembangan ini berupa media pembelajaran tembang macapat

Mijil dalam bentuk CD (Compact Disc) yang menggunakan aplikasi Macromedia

Page 28: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

11

Flash Professional 8 . Penelitian memiliki kesamaan yaitu keduanya sama-sama

melakukan penelitian pengembangan yang menghasilkan sebuah produk.

Kekurangan penelitian ini terletak pada permasalahan tidak semua sekolah

memiliki fasilitas komputer untuk menjalankan aplikasi software. Manfaat yang

diambil dari penelitian Kurnia (2012) ini adalah untuk menambah pengetahuan

tentang desain penelitian yang harus digunakan.

2.2 Landasan Teoretis

Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori tentang (1)

leksikografi, (2) hakikat kamus, (3) bahasa Sunda, dan (4) bahasa Jawa.

2.2.1 Leksikografi

Menurut Chaer (2007: 177), leksikografi merupakan salah satu bidang

kajian linguistik yang bersifat terapan. Leksikografi sangat berkaitan dengan

semua bidang kajian linguistik baik yang mikro (fonologi, morfologi, sintaksis,

dan semantik) maupun yang makro (sosiolinguistik, antropolinguistik,

dialektologi, dan lain-lain) karena kajian mengenai kosakata, yang akan disusun

menjadi kamus dalam kerja leksikografi, menyangkut semua bidang linguistik.

Pengetahuan fonologi diperlukan oleh seorang leksikografer untuk menentukan

fonem-fonem bahasa yang disusun kamusnya. Lebih-lebih, untuk bahasa yang

belum ada ragam tulisnya. Pengetahuan sistem ejaan diperlukan untuk menuliskan

Page 29: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

12

kata-kata yang akan dijadikan lema (entri) dengan benar. Pengetahuan morfologi

diperlukan untuk menentukan bentuk-bentuk yang akan dijadikan lema, berikut

sistem penyusunannya. Pengetahuan morfofonemik diperlukan untuk menentukan

perubahan bunyi-bunyi fonem akibat adanya proses morfologi dan sintaksis.

Pengetahuan sintaksis diperlukan untuk menentukan dan menganalisis satuan-

satuan sintaksis dengan benar. Pengetahuan semantik diperlukan untuk

menjelaskan makna-makna kata dengan tepat. Dalam hal ini, seorang

leksikografer harus memahami dan menerapkan konsep makna leksikal, makna

gramatikal, makna kontekstual, dan makna idiomatik dengan benar.

2.2.2 Hakikat Kamus

Kamus adalah sebuah buku yang berisi kata-kata. Kamus berfungsi

menjelaskan kata-kata yang baru dikenal oleh masyarakat. Biasanya, kamus

disusun secara alfabetis, disertai keterangan akan artinya, ucapannya, ejaannya

dan sebagainya.

Kata kamus berasal dari kata dalam bahasa Arab, yaitu qamus. Menurut

sejarah kata tersebut kata kamus memiliki makna dasar “wadah pengetahuan”.

Khususnya, pengetahuan bahasa yang tidak terhingga dalam dan luasnya, seluas

dan sedalam lautan (Chaer 2007: 179). Selain itu Kridalaksana (dalam Chaer

2007: 179) mengemukakan bahwa kamus adalah buku referensi yang memuat

daftar kata atau gabungan kata dengan keterangan mengenai pelbagai segi

maknanya dan penggunaannya dalam bahasa; biasanya disusun menurut abjad

Page 30: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

13

(dalam tradisi Yunani – Romawi menurut urutan abjad Yunani – Romawi),

kemudian menurut abjad bahasa bersangkutan; dalam tradisi Arab menurut urutan

jumlah konsonan.

Berdasarkan uraian di atas, Chaer (2007:180) menyimpulkan bahwa

kamus pada hakikatnya adalah sebagai berikut.

1) Kamus termasuk buku referensi yang berisi kata-kata atau gabungan kata dari

suatu bahasa.

2) Kata-kata tersebut disusun secara alfabetis.

3) Kata-kata tersebut diberi keterangan tentang makna dan penggunaannya.

4) Kata-kata itu selain diberi keterangan maknanya, juga diberi keterangan

tentang ucapannya, ejaannya, dan pelbagai hal lain.

5) Keterangan tentang makna kata itu diberikan juga dalam bahasa lain. Jadi,

selain kamus ekabahasa ada juga kamus dwibahasa.

6) Selain kamus “biasa” ada juga kamus istilah, kamus yang lemanya hanya

berisi istilah-istilah dari suatu disiplin ilmu.

2.2.2.1 Fungsi Kamus

Menurut Chaer (2007:184), kamus berfungsi menampung konsep-konsep

budaya dari masyarakat atau bangsa penutur bahasa tersebut. Selain itu, kamus

juga memiliki fungsi-fungsi praktis yaitu (1) sarana mengetahui makna kata, (2)

sarana mengetahui lafal dan ejaan sebuah kata, (3) sarana untuk mengetahui asal-

Page 31: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

14

usul kata, dan (4) sarana untuk mengetahui berbagai informasi mengenai kata

lainnya.

Berdasarkan pemaparan fungsi kamus di atas, peneliti dapat

menyimpulkan fungsi kamus Sunda-Jawa yang dikembangkan adalah untuk

mengetahui makna kata bahasa Sunda dalam bahasa Jawa dibutuhkan oleh siswa

kelas 7 SMP, dan untuk mengetahui lafal dan ejaan kata-kata tersebut dalam

bahasa Jawa.

2.2.2.2 Jenis Kamus

Menurut Chaer (2007:196), jenis-jenis kamus digolongkan menjadi tiga

kategori. Berdasarkan bahasa sasaran, jenis kamus dapat dibedakan menjadi

kamus ekabahasa, kamus dwi bahasa, dan kamus aneka bahasa. Kamus

berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi kamus besar dan kamus terbatas.

Selain itu, berdasarkan isinya kamus dibedakan menjadi kamus lafal, kamus

ejaan, kamus sinonim, kamus antonim, kamus homonim, kamus ungkapan/idiom,

kamus singkatan/akronim, kamus etimologi, dan kamus istilah. Adapun

penjelasan mengenai jenis-jenis kamus tersebut sebagai berikut.

Kategori kamus berdasarkan bahasa sasarannya adalah sebagai berikut.

1) Kamus Ekabahasa

Kamus ekabahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya sama dengan bahasa

sasarannya. Dengan kata lain, kata-kata yang dikamuskan dijelaskan

Page 32: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

15

maknanya dengan kata-kata dari bahasa yang sama. Contohnya seperti

Kamus Umum Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta (1960),

kamus The Advanced Learner’s Dictionary susunan A.S. Hornky (1958), dan

Kamus Umum Basa Sunda oleh Panitia Kamus Bahasa dan Sastra Sunda.

2) Kamus Dwibahasa

Kamus dwibahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya tidak sama dengan

bahasa sasaraannya. Dengan kata lain, kata-kata dari bahasa yang dikamuskan

dijelaskan dengan kata-kata dari bahasa lain. Misalnya dalam Kamus

Indonesia-Inggris karya John M. Echols dan Hassan Shadily (1996), dan

kamus Sundanese-English Dictionary karya R.R. Hardjadibrata.

3) Kamus Aneka Bahasa

Kamus aneka bahasa adalah kamus yang kata-kata bahasa sumber dijelaskan

dengan padanannya dalam tiga bahasa atau lebih. Sebagai contoh dalam

Kamus Inggris-Spanyol-Indonesia susunan Herpinus Simanjuntak (2004).

Kategori kamus berdasarkan ukurannya adalah sebagai berikut.

1) Kamus Besar

Kamus besar adalah kamus yang memuat semua kosakata termasuk gabungan

kata, idiom, ungkapan, peribahasa, akronim, singkatan, dan semua bentuk

gramatikal dari bahasa tersebut, baik yang masih digunakan maupun yang

sudah arkais. Sebagai contoh misalnya kamus Besar Bahasa Indonesia.

2) Kamus Terbatas

Kamus terbatas adalah kamus yang kosakatanya terbatas yaitu disesuaikan

dengan tujuan kamus tersebut. Kamus terbatas dibagi menjadi dua yaitu:

Page 33: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

16

a. Kamus Saku

Kamus saku biasa disebut juga kamus kantong karena ukurannya yang

kecil dan tidak tebal sehingga dapat dimasukkan ke dalam kantong.

Bahasa yang disajikan terbatas mencakup bahasa-bahasa yang menjadi

dasar. Contoh kamus saku adalah Kamus Saku Bahasa Indonesia karya

Reksosiswoyo, St. Muh. Said, dan A. Sutan Pamuntjak N.S.

b. Kamus pelajar

Kamus terbatas adalah kamus yang isi kosakatanya disesuaikan dengan

jenjang pendidikan. Berbagai jenis kamus pelajar misalnya kamus

bergambar untuk anak TK dan SD. Kamus ini berisikan kosakata yang

disertai dengan gambar.

Kategori kamus berdasarkan isinya adalah sebagai berikut.

1) Kamus Lafal

Kamus lafal adalah kamus yang berisi lema-lema yang disusun dari a sampai

z disertai dengan petunjuk cara mengucapkan lema-lema tersebut dna tidak

ada keterangan lain.

2) Kamus Ejaan

Kamus ejaan adalah kamus yang mendaftarkan lema dengan ejaan yang

benar, sesuai dengan pedoman ejaan, serta pemenggalan kata atau suku

katanya. Contohnya adalah Kamus Ejaan Standar Bahasa Indonesia oleh

Pusat Bahasa (1974).

3) Kamus Sinonim

Page 34: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

17

Kamus sinonim adalah kamus yang penjelasan makna lemanya hanya berupa

sinonim dari kata-kata tersebut. Dalam bahasa Indonesia kamus seperti ini

sudah ada, yaitu Kamus Sinonim Bahasa Indonesia karangan Harimurti

Kridalaksana (1974).

4) Kamus Antonim

Kamus antonim adalah kamus yang penjelasan lemanya dalam bentuk kata

yang merupakan kebalikannya, lawannya, atau kontrasnya.

5) Kamus Homonim

Kamus homonim adalah kamus yang mendaftar bentuk-bentuk yang

berhomonim beserta dengan makna atau penjelasan konsepnya. Contahnya

adalah Kamus Homonim Bahasa Indonesia karya Mohammad Ngafenan

(1989).

6) Kamus Ungkapan/Idiom

Kamus ungkapan atau kamus idiom adalah kamus yang memuat satuan-

satuan bahasa berupa kata atau gabungan kata yang maknanya tidak dapat

diprediksi dari unsur-unsur pembentuknya, baik secara leksikal maupun

gramatikal. Contohnya adalah Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia oleh J.S.

Badudu (1979).

7) Kamus Singkatan/Akronim

Kamus singkatan atau kamus akronim adalah kamus yang hanya memuat

singkatan kata dan akronim yang ada dalam satu bahasa. Contohnya adalah

Kamus Singkatan dan Akronim yang disusun oleh Soegeng Maulana (1982).

8) Kamus Etimologi

Page 35: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

18

Kamus etimologi adalah kamus yang penjelasan lemanya bukan mengenai

makna, melainkan mengenai asal-usul kata itu, serta perubahan-perubahan

bentuknya. Dalam bahasa Indonesia ada Kamus Etimologi Bahasa Indonesia

terbitan Pusat Bahasa.

9) Kamus Istilah

Kamus istilah adalah kamus yang hanya memuat kata-kata atau gabungan

kata yang menjadi istilah dalam suatu bidang ilmu atau kegiatan tertentu.

Berdasarkan berbagai penjelasan di atas diketahui bahwa jenis kamus

sangat banyak. Kamus Sunda-Jawa yang dikembangkan oleh peneliti termasuk

dalam pengelompokan jenis kamus yang objek penggunanya adalah pelajar.

Kamus Sunda-Jawa diciptakan guna mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa

siswa di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat sehingga memiliki

pengembangan yang berbeda dengan pengembangan pembuatan kamus yang

lainnya.

2.2.2.3 Cara Penyusunan Kamus

Secara umum, penyusunan kamus menurut Chaer (2007) akan melalui

prosedur-prosedur sebagai berikut.

1) Tujuan Kamus dan Perancangan

Sebuah kamus disusun bukan asal disusun saja, melainkan penyusun harus

memiliki tujuan. Setelah hal tersebut, penyusun kamus akan mulai dengan

Page 36: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

19

mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti Sumber Daya Manusia

(SDM) penyusunnya, modal, komputer dan peralatan yang lain.

2) Korpus Data

Jika tujuan kamus sudah ditentukan, maka masalah selanjunya adalah

korpus data, yakni sumber yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.

Dalam hal kebahasaan korpus lebih tepatnya adalah kumpulan ujaran yang tertulis

atau lisan yang digunakan untuk menyokong atau menguji hipotesis tentang

struktur bahasa. Dalam menyusun kamus hanya kata-kata yang sering digunakan

oleh masyarakat saja yang akan dimasukkan ke dalam kamus. Maka dari itu, para

penyusun kamus akan membaca sejumlah karya untuk mendapatkan kata-kata

kutipan yang akan dimasukkan ke dalam kamus.

3) Penyusunan Daftar Kosakata (Lema)

Penyusunan lema akan dilakukan dengan menentukan kata dasar dan baru

terlebih dahulu diikuti dengan kata bentukan lainnya dari kata dasar tersebut.

Penyusunan ini dapat dilakukan dengan mencatat kata-kata kutipan di dalam

kartu, satu kata satu kartu, supaya kata-kata ini dapat disusun dengan mudah.

Setelah itu kartu-kartu ini akan disimpan dalam katalog.

4) Pengolahan Data

Setelah kata-kata dikumpulkan dan diaurutkan sesuai abjad, maka data

harus dianalisis. Pada tahap ini penyusun kamus akan mengelompokkan kata ke

dalam kelompok kata-kata yang tidak perlu, kata-kata baru, kata-kata neologisme

(kata-kata baru yang jarang digunakan), dan kata-kata yang mengalami perubahan

Page 37: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

20

makna. Untuk kelompok kata-kata yang tidek perlu dapat dihapuskan dan tidak

perlu dimasukkan ke dalam kamus.

5) Masalah Makna/Pemaknaan

Tujuan orang membuka kamus adalah untuk mengetahui makna kata. Oleh

karena itu, sudah seharusnya makna dalam kamus dibuat sebenar dan selengkap

mungkin. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan ilmu semantik dan

pragmatik. Pemaknaan kamus dapat menggunakan bahan rujukan seperti kamus

yang sudah ada, daftar istilah, dan sebagainya untuk mencari maksud sesuatu kata.

2.2.3 Bahasa Sunda

Menurut Djajasudarma (1994:1), bahasa Sunda digunakan sebagai alat

komunikasi di Jawa Barat (oleh sebagian penutur asli bahasa Indonesia)

merupakan bahasa komunikatif dalam kehidupan sehari-hari dalam pergaulan

masyarakat bahasa Sunda secara informal dan sebagai bahasa keluarga. Bahasa

Sunda dipakai baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan.

Sementara itu, Gunardi (1996:1) memaparkan bahwa perkembangan dan

pertumbuhan bahasa Sunda tidak lepas dari pengaruh bahasa lain yang tumbuh

dan berkembang bersamaan pula. Kosakata bahasa Sunda sudah dipengaruhi

bahasa yang tumbuh bersamaan tersebut, misalnya bahasa Jawa, bahasa

Indonesia, dan bahasa asing.

Seperti halnya bahasa-bahasa daerah lain yang ada di Indonesia, bahasa

Sunda juga memiliki tingkat tutur atau undak-usuk. Undak-usuk atau yang dalam

bahasa Jawa sering disebut unggah-ungguh ini dimaksudkan untuk menunjukkan

rasa hormat kepada lawan bicara. Kata-kata yang akan digunakan dalam

percakapan bisa dipilah agar sesuai dengan lawan bicara. Sebagai contoh jika

berbicara dengan teman sebaya, kosakata yang digunakan yaitu kosakata kasar

Page 38: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

21

atau dalam bahasa Jawa disebut ngoko. Sementara jika berbicara dengan orang

yang lebih tua, harus menggunakan kosakata lemes ‘halus’ atau dalam bahasa

Jawa disebut juga krama inggil.

Menurut Djajasudarma (1994:7), istilah undak-usuk atau tingkat tutur ini

menyangkut bidang sosiolinguistik. Unsur ini mengacu pada gagasan bahwa

bahasa Sunda mengenal tingkat sosial kawan bicara (orang yang diajak bicara)

dan tingkat sosial yang dibicarakan. Tingkat tutur tersebut terbagi menjadi dua

yaitu kasar dan lemes ‘halus’. Perhatikan contoh berikut.

Tabel 2.1 Undak-usuk Bahasa Sunda Menurut Djajasudarma

Tingkat Tutur Kosakata Persona I Persona II Persona III

Kasar

dahar ‘makan’ nginum ‘minum’ diuk ‘duduk’ indit ‘pergi’ gering ‘sakit’

dahar nginum diuk indit gering

dahar nginum diuk indit gering

dahar nginum diuk indit gering

Lemes ‘halus’

tuang ‘makan’ ngaleueut ‘minum’ calik ‘duduk’ angkat ‘pergi’ teu damang ‘sakit’

Neda ngimun diuk mios udur

tuang ngaleueut calik angkat teu damang

tuang ngaleueut calik angkat teu damang

Sementara itu, Gunardi (1996:23) memaparkan bahwa undak-usuk bahasa

Sunda dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu (1) lemes ‘halus’, (2) sedeng

‘menengah’, dan (3) kasar ‘kasar’. Dalam pemakaiannya, undak-usuk itu harus

mempertimbangkan pembicara, teman bicara, dan yang dibicarakan, serta kriteria

lain, yaitu tinggi-rendahnya usia, jabatan, kedudukan, derajat, dan pendidikan.

Hal-hal itulah yang ikut mempengaruhi pemakaian/kekacauan dalam penggunaan

kasar/halus dalam perilaku berbahasa Sunda.

Berdasarkan paparan di atas, teori yang digunakan peneliti adalah teori

mengenai kosakata netral bahasa Sunda dalam undhak-usuk bahasa sunda. Kata-

kata netral adalah kata-kata yang digunakan baik di dalam bahasa kasar maupun

halus tanpa perubahan bentuk dan makna. Kata-kata netral ini biasa digunakan

masyarakat Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari.

Page 39: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

22

2.2.4 Bahasa Jawa

Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang digunakan dalam

berkomunikasi sehari-hari oleh sebagian besar masyarakat Jawa Tengah. Dalam

dunia pendidikan, bahasa Jawa juga merupakan muatan lokal wajib di Jawa

Tengah seperti dijelaskan dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor

423.5/5/2010 yang menyatakan bahwa Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal

(Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs

Negeri dan Swasta Propinsi Jawa Tengah. Sementara itu sesuai dengan kurikulum

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) review 2010,

mata pelajaran Bahasa Jawa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:

(1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan budaya Jawa

baik secara lisan maupun tulis, (2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa

Jawa sebagai bahasa daerah yang mendukung bahasa Indonesia, (3) memahami

bahasa Jawa dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan,

(4) menggunakan bahasa Jawa untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta

kematangan emosional dan sosial, (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra

untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan (6) menghargai dan membanggakan

sastra Jawa sebagai khasanah budaya Jawa.

2.3 Kerangka Berpikir

Mata pelajaran bahasa Jawa merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit

oleh sebagian besar siswa di wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat,

khususnya di SMP Negeri 2 Banjarharjo. Kesulitan belajar bahasa Jawa tersebut

disebabkan oleh bahasa ibu mereka adalah bahasa Sunda. Mereka telah terbiasa

Page 40: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

23

menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari sehingga untuk

memahami bahasa daerah lain seperti bahasa Jawa mereka merasa kesulitan.

Banyak siswa yang tidak hafal aksara Jawa. Selain itu, mereka juga

mengalami kesulitan dalam memaknai kosakata-kosakata bahasa Jawa. Mereka

kurang dapat membedakan mana kosakata-kosakata yang termasuk dalam ragam

ngoko, krama, atau krama inggil sehingga untuk dapat berbicara menggunakan

bahasa Jawa yang baik sesuai unggah-ungguh mereka kurang mampu. Hal-hal

tersebut membuat guru harus memberikan pembelajaran menyenangkan dan juga

media yang menarik agar pembelajaran tidak terasa membosankan dan siswa

dapat menerima pembelajaran dengan baik.

Kamus merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan

untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa. Adanya kamus Sunda-Jawa dirasa dapat

membantu kesulitan belajar bahasa Jawa yang dialami siswa di daerah perbatasan

Jawa Tengah-Jawa Barat. Namun, fakta yang ada di lapangan menunjukkan

bahwa jumlah kamus Sunda-Jawa yang beredar di lingkungan masyarakat

perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat khususnya masih kurang. Meskipun ada,

isinya pun terlalu luas mengenai berbagai macam kosatkata. Siswa cenderung

malas untuk membuka dan membacanya. Dibutuhkan kamus Sunda-Jawa yang

berisi kosakata-kosakata sederhana dan mudah dipahami siswa kelas VII SMP.

Page 41: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development

(R&D) atau dapat pula disebut sebagai penelitian pengembangan. Sugiyono

(2009:297) mengungkapkan bahwa pendekatan Research and Development

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,

dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk

tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji

keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka

diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian

pengembangan bersifat longitudinal (bertahap).

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan oleh Sugiyono dijadikan

sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian pengembangan ini. Adapun

langkah-langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2009:298) ada

sepuluh langkah, yaitu:

a. Potensi dan masalah, diperoleh berdasarkan ide kreatif sendiri dan

berdasarkan penelitian lain.

b. Pengumpulan data, meliputi kegiatan mengumpulkan data-data yang

relevan dari sumber pustaka atau hasil penelitian.

Page 42: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

25

c. Desain produk, meliputi kegiatan penyusunan desain produk berdasarkan

analisis kebutuhan sesuai hasil survey.

d. Validasi desain, meliputi proses kegiatan penilaian desain produk oleh

para ahli atau pakar yang berpengalaman.

e. Revisi desain, memperbaiki desain produk berdasarkan penilaian dan

saran dari beberapa pakar dan ahli.

f. Uji coba produk, pengujicobaan produk.

g. Revisi produk, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan setelah melakukan

uji coba produk.

h. Uji coba pemakaian, pengujicobaan produk dalam lingkup lembaga

pendidikan yang luas.

i. Revisi produk, meliputi proses memperbaiki untuk penyempurnaan dan

pembuatan produk baru lagi.

j. Produksi masal, bekerja sama dengan perusahaan atau penerbit.

Mempertimbangkan lamanya waktu pelaksanaan penelitian, maka langkah

penelitian yang dilakukan hanya sampai pada uji ahli dan revisi produk. Adapun

rincian tahapannya sebagai berikut.

a. Identifikasi masalah, yaitu dengan cara mencari masalah yang dialami

siswa dalam proses pembelajaran kemudian mencari solusinya.

b. Analisis kebutuhan, meliputi pencarian data yang dibutuhkan dalam

menyusun kamus Sunda-Jawa.

Page 43: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

26

c. Pembuatan prototipe, yaitu kegiatan merancang dan menyusun prototipe

kamus Sunda-Jawa.

d. Uji ahli, meliputi proses kegiatan penelitian prototipe kamus Sunda-Jawa

oleh ahli dan guru.

e. Revisi produk, meliputi mendata hasil penilaian dari guru dan para ahli,

melakukan perbaikan, dan menemukan kelemahan pada produk.

Langkah penelitian tersebut divisualisasikan pada bagan di bawah ini.

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan

Kamus Sunda-Jawa

Tahap 1

Identifikasi Masalah

Tahap 2

Analisis Kebutuhan

Tahap 3

Pembuatan Prototipe

Tahap 4

Uji Ahli

Page 44: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

27

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini disesuaikan dengan fokus penelitian, yaitu

mengembangkan kamus bahasa Sunda-Jawa yang sesuai dengan unggah-ungguh

bahasa Jawa dan berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan

sekitar dan kehidupan sehari-hari masyarakat daerah perbatasa Jawa Tengah-Jawa

Barat untuk siswa kelas VII SMP. Subjek penelitian ini meliputi siswa dan guru,

sedangkan subjek penelitian uji penilaian prototipe kamus bahasa Sunda-Jawa

yaitu ahli media dan ahli materi. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut.

3.2.1 Siswa

Siswa yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VII di SMP Negeri 2 Banjar Harjo. Subjek penelitian difokuskan pada satu

kelas dari delapan kelas yang ada di SMP Negeri 2 Banjarharjo. Hal tersebut

dikarenakan jika penelitian melibatkan lebih dari satu kelas dimungkinkan akan

terjadi kesamaan data. Berdasarkan pertimbangan peneliti, pengambilan subyek

penelitian didasarkan atas ciri atau sifat subyek penelitian yang sudah diketahui

sebelumnya. Adapun ciri atau sifat dari kelas yang menjadi subyek penelitian

pada penelitian ini adalah kelas unggulan yang mayoritas siswanya aktif dalam

semua mata pelajaran.

Tahap 5 Revisi Produk

Page 45: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

28

3.2.2 Guru

Guru bahasa Jawa yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini

adalah guru bahasa Jawa di SMP Negeri 2 Banjar Harjo. Subjek penelitian

difokuskan pada semua guru mata pelajaran bahasa Jawa di SMP Negeri 2 Banjar

Harjo saja, karena tidak semua sekolah di kecamatan Banjar Harjo menerapkan

muatan lokal bahasa Jawa.

3.2.3 Ahli Media dan Ahli Materi

Ahli media yang bertindak sebagai penguji merupakan pakar dalam bidang

pengembangan media dan pakar dalam bidang materi bahasa Jawa dan bahasa

Sunda. Uji produk oleh ahli media dilakukan dengan menggunakan angket uji

kelayakan kamus Sunda-Jawa.

3.3 Instrumen Penelitian

Bentuk instrumen penelitian ini menggunakan instrumen nontes.

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket guru, angket

siswa dan lembar penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa untuk ahli dan guru.

Untuk mendapatkan data pertama, dilakukan penyebaran angket kepada

siswa dan guru mata pelajaran bahasa Jawa kelas VII di SMP Negeri 2 Banjar

Harjo. Angket tersebut akan mengupas hal-hal yang terkait dengan materi

penyusunan kamus Sunda-Jawa untuk siswa kelas VII SMP. Sementara itu, untuk

mendapatkan data kedua digunakan angket penilaian yang ditujukan untuk guru

Page 46: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

29

dan ahli. Berikut gambaran umum tentang instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian

No. Data Subjek Instrumen 1. Kebutuhan prototipe

kamus Sunda-Jawa Siswa kelas VII SMP

Negeri 2 Banjar Harjo Guru mata pelajaran

bahasa Jawa SMP Negeri 2 Banjar Harjo

Angket kebutuhan

2. Penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa

Ahli Media Ahli Materi

Angket uji penilaian

Proses dalam penilaian ini tidak sampai pada proses uji kelayakan kepada

siswa melainkan hanya sampai proses penilaian, yaitu uji coba terbatas kepada

guru dan para ahli bidang pengembangan bahan ajar dan media. Uji coba

kelayakan dilakukan secara tidak langsung oleh guru yang bersangkutan. Hal

tersebut dilakukan karena terbatasnya waktu penelitian dan biaya.

3.3.1 Angket Kebutuhan Prototipe Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas

VII SMP

Angket kebutuhan prototipe kamus Sunda-Jawa untuk siswa kelas VII

SMP ini menggunakan dua macam angket, yaitu angket kebutuhan siswa terhadap

prototipe kamus Sunda-Jawa dan angket kebutuhan guru terhadap prototipe

kamus Sunda-Jawa. Data yang diperoleh dari angket tersebut kemudian dijadikan

bahan pengembangan prototipe kamus Sunda-Jawa.

Page 47: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

30

3.3.1.1 Angket Kebutuhan Siswa terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa

Hal-hal yang dikupas dalam angket ini adalah kebutuhan siswa terhadap

prototipe kamus Sunda-Jawa yang meliputi (1) minat siswa terhadap

pembelajaran bahasa Jawa, (2) kondisi pembelajaran bahasa Jawa di kelas dan

kebutuhan terhadap kamus Sunda-Jawa, dan (3) kamus Sunda-Jawa yang

dibutuhkan.

Hal pertama yang dikupas adalah minat siswa terhadap pembelajaran

bahasa Jawa. Pada aspek ini ada dua indikator yaitu (a) minat siswa terhadap

pembelajaran bahasa Jawa, dan (b) perlu/tidaknya pembelajaran bahasa Jawa.

Pada aspek kondisi pembelajaran bahasa Jawa di kelas dan kebutuhan

terhadap kamus Sunda-Jawa, terdapat lima indikator yaitu (a) merasa kesulitan

atau tidak dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa, (b) kesulitan-kesulitan

yang dialami siswa, (c) bentuk media yang digunakan oleh guru, (d) tangggapan

siswa mengenai kamus Sunda-Jawa di lapangan, dan (e) perlu/tidaknya kamus

Sunda-Jawa.

Pada aspek kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan siswa meliputi bagian

bentuk kamus dan bagian isi kamus. Bagian bentuk meliputi delapan indikator,

yaitu (a) judul kamus, (b) jenis kertas cover kamus, (c) gambar cover kamus, (d)

warna cover kamus, (e) ketebalan kamus, (f) ukuran kertas, (g) ukuran huruf, dan

(h) desain/model kamus. Sementara pada bagian isi kamus, meliputi (a)

perlu/tidaknya petunjuk pemnggunaan kamus, (b) penambahan ragam krama dan

krama inggil pada kosakata bahasa Jawa, dan (c) materi kosakata yang harus ada

Page 48: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

31

pada kamus. Gambaran umum mengenai angket kebutuhan siswa kelas VII SMP

terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa tersedia dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kebutuhan Siswa

terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa

No. Aspek Sub Aspek Nomor Soal

1. Minat siswa terhadap bahasa Jawa.

Minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Jawa.

Perlu/tidaknya pembelajaran bahasa Jawa

1

2

2. Kondisi pembelajaran bahasa Jawa di kelas dan kebutuhan terhadap kamus Sunda-Jawa.

Merasa kesulitan atau tidak dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa

Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa

Bentuk media yang digunakan oleh guru

Tanggapan siswa mengenai kamus Sunda-Jawa di lapangan

Perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa

3

4

5

6

7

3. Kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan.

Bentuk Judul kamus Jenis kertas cover kamus Gambar cover kamus Warna cover kamus Ketebalan kamus Ukuran kertas Ukuran huruf Desain/model kamus

Isi Perlu/tidaknya petunjuk

penggunaan kamus Perlu/tidaknya

penambahan ragam krama dan krama inggil

Materi kosakata yang harus ada pada kamus

8 9 10 11 12 13 14 15

16

17

18

Page 49: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

32

3.3.1.2 Angket Kebutuhan Guru terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa

Dalam angket kebutuhan guru ini, hal-hal yang akan dikupas yaitu

meliputi (1) perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa, (2) kamus Sunda-Jawa yang

dibutuhkan, dan (3) harapan terhadap kamus Sunda-Jawa.

Hal pertama yang dikupas adalah perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa untuk

siswa kelas VII SMP. Pada aspek ini terdapat lima indikator yaitu (a) kesulitan-

kesulitan yang dialami guru saat pembelajaran, (b)media apa saja yang digunakan

guru dalam pembelajaran bahasa Jawa, (c) tanggapan guru terhadap kamus Sunda-

Jawa yang telah ada, (d) tanggapan guru terhadap ketersediaan kamus Sunda-Jawa

di lapangan, dan (e) perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran

bahasa Jawa ditinjau dari kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.

Pada aspek kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan guru meliputi bagian

bentuk kamus dan bagian isi kamus. Bagian bentuk meliputi delapan indikator,

yaitu (a) judul kamus, (b) jenis kertas cover kamus, (c) gambar cover kamus, (d)

warna cover kamus, (e) ketebalan kamus, (f) ukuran kertas, (g) ukuran huruf, dan

(h) desain/model kamus. Sementara pada bagian isi kamus, meliputi (a)

perlu/tidaknya petunjuk pemnggunaan kamus, (b) penambahan ragam krama dan

krama inggil pada kosakata bahasa Jawa, dan (c) materi kosakata yang harus ada

pada kamus.

Pada aspek harapan terhadap kamus Sunda-Jawa meliputi saran dan

masukan mengenai isi dan keinginan guru terhadap kamus Sunda-Jawa. Berikut

ini tabel gambaran kebutuhan guru terhadap kamus Sunda-Jawa.

Page 50: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

33

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Kebutuhan Guru

terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa

No. Aspek Sub Aspek Nomor Soal

1. Perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa

Kesulitan-kesulitan yang dialami guru saat pembelajaran

Media apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa

Tanggapan guru terhadap kamus Sunda-Jawa yang telah ada

Tanggapan guru terhadap ketersediaan kamus Sunda-Jawa di lapangan

Perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran bahasa Jawa

1

2

3

4

5 2. Kamus Sunda-Jawa yang

dibutuhkan Bentuk Judul kamus Jenis kertas cover kamus Gambar cover kamus Warna cover kamus Ketebalan kamus Ukuran kamus Ukuran huruf Desain/model kamus

Isi Perlu/tidaknya petunjuk

penggunaan kamus Perlu/tidaknya

penambahan ragam krama dan krama inggil

Materi kosakata yang harus ada pada kamus

6 7 8 9 10 11 12 13

14

15

16 3. Harapan terhadap kamus

Sunda-Jawa Saran dan masukan 17

Page 51: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

34

3.3.2 Angket Penilaian Prototipe Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII

SMP

Dalam angket penilaian, hal-hal yang dikupas adalah segala sesuatu yang

terdapat di dalam prototipe kamus Sunda-Jawa. Angket penilaian ini diberikan

kepada guru dan dosen ahli untuk mendapatkan hasil penilaian dari prototipe

kamus Sunda-Jawa. Gambaran mengenai angket penilaian dapat dilihat pada tabel

kisi-kisi angket penilaian berikut.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Penilaian

Prototipe Kamus Sunda-Jawa

No. Dimensi Sub Dimensi Nomor Soal 1. Sampul Kamus Komposisi warna

Penataan gambar Penataan tulisan

1 2 3

2. Bentuk Judul kamus Kesesuaian ukuran Tebal kamus Pemilihan kertas kamus Pemilihan kertas cover Desain/model kamus

1 2 3 4 5 6

3. Isi Penempatan petunjuk penggunaan kamus

Daftar isi Bahasa Pemilihan materi

kosakata Penulisan ragam krama

dan krama inggil Penulisan kosakata

bahasa Sunda Pemilihan jenis dan

ukuran huruf Penataan tulisan Penempatan nomor

1

2 3 4

5

6

7

8 9

Page 52: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

35

halaman kamus 4. Saran perbaikan - -

Petunjuk pengisian angket penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa adalah

sebagai berikut.

1) Bapak/Ibu diharapkan memberi koreksi dan masukan pada setiap komponen

dengan cara menuliskanpada angket yang telah disediakan.

2) Penilaian yang diberikan pada setiap komponen dengan cara membubuhkan

tanda cek (√) pada rentang angka-angka penilaian yang dianggap tepat.

Makna angka-angka tersebut adalah:

Angka 4 = sangat baik

Angka 3 = baik

Angka 2 = cukup

Angka 1 = kurang

Contoh:

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

3) Selain mengisi angka tersebut, mohon Bapak/Ibu memberikan saran dan

masukan.

Page 53: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

36

4) Di samping penilaian pada format A, Bapak/Ibu diharapkan memberikan

komentar dan saran perbaikan secara umum terhadap prototipe. Saran

perbaikan secara umum dituliskan pada angket format B.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket

kebutuhan yang digunakan untuk menjaring memperoleh informasi yang relevan

mengenai analisis kebutuhan pembuatan kamus Sunda-Jawa. Untuk memperoleh

informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin digunakan angket uji

penilaian dan saran perbaikan yang ditujukan pada guru dan ahli.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu

(1) teknik analisis data kebutuhan prototipe, dan (2) teknik analisis data uji

validasi ahli.

3.5.1 Teknik Analisis Data Kebutuhan Prototipe

Teknik yang digunakan dalam menganalisis peta kebutuhan prototipe

kamus Sunda-Jawa untuk siswa kelas VII SMP adalah menggunakan teknik

deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis data angket kebutuhan, memfokuskan data

angket kebutuhan, dan mentrasnformasikan data mentah menjadi bentuk desain

kamus.

Page 54: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

37

3.5.2 Teknik Analisis Data Uji Validasi Ahli

Untuk menganalisis data uji validasi ahli, teknik analisi data yang

digunakan adalah deskriptif presentase. Data yang diperoleh dirubah dalam

bentuk presentase menggunakan rumus sebagai berikut.

= %

Keterangan:

NP : Nilai Prosentase

NK : Nilai Kumulatif

NM : Nilai Maksimal

Setelah diketahui presentasenya maka dapat diketahui bahwa prototipe

materi ajar sudah baik atau belum berdasarkan kriteria berikut.

86% - 100% = sangat baik

81% - 85 % = baik

71% - 80% = cukup

61% - 70% = kurang

≤ 60% = sangat kurang

Data uji ahli ini digunakan sebagai penilaian terhadap desain produk dan

sebagai acuan perlu atau tidaknya perbaikan desain. Selain menggunakan teknik

presentase, analisis data juga dilakukan secara deskriptif yaitu memaparkan saran

yang telah diberikan oleh para ahli. Hasil pemaparan inilah yang menjadi kunci

utama perbaikan desain produk.

Page 55: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

38

3.6 Perencanaan Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII SMP

Pada perencanaan ini akan dikembangkan dalam dua bagian, yaitu (1)

konsep kamus, dan (2) rancangan kamus.

3.6.1 Konsep Kamus

Konsep merupakan materi yang akan disajikan dalam kamus. Kamus

Sunda-Jawa ini dibuat bagi siswa kelas VII SMP. Kamus ini hanya berisi

kosakata-kosakata bahasa Sunda yang dialihbahasakan menjadi bahasa Jawa

dalam ragam ngoko, krama, dan krama inggil. Kamus ini juga disertai cara

membaca kosakata bahasa Jawa dengan benar yang dimaksudkan agar siswa kelas

VII SMP yang berada di daerah perbatasan Jawa Tengat-Jawa Barat tidak

mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami kosakata bahasa Jawa.

3.6.2 Rancangan Kamus

Seperti halnya kamus-kamus pada umumnya, kamus ini dirancang sebaik-

baiknya agar layak digunakan. Garis besar rancangan kamus Sunda-Jawa yang

dibuat adalah sebagai berikut.

(a) Sampul

Pada sampul buku berisi judul kamus dan penulis kamus.

(b) Bentuk kamus

Ukuran kamus dibuat dalam bentuk kecil atau sering disebut dengan

kamus kecik yang dimaksudkan agar nyaman dibaca dan dibawa.

Page 56: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

39

Perkiraan ukuran kamus adalah 10 cm x 15 cm dan tebal kamus tidak lebih

dari 50 halaman.

(c) Desain isi

Garis besar isi yang ditampilkan dalam kamus antara lain sebagai berikut.

(1) Halaman judul

(2) Kata pengantar

(3) Daftar isi

(4) Petunjuk penggunaan kamus

(5) Kamus Sunda-Jawa

(6) Daftar Pustaka

(7) Profil Penulis

Page 57: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dipaparkan pada bab ini meliputi beberapa hal, yakni

1) hasil analisis kebutuhan siswa terhadap kamus Sunda-Jawa; 2) hasil analisis

kebutuhan guru terhadap kamus Sunda-Jawa; 3) pengembangan prototipe; 4) hasil

analisis uji ahli; dan 5) hasil perbaikan prototipe,

4.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa terhadap Prototipe Kamus Sunda-

Jawa

Pengumpulan data mengenai kebutuhan siswa akan kamus Sunda-Jawa

diperoleh dari angket untuk mengetahui kebutuhan yang diharapkan siswa.

Analisis kebutuhan siswa akan kamus Sunda-Jawa dijabarkan dalam beberapa

subbab, yaitu: (1) minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Jawa, (2) kondisi

pembelajaran bahasa Jawa di kelas dan kebutuhan terhadap kamus Sunda-Jawa,

dan (3) kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan.

Page 58: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

41

4.1.1.1 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Bahasa Jawa

Pada aspek ini indikator yang ingin diketahui adalah bagaimana minat

siswa terhadap pembelajaran bahasa Jawa. Berdasarkan angket kebutuhan yang

telah diisi oleh siswa disebutkan bahwa siswa sangat senang mengikuti

pembelajaran bahasa Jawa. Siswa mengaku bahwa bahasa Jawa merupakan salah

satu warisan budaya Jawa Tengah yang harus dilestarikan. Terlepas dari bahasa

ibu siswa yang hampir seluruhnya bahasa Sunda, menurut siswa bahasa Jawa

merupakan bahasa yang unik dan menarik untuk dipelajari.

Adanya pro dan kontra mengenai wajib/tidaknya muatan lokal bahasa

Jawa di daerah Banjarharjo tidak membuat siswa menjadi tidak menyukai

pembelajaran bahasa Jawa. Bahkan seluruh siswa mengaku bahwa muatan lokal

bahasa Jawa memang diperlukan di sekolah agar mereka mampu berkomunikasi

dengan masyarakat Brebes lainnya yang sebagian besar menggunakan bahasa

Jawa.

4.1.1.2 Kondisi Pembelajaran Bahasa Jawa di Kelas dan Kebutuhan terhadap

Kamus Sunda-Jawa

Berdasarkan analisis pada angkat kebutuhan siswa terhadap kamus Sunda-

Jawa, disebutkan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan ketika mengikuti

pembelajaran bahasa Jawa di dalam kelas. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang

mereka pergunakan sehari-hari adalah bahasa Sunda. Kesulitan yang dialami

Page 59: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

42

siswa adalah kesulitan belajar aspek berbicara, aspek membaca, aspek menulis,

dan aspek menyimak. Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek berbicara

meliputi kesulitan bercerita tentang pengalaman pribadi dan berdialog

menggunakan unggah-ungguh bahasa yang benar, kesulitan menyampaikan ide ke

dalam bahasa lisan, dan kesulitan membedakan antara kosa kata bahasa Jawa

ngoko dan bahasa Jawa krama.Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek

membaca meliputi kesulitan memahami isi bacaan berbahasa Jawa, kesulitan

menentukan ide pokok bacaan berbahasa Jawa, kesulitan melafalkan kata atau

kalimat berbahasa Jawa, kesulitan berekspresi sesuai dengan isi geguritan,

kesulitan membaca geguritan dengan intonasi yang tepat, kesulitan memahami isi

dan mengetahui pesan moral yang ada dalam tembang, kesulitan melafalkan kata

atau kalimat berhuruf Jawa dan membedakan huruf Jawa. Kesulitan belajar yang

dialami siswa pada aspek menulis meliputi kesulitan menerjemahkan tulisan

berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa, kesulitan membedakan antara bahasa

Jawa ngoko dan krama, dan kesulitan menulis huruf Jawa dengan menerapkan

pasangan dan kesulitan membedakan sandhangan taling dan pepet. Kesulitan

belajar yang dialami siswa pada aspek mendengarkan meliputi kesulitan pada KD

mendengarkan percakapan dan KD mendengarkan berita, yaitu siswa kesulitan

memahami isi percakapan dan isi berita tersebut.

Menurut pengalaman siswa ketika mengikuti pembelajaran bahasa Jawa di

kelas, guru lebih banyak menggunakan buku Lembar Kerja Siswa dan buku paket

bahasa Jawa ketika mengajar. Selain itu, bahan ajar yang berasal dari internet juga

sering digunakan guru untuk melengkapi materi. Untuk media kamus, siswa

Page 60: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

43

mengaku jarang menggunakan media tersebut karena ketersediaannya yang

kurang. Padahal sebagian besar siswa sangat membutuhkan kamus bahasa Jawa

untuk mempermudah dalam memahami pembelajaran bahasa Jawa.

4.1.1.3 Kamus Sunda-Jawa yang Dibutuhkan

Pada bagian ini akan dideskripsikan kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan

siswa. Berdasarkan analisis pada angket kebutuhan siswa terhadap kamus Sunda-

Jawa, disebutkan bahwa siswa membutuhkan kamus Sunda-Jawa yang dapat

membantu mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa. Jenis kamus yang dibutuhkan

siswa adalah kamus saku yang ukurannya tidak terlalu besar dengan ukuran A6

atau sekitar 10,5 cm x 14,8 cm. Pada sampul kamus ditulis judul “Kamus Sunda-

Jawa” dan diberi gambar yang menarik dengan warna kasual yang tidak

mencolok. Agar memudahkan dalam membaca, siswa menginginkan isi kamus

ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 10.

Untuk bagian isi kamus, siswa menginginkan kosakata yang berhubungan

dengan lingkungan sekitar dan pada kosakata bahasa Jawa dilengkapi dengan

ragam ngoko, krama, dan krama inggil. Halaman yang berisi tentang petunjuk

penggunaan kamus juga diperlukan dalam kamus supaya mempermudah siswa

menggunakannya.

Page 61: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

44

4.1.2 Hasil Analisis Kebutuhan Guru terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa

Dalam angket kebutuhan guru ini, hal-hal yang akan dikupas yaitu

meliputi (1) perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa, (2) kamus Sunda-Jawa yang

dibutuhkan, dan (3) harapan terhadap kamus Sunda-Jawa.

4.1.2.1 Perlu/tidaknya Kamus Sunda-Jawa

Berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan guru yang telah diisi oleh

guru bahasa Jawa SMP N 2 Banjarharjo, guru merasa kesulitan ketika mengajar

bahasa Jawa di kelas. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya bahan ajar yang

digunakan guru. Bahan ajar yang digunakan hanya berkisar pada buku paket dan

buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Selain itu, faktor siswa yang berbahasa Sunda

ketika berkomunikasi juga cukup menyulitkan guru ketika mengyampaikan

pembelajaran.

Guru menjelaskan bahwa ketersediaan kamus Sunda-Jawa di lapangan

masih kurang memadai. Padahal kamus Sunda-Jawa termasuk bahan ajar yang

diperlukan guru dalam mengajar agar siswa dengan mudah memahami

pembelajaran. Untuk itu guru membutuhkan adanya kamus Sunda-Jawa yang

sederhana namun mudah dipahami.

Page 62: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

45

4.1.2.2 Kamus Sunda-Jawa yang Dibutuhkan

Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang kamus Sunda-Jawa yang

dibutuhkan guru. Berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan guru, kamus

Sunda-Jawa yang dibutuhkan guru sama dengan kamus yang dibutuhkan oleh

siswa. Kamus Sunda-Jawa diharapkan berukuran kecil agar mudah dibawa

kemana saja. Pada kemasan sampul, guru menginginkan judul kamus yang tidak

berlebihan dengan disertai gambar dan warna yang tidak mencolok dan norak.

Pada bagian isi, kamus harus memuat kosakata-kosakata yang

berhubungan dengan lingkungan sekitar dan sering digunakan dalam komunikasi

sehari-hari. Penambahan ragam ngoko, krama, dan krama inggil pada kosakata

bahasa Jawa juga diharapkan guru agar mempermudah memahami kosakata

bahasa Jawa.

4.1.2.3 Harapan Guru Terhadap Kamus Sunda-Jawa

Guru-guru SMP N 2 Banjarharjo sangat menyambut baik dengan adanya

Kamus Sunda-Jawa. Harapan guru terhadap kamus Sunda-Jawa adalah agar

kamus tersebut mampu membantu siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa. Selain

itu, kamus tersebut juga dapat menjadi pendukung media pembelajaran bahasa

Jawa bagi guru.

Page 63: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

46

4.1.3 Pengembangan Prototipe Kamus Sunda-Jawa

Setelah mengetahui kebutuhan kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran

bahasa Jawa di SMP N 2 Banjarharjo, tahap selanjutnya adalah merancang

prototipe kamus Sunda-Jawa. Langkah awal yang dilakukan dalam menyusun

kamus Sunda-Jawa yaitu menentukan tujuan kamus dan bagaimana

perancangannya. Berdasarkan hasil angket kebutuhan siswa dan guru yang telah

dijelaskan sebelumnya diketahui bahwa tujuan kamus Sunda-Jawa yaitu untuk

mempermudah siswa belajar bahasa Jawa. Siswa di daerah perbatasan Jawa

Tengah-Jawa Barat mengalami kesulitan belajar bahasa Jawa karena bahasa yang

mereka pergunakan dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa

Sunda, sementara di sekolah mereka mendapatkan muatan lokal bahasa Jawa.

Langkah yang dilakukan selanjutnya yaitu membuat perancangan kamus

Sunda-Jawa. Rancangan pengembangan kamus Sunda-Jawa untuk mengatasi

kesulitan belajar siswa terdiri dari:

1. Konsep

Konsep merupakan materi yang akan disajikan dalam kamus Sunda-Jawa.

Materi ini meliputi kosakata-kosakata yang berhubungan dengan lingkungan

sekitar dan sering digunakan sehari-hari. Materi tersebut diambil berdasarkan

kurikulum pelajaran bahasa Jawa yang hampir seluruhnya berhubungan dengan

lingkungan sekitar.

Page 64: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

47

Kosakata-kosakata yang dipakai dalam kamus Sunda-Jawa didapat dari

beberapa kamus bahasa Jawa yang menjadi acuan peneliti. Selain itu, kosakata

juga didapat dari komunikasi sehari-hari masyarakat daerah perbatasan Jawa

Tengah-Jawa Barat yang kemudian dialih bahasakan ke dalam bahasa Jawa ragam

ngoko, krama, dan krama inggil.

2. Rancangan Kamus Sunda-Jawa

Seperti halnya kamus-kamus pada umumnya, kamus ini dirancang sebaik-

baiknya agar layak digunakan. Garis besar rancangan kamus Sunda-Jawa yang

dibuat adalah sebagai berikut.

a. Jenis Kamus

Dalam penelitian ini menggunakan jenis kamus saku agar mudah dibawa

kemana saja oleh siswa tanpa merasa berat. Ukuran kamus yaitu 10,5 cm x

14,8 cm atau sama dengan ukuran A6 pada kertas. Jumlah halaman dalam

kamus tersebut yaitu sekitar 40-50 halaman. Jumlah kosakata dalam

kamus yaitu kurang lebih sekitar 500 kata. Ini dengan tujuan agar jumlah

halaman sesuai tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.

b. Sampul

Pada sampul kamus berisi judul kamus, gambar dan penulis kamus.

Sampul kamus dirancang berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan

guru terhadap kamus Sunda-Jawa. Dalam sampul depan terdapat beberapa

bagian. Dari yang paling atas yaitu judul kamus. Judul kamus tersebut

adalah “Kamus Sunda-Jawa Disertai Ngoko-Krama Untuk Kelas VII

Page 65: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

48

SMP”. Pada bagian tengah adalah gambar ilustrasi orang sedang membaca

buku. Bagian yang terakhir adalah nama lengkap penulis.

Pada sampul belakang, warna dasar dibuat sama seperti warna dasar pada

sampul depan. Kemudian pada bagian tengah ditulis diberi pepatah

seorang penyair Islam, Al-Ghazali. Untuk bagian terakhir diberikan

sentuhan garis warna biru muda dengan gambar ilustrasi orang membaca

buku sama seperti pada gambar sampul depan.

Gambar 4.1 Gambar sampul kamus Sunda-Jawa tampak depan dan

belakang

c. Desain Isi

Setelah merumuskan konsep dan sampul kamus, langkah selanjutnya

adalah membuat desain isi kamus. Desain isi yang ditampilkan dalam

kamus antara lain:

1) Halaman judul,

2) Kata pengantar,

3) Daftar isi,

Page 66: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

49

4) Petunjuk penggunaan kamus,

5) Kamus Sunda-Jawa,

6) Daftar Pustaka, dan

7) Profil penulis

Langkah kedua dalam penyusunan kamus adalah korpus data. Korpus data

yang dimaksud dalam penyusunan kamus Sunda-Jawa ini yaitu mengumpulkan

kosakata-kosakata bahasa Sunda yang akan dimasukkan dalam kamus dari

berbagai sumber. Pada proses ini kosakata didapat dari kamus Sunda-Indonesia

dari beberapa pengarang, dan juga dari pengamatan terhadap komunikasi sehari-

hari masyarakat asli daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat.

Ketiga, langkah yang dilakukan adalah menyusun daftar kosakata. Setelah

mendapatkan banyak kosakata, selanjutnya kosakata-kosakata bahasa Sunda

tersebut disusun pada kolom-kolom dan diurutkan sesuai abjad. Setelah kosakata-

kosakata tersebut disusun dan diurutkan sesuai abjad, maka selanjutnya data harus

dianalisis. Pada tahap analisis data ini dipilih kosakata mana saja yang diperlukan

dalam menyusun kamus dan kosakata mana saja yang tidak diperlukan atau masih

kurang sesuai. Langkah terakhir pada penyusunan kamus ini yaitu masalah

pemaknaan. Pada masalah pemaknaan ini peneliti mengalihbahasakan kosakata-

kosakata bahasa Sunda ke dalam bahasa Jawa pada ragam ngoko, krama, dan

krama inggil.

Page 67: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

50

4.1.4 Hasil Analisis Uji Ahli terhadap Kamus Sunda-Jawa

Setelah menyusun kamus Sunda-Jawa, langkah selanjutnya adalah

melakukan penilaian terhadap kamus Sunda-Jawa tersebut. Prototipe yang

dikembangkan berdasarkan teori dan analisis kebutuhan siswa dan guru kemudian

dikonsultasikan kepada para ahli yang bersangkutan dengan media dan materi

bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Hasil konsultasi merupakan suatu patokan untuk

mengetahui kelayakan prototipe kamus Sunda-Jawa. Penilaian ahli menjadi

landasan utama dalam tahap selanjutnya, yakni perbaikan prototipe kamus Sunda-

Jawa. Berikut deskripsi hasil penilaian uji ahli mengenai prototipe kamus Sunda-

Jawa.

4.1.4.1 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Jawa

Uji ahli materi bahasa Jawa merupakan penilaian ahli materi bahasa Jawa

terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa yang dikembangkan. Penilaian ini

bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu produk untuk dijadikan media dalam

pembelajaran. Ahli materi dalam penelitian ini adalah Ermi Dyah Kurnia, S.S.,

M.Hum. Beliau merupakan dosen ahli dalam bidang linguistik jurusan Bahasa dan

Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang. Selain menilai dalam hal materi, beliau

juga menilai dalam hal media. Berdasarkan penilaian dari ahli materi, didapatkan

hasil penelitian sebagai berikut.

Page 68: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

51

Tabel 4.1 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Jawa

No. Aspek Indikator Skor 1. Sampul Kamus Komposisi warna

Penataan gambar Penataan tulisan

4 3 3

2. Bentuk Judul kamus Kesesuaian ukuran Tebal kamus Pemilihan kertas kamus Pemilihan kertas cover Desain/model kamus

3 3 2 3 4 4

3. Isi Penempatan petunjuk penggunaan kamus

Daftar isi Bahasa Pemilihan materi

kosakata Penulisan ragam krama

dan krama inggil Pemilihan jenis dan

ukuran huruf Penataan tulisan Penempatan nomor

halaman kamus

4

3 3 3

4

4

2 4

Dari penilaian ahli materi ada beberapa saran untuk perbaikan. Pertama

adalah pada abjad e sebaiknya diperjelas dalam penggunaan e, è, dan é. Selain itu,

akan lebih baik jika kosakata dalam kamus diperbanyak agar siswa maupun

pembaca umum mendapatkan perbendaharaan kata yang lebih banyak. Kedua

yakni mengenai tata tulis di dalam kamus masih ada yang kurang sesuai.

Contohnya seperti satu kata terakhir pada abjad yang masuk ke dalam halaman

berikutnya. Saran yang terakhir yakni mengenai sampul kamus. Agar sesuai

dengan ukurannya yang kecil, dosen menyarankan judul kamus sebaiknya

Page 69: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

52

diperbaiki menjadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-

Krama Inggil”. Pada sampul belakang dosen menyarankan agar dibuat polos tanpa

tulisan. Untuk warna dan gambar pada sampul depan maupun belakang sudah

serasi, namun gambar pada bagian depan agar diperkecil agar tidak terlalu

memenuhi sampul.

Berdasarkan penilaian diperoleh total skor terbesar 56 dari skor maksimal

68. Berikut presentase penilaian ahli materi bahasa Jawa.

= 5668 %100 ݔ

= 82,35%

Berdasarkan hasil perhitungan presentase di atas yakni 82,35% , maka

dapat dikatakan bahwa media tersebut termasuk pada kriteria baik dan perlu

perbaikan sesuai saran perbaikan yang telah disampaikan oleh ahli materi.

4.1.4.2 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Sunda

Ahli materi bahasa Sunda memberi penilaian tentang materi kosakata

bahasa Sunda yang ada di dalam kamus. Ahli materi bahasa Sunda dalam

penilaian ini adalah Wiwik Ernawati. Beliau merupakan masyarakat asli daerah

perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Beliau bekerja sebagai perangkat desa di

Banjarharjo dengan jabatan kaur keuangan. Berdasarkan penilaian dari ahli

materi, didapatkan hasil penelitian sebagai berikut.

Page 70: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

53

Tabel 4.2 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Sunda

No. Aspek Indikator Skor 1. Isi Penempatan petunjuk

penggunaan kamus Daftar isi Bahasa Pemilihan materi kosakata Penulisan kosakata bahasa

Sunda Pemilihan jenis dan ukuran

huruf Penataan tulisan Penempatan nomor

halaman kamus

4 3 3 3 4 3 3 3

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi bahasa Sunda, saran yang

diberikan adalah pada kosakata bahasa Sunda maupun Jawa yang terdapat huruf e

agar lebih diperjelas dengan penulisan e, é, dan eu pada bahasa Sunda serta e, é,

dan è pada bahasa Jawa. Ahli materi juga menambahkan bahwa secara

keseluruhan isi kamus sudah baik, hanya jika akan diperbanyak untuk pasar agar

ditambah lagi kosakatanya.

Total skor penilaian ahli materi adalah 26 dari skor maksimal 32. Berikut

presentase penilaian ahli materi.

= 2632 %100 ݔ

= 81,25%

Berdasarkan hasil perhitungan presentase di atas yakni 81,25%, maka

dapat dikatakan bahwa materi tersebut termasuk pada kategori cukup dan perlu

perbaikan sesuai saran perbaikan yang telah disampaikan oleh ahli materi.

Page 71: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

54

4.1.5 Hasil Perbaikan Prototipe Kamus Sunda-Jawa

Langkah selanjutnya setelah melakukan uji ahli adalah perbaikan

prototipe. Perbaikan dilakukan sesuai dengan saran dalam angket penilaian

prototipe media. Namun, tidak semua saran masukan yang didapat dijadikan

sebagai dasar perbaikan karena peneliti mempunyai konsep, desain serta

pertimbangan sendiri. Berikut tabel perbaikan yang perlu dilakukan dalam

penelitian ini.

Tabel 4.3 Perbaikan Prototipe

No. Aspek Kekurangan Perbaikan 1. Sampul Kamus Penulisan judul kamus

kurang sesuai. Memperbaiki judul kamus menjadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”

Pada sampul belakang kamus kurang sesuai jika terdapat tulisan.

Menghilangkan tulisan pada sampul belakang kamus.

Gambar pada sampul depan kamus terlalu memenuhi sampul

Memperkecil ukuran gambar.

2. Isi Kamus Penulisan huruf e pada kosakata bahasa Jawa maupun bahasa Sunda masih kurang jelas, sehingga sulit membedakan pengucapan yang benar.

Membedakan penulisan huruf e, é, dan eu pada kosakata bahasa Sunda, serta e, é, dan è pada kosakata bahasa Jawa.

Masih ada beberapa tata tulis yang kurang tepat.

Memperbaiki tata tulis.

Page 72: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

55

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui secara garis besar bagian-bagian

prototipe yang perlu diperbaiki dan perbaikannya sebagai berikut.

4.1.5.1 Sampul Kamus

Pada judul kamus yang semula “Kamus Sunda-Jawa Disertai Ngoko-

Krama Untuk Kelas VII SMP” diubah menjadi Kamus Saku Sunda-Jawa

Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”. Perbaikan selanjutnya yaitu

mengubah ukuran gambar menjadi lebih kecil dan menghilangkan tulisan yang

terdapat pada sampul belakang. Berikut gambar perbedaan sampul desain awal

dengan sampul setelah direvisi.

Desain awal sampul kamus

Page 73: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

56

Gambar 4.2 Sampul kamus sebelum dan setelah revisi

4.1.5.2 Isi Kamus

Perbaikan pada isi kamus yang dilakukan adalah dengan membedakan

penulisan e, eu, dan é pada kosakata bahasa Sunda serta é, è, dan e pada kosakata

bahasa Jawa. Berikut ini daftar kosakata yang mengalami perubahan.

Tabel 4.4 Daftar Kosakata yang Mengalami Perubahan

No. Sebelum Sesudah 1. abeh abéh 2. dereng dèrèng 3. gedhe gedhé 4. ajen ajén 5. eyang éyang 6. lare laré 7. kowe kowé 8. sampeyan sampéyan 9. seprene sepréné 10. awewe awéwé 11. estri èstri 12. rewang réwang 13. rencang réncang 14. bade badé

Page 74: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

57

15. badhe badhé 16. biyen biyèn 17. beas béas 18. bedaa béda 19. benten bènten 20. beja béja 21. estu èstu 22. lambe lambé 23. duwe duwé 24. sore soré 25. rema réma 26. mendel mèndel 27. kendel kèndel 28. sesupe sesupé 29. gramen gramèn 30. gawe gawé 31. desa désa 32. maneh manèh 33. duren durén 34. duren durèn 35. eling éling 36. enget énget 37. emut émut 38. embe embé 39. menda ménda 40. enggen enggèn 41. mangke mangké 42. engke engké 43. leren lèrèn 44. kendel kèndel 45. gede gedé 46. gedhe gedhé 47. gelo gélo 48. edan édan 49. ewah éwah 50. goreng goréng 51. hate haté 52. hegar hégar 53. hejo héjo 54. hese hésé 55. kesupen kesupèn 56. supe supè 57. sade sadé

Page 75: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

58

58. joged jogèd 59. wedang wédang 60. esuk ésuk 61. enjing énjing 62. kae kaé 63. tlaten tlatèn 64. kacek kacék 65. kacek kacèk 66. kadenge kadéngé 67. rene réné 68. kaler kalér 69. ler lèr 70. benjing bénjing 71. kan enjing kan énjing 72. sesuk sésuk 73. benjing enjing bénjing énjing 74. emah-emah émah-émah 75. riwe riwé 76. kenging kénging 77. koneng konéng 78. jene jené 79. kilen kilèn 80. kepriye kepriyé 81. brengos bréngos 82. nate naté 83. letah létah 84. akeh akèh 85. seda séda 86. matapoe matapoé 87. srengenge srengéngé 88. menta ménta 89. mere méré 90. aweh awéh 91. melu mèlu 92. ndherek ndhèrèk 93. nyare nyaré 94. maesa maésa 95. lengser lèngsèr 96. naek naék 97. wewah wèwah 98. taken takèn 99. neang néang

100. golek golék

Page 76: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

59

101. neangan néangan 102. nggoleki nggoléki 103. ngombe ngombé 104. enem enèm 105. ombeh ombéh 106. cewok céwok 107. ebah ébah 108. semah sémah 109. pake paké 110. angge anggé 111. benter bentèr 112. pare paré 113. enak énak 114. eca éca 115. kabeh kabèh 116. sedherek sedhèrèk 117. semene seméné 118. sedhela sedhéla 119. salawe salawé 120. selawe selawé 121. sanes sanés 122. dede dédé 123. sare saré 124. sande sandé 125. seep séép 126. entek entèk 127. semah sémah 128. sesa sésa 129. dhewe dhéwé 130. suwe suwé 131. teoh téoh 132. tereh téréh 133. age agé 134. aken akén 135. lepen lépén 136. bae baé 137. wae waé

Selain itu, perbaikan mengenai tata tulis juga dilakukan agar memperindah

tampilan isi pada kamus. Perbaikkan yang dilakukan yaitu pada abjad selanjutnya

Page 77: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

60

tidak ditulis persis dibawah abjad sebelumnya, melainkan dituliskan pada lembar

berikutnya. Berikut beberapa gambar tata tulis yang diubah.

Sebelum Sesudah

Sebelum Sesudah

Gambar 4.4 Beberapa tata tulis yang diperbaiki

Page 78: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

61

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian pengembangan kamus Sunda-Jawa ini menggunakan pendekatan

penelitian pengembangan (Research & Development). Pengembangan kamus Sunda-Jawa

dilakukan melalui lima tahap, yaitu (1) identifikasi masalah, (2) analisis kebutuhan, (3)

pembuatan prototipe, (4) uji ahli, dan (5) revisi produk.

Hasil pengumpulan informasi menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan

belajar pada mata pelajaran Bahasa Jawa. Selain siswa, guru juga mengalami kesulitan

mengajar dalam hal kurangnya bahan ajar yang harus digunakan. Siswa dan guru

membutuhkan media yang dapat membantu mengatasi kesulitan belajar. Dari paparan

hasil angket kebutuhan siswa dan guru terhadap kamus Sunda-Jawa dapat disimpulkan

karakteristik kamus yang dibutuhkan. Secara garis besar karakteristik kamus yang

dibutuhkan adalah kamus Sunda-Jawa yang berisi kosakata yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dan sering digunakan sehari-hari yang dilengkapi dengan ragam

ngoko, krama, dan krama inggil pada kosakata bahsa Jawa.

Dari hasil penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa dari ahli media dan ahli materi

menunjukkan bahwa prototipe sudah termasuk dalam kriteria baik dengan nilai 82,35%

untuk penilaian ahli materi dan media bahasa Jawa serta 81, 25% untuk penilaian dari ahli

materi bahasa Sunda, namun masih perlu perbaikan sesuai saran. Kemudian prototipe

Page 79: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

62

direvisi sesuai saran dari ahli materi dan ahli media yaitu dengan mengubah judul kamus

menjadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”,

memperkecil ukuran gambar pada sampul depan dan menghilangkan tulisan pada sampul

belakang, serta memperbaiki tata tulis yang masih terdapat kesalahan pada isi kamus.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai

berikut.

1) Kepada para guru hendaknya melakukan inovasi dalam pembelajaran.

Inovasi dapat dilakukan dari beberapa aspek seperti media pembelajaran,

metode pembelajaran atau materi pembelajaran.

2) Penelitian pengembangan ini belum sempurna. Penelitian-penelitian

pengembangan lainnya perlu dilakukan sebagai penyempurna penelitian

ini dan menjadi produk baru dalam penelitian pengembangan tentang

kamus dalam pembelajaran bahasa Jawa.

Page 80: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1994. Tata Bahasa Acuan Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Sunda.

Gunardi, Gugun, dkk. 1996. Undak-Usuk dan Dampaknya dalam Perilaku Berbahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Sunda.

Hardyanto dan Sudi Utami. 2001. Kamus Kecik Bahasa Jawa Ngoko-Krama. Semarang: Lembaga Pengembangan Sastra dan Budaya.

Haryati, Pipih. 2010. Kamus Bahasa Sunda. Jakarta: Bintang Indonesia.

Kurnia, Nurfitria. 2012. Pengembangan Kamus Elektronik Kimia Materi Asam Basa sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri http://eprints.uny.ac.id/8151/ 12:33:24.

Mujiyanto, Yan. 2011. Petunjuk Penulisan Skripsi. Semarang: Unnes Press.

Rizki, Dewi Mekar. 2011. Pengembangan Kamus Bergambar Bahasa Arab Untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-arab/article/view/16123: 12:31:00.

Tamsyah, Budi Rahayu. 2003. Kamus Lengkep Sunda-Indonesia Indonesia-Sunda Sunda-Sunda. Bandung: Pustaka Setia.

Sasangka, Sry Satriya T. W. 2004. Unggah-Ungguh Bahasa Jawa. Jakarta: Yayasan Paramalingua.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suciana, Tresno Dwi Candra. 2011. Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa di Daerah Perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas negeri Semarang.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 81: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

64

Sukarna, Ginanjar. 2012. Kamus Sunda-Indonesia. Bogor: Garda Media.

Widada, dkk. 2001. Kamus Basa Jawa Bausastra. Yogyakarta. Kanisius.

Page 82: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

65

LAMPIRAN

Page 83: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

66

ANGKET KEBUTUHAN SISWA

TERHADAP PELENGKAP BAHAN AJAR

KAMUS SUNDA-JAWA

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Siswa diharapkan memberi jawaban pada setiap soal di bawah ini dengan

memberikan tanda cek (√) dalam kurung yang telah disediakan di depan

jawaban.

Contoh:

(√) ya

( ) tidak

2. Jawaban boleh lebih dari satu.

(√) buku

( ) surat kabar

( ) majalah

(√) kamus

3. Jika ada pertanyaan yang jawabannya belum disediakan, siswa dimohon

menuliskan jawaban pada tempat jawaban yang telah disediakan.

Subjek Penelitian :

Nama :

Kelas :

LAMPIRAN 1

Page 84: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

67

Contoh:

(√) lainnya, yaitu : ..... (berisi jawaban)

4. Siswa dimohon memberikan alasan singkat terhadap masing-masing jawaban

yang diberikan pada tempat jawaban yang tersedia.

1) Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran bahasa Jawa?

( ) ya

( ) tidak

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2) Menurut Anda perlukah muatan lokal Bahasa Jawa di sekolah Anda?

( ) ya

( ) tidak

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3) Apakah Anda merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa?

( ) ya

( ) tidak

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 85: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

68

4) Kesulitan apa saja yang Anda alami ketika mengikuti pembelajaran bahasa

Jawa?

( ) kesulitan aspek berbicara

( ) kesulitan aspek membaca

( ) kesulitan aspek menulis

( ) kesulitan aspek menyimak

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

5) Media apa saja yang digunakan guru dalam pembajaran bahasa Jawa?

( ) kamus

( ) buku referansi

( ) komputer

( ) lainnya, yaitu : ..............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

6) Bagaimana pendapat Anda terhadap ketersediaan kamus Sunda-Jawa di

lapangan?

( ) sudah cukup memadai

( ) kurang memadai

( ) lainnya, yaitu : ..............................................................................................

Alasan:

Page 86: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

69

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

7) Menurut Anda perlukah kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran bahasa

Jawa?

( ) perlu

( ) tidak perlu

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

8) Judul apakah yang paling sesuai untuk kamus Sunda-Jawa yang dibuat

peneliti?

( ) Kamus Sunda-Jawa

( ) Kamus Kecik Sunda-Jawa

( ) Kamus Dawa (Sunda-Jawa)

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

9) Jenis kertas apakah yang sesuai dan layak dijadikan cover kamus Sunda-Jawa

yang akan dibuat peneliti?

( ) hard cover

( ) soft cover

Alasan:

Page 87: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

70

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

10) Gambar apakah yang patut dijadikan cover pada kamus Sunda-Jawa?

( ) orang membaca buku

( ) abstrak

( ) tanpa gambar

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

11) Warna seperti apakah yang perlu dijadikan pertimbangan dalam mendesain

cover kamus Sunda-Jawa?

( ) cerah dan mencolok

( ) sederhana dan casual

( ) banyak warna

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

12) Berapakah ketebalan yang ideal untuk kamus Sunda-Jawa?

( ) 30-50 halaman

( ) 60-80 halaman

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Page 88: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

71

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

13) Berapakah ukuran kertas yang sesuai untuk kamus tersebut?

( ) A6

( ) A5

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

14) Apa dan berapakan ukuran huruf yang patut digunakan pada kamus Sunda-

Jawa yang akan dibuat peneliti?

( ) Time New Roman, font 10

( ) Calibri, font 10

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

15) Seperti apakah desain/model kamus Sunda-Jawa yang sesuai untuk

dikembangkan?

( ) desain seperti kamus besar

( ) standar

( ) sederhana

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

Page 89: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

72

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

16) Perlukah petunjuk penggunaan kamus dicantumkan pada kamus tersebut?

( ) perlu

( ) tidak perlu

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

17) Perlukah penambahan ragam krama dan krama inggil pada kosakata bahasa

Jawa?

( ) perlu

( ) tidak perlu

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

18) Materi kosakata apa sajakah yang sebaiknya dicantumkan pada kamus Sunda-

Jawa?

( ) kosakata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan

( ) kosakata yang berhubungan dengan sekolah

( ) kosakata yang berhubungan dengan transportasi

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 90: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

73

ANGKET KEBUTUHAN GURU

TERHADAP PELENGKAP BAHAN AJAR

KAMUS SUNDA-JAWA

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Bapak/Ibu diharapkan memberi jawaban pada setiap soal di bawah ini dengan

memberikan tanda cek (√) dalam kurung yang telah disediakan di depan

jawaban.

Contoh:

(√) ya

( ) tidak

2. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan boleh lebih dari satu.

(√) buku

( ) surat kabar

( ) majalah

(√) kamus

3. Jika ada pertanyaan yang jawabannya belum disediakan, Bapak/Ibu dimohon

menuliskan jawaban pada tempat jawaban yang telah disediakan.

Contoh:

Subjek Penelitian :

Nama :

Sekolah :

TTD :

LAMPIRAN 2

Page 91: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

74

(√) lainnya, yaitu : ..... (berisi jawaban)

4. Bapak/Ibu dimohon memberikan alasan singkat terhadap masing-masing

jawaban yang diberikan pada tempat jawaban yang tersedia.

1) Apakah yang menjadi kesulitan-kesulitan guru dalam pembelajaran bahasa

Jawa di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat?

( ) kurangnya bahan ajar

( ) faktor siswa

( ) faktor wilayah

( ) lainnya, yaitu :..............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2) Media apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa di

daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat?

( ) kamus

( ) buku referensi

( ) komputer

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3) Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap kamus Sunda-Jawa yang telah ada?

Page 92: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

75

( ) sudah cukup baik

( ) kurang baik

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4) Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap ketersediaan kamus Sunda-Jawa di

lapangan?

( ) sudah cukup memadai

( ) kurang memadai

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

5) Menurut Bapak/Ibu perlukah kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran bahasa

Jawa?

( ) perlu

( ) tidak perlu

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

6) Judul apakah yang paling sesuai untuk kamus Sunda-Jawa yang dibuat

peneliti?

Page 93: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

76

( ) Kamus Sunda-Jawa

( ) Kamus Kecik Sunda-Jawa

( ) Kamus Dawa (Sunda-Jawa)

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

7) Jenis kertas apakah yang sesuai dan layak dijadikan cover kamus Sunda-Jawa

yang akan dibuat peneliti?

( ) hard cover

( ) soft cover

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

8) Gambar apakah yang patut dijadikan cover pada kamus Sunda-Jawa?

( ) orang membaca buku

( ) abstrak

( ) tanpa gambar

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 94: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

77

9) Warna seperti apakah yang perlu dijadikan pertimbangan dalam mendesain

cover kamus Sunda-Jawa?

( ) cerah dan mencolok

( ) sederhana dan casual

( ) banyak warna

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

10) Berapakah ketebalan yang ideal untuk kamus Sunda-Jawa?

( ) 30-50 halaman

( ) 60-80 halaman

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

11) Berapakah ukuran kertas yang sesuai untuk kamus tersebut?

( ) A6

( ) A5

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 95: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

78

12) Apa dan berapakan ukuran huruf yang patut digunakan pada kamus Sunda-

Jawa yang akan dibuat peneliti?

( ) Time New Roman, font 10

( ) Calibri, font 10

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

13) Seperti apakah desain/model kamus Sunda-Jawa yang sesuai untuk

dikembangkan?

( ) desain seperti kamus besar

( ) standar

( ) sederhana

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

14) Perlukah petunjuk penggunaan kamus dicantumkan pada kamus tersebut?

( ) perlu

( ) tidak perlu

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 96: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

79

15) Perlukah penambahan ragam krama dan krama inggil pada kosakata bahasa

Jawa?

( ) perlu

( ) tidak perlu

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

16) Materi kosakata apa sajakah yang sebaiknya dicantumkan pada kamus Sunda-

Jawa?

( ) kosakata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan

( ) kosakata yang berhubungan dengan sekolah

( ) kosakata yang berhubungan dengan transportasi

( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................

Alasan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

17) Harapan/saran/masukan terhadap kamus Sunda-Jawa:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 97: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

80

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

ANGKET PENILAIAN PROTOTIPE

KAMUS SUNDA-JAWA

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Bapak/Ibu diharapkan memberi koreksi dan masukan pada setiap komponen

dengan cara menuliskan pada angket yang telah disediakan.

2. Penilaian yang diberikan terhadap setiap komponen dengan cara

membubuhkan tanda cek (√) pada rentang angka-angka penilaian yang

dianggap tepat. Makna angka-angka tersebut adalah:

Angka 4 = sangat baik

Angka 3 = baik

Angka 2 = cukup

Angka 1 = kurang

Contoh:

Sangat baik <..........> Tidak baik

Nama :

Tanggal :

NIP :

LAMPIRAN 3

Page 98: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

81

4 3 2 1

3. Selain mengisi angka tersebut, mohon Bapak/Ibu memberikan saran

masukan.

4. Di samping penilaian pada format A, Bapak/Ibu diharapkan memberikan

komentar dan saran perbaikan secara umum terhadap prototipe. Saran

perbaikan secara umum dituliskan pada angket format B.

a. Sampul Kamus

1. Apakah komposisi warna pada sampul kamus telah serasi?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Apakah tampilan gambar pada sampul kamus Sunda-Jawa menarik

penataanya?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

................................................................................................................................

............................................................................................................

3. Apakah tampilan tulisan pada sampul kamus Sunda-Jawa menarik

penataanya?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

FORMAT A

Page 99: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

82

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

b. Bentuk Kamus Sunda-Jawa

1. Apakah judul kamus Sunda-Jawa telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Apakah ukuran kamus Sunda-Jawa telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

3. Apakah tebal kamus telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

4. Apakah pemilihan kertas kamus Sunda-Jawa telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

Page 100: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

83

......................................................................................................................

......................................................................................................................

5. Apakah pemilihan cover pada kamus Sunda-Jawa telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

6. Apakah pemilihan desain/model kamus Sunda-Jawa telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

c. Isi Kamus

1. Apakah penempatan petunjuk penggunaan kamus Sunda-Jawa telah

serasi?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Apakah penempatan daftar isi kamus Sunda-Jawa telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

Page 101: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

84

3. Bagaimana kesesuaian bahasa pada kamus Sunda-Jawa?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

4. Apakah pemilihan materi kosakata pada kamus Sunda-Jawa telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

5. Apakah penulisan ragam krama dan krama inggil kosakata bahasa Jawa

dalam kamus Sunda-Jawa telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

6. Apakah penulisan kosakata bahasa Sunda telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

7. Apakah pemilihan jenis dan ukuran huruf pada kamus Sunda-Jawa telah

sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Page 102: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

85

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

8. Apakah penataan tampilan tulisan pada kamus Sunda-Jawa telah sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

9. Apakah penempatan nomor halaman pada kamus Sunda-Jawa telah

sesuai?

Sangat baik <..........> Tidak baik

4 3 2 1

Saran masukan:

......................................................................................................................

......................................................................................................................

Page 103: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

86

d. Saran perbaikan secara umum pelengkap bahan ajar pembelajaran

bahasa Jawa berupa kamus Sunda-Jawa:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

FORMAT B

Page 104: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

87

DAFTAR INFORMAN

1. Guru Bahasa Jawa SMP N 2 Banjarharjo

1. Sri Budi, S.Pd.

2. Neneng Sulastri, S.Pd.

2. Siswa kelas VIII E

No. Nama Siswa

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Wahrudin

Rokmul

Eka Cahya

Amin Mubarok

M. Rizki Aditya

Wahyu

Alwi

Eka Febriyanto

Riyan

Dui Yanto

Dewi Hartini

Iin Inayah

LAMPIRAN 4

Page 105: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

88

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

Diki Fitriyanto

Abdul Rohman

M. Fikri A.

Raniah Dwi L.

Tania

Euis Prihatini

Desi Ramadhani

Murni Dwi A.

Diyas Hardiyana

Riki Maulana

Ahmad Faozi

Wahyu Septiana Nurjanah

Wina Indriyani

Umi Avivah

Fika Indriyani

Sekar Melati Ayu

Siti Jahro

Nia Tamara

Umayah

Anisa Puspita

Cahyanti

Ari Winanto

Riki Maulana

Teguh Wahyu

Diah Anggraeni

Page 106: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

89

LAMPIRAN 5

Page 107: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

90

LAMPIRAN 6

Page 108: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

91

LAMPIRAN 7

Page 109: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

92

DOKUMENTASI PENELITIAN

Suasana lingkungan SMP Negeri 2 Banjar Harjo.

Peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitiannya kepada siswa.

LAMPIRAN 8

Page 110: fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013

93

Siswa sedang mengisi angket kebutuhan.

Suasana ruang guru ketika pengisian angket kebutuhan guru.