fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2013
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN KAMUS SUNDA-JAWA
GUNA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 2 BANJARHARJO
PADA MATA PELAJARAN BAHASA JAWA
SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nama : Estri Wahyu Amifauziah
NIM : 2601409045
Program Studi : Pendidikan Bahasa Jawa Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi yang berjudul Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran
Bahasa Jawa telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi.
Semarang, 26 Agustus 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Widodo, M.Pd Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum NIP. 196411091994021001 NIP. 196101071990021001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi yang berjudul Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata
Pelajaran Bahasa Jawa Barat telah dipertahankan di hadapan panitia ujian skripsi
Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Semarang.
Pada Hari : Selasa
Tanggal : 10 September 2013
Panitia Ujian Skripsi
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum Ermi Dyah Kurnia, S.S., M.Hum NIP. 196008031989011001 NIP. 197805022008012025
Penguji I,
Dra. Endang Kurniati, M.Pd NIP. 196111261990022001
Penguji II, Penguji III,
Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum Drs. Widodo, M.Pd NIP. 196101071990021001 NIP. 196411091994021001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi yang berjudul
Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 26 Agustus 2013
Estri Wahyu Amifauziah
2601409045
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1. Tetaplah melangkah walaupun selangkah demi selangkah, karena itu akan
membuatmu mencapai tujuan.
2. Kekuatan terbesar adalah doa dan restu kedua orang tua.
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Ibu dan adikku tersayang.
2. Almamaterku tercinta, Universitas Negeri
Semarang.
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi Kesulitan Belajar
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Banyak uluran tangan dan doa yang membantu serta memotivasi penulis
selama menyusun skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada beberapa pihak sebagai berikut.
1. Drs. Widodo, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran, kritik, dan motivasi kepada penulis dalam menyusun skripsi
ini;
2. Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi;
3. Dra. Endang Kurniati, M.Pd., selaku Dosen Penguji utama, yang telah banyak
memberikan arahan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi;
4. Ermi Dyah Kurnia, S.S., M.Hum., selaku penguji ahli materi dan media
bahasa Jawa dan Ibu Wiwik Ernawati selaku penguji ahli materi bahasa
Sunda;
vii
5. Kepala sekolah, guru, dan siswa di SMP Negeri 2 Banjarharjo yang telah
membantu dan memberikan bimbingannya selama penelitian dan penyusunan
skripsi;
6. Ibu, adik, dan segenap keluarga besarku tercinta atas segala doa, semangat,
dan dukungannya selama ini;
7. Achmad Fadli Shobarrudien atas semangat dan dukungannya selama ini;
8. Sahabat-sahabatku, Atik, Heny, Novi, Uci, Suci, Vita, Zulfa, Nur, Hani, Nuri,
Pipit atas motivasi dan kebersamaannya selama ini;
9. Teman-teman PBSJ angkatan 2009 atas dukungan dan doanya.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak
pada umumnya.
Semarang, Agustus 2013
Estri Wahyu Amifauziah
viii
ABSTRAK Amifauziah, Estri Wahyu. 2013. Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna
Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Widodo, M. Pd., Pembimbing II: Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum.
Kata kunci: pengembangan kamus, bahasa Jawa, bahasa Sunda.
Sebagian besar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Banjarharjo mengaku mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Bahasa Jawa. Siswa kesulitan belajar bahasa Jawa karena bahasa komunikasi yang mereka pergunakan sehari-hari adalah bahasa Sunda. Siswa membutuhkan kamus Sunda-Jawa sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa. Namun untuk mendapatkan kamus Sunda-Jawa saat ini masih sulit karena peredarannya di lapangan masih sedikit. Oleh karena itu, pengembangan kamus Sunda-Jawa menjadi penting agar kesulitan belajar bahasa Jawa di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat dapat diatasi.
Berdasarkan uraian tersebut, masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana kebutuhan siswa dan guru bahasa Jawa kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo terhadap kamus Sunda-Jawa?, (2) bagaimana pengembangan kamus Sunda-Jawa yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru SMP N 2 Banjar Harjo?, dan (3) bagaimana uji validasi ahli terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa?, (4) bagaimana perbaikan kamus Sunda-Jawa setelah dilakukan uji validasi ahli? Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui kebutuhan siswa dan guru bahasa Jawa kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo terhadap kamus Sunda-Jawa, (2) mengembangkan kamus Sunda-Jawa yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru SMP N 2 Banjar Harjo, (3) mengetahui uji validasi ahli terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa, dan (4) memperbaiki kamus Sunda-Jawa setelah dilakukan uji validasi ahli.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pengembangan kamus Sunda-Jawa dilakukan melalui lima tahap, yaitu (1) identifikasi masalah, (2) analisis kebutuhan, (3) pembuatan prototipe, (4) uji ahli, dan (5) revisi produk. Data kebutuhan kamus Sunda-Jawa dianalisis dengan deskriptif kualitatif dengan beberapa langkah yaitu menganalisis data angket kebutuhan, memfokuskan data angket kebutuhan, mentransformasikan data mentah menjadi bentuk desain media. Data uji ahli prototipe dianalisis menggunakan teknik deskriptif prosentase.
Hasil pengumpulan informasi menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Bahasa Jawa. Selain siswa, guru juga mengalami kesulitan mengajar dalam hal kurangnya bahan ajar yang harus digunakan. Siswa dan guru membutuhkan media yang dapat membantu mengatasi kesulitan belajar. Dari paparan hasil angket kebutuhan siswa dan guru terhadap kamus Sunda-Jawa
ix
dapat disimpulkan karakteristik kamus yang dibutuhkan. Secara garis besar karakteristik kamus yang dibutuhkan adalah kamus Sunda-Jawa yang berisi kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan sering digunakan sehari-hari yang dilengkapi dengan ragam ngoko, krama, dan krama inggil pada kosakata bahsa Jawa.
Hasil penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa dari ahli media dan ahli materi menunjukkan bahwa prototipe sudah termasuk dalam kriteria baik dengan nilai 82,35% untuk penilaian ahli materi dan media bahasa Jawa serta 81, 25% untuk penilaian dari ahli materi bahasa Sunda, namun masih perlu perbaikan sesuai saran. Kemudian prototipe direvisi sesuai saran dari ahli materi dan ahli media yaitu dengan mengubah judul kamus menjadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”, memperkecil ukuran gambar pada sampul depan dan menghilangkan tulisan pada sampul belakang, serta memperbaiki tata tulis yang masih terdapat kesalahan pada isi kamus.
Saran yang bisa diajukan berdasarkan penelitian ini yaitu (1) kepada para guru hendaknya melakukan inovasi dalam pembelajaran. Inovasi dapat dilakukan dari beberapa aspek seperti media pembelajaran, metode pembelajaran atau materi pembelajaran. (2) Penelitian pengembangan ini belum sempurna. Penelitian-penelitian pengembangan lainnya perlu dilakukan sebagai penyempurna penelitian ini dan menjadi produk baru dalam penelitian pengembangan tentang kamus dalam pembelajaran bahasa Jawa.
x
SARI
Amifauziah, Estri Wahyu. 2013. Pengembangan Kamus Sunda-Jawa Guna Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banjarharjo pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Widodo, M. Pd., Pembimbing II: Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum.
Tembung Wigati: pengembangan kamus, basa Jawa, basa Sunda.
Siswa kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjarharjo blaka menawa padha kangelan anggone sinau basa Jawa merga bahasa ibu kang didadekake basa padinan yaiku basa Sunda. Siswa mbutuhake kamus Sunda-Jawa kanggo ngurangi kangelaning siswa anggone sinau basa Jawa. Nanging anane kamus Sunda-Jawa ing tlatah winatesan Jawa Tengah-Jawa Barat isih sithik. Pramila, prelu dirembakakake kamus Sunda-Jawa kanggo ngurangi kangelaning siswa anggone sinau basa Jawa.
Adhedhasar andharan kuwi, perkara ing peneliten iki yaiku (1) kepriye kabutuhane siswa lan guru kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjar Harjo marang kamus Sunda-Jawa?, (2) kepriye carane ngrembaka kamus Sunda-Jawa kang dibutuhake siswa lan guru kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjar Harjo?, (3) kepriye uji validasi ahli babagan prototipe kamus Sunda-Jawa?, lan (4) kepriye kamus Sunda-Jawa sing bener sakwise diujikake marang ahli? Ancas ing paneliten iki yaiku (1) nganalisis kabutuhane siswa lan guru kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjar Harjo marang kamus Sunda-Jawa, (2) ngrembakakake kamus Sunda-Jawa kang dibutuhake siswa lan guru kelas VII ing SMP Negeri 2 Banjar Harjo, (3) nguji prototipe kamus Sunda-Jawa marang ahli, lan (4) mbeneri kamus Sunda sakwise diujikake marang ahli.
Paneliten iki nggunakake dhasar penelitian pengembangan (Research & Development). Ing sajroning paneliten iki keperang dadi limang perkara, yaiku (1) identifikasi masalah, (2) analisis kebutuhan, (3) pembuatan prototipe, (4) uji ahli, dan (5) revisi produk. Data kabutuhan kamus Sunda-Jawa dibeberake kanthi cara deskriptif kualitatif kayata, menganalisis data angket kebutuhan, memfokuskan data angket kebutuhan lan mentransformasikan data mentah menjadi bentuk desain media. Data uji ahli prototipe dibeberake nggunakake teknik deskriptif prosentase.
Asil panaliten nuduhake menawa siswa kangelan sinau basa Jawa. ora mung siswa, guru uga kangelan anggone ngasta amarga media sing dienggo isih kurang. Siswa lan guru mbutuhake media sing bisa dinggo kanggo ngurangi kangelaning sinau basa Jawa. Adhedhasar angket kebutuhan siswa lan guru marang kamus Sunda-Jawa bisa dijupuk dudutan babagan karakteristik kamus Sunda-Jawa kang cocog. Karakteristik kamus Sunda-Jawa kang dibutuhake guru yaiku kamus Sunda-Jawa sing isine tembung-tembung padinan sing asring dienggo lan diwenehi ngoko, krama, lan krama inggil ing tembung basa Jawa.
xi
Adhedhasar asil penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa saka ahli media lan ahli materi nuduhake yen kamus Sunda-Jawa wis apik kanthi biji 82,35% saka ahli materi lan media basa Jawa lan 81, 25% saka ahli materi basa Sunda, nanging isih prelu dibeneri miturut apa sing dikarepake ahli media lan ahli materi. Babagan kang dibeneri yaiku judul sing asale “Kamus Sunda-Jawa Disertai Ngoko-Krama Untuk Kelas VII SMP” diowahi dadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”, mbeneri gambar lan tulisan ing sampul ngarep lan mburi, lan mbeneri tulisa-tulisan sing isi kliru sakjroning kamus.
Pamrayoga kang bisa diaturake saka panaliten iki, yaiku (1) kanggo para guru supaya nindakake inovasi ing pasinaonan. Inovasi bisa ditindakake mawa media, metode atau materi. (2) panaliti liyane bisa nganakake panaliten bacute supaya ngasilake media kang variatif.
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
SARI......................................................................................................................x
DAFTAR ISI.......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 5
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................. 6
1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................7
1.6 Manfaat Penelitian...........................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS............................ 9
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 9
2.2 Landasan Teoritis..................................................................................... 11
2.2.1 Leksikografi ............................................................................................ 11
2.2.2 Hakikat Kamus ....................................................................................... 12
2.2.2.1 Fungsi Kamus ...................................................................................... 13
2.2.2.2 Jenis Kamus ......................................................................................... 14
2.2.3.3 Cara Penyusunan Kamus ........................................................................... 18
2.2.3 Bahasa Sunda ......................................................................................... 20
xiii
2.2.4 Bahasa Jawa............................................................................................ 22
2.3 Kerangka Berpikir..........................................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 24
3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 24
3.2 Subjek Penelitian ....................................................................................... 27
3.2.1 Siswa...........................................................................................................27
3.2.2 Guru............................................................................................................28
3.2.3 Ahli Media dan Ahli Materi........................................................................28
3.3 Instrumen Penelitian ................................................................................ 28
3.3.1 Angket Kebutuhan Prototipe Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII SMP............................................................................................................29
3.3.1.1 Angket Kebutuhan Siswa terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa.........30
3.3.1.2 Angket Kebutuhan Guru terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa...........32
3.3.2 Angket Penilaian Prototipe Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII SMP........................................................................................................... 34
3.4 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................36
3.5 Teknik Analisis Data................................................................................. 36
3.5.1 Teknik Analisis Data Kebutuhan Prototipe ................................................. 36
3.5.2 Teknik Analisis Data Uji Validasi Ahli ........................................................ 37
3.6 Perencanaan Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII SMP....................38
3.6.1 Konsep Kamus............................................................................................38
3.6.2 Rancangan Kamus......................................................................................38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 40
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 40
4.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa . 40
4.1.1.1 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Bahasa Jawa..................................41
4.1.1.2 Kondisi Pembelajaran Bahasa Jawa di Kelas dan Kebutuhan terhadap Kamus Sunda-Jawa................................................................................. 41
xiv
4.1.1.3 Kamus Sunda-Jawa yang Dibutuhkan.....................................................43
4.1.2 Hasil Analisis Kebutuhan Guru terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa.. 44
4.1.2.1 Perlu/tidaknya Kamus Sunda-Jawa.........................................................44
4.1.2.2 Kamus Sunda-Jawa yang Dibutuhkan.....................................................45
4.1.2.3 Harapan Guru Terhadap Kamus Sunda-Jawa..........................................45
4.1.3 Pengembangan Prototipe Kamus Sunda-Jawa ............................................. 46
4.1.4 Hasil Analisis Uji Ahli terhadap Kamus Sunda-Jawa ................................. 49
4.1.4.1 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Jawa..........................................................50
4.1.4.2 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Sunda........................................................52
4.1.5 Hasil Perbaikan Prototipe Kamus Sunda-Jawa ............................................ 56
4.1.5.1 Sampul Kamus.........................................................................................54
4.1.5.2 Isi Kamus.................................................................................................56
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 61
5.1 Simpulan ................................................................................................... 61
5.2 Saran ......................................................................................................... 62
Daftar Pustaka ................................................................................................. 63
LAMPIRAN .................................................................................................... 65
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Undhak-usuk Bahasa Sunda Menurut Djajasudarma............................21
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Umum Instrumen Penelitian.................................................. 29
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Siswa Terhadap Kamus Sunda-Jawa..... 31
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Guru Terhadap Kamus Sunda-Jawa...... 33
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Angket Penilaian Prototipe Kamus Sunda-Jawa................. 34
Tabel 4.1 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Jawa....................................................... 50
Tabel 4.2 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Sunda.................................................... 52
Tabel 4.3 Perbaikan Prototipe.............................................................................. 54
Tabel 4.4 Daftar Kosakata yang Mengalami Perubahan...................................... 56
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan Kamus Sunda-
Jawa................................................................................................... 26
Gambar 4.1 Gambar sampul kamus Sunda-Jawa tampak depan dan belakang... 48
Gambar 4.2 Sampul Kamus Sebelum dan Sesudah Revisi.................................. 52
Gambar 4.3 Beberapa Tata Tulis yang Diperbaiki................................................ 60
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Kebutuhan Siswa Terhadap Pelengkap Bahan Ajar Kamus Sunda-Jawa................................................................................ 66
Lampiran 2 Angket Kebutuhan Guru Terhadap Pelengkap Bahasn Ajar Kamus Sunda-Jawa................................................................................ 73
Lampiran 3 Angket Penilaian Prototipe Kamus Sunda-Jawa....................... 80
Lampiran 4 Daftar Informan.......................................................................... 87
Lampiran 5 SK Penetapan Dosen Pembimbing.............................................. 89
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Bahasa dan Seni................... 90
Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 2 Banjarharjo.... 91
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian............................................................... 92
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjar Harjo merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten
Brebes bagian barat. Daerah ini merupakan salah satu kecamatan yang termasuk
unik di Brebes. Keunikannya terletak pada bahasa sehari-hari yang digunakan
oleh masyarakat. Meskipun terletak di provinsi Jawa Tengah yang notabene
memiliki bahasa daerah bahasa Jawa, namun di Banjar Harjo ini masyarakat
menggunakan bahasa Sunda sebagai alat komunikasi sehari-hari. Hal ini
disebabkan oleh letak geografisnya yang terdapat di perbatasan Jawa Tengah-
Jawa Barat. Letak kecamatan Banjar Harjo lebih dekat kepada provinsi Jawa
Barat yang memiliki bahasa daerah bahasa Sunda daripada ke kota Brebes yang
masih termasuk dalam propinsi Jawa Tengah bagian barat.
Meskipun bahasa Sunda menjadi bahasa ibu bagi masyarakat daerah
Banjar Harjo, namun dalam bidang pendidikan mata pelajaran muatan lokal yang
wajib dilaksanakan di daerah tersebut tetap bahasa Jawa. Dalam Keputusan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 dinyatakan bahwa Kurikulum Mata
Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Tengah. Keputusan
Gubernur tersebut menimbulkan pro dan kontra. Ada yang setuju bahasa Jawa
dijadikan muatan lokal wajib, mengingat secara de facto letak Banjarharjo masuk
2
wilayah administratif Jawa Tengah, seperti salah satu sekolah yang tetap
menggunakan bahasa Jawa sebagai muatan lokalnya yaitu SMP Negeri 2 Banjar
Harjo. Akan tetapi, ada pula pihak-pihak yang kontra dengan alasan bahwa
bahasa Sunda di Kabupaten Brebes merupakan salah satu bahasa daerah yang
memperkaya khasanah bahasa Nusantara sehingga keberadaannya di wilayah
tersebut harus tetap dilestarikan. Berdasarkan observasi awal, pendapat lain
menyatakan bahwa pengajaran bahasa Jawa di wilayah perbatasan Jawa Tengah-
Jawa Barat merupakan sebuah bentuk diskriminasi terhadap suku Sunda,
pemerintah dengan sengaja mengambil hak suku Sunda untuk mendapatkan
pengajaran tentang budayanya sendiri.
Sebuah penelitian yang berjudul “Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP
Pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa di Daerah Perbatasan Jawa Tengah-Jawa
Barat” oleh Suciana (2011) memaparkan bahwa siswa di SMP N 2 Banjar Harjo
yang berada di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat dan mayoritas
siswanya berbahasa ibu bahasa Sunda banyak mengalami kesulitan dalam
pembelajaran bahasa Jawa.
Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek mendengarkan meliputi
kesulitan pada KD mendengarkan percakapan dan KD mendengarkan berita. Pada
KD mendengarkan percakapan dan berita, siswa kesulitan memahami isi
percakapan dan isi berita tersebut.
Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek berbicara meliputi
kesulitan bercerita tentang pengalaman pribadi dan berdialog menggunakan
3
unggah-ungguh bahasa yang benar. Pada KD bercerita tentang pengalaman
pribadi, siswa kesulitan menyampaikan ide ke dalam bahasa lisan. Sementara itu,
kesulitan yang dialami siswa pada KD berdialog dengan menggunakan unggah-
ungguh bahasa yang benar adalah kesulitan membedakan antara kosa kata bahasa
Jawa ngoko dan bahasa Jawa krama .
Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek membaca meliputi
kesulitan membaca pemahaman teks bacaan berbahasa Jawa, membaca nyaring,
membaca indah geguritan dan tembang macapat, dan kesulitan membaca huruf
Jawa. Pada KD membaca pemahaman teks bacaan berbahasa Jawa, siswa
kesulitan memahami isi bacaan dan kesulitan menentukan ide pokok bacaan.
Pada KD membaca nyaring, siswa kesulitan melafalkan kata atau kalimat
berbahasa Jawa. Kesulitan yang dialami siswa pada KD membaca indah geguritan
adalah kesulitan berekspresi sesuai dengan isi geguritan dan kesulitan membaca
geguritan dengan intonasi yang tepat, sedangkan kesulitan siswa pada KD
membaca indah tembang macapat adalah kesulitan memahami isi dan mengetahui
pesan moral yang ada dalam tembang tersebut. Sementara itu, kesulitan yang
dialami siswa pada KD membaca huruf Jawa adalah kesulitan melafalkan kata
atau kalimat berhuruf Jawa dan membedakan huruf Jawa.
Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek menulis meliputi
kesulitan pada KD menulis cerita pengalaman pribadi, menulis surat pribadi, dan
menulis huruf Jawa. Pada KD menulis cerita pengalaman pribadi, siswa kesulitan
menerjemahkan tulisan berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa. Pada KD
menulis surat pribadi, siswa kesulitan membedakan antara bahasa Jawa ngoko dan
4
krama. Sementara itu, kesulitan yang dialami siswa pada KD menulis huruf Jawa
adalah kesulitan menulis huruf Jawa dengan menerapkan pasangan dan kesulitan
membedakan sandhangan taling dan pepet.
Saran untuk penelitian tersebut adalah pihak sekolah diharapkan
menyediakan kamus bahasa Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa yang dilengkapi
dengan cara membacanya dan bagi peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian
lanjutan mengenai solusi dari kesulitan belajar yang dialami siswa.
Kamus bahasa Jawa-Indonesia merupakan salah satu media pembelajaran
yang dapat membantu mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa di daerah
perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Kamus bahasa Jawa-Indonesia sudah banyak
beredar di masyarakat. Berbagai jenis kamus tersebut dari kamus kecik yang
berukuran seperti buku saku hingga kamus yang sangat tebal digunakan siswa
dalam belajar bahasa Jawa.
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, diketahui jika siswa
lebih senang menggunakan kamus bahasa Sunda-Jawa. Siswa merasa lebih mudah
memahami kosakata bahasa Jawa karena isi kamus bahasa Sunda-Jawa itu yaitu
mengalih-bahasakan bahasa Sunda yang sudah dimengerti menjadi bahasa Jawa.
Meskipun demikian, peredaran kamus bahasa Sunda-Jawa di masyarakat masih
sangat kurang. Terbukti di beberapa toko buku besar di daerah Cirebon Jawa
Barat yang memang memiliki bahasa daerah bahasa Sunda pun peneliti tidak
menemukan satupun kamus bahasa Sunda-Jawa.
5
Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini akan mengembangkan sebuah
kamus bahasa Sunda-Jawa agar cocok digunakan dalam pembelajaran bahasa
Jawa kelas VII SMP.
1.2 Identifikasi Masalah
Adanya kesulitan belajar di SMP N 2 Banjar Harjo menuntut para pendidik agar
lebih kreatif dalam mengajar dan menggunakan berbagai media yang dapat memudahkan
siswa memahami pembelajaran. Kamus bahasa Sunda-Jawa merupakan salah satu media
yang dibutuhkan karena kebanyakan siswa kesulitan menerjemahkan tulisan berbahasa
Indonesia ke dalam bahasa Jawa atau sebaliknya dan kesulitan membedakan antara
bahasa Jawa ngoko dan krama. Namun, kamus bahasa Sunda-Jawa yang ada saat ini
berisi kosakata secara umum. Sedangkan kosakata yang dibutuhkan oleh siswa dalam
pembelajaran bahasa Jawa kelas VII adalah kosakata yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar kehidupan mereka.
Masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut. Pertama, siswa mengalami
kesulitan dalam belajar bahasa Jawa. Hal ini karena bahasa ibu mereka bukan bahasa
Jawa melainkan bahasa Sunda.
Kedua, siswa membutuhkan media-media pembelajaran yang dapat
mempermudah siswa memahami bahasa Jawa. Salah satu media penunjang yang dapat
membantu dan mempermudah siswa adalah kamus bahasa Sunda-Jawa. Namun, kamus-
kamus yang ada di pasaran saat ini berisi kosakata secara umum. Sementara kosakata
yang dibutuhkan siswa hanya berkisar pada kosakata yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari.
6
Ketiga, kamus-kamus yang ada sekarang tidak disertai dengan ragam ngoko,
krama, dan krama inggil. Padahal selain memiliki kosakata bahasa Jawa yang kurang
siswa juga tidak dapat membedakan bahasa Jawa ragam ngoko, krama, dan krama inggil.
Identifikasi masalah tersebut merupakan sebagian kecil dari permasalahan
mengapa dibutuhkan kamus bahasa Sunda Jawa yang berisi kosakata yang berhubungan
dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari bagi kelas VII SMP. Berdasarkan
permasalahan di atas, peneliti bermaksud membuat kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi
kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari bagi
siswa kelas VII SMP.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang akan menjadi bahan
penelitian dibatasi. Penelitian ini adalah usaha untuk membuat kamus bahasa Sunda-Jawa
yang berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
kehidupan sehari-hari bagi siswa kelas VII SMP sesuai kebutuhan siswa dan guru. Usaha
dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa pada siswa kelas VII SMP di
daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tesebut, permasalahan yang diungkapkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
7
1. Bagaimanakah kebutuhan siswa dan guru bahasa Jawa kelas VII SMP N 2
Banjar Harjo terhadap kamus bahasa Sunda-Jawa?
2. Bagaimanakah profil atau prototipe kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi
berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang
sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo?
3. Bagaimana hasil uji validasi ahli terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa yang
berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang
sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo?
4. Bagaimanakan perbaikan kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi berbagai
kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-
hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang sesuai dengan
kebutuhan siswa kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis kebutuhan siswa dan guru bahasa Jawa kelas VII SMP N 2
Banjar Harjo terhadap kamus bahasa Sunda-Jawa.
2. Membuat profil atau prototipe kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi
berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang
sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo.
8
3. Melakukan uji validasi ahli ahli terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa yang
berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang
sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo.
4. Memperoleh perbaikan kamus bahasa Sunda-Jawa yang berisi berbagai
kosakata yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-
hari masyarakat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat yang sesuai dengan
kebutuhan siswa kelas VII SMP N 2 Banjar Harjo.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Praktis
Secara praktis, manfaat penelitian ini yaitu dibuatnya kamus bahasa
Sunda-Jawa yang berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari bagi siswa yang diharapkan
dapat mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa siswa kelas VII SMP N 2
Banjar Harjo.
2. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan teori tentang pengembangan kamus bahasa Sunda-
Jawa terutama dalam panggunaan ragam ngoko, krama, dan krama inggil.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada peneliti lain
untuk meneliti solusi kesulitan belajar bahasa Jawa pada sekolah lain.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian tentang pengembangan media pernah dilakukan oleh beberapa
peneliti, di antaranya Restu (2011), Dwiwijayanto (2011), dan Kurnia (2012).
Pada tahun 2011, Restu melakukan penelitian yang berjudul
Pengembangan Media Pembelajaran Kompetensi Menyimak Cerita
Menggunakan Media Sound Slide untuk Siswa Kelas VI SD. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran yang berupa DVD berisi cerita
sebagai bahan simakan dalam pembelajaran menyimak cerita yang disertai
gambar-gambar animasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk
peningkatan pembelajaran menyimak cerita. Persamaan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti adalah keduanya termasuk jenis penelitian Research and
Development (R&D). Kelebihan dari penelitian ini adalah dapat membantu guru
menyiapkan media pembelajaran yang lebih modern sehingga lebih dapat menarik
minat siswa. Namun, kekurangan dari penelitian ini adalah media pembelajaran
itu kurang efektif karena tidak semua Sekolah Dasar terdapat fasilitas LCD yang
digunakan untuk menayangkan media pembelajaran yang berupa DVD. Manfaat
yang peneliti ambil dari skripsi Restu (2011) ini yaitu menambah pengetahuan
peneliti tentang desain penelitian yang harus digunakan. Selain itu, skripsi ini
10
digunakan sebagai acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian pengembangan
karena memiliki kesamaan pada jenis penelitian.
Penelitian pengembangan lainnya yaitu oleh Dwiwijayanto (2011)
Pengembangan Kamus Bahasa Jawa pada Program Konversi Teks Bahasa Jawa
ke Dalam Aksara Jawa Berbasis Borland Delphi 7. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa aplikasi yang menggunakan sistem operasi Windows XP
yang berfungsi menerjemahkan teks bahasa Indonesia ke dalam teks bahasa Jawa
dan tulisan aksara Jawa nya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk
membantu masyarakat pendatang dalam mempelajari bahasa Jawa. Persamaan
dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah keduanya termasuk jenis
penelitian Research and Development (R&D). Namun, kekurangan dari
penelitian ini adalah media aplikasi kamus tersebut kurang efektif karena tidak
semua masyarakat memiliki komputer atau laptop dan juga tidak semua
masyarakat dapat mengoperasikan komputer. Manfaat yang diambil dari
penelitian ini adalah peneliti mengambil teori cara menyusun kamus yang dibuat
Rizki untuk dikomparasikan dengan teori cara menyusun kamus yang diketahui
peneliti.
Sementara itu, Ismanto (2012) juga melakukan penelitian yang berjudul
Pengembangan Media Pembelajaran Tembang Macapat Mijil Menggunakan
Aplikasi Macromedia Flash Professional 8 Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
Hasil penelitian pengembangan ini berupa media pembelajaran tembang macapat
Mijil dalam bentuk CD (Compact Disc) yang menggunakan aplikasi Macromedia
11
Flash Professional 8 . Penelitian memiliki kesamaan yaitu keduanya sama-sama
melakukan penelitian pengembangan yang menghasilkan sebuah produk.
Kekurangan penelitian ini terletak pada permasalahan tidak semua sekolah
memiliki fasilitas komputer untuk menjalankan aplikasi software. Manfaat yang
diambil dari penelitian Kurnia (2012) ini adalah untuk menambah pengetahuan
tentang desain penelitian yang harus digunakan.
2.2 Landasan Teoretis
Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori tentang (1)
leksikografi, (2) hakikat kamus, (3) bahasa Sunda, dan (4) bahasa Jawa.
2.2.1 Leksikografi
Menurut Chaer (2007: 177), leksikografi merupakan salah satu bidang
kajian linguistik yang bersifat terapan. Leksikografi sangat berkaitan dengan
semua bidang kajian linguistik baik yang mikro (fonologi, morfologi, sintaksis,
dan semantik) maupun yang makro (sosiolinguistik, antropolinguistik,
dialektologi, dan lain-lain) karena kajian mengenai kosakata, yang akan disusun
menjadi kamus dalam kerja leksikografi, menyangkut semua bidang linguistik.
Pengetahuan fonologi diperlukan oleh seorang leksikografer untuk menentukan
fonem-fonem bahasa yang disusun kamusnya. Lebih-lebih, untuk bahasa yang
belum ada ragam tulisnya. Pengetahuan sistem ejaan diperlukan untuk menuliskan
12
kata-kata yang akan dijadikan lema (entri) dengan benar. Pengetahuan morfologi
diperlukan untuk menentukan bentuk-bentuk yang akan dijadikan lema, berikut
sistem penyusunannya. Pengetahuan morfofonemik diperlukan untuk menentukan
perubahan bunyi-bunyi fonem akibat adanya proses morfologi dan sintaksis.
Pengetahuan sintaksis diperlukan untuk menentukan dan menganalisis satuan-
satuan sintaksis dengan benar. Pengetahuan semantik diperlukan untuk
menjelaskan makna-makna kata dengan tepat. Dalam hal ini, seorang
leksikografer harus memahami dan menerapkan konsep makna leksikal, makna
gramatikal, makna kontekstual, dan makna idiomatik dengan benar.
2.2.2 Hakikat Kamus
Kamus adalah sebuah buku yang berisi kata-kata. Kamus berfungsi
menjelaskan kata-kata yang baru dikenal oleh masyarakat. Biasanya, kamus
disusun secara alfabetis, disertai keterangan akan artinya, ucapannya, ejaannya
dan sebagainya.
Kata kamus berasal dari kata dalam bahasa Arab, yaitu qamus. Menurut
sejarah kata tersebut kata kamus memiliki makna dasar “wadah pengetahuan”.
Khususnya, pengetahuan bahasa yang tidak terhingga dalam dan luasnya, seluas
dan sedalam lautan (Chaer 2007: 179). Selain itu Kridalaksana (dalam Chaer
2007: 179) mengemukakan bahwa kamus adalah buku referensi yang memuat
daftar kata atau gabungan kata dengan keterangan mengenai pelbagai segi
maknanya dan penggunaannya dalam bahasa; biasanya disusun menurut abjad
13
(dalam tradisi Yunani – Romawi menurut urutan abjad Yunani – Romawi),
kemudian menurut abjad bahasa bersangkutan; dalam tradisi Arab menurut urutan
jumlah konsonan.
Berdasarkan uraian di atas, Chaer (2007:180) menyimpulkan bahwa
kamus pada hakikatnya adalah sebagai berikut.
1) Kamus termasuk buku referensi yang berisi kata-kata atau gabungan kata dari
suatu bahasa.
2) Kata-kata tersebut disusun secara alfabetis.
3) Kata-kata tersebut diberi keterangan tentang makna dan penggunaannya.
4) Kata-kata itu selain diberi keterangan maknanya, juga diberi keterangan
tentang ucapannya, ejaannya, dan pelbagai hal lain.
5) Keterangan tentang makna kata itu diberikan juga dalam bahasa lain. Jadi,
selain kamus ekabahasa ada juga kamus dwibahasa.
6) Selain kamus “biasa” ada juga kamus istilah, kamus yang lemanya hanya
berisi istilah-istilah dari suatu disiplin ilmu.
2.2.2.1 Fungsi Kamus
Menurut Chaer (2007:184), kamus berfungsi menampung konsep-konsep
budaya dari masyarakat atau bangsa penutur bahasa tersebut. Selain itu, kamus
juga memiliki fungsi-fungsi praktis yaitu (1) sarana mengetahui makna kata, (2)
sarana mengetahui lafal dan ejaan sebuah kata, (3) sarana untuk mengetahui asal-
14
usul kata, dan (4) sarana untuk mengetahui berbagai informasi mengenai kata
lainnya.
Berdasarkan pemaparan fungsi kamus di atas, peneliti dapat
menyimpulkan fungsi kamus Sunda-Jawa yang dikembangkan adalah untuk
mengetahui makna kata bahasa Sunda dalam bahasa Jawa dibutuhkan oleh siswa
kelas 7 SMP, dan untuk mengetahui lafal dan ejaan kata-kata tersebut dalam
bahasa Jawa.
2.2.2.2 Jenis Kamus
Menurut Chaer (2007:196), jenis-jenis kamus digolongkan menjadi tiga
kategori. Berdasarkan bahasa sasaran, jenis kamus dapat dibedakan menjadi
kamus ekabahasa, kamus dwi bahasa, dan kamus aneka bahasa. Kamus
berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi kamus besar dan kamus terbatas.
Selain itu, berdasarkan isinya kamus dibedakan menjadi kamus lafal, kamus
ejaan, kamus sinonim, kamus antonim, kamus homonim, kamus ungkapan/idiom,
kamus singkatan/akronim, kamus etimologi, dan kamus istilah. Adapun
penjelasan mengenai jenis-jenis kamus tersebut sebagai berikut.
Kategori kamus berdasarkan bahasa sasarannya adalah sebagai berikut.
1) Kamus Ekabahasa
Kamus ekabahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya sama dengan bahasa
sasarannya. Dengan kata lain, kata-kata yang dikamuskan dijelaskan
15
maknanya dengan kata-kata dari bahasa yang sama. Contohnya seperti
Kamus Umum Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta (1960),
kamus The Advanced Learner’s Dictionary susunan A.S. Hornky (1958), dan
Kamus Umum Basa Sunda oleh Panitia Kamus Bahasa dan Sastra Sunda.
2) Kamus Dwibahasa
Kamus dwibahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya tidak sama dengan
bahasa sasaraannya. Dengan kata lain, kata-kata dari bahasa yang dikamuskan
dijelaskan dengan kata-kata dari bahasa lain. Misalnya dalam Kamus
Indonesia-Inggris karya John M. Echols dan Hassan Shadily (1996), dan
kamus Sundanese-English Dictionary karya R.R. Hardjadibrata.
3) Kamus Aneka Bahasa
Kamus aneka bahasa adalah kamus yang kata-kata bahasa sumber dijelaskan
dengan padanannya dalam tiga bahasa atau lebih. Sebagai contoh dalam
Kamus Inggris-Spanyol-Indonesia susunan Herpinus Simanjuntak (2004).
Kategori kamus berdasarkan ukurannya adalah sebagai berikut.
1) Kamus Besar
Kamus besar adalah kamus yang memuat semua kosakata termasuk gabungan
kata, idiom, ungkapan, peribahasa, akronim, singkatan, dan semua bentuk
gramatikal dari bahasa tersebut, baik yang masih digunakan maupun yang
sudah arkais. Sebagai contoh misalnya kamus Besar Bahasa Indonesia.
2) Kamus Terbatas
Kamus terbatas adalah kamus yang kosakatanya terbatas yaitu disesuaikan
dengan tujuan kamus tersebut. Kamus terbatas dibagi menjadi dua yaitu:
16
a. Kamus Saku
Kamus saku biasa disebut juga kamus kantong karena ukurannya yang
kecil dan tidak tebal sehingga dapat dimasukkan ke dalam kantong.
Bahasa yang disajikan terbatas mencakup bahasa-bahasa yang menjadi
dasar. Contoh kamus saku adalah Kamus Saku Bahasa Indonesia karya
Reksosiswoyo, St. Muh. Said, dan A. Sutan Pamuntjak N.S.
b. Kamus pelajar
Kamus terbatas adalah kamus yang isi kosakatanya disesuaikan dengan
jenjang pendidikan. Berbagai jenis kamus pelajar misalnya kamus
bergambar untuk anak TK dan SD. Kamus ini berisikan kosakata yang
disertai dengan gambar.
Kategori kamus berdasarkan isinya adalah sebagai berikut.
1) Kamus Lafal
Kamus lafal adalah kamus yang berisi lema-lema yang disusun dari a sampai
z disertai dengan petunjuk cara mengucapkan lema-lema tersebut dna tidak
ada keterangan lain.
2) Kamus Ejaan
Kamus ejaan adalah kamus yang mendaftarkan lema dengan ejaan yang
benar, sesuai dengan pedoman ejaan, serta pemenggalan kata atau suku
katanya. Contohnya adalah Kamus Ejaan Standar Bahasa Indonesia oleh
Pusat Bahasa (1974).
3) Kamus Sinonim
17
Kamus sinonim adalah kamus yang penjelasan makna lemanya hanya berupa
sinonim dari kata-kata tersebut. Dalam bahasa Indonesia kamus seperti ini
sudah ada, yaitu Kamus Sinonim Bahasa Indonesia karangan Harimurti
Kridalaksana (1974).
4) Kamus Antonim
Kamus antonim adalah kamus yang penjelasan lemanya dalam bentuk kata
yang merupakan kebalikannya, lawannya, atau kontrasnya.
5) Kamus Homonim
Kamus homonim adalah kamus yang mendaftar bentuk-bentuk yang
berhomonim beserta dengan makna atau penjelasan konsepnya. Contahnya
adalah Kamus Homonim Bahasa Indonesia karya Mohammad Ngafenan
(1989).
6) Kamus Ungkapan/Idiom
Kamus ungkapan atau kamus idiom adalah kamus yang memuat satuan-
satuan bahasa berupa kata atau gabungan kata yang maknanya tidak dapat
diprediksi dari unsur-unsur pembentuknya, baik secara leksikal maupun
gramatikal. Contohnya adalah Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia oleh J.S.
Badudu (1979).
7) Kamus Singkatan/Akronim
Kamus singkatan atau kamus akronim adalah kamus yang hanya memuat
singkatan kata dan akronim yang ada dalam satu bahasa. Contohnya adalah
Kamus Singkatan dan Akronim yang disusun oleh Soegeng Maulana (1982).
8) Kamus Etimologi
18
Kamus etimologi adalah kamus yang penjelasan lemanya bukan mengenai
makna, melainkan mengenai asal-usul kata itu, serta perubahan-perubahan
bentuknya. Dalam bahasa Indonesia ada Kamus Etimologi Bahasa Indonesia
terbitan Pusat Bahasa.
9) Kamus Istilah
Kamus istilah adalah kamus yang hanya memuat kata-kata atau gabungan
kata yang menjadi istilah dalam suatu bidang ilmu atau kegiatan tertentu.
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas diketahui bahwa jenis kamus
sangat banyak. Kamus Sunda-Jawa yang dikembangkan oleh peneliti termasuk
dalam pengelompokan jenis kamus yang objek penggunanya adalah pelajar.
Kamus Sunda-Jawa diciptakan guna mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa
siswa di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat sehingga memiliki
pengembangan yang berbeda dengan pengembangan pembuatan kamus yang
lainnya.
2.2.2.3 Cara Penyusunan Kamus
Secara umum, penyusunan kamus menurut Chaer (2007) akan melalui
prosedur-prosedur sebagai berikut.
1) Tujuan Kamus dan Perancangan
Sebuah kamus disusun bukan asal disusun saja, melainkan penyusun harus
memiliki tujuan. Setelah hal tersebut, penyusun kamus akan mulai dengan
19
mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti Sumber Daya Manusia
(SDM) penyusunnya, modal, komputer dan peralatan yang lain.
2) Korpus Data
Jika tujuan kamus sudah ditentukan, maka masalah selanjunya adalah
korpus data, yakni sumber yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
Dalam hal kebahasaan korpus lebih tepatnya adalah kumpulan ujaran yang tertulis
atau lisan yang digunakan untuk menyokong atau menguji hipotesis tentang
struktur bahasa. Dalam menyusun kamus hanya kata-kata yang sering digunakan
oleh masyarakat saja yang akan dimasukkan ke dalam kamus. Maka dari itu, para
penyusun kamus akan membaca sejumlah karya untuk mendapatkan kata-kata
kutipan yang akan dimasukkan ke dalam kamus.
3) Penyusunan Daftar Kosakata (Lema)
Penyusunan lema akan dilakukan dengan menentukan kata dasar dan baru
terlebih dahulu diikuti dengan kata bentukan lainnya dari kata dasar tersebut.
Penyusunan ini dapat dilakukan dengan mencatat kata-kata kutipan di dalam
kartu, satu kata satu kartu, supaya kata-kata ini dapat disusun dengan mudah.
Setelah itu kartu-kartu ini akan disimpan dalam katalog.
4) Pengolahan Data
Setelah kata-kata dikumpulkan dan diaurutkan sesuai abjad, maka data
harus dianalisis. Pada tahap ini penyusun kamus akan mengelompokkan kata ke
dalam kelompok kata-kata yang tidak perlu, kata-kata baru, kata-kata neologisme
(kata-kata baru yang jarang digunakan), dan kata-kata yang mengalami perubahan
20
makna. Untuk kelompok kata-kata yang tidek perlu dapat dihapuskan dan tidak
perlu dimasukkan ke dalam kamus.
5) Masalah Makna/Pemaknaan
Tujuan orang membuka kamus adalah untuk mengetahui makna kata. Oleh
karena itu, sudah seharusnya makna dalam kamus dibuat sebenar dan selengkap
mungkin. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan ilmu semantik dan
pragmatik. Pemaknaan kamus dapat menggunakan bahan rujukan seperti kamus
yang sudah ada, daftar istilah, dan sebagainya untuk mencari maksud sesuatu kata.
2.2.3 Bahasa Sunda
Menurut Djajasudarma (1994:1), bahasa Sunda digunakan sebagai alat
komunikasi di Jawa Barat (oleh sebagian penutur asli bahasa Indonesia)
merupakan bahasa komunikatif dalam kehidupan sehari-hari dalam pergaulan
masyarakat bahasa Sunda secara informal dan sebagai bahasa keluarga. Bahasa
Sunda dipakai baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan.
Sementara itu, Gunardi (1996:1) memaparkan bahwa perkembangan dan
pertumbuhan bahasa Sunda tidak lepas dari pengaruh bahasa lain yang tumbuh
dan berkembang bersamaan pula. Kosakata bahasa Sunda sudah dipengaruhi
bahasa yang tumbuh bersamaan tersebut, misalnya bahasa Jawa, bahasa
Indonesia, dan bahasa asing.
Seperti halnya bahasa-bahasa daerah lain yang ada di Indonesia, bahasa
Sunda juga memiliki tingkat tutur atau undak-usuk. Undak-usuk atau yang dalam
bahasa Jawa sering disebut unggah-ungguh ini dimaksudkan untuk menunjukkan
rasa hormat kepada lawan bicara. Kata-kata yang akan digunakan dalam
percakapan bisa dipilah agar sesuai dengan lawan bicara. Sebagai contoh jika
berbicara dengan teman sebaya, kosakata yang digunakan yaitu kosakata kasar
21
atau dalam bahasa Jawa disebut ngoko. Sementara jika berbicara dengan orang
yang lebih tua, harus menggunakan kosakata lemes ‘halus’ atau dalam bahasa
Jawa disebut juga krama inggil.
Menurut Djajasudarma (1994:7), istilah undak-usuk atau tingkat tutur ini
menyangkut bidang sosiolinguistik. Unsur ini mengacu pada gagasan bahwa
bahasa Sunda mengenal tingkat sosial kawan bicara (orang yang diajak bicara)
dan tingkat sosial yang dibicarakan. Tingkat tutur tersebut terbagi menjadi dua
yaitu kasar dan lemes ‘halus’. Perhatikan contoh berikut.
Tabel 2.1 Undak-usuk Bahasa Sunda Menurut Djajasudarma
Tingkat Tutur Kosakata Persona I Persona II Persona III
Kasar
dahar ‘makan’ nginum ‘minum’ diuk ‘duduk’ indit ‘pergi’ gering ‘sakit’
dahar nginum diuk indit gering
dahar nginum diuk indit gering
dahar nginum diuk indit gering
Lemes ‘halus’
tuang ‘makan’ ngaleueut ‘minum’ calik ‘duduk’ angkat ‘pergi’ teu damang ‘sakit’
Neda ngimun diuk mios udur
tuang ngaleueut calik angkat teu damang
tuang ngaleueut calik angkat teu damang
Sementara itu, Gunardi (1996:23) memaparkan bahwa undak-usuk bahasa
Sunda dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu (1) lemes ‘halus’, (2) sedeng
‘menengah’, dan (3) kasar ‘kasar’. Dalam pemakaiannya, undak-usuk itu harus
mempertimbangkan pembicara, teman bicara, dan yang dibicarakan, serta kriteria
lain, yaitu tinggi-rendahnya usia, jabatan, kedudukan, derajat, dan pendidikan.
Hal-hal itulah yang ikut mempengaruhi pemakaian/kekacauan dalam penggunaan
kasar/halus dalam perilaku berbahasa Sunda.
Berdasarkan paparan di atas, teori yang digunakan peneliti adalah teori
mengenai kosakata netral bahasa Sunda dalam undhak-usuk bahasa sunda. Kata-
kata netral adalah kata-kata yang digunakan baik di dalam bahasa kasar maupun
halus tanpa perubahan bentuk dan makna. Kata-kata netral ini biasa digunakan
masyarakat Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari.
22
2.2.4 Bahasa Jawa
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang digunakan dalam
berkomunikasi sehari-hari oleh sebagian besar masyarakat Jawa Tengah. Dalam
dunia pendidikan, bahasa Jawa juga merupakan muatan lokal wajib di Jawa
Tengah seperti dijelaskan dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor
423.5/5/2010 yang menyatakan bahwa Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal
(Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs
Negeri dan Swasta Propinsi Jawa Tengah. Sementara itu sesuai dengan kurikulum
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) review 2010,
mata pelajaran Bahasa Jawa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:
(1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan budaya Jawa
baik secara lisan maupun tulis, (2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa
Jawa sebagai bahasa daerah yang mendukung bahasa Indonesia, (3) memahami
bahasa Jawa dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan,
(4) menggunakan bahasa Jawa untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial, (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra
untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan (6) menghargai dan membanggakan
sastra Jawa sebagai khasanah budaya Jawa.
2.3 Kerangka Berpikir
Mata pelajaran bahasa Jawa merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit
oleh sebagian besar siswa di wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat,
khususnya di SMP Negeri 2 Banjarharjo. Kesulitan belajar bahasa Jawa tersebut
disebabkan oleh bahasa ibu mereka adalah bahasa Sunda. Mereka telah terbiasa
23
menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari sehingga untuk
memahami bahasa daerah lain seperti bahasa Jawa mereka merasa kesulitan.
Banyak siswa yang tidak hafal aksara Jawa. Selain itu, mereka juga
mengalami kesulitan dalam memaknai kosakata-kosakata bahasa Jawa. Mereka
kurang dapat membedakan mana kosakata-kosakata yang termasuk dalam ragam
ngoko, krama, atau krama inggil sehingga untuk dapat berbicara menggunakan
bahasa Jawa yang baik sesuai unggah-ungguh mereka kurang mampu. Hal-hal
tersebut membuat guru harus memberikan pembelajaran menyenangkan dan juga
media yang menarik agar pembelajaran tidak terasa membosankan dan siswa
dapat menerima pembelajaran dengan baik.
Kamus merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa. Adanya kamus Sunda-Jawa dirasa dapat
membantu kesulitan belajar bahasa Jawa yang dialami siswa di daerah perbatasan
Jawa Tengah-Jawa Barat. Namun, fakta yang ada di lapangan menunjukkan
bahwa jumlah kamus Sunda-Jawa yang beredar di lingkungan masyarakat
perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat khususnya masih kurang. Meskipun ada,
isinya pun terlalu luas mengenai berbagai macam kosatkata. Siswa cenderung
malas untuk membuka dan membacanya. Dibutuhkan kamus Sunda-Jawa yang
berisi kosakata-kosakata sederhana dan mudah dipahami siswa kelas VII SMP.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development
(R&D) atau dapat pula disebut sebagai penelitian pengembangan. Sugiyono
(2009:297) mengungkapkan bahwa pendekatan Research and Development
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk
tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka
diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian
pengembangan bersifat longitudinal (bertahap).
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan oleh Sugiyono dijadikan
sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian pengembangan ini. Adapun
langkah-langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2009:298) ada
sepuluh langkah, yaitu:
a. Potensi dan masalah, diperoleh berdasarkan ide kreatif sendiri dan
berdasarkan penelitian lain.
b. Pengumpulan data, meliputi kegiatan mengumpulkan data-data yang
relevan dari sumber pustaka atau hasil penelitian.
25
c. Desain produk, meliputi kegiatan penyusunan desain produk berdasarkan
analisis kebutuhan sesuai hasil survey.
d. Validasi desain, meliputi proses kegiatan penilaian desain produk oleh
para ahli atau pakar yang berpengalaman.
e. Revisi desain, memperbaiki desain produk berdasarkan penilaian dan
saran dari beberapa pakar dan ahli.
f. Uji coba produk, pengujicobaan produk.
g. Revisi produk, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan setelah melakukan
uji coba produk.
h. Uji coba pemakaian, pengujicobaan produk dalam lingkup lembaga
pendidikan yang luas.
i. Revisi produk, meliputi proses memperbaiki untuk penyempurnaan dan
pembuatan produk baru lagi.
j. Produksi masal, bekerja sama dengan perusahaan atau penerbit.
Mempertimbangkan lamanya waktu pelaksanaan penelitian, maka langkah
penelitian yang dilakukan hanya sampai pada uji ahli dan revisi produk. Adapun
rincian tahapannya sebagai berikut.
a. Identifikasi masalah, yaitu dengan cara mencari masalah yang dialami
siswa dalam proses pembelajaran kemudian mencari solusinya.
b. Analisis kebutuhan, meliputi pencarian data yang dibutuhkan dalam
menyusun kamus Sunda-Jawa.
26
c. Pembuatan prototipe, yaitu kegiatan merancang dan menyusun prototipe
kamus Sunda-Jawa.
d. Uji ahli, meliputi proses kegiatan penelitian prototipe kamus Sunda-Jawa
oleh ahli dan guru.
e. Revisi produk, meliputi mendata hasil penilaian dari guru dan para ahli,
melakukan perbaikan, dan menemukan kelemahan pada produk.
Langkah penelitian tersebut divisualisasikan pada bagan di bawah ini.
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
Kamus Sunda-Jawa
Tahap 1
Identifikasi Masalah
Tahap 2
Analisis Kebutuhan
Tahap 3
Pembuatan Prototipe
Tahap 4
Uji Ahli
27
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini disesuaikan dengan fokus penelitian, yaitu
mengembangkan kamus bahasa Sunda-Jawa yang sesuai dengan unggah-ungguh
bahasa Jawa dan berisi berbagai kosakata yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dan kehidupan sehari-hari masyarakat daerah perbatasa Jawa Tengah-Jawa
Barat untuk siswa kelas VII SMP. Subjek penelitian ini meliputi siswa dan guru,
sedangkan subjek penelitian uji penilaian prototipe kamus bahasa Sunda-Jawa
yaitu ahli media dan ahli materi. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut.
3.2.1 Siswa
Siswa yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VII di SMP Negeri 2 Banjar Harjo. Subjek penelitian difokuskan pada satu
kelas dari delapan kelas yang ada di SMP Negeri 2 Banjarharjo. Hal tersebut
dikarenakan jika penelitian melibatkan lebih dari satu kelas dimungkinkan akan
terjadi kesamaan data. Berdasarkan pertimbangan peneliti, pengambilan subyek
penelitian didasarkan atas ciri atau sifat subyek penelitian yang sudah diketahui
sebelumnya. Adapun ciri atau sifat dari kelas yang menjadi subyek penelitian
pada penelitian ini adalah kelas unggulan yang mayoritas siswanya aktif dalam
semua mata pelajaran.
Tahap 5 Revisi Produk
28
3.2.2 Guru
Guru bahasa Jawa yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini
adalah guru bahasa Jawa di SMP Negeri 2 Banjar Harjo. Subjek penelitian
difokuskan pada semua guru mata pelajaran bahasa Jawa di SMP Negeri 2 Banjar
Harjo saja, karena tidak semua sekolah di kecamatan Banjar Harjo menerapkan
muatan lokal bahasa Jawa.
3.2.3 Ahli Media dan Ahli Materi
Ahli media yang bertindak sebagai penguji merupakan pakar dalam bidang
pengembangan media dan pakar dalam bidang materi bahasa Jawa dan bahasa
Sunda. Uji produk oleh ahli media dilakukan dengan menggunakan angket uji
kelayakan kamus Sunda-Jawa.
3.3 Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen penelitian ini menggunakan instrumen nontes.
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket guru, angket
siswa dan lembar penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa untuk ahli dan guru.
Untuk mendapatkan data pertama, dilakukan penyebaran angket kepada
siswa dan guru mata pelajaran bahasa Jawa kelas VII di SMP Negeri 2 Banjar
Harjo. Angket tersebut akan mengupas hal-hal yang terkait dengan materi
penyusunan kamus Sunda-Jawa untuk siswa kelas VII SMP. Sementara itu, untuk
mendapatkan data kedua digunakan angket penilaian yang ditujukan untuk guru
29
dan ahli. Berikut gambaran umum tentang instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian
No. Data Subjek Instrumen 1. Kebutuhan prototipe
kamus Sunda-Jawa Siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Banjar Harjo Guru mata pelajaran
bahasa Jawa SMP Negeri 2 Banjar Harjo
Angket kebutuhan
2. Penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa
Ahli Media Ahli Materi
Angket uji penilaian
Proses dalam penilaian ini tidak sampai pada proses uji kelayakan kepada
siswa melainkan hanya sampai proses penilaian, yaitu uji coba terbatas kepada
guru dan para ahli bidang pengembangan bahan ajar dan media. Uji coba
kelayakan dilakukan secara tidak langsung oleh guru yang bersangkutan. Hal
tersebut dilakukan karena terbatasnya waktu penelitian dan biaya.
3.3.1 Angket Kebutuhan Prototipe Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas
VII SMP
Angket kebutuhan prototipe kamus Sunda-Jawa untuk siswa kelas VII
SMP ini menggunakan dua macam angket, yaitu angket kebutuhan siswa terhadap
prototipe kamus Sunda-Jawa dan angket kebutuhan guru terhadap prototipe
kamus Sunda-Jawa. Data yang diperoleh dari angket tersebut kemudian dijadikan
bahan pengembangan prototipe kamus Sunda-Jawa.
30
3.3.1.1 Angket Kebutuhan Siswa terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa
Hal-hal yang dikupas dalam angket ini adalah kebutuhan siswa terhadap
prototipe kamus Sunda-Jawa yang meliputi (1) minat siswa terhadap
pembelajaran bahasa Jawa, (2) kondisi pembelajaran bahasa Jawa di kelas dan
kebutuhan terhadap kamus Sunda-Jawa, dan (3) kamus Sunda-Jawa yang
dibutuhkan.
Hal pertama yang dikupas adalah minat siswa terhadap pembelajaran
bahasa Jawa. Pada aspek ini ada dua indikator yaitu (a) minat siswa terhadap
pembelajaran bahasa Jawa, dan (b) perlu/tidaknya pembelajaran bahasa Jawa.
Pada aspek kondisi pembelajaran bahasa Jawa di kelas dan kebutuhan
terhadap kamus Sunda-Jawa, terdapat lima indikator yaitu (a) merasa kesulitan
atau tidak dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa, (b) kesulitan-kesulitan
yang dialami siswa, (c) bentuk media yang digunakan oleh guru, (d) tangggapan
siswa mengenai kamus Sunda-Jawa di lapangan, dan (e) perlu/tidaknya kamus
Sunda-Jawa.
Pada aspek kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan siswa meliputi bagian
bentuk kamus dan bagian isi kamus. Bagian bentuk meliputi delapan indikator,
yaitu (a) judul kamus, (b) jenis kertas cover kamus, (c) gambar cover kamus, (d)
warna cover kamus, (e) ketebalan kamus, (f) ukuran kertas, (g) ukuran huruf, dan
(h) desain/model kamus. Sementara pada bagian isi kamus, meliputi (a)
perlu/tidaknya petunjuk pemnggunaan kamus, (b) penambahan ragam krama dan
krama inggil pada kosakata bahasa Jawa, dan (c) materi kosakata yang harus ada
31
pada kamus. Gambaran umum mengenai angket kebutuhan siswa kelas VII SMP
terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa tersedia dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kebutuhan Siswa
terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa
No. Aspek Sub Aspek Nomor Soal
1. Minat siswa terhadap bahasa Jawa.
Minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Jawa.
Perlu/tidaknya pembelajaran bahasa Jawa
1
2
2. Kondisi pembelajaran bahasa Jawa di kelas dan kebutuhan terhadap kamus Sunda-Jawa.
Merasa kesulitan atau tidak dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa
Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
Bentuk media yang digunakan oleh guru
Tanggapan siswa mengenai kamus Sunda-Jawa di lapangan
Perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa
3
4
5
6
7
3. Kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan.
Bentuk Judul kamus Jenis kertas cover kamus Gambar cover kamus Warna cover kamus Ketebalan kamus Ukuran kertas Ukuran huruf Desain/model kamus
Isi Perlu/tidaknya petunjuk
penggunaan kamus Perlu/tidaknya
penambahan ragam krama dan krama inggil
Materi kosakata yang harus ada pada kamus
8 9 10 11 12 13 14 15
16
17
18
32
3.3.1.2 Angket Kebutuhan Guru terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa
Dalam angket kebutuhan guru ini, hal-hal yang akan dikupas yaitu
meliputi (1) perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa, (2) kamus Sunda-Jawa yang
dibutuhkan, dan (3) harapan terhadap kamus Sunda-Jawa.
Hal pertama yang dikupas adalah perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa untuk
siswa kelas VII SMP. Pada aspek ini terdapat lima indikator yaitu (a) kesulitan-
kesulitan yang dialami guru saat pembelajaran, (b)media apa saja yang digunakan
guru dalam pembelajaran bahasa Jawa, (c) tanggapan guru terhadap kamus Sunda-
Jawa yang telah ada, (d) tanggapan guru terhadap ketersediaan kamus Sunda-Jawa
di lapangan, dan (e) perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran
bahasa Jawa ditinjau dari kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.
Pada aspek kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan guru meliputi bagian
bentuk kamus dan bagian isi kamus. Bagian bentuk meliputi delapan indikator,
yaitu (a) judul kamus, (b) jenis kertas cover kamus, (c) gambar cover kamus, (d)
warna cover kamus, (e) ketebalan kamus, (f) ukuran kertas, (g) ukuran huruf, dan
(h) desain/model kamus. Sementara pada bagian isi kamus, meliputi (a)
perlu/tidaknya petunjuk pemnggunaan kamus, (b) penambahan ragam krama dan
krama inggil pada kosakata bahasa Jawa, dan (c) materi kosakata yang harus ada
pada kamus.
Pada aspek harapan terhadap kamus Sunda-Jawa meliputi saran dan
masukan mengenai isi dan keinginan guru terhadap kamus Sunda-Jawa. Berikut
ini tabel gambaran kebutuhan guru terhadap kamus Sunda-Jawa.
33
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Kebutuhan Guru
terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa
No. Aspek Sub Aspek Nomor Soal
1. Perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa
Kesulitan-kesulitan yang dialami guru saat pembelajaran
Media apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa
Tanggapan guru terhadap kamus Sunda-Jawa yang telah ada
Tanggapan guru terhadap ketersediaan kamus Sunda-Jawa di lapangan
Perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran bahasa Jawa
1
2
3
4
5 2. Kamus Sunda-Jawa yang
dibutuhkan Bentuk Judul kamus Jenis kertas cover kamus Gambar cover kamus Warna cover kamus Ketebalan kamus Ukuran kamus Ukuran huruf Desain/model kamus
Isi Perlu/tidaknya petunjuk
penggunaan kamus Perlu/tidaknya
penambahan ragam krama dan krama inggil
Materi kosakata yang harus ada pada kamus
6 7 8 9 10 11 12 13
14
15
16 3. Harapan terhadap kamus
Sunda-Jawa Saran dan masukan 17
34
3.3.2 Angket Penilaian Prototipe Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII
SMP
Dalam angket penilaian, hal-hal yang dikupas adalah segala sesuatu yang
terdapat di dalam prototipe kamus Sunda-Jawa. Angket penilaian ini diberikan
kepada guru dan dosen ahli untuk mendapatkan hasil penilaian dari prototipe
kamus Sunda-Jawa. Gambaran mengenai angket penilaian dapat dilihat pada tabel
kisi-kisi angket penilaian berikut.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Penilaian
Prototipe Kamus Sunda-Jawa
No. Dimensi Sub Dimensi Nomor Soal 1. Sampul Kamus Komposisi warna
Penataan gambar Penataan tulisan
1 2 3
2. Bentuk Judul kamus Kesesuaian ukuran Tebal kamus Pemilihan kertas kamus Pemilihan kertas cover Desain/model kamus
1 2 3 4 5 6
3. Isi Penempatan petunjuk penggunaan kamus
Daftar isi Bahasa Pemilihan materi
kosakata Penulisan ragam krama
dan krama inggil Penulisan kosakata
bahasa Sunda Pemilihan jenis dan
ukuran huruf Penataan tulisan Penempatan nomor
1
2 3 4
5
6
7
8 9
35
halaman kamus 4. Saran perbaikan - -
Petunjuk pengisian angket penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa adalah
sebagai berikut.
1) Bapak/Ibu diharapkan memberi koreksi dan masukan pada setiap komponen
dengan cara menuliskanpada angket yang telah disediakan.
2) Penilaian yang diberikan pada setiap komponen dengan cara membubuhkan
tanda cek (√) pada rentang angka-angka penilaian yang dianggap tepat.
Makna angka-angka tersebut adalah:
Angka 4 = sangat baik
Angka 3 = baik
Angka 2 = cukup
Angka 1 = kurang
Contoh:
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
3) Selain mengisi angka tersebut, mohon Bapak/Ibu memberikan saran dan
masukan.
36
4) Di samping penilaian pada format A, Bapak/Ibu diharapkan memberikan
komentar dan saran perbaikan secara umum terhadap prototipe. Saran
perbaikan secara umum dituliskan pada angket format B.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket
kebutuhan yang digunakan untuk menjaring memperoleh informasi yang relevan
mengenai analisis kebutuhan pembuatan kamus Sunda-Jawa. Untuk memperoleh
informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin digunakan angket uji
penilaian dan saran perbaikan yang ditujukan pada guru dan ahli.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
(1) teknik analisis data kebutuhan prototipe, dan (2) teknik analisis data uji
validasi ahli.
3.5.1 Teknik Analisis Data Kebutuhan Prototipe
Teknik yang digunakan dalam menganalisis peta kebutuhan prototipe
kamus Sunda-Jawa untuk siswa kelas VII SMP adalah menggunakan teknik
deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis data angket kebutuhan, memfokuskan data
angket kebutuhan, dan mentrasnformasikan data mentah menjadi bentuk desain
kamus.
37
3.5.2 Teknik Analisis Data Uji Validasi Ahli
Untuk menganalisis data uji validasi ahli, teknik analisi data yang
digunakan adalah deskriptif presentase. Data yang diperoleh dirubah dalam
bentuk presentase menggunakan rumus sebagai berikut.
= %
Keterangan:
NP : Nilai Prosentase
NK : Nilai Kumulatif
NM : Nilai Maksimal
Setelah diketahui presentasenya maka dapat diketahui bahwa prototipe
materi ajar sudah baik atau belum berdasarkan kriteria berikut.
86% - 100% = sangat baik
81% - 85 % = baik
71% - 80% = cukup
61% - 70% = kurang
≤ 60% = sangat kurang
Data uji ahli ini digunakan sebagai penilaian terhadap desain produk dan
sebagai acuan perlu atau tidaknya perbaikan desain. Selain menggunakan teknik
presentase, analisis data juga dilakukan secara deskriptif yaitu memaparkan saran
yang telah diberikan oleh para ahli. Hasil pemaparan inilah yang menjadi kunci
utama perbaikan desain produk.
38
3.6 Perencanaan Kamus Sunda-Jawa untuk Siswa Kelas VII SMP
Pada perencanaan ini akan dikembangkan dalam dua bagian, yaitu (1)
konsep kamus, dan (2) rancangan kamus.
3.6.1 Konsep Kamus
Konsep merupakan materi yang akan disajikan dalam kamus. Kamus
Sunda-Jawa ini dibuat bagi siswa kelas VII SMP. Kamus ini hanya berisi
kosakata-kosakata bahasa Sunda yang dialihbahasakan menjadi bahasa Jawa
dalam ragam ngoko, krama, dan krama inggil. Kamus ini juga disertai cara
membaca kosakata bahasa Jawa dengan benar yang dimaksudkan agar siswa kelas
VII SMP yang berada di daerah perbatasan Jawa Tengat-Jawa Barat tidak
mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami kosakata bahasa Jawa.
3.6.2 Rancangan Kamus
Seperti halnya kamus-kamus pada umumnya, kamus ini dirancang sebaik-
baiknya agar layak digunakan. Garis besar rancangan kamus Sunda-Jawa yang
dibuat adalah sebagai berikut.
(a) Sampul
Pada sampul buku berisi judul kamus dan penulis kamus.
(b) Bentuk kamus
Ukuran kamus dibuat dalam bentuk kecil atau sering disebut dengan
kamus kecik yang dimaksudkan agar nyaman dibaca dan dibawa.
39
Perkiraan ukuran kamus adalah 10 cm x 15 cm dan tebal kamus tidak lebih
dari 50 halaman.
(c) Desain isi
Garis besar isi yang ditampilkan dalam kamus antara lain sebagai berikut.
(1) Halaman judul
(2) Kata pengantar
(3) Daftar isi
(4) Petunjuk penggunaan kamus
(5) Kamus Sunda-Jawa
(6) Daftar Pustaka
(7) Profil Penulis
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dipaparkan pada bab ini meliputi beberapa hal, yakni
1) hasil analisis kebutuhan siswa terhadap kamus Sunda-Jawa; 2) hasil analisis
kebutuhan guru terhadap kamus Sunda-Jawa; 3) pengembangan prototipe; 4) hasil
analisis uji ahli; dan 5) hasil perbaikan prototipe,
4.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa terhadap Prototipe Kamus Sunda-
Jawa
Pengumpulan data mengenai kebutuhan siswa akan kamus Sunda-Jawa
diperoleh dari angket untuk mengetahui kebutuhan yang diharapkan siswa.
Analisis kebutuhan siswa akan kamus Sunda-Jawa dijabarkan dalam beberapa
subbab, yaitu: (1) minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Jawa, (2) kondisi
pembelajaran bahasa Jawa di kelas dan kebutuhan terhadap kamus Sunda-Jawa,
dan (3) kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan.
41
4.1.1.1 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Bahasa Jawa
Pada aspek ini indikator yang ingin diketahui adalah bagaimana minat
siswa terhadap pembelajaran bahasa Jawa. Berdasarkan angket kebutuhan yang
telah diisi oleh siswa disebutkan bahwa siswa sangat senang mengikuti
pembelajaran bahasa Jawa. Siswa mengaku bahwa bahasa Jawa merupakan salah
satu warisan budaya Jawa Tengah yang harus dilestarikan. Terlepas dari bahasa
ibu siswa yang hampir seluruhnya bahasa Sunda, menurut siswa bahasa Jawa
merupakan bahasa yang unik dan menarik untuk dipelajari.
Adanya pro dan kontra mengenai wajib/tidaknya muatan lokal bahasa
Jawa di daerah Banjarharjo tidak membuat siswa menjadi tidak menyukai
pembelajaran bahasa Jawa. Bahkan seluruh siswa mengaku bahwa muatan lokal
bahasa Jawa memang diperlukan di sekolah agar mereka mampu berkomunikasi
dengan masyarakat Brebes lainnya yang sebagian besar menggunakan bahasa
Jawa.
4.1.1.2 Kondisi Pembelajaran Bahasa Jawa di Kelas dan Kebutuhan terhadap
Kamus Sunda-Jawa
Berdasarkan analisis pada angkat kebutuhan siswa terhadap kamus Sunda-
Jawa, disebutkan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan ketika mengikuti
pembelajaran bahasa Jawa di dalam kelas. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang
mereka pergunakan sehari-hari adalah bahasa Sunda. Kesulitan yang dialami
42
siswa adalah kesulitan belajar aspek berbicara, aspek membaca, aspek menulis,
dan aspek menyimak. Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek berbicara
meliputi kesulitan bercerita tentang pengalaman pribadi dan berdialog
menggunakan unggah-ungguh bahasa yang benar, kesulitan menyampaikan ide ke
dalam bahasa lisan, dan kesulitan membedakan antara kosa kata bahasa Jawa
ngoko dan bahasa Jawa krama.Kesulitan belajar yang dialami siswa pada aspek
membaca meliputi kesulitan memahami isi bacaan berbahasa Jawa, kesulitan
menentukan ide pokok bacaan berbahasa Jawa, kesulitan melafalkan kata atau
kalimat berbahasa Jawa, kesulitan berekspresi sesuai dengan isi geguritan,
kesulitan membaca geguritan dengan intonasi yang tepat, kesulitan memahami isi
dan mengetahui pesan moral yang ada dalam tembang, kesulitan melafalkan kata
atau kalimat berhuruf Jawa dan membedakan huruf Jawa. Kesulitan belajar yang
dialami siswa pada aspek menulis meliputi kesulitan menerjemahkan tulisan
berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa, kesulitan membedakan antara bahasa
Jawa ngoko dan krama, dan kesulitan menulis huruf Jawa dengan menerapkan
pasangan dan kesulitan membedakan sandhangan taling dan pepet. Kesulitan
belajar yang dialami siswa pada aspek mendengarkan meliputi kesulitan pada KD
mendengarkan percakapan dan KD mendengarkan berita, yaitu siswa kesulitan
memahami isi percakapan dan isi berita tersebut.
Menurut pengalaman siswa ketika mengikuti pembelajaran bahasa Jawa di
kelas, guru lebih banyak menggunakan buku Lembar Kerja Siswa dan buku paket
bahasa Jawa ketika mengajar. Selain itu, bahan ajar yang berasal dari internet juga
sering digunakan guru untuk melengkapi materi. Untuk media kamus, siswa
43
mengaku jarang menggunakan media tersebut karena ketersediaannya yang
kurang. Padahal sebagian besar siswa sangat membutuhkan kamus bahasa Jawa
untuk mempermudah dalam memahami pembelajaran bahasa Jawa.
4.1.1.3 Kamus Sunda-Jawa yang Dibutuhkan
Pada bagian ini akan dideskripsikan kamus Sunda-Jawa yang dibutuhkan
siswa. Berdasarkan analisis pada angket kebutuhan siswa terhadap kamus Sunda-
Jawa, disebutkan bahwa siswa membutuhkan kamus Sunda-Jawa yang dapat
membantu mengatasi kesulitan belajar bahasa Jawa. Jenis kamus yang dibutuhkan
siswa adalah kamus saku yang ukurannya tidak terlalu besar dengan ukuran A6
atau sekitar 10,5 cm x 14,8 cm. Pada sampul kamus ditulis judul “Kamus Sunda-
Jawa” dan diberi gambar yang menarik dengan warna kasual yang tidak
mencolok. Agar memudahkan dalam membaca, siswa menginginkan isi kamus
ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 10.
Untuk bagian isi kamus, siswa menginginkan kosakata yang berhubungan
dengan lingkungan sekitar dan pada kosakata bahasa Jawa dilengkapi dengan
ragam ngoko, krama, dan krama inggil. Halaman yang berisi tentang petunjuk
penggunaan kamus juga diperlukan dalam kamus supaya mempermudah siswa
menggunakannya.
44
4.1.2 Hasil Analisis Kebutuhan Guru terhadap Prototipe Kamus Sunda-Jawa
Dalam angket kebutuhan guru ini, hal-hal yang akan dikupas yaitu
meliputi (1) perlu/tidaknya kamus Sunda-Jawa, (2) kamus Sunda-Jawa yang
dibutuhkan, dan (3) harapan terhadap kamus Sunda-Jawa.
4.1.2.1 Perlu/tidaknya Kamus Sunda-Jawa
Berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan guru yang telah diisi oleh
guru bahasa Jawa SMP N 2 Banjarharjo, guru merasa kesulitan ketika mengajar
bahasa Jawa di kelas. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya bahan ajar yang
digunakan guru. Bahan ajar yang digunakan hanya berkisar pada buku paket dan
buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Selain itu, faktor siswa yang berbahasa Sunda
ketika berkomunikasi juga cukup menyulitkan guru ketika mengyampaikan
pembelajaran.
Guru menjelaskan bahwa ketersediaan kamus Sunda-Jawa di lapangan
masih kurang memadai. Padahal kamus Sunda-Jawa termasuk bahan ajar yang
diperlukan guru dalam mengajar agar siswa dengan mudah memahami
pembelajaran. Untuk itu guru membutuhkan adanya kamus Sunda-Jawa yang
sederhana namun mudah dipahami.
45
4.1.2.2 Kamus Sunda-Jawa yang Dibutuhkan
Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang kamus Sunda-Jawa yang
dibutuhkan guru. Berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan guru, kamus
Sunda-Jawa yang dibutuhkan guru sama dengan kamus yang dibutuhkan oleh
siswa. Kamus Sunda-Jawa diharapkan berukuran kecil agar mudah dibawa
kemana saja. Pada kemasan sampul, guru menginginkan judul kamus yang tidak
berlebihan dengan disertai gambar dan warna yang tidak mencolok dan norak.
Pada bagian isi, kamus harus memuat kosakata-kosakata yang
berhubungan dengan lingkungan sekitar dan sering digunakan dalam komunikasi
sehari-hari. Penambahan ragam ngoko, krama, dan krama inggil pada kosakata
bahasa Jawa juga diharapkan guru agar mempermudah memahami kosakata
bahasa Jawa.
4.1.2.3 Harapan Guru Terhadap Kamus Sunda-Jawa
Guru-guru SMP N 2 Banjarharjo sangat menyambut baik dengan adanya
Kamus Sunda-Jawa. Harapan guru terhadap kamus Sunda-Jawa adalah agar
kamus tersebut mampu membantu siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa. Selain
itu, kamus tersebut juga dapat menjadi pendukung media pembelajaran bahasa
Jawa bagi guru.
46
4.1.3 Pengembangan Prototipe Kamus Sunda-Jawa
Setelah mengetahui kebutuhan kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran
bahasa Jawa di SMP N 2 Banjarharjo, tahap selanjutnya adalah merancang
prototipe kamus Sunda-Jawa. Langkah awal yang dilakukan dalam menyusun
kamus Sunda-Jawa yaitu menentukan tujuan kamus dan bagaimana
perancangannya. Berdasarkan hasil angket kebutuhan siswa dan guru yang telah
dijelaskan sebelumnya diketahui bahwa tujuan kamus Sunda-Jawa yaitu untuk
mempermudah siswa belajar bahasa Jawa. Siswa di daerah perbatasan Jawa
Tengah-Jawa Barat mengalami kesulitan belajar bahasa Jawa karena bahasa yang
mereka pergunakan dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa
Sunda, sementara di sekolah mereka mendapatkan muatan lokal bahasa Jawa.
Langkah yang dilakukan selanjutnya yaitu membuat perancangan kamus
Sunda-Jawa. Rancangan pengembangan kamus Sunda-Jawa untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa terdiri dari:
1. Konsep
Konsep merupakan materi yang akan disajikan dalam kamus Sunda-Jawa.
Materi ini meliputi kosakata-kosakata yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dan sering digunakan sehari-hari. Materi tersebut diambil berdasarkan
kurikulum pelajaran bahasa Jawa yang hampir seluruhnya berhubungan dengan
lingkungan sekitar.
47
Kosakata-kosakata yang dipakai dalam kamus Sunda-Jawa didapat dari
beberapa kamus bahasa Jawa yang menjadi acuan peneliti. Selain itu, kosakata
juga didapat dari komunikasi sehari-hari masyarakat daerah perbatasan Jawa
Tengah-Jawa Barat yang kemudian dialih bahasakan ke dalam bahasa Jawa ragam
ngoko, krama, dan krama inggil.
2. Rancangan Kamus Sunda-Jawa
Seperti halnya kamus-kamus pada umumnya, kamus ini dirancang sebaik-
baiknya agar layak digunakan. Garis besar rancangan kamus Sunda-Jawa yang
dibuat adalah sebagai berikut.
a. Jenis Kamus
Dalam penelitian ini menggunakan jenis kamus saku agar mudah dibawa
kemana saja oleh siswa tanpa merasa berat. Ukuran kamus yaitu 10,5 cm x
14,8 cm atau sama dengan ukuran A6 pada kertas. Jumlah halaman dalam
kamus tersebut yaitu sekitar 40-50 halaman. Jumlah kosakata dalam
kamus yaitu kurang lebih sekitar 500 kata. Ini dengan tujuan agar jumlah
halaman sesuai tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
b. Sampul
Pada sampul kamus berisi judul kamus, gambar dan penulis kamus.
Sampul kamus dirancang berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan
guru terhadap kamus Sunda-Jawa. Dalam sampul depan terdapat beberapa
bagian. Dari yang paling atas yaitu judul kamus. Judul kamus tersebut
adalah “Kamus Sunda-Jawa Disertai Ngoko-Krama Untuk Kelas VII
48
SMP”. Pada bagian tengah adalah gambar ilustrasi orang sedang membaca
buku. Bagian yang terakhir adalah nama lengkap penulis.
Pada sampul belakang, warna dasar dibuat sama seperti warna dasar pada
sampul depan. Kemudian pada bagian tengah ditulis diberi pepatah
seorang penyair Islam, Al-Ghazali. Untuk bagian terakhir diberikan
sentuhan garis warna biru muda dengan gambar ilustrasi orang membaca
buku sama seperti pada gambar sampul depan.
Gambar 4.1 Gambar sampul kamus Sunda-Jawa tampak depan dan
belakang
c. Desain Isi
Setelah merumuskan konsep dan sampul kamus, langkah selanjutnya
adalah membuat desain isi kamus. Desain isi yang ditampilkan dalam
kamus antara lain:
1) Halaman judul,
2) Kata pengantar,
3) Daftar isi,
49
4) Petunjuk penggunaan kamus,
5) Kamus Sunda-Jawa,
6) Daftar Pustaka, dan
7) Profil penulis
Langkah kedua dalam penyusunan kamus adalah korpus data. Korpus data
yang dimaksud dalam penyusunan kamus Sunda-Jawa ini yaitu mengumpulkan
kosakata-kosakata bahasa Sunda yang akan dimasukkan dalam kamus dari
berbagai sumber. Pada proses ini kosakata didapat dari kamus Sunda-Indonesia
dari beberapa pengarang, dan juga dari pengamatan terhadap komunikasi sehari-
hari masyarakat asli daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat.
Ketiga, langkah yang dilakukan adalah menyusun daftar kosakata. Setelah
mendapatkan banyak kosakata, selanjutnya kosakata-kosakata bahasa Sunda
tersebut disusun pada kolom-kolom dan diurutkan sesuai abjad. Setelah kosakata-
kosakata tersebut disusun dan diurutkan sesuai abjad, maka selanjutnya data harus
dianalisis. Pada tahap analisis data ini dipilih kosakata mana saja yang diperlukan
dalam menyusun kamus dan kosakata mana saja yang tidak diperlukan atau masih
kurang sesuai. Langkah terakhir pada penyusunan kamus ini yaitu masalah
pemaknaan. Pada masalah pemaknaan ini peneliti mengalihbahasakan kosakata-
kosakata bahasa Sunda ke dalam bahasa Jawa pada ragam ngoko, krama, dan
krama inggil.
50
4.1.4 Hasil Analisis Uji Ahli terhadap Kamus Sunda-Jawa
Setelah menyusun kamus Sunda-Jawa, langkah selanjutnya adalah
melakukan penilaian terhadap kamus Sunda-Jawa tersebut. Prototipe yang
dikembangkan berdasarkan teori dan analisis kebutuhan siswa dan guru kemudian
dikonsultasikan kepada para ahli yang bersangkutan dengan media dan materi
bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Hasil konsultasi merupakan suatu patokan untuk
mengetahui kelayakan prototipe kamus Sunda-Jawa. Penilaian ahli menjadi
landasan utama dalam tahap selanjutnya, yakni perbaikan prototipe kamus Sunda-
Jawa. Berikut deskripsi hasil penilaian uji ahli mengenai prototipe kamus Sunda-
Jawa.
4.1.4.1 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Jawa
Uji ahli materi bahasa Jawa merupakan penilaian ahli materi bahasa Jawa
terhadap prototipe kamus Sunda-Jawa yang dikembangkan. Penilaian ini
bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu produk untuk dijadikan media dalam
pembelajaran. Ahli materi dalam penelitian ini adalah Ermi Dyah Kurnia, S.S.,
M.Hum. Beliau merupakan dosen ahli dalam bidang linguistik jurusan Bahasa dan
Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang. Selain menilai dalam hal materi, beliau
juga menilai dalam hal media. Berdasarkan penilaian dari ahli materi, didapatkan
hasil penelitian sebagai berikut.
51
Tabel 4.1 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Jawa
No. Aspek Indikator Skor 1. Sampul Kamus Komposisi warna
Penataan gambar Penataan tulisan
4 3 3
2. Bentuk Judul kamus Kesesuaian ukuran Tebal kamus Pemilihan kertas kamus Pemilihan kertas cover Desain/model kamus
3 3 2 3 4 4
3. Isi Penempatan petunjuk penggunaan kamus
Daftar isi Bahasa Pemilihan materi
kosakata Penulisan ragam krama
dan krama inggil Pemilihan jenis dan
ukuran huruf Penataan tulisan Penempatan nomor
halaman kamus
4
3 3 3
4
4
2 4
Dari penilaian ahli materi ada beberapa saran untuk perbaikan. Pertama
adalah pada abjad e sebaiknya diperjelas dalam penggunaan e, è, dan é. Selain itu,
akan lebih baik jika kosakata dalam kamus diperbanyak agar siswa maupun
pembaca umum mendapatkan perbendaharaan kata yang lebih banyak. Kedua
yakni mengenai tata tulis di dalam kamus masih ada yang kurang sesuai.
Contohnya seperti satu kata terakhir pada abjad yang masuk ke dalam halaman
berikutnya. Saran yang terakhir yakni mengenai sampul kamus. Agar sesuai
dengan ukurannya yang kecil, dosen menyarankan judul kamus sebaiknya
52
diperbaiki menjadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-
Krama Inggil”. Pada sampul belakang dosen menyarankan agar dibuat polos tanpa
tulisan. Untuk warna dan gambar pada sampul depan maupun belakang sudah
serasi, namun gambar pada bagian depan agar diperkecil agar tidak terlalu
memenuhi sampul.
Berdasarkan penilaian diperoleh total skor terbesar 56 dari skor maksimal
68. Berikut presentase penilaian ahli materi bahasa Jawa.
= 5668 %100 ݔ
= 82,35%
Berdasarkan hasil perhitungan presentase di atas yakni 82,35% , maka
dapat dikatakan bahwa media tersebut termasuk pada kriteria baik dan perlu
perbaikan sesuai saran perbaikan yang telah disampaikan oleh ahli materi.
4.1.4.2 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Sunda
Ahli materi bahasa Sunda memberi penilaian tentang materi kosakata
bahasa Sunda yang ada di dalam kamus. Ahli materi bahasa Sunda dalam
penilaian ini adalah Wiwik Ernawati. Beliau merupakan masyarakat asli daerah
perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Beliau bekerja sebagai perangkat desa di
Banjarharjo dengan jabatan kaur keuangan. Berdasarkan penilaian dari ahli
materi, didapatkan hasil penelitian sebagai berikut.
53
Tabel 4.2 Hasil Uji Ahli Materi Bahasa Sunda
No. Aspek Indikator Skor 1. Isi Penempatan petunjuk
penggunaan kamus Daftar isi Bahasa Pemilihan materi kosakata Penulisan kosakata bahasa
Sunda Pemilihan jenis dan ukuran
huruf Penataan tulisan Penempatan nomor
halaman kamus
4 3 3 3 4 3 3 3
Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi bahasa Sunda, saran yang
diberikan adalah pada kosakata bahasa Sunda maupun Jawa yang terdapat huruf e
agar lebih diperjelas dengan penulisan e, é, dan eu pada bahasa Sunda serta e, é,
dan è pada bahasa Jawa. Ahli materi juga menambahkan bahwa secara
keseluruhan isi kamus sudah baik, hanya jika akan diperbanyak untuk pasar agar
ditambah lagi kosakatanya.
Total skor penilaian ahli materi adalah 26 dari skor maksimal 32. Berikut
presentase penilaian ahli materi.
= 2632 %100 ݔ
= 81,25%
Berdasarkan hasil perhitungan presentase di atas yakni 81,25%, maka
dapat dikatakan bahwa materi tersebut termasuk pada kategori cukup dan perlu
perbaikan sesuai saran perbaikan yang telah disampaikan oleh ahli materi.
54
4.1.5 Hasil Perbaikan Prototipe Kamus Sunda-Jawa
Langkah selanjutnya setelah melakukan uji ahli adalah perbaikan
prototipe. Perbaikan dilakukan sesuai dengan saran dalam angket penilaian
prototipe media. Namun, tidak semua saran masukan yang didapat dijadikan
sebagai dasar perbaikan karena peneliti mempunyai konsep, desain serta
pertimbangan sendiri. Berikut tabel perbaikan yang perlu dilakukan dalam
penelitian ini.
Tabel 4.3 Perbaikan Prototipe
No. Aspek Kekurangan Perbaikan 1. Sampul Kamus Penulisan judul kamus
kurang sesuai. Memperbaiki judul kamus menjadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”
Pada sampul belakang kamus kurang sesuai jika terdapat tulisan.
Menghilangkan tulisan pada sampul belakang kamus.
Gambar pada sampul depan kamus terlalu memenuhi sampul
Memperkecil ukuran gambar.
2. Isi Kamus Penulisan huruf e pada kosakata bahasa Jawa maupun bahasa Sunda masih kurang jelas, sehingga sulit membedakan pengucapan yang benar.
Membedakan penulisan huruf e, é, dan eu pada kosakata bahasa Sunda, serta e, é, dan è pada kosakata bahasa Jawa.
Masih ada beberapa tata tulis yang kurang tepat.
Memperbaiki tata tulis.
55
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui secara garis besar bagian-bagian
prototipe yang perlu diperbaiki dan perbaikannya sebagai berikut.
4.1.5.1 Sampul Kamus
Pada judul kamus yang semula “Kamus Sunda-Jawa Disertai Ngoko-
Krama Untuk Kelas VII SMP” diubah menjadi Kamus Saku Sunda-Jawa
Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”. Perbaikan selanjutnya yaitu
mengubah ukuran gambar menjadi lebih kecil dan menghilangkan tulisan yang
terdapat pada sampul belakang. Berikut gambar perbedaan sampul desain awal
dengan sampul setelah direvisi.
Desain awal sampul kamus
56
Gambar 4.2 Sampul kamus sebelum dan setelah revisi
4.1.5.2 Isi Kamus
Perbaikan pada isi kamus yang dilakukan adalah dengan membedakan
penulisan e, eu, dan é pada kosakata bahasa Sunda serta é, è, dan e pada kosakata
bahasa Jawa. Berikut ini daftar kosakata yang mengalami perubahan.
Tabel 4.4 Daftar Kosakata yang Mengalami Perubahan
No. Sebelum Sesudah 1. abeh abéh 2. dereng dèrèng 3. gedhe gedhé 4. ajen ajén 5. eyang éyang 6. lare laré 7. kowe kowé 8. sampeyan sampéyan 9. seprene sepréné 10. awewe awéwé 11. estri èstri 12. rewang réwang 13. rencang réncang 14. bade badé
57
15. badhe badhé 16. biyen biyèn 17. beas béas 18. bedaa béda 19. benten bènten 20. beja béja 21. estu èstu 22. lambe lambé 23. duwe duwé 24. sore soré 25. rema réma 26. mendel mèndel 27. kendel kèndel 28. sesupe sesupé 29. gramen gramèn 30. gawe gawé 31. desa désa 32. maneh manèh 33. duren durén 34. duren durèn 35. eling éling 36. enget énget 37. emut émut 38. embe embé 39. menda ménda 40. enggen enggèn 41. mangke mangké 42. engke engké 43. leren lèrèn 44. kendel kèndel 45. gede gedé 46. gedhe gedhé 47. gelo gélo 48. edan édan 49. ewah éwah 50. goreng goréng 51. hate haté 52. hegar hégar 53. hejo héjo 54. hese hésé 55. kesupen kesupèn 56. supe supè 57. sade sadé
58
58. joged jogèd 59. wedang wédang 60. esuk ésuk 61. enjing énjing 62. kae kaé 63. tlaten tlatèn 64. kacek kacék 65. kacek kacèk 66. kadenge kadéngé 67. rene réné 68. kaler kalér 69. ler lèr 70. benjing bénjing 71. kan enjing kan énjing 72. sesuk sésuk 73. benjing enjing bénjing énjing 74. emah-emah émah-émah 75. riwe riwé 76. kenging kénging 77. koneng konéng 78. jene jené 79. kilen kilèn 80. kepriye kepriyé 81. brengos bréngos 82. nate naté 83. letah létah 84. akeh akèh 85. seda séda 86. matapoe matapoé 87. srengenge srengéngé 88. menta ménta 89. mere méré 90. aweh awéh 91. melu mèlu 92. ndherek ndhèrèk 93. nyare nyaré 94. maesa maésa 95. lengser lèngsèr 96. naek naék 97. wewah wèwah 98. taken takèn 99. neang néang
100. golek golék
59
101. neangan néangan 102. nggoleki nggoléki 103. ngombe ngombé 104. enem enèm 105. ombeh ombéh 106. cewok céwok 107. ebah ébah 108. semah sémah 109. pake paké 110. angge anggé 111. benter bentèr 112. pare paré 113. enak énak 114. eca éca 115. kabeh kabèh 116. sedherek sedhèrèk 117. semene seméné 118. sedhela sedhéla 119. salawe salawé 120. selawe selawé 121. sanes sanés 122. dede dédé 123. sare saré 124. sande sandé 125. seep séép 126. entek entèk 127. semah sémah 128. sesa sésa 129. dhewe dhéwé 130. suwe suwé 131. teoh téoh 132. tereh téréh 133. age agé 134. aken akén 135. lepen lépén 136. bae baé 137. wae waé
Selain itu, perbaikan mengenai tata tulis juga dilakukan agar memperindah
tampilan isi pada kamus. Perbaikkan yang dilakukan yaitu pada abjad selanjutnya
60
tidak ditulis persis dibawah abjad sebelumnya, melainkan dituliskan pada lembar
berikutnya. Berikut beberapa gambar tata tulis yang diubah.
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
Gambar 4.4 Beberapa tata tulis yang diperbaiki
61
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian pengembangan kamus Sunda-Jawa ini menggunakan pendekatan
penelitian pengembangan (Research & Development). Pengembangan kamus Sunda-Jawa
dilakukan melalui lima tahap, yaitu (1) identifikasi masalah, (2) analisis kebutuhan, (3)
pembuatan prototipe, (4) uji ahli, dan (5) revisi produk.
Hasil pengumpulan informasi menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan
belajar pada mata pelajaran Bahasa Jawa. Selain siswa, guru juga mengalami kesulitan
mengajar dalam hal kurangnya bahan ajar yang harus digunakan. Siswa dan guru
membutuhkan media yang dapat membantu mengatasi kesulitan belajar. Dari paparan
hasil angket kebutuhan siswa dan guru terhadap kamus Sunda-Jawa dapat disimpulkan
karakteristik kamus yang dibutuhkan. Secara garis besar karakteristik kamus yang
dibutuhkan adalah kamus Sunda-Jawa yang berisi kosakata yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan sering digunakan sehari-hari yang dilengkapi dengan ragam
ngoko, krama, dan krama inggil pada kosakata bahsa Jawa.
Dari hasil penilaian prototipe kamus Sunda-Jawa dari ahli media dan ahli materi
menunjukkan bahwa prototipe sudah termasuk dalam kriteria baik dengan nilai 82,35%
untuk penilaian ahli materi dan media bahasa Jawa serta 81, 25% untuk penilaian dari ahli
materi bahasa Sunda, namun masih perlu perbaikan sesuai saran. Kemudian prototipe
62
direvisi sesuai saran dari ahli materi dan ahli media yaitu dengan mengubah judul kamus
menjadi “Kamus Saku Sunda-Jawa Dilengkapi Jawa Ngoko-Krama-Krama Inggil”,
memperkecil ukuran gambar pada sampul depan dan menghilangkan tulisan pada sampul
belakang, serta memperbaiki tata tulis yang masih terdapat kesalahan pada isi kamus.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut.
1) Kepada para guru hendaknya melakukan inovasi dalam pembelajaran.
Inovasi dapat dilakukan dari beberapa aspek seperti media pembelajaran,
metode pembelajaran atau materi pembelajaran.
2) Penelitian pengembangan ini belum sempurna. Penelitian-penelitian
pengembangan lainnya perlu dilakukan sebagai penyempurna penelitian
ini dan menjadi produk baru dalam penelitian pengembangan tentang
kamus dalam pembelajaran bahasa Jawa.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, T. Fatimah. 1994. Tata Bahasa Acuan Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Sunda.
Gunardi, Gugun, dkk. 1996. Undak-Usuk dan Dampaknya dalam Perilaku Berbahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Sunda.
Hardyanto dan Sudi Utami. 2001. Kamus Kecik Bahasa Jawa Ngoko-Krama. Semarang: Lembaga Pengembangan Sastra dan Budaya.
Haryati, Pipih. 2010. Kamus Bahasa Sunda. Jakarta: Bintang Indonesia.
Kurnia, Nurfitria. 2012. Pengembangan Kamus Elektronik Kimia Materi Asam Basa sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri http://eprints.uny.ac.id/8151/ 12:33:24.
Mujiyanto, Yan. 2011. Petunjuk Penulisan Skripsi. Semarang: Unnes Press.
Rizki, Dewi Mekar. 2011. Pengembangan Kamus Bergambar Bahasa Arab Untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-arab/article/view/16123: 12:31:00.
Tamsyah, Budi Rahayu. 2003. Kamus Lengkep Sunda-Indonesia Indonesia-Sunda Sunda-Sunda. Bandung: Pustaka Setia.
Sasangka, Sry Satriya T. W. 2004. Unggah-Ungguh Bahasa Jawa. Jakarta: Yayasan Paramalingua.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Suciana, Tresno Dwi Candra. 2011. Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa di Daerah Perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas negeri Semarang.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
64
Sukarna, Ginanjar. 2012. Kamus Sunda-Indonesia. Bogor: Garda Media.
Widada, dkk. 2001. Kamus Basa Jawa Bausastra. Yogyakarta. Kanisius.
65
LAMPIRAN
66
ANGKET KEBUTUHAN SISWA
TERHADAP PELENGKAP BAHAN AJAR
KAMUS SUNDA-JAWA
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Siswa diharapkan memberi jawaban pada setiap soal di bawah ini dengan
memberikan tanda cek (√) dalam kurung yang telah disediakan di depan
jawaban.
Contoh:
(√) ya
( ) tidak
2. Jawaban boleh lebih dari satu.
(√) buku
( ) surat kabar
( ) majalah
(√) kamus
3. Jika ada pertanyaan yang jawabannya belum disediakan, siswa dimohon
menuliskan jawaban pada tempat jawaban yang telah disediakan.
Subjek Penelitian :
Nama :
Kelas :
LAMPIRAN 1
67
Contoh:
(√) lainnya, yaitu : ..... (berisi jawaban)
4. Siswa dimohon memberikan alasan singkat terhadap masing-masing jawaban
yang diberikan pada tempat jawaban yang tersedia.
1) Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran bahasa Jawa?
( ) ya
( ) tidak
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2) Menurut Anda perlukah muatan lokal Bahasa Jawa di sekolah Anda?
( ) ya
( ) tidak
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3) Apakah Anda merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa?
( ) ya
( ) tidak
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
68
4) Kesulitan apa saja yang Anda alami ketika mengikuti pembelajaran bahasa
Jawa?
( ) kesulitan aspek berbicara
( ) kesulitan aspek membaca
( ) kesulitan aspek menulis
( ) kesulitan aspek menyimak
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5) Media apa saja yang digunakan guru dalam pembajaran bahasa Jawa?
( ) kamus
( ) buku referansi
( ) komputer
( ) lainnya, yaitu : ..............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
6) Bagaimana pendapat Anda terhadap ketersediaan kamus Sunda-Jawa di
lapangan?
( ) sudah cukup memadai
( ) kurang memadai
( ) lainnya, yaitu : ..............................................................................................
Alasan:
69
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
7) Menurut Anda perlukah kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran bahasa
Jawa?
( ) perlu
( ) tidak perlu
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
8) Judul apakah yang paling sesuai untuk kamus Sunda-Jawa yang dibuat
peneliti?
( ) Kamus Sunda-Jawa
( ) Kamus Kecik Sunda-Jawa
( ) Kamus Dawa (Sunda-Jawa)
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
9) Jenis kertas apakah yang sesuai dan layak dijadikan cover kamus Sunda-Jawa
yang akan dibuat peneliti?
( ) hard cover
( ) soft cover
Alasan:
70
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
10) Gambar apakah yang patut dijadikan cover pada kamus Sunda-Jawa?
( ) orang membaca buku
( ) abstrak
( ) tanpa gambar
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
11) Warna seperti apakah yang perlu dijadikan pertimbangan dalam mendesain
cover kamus Sunda-Jawa?
( ) cerah dan mencolok
( ) sederhana dan casual
( ) banyak warna
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
12) Berapakah ketebalan yang ideal untuk kamus Sunda-Jawa?
( ) 30-50 halaman
( ) 60-80 halaman
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
71
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
13) Berapakah ukuran kertas yang sesuai untuk kamus tersebut?
( ) A6
( ) A5
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
14) Apa dan berapakan ukuran huruf yang patut digunakan pada kamus Sunda-
Jawa yang akan dibuat peneliti?
( ) Time New Roman, font 10
( ) Calibri, font 10
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
15) Seperti apakah desain/model kamus Sunda-Jawa yang sesuai untuk
dikembangkan?
( ) desain seperti kamus besar
( ) standar
( ) sederhana
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
72
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
16) Perlukah petunjuk penggunaan kamus dicantumkan pada kamus tersebut?
( ) perlu
( ) tidak perlu
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
17) Perlukah penambahan ragam krama dan krama inggil pada kosakata bahasa
Jawa?
( ) perlu
( ) tidak perlu
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
18) Materi kosakata apa sajakah yang sebaiknya dicantumkan pada kamus Sunda-
Jawa?
( ) kosakata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan
( ) kosakata yang berhubungan dengan sekolah
( ) kosakata yang berhubungan dengan transportasi
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
73
ANGKET KEBUTUHAN GURU
TERHADAP PELENGKAP BAHAN AJAR
KAMUS SUNDA-JAWA
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Bapak/Ibu diharapkan memberi jawaban pada setiap soal di bawah ini dengan
memberikan tanda cek (√) dalam kurung yang telah disediakan di depan
jawaban.
Contoh:
(√) ya
( ) tidak
2. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan boleh lebih dari satu.
(√) buku
( ) surat kabar
( ) majalah
(√) kamus
3. Jika ada pertanyaan yang jawabannya belum disediakan, Bapak/Ibu dimohon
menuliskan jawaban pada tempat jawaban yang telah disediakan.
Contoh:
Subjek Penelitian :
Nama :
Sekolah :
TTD :
LAMPIRAN 2
74
(√) lainnya, yaitu : ..... (berisi jawaban)
4. Bapak/Ibu dimohon memberikan alasan singkat terhadap masing-masing
jawaban yang diberikan pada tempat jawaban yang tersedia.
1) Apakah yang menjadi kesulitan-kesulitan guru dalam pembelajaran bahasa
Jawa di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat?
( ) kurangnya bahan ajar
( ) faktor siswa
( ) faktor wilayah
( ) lainnya, yaitu :..............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2) Media apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa di
daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat?
( ) kamus
( ) buku referensi
( ) komputer
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3) Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap kamus Sunda-Jawa yang telah ada?
75
( ) sudah cukup baik
( ) kurang baik
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4) Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap ketersediaan kamus Sunda-Jawa di
lapangan?
( ) sudah cukup memadai
( ) kurang memadai
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5) Menurut Bapak/Ibu perlukah kamus Sunda-Jawa dalam pembelajaran bahasa
Jawa?
( ) perlu
( ) tidak perlu
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
6) Judul apakah yang paling sesuai untuk kamus Sunda-Jawa yang dibuat
peneliti?
76
( ) Kamus Sunda-Jawa
( ) Kamus Kecik Sunda-Jawa
( ) Kamus Dawa (Sunda-Jawa)
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
7) Jenis kertas apakah yang sesuai dan layak dijadikan cover kamus Sunda-Jawa
yang akan dibuat peneliti?
( ) hard cover
( ) soft cover
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
8) Gambar apakah yang patut dijadikan cover pada kamus Sunda-Jawa?
( ) orang membaca buku
( ) abstrak
( ) tanpa gambar
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
77
9) Warna seperti apakah yang perlu dijadikan pertimbangan dalam mendesain
cover kamus Sunda-Jawa?
( ) cerah dan mencolok
( ) sederhana dan casual
( ) banyak warna
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
10) Berapakah ketebalan yang ideal untuk kamus Sunda-Jawa?
( ) 30-50 halaman
( ) 60-80 halaman
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
11) Berapakah ukuran kertas yang sesuai untuk kamus tersebut?
( ) A6
( ) A5
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
78
12) Apa dan berapakan ukuran huruf yang patut digunakan pada kamus Sunda-
Jawa yang akan dibuat peneliti?
( ) Time New Roman, font 10
( ) Calibri, font 10
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
13) Seperti apakah desain/model kamus Sunda-Jawa yang sesuai untuk
dikembangkan?
( ) desain seperti kamus besar
( ) standar
( ) sederhana
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
14) Perlukah petunjuk penggunaan kamus dicantumkan pada kamus tersebut?
( ) perlu
( ) tidak perlu
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
79
15) Perlukah penambahan ragam krama dan krama inggil pada kosakata bahasa
Jawa?
( ) perlu
( ) tidak perlu
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
16) Materi kosakata apa sajakah yang sebaiknya dicantumkan pada kamus Sunda-
Jawa?
( ) kosakata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan
( ) kosakata yang berhubungan dengan sekolah
( ) kosakata yang berhubungan dengan transportasi
( ) lainnya, yaitu : .............................................................................................
Alasan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
17) Harapan/saran/masukan terhadap kamus Sunda-Jawa:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
80
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
ANGKET PENILAIAN PROTOTIPE
KAMUS SUNDA-JAWA
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Bapak/Ibu diharapkan memberi koreksi dan masukan pada setiap komponen
dengan cara menuliskan pada angket yang telah disediakan.
2. Penilaian yang diberikan terhadap setiap komponen dengan cara
membubuhkan tanda cek (√) pada rentang angka-angka penilaian yang
dianggap tepat. Makna angka-angka tersebut adalah:
Angka 4 = sangat baik
Angka 3 = baik
Angka 2 = cukup
Angka 1 = kurang
Contoh:
Sangat baik <..........> Tidak baik
Nama :
Tanggal :
NIP :
LAMPIRAN 3
81
4 3 2 1
3. Selain mengisi angka tersebut, mohon Bapak/Ibu memberikan saran
masukan.
4. Di samping penilaian pada format A, Bapak/Ibu diharapkan memberikan
komentar dan saran perbaikan secara umum terhadap prototipe. Saran
perbaikan secara umum dituliskan pada angket format B.
a. Sampul Kamus
1. Apakah komposisi warna pada sampul kamus telah serasi?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
2. Apakah tampilan gambar pada sampul kamus Sunda-Jawa menarik
penataanya?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
................................................................................................................................
............................................................................................................
3. Apakah tampilan tulisan pada sampul kamus Sunda-Jawa menarik
penataanya?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
FORMAT A
82
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
b. Bentuk Kamus Sunda-Jawa
1. Apakah judul kamus Sunda-Jawa telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
2. Apakah ukuran kamus Sunda-Jawa telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
3. Apakah tebal kamus telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
4. Apakah pemilihan kertas kamus Sunda-Jawa telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
83
......................................................................................................................
......................................................................................................................
5. Apakah pemilihan cover pada kamus Sunda-Jawa telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
6. Apakah pemilihan desain/model kamus Sunda-Jawa telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
c. Isi Kamus
1. Apakah penempatan petunjuk penggunaan kamus Sunda-Jawa telah
serasi?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
2. Apakah penempatan daftar isi kamus Sunda-Jawa telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
84
3. Bagaimana kesesuaian bahasa pada kamus Sunda-Jawa?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
4. Apakah pemilihan materi kosakata pada kamus Sunda-Jawa telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
5. Apakah penulisan ragam krama dan krama inggil kosakata bahasa Jawa
dalam kamus Sunda-Jawa telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
6. Apakah penulisan kosakata bahasa Sunda telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
7. Apakah pemilihan jenis dan ukuran huruf pada kamus Sunda-Jawa telah
sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
85
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
8. Apakah penataan tampilan tulisan pada kamus Sunda-Jawa telah sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
9. Apakah penempatan nomor halaman pada kamus Sunda-Jawa telah
sesuai?
Sangat baik <..........> Tidak baik
4 3 2 1
Saran masukan:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
86
d. Saran perbaikan secara umum pelengkap bahan ajar pembelajaran
bahasa Jawa berupa kamus Sunda-Jawa:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
FORMAT B
87
DAFTAR INFORMAN
1. Guru Bahasa Jawa SMP N 2 Banjarharjo
1. Sri Budi, S.Pd.
2. Neneng Sulastri, S.Pd.
2. Siswa kelas VIII E
No. Nama Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Wahrudin
Rokmul
Eka Cahya
Amin Mubarok
M. Rizki Aditya
Wahyu
Alwi
Eka Febriyanto
Riyan
Dui Yanto
Dewi Hartini
Iin Inayah
LAMPIRAN 4
88
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
Diki Fitriyanto
Abdul Rohman
M. Fikri A.
Raniah Dwi L.
Tania
Euis Prihatini
Desi Ramadhani
Murni Dwi A.
Diyas Hardiyana
Riki Maulana
Ahmad Faozi
Wahyu Septiana Nurjanah
Wina Indriyani
Umi Avivah
Fika Indriyani
Sekar Melati Ayu
Siti Jahro
Nia Tamara
Umayah
Anisa Puspita
Cahyanti
Ari Winanto
Riki Maulana
Teguh Wahyu
Diah Anggraeni
89
LAMPIRAN 5
90
LAMPIRAN 6
91
LAMPIRAN 7
92
DOKUMENTASI PENELITIAN
Suasana lingkungan SMP Negeri 2 Banjar Harjo.
Peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitiannya kepada siswa.
LAMPIRAN 8
93
Siswa sedang mengisi angket kebutuhan.
Suasana ruang guru ketika pengisian angket kebutuhan guru.