famfol bismillah 1

47
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberculosis (TB) merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis suatu basil tahan asam yang ditularkan melalui udara. Penyakit ini ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Penyakit ini jika tidak diobati atau pengobatan tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi hingga kematian. Komplikasi yang dapat terjadi seperti: pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis dan TB usus. 1 Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara Asia. Penderita tuberkulosis di kawasan Asia terus bertambah. Sejauh ini, Asia termasuk kawasan dengan penyebaran tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia. Setiap 30 detik, ada satu pasien di Asia meninggal dunia akibat penyakit ini. Sebelas dari 22 negara dengan angka kasus TB tertinggi berada di Asia, diantaranya Bangladesh, China, India, Indonesia dan Pakistan. 2 Dari lima penderita TB di Asia termasuk kelompok usia produktif. Di Indonesia, angka kematian akibat TB 1

Upload: endah

Post on 08-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

xx

TRANSCRIPT

Page 1: FAMFOL Bismillah 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberculosis (TB) merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang

disebabkan oleh  Mycobakterium tuberculosis suatu basil tahan asam yang ditularkan

melalui udara. Penyakit ini ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan

yang terinfeksi. Penyakit ini jika tidak diobati atau pengobatan tidak tuntas dapat

menimbulkan komplikasi hingga kematian. Komplikasi yang dapat terjadi

seperti: pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis dan TB usus.1

Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara Asia. Penderita

tuberkulosis di kawasan Asia terus bertambah. Sejauh ini, Asia termasuk kawasan

dengan penyebaran tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia. Setiap 30 detik, ada satu

pasien di Asia meninggal dunia akibat penyakit ini. Sebelas dari 22 negara dengan

angka kasus TB tertinggi berada di Asia, diantaranya Bangladesh, China, India,

Indonesia dan Pakistan.2 Dari lima penderita TB di Asia termasuk kelompok usia

produktif. Di Indonesia, angka kematian akibat TB mencapai 140.000 orang per

tahun atau 8 persen dari korban meninggal diseluruh dunia. Setiap tahun, terdapat

lebih dari 500.000 kasus baru TB, dan 75 persen penderita termasuk kelompok usia

produktif.3

Indonesia merupakan negara dengan pasien TB terbanyak ke-5 di dunia

setelah India, Cina, Afrika Selatan dan.Nigeria menurut WHO tahun 2009.

Diperkirakan jumlah pasien TB di Indonesia sekitar 5,8% dari total jumlah pasien

TB didunia. Diperkirakan, setiap tahun ada 429.730 kasus baru dan kematian 62.246

orang. Insidensi kasus TB BTA positif sekitar 102 per 100.000 penduduk. Hal ini

1

Page 2: FAMFOL Bismillah 1

terjadi karena setiap orang dewasa dengan BTA positif akan menularkan pada 10-15

orang dilingkungannya, terutama anak-anak.2

Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara

ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang TB dewasa akan kehilangan rata-rata

waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal itu berakibat pada kehilanngan pendapatan

tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%.4

Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain: kemiskinan

pada berbagai kelompok masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi

dengan disparitas yang terlalu lebar, serta besarnya masalah kesehatan lain yang bisa

mempengaruhi tetap tingginya beban TB seperti gizi buruk, merokok, dan diabetes.5,6

Pada tahun 1994, Departemen Kesehatan RI melakukan uji coba penerapan

strategi DOTS di satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur dan satu Kabupaten di

Provinsi Jambi. Atas dasar keberhasilan uji coba yang ada, mulai tahun 1995 secara

nasional strategi DOTS diterapkan bertahap melalui Puskesmas.2

Perjalanan waktu Indonesia berpeluang mencapai penurunan angka kesakitan

dan kematian akibat TB menjadi setengahnya di tahun 2015 jika dibandingkan

dengan data tahun 2015 jika dibandingkan dengan data tahun 1990. Angka prevalensi

TB yang pada tahun 1990 sebesar 443 per 100.000 penduduk, pada tahun 2015

ditargetkan menjadi 222 per 100.000 penduduk.2

1.2 Tujuan penulisan

1.2.1 Tujuan umum

Melatih para dokter muda untuk melakukan kunjungan rumah dalam rangka

mempersiapkan diri untuk menjadi dokter keluarga.

2

Page 3: FAMFOL Bismillah 1

1.2.2 Tujuan khusus

1) Melakukan anamesis dan pemeriksaan fisik rutin setiap minggunya kepada

pasien

2) Memantau kondisi pasien pasca berobat ke Puskesmas

3) Memberikan arahan atau anjuran kepada keluarga mengenai pola hidup dan

kondisi lingkungan yang baik demi kesembuhan pasien

4) Mengingatkan kepada keluarga untuk memeriksakan pasien kembali ke

Puskesmas sesuai yang dianjurkan oleh dokter yang mengobati pasien

1.3 Manfaat penulisan

1.3.1 Manfaat bagi pasien

Memperoleh perhatian yang lebih mengenai kondisi kesehatan terkait

penyakit yang diderita demi mencapai kesembuhan yang optimal

1.3.2 Manfaat bagi keluarga pasien

Meningkatkan pengetahuan mengenai perawatan pasien di rumah, baik dari

segi keteraturan minum obat, pola hidup dan kondisi lingkungan yang baik.

1.3.3 Manfaat bagi penulis

1) Menambah pengalaman dan pengetahuan para dokter muda dalam

melakukan pemeriksaan dan pemantauan di bidang kesehatan.

2) Mempersiapkan para dokter muda untuk menjadi dokter keluarga.

3

Page 4: FAMFOL Bismillah 1

BAB II

METODE

2.1 Desain

Penelitian ini merupakan studi observasional untuk mengetahui dan

memantau perkembangan kesehatan dari pasien yang mengalami penyakit dan

disabilitas tertentu. Data yang digunakan adalah data primer di mana dalam 2 minggu

dilakukan 4 kali kunjungan untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

2.2 Lokasi dan waktu

Penelitian dilakukan di Jl. Kampung Melayu Kecil II no 47, RT 15, RW 10,

Kel Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan selama 16-31 Mei 2016.

2.3 Populasi dan sampel

Populasi target penelitian adalah seorang pasien dengan kasus baru yang

belum pernah ditangani di puskesmas. Subjek penelitian dipilih dengan metode

random sampling dan sampel yang digunakan terdiri dari pasien yang berkunjung ke

puskesmas yang memenuhi kriteria inklusi, mendapat izin dari pasien yang

bersangkutan, bersedia dengan sukarela menjadi subjek penelitian, dan kooperatif.

2.3.1 Kriteria inklusi

1) Pasien yang berdomisili di Kecamatan Tebet dan berobat ke Puskesmas

Kecamatan Tebet

2) Pasien belum pernah berobat tentang penyakit yang dikeluhkan sebelumnya

2.3.2 Kriteria eksklusi

1) Pasien yang tidak berdomisili di Kecamatan Tebet

2) Pasien dengan kasus lama

4

Page 5: FAMFOL Bismillah 1

2.4 Bahan dan instrumen

1) Stetoskop

2) Tensimeter

3) Termometer

4) Penlight

5) Timbangan badan

6) Microtoise

7) Palu refleks

2.5 Alur kerja

Skema 1. Alur Kerja

5

Page 6: FAMFOL Bismillah 1

2.6 Etika

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan bertanggung jawab atas

jaminan kerahasiaan data dari subjek penelitian yang sebelumnya telah setuju untuk

menjadi subjek penelitian setelah mendapat penjelasan (informed consent) dari

peneliti dan kemudian bersedia ikut serta dalam penelitian secara sukarela.

6

Page 7: FAMFOL Bismillah 1

BAB III

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

3.1. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. M

Umur : 46 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status perkawinan : Menikah

Alamat : Jl. Kampung Melayu Kecil II no 47, RT 15, RW 10, Kel

Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan

Agama : Islam

Suku Bangsa : Betawi

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

B. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. H

Umur : 49 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status perkawinan : Menikah

Alamat : Jl. Kampung Melayu Kecil II no 47, RT 15, RW 10, Kel

Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan

Agama : Islam

Suku Bangsa : Betawi

Pendidikan : STM

Pekerjaan : Buruh

7

Page 8: FAMFOL Bismillah 1

C. Sumber Pembiayaan Kesehatan

Jaminan : BPJS

Sumber Pembiayaan : Bantuan Pemerintah

D. Perilaku Kesehatan Keluarga

1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan :

- Membawa anggota keluarga yang sakit pergi berobat ke

Puskesmas terdekat dari rumah tinggal pasien. Kecuali kondisi

dirasa gawat maka akan dibawa ke UGD Rumah Sakit.

2. Keikut sertaan pada program Kesehatan di lingkungan rumah :

- Posyandu balita : Tidak

- Posyandu lansia : Tidak

- Perkumpulan kesehatan lainnya : Tidak

3. Pemanfaatan waktu luang :

- Olah raga : Tidak

- Rekreasi : Ya, 1 bulan 1 kali.

- Melakukan hobi : Tidak ada

- Aktifitas Sosial di Lingkungan pemukiman :

- Arisan : Ya

- Pertemuan RT : Ya

- Organisasi : Ya

- Pengajian : Ya

8

Page 9: FAMFOL Bismillah 1

3.2. PROFIL KELUARGA

No Nama Kedudukan dalam Keluarga

Sex Umur (tahun)

Pendidikan Pekerjaan Ket. Tempat Tinggal

1. Tn.P (alm)

Ayah L 84 SMP Wiraswasta Sudah meninggal

-

2. Ny.E (alm)

Ibu P 72 SMP IRT Sudah meninggal

-

3. Ny. A Anak I P 55 STM IRT Sehat Luar rumah

4. Ny. B Anak II P 53 STM IRT Sehat Luar rumah

5. Ny. N Anak III P 52 SMP IRT Sehat Luar rumah

6. Ny. N Anak IV P 48 SMP wiraswasta Sehat Luar rumah

7. Ny. M Anak V (pasien)

P 46 SMP IRT Sakit Rumah

8. Ny. C Anak VI P 43 SMP wiraswasta Sehat Luar rumah

9. Ny. T Anak VII P 40 SMP IRT Sehat Luar rumah

10. Tn.H Suami pasien L 49 STM Buruh Sehat Rumah

11. Ny. R Anak pasien I P 26 SMA IRT sehat Luar rumah

12. Nn. R Anak pasien II

P 21 SMA Karyawan swasta

Sehat Rumah

13. An. H Anak pasien III

P 14 SMP Pelajar Sehat Rumah

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung

9

Page 10: FAMFOL Bismillah 1

Skema 2. Genogram Keluarga Kandung Pasien

Keterangan

: Laki-laki : Perempuan : Pasien

1. Ayah pasien Sudah meninggal

2. Ibu pasien Sudah meninggal

3. Kakak I pasien Sehat

4. Kakak II pasien Sehat

5. Kakak III pasien Sehat

6. Kakak IV pasien Sehat

7. Pasien Sakit (TB)

8. Adek I pasien Sehat

10

Page 11: FAMFOL Bismillah 1

9. Adek II pasien Sehat

10. Anak I pasien Sehat

11. Anak II pasien Sehat

12. Anak III pasien Sehat

3.3 RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH

DILAKUKAN

Dilakukan dengan autoanamnesis dan aloanamensis dengan Ny M selaku pasien

pada Selasa, 17 Mei 2016

Keluhan Utama

Batuk berdahak sejak 3 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik Kedokteran Keluarga

Seorang perempuan berusia 46 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak

sejak 3 minggu yang lalu. Dahak berwarna putih tidak ada darah. Pasien juga

mengeluh sesak napas bersamaan dengan munculnya keluhan batuk. Sesak dirasa

semakin hari semakin berat.

Pasien merasa pada sore hari menjelang malam selalu berkeringat yang

berlebihan. Selain itu, pasien mengaku sering merasa nyeri kepala berdenyut terutama

saat membuka mata dan berkurang bila pasien memejamkan mata. Nafsu makan

semakin menurun disertai penurunan berat badan. Buang air besar dan buang air kecil

tidak ada keluhan.

Pasien sudah meminum obat batuk dan obat penurun panas yang dibeli di

warung, namun batuk dan demam tidak juga membaik.

11

Page 12: FAMFOL Bismillah 1

Riwayat Penyakit Dahulu.

Pasien mengaku tidak pernah sakit yang berat sebelumnya.

Darah tinggi (-)

Kencing manis (-)

Asma (-)

Alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Almarhum ayah pasien meninggal 7 tahun yang lalu karena sakit kecing batu.

Ibu pasien meninggal 5 tahun yang lalu karena sakit TB paru. Tidak ada riwayat

kencing manis, asma, maupun alergi pada keluarga pasien.

Riwayat Lingkungan

Tetangga pasien ada yang menderita TB paru. Pasien sering berkunjung ke

rumah tetangganya tersebut tanpa menggunakan masker.

Hasil Pemeriksaan Fisik

Hari Selasa, 17 Mei 2016 di rumah pasien

Keadaan Umum : Sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Panjang Badan : 157 cm

Berat Badan : 68 kg

Kesan Gizi : Obesitas (BMI : 27,6 kg/m2)

Tanda Vital : Tensi = 110/80 mmHg RR = 20 x/menit

Nadi = 90 x/menit Suhu = 36,8 oC

Kepala : Normocephali

12

Page 13: FAMFOL Bismillah 1

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor

Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-

Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -

Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-

Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)

Dada :

Cor I : Iktus kordis tak tampak

Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2 jari medial dari LMCS

Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal

Au : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis

Pa : Gerak nafas simetris, vokal fremitus simetris

Pe : Sonor pada kedua hemisfer paru

Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (+), wheezing (-)

Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (+), wheezing (-)

Abdomen I : Datar

Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-)

Pe : Timpani

Au : Bising usus (+) normal

13

Page 14: FAMFOL Bismillah 1

Ekstremitas Superior Inferior

Oedema - │ - -│-

Akral dingin - │ - │ -

Kekuatan otot 555│222 555│222

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/++ , Achilles +/++

Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Gordon -/- , Oppenheim -/-.

Tanda rangsang meningeal (-)

Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang

Table 2. Hasil laboratorium pemeriksaan darahHematologi Hasil Normal Satuan

Hemoglobin 11,7 13-16g/dl g/dl

Leukosit 8 5-10 g/dl ribu/uL

Hematrokit 42 40-48 %

Trombosit 200 150 – 400 mg/dl ribu/uL

Hasil pemeriksaan sputum (28 dan 29 April 2016)

Pagi (+++)

Sewaktu (++)

Pagi (++)

Kesan: positif TB paru

14

Page 15: FAMFOL Bismillah 1

Rencana Penatalaksanaan

Pengobatan yang telah diberikan :

Terapi medikamentosa :

RHZE (4 FDC) 1 x sehari (3 kaplet)

Vitamin B6 (piridoksin) 2 x 1

Terapi edukasi :

Penjelasan mengenai keadaan penyakit yang sedang dialami

oleh pasien

Memberi motivasi pada keluarga pasien untuk kembali kontrol

saat obat sudah hampir habis ke puskesmas

Memberi motivasi serta edukasi untuk senantiasa rutin

meminum obat setiap hari sesuai anjuran dokter

Memberi motivasi serta edukasi terhadap keluarga pasien

mengenai kondisi pasien dan juga pentingnya dukungan

keluarga

Memberi edukasi untuk memakai masker saat di rumah

maupun di luar rumah

Menganjurkan pasien untuk membuka jendela tiap pagi hari

agar udara segar dapat masuk ke dalam rumah

Menganjurkan pasien untuk mengganti seprei satu minggu satu

kali agar tidak banyak debu dan kotoran yang dapat mengiritasi

saluran napas pasien dan keluarga lainnya

15

Page 16: FAMFOL Bismillah 1

Hasil Penatalaksanaan Medis

Keluhan yang dirasakan oleh pasien sudah mulai berkurang setelah minum obat

secara rutin dan teratur sesuai anjuran dokter.

Faktor Pendukung : Pasien menyadari bahwa pasien harus mengkonsumsi obat

secara teratur selama 6 bulan untuk menuntaskan pengobatan pasien serta pasien

memiliki ibu, ayah, kakak dan adik yang mendukung penuh pengobatan pasien.

Faktor Penghambat : Lingkungan tempat tinggal dengan sirkulasi udara yang kurang

baik, perilaku hidup keseharian yang tidak bersih.

Indikator Keberhasilan: Pasien menuntaskan pengobatan selama 6 bulan. Setelah

pengobatan 6 bulan, hasil BTA negative dan perencanaan pemeriksaan rontgen.

3.4. IDENTIFIKASI FUNGSI – FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Biologis

Dari hasil wawancara dengan pasien, didapatkan informasi bahwa

pasien mulai mengalami gejala batuk-batuk sejak 3 minggu yang lalu. Selain

itu, keluhan disertai sesak napas, berkeringat yang berlebihan menjelang sore

ke malam hari disertai nyeri kepala, penurunan nafsu makan dan berat badan

menurun. Karena pasien merasa badannya semakin lemah dan batuk yang

dideritanya cukup mengganggu ditambah sesak napas, menggigil, dan nyeri

kepala maka suami pasien memutuskan untuk membawa pasien berobat ke

puskesmas. Setelah ditegakkan diagnosis TB paru aktif maka suami pasien

akan membantu mengingatkan pasien untuk konsumsi obat secara teratur

sesuai aturan dan dosis.

B. Fungsi Psikologis

Penderita tinggal di rumah milik pribadi, pasien bersama suami dan

dua anaknya. Pasien mengaku hubungan keluarga dalam keadaan baik.

16

Page 17: FAMFOL Bismillah 1

C. Fungsi Ekonomi

Penghasilan keluarga pasien seluruhnya ditanggung oleh suami dan

pasien sendiri. Menurut pengakuan pasien, penghasilan tersebut dirasa tidak

cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan makan sekeluarga. Pasien

membuka warung didekat rumah.

D. Fungsi Pendidikan

Pasien merupakan lulusan SMP. Seluruh anggota keluarga pasien juga

merupakan lulusan SMP. Anak pertama pasien sudah menikah dan sekarang

menjadi ibu rumah tangga, anak ke-2 pasien sudah bekerja sebagai karyawan

swasta dan anak ke-3 sedang berada dibangku SMP kelas 2.

E. Fungsi Religius

Pasien beragama Islam. Pasien memgaku keluarga rutin menjalankan

ibadahnya. Kegiatan ibadah dilakukan di rumah seperti sholat dan mengaji.

Pasien sering mengikuti acara pengajian di mesjid yang berada dilingkungan

rumah pasien.

F. Fungsi Sosial Budaya

Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang padat.

Menurut pengakuan pasien, hubungan keluarga dengan tetangga dalam

keadaan baik dan pasien sering berpartisipasi dalam kegiatan sosial di

wilayahnya.

17

Page 18: FAMFOL Bismillah 1

3.5. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA

FORMULIR 24 HOUR RECALL

(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga

tidur malam)

Waktu JamNama makanan atau

minumanBahan makanan

Jumlah

URT

Makan Pagi 07.00 Indomie goreng + telur

goreng dan air hangat

Indomie dan telur 1 piring

Selingan 09.30 Gorengan + biskuit Tahu, pisang, tempe

dan singkong,

tepung

1 bungkus,

1 piring

Makan Siang 13.00 Nasi + ayam goreng

dan air hangat

Nasi dan ayam 1 piring

Selingan - -

Makan

Malam

23.00 Nasi + ayam goreng +

lalapan + sambal

Nasi, sayur, ayam,

sambal terasi

1 piring

Selingan -

Tabel 3. Resume 24 hour recall

Penjelasan :

Asupan makan dan minum pasien dalam 24 jam meliputi makan pagi jam 07.00

dengan indomie, telur dan air hangat dengan selingan gorengan. Makan siang jam

13.00 dengan nasi ayam goreng dan air hangat, selingan dengan gorengan dan biskuit.

Makan malam jam 23.00 dengan nasi ayam goreng, lalapan dan sambal.

18

Page 19: FAMFOL Bismillah 1

3.6. IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

A. Faktor Perilaku

Pasien merupakan warga yang tinggal di lingkungan padat penduduk

yang senang bersosialisasi dengan tetangganya. Pasien mengetahui ada

tetangganya yang sedang menjalani pengobatan TB paru namun pasien tetap

berkunjung ke rumah tetangganya tersebut tanpa perlindungan seperti

memakai masker.

Pasien tinggal di rumah milik pasien sendiri yang memiliki ventilasi

yang kurang. Pasien jarang membuka jendela atau pintu rumahnya sehingga

proses pertukaran udara menjadi kurang baik. Dari segi kebersihan, pasien

sendiri kurang menjaga kebersihan lingkungan serta makanan yang pasien

makan.

B. Faktor Non Perilaku

Sarana pelayanan kesehatan terdekat dengan rumah pasien adalah

puskesmas. Hal ini sangat memudahkan keluarga untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan standar dan apabila ada keluhan keluarga yang sakit.

Jarak dari rumah ke puskesmas ± 1km.

3.7. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Biologis

Pasien diketahui mengalami keluhan batuk, sesak napas, berkeringat

sore menjelang malam hari, nyeri kepala dan penurunan berat badan.

Saat berobat ke puskesmas, pasien didiagnosis menderita TB paru

aktif.

A. Fungsi Psikologis

Hubungan antar anggota keluarga tergolong cukup baik.

19

Page 20: FAMFOL Bismillah 1

B. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Kebutuhan sehari-hari pasien ditanggung oleh penghasilan suami dan

pasien sendiri.

A. Fungsi Sosial

Para anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar

dengan baik.

A. Faktor Perilaku

Jarang membersihkan rumah

Jarang membuka jendela rumah sehingga pencahayaan dan ventilasi

kurang

Tidak mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan sering

makan sembarang serta tidak tepat waktu

Jarang melakukan aktivitas fisik atau olahraga

A. Faktor Non Perilaku

Tidak ada masalah

3.8. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

A. Gambaran Lingkungan Rumah

Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang cukup padat dengan

ukuran 11 x 3 m2, bentuk bangunan 2 lantai. Secara umum gambaran rumah

terdiri dari satu ruang keluarga, satu ruang tamu, satu ruang makan, satu ruang

dapur, dan tiga kamar tidur, satu kamar mandi. Lantai terbuat dari keramik,

dinding terbuat dari tembok beton, atap rumah dari asbes. Jendela ada dua buah,

pertama pada ruang tamu bagian depan, berukuran 20 x 40 cm2. Jendela kedua

berada pada ruang keluarga di lantai dua, berukuran 10 x 20 cm2. Penerangan

didalam ruangan pada siang hari dan malam hari dinilai kurang. Pertukaran

udara kurang baik karena pasien lebih suka menutup jendela dan pintu

rumahnya serta rumah pasien berada pada lingkungan padat penduduk.

20

Page 21: FAMFOL Bismillah 1

Kebersihan dalam dan luar rumah dinilai kurang bersih, tata letak barang -

barang kurang rapi, listrik 1300 watt, sumber air dari PAM. Kamar mandi

berukuran 1 x 1,5 m2 berbentuk kloset jongkok. Air limbah rumahan dialirkan

ke saluran got. Sampah rumah dibuang ke tempat pembuangan sampah disekitar

rumah, diambil setiap hari oleh petugas sampah.

B. DENAH RUMAH

Skema 3. Denah Rumah

21

11 m

3 m

21

4

3

3 m

11 m

5 6

7

8

Keterangan :Kamar tidur IDapur & ruang makanKamar mandiRuang tamuKamar tidur IIKamar tidur IIIRuang keluargaBalkon/jemurann

Page 22: FAMFOL Bismillah 1

Analisis Keadaan Rumah :

1. Letak rumah di daerah : Pemukiman padat penduduk

2. Bentuk bangunan rumah : 2 lantai

3. Kepemilikan rumah : Milik pribadi

4. Luas rumah : 50 m2

Jumlah orang dalam satu rumah : 4 orang

Luas halaman rumah : 2 m2

5. Lantai rumah dari : Keramik

6. Dinding rumah dari : Tembok beton

7. Atap rumah : Asbes

8. Pembagian ruangan rumah :

- Ruang tamu : Ada, ukuran 3 x 2,5 m2

- Kamar mandi : Ada, ukuran 1 x 1,5 m2

- Ruang keluarga : Ada, ukuran 3 x 2,5 m2

- Kamar tidur : Ada, ukuran 2,5 x 2 m2; jumlah 3

9. Jendela rumah : Ada 2 buah, ukuran 20x40 cm dan 10x20 cm

Perbandingan luas lantai dan jendela di :

- Kamar tidur : tidak ada jendela

- Ruang tamu dan keluarga : 50% : 50%

Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela

dengan lantai dan kesan subjektif saat membaca tulisan di dalam rumah) :

tidak cukup di seluruh ruangan di rumah.

10. Listrik di rumah : Ada 1300 watt

11. Lubang ventilasi :

- Ruang tamu dan ruang keluarga : Ada, masing-masing 3 buah.

- Kamar tidur : -

Kelembaban dalam rumah : Terasa lembab

Kesan ventilasi di dalam rumah : Tidak cukup

22

Page 23: FAMFOL Bismillah 1

12. Kebersihan dalam rumah : Kurang

13. Sumber air minum dari : Air minum dari depo isi ulang

14. Kamar mandi : Ada

15. Limbah rumah tangga di alirkan ke : Got

16. Tempat sampah diluar rumah : Tidak ada

17. Jalan di depan rumah lebarnya : 1 meter dari depan rumah

18. Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : kurang baik

3.9. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

Skema 4. Diagram Realita Yang Ada Pada Keluarga

23

Page 24: FAMFOL Bismillah 1

3.10. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA

No Resiko dan Masalah

Kesehatan

Rencana Pembinaan Indikator

Keberhasilan

Penilaian

1. Kurangnya pengetahuan

tentang gejala penyakit

sehingga tidak segera diobati

Memberikan penjelasan tentang

penyakit yang diderita dan

rencana terapi yang diberikan

pada pasien dan menjelaskan

agar teratur minum obat

Datang ke puskesmas

untuk kontrol saat obat

habis dan melakukan

kontrol sampai sembuh

(pengobatan OAT 6

bulan)

2. Kurangnya kesadaran untuk

membawa anggota keluarga

yang sakit untuk berobat

Memberikan penjelasan apabila

ada anggota keluarga yang sakit,

dalam hal ini sakit menular,

dapat dengan cepat menular

karena kondisi lingkungan yang

padat penduduk

Suami pasien

membawa pasien

untuk berobat

3. Kurangnya kesadaran

tentang pentingnya ventilasi

rumah yang baik

Menjelaskan pentingnya cahaya

yang cukup dan ventilasi yang

baik untuk sirkulasi udara bagi

anggota keluarga yang tinggal di

dalam rumah

Pasien mulai membuka

jendela rumah tiap hari

4. Kurangnya kesadaran

mengenai menjaga

kebersihan didalam rumah

Menjelaskan kepada keluarga

tentang pentingnya

membersihkan rumah untuk

menjaga kesehatan pasien dan

keluarganya

Pasien dan suami

pasien sudah

membersihkan rumah

serta debu tiap hari

Tabel 3. Permasalahan Pada Keluarga

24

Page 25: FAMFOL Bismillah 1

3.11. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

Tanggal

kunjungan

Kegiatan yang

Dilakukan

Keluarga

yang

Terlibat

Hasil Kegiatan Indikator

evaluasi

kegiatan

17 Mei 2016 - Perkenalkan diri dan

menjelaskan maksud

kedatangan

- Bina rapor awal.

- Identifikasi anggota

keluarga dan kondisi

kesehatannya.

- Melakukan anamnesis

dan pemeriksaan fisik

pada penderita

Pasien dan

keluarga

Terbinanya

suatu rapor awal

serta hubungan

baik dengan

keluarga pasien.

Pasien

memahami

masalah yang

sedang dialami.

Anamnesis keluhan dan

pemeriksaan fisik

- Memberi penjelasan

mengenai penyakit,

penyebab, faktor risiko,

penatalaksanaan

- Menginformasikan

untuk minum obat

dengan rutin

Pasien dan

keluarga

Pasien

memahami

penjelasan

tentang

penyakitnya.

Pasien lebih

memahami

penyakitnya

20 Mei 2016 -Evaluasi keluhan dan

keadaan umum pasien.

Melakukan anamnesis

serta pemeriksaan fisik

pada pasien.

-Memberi motivasi

Pasien dan

keluarga

Pasien

mengatakan

keluhannya

sudah berkurang,

obat diminum

teratur.

Pasien

memahami

pentingnya

meminum obat

secara teratur

karena dapat

25

Page 26: FAMFOL Bismillah 1

untuk selalu rutin

kontrol ke puskesmas

-Mengevaluasi tentang

makanan yang

dikonsumsi oleh pasien

dengan food recall 1 x

24hours

Pasien mulai

menjaga

konsumsi

makanannya

selama 24 jam

membantu

mengatasi

keluhannya.

Pasien dan

keluarga

memahami

pentingnya

asupan makanan

yang sehat untuk

kondisi pasien

23 Mei 2016 -Evaluasi keluhan dan

keadaan umum pasien

serta melakukan

pemeriksaan fisik, serta

mengevaluasi pasien

apakah telah kontrol

kembali ke puskesmas

-Memberikan

penjelasan mengenai

pentingnya ventilasi

udara dan kebersihan

rumah

Pasien dan

keluarga

pasien

Diketahuinya

kondisi terkini

pasien

Pasien dan

keluarga

mengerti tentang

pentingnya

kebersihan

rumah

Pasien sudah

memahami

jadwal kontrol

rutin ke

puskesmas

Dapat

menerapkan

pola hidup

bersih dan sehat

26 Mei 2016 -Evaluasi keluhan dan

keadaan umum pasien

serta melakukan

Pasien dan

keluarga

Diketahuinya

kondisi terkini

pasien.

Keluhan

dirasakan

berkurang.

26

Page 27: FAMFOL Bismillah 1

pemeriksaan fisik.

-Memberi penjelasan

mengenai pentingnya

prinsip hidup bersih

dan sehat

Keluarga

memahami

perilaku hidup

bersih dan sehat

Keluarga dapat

menerapkan

perilaku hidup

bersih dan sehat.

Tabel 4. Pembinaan Dan Hasil Kegiatan

3.12. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA

1. Tingkat pemahaman : Pembinaan terhadap pasien dan keluarganya

telah dilakukan cukup baik

2. Faktor pendukung :

Pasien dan keluarga dapat memahami penjelasan yang diberikan

Sikap yang kooperatif pasien dan keluarga sehingga dapat menerapkan

penjelasan yang diberikan

3. Faktor penyulit :

Kondisi lingkungan rumah pasien yang padat penduduk dan kumuh

Kondisi sirkulasi udara dan pencahayaan di rumah yang kurang baik serta

tata ruang rumah yang kurang baik

4. Indikator keberhasilan :

Keluarga dapat memahami penyakit yang dideritanya dan hal - hal yang

bersangkutan seperti penyebab, faktor risiko, pencegahan, penatalaksanaan,

dan komplikasi yang dapat terjadi.

27

Page 28: FAMFOL Bismillah 1

Keluarga pasien membawa pasien datang kembali ke puskesmas secara rutin

untuk kontrol dan mengambil obat. Serta mampu menerapkan pola hidup

sehat dan bersih dikesehariannya.

28

Page 29: FAMFOL Bismillah 1

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada kasus TB paru yang diangkat dalam laporan kedokteran keluarga ini,

didapatkan pasien berusia 46 tahun datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Tebet

dengan keluhan batuk berdahak, dahak tidak disertai darah, sesak napas, keringat

malam, penurunan berat badan, serta nyeri kepala sejak 3 minggu yang lalu. Setelah

dilakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan fisik, ditegakkan diagnosis klinis TB

paru. Penderita diberikan terapi yang adekuat untuk mengatasi TB paru, serta

dilakukan pula analisis pada pola hidup keluarga untuk membantu mengatasi TB paru

secara menyeluruh. Didapatkan kesimpulan bahwa keluarga pasien belum begitu

mengerti tentang pola hidup bersih dan sehat, disertai juga tata letak rumah,

pencahayaan serta sirkulasi udara yang kurang baik sehingga menghambat

kesembuhan pasien. Telah dilakukan edukasi dan motivasi pada keluarga, terutama

pasien dan suami pasien agar merubah kebiasaan dan sebisa mungkin menciptakan

lingkungan tempat tinggal yang sehat sehingga derajat kesehatan keluarga tersebut

dapat semakin membaik.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk laporan kedokteran keluarga selanjutnya

adalah :

Peneliti selanjutnya dapat memberikan motivasi dan penyuluhan yang lebih

bersifat menyeluruh dan mendetail tentang TB paru, pentingnya kesehatan

lingkungan tempat tinggal, dan pencegahan TB paru agar tingkat pengetahuan

masyarakat tentang TB paru meningkat sehingga dapat mencegah meningkatnya

jumlah kasus TB paru.

29

Page 30: FAMFOL Bismillah 1

Saran untuk pasien :

Dilakukan edukasi yang berkelanjutan terhadap pasien dan keluarga pasien

tentang penyakit yang diderita serta komplikasinya jika tidak diobati secara

teratur.

Dilakukan edukasi yang berkelanjutan terhadap keluarga pasien untuk tetap

menjaga pola makan pasien dan memperhatikan keteraturan minum obat.

Memberikan motivasi terhadap pasien beserta keluarga pasien untuk

meningkatkan aktivitas fisik ringan disekitar rumah dalam pengawasan.

30

Page 31: FAMFOL Bismillah 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Setyowati, Dwi Asih, 2004, Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan

Berobat Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Pekalongan. Thesis,

Semarang : Universitas Diponegoro

2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pengendalian

Tuberkulosis. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2014.

3. Raviglione MC, O’Brien RJ. Tuberculosis, In : Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS,

Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, editors. Harrison’s Principles of Internal Medicine,

16th edition. New York : The McGraw-Hill Companies, 2005 : 953-966

4. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan

Tuberkulosis di Indonesia. Jakarta : PDPI, 2006.

5. Herchline TE, Cunha BA. Tuberculosis. Available at

http://emedicine.medscape.com/article/230802-overview. Accessed on March 25th,

2016.

6. Thompson EG, Tharratt RS. Tuberculosis. Available at

http://www.webmd.com/lung/tc/tuberculosis-tb-topic-overview. Accessed on March

25th, 2016

31

Page 32: FAMFOL Bismillah 1

LAMPIRAN

Gambar 1. Rumah tampak depan

Gambar 2. Ruang Tengah

32

Page 33: FAMFOL Bismillah 1

Gambar 3. Dapur

Gambar 4. Kamar Mandi

33

Page 34: FAMFOL Bismillah 1

Gambar 5. Lantai Atas

Gambar 6. Tempat Jemuran

34

Page 35: FAMFOL Bismillah 1

Gambar 7. Kamar Tidur

Gambar 8. Foto bersama pasien

35