family folder ppt endah
TRANSCRIPT
FAMILY FOLDERSEORANG PEREMPUAN DENGAN
DIABETES MELLITUS TYPE II TIDAK TERKONTROL DAN HIPERTENSI GRADE II
Endah Tri Puspitasari
030.07.081
Identitas Pasien
• Nama : Ny. A• Umur : 57 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Status Perkawinan : Menikah• Alamat : Jl. Kebagusan 4 No. 7 RT
012/ RW 004 Pasar Minggu
• Agama : Islam• Suku Bangsa : Betawi, Indonesia• Pendidikan : SMP• Pekerjaan : Tidak Bekerja
Kepala keluarga• Nama : Tn. A• Umur : 74 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Status Perkawinan : Menikah• Alamat : Jl. Kebagusan 4 No. 7 RT
012/ RW 004 Pasar Minggu
• Agama : Islam• Suku Bangsa : Betawi, Indonesia• Pendidikan : SMP• Pekerjaan : Tidak Bekerja
Sumber Pembiayaan Kesehatan
Jaminan: Gakin Perilaku Kesehatan Keluarga.
Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan : beli obat di warung, Bila belum sembuh ke Puskesmas.
• Pemanfaatan waktu luang :
• Olah raga : tidak
• Rekreasi : tidak
• Melakukan hobi : tidak
• Aktifitas Sosial di Lingkungan pemukiman : tidak
• Arisan : tidak
• Pertemuan RT : tidak
• Organisasi : tidak
• Lain, sebutkan…… : ikut pengajian
PROFIL KELUARGADAFTAR ANGGOTA KELUARGA
No Nama KedudukanDalam
Keluarga
Sex Umur(tahun)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. Tn. A Bapak L 74 tahun SMP Tidakbekerja
Sakit
2. Ny. A Ibu P 57 tahun SMP Ibu RumahTangga
Sakit
3. F Anak I P 38 tahun SMP Pedagang Sehat
4. B Anak II L 35 tahun STM Karyawan Sehat
5. Y Anak III P 30 tahun SMP Ibu RumahTangga
Sehat
6. M Anak IV L 20 tahun SMP - Meninggal
7. A Anak V L 15 tahun SMP - Meninggal
Genogram
32 4
5
8
6pasien
7 9
1
10 11
Resume penyakit
Keluhan utamaKaki kanan dan kiri bengkak sejak 2 minggu yang lalu.
RPSBengkak di kaki kanan dan kiri sejak 2 minggu yang lalu.
Awalnya terjatuh dari kursi tangan kaku dan terasa sakit, kedua kaki terasa sakit, bengkak, kadang baal berobat ke Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.
Beberapa tahun lalu mengalami luka di kaki kanan dan kiri (tidak diketahui penyebabnya) awalnya lecet diobati dengan salep luka tidak kunjung sembuh & bertambah parah keluar nanah dan berbau berobat ke Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu lalu dites gula darah (gula darah 450%) pasien diobati dan dirujuk ke RS untuk di lakukan operasi pembersihan luka saat ini, luka dikaki pasien sudah kering.
Penyakit kencing manis sejak 10 tahun yang lalu, rajin kontrol ke Puskesmas. semenjak luka dan pernah dirawat di RS karena penyakit flek paru jarang kontrol ke Puskesmas. Namun, minum obat kencing manis tidak putus tetap mendapat pengobatan kencing manis.
Akhir-akhir ini sering sakit kepala, nafsu makan turun, perut kembung.
RPD
Riwayat DM 10 tahun Riwayat hipertensi 6 bulan Riwayat meminum obat TB paru (2011) selama 6
bulan dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Alergi (+) obat-obatan (pasien tidak ingat nama
obatnya). Penyakit jantung (-). Penyakit ginjal (-). Asma (-).
RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien rutin minum susu Anlene setiap pagi
sebanyak 1 gelas.
Pasien tidak merokok
Setelah dinyatakan menderita diabetes mellitus,
pasien mengurangi konsumsi makanan yang manis.
RPK
Adik pasien memiliki penyakit yang sama seperti
pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 19 Desember 2012 di rumah pasien Keluhan : Kaki kanan dan kiri bengkak Keadaan Umum : Sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis Tinggi Badan: 156 cm Berat Badan : 65 kg BMI : 26,7 kg/m2 Keadaan Gizi: obesitas
Tanda vital
TD : 160/100 mmHg
RR : 20x / menit
Nadi : 88x / menit
Suhu : 36,8oC
Kepala : Normocephali Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
pupil bulat isokor, Refleks cahaya langsung dan tidak langsung
+/+, lensa jernih. Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/- Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi - Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-),
detritus -/-, kripta -/- Mulut : Bibir tidak kering , sianosis (-)
Cor I: Iktus kordis tak tampak
Pal: Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS
Per: Konfigurasi jantung dalam batas normal
Aus: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo I: simetris saat statis dan dinamis
Pal: Fremitus kanan dan kiri sama
Per: Sonor pada kedua paru
Aus: Ka: Suara nafas vesikuler +/+, rhonki halus di apex (-), wheezing (-)Ki: Suara nafas vesikuler +/+ , rhonki halus di apex (-), wheezing (-)
Abdomen
I : Datar
Pal : Supel,turgor kulit cukup baik, hepar dan lien
tak teraba, nyeri tekan (-)
Per : Timpani
Aus : Bising usus (+) normal 2 kali/menit
Superior Inferior Ekstremitas Bekas luka
berbentuk oval di kaki kanan dan kiri, sedikit bengkak
Oedema - / - - / - Akral dingin - / - - / -
Laboratorium Laboratorium (12/12/12)
Hasil Normal Satuan
Gula darah puasa
230 < 110 mg/dL
Diagnosa kerja
Neuropathy diabetikum Hipertensi grade II
Rencana penatalaksanaanTerapi Medikamentosa :
Glibenklamid 5 mg 1x1Metformin 500 mg 2x1Captopril 25 mg 2x1
HCT 1x1 pagiVit B. Complex 2x1
Terapi Operatif: Telah dilakukan debridement di RS Pasar Rebo
Terapi Edukasi :Minum obat yang diberikan dengan teratur sampai habis.
Istirahat yang cukup.Makan makanan yang seimbang gizinya, rendah lemak, rendah gula dan garam.
Selalu menjaga kebersihan terutama pada daerah kaki.
Hasil penatalaksanaan medis Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat secara
rutin dan teratur. Saat kunjungan rumah (19 Desember 2012) keadaan kaki pasien sudah berkurang bengkaknya, luka semakin mengering, namun nafsu makan tetap berkurang.
• Faktor Pendukung: Pasien minum obat secara rutin dan teratur,Pasien memiliki keinginan untuk sembuh, Pasien beristirahat cukup namun makan tidak seimbang gizinya.
• Faktor Penghambat: Pasien sering lupa untuk minum obat dan harus diingatkan oleh anaknya.
• Indikator Keberhasilan: Bengkak dan rasa sakit dikaki sudah berkurang.
Identifikasi fungsi-fungsi keluarga
Fungsi Biologis
Dari hasil wawancara, pasien mengalami penyakit
DM pada tahun 2002, tahun 2005 pasien
mengalami luka dikaki kanan dan kiri, tahun 2012
kaki bengkak dan terasa nyeri akibat terjatuh dari
kursi 2 minggu yang lalu.
Fungsi Psikologis
Pasien tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang berjumlah 7 orang. Pasien terbiasa tidur pukul 21.00. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Pasien termasuk orang pandai bergaul dengan lingkungan sekitar. Keadaan sakit yang sekarang ini membuat penderita merasa sedih karena membuatnya menjadi sulit beraktivitas dan merasa dirinya selalu menyusahkan orang lain.
Fungsi Ekonomi
Pasien sebagai Ibu rumah tangga tidak dapat bekerja karena penyakitnya, selama ini perekonomian keluarga berasal dari anak pasien yang bekerja sebagai pedagang di daerah Ragunan dan cucu pasien yang bekerja sebagai koki masakan Jepang.
Fungsi Pendidikan
Pendidikan pasien ialah tamat SMP, sedangkan suami pasien juga tamat SMP. Pasien dikaruniai 5 orang anak, pendidikan anak pertama yaitu SMP sekarang sudah bekerja sebagai pedagang. Pendidikan anak kedua yaitu STM, anak ketiga, anak keempat dan kelima pendidikannya SMP.
Fungsi Religius
Pasien beragama Islam dan rutin menjalankan ibadahnya
meskipun terbatas bergerak karena rasa sakit dikakinya.
Kegiatan melakukan ibadah (sholat) di rumah saja, namun
tidak tersedia ruangan khusus di rumah untuk beribadah.
Pasien juga mengikuti pengajian di Lingkungan rumah
pasien.
Fungsi Sosial Budaya
Pasien tinggal di tempat pemukiman penduduk yang padat.
Hubungan pasien dengan tetangga cukup baik. Penyakit
yang sekarang dideritanya membuat kehidupan
bermasyarakatnya terbatas akibat kondisi tubuh yang lemas,
dan sulit berjalan, akibatnya pasien jarang keluar rumah.
Namun, pasien masih suka mengikuti pengajian yang
dilakukan seminggu 1x di lingkungan rumahnya, dan teman-
teman pasien sering mengunjungi pasien di rumahnya.
Pola konsumsi makanan pasien (24 jam recall)
Waktu Jam Nama makanan atau minuman Bahan makanan
Jumlah
URT gram
MakanPagi
08.30 Nasi Karbohidrat ½ piring 100gram
Sayur 1 mangkok 30 gram
Telur rebus Protein 1 butir 50 gram
Selingan 10.00 Susu anlene 1 gelas 500 cc
MakanSiang
14.00 Nasi Karbohidrat ½ piring 100gram
Sayur 1 mangkok 30 gram
Ikan laut Protein 1 potong 50 gram
Selingan 16.00 Buah 1 potong 50 gram
MakanMalam
- - - - -
Selingan - - - - -
Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
Faktor Perilaku
Pasien memiliki kebiasaan makan teratur dengan frekuensi makan
2x/hari. Penderita patuh untuk meminum secara rutin namun sering
lupa untuk meminum obatnya. Pasien memperdulikan kebersihan
rumah dan membuka jendela dan pintu rumah setiap harinya.
Pasien tidak melakukan olah raga secara rutin. Jika ada anggota
keluarga sakit biasanya pasien membeli obat di warung, apabila
belum sembuh maka pergi ke Puskesmas. Pemanfaatan waktu
luang biasanya untuk duduk di teras rumah, mengobrol dengan
tetangga di depan rumah dan tidur.
Faktor non perilaku
Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Hal ini cukup berpengaruh
terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada
anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 600 m.
Diagnosis fungsi keluarga
Fungsi Biologis
• Pasien mengalami penyakt DM sejak tahun
2002
• Tahun 2005 mengalami Gangren DM
• Tahun 2012 ini, 2 minggu yang lalu pasien
terjatuh dari kursi kaki bengkak, terasa sakit dan
sering baal.
Fungsi Psikologis• Hubungan pasien dengan keluarga baik.
• Pasien termasuk orang yang pandai bergaul dengan lingkungan sekitar.
Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
• Terdapat masalah dalam perekonomian keluarga.
Fungsi Sosial• Sosialisasi dengan warga sekitar dinilai cukup baik
Faktor Perilaku• Patuh meminum obat.• Tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang,
mengurangi konsumsi makanan yang manis, asin dan berlemak.
• Memperdulikan kebersihan rumah dan membuka jendela kamar dan pintu rumah setiap hari.
• Tidak melakukan olahraga secara teratur.
Faktor Non Perilaku• Tidak ada masalah
Identifikasi lingkungan rumah
Denah rumah
1
32
4
6 7 8
9
10
5
Diagram realita yang ada pada keluarga
Adik pasien mengalami penyakit DM
GenetikGenetik
Status kesehatan
Status kesehatan
Perilaku
Yan KesYan Kes LingkunganLingkungan
PelayananJarak ke Puskesmas cukup dekat
-lingkungan rumah cukup bersih-jendela kamar yang berukuran < 25% dari luas kamar
Patuh meminum obat.
Tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang, mengurangi konsumsi makanan yang manis, asin dan berlemak.
Jendela kamar dan pintu rumah selalu dibuka setiap hari.
Tidak melakukan olahraga secara teratur
Tabel permasalahan pada keluargaNo Resiko dan Masalah
KesehatanRencana Pembinaan Indikator Keberhasilan
Penilaian
1. Sering lupa untuk minum obat
Menjelaskan bahwa pada penderita DM pentingnya untuk mengkonsumsi obat karna komplikasinya yg banyak.
Pasien rutin berobat sesuai jadwal yang ditentukan, keluarga membantu untuk mengingatkan pasien dan mensuport pasien.
2. Tidak mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
Memberikan edukasi tentang pentingnya mengkonsumsi gizi seimbang, karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Pasien mengerti dan membiasakan diri untuk makan makanan gizi seimbang setiap harinya.
3. Olahraga Menjelaskan pentingnya olahraga dalam membantu proses pengendalian penyakit yang diderita.
Pasien sudah mengerti dan berencana olahraga yaitu jalan-jalan pagi.
Pembinaan dan hasil kegiatanTgl Kegiatan yang Dilakukan Keluarga
YangTerlibat
Hasil Kegiatan Indikator evaluasikegiatan
19/12/
12
Bina raport, memperkenalkan diri,
menjelaskan maksud
kunjungan,mengidentifikasi masalah
memberikan penjelasan bahwa akan
melakukan kunjungan rumah untuk
beberapa kali.
Pasien dan
anak
pasien
Pasien dan keluarga
menyambut ramah.
Pasien setuju apabila
akan dilakukan
kunjungan rumah.
Pasien mengalami sakit
DM Type II tidak
terkontrol dan
Hipertensi Grade II.
Pasien mengerti dan
setuju terhadap
kunjungan.
28/12/
12
Menanyakan keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, melakukan
pemeriksaan terhadap pasien, melihat
hasil pemeriksaan penunjang yang
terakhir dilakukan, memotivasi pasien
untuk memeriksakan diri ke poli gizi
untuk mengatur diet DM tipe 2,
memotivasi keluarga pasien untuk
periksa ke puskesmas
Pasien dan
anak
pasien
Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Tekanan
darah 160/100 mmHg,
nadi 88 x/menit,suhu
36,8oC, RR 20x/menit.
Hasil laboratorium gula darah
(12/12/12): GDS: 230
mg%
Pasien setuju diperiksa
dan memahami
hasil
pemeriksaan
Pasien memahami
anjuran untuk
memeriksakan
diri ke poli gizi
2/1/13 Memberikan penjelasan tentang gaya hidup, lingkungan yang sehat. Menginstruksikan untuk minum obat secara rutin, memakan makanan dengan gizi seimbang dan olahraga secara teratur. Serta setiap hari untuk memperhatikan kebersihan luka dikakinya.
Pasien dan anak pasien
Pasien sudah datang ke poli gizi dan kontrol ke poli DM.
Pasien sudah memakan makanan dengan gizi seimbang dan keluhan sudah mulai berkurang dan juga merasa lebih bugar.
8/1/13 Mem-follow up keadaan kesehatan pasien dan mengevaluasi instruksi yang diberikan kepada pasien
Pasien dan anak pasien
Pasien menunjukan bahwa kedua bengkak dikakinya sudah menghilang dan luka di kakinya sudah lebih mengering.Pasien menunjukan hasil laboratorium gula darahnya.
Pasien sudah merasa lebih sehat dari sebelumnya dan lebih sering jalan-jalan walaupun hanya keliling di dalam rumah.
Kesimpulan pembinaan keluargaTingkat
pemahamanFaktor
pendukungFaktor penyulit Indikator
keberhasilan
Pembinaan terhadap pasien dan keluarga yang dilakukan cukup baik.
Pasien dapat memahami penjelasan yang diberikan
Sikap pasien dan keluarga yang kooperatif saat diberikan penjelasan
Pasien mau minum obat secara teratur, makanan gizi seimbang dan olahraga kecil.
Pasien masih sering tidak nafsu makan dan lupa minum obat.
Pasien dapat mengetahui tentang penyakitnya meliputi penyebab, faktor yang dapat menimbulkan gejala dalam keluhan penyakitnya, kepatuhan dalam berobat, dan cara pengendalian penyakitnya.
lampiran
Terima Kasih