far mako
DESCRIPTION
fhjgfhjdfdgdgfddgfdTRANSCRIPT
Pendahuluan
Furosemide atau ‘pil air’, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi bengkak/edema
dan penyimpanan cairan yang disebabkan oleh berbagai macam masalah kesehatan, termasuk
penyakit jantung atau hati. Furosemide juga digunakan untuk pengobatan tekanan darah
tinggi / hipertensi. Furosemide bekerja dengan membloking absorpsi garam dan cairan dalam
tubulus ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah urin yang diekskresikan. Efek
diuretik furosemide dapat menyebabkan deplesi cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh.
Indikasi
Furosemide tablet diindikasikan pada pasien dewasa dan anak-anak untuk pengobatan
edema yang dihubungkan dengan gagal jantung kongestif, sirosis hati, dan penyakit ginjal,
termasuk syndrome nephritic. Furosemide tablet juga digunakan pada dewasa untuk
pengobatan hipertensi.
Efek Samping
Setiap obat mempunyai efek samping, tetapi beberapa orang ada yang tidak menunjukkan
efek samping, ada yang sedikit yang menunjukkan efek samping, dan ada yang menunjukkan
efek samping. Furosemide menimbulkan efek samping sebagai berikut :anemia, sensasi
abnormalitas kulit, kejang kandung kemih, penglihatan kabur, konstipasi/sembelit, kram,
pusing, demam, iritasi mulut dan lambung, kemerahan, sedikit ikterik, kejang otot, telinga
berdengung, fotosensitivitas, inflamasi vena, mual, jaundice. Biasanya frekuensi urin
maksimal sampai enam jam setelah dosis pertama, dan akan menurun setelah mengkonsumsi
furosemide dalam waktu beberapa minggu.
Cara penggunaan
Furosemide ada yang dalam bentuk oral (tablet) dan injeksi (IV / IM). Untuk yang
penggunaan oral mungkin pasien sudah familiar , tetapi untuk yang injeksi biasanya pasien
diberikan injeksi oleh dokter. Untuk penggunaan injeksi dirumah, maka pasien akan
diberikan latihan tentang cara penggunaan injeksi oleh petugas kesehatan. Dalam hal ini
pasien harus benar-benar mengerti apa yang telah diajarkan baik tentang pengaturan dosis
sampai teknik aseptic sebelum melalukan injeksi. Pasien tidak diijinkan untuk meningkatkan
dosis sendiri lebih dari yang telah diresepkan atau berhenti menggunakan obat tanpa
konsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Dosis yang diberikan tergantung pada keadaan
klinis pasien dan respon terhadap terapi. Pada anak-anak penggunaan dosis lebih dari 6
mg/kg BB tidak dianjurkan. Pemakaian dosis pertama mungkin akan meningkatkan jumlah
urin atau pasien akan sering BAK, oleh karena itu supaya tidak mengganggu kenyamanan
tidur pasien, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi obat sebelum jam 6 sore.
Dosis
Untuk pemberian injeksi dosis Minimal/Maximal untuk dewasa adalah 10 mg/600mg.
untuk anak-anak dosis Minimal/Maximal adalah 0.5mg/kg / 6 mg/kg. Sedangkan untuk
pemberian secara oral untuk dewasa dosis Minimal/Maximal adalah 20 mg / 600 mg, dan
untuk anak-anak dosis Minimal/ Maximal adalah 0.5 mg/kg / 6 mg/kg.
Untuk pengobatan edema, pada dewasa bisa digunakan Furosemide tablet 20-80 mg sigle
dose. Jika dibutuhkan, pada dosis yang sama dapat diberikan 6-8 jam berikutnya atau dosis
bisa ditingkatkan. Dosis bisa ditingkatkan 20 atau 40 mg dan tidak diberikan kurang dari 6-8
jam berikutnya. Pasien dengan sigle dose harus diberikan satu atau dua kali sehari (misal :
pada jam 8 pagi dan 2 siang). Untuk anak-anak dapat juga diberikan per oral tablet dengan
dosis 2 mg/kg BB diberikan single dose. Jika respon diuretik tidak juga hilang maka dosis
dinaikkan 1-2 mg/kg BB diberikan 6-8 jam setelah pemberian sebelumnya, asalkan
pemberian dosis tidak mencapai kadar minimal yaitu lebih dari 6 mg/kg BB.
Pada pengobatan hipertensi dapat juga diberikan furosemide tablet 80 mg, biasanya dibagi
menjadi 40 mg dan diberikan dua kali sehari. Jika respon tidak begitu memuaskan, dapat
ditambahkan agen antihipertensi yang lain. Tetapi perubahan tekanan darah harus selalu
dimonitor ketika furosemide diberikan dengan agen antihipertensi yang lain. Untuk
mencegah tekanan darah yang turun secara mendadak, dosis agen-agen yang lain harus
dikurangi minimal 50% ketika furosemide tablet ditambahkan ke dalam regimen.
Di bawah ini adalah tabel dosis yang harus diberikan :
Pemberian injeksi :
Acute Pulmonary Edema
inject 4-8 milliliters (40-80 mg) over 1-2 minute(s) by intravenous route x1 dose
Edema
inject 2-4 milliliters (20-40 mg) intravenous route 1-2 kali sehari
inject 2-4 milliliters (20-40 mg) intramuscular route 1-2 kali sehari
Hypercalcemia
inject 8-10 milliliters (80-100 mg) intravenous route x1 dose diulang tiap 1-2 jam bila perlu
Hypertensive Emergencies
inject 4-8 milliliters (40-80 mg) over 1-2 minute(s) intravenous route
Hypertensive Emergencies dengan Pulmonary Disease
inject 10-20 milliliters (100-200 mg) 1-2 minute(s) intravenous route
Hypertensive Emergencies dengan Renal Disease
inject 10-20 milliliters (100-200 mg) 1-2 minute(s) intravenous route
Peripheral Edema berhubungan dengan Chronic Heart Failure
inject 1 mg/kg intravenous route
Pulmonary Edema yang berhubungan dengan Chronic Heart Failure
inject 1 mg/kg intravenous route
Pemberian oral :
Edema
1 tablet (20 mg) oral route 1-3 kali sehari
1-2 tablets (40-160 mg) oral route 1-3 kali sehari
Hypercalcemia
1-2 tablets (40 mg) oral route 3 kali sehari
Hypertension
1-2 tablet (20-80 mg) oral route 1-3 kali sehari
Peripheral Edema karena Chronic Heart Failure
1-2 tablet (20-160 mg) oral route 1-3 kali sehari
Durasi furosemide adalah 6-8 hari dimana waktu paruhnya adalah 2 hari, sehingga pemberian
ulang dosis setiap dua hari jika perlu. Obat diekskresikan lewat urin.
Peringatan
Pada pasien sirosis hepatik dan ascites, terapi Furosemide adalah yang terbaik.Tetapi
diuretik yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan volume darah dalam sirkulasi
menurun dan mungkin juga terjadi trombosis dan emboli, dimana khususnya pada pasien-
pasien orang tua. Karena dengan adanya efektif diuretik, deplesi elektrolit dapat terjadi
selama terapi furosemide, khususnya pada pasien yang menerima dosis tinggi. Semua pasien
yang menerima terapi furosemide harus diobservasi untuk tanda/gejala/ketidakseimbangan
elektrolit (hiponatremia, hipokloremik alkalosis, hipokalemia, hipomagnesemia, hipokalemia)
: mulut kering, haus, lemah, lethargi, cepat lelah, nyeri otot, fatigue, hipotensi,dll. kenaikan
gula dalam darah juga harus diobservasi, oleh karena itu pasien dengan riwayat DM harus
mengatakan pada dokter.
Informasi untuk pasien
- pasien harus diberi tahu tentang efek samping furosemide diatas
- untuk obat injeksi, jika telah berubah warna dan tutup vial rusak sebaiknya obat tidak
digunakan lagi
- jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan
- jika lupa tidak minum obat, segera minum obat segera mungkin ketika ingat. tetapi jika
sudah waktunya untuk dosis berikutnya, obat yang terlupakan tadi tidak perlu diminum dan
dilanjutkan saja jadwal minum obatnya. dan jangan minum 2 obat sekaligus untuk dosis yang
terlupakan.
- furosemide yang sediaan liquid tidak boleh digunakan lagi setelah 60 hari.
- memastikan pasien dapat menggunakan furosemide secara injeksi sendiri
- mengingatkan pada pasien untuk tidak menaikkan dosis sendiri atau berhenti minum obat
tanpa konsultasi ke dokter
- menginformasikan pada pasien bahwa setelah minum obat, pasien akan sering BAK, jadi
jangan minum obat ketika hendak tidur atau beraktivitas karena dapat mengganggu.
Interaksi obat
-Furosemide dapat meningkatkan potensial ototoksik antibiotik aminoglikosida, khususnya
dalam fungsi ginjal. oleh karena itu hindari pemakaian kombinasi ini.
- Patien yang menerima dosis tinggi salicilat dengan furosemida pada kasus rheumatik dapat
menyebabkan toksisitas salicilat karena adanya kompetitif waktu diekskresikan di ginjal.
- Lithium biasanya tidak diberikan bersama dengan diuretik karena diuretik dapat
menurunkan ekskresi litium pada ginjal sehingga terjadi toksisitas litium.