farfis2 asti nurjanah 3311121002 farmasi a 2012

Upload: dherick-rismawan

Post on 05-Oct-2015

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

xzcz

TRANSCRIPT

TUGASFARMASI FISIKA 2Diajukan untuk memenuhi tugas farmasi fisika 2

DISUSUN OLEH :ASTI NURJANAH3311121002

KELAS :FARMASI A 2012

FAKULTAS FARMASIJURUSAN FARMASIUNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI2014A. Metode dialisisDialisis adalah salah satu modalitas terapi pengganti ginjal yang menjadi kebutuhan bagi pasien penyakit ginjal kronis stadium akhir. Ada beberapa metode dialisis yang saat ini telah digunakan. Dua metode dialisis utama adalah hemodialisis (hemodialysis, HD) dan dialisis peritoneal (peritoneal dialysis, PD).Dialisis adalah suatu teknik pemisahan dengan cara menggunakan membran yang memisahkan dua fasa cairan. Membran tersebut bersifat semipermeabel terhadap partikel solute. Partikel solut berpindah melalui membran ke larutan dengan konsentrasi rendah. Dialisis digunakan untuk memisahkan garam-garam dari suspensi dalam biokimia dengan tujuan mencegah koagulasi. Dialysis adalah metode pemisahan molekul besar (seperti pati atau protein) dari molekul kecil (seperti glukosa atau asam amino) dengan difusi selektif melalui membrane semipermeabel. Misalnya, jika larutan campuran pati dan glukosa dimasukkan dalam wadah tertutup terbuat dari bahan semipermeabel (seperti selofan) lalu direndam dalam gelas kimia berisi air, maka molekul glukosa yang lebih kecil akan melewati membrane menuju ke air, sedangkan molekul besar, yaitu pati, akan tertinggal di dalam wadah. Prinsip dasar dari dialisi ini adalah perbedaan molekul-molekul. Alat yang digunakan yaitu wadah tertutup terbuat dari bahan semipermeabel (sperti selofun), gelas piala. Dialysis ini digunakan untuk memisahkan molekul-molekul yang memiliki perbedaan ukuran. Membrane sel pada makhluk hidup bersifat semipermeabel, dan dialysis berlangsung secara alami dalam ginjal untuk mengeluarkan limbah bernitrogen. Ginjal buatan (mesin dialysis) menggunakan asas ini untuk menggantikan fungsi ginjal sakit.Sedangkan hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dilisis yang berarti dipisahkan. Hemodialisis merupakan salah satu dari Terapi Penggganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun kronik. Prinsip dasar dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses osmotis dan ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara waktu (misalnya pada Gagal Ginjal Akut) atau dapat pula untuk seumur hidup (misalnya pada Gagal Ginjal Kronik).Prosedur ini ditempuh saat kerusakan ginjal telah mencapai 85-90 persen atau Gagal Ginjal Terminal dimana ginjal tidak dapat lagi berfungsi seperti sediakala.Karenanya prosedur HD perlu dijalankan secara teratur 2-3 kali seminggu selama 4-5 jam (total 10-15 jam per minggu) sehingga terjadi pembersihan sampah-sampah secara kontinu dan terjadi keseimbangan bahan-bahan penting seperti elektrolit Kalium, Natrium serta cairan.

B. Cara pembuatan, surfaktan yang ditambahkan, kondisi kelistrikan, mempertahankan kestabilan dari : EmulsiEmulsi adalah suatu sistem yang secara termodinamika tidak stabil, terdiri dari paling sedikit dua fasa sebagai globul-globul dalam fasa cair lainnya. Sistem ini biasanya distabilkan dengan emulgator. Dalam emulsi jenis biasa (kadang-kadang disebut dengan makroemulsi) globul-globul cairan terdispersi biasanya mempunyai diameter antara 0,1 m dan 10 m, dan dengan demikian sedikit lebih besar daripada partikel dalam sol.Dalam pembuatan suatu emulsi, pemilihan emulgator merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan karena mutu dan kestabilan suatu emulsi banyak dipengaruhi oleh emulgator yang digunakan. Salah satu emulgator yang aktif permukaan atau lebih dikenal dengan surfaktan.Emulgator surfaktan: membentuk lapisanfilm monolayer pada antar muka globul. Macam2 surfaktan: surfaktan kationik, anionik, nonionik (Span dan Tween), dan zwitter ion. Surfaktan harus dipanaskan karena akan meningkatkan asosiasi globul dan menurunkan viskositas fase terdispersi sehingga lebih mudah terbentuk.Emulgator koloid hidrofil: membentuk lapisanfilm multilayerpada antar muka globul dan dapatmeningkatkan viskositas. Contoh koloid hidrofil: gelatin, agar-agar, tragakan, karagenan, gom arab, dan Na-alginat. Koloid hidrofil harus dikembangkan terlebih dahulu. Lapisan film multilayer terbentuk karena adanya air sehingga terbentukcrosslink/struktur 3 dimensi di sekitar globul karena adanya ikatan hidrogen sehingga dapat menjerat air. Selulosa jika digunakan sebagai koloid hidrofil, hati-hati terhadap valensi tinggi karena dapat merusak lapisan multilayer sehingga terbentuk koalescen. Koalescen adalah ukuran lapisannya berkurang karena emulgatornya berkurang.Emulgator partikel halus: membentuk lapisan monolayer pada antar muka globul karena kemampuan partikel halus teradsorpsi pada permukaan. Kekuatan stabilisator pada emulgator partikel halus sangat lemah, tergantung dari keruahan minyak. Tidak terbentuk lapisan multilayer dikarenakan partikel halus teradsorpsi pada permukaan globul. Contoh yang sering digunakan adalah veegum, bentonit, dan PGA.Veegum dan bentonitharus ditambahkan dengan air panas lalu dikocok dengan blender dengan kecepatan tinggi agar partikel dapat dipecah sehingga air bisa berpenetrasi ke dalamnya.PGAdikembangkannya tidak boleh dengan di blender karena nanti polimernya akan terpecah-pecah. Apabila terpecah makan akan tidak dapat membentukcrosslinkantar polimer tersebut.Adapun cara pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan : Dengan Mortir dan stamper, sering digunakan membuat emulsi minyak lemak dalam ukuran kecil Botol Minyak dengan viskositas rendah dapat dibuat dengan cara dikocok dalam botol pengocokan dilakukan terputus-putus utk memberi kesempatan emulgator utk bekerja Dengan Mixer Partikel fase dispersi dihaluskan dengann memasukkan kedlm ruangan yang didalamnya terdapat pisau berputar dengan kecepatan tinggi. Dengan Homogenizer Dengan melewatkan partikel fase dispersi melewati celah sempit, shg partikel akan mempunyai ukuran yang sama.Cara membedakan tipe emulsi :a) Dengan Pengenceran, Tipe O/W dapat diencerkan dengan air, Tipe W/O dapat diencerkan dengan minyakb) Cara Pengecatan, Tipe O/W dapat diwarnai dengan amaranth / metilen blue, Tipe W/O dapat diwarmai dengan sudan IIIc) Cara creaming test, creaming merupakan peristiwa memisahkan emulsi karena fase internal dari emulsi tersebut melakukan pemisahan sehingga tdk tersebar dlm emulsimis : air susu setelah dipanaskan akan terlihat lapisan yang tebal pada permukaan. Pemisahan dengan cara creaming bersifat refelsibel.d) Konductifitas Elektroda dicelup didalam cairan emulsi, bila ion menyala tipe emulsi O/W demikian sebaliknya.Kestabilan emulsi ditandai dengan terbentuknya larutan yang sempurna antara dua zat atau cairan yang berbeda kepolarannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas emulsi untuk mempertahankan sifat emulsinya yang paling lama. Kestabilan emulsi dilihat dari lamanya emulsi tersebut bersatu sampai terpisah menjadi dua fase. MikroemulsiMikroemulsi, nanoemulsi dan emulsi merupakan delivery system koloid karena dengan mudah dibuat bahan dari food grade menggunakan proses yang relatif sederhana, seperti pencampuran, pengadukan dan homogenisasi. Masing-masing delivery system koloid memiliki sifat fisikokimia yang spesifik yang dapat memberikan keuntungan atau kerugian dalam aplikasinya. Mikroemulsi adalah sistem termodinamika stabil yang biasanya terdiri dari minyak, surfaktan (kadang-kadang co-surfaktan / co-pelarut),dan air. (Flanagan & Singh, 2006). Mikroemulsi memiliki ukuran partikel relatif kecil (r < 50 nm) dibandingkan dengan panjang gelombang cahaya yang berarti bahwa mikroemulsi hanya menghamburkan cahaya lemah dan transparan atau sedikit keruh.(Lesmes & McClements, 2009). Mikroemulsi lebih mudah dipersiapkan daripada nanoemulsi dan emulsi, namun mikroemulsi membutuhkan lebih tinggi konsentrasi surfaktan. Mikroemulsi telah menarik minat banyak peneliti selama beberapa tahun terkahir ini sebagai delivery system yang potensial karena sifat transparansinya ,kemudahan dalam menyiapkannya dan stabilitas jangka panjang (Kreilgaard, 2002). Selain itu, diameter mikroemulsi adalah kurang dari 200 nm, yang menunjukkan bahwa efek skala nano dari mikroemulsi akan meningkatkan penetrasi ke dalam atau penyerapan oleh sel. Mikroemulsi merupakan formulasi campuran air, minyak dan surfaktan serta memiliki keuntungan menjadi optik isotropik dan termodinamika stabil. Mikroemulsi juga menggunakan surfaktan campuran yang dapat mengurangi tegangan permukaan antara minyak dan air ketika mempersiapkan mikroemulsi. Banyak perhatian baru-baru ini telah diberikan kepada pemanfaatan fosfolipid dalam formulasi mikroemulsi dalam bidang farmasi (Magdassi dan Siman-Tov, 1990).Pilihan surfaktan sangat penting untuk formulasi dari mikroemulsi. Jumlah hidrofilik-lipofilik (HLB) surfaktan dapat disesuaikan dengan alkohol rantai pendek, atau penambahan surfaktan non-ionik untuk menyiapkan mikroemulsi yang stabil. Lecithin yang memiliki dua rantai hidrokarbon panjang, adalah utama komponen bilayers lipid membran sel dan amphiphile alam hayati. Selain itu, dalam banyak hal dianggap sebagai surfaktan biologis ideal karena biodegradable, dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Pemilihan yang seksama tentang aditif dapat membantu menyesuaikan dengan tepat keseimbangan hidrofilik-lipofilik. (HLB). Penelitian terbaru telah mengindikasikan bahwa fosfatidilkolin dalam sistem mikroemulsi transmembran memiliki ketersediaan hayati yang baik di kulit tikus dan sel CaCO-2. (Spernath, Aserin,Sintov, dan Garti, 2008).Menurut Flanagan and Singh (2006), pembentukan mikroemulsi dapat dilakukan dengan 3 metode, yaitu metode emulsifikasi, metode PIT (phase inversion temperature) dan metode homogenisasi tekanan tinggi. Metode emulsifikasi dapat dilakukan dengan menambahkan air pada campuran surfaktan-air, menambahkan minyak pada campuran surfaktan-air atau dengan mencampurkan ketiga komponen (minyak, air, surfaktan) bersama-sama, pada metode ini mikroemulsi terbentuk spontan. Metode PIT digunakan jika memakai surfaktan nonionik yang terethoksilasi. Ketika emulsi o/w dengan surfaktan non-ionik terethoksilasi dipanaskan pada suhu kritis yang merupakan PIT, emulsi tersebut akan berubah menjadi emulsi w/o. Metode homogenisasi tekanan tinggi tidak efesien karena panas yang dilepaskannya selama homogenisasi.

NanoemulsiNanoemulsi adalah termodinamika sistem yang tidak stabil, biasanya terdiri dari minyak, surfaktan, dan air. (Mason, Wilking, Meleson, Chang, & Graves, 2006; Nanoemulsi juga memiliki ukuran partikel yang kecil (r < 100 nm) dan sehingga cenderung untuk menjadi transparan atau hanya sedikit keruh. Seperti nanoemulsi. Mikroemulsi dan nanoemulsi mendapatkan perhatian khusus karena berpotensi memiliki keunggulan dibandingkan jenis lain dari delivery system koloid untuk aplikasi tertentu, dikarenakan memiliki kelebihan : kejelasan optik tinggi, stabilitas fisik yang baik; dan bioavailabilitas yang lebih baik. MultiemulsiEmulsi ganda atau multi emulsi a/m/a atau w/o/w yaitu air dalam minyak dalam air. Biasanya emulsi tersebut stabil bila menggunakan kombinasi surfaktan hidrofilik dan surfaktan hidrofobik. Perbandingan jumlah surfaktan yang digunakan sangat penting untuk mencapai emulsi ganda yang stabil. Kriteria utama dalam emulsi ganda : Terdapat 2 pengemulsi, dimana satu dengan HLB yang rendah dan satunya lagi dengan HLB yang tinggi.

C. Menentukan stabilitasStabilitas emulsi ditentukan dengan dibiarkan beberapa lama dan diamati kestabilan emulsi selama penyimpanan. Dalam penentuan yang cepat digunakan cara lain yaitu kondisi stress = tekanan. Yaitu meliputi aging dan suhu, sentrifusi dan agitasi (pengadukan). (farmasetika, 198).Ketidakstabilan emulsi dapat digolongkan sebagai berikut: Flokulasi dan creamingMerupakan pemisahan dari emulsi menjadi beberapa lapis cairan, dimana masing-masing lapis mengandung fase dispers yang berbeda. Koalesen dan pecahnya emulsi (cracing atau breaking)Pecahnya emulsi yang bersifat tidak dapat kembali. Penggojokan sederhana akan gagal untuk mengemulsi kembali butir-butir tetesan dalam bentuk emulsi yang stabil.

Kristal cairadalah bahan yang mengalir seperti cairan, sambil mempertahankan struktur teratur, agak seperti kristal.Sementara penggunaan dalamelektronikdikenal(yaitu LCD TV layar),beberapa jenis kristal cair juga sangat berguna dalamnanosebagai alat untuk pengiriman obat.Hal ini karena kemampuan ini ditingkatkannanopartikelmenembus kulit atau jaringan lain, dan kapasitas mereka untuktimed releasedari "muatan" mereka.Kristal cair yang digunakan untuk keperluan farmasi telah dimodelkan setelah yang sudah ada dalam sistem biologi.Contoh alami kristal cair yang molekullyotrophicyang membentuk sel-sel dan jaringan, dan sangat penting bagi kehidupan termasuk membran fosfolipid, DNA dan kolesterol.Beberapa obat-obatan kristal cair (LCP) telah terbukti efektif untuk pengobatan penyakitvirusseperti herpes (HSV) serta tumor pertempuran seperti pada kandung kemih dan kanker prostat. LCP telah menjanjikan terutama untuk aplikasi transdermal dan karena kemampuan mereka untuk menargetkan jaringan yang meradang.Sebuah contoh dari farmasi kristal cair adalah LCP berbasis anti-tumor obat bernama Tolecine.Tolecine memiliki sifat antibakteri danantivirusdan mencegah proliferasi tumor yang abnormal.Tolecine kadang-kadang dikombinasikan dengan yang lain disebut Apatone LCP. Formulasi gabungan diproduksi menggunakan teknologi yang memanfaatkan sifat-sifat kristal cair lyotropic, atau kristal cair organik.Hal ini umumnya percaya bahwa LCP relatif aman untuk digunakan sebagai obat, karena penelitian sejauh ini menunjukkan mereka memiliki toksisitas yang sangat rendah.Liposomaman cukup umum digunakan untuk tujuankosmetik. Apatone terbuat dari dua non-senyawa beracun, senyawa kristal cair dan glukosa gula, dan bahan aktif, Vitamin C dan K. Karena glukosa, Apatone mudah memasuki sel.Begitu di dalam, bahan-bahan aktif menghasilkan radikal bebas. Hasil stres oksidatif dalam melemahnya sel target dari dalam, dan mencegah respon anti-inflamatary yang melindungi mereka dari obat kemoterapi.Produksi radikal bebas adalah suatu reaksi intraseluler konsentrasi driven yang hanya terjadi dalam sel dengan konsentrasi gula yang cukup (seperti sel-selkanker).Reaksi cepat dan tidak menghasilkan apapun beracun oleh-produk yang mungkin membahayakan sel-sel sehat yang berdekatan.Apatone sangat efektif, itu diberikanstatus obat yatim piatuoleh FDA pada tahun 2007.