farmako
DESCRIPTION
medicalTRANSCRIPT
![Page 1: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/1.jpg)
RESUME PRAKTIKUM COCCYX
PRAKTIKUM 2 : FARMAKOKINETIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
![Page 2: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/2.jpg)
TEORI
Beberapa parameter farmakokinetik dapat dilakukan pengukuran
dengan menggunakan cara sebagai berikut.
1) Waktu Puncak(Tmax)
Waktu puncak dapat dihitung dari persamaan kurva kadar obat
terhadap waktu. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
konsentrasi maksimum dihitung menggunakan turunan dari
persamaan kurva dimana y’= 0.
2) Kadar Puncak(Cmax)
Kadar puncak dapat dihitung dari persamaan kurva kadar obat
terhadap waktu, dengan memasukkan waktu puncak (Tmax)
akan didapatkan kadar puncak.
3) Waktu Paruh (t½)
Waktu paruh dapat dihitung dengan membuat persamaan garis
linier pada kurva fase eliminasi. Persamaan garis yang
dihasilkan adalah y = -ax + c. Nilai a merupakan konstanta
eliminasi(ke).
t12 = 0,693
ke
4) Bioavailabilitas
Besarnya bioavailabilitas suatu obat oral digambarkan oleh AUC
(area under the curve atau luas area dibawah kurva kadar obat
dalam plasma terhadap waktu) obat oral tersebut dibandingkan
dengan AUC yang diberikan secara i.v. Hal ini disebut
bioavailabilitas oral dan merupakan bioavailabilitas absolut dari
obat oral tersebut.
![Page 3: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/3.jpg)
Bioavailabilitas absolut obat oral = F =AUCoral
AUCiv
A. METODE PENELITIAN
- Metode penelitan eksperimental
B. ALAT DAN BAHAN
- Program Microsoft Excel
- Tabel data praktikum
C. LANGKAH KERJA
1. Membuka program Microsoft Excel danmembuattabel data
sebagaiberikut.
2. Membuatgrafikmengenaikonsentrasiteobromindalamdarahdenganlama
nyawaktu
![Page 4: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/4.jpg)
3. Menghitungluasdaerah di bawahgrafik (Area Under Curvant/UAC)
dan total UAC IVdan oral kemudianmenuliskankedalamtabel
4. Menghitungbioavaibilitasobatsecara oral denganmenggunakanrumus
F= AUCoralAUCiv
![Page 5: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/5.jpg)
5. Membuat grafik baru mengenai konsentrasi teobromin secara oral
untuk menghitung waktu puncak (Tmax) obat secara oral.
6. Mencaripersamaankurvagrafikkonsentrasiteobrominsecara oral,
kemudianmencariturunanpersamaannya.
![Page 6: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/6.jpg)
Persamaandapatdicaridenganklikkananpadagariskurva, klikadd
trendline.Kemudianklikpolynomial, kemudiancentangDisplay
Equation on chart.
![Page 7: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/7.jpg)
7. Mencariturunanpersamaankurvakadarobatsecara oral terhadapwaktu.
8. Menghitungkadarpuncak (Cmax) obatsecara oral daripersamaankurva
yang telahdidapatdanmenggunakanTmax.
9. Membuatgrafikbarumengenaikonsentrasiobatsecara oral dari 3 data
terakhir yang
merupakanfaseeliminasiuntukmencariwaktuparuhobatsecara oral (T12).
![Page 8: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/8.jpg)
10. Mencaripersamaangaris linier darigrafikkonsentrasiobatsecara oral dari
3 data terakhir. Persamaangaris linier
dapatdicaridengancaraklikkananpadagrafik, kemudianklikadd
trendline. Kemudiankliklinear, lalucentangDisplay Equationon chart.
![Page 9: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/9.jpg)
11. Didapatkanpersamaany=−ax+c. Nilaia merupakan konstanta
eliminasi (ke). Menghitung waktu paruh menggunakan rumus:
t 12=0,693
ke
![Page 10: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/10.jpg)
HASIL PENGAMATAN
Jam Konsentrasi Teobromin (µg/ml)Oral Intravena
0 0 7.331 3.14 5.88
1.5 4.01 5.112 4.33 4.773 4.50 4.324 4.15 3.976 3.56 3.2410 2.67 2.4424 0.96 0.66
0 5 10 15 20 25 300
1
2
3
4
5
6
7
8
Konsentrasi Teobromin(Grafik 1)
oral intravena
Gambar grafik dari tabel di atas dengan
Sumbu X : waktu (jam)
Sumbu Y : konsentrasi (µg/ml)
![Page 11: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/11.jpg)
PEMBAHASAN
1. Waktu Puncak Pemberian Teobromin secara Oral (Tmax)
Untuk mencari waktu puncak pemberian teobromin secara oral diperlukan sebuah persamaan kuadrat dari grafik konsentrasi teobromin pada pemberian oral sehingga harus digambar dahulu grafik dari tabel konsentrasi teobromin pada pemberian oral.
Jika dilihat dari grafik konsentrasi teobromin pada pemberian oral, tidak semua titik pada grafik mendekati sebuah grafik persamaan kuadrat, sehingga grafik konsentrasi teobromin pada pemberian oral di atas harus di potong. Seperti yang terlihat di atas, bagian dari grafik konsentrasi teobromin pada pemberian oral yang mendekati sebuah grafik persamaan kuadrat, terletak pada interval jam ke 0 hingga 4. Sehingga diperoleh grafik baru dengan sebuah persamaan kuadrat.
0 5 10 15 20 25 300
1
2
3
4
5
Konsentrasi Teobromin (Grafik 1.1)
oral
Gambar di samping merupakan grafik persamaan kuadrat yang berasal dari potongan grafik 1.1. Ada sebuah garis persamaan kuadrat yang bersesuaian dengan grafik 1.1.1 yaitu garis y = -0.5947x2 + 3.3356x + 0.1585.
Sumbu X : waktu (jam)
Sumbu Y : konsentrasi (µg/ml)
Jamkonsentrasi
teobromin(ug/ml)Oral
0 01 3.14
1.5 4.012 4.333 4.54 4.156 3.56
10 2.6724 0.96
![Page 12: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/12.jpg)
Karena sudah ditemukan sebuah garis persamaan kuadrat yang bersesuaian dengan grafik 1.1.1, maka sudah dapat ditentukan waktu puncak dari pemberian teobromin secara oral. Untuk menentukan x puncak/waktu puncak caranya yaitu dengan
menurunkan fungsi y = -0.5947x2 + 3.3356x + 0.1585. Pada dasarnya turunan suatu fungsi kuadrat adalah gradiennya, karena pada titik puncak, gradient suatu fungsi kuadrat adalah 0, maka posisi fungsi menurut sumbu x dapat dicari dengan menurunkan
y = -0.5947x2 + 3.3356x + 0.1585menjadi
y '=−1.1894 x+3.3356
sehingga0=−1.1894 x+3.3356
lalu
1.1894 x=3.3356
dan
x=3.33561.1894
=2.8
Sehingga ditemukan bahwa waktu puncak (Tmax) untuk pemberian teobromin secara oral adalah 2.8 jam.
2. Kadar Puncak Pemberian Teobromin secara Oral (Cmax)
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.50
0.51
1.52
2.53
3.54
4.55
f(x) = − 0.5947186147186 x² + 3.3355584415584 x + 0.1584588744589
Konsentrasi Teobromin(Grafik 1.1.1)
![Page 13: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/13.jpg)
Untuk menentukan kadar puncak dapat dengan cara memasukkan nilai waktu puncak (Tmax) pada nilai x pada fungsi y = -0.5947x2 + 3.3356x + 0.1585 sehingga
y=−0.5947 x2+3.3356 x+0.1585
menjadi
Cmax=−0.5947(Tmax)2+3.3356(Tmax )+0.1585
kemudian
Cmax=−0.5947(2.8)2+3.3356(2.8)+0.1585
lalu
Cmax=−4.662448+9.33968+0.1585=4.835
Jadi nilai kadar puncak (Cmax) pemberian teobromin secara oral adalah 4.835 µg/ml
3. Waktu Paruh Pemberian Teobromin Secara Oral (T1/2)
Waktu paruh dapat dihitung dengan membuat persamaan garis linier pada kurva fase eliminasi.Persamaan garis yang dihasilkan adalah y = -ax + c. Nilai a merupakan konstanta eliminasi (ke). Setelah persamaan fungsi linier pada fase eliminasi ditentukan, nilai waktu paruh dapat langsung dicari dengan rumus.
T 1/2=0.693
a
Fase Eliminasi terdapat pada grafik 1.1 pada interval jam ke 6 hingga 24.
![Page 14: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/14.jpg)
Sehingga diperoleh grafik baru dengan sebuah persamaan linier yang berasal dari grafik 1.1.
5 10 15 20 250
0.51
1.52
2.53
3.54
f(x) = − 0.138619402985075 x + 4.24492537313433
Konsentrasi Teobromin(Grafik 1.1.2)
Gambar di atas merupakan grafik persamaan kuadrat yang berasal dari potongan grafik 1.1. Ada sebuah garis persamaan linear yang bersesuaian dengan grafik 1.1.2 yaitu garis y = -0.1386x + 4.2449
Sumbu X : waktu (jam)
Sumbu Y : konsentrasi (µg/ml)
Fungsi linier pada fase eliminasi sudah ditentukan, yaitu y = -0.1386x + 4.2449. Jika disesuaikan dengan persamaan y = -ax + b, maka nilai a = 0.1386 dan nilai b = 4.2449. Sehingga dapat langsung di masukkan ke dalam rumus
0 5 10 15 20 25 300
1
2
3
4
5
Konsentrasi Teobromin (Grafik 1.1)
oral
![Page 15: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/15.jpg)
T 1/2=0.693
a
lalu
T 1/2=0.693
0.1386=5
Jadi nilai waktu paruh (T1/2) pada pemberian teobromin secara oral adalah 5 jam.
4. Bioavailabilitas Pemberian Teobromin Secara Oral (F)
Besarnya bioavailabilitas suatu teobromin oral digambarkan oleh AUC (area under the curve atau luas area dibawah kurva kadar teobromin dalam plasma terhadap waktu) teobromin oral tersebut dibandingkan dengan AUC yang diberikan secara i.v. Hal ini disebutbioavailabilitas oral dan merupakan bioavailabilitas absolut dari teobromin oral tersebut.
F= AUC oralAUC intravena
Untuk menghitung AUC oral dan intravena, kedua grafik nantinya akan dibagi menjadi 8 bagian (area) menurut interval. Misalnya area 1 memiliki interval pembatas 0 dan 1, area 2 memiliki interval pembatas 1 dan 1.5, area 3 memiliki interval pembatas 1.5 dan 2, area 4 memiliki interval pembatas 2 dan 3, area 5 memiliki interval pembatas 3 dan 4, dan seterusnya. Area yang di maksud dapat dilihat pada gambar di bawah
![Page 16: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/16.jpg)
Nilai dari AUC baik oral maupun intravena sendiri merupakan jumlah setiap luas dari masing-masing area, yang itu merupakan bangun trapesium yang luasnya adalah jumlah alas dikali tinggi dibagi 2, jika rumus tersebut disesuaikan, maka akan menjadi
Luas = (jumlah interval pembatas) x (selisih konsentrasi pada interval pembatas) / 2
Misalnya pada area 1 intravena, luas = (0+1) x (7.33-5.88) / 2 = 6.605 dan seterusnya. Untuk perhitungan luas secara keseluruhan, dapat dilihat pada tabel di bawah
jamkonsentrasi teobromin(ug/ml) AUC
area interval pembatasoral intravena oral intravena
0 0 7.331 3.14 5.88 1.57 6.605 area 1 0 dan 1
1.5 4.01 5.11 1.7875 2.7475 area 2 1 dan 1.52 4.33 4.77 2.085 2.47 area 3 1.5 dan 23 4.5 4.32 4.415 4.545 area 4 2 dan 34 4.15 3.97 4.325 4.145 area 5 3 dan 46 3.56 3.24 7.71 7.21 area 6 4 dan 6
10 2.67 2.44 12.46 11.36 area 7 6 dan 1024 0.96 0.66 25.41 21.7 area 8 10 dan 24
59.7625 60.7825
![Page 17: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/17.jpg)
Dari perhitungan di atas ditemukan bahwa nilai AUC oral = 59.76 dan nilai AUC intravena = 60.68, sehingga bioavailabilitas dapat dihitung dengan memasukkan nilai tersebut pada
F= AUC oralAUC intravena
sehingga
F=59.7660.68
=0.98=98 %
Jadi bioavailabilitas absolut (F) teobromin adalah 98%
Nice to know aja sih terserah mau dipelajari atau enggak
1. Menggunakan Rumus pada Microsoft Excel.
Secara statistika, kurva garis lengkung konsentrasi theobromin terhadap
waktu diasumsikan sebagai kurva dengan distribusi normal, kurva dari data
berdistribusi normal berbentuk lonceng dengan puncak kurva adalah µ (rata
– rata data). Dalam aplikasi Microsoft Excel rumus untuk mencari luas
daerah di bawah kurva berdistribusi normal adalah :
=NORM.DIST(X,MEAN,STANDR_DEV,TRUE)
Dimana X adalah jangkauan/range dari kurva, MEAN adalah rata – rata data
pada sumbu y dari kurva, STANDR_DEV adalah simpangan baku/standar
error data pada sumbu y kurva.
Jangkauan / range dari kurva di atas adalah dari jam ke 0 hingga jam ke
24, sehingga kita harus mencari nilai distribusi normal pada jam ke 0 dan ke
24 lalu selisih dari keduanya adalah luas daerah di bawah kurva.
Perhitungan luas daerah di bawah kurva untuk pemberian secara oral :
X 0 dan 24
µ 3,035556
Σ 1,579312
![Page 18: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/18.jpg)
Pada x = 0, maka :
=NORM.DIST(0, 3.035556, 1.579312,TRUE)
=0.027298
Pada x = 24, maka :
=NORM.DIST(24,3.035556,1.579312,TRUE)
=1
AUC pemberian secara oral : 1 – 0,027298 = 0.972701784.
Perhitungan luas daerah di bawah kurva untuk pemberian secara
intravena :
X 0 dan 24
µ 4,191111
Σ 1,949028
Pada x = 0, maka :
=NORM.DIST(0, 4.191111, 1.949028, TRUE)
=0,015763
Pada x = 24, maka
=NORM.DIST(24, 4.191111, 1.949028, TRUE)
=1
AUC pemberian secara intravena = 1 – 0,015763 = 0,984236599.
Sehingga biovailibilitas theobromin :
AUC oral/AUC intravena : 0,972701784/0,984236599 = 0,988280444
Dalam presentase maka bioavailibilitas theobromin adalah 98,83%.
Terjadi perbedaan angka di belakang koma jika dibandingkan dengan
hasil dari metode trapesium dikarenakan pembulatan angka dan asumsi yang
banyak diberlakukan pada metode trapezium. Hasil yang lebih akurat
diperoleh dari metode menggunakan distribusi normal.
![Page 19: Farmako](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081401/577c86511a28abe054c0aaf5/html5/thumbnails/19.jpg)
Berdasarkan perhitungan luas kurva obat secara oral dibandingkan luas
kurva obat secara intravena didapatkan angka bioavailabitas sebesar 98,3219
%. Hal tersebut menandakan bahwa tingkat penyerapan atau absorbsi tubuh
terhadap obat mencapai lebih dari 98% dan mecapai sirkulasi sistemik,
sedangkan 2 % lainnya dari keseluruhan dosis obat tidak mencapai sirkulasi
sistemik akibat dari eliminasi lintas pertama di hati. Adapun intravena tingkat
bioavailabilitasnya mencapai 100 % karen dapat langsung ke sirkulasi sistemik.