farmakognosi ii. ke- 5 pptx
TRANSCRIPT
![Page 1: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/1.jpg)
FARMAKOGNOSI II
Yani Lukmayani, S.Si., Apt.
Endah Rimawati, S.Si., Apt.
![Page 2: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/2.jpg)
STANDARDISASI HERBA MEDIKA
• Ciri Spesifik (determinasi, profil KLT, mikroskopik)
IDENTITAS / KEBENARAN
BAHAN
• Kadar Abu, Logam Berat, Mikroba
KEMURNIAN• Senyawa
Aktif / Utama / Spesifik
KADAR SENYAWA AKTIF /
IDENTITAS
![Page 3: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/3.jpg)
1. IDENTITAS / KEBENARAN BAHAN
DETERMINASI BOTANI
Ciri morfologi organ tumbuhan (taksonomi)
CIRI MIKROSKOPIK
Ciri fragmen (rambut penutup, rambut
kelenjar, bentuk kristal oksalat, dll)
PROFIL KLTHarga Rf dan warna bercak dari senyawa
aktif / utama / spesifik
![Page 4: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/4.jpg)
IDENTITAS TUMBUHAN SECARA UMUM
Sistematika Tumbuhan Sinonim Nama Indonesia Nama Daerah Morfologi Tumbuhan Bagian Tumbuhan yang Digunakan Identitas Simplisia (Pemerian, Mikroskopik) Kandungan Kimia Khasiat (Tradisional & Penelitian)
![Page 5: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/5.jpg)
2. UJI KEMURNIAN
KADAR ABU
Logam fisiologis (Na, K, Fe) & lingkungan
(Silikat)
CEMARAN LOGAM BERAT
Pb, Hg, Cd, dll
CEMARAN MIKROBA
Patogen dan non patogen
KADAR AIR4
3
2
1
![Page 6: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/6.jpg)
3. KADAR SENYAWA AKTIF / IDENTITASPenentuan Kadar Seny. Aktif /Utama/ Spesifik• Dihitung kadar golongan senyawa aktifnya (total flavonoid,
alkaloid, tanin, dll)• Dihitung kadar senyawa utamanya (kurkumin, senosid, kuersetin,
sinensetin, dll)
Kadar Sari (Harga Ekstraktif)• Kadar sari dalam air dan etanol
Uji Kimia Kuantitatif Lain• Kadar minyak atsiri, angka penyabunan, indeks kepahitan dan
kepedasan, indeks busa, dll.
1
2
3
![Page 7: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/7.jpg)
OBAT YANG BERASAL DARI ALAM
No. Nama Senyawa Golongan Khasiat
1 Kafein Alkaloid Stimulasi SSP
2 Morfin Alkaloid Analgesik
3 Digoksin Steroid Gagal jantung
4 Prednison Steroid Kortikosteroid
5 Penisilin β-laktam Antibiotik
6 Gentamisin Karbohidrat Antibiotik
7 Dekstran Karbohidrat Homeostasis
8 Urokinase Protein Stroke
![Page 8: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/8.jpg)
METODE&HASIL PENETAPAN BIL. PARAMETER
• Kadar air• Kadar abu total• Kadar abu tdk larut asam• Sisa pelarut organik• Residu pestisida• Cemaran logam berat• Cemaran mikroba• Cemaran aflatoksin
Parameter Non Spesifik
• Senyawa identitas• Kadar sari larut air• Kadar sari larut etanol
Parameter Spesifik
• Pola KLT ekstrak• Penetapan kandungan alkaloid dengan gravimetri
Uji Kandungan Kimia Ekstrak
![Page 9: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/9.jpg)
PENENTUAN KADAR ABU Penentuan:
Kadar abu totaluntuk mengukur jumlah abu total pada simplisia setelah pembakaran Logam fisiologis, yg berasal dari jaringan
tanaman itu sendiri (Na, Fe, K) Logam non-fisiologis, yaitu yg merupakan residu benda
asing (pasir, tanah)
![Page 10: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/10.jpg)
PENENTUAN KADAR ABU…
Kadar abu tidak larut asam Adalah residu yg tertinggal setelah mendidihkan
jumlah abu total dalam HCl encer, kemudian dibakar lagi
Untuk mengetahui kadar silikat, terutama pasir yg menempel pada simplisia
Kadar abu larut air Adalah perbedaan jumlah abu total dengan
residu yg tertinggal setelah dilarutkan dengan air Untuk mengetahui logam fisiologis
![Page 11: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/11.jpg)
LOGAM BERAT
Logam berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92.
Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan karena bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Beberapa di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen).
Bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi. Di alam, unsur ini biasanya dlm btk terlarut atau tersuspensi (terikat dlm zat padat) dan dlm btk ionik
Tdpt 13 elemen logam berat yg diketahui beracun, a.l: As, Pb, Hg, Cd
![Page 12: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/12.jpg)
LOGAM BERAT Sumber pencemar logam berat:
Alam; ditemukan dlm bebatuan, batu pasir, dalam tanah, dalam air,
Limbah Industri Industri pengecoran, industri baterai, industri bahan
bakar, industri kabel, industri kimia yg menggunakan pewarna (cat merah, kuning)
Limbah transportasi
![Page 13: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/13.jpg)
GANGGUAN YG TIMBUL
Neurologi (susunan syaraf)
Fungsi ginjal Sistem reproduksi Sistem hemopoitik Sistem syaraf; sukar
konsentrasi dan menurunkan kecerdasan
![Page 14: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/14.jpg)
PENENTUAN RESIDU ARSEN DAN LOGAM BERAT
Kontaminasi logam arsen dalam tanaman obat akan mengakibatkan bbg hal, tmsk polusi lingkungan dan sisa pestisida
Pengukuran residu logam berat, biasanya dibatasi pada penentuan kadar arsen
Jumlah arsen dalam tanaman obat diperkirakan dgn membandingkan warna thd larutan standar
![Page 15: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/15.jpg)
Larutan uji ditambahkan 1 g KI dan 10 g granul zinc, simpan dalam tabung gelas, biarkan bereaksi (40 menit)
Bandingkan warna bintik yang timbul dari larutan sampel thd warna bintik dari larutan standar yg diketahui kadar arsen nya dalam kertas brom
PENENTUAN RESIDU ARSEN DAN LOGAM BERAT
![Page 16: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/16.jpg)
KADAR AIR
Kelebihan jumlah air dalam bahan baku tanaman obat dapat memicu pertumbuhan mikroba, keberadaan jamur atau serangga, terjadi pembusukan yang diikuti proses hidrolisis.
Penetapan Kadar Air---- untuk menentukan jumlah air yang terkandung di dalam bahan tumbuhan obat, dan dibandingkan terhadap standar yang diperbolehkan
![Page 17: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/17.jpg)
1. Metode Azeotroph Kadar air dari bahan uji
ditentukan secara langsung Bahan uji didestilasi
menggunakan pelarut yang tidak bercampur air, mis: toluene dan xylene
Jumlah air akan diserap oleh pelarut tersebut, campuran air-pelarut akan terdestilasi dan setelah melalui kondensor akan terpisah ke dalam tabung penerima
Jika pelarut bersifat anhidrat
Dijenuhkan dulu dgn aquades
METODE PENETAPAN KADAR AIR
![Page 18: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/18.jpg)
AZEOTROPH ??? Sifat dari campuran 2 cairan yang berbeda, yang apabila disatukan bisa
menguap secara bersamaan, pada titik didih yang sama (lebih rendah dari masing-masing titik didih cairan tersebut).
Contoh : * Toluen & air * Xylene & air Keuntungan : 1. Mudah dilakukan 2. Murah 3. Suhu tidak harus tinggi 4. Spesifik yg terukur/ terserap hanya air saja KERUGIAN :
Mudah menyerap air
Jika pelarut tidak dijenuhkan, akan menyerap air yang ada pada simplisia, sehingga kadar air yang terukur
SALAH! Penjenuhan : 1. WHO : Toluen (200 ml) + air (0,2 ml) didihkan (destilasi) air (r) 2. MMI : Toluen + air dikocok (corong pisah) terbentuk 2 fase, fase air dipisah.
![Page 19: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/19.jpg)
METODE PENETAPAN KADAR AIR
2. Metode Karl Fischer Kadar air dalam sediaan ditentukan melalui reaksi
kuantitatif air dengan iodine dan sulfur dioksida dengan penambahan alkohol BM rendah seperti metanol dan basa organik, mis: piridin.
Metode yang digunakan: Titrasi Langsung; metanol dibakukan dgn reagen Karl-
Fischer, masukkan sampel yg ditimbang tepat, titrasi dgn reagen Karl-Fischer
Titrasi Tidak Langsung; metanol dibakukan dgn reagen Karl-Fischer, masukkan sampel yg ditimbang tepat, tambahkan reagen Karl-Fischer biarkan reaksi sempurna. Titrasi kelebihan pereaksi dgn larutan baku air-metanol
Keuntungan Metode Karl Fischer : Tingkat presisi dan akurasi tinggi paling akurat Tingkat selektivitas terhadap air baik Jumlah sampel sedikit, preparasi sederhana Waktu yang diperlukan relatif singkat Interval pengukuran luas (1 ppm hingga 100%)
![Page 20: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/20.jpg)
METODE PENETAPAN KADAR AIR
Reaksi:
I2 + SO2 + 3Base + ROH + H2O 2Base+HI+Base+HSO4R
Keuntungan :- Tingkat presisi dan akurasi tinggi
paling akurat
- Tingkat selektivitas terhadap air
baik
- Jumlah sampel sedikit, preparasi
sederhana
- Waktu yang diperlukan relatif
singkat
- Interval pengukuran luas (1 ppm
hingga 100%)
KERUGIAN : mahal
![Page 21: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/21.jpg)
METODE PENETAPAN KADAR AIR
2. Metode Gravimetri
Dipergunakan untuk bahan/ tumbuhan yang memiliki kadar air tinggi ; tetapi tidak mengandung senyawa lain yang mudah menguap (contoh : minyak atsiri)
Prosedur : Sampel ditimbang dipanaskan setelah bobot stabil,
timbang lagi.
Keuntungan : Lebih mudah Lebih cepat Lebih praktis
Kerugian : Apabila bahan/ tumbuhan yang diuji mengandung
senyawa yang mudah menguap, maka bahan akan rusak.
![Page 22: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/22.jpg)
SUSUT PENGERINGAN
Susut Pengeringan adalah: kadar bagian yang menguap.
Loss on drying (gravimetric determination)
Suhu yang ditetapkan : 105oC Metode: simplisia kering yang sudah
ditimbang seksama di keringkan pada suhu 105oC, dinginkan dalam dessikator, timbang Lakukan hingga dlm 2x
pengukuran perbedaan tidak lebih dr 5 mg
Kalkulasikan kehilangan berat (mg) thd berat simplisia kering (g)
![Page 23: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/23.jpg)
CEMARAN MIKROBA
Mikroba dapat merusak senyawa yang terkandung dalam tumbuhan, kecuali jika diharapkan terjadi proses fermentasi.
Aspek yang diperiksa : Mikroba Patogen dan Non Patogen
Patogen tidak boleh ada Contoh : Staphyllococcus aureus, Salmonella
sp. Non Patogen boleh, selama tidak melebihi
jumlah yang diperbolehkan. Contoh : Eschercia colli
![Page 24: Farmakognosi II. Ke- 5 Pptx](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061511/55cf9b9a550346d033a6b334/html5/thumbnails/24.jpg)
PARAMETER YANG DIPERIKSA
Angka Lempeng Total (ALT) Coliform Kapang & khamir Staphyllococcus aureus Salmonella sp Dihitung jumlah koloni/gram
Prosedur :Jamu dibuat ekstrak diencerkan ditanam di media agar yang sesuai.