farmasi-pengaruh variasi berat asam gelugur
DESCRIPTION
skripsiTRANSCRIPT
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
PENGARUH VARIASI BERAT ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis, Griff) TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM Pb, Cr DAN Cd PADA
PEREBUSAN KERANG BULU (Anadara antiquata) DARI PERAIRAN BELAWAN
SKRIPSI
Oleh : LAYANI PRANSISKA NAINGGOLAN
NIM 071524037
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
PENGARUH VARIASI BERAT ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis, Griff)
TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM Pb, Cr DAN Cd PADA PEREBUSAN KERANG BULU (Anadara antiquata)
DARI PERAIRAN BELAWAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Oleh :
LAYANI PRANSISKA NAINGGOLAN NIM 071524037
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH VARIASI BERAT ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis, Griff) TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM Pb, Cr DAN Cd PADA
PEREBUSAN KERANG BULU (Anadara antiquata) DARI PERAIRAN BELAWAN
Oleh :
LAYANI PRANSISKA NAINGGOLAN NIM 071524037
Dipertahankan di Hadapan Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Pada Tanggal : Juli 2009
Disetujui Oleh: Pembimbing I, Panitia Penguji: (Drs. Fathur Rahman, M.Si., Apt.) (Prof.Dr.rer nat.Effendy Delux Putra,SU., Apt.) NIP 130 872 281 NIP 130 283 138 Pembimbing II, (Drs. Fathur Rahman, M.Si., Apt.) NIP 130 872 281 (Drs. Chairul Azhar Dlt, M.Sc., Apt.) (Drs. Muchlisyam, M.Si., Apt.) NIP 130 809 701) NIP 131 809 700 (Drs. Immanuel S. Meliala, M.Si., Apt.) NIP 131 283 718
Disahkan Oleh:
Dekan,
(Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.) NIP 131 283 716
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia
dan rahmat-Nya yang senantiasa diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Pengaruh
Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff) Terhadap Penurunan
Kadar Logam Pb, Cr dan Cd Pada Kerang Bulu (Anadara antiquata) Dari
Perairan Belawan“.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan
pembahasan dan penyajian, baik dengan disiplin ilmu yang diperoleh dari perkuliahan,
menggunakan literatur serta bimbingan dan arahan dari Dosen Pembimbing.
Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Teristimewa kedua orangtua tercinta, Ayahanda Aman Nainggolan dan Ibunda
Esni Manik, saudara/saudari tersayang atas doa, kasih sayang, dan perhatian baik
moril maupun materil yang selalu menyertai penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
USU Medan yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt dan Bapak Drs. Chairul Azhar
Dalimunthe, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing penulis sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
4. Bapak Prof. Dr. rer. Nat. Effendy De Lux Putra, SU, Apt. Bapak Drs. Fathur
Rahman Harun, M.Si., Apt., Bapak Drs. Muchlisyam, M.Si., Apt., dan Bapak
Drs. Immanuel S. Meliala, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran, arahan dan kritik kepada penulis dalam penyelesaian skripsi
ini.
5. Ibu Dra. Azizah Nasution M.Sc., Apt., selaku Penasehat Akademik yang selalu
memberikan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
6. Staf pengajar dan Staf administrasi Fakultas Farmasi yang telah mendidik
penulis selama perkuliahan dan membantu kemudahan administrasi.
7. Bapak Pimpinan PT. AIRA Laboratories dan stafnya serta Bang Emil Salim
yang telah membantu dan menyediakan fasilitas kepada penulis selama
melakukan penelitian.
8. Someone special in my heart, thanks for all your attention, pray, support and
everything.
9. Teman-teman seperjuangan (Maria, Kak Yetty, Riza, Bedi, Maharani, Juli,
Sivia) yang tak kenal lelah dalam membantu penulis untuk menyelesaikan
penelitian ini.
10. Teman-teman satu kost Ganefo 18 (Adik tersayang Ira, Kak Sri, Irma, Kak Theo,
Kak Bora, Kak Jeni) atas perhatian dan dorongan dalam menyelesaikan
perkuliahan ini.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan di masa depan.
Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini berguna bagi kita semua.
Medan, Juli 2009
Penulis,
Layani Pransiska Nainggolan
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
ABSTRAK
Logam timbal, kromium, dan cadmium merupakan logam berat yang sangat
berbahaya. Apabila dosisnya melebihi normal dapat mengakibatkan keracunan dan
apabila logam tersebut terdapat dalam kerang bulu akan memberikan efek negatif pada
masyarakat yang mengkonsumsinya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh variasi berat
asam gelugur terhadap penurunan kadar logam Pb, Cr, dan Cd dalam daging kerang
bulu. Asam gelugur mempunyai kandungan kimia berupa asam-asam organik lemah
seperti asam sitrat, asam tartrat, dan asam malat yang mempunyai kemampuan untuk
mengikat logam dengan pengkhelatan. Dengan demikian dilakukan penentuan kadar
logam sebelum perebusan dan sesudah perebusan kerang bulu dengan menggunakan
asam gelugur dengan berbagai variasi berat.
Penentuan kadar ketiga logam tersebut dilakukan dengan menggunakan metode
Spktrofometri Serapan Atom pada panjang gelombang masing-masing logam. Logam
timbal diukur pada panjang gelombang 283,03 nm, dan logam kromium diukur pada
timbal diukur pada panjang 357,54 nm, dan untuk logam Cd diukur pada panjang
gelombang 228,49 nm. Konsebtrasi logam ditentukan dengan menggunakan kurva
kalibrasi larutan standar.
Kadar logam Pb sebelum perebusan adalah 1,4387 ± 0,0423 mcg/g dan logam Cr
sebesar 1,1764 ± 0,0305 mcg/g dan untuk logam Cd sebesar 1,05197 ± 0,004807 mcg/g.
Setelah perebusan dengan 25 gram asam gelugur terjadi penurunan sebesar 19,84%
untuk logam Pb, 11,33% logam Cr, dan 15,86% logam Cd. Selanjutnya, perebusan 50
gram terjadi penurunan lagi sebesar 35,37% untuk logam Pb, 30,95% logam Cr, dan
32,49% logam Cd. Lalu dengan perebusan 75 gram penurunan bertambah menjadi
sebesar 55,43% untuk logam Pb, 44,50% logam Cr, dan 47,44% logam Cd. Terakhir
dengan perebusan 100 gram penurunan bertambah lagi menjadi sebesar 68,08% untuk
logam Pb, dan 59,56% untuk logam Cr, dan 59,56% untuk logam Cd.
Dengan demikian variasi berat asam gelugur memberikan pengaruh terhadap
penurunan kadar logam Pb, Cr dan Cd dalam daging kerang bulu.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
ABSTRACT
Plumbum, kromium, and cadmium are very danger heavy Metal. If the dosage
over normal, can caused poisoned and if the metal get from “kerang bulu” it will give
negative effect to the people who have take it.
The aim of the research was to know the effect of gelugur acid in reducing Pb,
Cr, and Cd content of “kerang bulu” . Gelugur acid consist chemical composition acid
organic such as citrict acid and tartaric acid, mulik acid and ascorbic acid ability to bind
the metal content (chelating agent). While do the determain of metal contain before and
after boiling with gelugur acid heavy variation.
Determination of third Rate of the metal done by Atomic Absorbtion
Spectrophotometry methode used by wavelength of is each metal. Lead metal measured
by wavelength 283,03 nm, and chromium metal measured by timbale measured by
length 357,54 nm, and for the metal of Cd measured by wavelength 228,49 nm. The
consentration of metal was determined by using calibration curve standard solution.
Metal Pb rate before boiling is 1,4387 ± 0,0423 mcg /g and Cr metal is 1,1764 ±
0,0305 mcg /g and for the metal of Cd equal to 1,05197 ± 0,004807 mcg /g. After
boiling with gelugur acid 25 gram happened degradation equal to 19,84% for the metal
of Pb, 11,33% for the metal of Cr, and 15,86% for the metal of Cd. After poaching 50
gram happened degradation again equal to 35,37% for the metal of Pb, 30,95% for the
metal of Cr, and 32,49% for the metal of Cd. After poaching 75 gram happened
degradation equal to 55,43% for the metal of Pb, 44,50% for the metal of Cr, and
47,44% for the metal of Cd. And after degradation 100 gram happened degradation
equal to 68,08% for the metal of Pb, 59,56% for the metal of Cr, and 59,56% for the
metal of Cd.
Therefore the variation of gelugur acid gaved the effect reducing metal content
Pb, Cr, and Cd in “kerang bulu”.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .................................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
ABSTRACT ........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3 Hipotesis ............................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
BAB II METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 5
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 5
2.2 Bahan-bahan .......................................................................................... 5
2.3 Alat-alat ................................................................................................ 5
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
2.4 Bagan Rancangan Penelitian .................................................................. 6
2.5 Prosedur ............................................................................................... 6
2.5.1 Pengambilan Sampel .................................................................... 6
2.5.2 Penyiapan Sampel ........................................................................ 7
2.5.3 Pembuatan Pereaksi .................................................................... 7
2.5.4 Proses Dekstruksi Basah untuk Logam Pb, Cr dan Cd .................. 7
2.5.5 Analisis Kuantitatif ...................................................................... 8
2.5.5.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ................... 8
2.5.5.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Pb ........................... 8
2.5.5.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi logam Cr .............................. 9
2.5.5.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Cd ......................... 10
2.5.6 Analisis Logam Pb, Cd dan Cr dalam Sampel ............................ 10
2.5.7 Uji Ketepatan (Recovery test ) ...................................................... 11
2.5.7.1 Pembuatan Larutan Analit Recovery ........................... 11
2.5.7.2 Prosedur Uji Ketepatan ................................................ 11
2.5.8 Uji Ketelitian ............................................................................. 12
2.5.9 Penentuan Limit Deteksi (LOD) dan Limit Kuantitasi (LOQ) .... 12
2.5.10 Analisa Data Secara Statistik ............................................ ........ 13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 15
3.1 Panjang Gelombang Maksimum ..................................................... 15
3.2 Kurva Kalibrasi Logam Pb, Cr dan Cd ........................................ 15
3.3 Analisa Kadar Logam Pb, Cr dan Cd Pada Sampel.......................... 17
3.4 Pengujian Beda Nilai Rata-RataTimbal, Kromium, dan Kadmium Pada Kerang Bulu Dengan Bewrbagai Perlakuan ............................ 20
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
3.5 Uji Ketepatan (Recovery Test) Dan Ketelitian ................................ 24
3.7 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ................................................. 25
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 26
4.1 Kesimpulan ................................................................................ 26
4.2 Saran ........................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 28
LAMPIRAN .......................................................................................................... 29
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Penurunan Kadar Logam Pb, Cr dan Cd Dalam Sampel Daging Kerang Bulu Sebelum Dan Sesudah Perebusan Dengan Asam Gelugur Dalam Berbagai Variasi Waktu ................................................................ 18
Tabel 2. Hasil uji ketepatan (% uji perolehan kembali) dan ketelitian (% RSD) ...... 24
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kurva Kalibrasi Logam Timbal Yang Diukur Pada Panjang Gelombang 283,03 nm Secara Spektrofotometri Serapan Atom .......... 15 Gambar 2. Kurva Kalibrasi Logam Kromium Yang Diukur Pada Panjang Gelombang 357,54 nm Secara Spektrofotometri Serapan Atom .......... 16 Gambar 3. Kurva Kalibrasi Logam Kadmium Yang Diukur Pada Panjang Gelombang 228,49 nm Secara Spektrofotometri Serapan Atom .......... 16 Gambar 4. Kurva Penurunan Kadar Logam Timbal Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan ............................................................................. 20 Gambar 5. Kurva Penurunan Kadar Logam Timbal Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan ............................................................................. 22 Gambar 6. Kurva Penurunan Kadar Logam Timbal Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan ............................................................................. 23
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Bagan Proses Penyiapan Sampel ....................................................... 29
Lampiran 2. Bagan Proses Deksruksi Basah .......................................................... 30
Lampiran 3. Kurva Panjang Gelombang Maksimum Logam Timbal, Kromium Dan Kadmium ................................................................................... 31 Lampiran 4. Bagan Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Timbal ............................ 32
Lampiran 5. Bagan Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Kromium ........................ 33
Lampiran 6. Bagan Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Kadmium ....................... 34
Lampiran 7. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Timbal (Pb), Kromium (Cr) dan Kadmium (Cd) .................................................... 35
Lampiran 8. Contoh Perhitungan Garis Regresi Logam Pb, Cr, dan Cd ................. 36
Lampiran 9. Hasil Analisis Logam Pb, Cr, dan Cd Dalam Sampel ...................... 39
Lampiran 10. Contoh Perhitungan Kadar Logam Dalam Sampel ........................... 42
Lampiran 11. Data Uji Ketepatan dan Ketelitian Logam Timbal, Kromium dan Kadmium dalam Kerang Bulu (Anadara ferruginea) ....................... 44
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Uji Ketepatan dan Ketelitian pada Kerang Bulu .................................................................................... 45
Lampiran 13. Contoh Perhitungan Koefisien Variasi (%RSD) Pada Kerang Bulu (Anadara ferruginea) ................................................ 46 Lampiran 14. Perhitungan Batas Deteksi (Limit Of Detection) &
Batas Kuantitasi (Limit Of Quantitation) Timbal .............................. 49
Lampiran 15. Perhitungan Batas Deteksi (Limit Of Detection) &Batas Kuantitasi (Limit Of Quantitation) Kromium .................................. 50
Lampiran 16. Perhitungan Batas Deteksi (Limit Of Detection) &Batas Kuantitasi (Limit Of Quantitation) Kadmium .................................. 51
Lampiran 17. Perhitungan Statistik Kadar Logam Pb dalam Sampel. ..................... 52
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 18. Perhitungan Statistik Kadar Logam Cr dalam Sampel. ..................... 57
Lampiran 19. Perhitungan Statistik Kadar Logam Cd dalam Sampel. .................... 62
Lampiran 20. Pengujian Nilai Rata-Rata Kadar Logam Timbal Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan. .................................................... 67 Lampiran 21. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Logam Kromium Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan ........................................ 69 Lampiran 22. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Logam Kadmium Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan ........................................ 71 Lampiran 23. Nilai Persentil Untuk Distribusi t ..................................................... 73
Lampiran 24. Nilai Distribusi F ............................................................................. 74
Lampiran 25. Gambar Alat Spektrofotometer Serapan Atom, Tungku Nyala dan Lampu Hollow Katoda ................................................... 75 Lampiran 26. Gambar Sampel Kerang Bulu (Anadara ferruginea) ........................ 76
Lampiran 27. Gambar Buah Asam Gelugur .......................................................... 77
Lampiran 28. Surat Determinasi Kerang Bulu ...................................................... 78
Lampiran 29. Surat Sertifikat AAS PT. AIRA Laboratory. .................................... 79
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Laut merupakan tempat bermuaranya berbagai saluran air termasuk sungai,
sehingga akan menjadi tempat terkumpulnya zat-zat pencemar yang dibawa oleh aliran
air tersebut. Banyak industri atau pabrik yang membuang limbah industrinya ke sungai
tanpa penanganan atau mengolah limbah terlebih dahulu. Selain itu, kegiatan rumah
tangga juga membuang limbahnya ke sungai, sehingga limbah-limbah ini akan terbawa
ke laut dan dapat mencemari laut, salah satu limbah tersebut adalah logam berat
(Yanney, 1990).
Peningkatan kadar logam dalam air laut akan diikuti peningkatan kadar logam
dalam biota laut. Bila logam tersebut bersifat toksis akan menimbulkan keracunan akut
dan kronis dan bahkan bersifat karsinogenik bagi konsumen hasil laut (Keman, 1998)
Salah satu biota laut yang mudah terkontaminasi oleh logam berat adalah kerang,
karena keberadaannya di dasar laut dengan gerakan yang lambat mengakibatkan biota
ini rentan terhadap pengaruh air laut yang tercemar. Kerang merupakan salah satu
makanan laut yang banyak dikonsumsi dan diminati masyarakat karena mengandung
protein, mineral, lemak tak jenuh yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan
kecerdasan terutama kerang bulu (Anonim, 2005)
Kerang baik yang hidup di air tawar maupun di air laut banyak digunakan
sebagai indikator pencemaran logam. Hal ini disebabkan karena habitat hidupnya yang
menetap dan sifat bioakumulatifnya terhadap logam berat. Logam berat merupakan
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
bahan pencemar yang sangat berbahaya, dalam dosis yang melebihi normal dapat
mengakibatkan keracunan, sehingga apabila logam tersebut terdapat dalam kerang bulu
akan memberikan efek negatif bagi masyarakat yang menkonsumsinya, oleh karena itu
kerang harus diwaspadai bila dikonsumsi terus-menerus (Darmono, 2001)
Penelitian di beberapa tempat di perairan Belawan yang diteliti Bapeldada,
menyatakan kandungan sejumlah logam berat seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), seng
(Zn) kadmium (Cd) dan cuprum (Cu) telah melewati ambang batas yang diizinkan,
sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan manusia terutama jika
dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu dan jangka waktu yang lama ( Anonim, 2004)
Asam gelugur merupakan asam yang secara alami tumbuh di hutan dan banyak
digunakan oleh masyarakat untuk dikonsumsi seperti pembuatan manisan, minuman,
dan sebagai bumbu masakan. Dalam bidang farmasi asam gelugur digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan obat kontrasepsi. Kandungan asam gelugur terdiri dari asam
sitrat, asam tartrat, asam malat dan asam ascorbat. (Anthoni, 2006)
Pada umumnya masyarakat menggunakan asam gelugur sebagai penambah rasa
dan penghilang bau amis dari makanan laut. Perebusan kerang bulu menggunakan asam
tersebut dapat menurunkan kadar logam Pb sebesar 68% dan untuk logam Cd 52,91%
(Nurjannah, 2008). Penurunan kadar logam ini disebabkan oleh asam-asam organik
yang terkandung di dalam asam tersebut seperti asam sitrat, asam ini dapat mengikat
ion-ion logam dengan pengkhelatan sehingga dapat menghilangkan ion-ion logam yang
terakumulasi dalam daging kerang tersebut (Anonim, 2006)
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang penurunan kadar logam Pb, Cr, dan Cd pada perebusan kerang bulu
menggunakan asam gelugur selama 1 jam dengan variasi berat dan menentukan
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
kadarnya secara spektrofotometri serapan atom. Pemilihan metode spektrometri serapan
atom karena mempunyai sensitifitas tinggi, mudah, sederhana, cepat, dan cuplikan yang
dibutuhkan sedikit.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh variasi berat asam gelugur yang direbus bersama kerang
bulu terhadap penurunan kadar logam Pb, Cr, dan Cd yang terkandung di
dalamnya.
2. Berapa jumlah penurunan kadar logam Pb, Cr, dan Cd pada perebusan kerang
bulu dengan variasi berat asam gelugur.
I.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini, dapat diambil hipotesis
sebagai berikut :
1. Variasi berat asam gelugur yang direbus bersama kerang bulu memberikan
pengaruh terhadap penurunan kadar logam Pb, Cr, Cd yang terkandung di dalam
nya.
2. Variasi berat asam gelugur yang direbus bersama kerang bulu dapat menurunkan
kadar logam Pb, Cr, dan Cd dalam jumlah tertentu.
I.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh variasi berat asam gelugur yang direbus bersama
kerang bulu terhadap penurunan kadar logam Pb, Cr dan Cd yang terkandung di
dalamnya.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
2. Untuk mengetahui jumlah penurunan kadar logam Pb, Cr, dan Cd pada
perebusan kerang bulu dengan variasi berat asam gelugur.
I.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk masyarakat dalam meminimalkan
kandungan logam–logam berat yang terdapat dalam makanan hasil laut sehingga tidak
berbahaya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Kerang Bulu
Kerang Anadara terdapat di pantai laut pada substrat Lumpur berpasir dengan
kedalaman 10 m sampai 30 m. Kerang Anadara termasuk ke dalam subkelas
Lamellibranchia. Dimana filamen insang memanjang dan melipat, seperti huruf W, antar
filament dihubungkan oleh cilia (filiaranchia) atau jaringan (eulamellibranchia).
Anadara juga merupakan ordo Taxodonta, dimana gigi pada hinge banyak dan sama,
kedua otot aduktor berukuran kurang lebih sama, pertautan antar filament insang tidak
ada. Penyebarannya luas umumnya di pantai laut (Suwigyo, dkk., 2002)
Klasifikasi Kerang Bulu
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Pelecypoda (Bivalvia)
Ordo : Taxodanta
Famili : Arcidae
Genus : Anadara
Spesies : Anadara Antiquata ( Suwigyo, dkk, 2002)
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lapisan luar cangkang kerang bulu umumnya berwarna putih, yang ditumbuhi
dengan bulu–bulu halus berwarna coklat kehitaman. Lapisan dalam cangkang umumnya
berwarna putih keruh. Hidup dengan cara membenamkan diri di pantai berpasir.
(Oemarjati, 1990)
2.2 Logam Berat
Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat
didegradasi maupun dihancurkan, logam ini dapat masuk kedalam tubuh manusia lewat
makanan, air minum, atau melalui udara. Logam berat merupakan bahan pencemar yang
berbahaya dan bersifat racun bagi sel meskipun dalam konsentrasi rendah
(Martaningtas, 2005)
Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek
khusus pada mahkluk hidup. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat menjadi
bahan racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup. Sebagai contoh adalah logam air
raksa (Hg), kadmium (Cd), timah (Pb), dan krom (Cr). Namun demikian, meski semua
logam berat dapat mengakibatkan keracunan atas makhluk hidup, sebagian dari logam-
logam berat tersebut tetap dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam jumlah yang sangat
sedikit. Tetapi bila kebutuhan dalam jumlah yang sangat kecil itu tidak terpenuhi, maka
dapat berakibat fatal terhadap kelangsungan hidup setiap makhluk hidup. Karena tingkat
kebutuhan sangat dipentingkan maka logam-logam tersebut dinamakan logam-logam
essensial tubuh. Ternyata kemudian, bila jumlah dari logam-logam essensial ini masuk
kedalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan, maka akan berubah fungsi menjadi zat
racun bagi tubuh. Contoh logam essensial ini adalah tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel
(Palar, 1994)
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Logam berat seperti Cu, Mn, dan Zn diserap oleh tubuh hewan air, kebanyakan
dalam bentuk ion. Penyerapan ini dilakukan melalui insang dan saluran pencernaan, dan
kemudian diangkut oleh darah serta didistribusikan ke seluruh tubuh yang yang
memerlukannya. Pada tubuh hewan, logam tersebut akan berikatan dengan protein dan
jika berlebihan akan dikeluarkan. (Darmono, 1995)
2.2.1 Logam Timbal
Timbal adalah logam yang berwarna abu-abu kebiruan, dengan kerapatan yang
tinggi, mudah melarut dalam asam nitrat yang sedang pekatnya (Vogel, 1979)
Pb dan persenyawaannya dapat berada dalam badan perairan secara alamiah dan
sebagai dampak dari aktivitas manusia. Secara alamiah, Pb dapat masuk ke dalam
perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Disamping itu
proses korosifikasi dari batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga
merupakan salah satu jalur sumber Pb yang akan masuk ke dalam badan perairan. Pb
yang masuk ke dalam badan perairan sebagai dampak dari aktivitas kehidupan manusia
diantaranya adalah air buangan dari industri yang berkaitan dengan Pb, air buangan dari
pertambangan biji timah hitam dan buangan sisa industri baterai. Buangan-buangan
tersebut akan jatuh pada jalur-jalur perairan seperti anak-anak sungai yang kemudian
akan dibawa terus menuju lautan.(Palar, 1994)
2.2.2 Logam Kromium
Kromium adalah logam kristalin yang putih, tidak begitu liat dan tidak dapat
ditempa dengan berarti, logam ini melebur pada suhu 17650C. Logam ini larut dalam
asam klorida encer atau pekat. (Vogel, 1979)
Logam Cr murni tidak ditemukan di alam. Logam ini di alam ditemukan dalam
dalam bentuk persenyawaan padat atau mineral dengan unsur-unsur lain. Kromium telah
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
dimanfaatkan secara luas dalam kehidupan manusia. Logam ini banyak digunakan
sebagai bahan pelapis (plating) pada bermacam-macam peralatan, mulai dari peralatan
rumah tangga sampai ke mobil. (Palar, H.1994)
Sumber utama dari masuknya Cr ke lapisan udara dari suatu strata lingkungan
yaitu dari pembakaran dan mobilisasi batubara dan minyak bumi.Seperti halnya logam-
logam berat lainnya kromium didalam strata udara ditemukan dalam bentuk debu dan
atau partikulat-partikulat. Debu atau partikulat-partikulat Cr yang ada di dalam strata
lapisan udara tersebut, akan dapat masuk kedalam tubuh hewan dan manusia ketika
berlangsungnya kegiatan respirasi. Partikel-partikel atau debu-debu Cr yang terhirup
manusia lewat rongga hidung, mengikuti jalur-jalur respirasi sampai ke paru-paru dan
berikatan dengan darah kemudian dibawa keseluruh tubuh . (Palar, H.1994)
2.2.3 Logam Kadmium
Kadmium adalah logam putih keperakan, yang dapat ditempa dan liat, melarut
dengan lambat dalam asam encer dengan melepaskan hidrogen (disebabkan potensial
elektrodanya yang negatif. (Vogel, 1990)
Prinsip dasar atau prinsip utama dalam penggunaan kadmium adalah sebagai
bahan stabilisasi, bahan pewarna dalam industri plastik. Namun sebagian dari substansi
logam kadmium ini juga digunakan untuk solder dan baterai.Logam Cd dan bermacam-
macam bentuk persenyawaannya dapat masuk ke lingkungan, terutama sekali
merupakan efek samping dari aktivitas yang dilakukan manusia. Semua bidang industri
yang melibatkan Cd dalamproses operasional industrinya menjadi sumber pencemaran
Cd (Palar, 1994).
Kadmium masuk ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan dan minuman
yang terkontaminasi. Untuk mengukur kadmium yang masuk ke dalam tubuh manusia
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
perlu dilakukan pengukuran kadar Cd dalam makanan yang dimakan atau kandungan Cd
dalam faeses. ( Darmono, 2001)
Sebagian besar Cd masuk dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan,
tetapi keluar lagi melalui faeses sekitar 3-4 minggu kemudian sebagian kecil
dikeluarkan melalui urine. Kadmium dalam tubuh terakumulasi dalam hati dan ginjal
terutama terikat sebagai metalotionein. Kemungkinan besar pengaruh toksisitas Cd
disebabkan oleh interaksi antara Cd dan protein tersebut, sehingga menimbulkan
hambatan terhadap aktivitas kerja enzim dalam tubuh. Plasma enzim yang diketahui
dihambat Cd ialah aktivitas dari enzim alfa-antitripsin.(Darmono, 2001)
2.2.4 Toksisitas Logam pada jenis Kerang
Jenis kerang baik yang hidup di air tawar maupun di air laut banyak digunakan
sebagai indikator pencemaran logam. Hal ini disebabkan karena habitat hidupnya yang
menetap atau sifat bioakumulatifnya terhadap logam berat. Karena kerang banyak
dikonsumsi oleh manusia maka maka sifat bioakumulatif inilah yang menyebabkan
kerang harus diwaspadai bila dikonsumsi terus-menerus. (Darmono, 2001)
Seperti pada hewan air lainnya logam berat dapat juga terakumulasi pada
jaringan kerang. Perbedaannya hewan air jenis kerang dapat mengakumulasi logam
lebih besar dari hewan air lainnya karena sifatnya yang menetap, lambat untuk dapat
menghindarkan diri dari pengaruh polusi, dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap
konsentrasi logam tertentu. Karena itu jenis kerang ini merupakan indikator yang sangat
baik untuk memonitor suatu pencemaran lingkungan perairan.(Darmono, 2001).
2.2.5 Toksisitas Logam Pada Manusia
Selain toksisitas logam terhadap hewan, yang paling penting dan perlu mendapat
perhatian adalah toksisitasnya logam terhadap manusia. Beberapa kasus keracunan
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
logam pada manusia telah banyak dilaporkan. Keracunan akut dari logam tersebut
biasanya terjadi pada orang yang termakan dosis tinggi pada logam yang bersangkutan
atau karena pengaruh pemberian obat yang mengandung logam, tetapi pada keracunan
kronis disebabkan oleh orang yang mengkonsumsi obat dalam jumlah sedikit.
(Darmono,2001)
Terjadinya toksisitas logam dalam tubuh manusia dapat melalui beberapa jalan,
yaitu inhalasi (melalui pernapasan), termakan (melalui saluran pencernaan) dan
penetrasi kulit. Sulit untuk menduga seberapa besar akibat yang ditimbulkan oleh
adanya logam berat dalam tubuh. Namun, sebagian besar toksisitas yang disebabkan
oleh beberapa jenis logam berat seperti Pb, Cd, dan Hg adalah karena kemampuannya
untuk menutup sisi aktiv enzim dalam sel. (Anonim, 2004))
Toksisitas logam pada manusia menyebabkan beberapa akibat negatif, tetapi
yang terutama adalah timbulnya kerusakan jaringan, terutama jaringan detoksikasi dan
eksresi (hati dan ginjal). Beberapa logam mempunyai sifat karsinogenik (pembentuk
kanker), maupun teratogenik (salah bentuk organ). Beberapa logam toksik dapat
menyerang saraf sehingga dapat menyebabkan kelainan tingkah laku.(Darmono,1995)
2.3 Uraian Asam Gelugur
Asam gelugur adalah asam yang terbuat dari sejenis mangga hutan yang
berwarna merah kekuningan ketika masih segar. Umumnya dijual dalam keadaan sudah
dikeringkan, bentuknya bulat seperti buah jeruk yang sudah dikuliti. Dipakai sebagai
penyedap rasa dan pemberi rasa asam terutama untuk sayuran dan gulai hasil laut.
Masakan Sumetera Utara sering kali memakai asam gelugur. Jika susah didapat atau
tidak ada bisa digantikan dengan asam kandis (terbuat dari mangga hutan yang sangat
asam atau asam jawa. (Anonim, 2009)
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Buah asam gelugur banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pembuatan
manisan, minuman, dan sebagai bumbu masakan. Kandungan asam gelugur terdiri dari
asam sitrat, asam tatrat, asam malat dan asam askorbat yang mempunyai suatu aktivitas
antioksidan. (Anthoni, 1999)
Taksonomi Tanaman Asam Gelugur
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malighiales
Famili : Clusiaceae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia Atroviridis. (Anonim, 2009)
2.5.2 Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang
baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan
minuman ringan Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk
lemon dan limau. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam memebentuk garam
sitrat, selain itu sitrat dapat mengikat ion-ion logam denagn pengkhelatan. (Anonim,
2008)
Rumus kimia : C6H9O7, BM : 192,10 Pemerian : Hablur bening tidak berwarna
atau serbuk hablur granul sampai halus, putih, tidak berbau, atau praktis tidak berbau,
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
rasa sangat asam. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol,
agak sukar larut dalam eter. (Ditjen POM, 1995)
2.4 Dekstruksi Logam
2.4.1 Dekstruksi Kering
Dekstruksi kering merupakan teknik yang umum digunakan untuk
mendekomposisi bahan organik. Sampel diletakkan di dalam krusibel dan dipanaskan
sampai semua materi organik terurai dan meninggalkan residu anorganik yang tidak
menguap dalam logam oksida. Temperatur yang paling umum digunakan adalah 500-
550oC. Selain unsur C, H dan N, beberapa laogam akan hilang dengan dekstruksi kering
ini, diantaranya halogen, S, Se, P, As, Sb, Ge, Ti, Hg (Anderson, 1987).
2.4.2 Dekstruksi Basah
Teknik dekstruksi basah adalah dengan memanaskan sampel organik dengan
penambahan asam mineral pengoksidasi atau campuran asam-asam mineral tersebut.
Penambahan asam mineral pengoksidasi dan pemanasan yang cukup dalam beberapa
menit dapat mengoksidasi sampel secara sempurna, sehingga menghasilkan ion logam
dalam larutan asam sebagai sampel anorganik untuk dianalisis selanjutnya. Dekstruksi
basah biasanya menggunakan H2SO4, HNO3 dan HClO4 atau campuran dari ketiga asam
mineral tersebut (Anderson, 1987).
Pengabuan basah memberikan beberapa keuntungan. Suhu yang digunakan tidak
dapat melebihi titik didih larutan dan pada umumnya karbon lebih cepat hancur dari
pada menggunakan cara pengabuan kering. Cara pengabuan basah pada prinsipnya
adalah penggunaan asam nitrat untuk mendekstruksi zat organik pada suhu rendah
dengan maksud menghindari kehilangan mineral akibat penguapan. (Apriantono, 1989)
2.5 Spektrofotometri Serapan Atom
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Prinsip dari pada spektrofotometer serapan adalah atom-atom pada keadaan
dasar mampu menyerap energi cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang pada
umumnya adalah panjang gelombang radiasi yang akan dipancarkan atom-atom itu bila
tereksitasi dari keadaan dasar. Jika pada cahaya dengan panjang gelombang tertentu
dilewatkan nyala yang mengandung atom-atom yang bersangkutan maka sebagian
cahaya itu akan diserap dan banyaknya penyerapan akan berbanding lurus dengan
banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. (Vogel, 1994)
Metode Spektrofotometer serapan atom sangat tepat untuk analisis zat pada
konsentrasi rendah. Tehnik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan metode
spektroskopi emisi nyala. Pada spektrofotometri serapan atom dengan nyala, eksitasi
unsur-unsur dengan tingkat energi eksitasi rendah dapat terjadi, namun perbandingan
banyaknya atom yang tereksitasi terhadap atom yang berada pada tingkat dasar harus
cukup besar, karena metode serapan atom hanya tergantung pada perbandingan ini dan
tidak tergantung pada temperatur ini. (Khopar, 1990)
2.5.1 Cara Kerja AAS
Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen berikut:
a. Unit atomisasi
b. Sumber radiasi
c. Sistem pengukur fotometrik
Atomisasi dapat dilakukan baik dengan nyala maupun dengan tungu. Untuk
mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energi panas.
Temperatur harus benar-benar terkendali dengan sangat hati-hati agar proses atomisasi
sempurna.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Seperangkat sumber yang dapat memberikan garis emisi yang tajam dari suatu
unsur spesifik tertentu dikenal sebagai lampu pijar hollow cathode. Lampu ini memiliki
dua elektroda, satu diantaranya berbentuk silinder dan terbuat dari unsur yang sama
dengan unsur yang dianalisa. Lampu ini diisi dengan gas mulia bertekanan rendah.
Dengan pemberian tekanan pada arus tertentu, logam mulai memijar dan atom-atom
logam katodanya akan teruapkan dengan pemercikan. Atom akan tereksitasi kemudian
mengemisikan radiasi pada panjang gelombang-panjang gelombang tertentu. Suatu garis
yang diinginkan dapat diisolasi dengan suatu monokromator. Tinggi puncak diukur pada
saat garis absorbsi dan garis emisi mempunyai lebar yang sama. (Khopar, 1990)
2.5.2 Instrumentasi
Gambar dibawah ini menunjukkan bentuk bagan komponen penting dari
spekrtofotometer serapan atom (Harris, 1982).
Gambar 1. Komponen Spektrofotometri Serapan Atom (Haris, 1982)
Komponen penting penting dari spektrofotometri serapan atom adalah :
a. Sumber Sinar
Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga. Lampu ini
terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda dan anoda. Katoda
sendiri berbentuk silinder berongga yang terbuat dari logam atau dilapisi logam tertentu.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
b. Tempat Sampel
Dalam analisis dengan spektrofotometri serapan atom, sampel yang akan
dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan asas.
Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk mengubah suatu sampel menjadi
uap atom-atom yaitu : dengan nyala dan dengan tanpa nyala.
c. Monokromator
Pada SSA, monokromator dimaksudkan untuk memisahkan dan memilih
panjang gelombang yang digunakan dalam analisis. Disamping sistem optik, dalam
monokromator juga terdapat suatu alat yang digunakan untuk memisahkan radiasi dan
kontinyu yang disebut chopper.
d. Detektor
Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat
pengatoman. Biasanya digunakan tabung pengandaan foton yang mempunyai kepekaan
spektral yang lebih tinggi. (Rohman, 2007)
2.5.3 Penguraian Senyawa di Dalam Nyawa
Pembentukan atom-atom logam gas dalam nyala dapat terjadi bila suatu larutan
sampel yang mengandung logam dimasukkan kedalm nyala. Peristiwa yang terjadi
secara singkat setelah sampel dimasukkan kedalam nyala adalah :
1. Penguapan pelarut yang meninggalkan residu
2. Penguapan zat padat dengan dissosiasi menjadi menjadi atom-atom penyusunnya,
yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar.
3. Beberapa atom dapat tereksitasi oleh energi panas nyala ke tingkatan-tingkatan
energi yang lebih tinggi, dan mencapai kondisi dimana atom-atom tersebut akan
memancarkan energi. (Vogel, 1994)
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
2.5.4 Gangguan-gangguan Pada Speltrofotometri Serapan Atom
Gangguan-gangguan pada SSA adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan
pembacaan absorbansi unsur yang dianalisis menjadi lebih kecil atau lebih besar dari
nilai yang sesuai dengan konsentrasinya dalam sampel. Gangguan-gangguan yang dapat
terjadi dalam SSA sebagai berikut:
1. Gangguan yang berasal dari maktris sampel yang mana dapat mempengaruhi
banyaknya sampel yang mencapai nyala.
2. Gangguan kimia yang dapat mempengaruhi jumlah/banyaknya atom yang
terjadi didalam nyala.
3. Gangguan oleh absorbansi yang disebabkan bukan oleh absorbansi atom yang
dianalisis ; yakni absorbansi oleh molekul-molekul yang tidak terdisosiasi di
dalam nyala.
4. Gangguan oleh penyerapan non-atomik. (Rohman, 2007)
2.6 Validasi Metode Analisis
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter
tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter
tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Beberapa parameter analisis yang
harus dipertimbangkan dalam validasi metode analisis diuraikan dan didefenisikan
sebagaimana cara penentuannya.
2.6.1 Kecermatan / Ketepatan (accuracy)
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis
dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai perses perolehan
kembali (recovery) analit yang ditambahkan (WHO, 2004).
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Perolehan kembali dapat ditentukan dengan cara membuat sampel plasebo
(eksipien obat, cairan biologis) kemudian ditambahkan analit dengan konsentrasi
tertentu (biasanya 80% sampai 120% dari kadar analit yang diperkirakan), kemudian
dianalisis dengan metode yang akan divalidasi (WHO, 2004).
Tetapi bila tidak memungkinkan membuat sampel plasebo, maka dapat dipakai
metode adisi. Metode adisi dapat dialkukan dengan menambahkan sejumlah analit
dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisa dengan metode
tersebut (WHO, 2004).
2.6.2 Keseksamaan / Ketelitian (precision)
Ketelitian adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji
individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata – rata jika prosedur
ditetapkan secara berulang – ulang pada sampel – sampel yang diambil dari campuran
yang homogen. Ketelitian diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif
(koefesien variasi). Ketelitian dapat dinyatakan sebagai keterulangan (repeatability) atau
ketertiruan (reproducibility). Keterulangan adalah ketelitian metode jika dilakukan
berulang kali oleh analis yang sama pada kondisi sama dan dalam interval waktu yang
pendek (WHO, 2004).
2.6.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi
yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko, batas deteksi
merupakan parameter uji batas. Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisa
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat
memenuhi kriteria cermat dan seksama (WHO, 2004).
.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimental dengan rancangan
pre- test dan post-test control group desain.
3.1 Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lembaga Penelitian FMIPA USU dan PT. AIRA
Laboratories Medan.
3.2 Bahan-bahan
3.2.1 Sampel
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Sampel yang diperiksa dalam penelitian ini adalah kerang bulu (Anadara
Antiquata) yang berasal dari Perairan Belawan.
3.2.2 Pereaksi
Asam nitrat 65 % b/v, Larutan standar timbal, kromium dan kadmium masing-
masing 1000 mcg/ml, Asam gelugur yang telah dikeringkan, dan akuabides. Semua
bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisa keluaran E.Merk
kecuali akuabides dan asam gelugur .
3.3 Alat – alat
Spektrofotometer Serapan Atom (Shimadzu AA 6300 Japan) dengan nyala
campuran udara asetilen, Lampu katoda berongga timbal NON-BGC, kromium NON-
BGC dan kadmium BGC-D2 (Shimadzu Japan), Neraca Analitik (AND GF-200 Japan),
Lemari asam, Hot Plate, Neraca kasar, pisau dapur, spatula dan alat – alat gelas.
3.4 Bagan Rancangan Penelitian
Perebusan kerang bulu dengan asam gelugur 25 gram selama 1 jam
Perebusan kerang bulu dengan asam gelugur 50 gram selama 1 jam
Perebusan kerang bulu dengan asam gelugur 100 gram selama 1 jam
Kerang Bulu dengan kadar Pb, Cr dan Cd tinggi
(Pre test)
Perebusan kerang bulu dengan asam gelugur 75 gram selama 1 jam
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
3.5 Prosedur
3.5.1 Pengambilan sampel
Populasi penelitian adalah kerang bulu yang dijual di TPI Gabion Belawan yang
diperkirakan sudah terkontaminasi logam berat timbal, kromium dan kadmium. Metode
pengambilan sampel dilakukan secara purposif dimana diasumsikan semua jenis kerang
bulu yang dijual di TPI Gabion Belawan adalah homogen terkontaminasi logam
tersebut.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
3.5.2 Penyiapan Sampel
Kerang bulu dicuci bersih lalu ditimbang sebanyak 10 kg dan dibagi menjadi
lima bagian dan masing-masing bagian sebanyak 2kg.
Bagian pertama (2kg) dikeluarkan daging kerang dari cangkangnya kemudian
dihaluskan dengan menggunakan blender. Bagian kedua (2kg) direbus menggunakan
asam gelugur sebanyak 25 gram selama 1 jam lalu diangkat dan ditiriskan lalu
dikeluarkan daging kerang dari cangkangnya kemudian dihaluskan menggunakan
blender. Hal yang sama dilakukan terhadap perebusan kerang bulu dengan berat asam
gelugur yang berbeda yaitu pada berat 50 gram, 75 gram dan 100 gram. Adapun dasar
pengambilan variasi berat asam gelugur adalah berdasarkan berat asam gelugur yang
umumnya digunakan ibu rumah tangga sebagai penambah rasa pada kerang bulu.
Bagan penyiapan sampel dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.5.3 Pembuatan Pereaksi
3.5.3.1 Larutan Asam Nitrat 5 N
Larutan HNO3 65% v/v sebanyak 346 ml diencerkan dengan air suling hingga
1000 ml (Ditjen POM,1979)
3.5.4 Proses Destruksi Basah untuk Plumbum,Kromium dan Kadmium
Sampel yang telah dihaluskan ditimbang lebih kurang 25 gram. Lalu
ditambahkan asam nitrat pekat sebanyak 25 ml hingga sampel terendam. Didiamkan
selama satu malam (24 jam) dengan tujuan agar proses dekstruksi yang dilakukan akan
menjadi lebih cepat. Setelah 24 jam sampel di dekstruksi pada Hot Plate selama ± satu
jam hingga sampel berwarna kuning muda jernih. Pindahkan ke dalam labu tentukur 100
ml secara kuantitatif dan ditepatkan sampai garis tanda dengan akuabides. Kemudian
disaring menggunakan kertas saring Whatman No. 42 dengan membuang 5 ml larutan
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
pertama hasil penyaringan untuk menjenuhkan kertas saring. Larutan hasil dekstruksi ini
digunakan untuk analisis kuantitatif. Perlakuan prosedur ini dilakukan sebanyak 6 kali
untuk masing-masing sampel.
Bagan dekstruksi basah dapat dilihat pada Lampiran 2
3.5.5 Analisis Kuantitatif
3.5.5.1 Penentuan Panjang Gelombang Absorbsi Maksimum
Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan terlebih dahulu memasang
lampu katoda berongga Pb, Cr, dan Cd lalu dihidupkan tombol power pada alat AAS,
kemudian diatur lampu sesuai dengan logam yang diinginkan melalui software. Diatur
panjang gelombang menurut intruksi manual Shimadzu AA-6300, logam timbal 283,3
nm, kromium 357,9 nm, dan kadmium 228,8 nm, secara otomatis melalui software akan
memberikan kurva absorbsi maksimum untuk logam Pb 283,03 nm, logam Cr 357,54
dan logam Cd 228,49 nm. Panjang gelombang yang diperoleh pada kurva absorbsi
maksimum ini digunakan untuk pengukuran konsentrasi logam Pb, Cr dan Cd dalam
sampel.
Kurva absorbsi maksimum pada masing-masing logam dapat dilihat pada Lampiran 3
3.5.5.2 Pembuatan kurva kalibrasi logam Timbal
Larutan standar timbal (1000 mcg/ml) dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke
dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5 N dan
ditepatkan dengan akuabides hingga garis tanda (konsentrasi 100 mcg/ml). Larutan baku
ini dipipet 10 ml, lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian
ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5N dan ditepatkan dengan akuabides hingga garis
tanda (konsentrasi 10 mcg/ml). Selanjutnya larutan baku ini dipipet 1 ml, 2 ml, 4 ml, 6
ml, 8 ml, dan 10 ml masing – masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml,
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5N dan ditepatkan dengan akuabides hingga garis
tanda (larutan yang dihasilkan mengandung 0,1 mcg/ml; 0,2 mcg/ml; 0,4 mcg/ml; 0,6
mcg/ml; 0,8 mcg/ml dan 1,0 mcg/ml) lalu diukur pada panjang gelombang 283,03 nm.
Bagan Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Pb dapat dilihat pada Lampiran 4.
3.5.5.3 Pembuatan kurva kalibrasi logam Kromium
Larutan standar kromium (1000 mcg/ml) dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke
dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5 N dan
ditepatkan dengan akuabides hingga garis tanda (konsentrasi 100 mcg/ml). Larutan baku
ini dipipet 10 ml, lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian
ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5 N dan ditepatkan dengan akuabides hingga garis
tanda (konsentrasi 10 mcg/ml).Selanjutnya larutan baku ini dipipet 1 ml, 2 ml, 4 ml, 6
ml, 8 ml dan 10 ml masing – masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml,
ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5N dan ditepatkan dengan akuabides hingga garis
tanda (larutan yang dihasilkan mengandung 0,1 mcg/ml; 0,2 mcg/ml; 0,4 mcg/ml; 0,6
mcg/ml; 0,8 mcg/ml dan 1,0 mcg/ml) dan diukur pada panjang gelombang 357,54 nm.
Bagan Pembuatan Kurva Kalibrasi kromium dapat dilihat pada Lampiran 5.
3.5.5.4 Pembuatan kurva kalibrasi logam Kadmium
Larutan baku kadmium (1000 mcg/ml) dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke
dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5 N dan
ditepatkan dengan akuabides hingga garis tanda (konsentrasi 100 mcg/ml). Larutan baku
ini dipipet 10 ml, lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian
ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5 N dan ditepatkan dengan akuabides hingga garis
tanda (konsentrasi 10 mcg/ml).
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Larutan baku 10 mcg/ml dipipet 1 ml, 2 ml, 4 ml, dan 5 ml masing – masing
dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5 N dan
ditepatkan dengan akuabides hingga garis tanda (larutan yang dihasilkan mengandung
0,1mcg/ml; 0,2 mcg/ml; 0,3 mcg/ml ; 0,4 mcg/ml dan 0,5 mcg/ml) dan diukur pada
panjang gelombang 228,49 nm.
Bagan Pembuatan Kurva Kalibrasi Kadmium dapat dilihat pada Lampiran 6.
Data hasil pengukuran konsentrasi terhadap absorbansi dapat dilihat pada Lampiran 7
dan contoh perhitungan garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 8.
3.5.6 Analisis Logam Timbal, Kromium dan Kadmium dalam Sampel
Sampel yang telah didekstruksi diukur absorbansinya dengan Spektrofotometer
Serapan Atom. Untuk logam timbal pada panjang gelombang 283,03 nm, logam
kromium 357,54 nm, dan logam kadmium 228,49 nm.
Konsentrasi logam dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi
linier dari kurva kalibrasi. Kadar logam dalam sampel ditentukan menggunakan rumus :
Kadar Logam (mcg/g) dalam sampel = CxVxFp W Keterangan : C = Konsentrasi larutan Sampel (mcg/ml)
V = Volume larutan dalam sampel (ml)
Fp = Faktor Pengenceran
W = Berat sampel (g)
Data hasil perhitungan kadar logam dapat dilihat pada Lampiran 9 dan contoh
perhitungan dapat di lihat pada Lampiran 10.
3.5.7 Analisa Data Secara Statistik
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Untuk mengetahui data diterima atau ditolak dapat dilakukan uji statistika
distribusi t. Dimana kadar Timbal, Kromium, dan Kadmium yang diperoleh di analisa
secara statistika dengan metode standar deviasi dengan rumus :
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX
Keterangan : X = Kadar Sampel
X = Kadar rata-rat sampel
n = Jumlah Perlakuan
Untuk mencari thitung digunakan rumus :
t = nSD
XX/−
Sebagai dasar penolakan data hasil uji analisisnya : thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
Untuk mencari kadar sebenarnya dengan taraf kepercayaan 95 % dengan nilai
α = 0,05, dk = n-1, dapat dipergunakan rumus :
±= Xµ t (1-1/2α )dk x SD / n
Keterangan : µ = Interval kepercayaan kadar sampel
X = Kadar rata-rata sampel
SD = Standar Deviasi
dk = Derajat Kebebasan
n = Jumlah Perlakuan ( WHO, 1992)
Data hasil uji statistika dapat dilihat pada Lampiran 11, Lampiran 12 dan Lampiran
13.
Selain itu dipakai juga analisa data statistika menggunakan program SPSS.
Analisa ini ditujukan untuk pengujian beda nilai rata-rata logam dengan metode One
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Way Anova. Beda nilai rata-rata dapat dilihat pada Lampiran 14, Lampiran 15 dan
Lampiran 16.
3.5.8 Uji Ketepatan (Recovery Test)
Ketepatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis
dengan kadar analit yang sebenarnya. Ketepatan dinyatakan sebagai % perolehan
kembali (Recovery) yang ditentukan dengan menghitung berapa % analit yang
ditambahkan dapat diperoleh kembali dalam suatu pengukuran. (Rohman, 2007)
3.5.8.1 Pembuatan Larutan Analit Recovery
Larutan analit timbal, kromium, dan kadmium masing-masing 1000 mcg/ml
dipipet sebanyak 10 ml , dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian
ditambahkan 10 ml HNO3 5 N, ditepatkan sampai garis tanda dengan akuabides
(konsentrasi 100 mcg/ml).
Larutan standar masing-masing ini (100 mcg/ml) dipipet sebanyak 10 ml,
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO3 5 N,
ditepatkan sampai garis tanda dengan akuabides (masing-masing konsentrasi 10
mcg/ml)
3.5.8.2 Prosedur Uji Ketepatan
Sampel yang telah dihaluskan ditimbang lebih kurang 25 gram lalu ditambahkan
analit Pb, Cr, dan Cd masing-masing 2 ml selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama
seperti prosedur dekstruksi 3.5.4 dan dihitung persentase uji perolehan kembali uji
recovery ) dengan rumus :
Uji Perolehan kembali ( % )
= Jumlah total analit – jumlah total analit dalam sampel x 100 % Jumlah logam standar yang ditambahkan
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Data hasil uji ketepatan dan uji ketelitian dapat dilihat pada Lampiran 17 dan contoh
perhitungan uji ketepatan pada Lampiran 18.
3.5.9 Uji Ketelitian
Uji ketelitian dilakukan untuk mengetahui ukuran yang menunjukkan derajat
kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari
rata-tara jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel yang diambil dari
campuran yang homogen. Adapun parameter uji ketelitian yaitu koefisien variasi atau
relative standar deviasi (% RSD) dengan batasan % RSD < 2 %. Harga presentase
koefisien variasi (% RSD) ditentukan dengan rumus :
% RSD = SD X
X 100 % Keterangan : SD = Standar Deviasi
X = Kadar rata –rata setelah ditambah larutan baku (WHO, 1992)
Data contoh perhitungan % RSD dapat dilihat pada Lampiran 19.
3.5.10 Penentuan Limit Deteksi (LOD) dan Limit Kuantitasi (LOQ)
Limit kuantitasi diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang
masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. Penentuan limit deteksi (Limit Of
Detection) dapat dihitung berdasarkan pada standar deviasi (SD) respond an kemiringan
(slope) linieritas baku dengan rumus :
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX
LOD = 3 x SD Slope
Untuk penentuan limit kuantitasi (Limit Of Quantutation) dapat digunakan
rumus :
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
LOQ =
Berdasarkan hasil penentuan panjang gelombang maksimum masing-masing
lampu logam yang digunakan diperoleh untuk logam timbal 283,03 nm, logam kromium
10 x SD Slope (WHO, 1992) Data hasil LOD dan LOQ dapat dilihat pada Lampiran 20, Lampiran 21 dan Lampiran 22)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Panjang Gelombang Maksimum
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
357,54 nm dan untuk logam kadmium 228,49 nm. Panjang gelombang maksimum yang
diperoleh tidak jauh berbeda dengan panjang gelombang yang terdapat dalam Intruksi
Manual Alat AAS Shimadzu AA-6300 yaitu untuk timbal 283,3 nm, untuk kromium
357,9 nm, dan untuk kadmium 228 nm. Hal ini berarti panjang gelombang maksimum
yang diperoleh masih dapat digunakan untuk penentuan masing-masing kadar logam
karena pemakaian lampu katoda berongga masing-masing logam belum melebihi 5000
jam.
4. 2 Kurva Kalibrasi Logam Pb, Cr dan Cd
Kurva kalibrasi logam Pb, Cr dan Cd diperoleh dengan cara mengukur
absorbansi larutan standar masing-masing logam pada berbagai konsentrasi. Hasil
pengukuran untuk ketiga logam tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah :
Abs=0.0051102Conc+0.0000 r=0.9997
0,0000
0,0010
0,0020
0,0030
0,0040
0,0050
0,0060
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 Conc (ppm)
A B S O R B A N S I
Gambar 1. Kurva Kalibrasi Logam Pb yang diukur pada panjang gelombang 283,03 nm secara Spektrofotometer Serapan Atom
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Gambar 2. Kurva Kalibrasi Logam Cr Yang diukur pada panjang gelombang 357,49
nm secara Spektrofotometer Serapan Atom
Gambar 3. Kurva Kalibrasi Logam Cd yang diukur pada panjang gelombang 228,49 nm secara Spektrofotometer Serapan Atom
Berdasarkan hasil pengukuran kurva kalibrasi untuk logam Pb pada rentang
konsentrasi 0,1 mcg/ml sampai 1,0 mcg/ml diperoleh persamaan regresi Y = 0,005104X
- 0,000003 dengan faktor korelasi (r) sebesar 0,9997. Logam Cr pada rentang
konsentrasi 0,1 mcg/ml sampai 1,0 mcg/ml diperoleh persamaan regresi Y = 0,007512X
– 0,00016 dengan faktor korelasi (r) sebesar 0,9992. Logam Cd pada rentang
Abs=0.007500Conc-0.0002 r=0.9984
0,0000
0,0020
0,0040
0,0060
0,0080
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 Conc (ppm)
A B S O R B A N S I
Abs=0.048085Conc - 0.000238 r=0.9994
0,0000
0,0050
0,0100
0,0150
0,0200
0,0250
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 Conc (ppm)
A B S O R B A N S I
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
konsentrasi 0,1 mcg/ml sampai 0,5 mcg/ml, persamaan regresi adalah Y = 0,048085 –
0,000238 dengan faktor korelasi (r) sebesar 0,9997
Berdasarkan kurva tersebut diperoleh nilai koefisien korelasi (r) yang
menunjukkan adanya hubungan yang linear antara konsentrasi dengan serapan.
Koefisien korelasi (r) yang diperoleh dari ketiga logam dapat diterima karena memenuhi
persyaratan untuk koefisien korelasi yaitu tidak boleh lebih kecil dari 0,995 (Badan
POM, 2003)
4.3 Analisa Kadar Logam Pb, Cr dan Cd Dalam Sampel
Konsentrasi logam Pb, Cr, dan Cd dalam sampel ditentukan berdasarkan
persamaan regresi linear kurva kalibrasi larutan standar masing-masing. Setelah
konsentrasi dan kadar ketiga logam diketahui dilanjutkan dengan uji statistika.
Perhitungan uji statistik yang dilakukan untuk memperoleh kadar rata-rata dari masing-
masing sampel. Uji Statistik dilakukan dengan distribusi t pada taraf kepercayaan 95 %
dan dk = 5. Berdasarkan data hasil perhitungan kadar tersebut diperoleh kesimpulan
bahwa kadar rata-rata logam timbal, kromium dan kadmium pada kerang sebelum
perebusan lebih tinggi daripada setelah perebusan dengan asam gelugur. Semakin berat
asam gelugur yang ditambahkan maka, kadar logam Pb, Cr, dan Cd semakin menurun.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah konsentrasi sehingga
semakin besar konsentrasi asam gelugur makin banyak logam-logam bereaksi maka
akan semakin besar penurunan logam pada kerang bulu (Anonim, 2000). Data
penurunan kadar logam Pb, Cr, dan Cd dalam sampel daging kerang bulu sebelum dan
sesudah perebusan dengan asam gelugur dalam berbagai variasi waktu dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Tabel 1. Data Penurunan Kadar Logam Pb, Cr, dan Cd Dalam Sampel Daging Kerang Sebelum dan Sesudah Perebusan Dengan Asam Gelugur Dalam Berbagai Variasi Berat
Logam Sampel Kadar
(mcg/gram)
Penurunan Kadar (%)
Pb
K
KA
KB
KC
KD
1,4378 ± 0,0423
1,1592 ± 0,0287
0,9298 ± 0,0433
0,6411 ± 0,0798
0,4592 ± 0,0807
19,84 %
35,37 %
55,43 %
68,08 %
Cr
K
KA
KB
KC
KD
1,1764 ± 0,0305
1,0431 ± 0,0496
0,8122 ± 0,0572
0,6529 ± 0,0287
0,4575 ± 0,0451
11,33 %
30,95 %
44,50 %
59,56 %
Cd
K
KA
KB
KC
KD
1,0519 ± 0,0048
0,8851 ± 0,0044
0,71008 ± 0,0813
0,5528 ± 0,0047
0,3970 ± 0,0087
15, 86%
32, 49%
47, 44%
62, 26%
Ket : Data kadar logam di atas merupakan hasil rata-rata dari 6 kali perlakuan pada
masing-masing sampel.
K : Kerang tanpa perebusan (Pre test)
KA : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 25 gram
KB : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 50 gram
KC : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 75 gram
KD : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 100 gram
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Berdasarkan hasil perhitungan kadar ketiga logam terhadap sampel kerang bulu
tanpa perebusan menunjukkan kerang bulu yang berasal dari perairan Belawan
mengandung logam timbal sebesar 1,4378 ± 0,0423, logam Cr 1,1764 ± 0,0305 dan
logam Cd 1,0519 ± 0,0048. Batas maksimum cemaran logam Pb, Cr, dan Cd dalam
produk pangan ikan dan hasil olahannya adalah 2 mcg/g untuk logam timbal, 0,05
mcg/g untuk logam kromium, dan 0,2 mcg/g untuk logam kadmium (SNI-01-3548-
1994). Hal ini berarti kadar logam Pb dalam kerang bulu tidak melebihi batas kadar
maksimum yang diperbolehkan, tetapi untuk logam Cr dan logam Cd telah melebihi
batas maksimum dari persyaratan yang diperbolehkan. Setelah perebusan kerang bulu
dengan variasi berat asam gelugur terjadi penurunan ketiga logam tetapi untuk logam Cd
dan Cr sampai berat 100 gram asam gelugur masih melebihi batas maksimum yang
diperbolehkan yaitu logam Cr sebesar 0,4575 ± 0,0451 mcg/g dan untuk logam Cd
0,3970 ± 0,0087 mcg/g, maka dalam hal ini berat asam gelugur yang direbus dengan
kerang bulu sebaiknya melebihi 100 gram.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa asam gelugur dengan berbagai
variasi berat memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar logam Pb, Cr, dan Cd
dalam kerang bulu. Penurunan kadar logam setelah perebusan dengan asam gelugur
disebabkan oleh pengikatan logam oleh asam-asam organik yang terkandung didalam
asam gelugur yaitu asam sitrat, asam malat, asam tartrat dan asam askorbat. Ion sitrat
dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat
mengikat ion-ion logam dengan pengkhelatan, sehingga dapat menghilangkan ion-ion
logam yang terakumulasi sebagai kompleks sitrat (Anonim, 2008).
Penurunan kadar logam Pb lebih besar daripada logam Cd dan Cr, hal ini
disebabkan karena logam Pb mempunyai nilai tetapan kemantapan kompleks terhadap
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Perlakuan
Perebusan dengan Asam Gelugur 100
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 75
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 50
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 25
gram
Pretest
Mean
of Ka
dar Lo
gam Pb
1.5000
1.2500
1.0000
0.7500
0.5000
0.2500
0.0000
asam sitrat dan asam tartrat lebih besar daripada logam Cd yaitu masing-masing sebesar
12,3 dan 3,8, sementara untuk logam Cd sebesar 11,3 dan 2,8 sedangkan untuk logam
Cr nilai kemantapan kompleksnya belum didapatkan dalam literatur. Tetapan
kemantapan kompleks menyatakan ukuran besarnya reaksi pembentukan kompleks,
Semakin besar nilai tetapan kemantapan kompleks maka makin mantap pembentukan
senyawa kompleks (Rivai, 1994).
4.4 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Timbal, Kromium dan Kadmium Pada
Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan
Dari uji statistika secara One Way Anova dapat kita ketahui apakah penurunan
kadar logam timbal, kromium dan kadmium terjadi secara signifikan atau tidak.
1. Logam Timbal
Untuk melihat penurunan kadar Pb yang signifikan maka mean kadar diplotkan
terhadap perlakuan. Penurunan kadar logam Pb dapat dilihat pada kurva dibawah ini :
Gambar 4. Kurva Penurunan Kadar Logam Timbal Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan
Berdasarkan kurva di atas terlihat penurunan kadar logam Pb, sebelum
perebusan dengan asam gelugur kadar logam Pb sebesar 1,4387 ± 0,0423 mcg/g. Setelah
perebusan dengan 25 gram asam gelugur terjadi penurunan sebesar 0,2792 mcg/ml dan
untuk perebusan dengan 50 gram asam gelugur penurunannya sebesar 0,5089 mcg/g.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Perlakuan
Perebusan dengan Asam Gelugur 100
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 75
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 50
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 25
gram
Pretest
Mean
of K
adar
Loga
m Cr
1.2000
1.0000
0.8000
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
Selanjutnya, perebusan dengan 75 gram asam gelugur penurunan bertambah yaitu
sebesar 0,7976 mcg/g dan dengan perebusan 100 gram penurunan bertambah lagi
sebesar 0,9795 mcg/g. Berdasarkan hasil dapat kita lihat bahwa penurunan jumlah kadar
logam Pb pada setiap perlakuan hampir sama dan setelah dilakukan uji statistika One
Way Anova diperoleh tingkat signifikansi (0,000) < 0,05 yang menunjukkan bahwa
pengaruh variasi berat asam gelugur adalah signifikan terhadap penurunan kadar ketiga
logam dan dapat dilihat pada uji Anova kadar Pb dibawah ini :
ANOVA
Kadar Logam Pb
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3.652 4 .913 238.956 .000 Within Groups .096 25 .004 Total 3.748 29
2. Logam Kromium
Untuk melihat penurunan kadar Cr yang signifikan maka mean kadar diplotkan
terhadap perlakuan. Penurunan kadar logam Cr dapat dilihat pada kurva
dibawah ini :
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Gambar 5. Kurva Penurunan Kadar Logam Kromium Pada Kerang Bulu Dengan
Berbagai Perlakuan
Berdasarkan kurva di atas terlihat penurunan kadar logam Cr, sebelum perebusan
dengan asam gelugur kadar logam Cr sebesar 1,1764 ± 0,0305 mcg/g. Setelah perebusan
dengan 25 gram asam gelugur terjadi penurunan sebesar 0,1333 mcg/ml. Selanjutnya,
perebusan dengan 50 gram asam gelugur penurunannya sebesar 0,3642 mcg/g dan untuk
perebusan dengan 75 gram asam gelugur penurunan bertambah yaitu sebesar 0,5165
mcg/g dan dengan perebusan 100 gram penurunan bertambah lagi sebesar 0,7007
mcg/g. Berdasarkan hasil dapat kita lihat bahwa penurunan jumlah kadar logam Cr pada
setiap perlakuan hampir sama dan setelah dilakukan uji statistika One Way Anova
diperoleh tingkat signifikansi (0,000) < 0,05 yang menunjukkan bahwa pengaruh variasi
berat asam gelugur adalah signifikan terhadap penurunan kadar ketiga logam dan dapat
dilihat pada uji Anova kadar Cr sebagai berikut :
ANOVA
Kadar Logam Cr
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 2.009 4 .502 273.316 .000 Within Groups .046 25 .002 Total 2.055 29
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Perlakuan
Perebusan dengan Asam Gelugur 100
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 75
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 50
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 25
gram
Pretest
Mean
of K
adar
Loga
m Cd
1.20000
1.10000
1.00000
0.90000
0.80000
0.70000
0.60000
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000
0.10000
0.00000
3. Logam Kadmium
Untuk melihat penurunan kadar Cd yang signifikan maka mean kadar diplotkan
terhadap perlakuan. Penurunan kadar logam Cd dapat dilihat pada kurva dibawah ini :
Gambar 6. Kurva Penurunan Kadar Logam Kadmium Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan
Berdasarkan kurva di atas terlihat penurunan kadar logam Cd, sebelum
perebusan dengan asam gelugur kadr logam Cd sebesar 1,05197 ± 0,004807 mcg/g.
Setelah perebusan dengan 25 gram asam gelugur terjadi penurunan sebesar 0,16687
mcg/ml. Selanjutnya, perebusan dengan 50 gram asam gelugur penurunannya sebesar
0,34189 mcg/g dan dengan perebusan dengan 75 gram asam gelugur penurunan
bertambah yaitu sebesar 0,49912 mcg/g dan untuk perebusan 100 gram penurunan
bertambah lagi sebesar 0,65496 mcg/g. Berdasarkan hasil dapat kita lihat bahwa
penurunan jumlah kadar logam Cd pada setiap perlakuan hampir sama dan setelah
dilakukan uji statistika One Way Anova diperoleh tingkat signifikansi (0,000) < 0,05
yang menunjukkan bahwa pengaruh variasi berat asam gelugur adalah signifikan
terhadap penurunan kadar ketiga logam dan dapat dilihat pada uji Anova kadar Cd
dibawah ini :
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
ANOVA
Kadar Logam Cr
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1.619 4 .405 10732.143 .000 Within Groups .001 25 .000 Total 1.620 29
4.5 Uji Ketepatan (Recovery test)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh uji ketepatan dan
ketelitian seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2. Hasil uji ketepatan (% uji perolehan kembali) dan uji ketelitian (% RSD)
No Logam Kadar awal Baku ditambahkan
(mcg/g)
Kadar Setelah penambahan Baku (mcg/g)
Recovery (%)
RSD (%)
1 Timbal 1,4387 0,7999 2,1570 89,79 1,98
2 Kromium 1,1764 0,7999 1,8855 88,64 1,92
3 Kadmium 1,0519 0,7999 1,8102 94,97 0,74
Data hasil persen recovery yang diperoleh menunjukkan percobaan ini
memberikan ketepatan yang memuaskan, dimana persen recovery untuk logam timbal,
kromium dan kadmium masing-masing 89,79 %, 88,64 % dan 94,97 %. Hasil uji
ketepatan ini memenuhi batas-batas yang ditentukan yaitu 80 % - 110 % (WHO, 1992)
Koefisien variasi (% RSD) juga memberikan ketelitian yang memuaskan,
dimana dari hasil perhitungan diperoleh % RSD sebesar 1,98 % untuk logam timbal, dan
1,92 % untuk logam kromium dan 0,74 % untuk logam kadmium. Hasil ini memenuhi
kriteria penerimaan untuk uji koefisien variasi yaitu kurang dari 2 % (WHO,1992).
4.6 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Berdasarkan hasil perhitungan batas deteksi diperoleh batas deteksi untuk logam
timbal 0,0236 mcg/ml dan 0,0489 mcg/ml untuk logam Cr dan 0,0209 mcg/ml untuk
logam Cd. Sebaliknya batas kuantitasi untuk logam timbal yaitu 0,0787 mcg/ml, logam
kromium 0,1631 mcg/ml dan logam kadmium sebesar 0,07418 mcg/ml. Batas kuantitasi
diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih memenuhi kriteria
cermat dan seksama (Rohman,2007). Hasil pengukuran konsentrasi terkecil logam Pb
adalah 0,0985mcg/ml, logam Cr 0,1011 mcg/ml dan logam Cd 0,0977 mcg/ml. Dalam
hal ini logam Pb dan Cd masih memenuhi batas kuantitasi yang berarti logam Pb dan Cd
memenuhi kriteria cermat dan seksama. Sebaliknya, untuk logam Cr melewati batas
kuantitasi, tetapi untuk ketiga logam ini masih memenuhi batas deteksi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penentuan kadar logam Pb, Cr, dan Cd dalam sampel kerang
bulu yang berasal dari perairan Belawan dengan metode Spektrofotometri Serapan
Atom, menunjukkan penambahan asam gelugur dengan berbagai variasi berat pada
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
perebusan kerang tersebut memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar logam Pb,
Cr, dan Cd yang terkandung di dalamnya. Semakin berat asam gelugur yang
ditambahkan pada perebusan semakin besar penurunan kadar logam dalam daging
kerang bulu yaitu :
Penambahan 25 gram asam gelugur memberikan penurunan kadar logam Pb
sebesar 0,2792 mcg/ml (19,84 %), dan untuk 50 gram asam gelugur penurunannya
sebesar 0,5089 mcg/ml (35,37 %), selanjutnya untuk penambahan 75 gram asam gelugur
penurunannya bertambah menjadi sebesar 0,7976 mcg/ml (55,43 %), dan terakhir
dengan 100 gram asam gelugur penurunan bertambah lagi sebesar 0,9795 mcg/ml
(68,08 %).
Keadaan yang sama untuk logam Cr, penambahan 25 gram asam gelugur
memberikan penurunan kadar logam Cr sebesar 0,1333 mcg/ml (11,33 %), dan untuk 50
gram asam gelugur penurunannya sebesar 0,3642 mcg/ml (30,95 %), selanjutnya untuk
penambahan 75 gram asam gelugur penurunannya bertambah menjadi sebesar 0,5165
mcg/ml (44,50 %), dan terakhir dengan 100 gram asam gelugur penurunan bertambah
lagi sebesar 0,7007 mcg/ml (59,56%).
Demikian juga untuk logam Cd, penambahan 25 gram asam gelugur
memberikan penurunan kadar logam Cd sebesar 0,1668 mcg/ml (15,86 %), dan untuk
50 gram asam gelugur penurunannya sebesar 0,4318 mcg/ml (32,49 %), selanjutnya
untuk penambahan 75 gram asam gelugur penurunannya bertambah menjadi sebesar
0,4991 mcg/ml (47,44 %), dan terakhir dengan 100 gram asam gelugur penurunan
bertambah lagi sebesar 0,6549 mcg/ml (62,26 %).
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
5.2 Saran
Disarankan agar hasil penelitian ini dapat dipublikasikan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai salah satu cara untuk menurunkan kadar logam berat Pb, Cr dan Cd
daging dalam kerang bulu.
Dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menurunkan kadar logam berat lainnya
seperti merkuri (Hg), tembaga (Cu), seng (zn), Nikel (Ni) pada kerang bulu dengan
memberikan perlakuan berat dan waktu perebusan yang bervariasi tanpa menyebabkan
perubahan cita rasa serta kandungan protein setelah perebusan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2008). Asam Sitrat. www.wikipedia.com.
Anonim. (2009). Asam Gelugur. www.wikipedia.com
Anonim, (2004). Pencemaran Logam. www.berbagi sehat.com
Anonim, (2004). Limbah di Sungai Deli Makin Tak Ramah. www.kompas.com
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Anonim. (2000). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Reaksi.
Anonim. (2005). Kerang dan Habitatnya.
www.Google.com.
www.Mediaindonesiaonline.co.id.
Anthony.C. (1999). A review of Asam Gelugur. www. Pdf.co.id.
Darmono. (1995). Logam Dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup. Cetakan I .Jakarta: Universitas Indonesia Press. Hal. 9-10
Darmono. (2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Cetakan I. Jakarta: Universitas
Indonesia. Hal. 47, 62, 82, 129-130. Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ke III. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta. Hal. 643, 651, 712. Harris, D. C. (1992). Quantitative Chemical Analysis. Second Edition. W.H. Freeman
and Company. New York. p.574-575 Keman. (1998). http://www.journal.unair.ac.id Khopkar, S.M. (2002). Konsep dasar kimia Analitik. Jakarta: UI Press. Hal. 274-275 Martaningtyas, D. (2005). www.pikiran-rakyat.com Nurjannah.L. (2007).Pengaruh Perebusan Kerang Bulu (AnadaraFerruginea) Terhadap
PenurunanKadar Logam Pb, Cr, dan Cd Menggunakan Aquadest Dan Asam Gelugur. Skripsi Fakultas Farmasi Medan. Universitas Sumatera Utara. Hal.13.
Oemartjati, Boen S, Wisnu W; (1990). Taksonomi Avetebrata. Cetakan 1. Penerbit
Universitas Indonesia Press. Jakarta, Hal. 80-81 Palar, H. (1994). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta. Hal. 11, 31-33, 81-90, 118-120, 137,146 Rivai, H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI Press. Hal 202-215
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hal. 22, 31.
Sudjana, (2001). Metode Statistika. Edisi Ke VI. Tarsito. Bandung. Hal. 168-169 Vogel. (1979). Buku Teks Analisa Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Bagian
1. Edisi Kelima. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta. Hal. 212,271 Yanney. (1990). http://one.indoskripsi.com
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
World Health Organization. (2004). Validation Of Analytical Procedures Used In TheExamination Of Pharmaceutical Materials. P. 119, 130.
Lampiran 1. Bagan Proses Penyiapan Sampel Dicuci Bersih
Kerang Bulu 10 kg
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Dibagi menjadi 5 bagian
Dicuci Dicuci Dicuci Dicuci Dicuci bersih bersih bersih bersih bersih Dikeluarkan Direbus dengan Direbus dengan Direbus dengan Direbus daging dari asam gelugur asam gelugur asam gelugur dengan asam cangkang 25 gram 50 gram 75 gram gelugur 100g Diblender Ditiriskan Ditiriskan Ditiriskan Ditiriskan Dikeluarkan Dikeluarkan Dikeluarkan Dikeluarkan
daging dari daging dari daging dari daging dari cangakang cangkang cangkang cangkang Diblender Diblender Diblender Diblender
Ditimbang Ditimbang Ditimbang Ditimbang Ditimbang ± 25 gram ± 25 gram ± 25 gram ± 25 gram ± 25 gram dalam dalam dalam dalam dalam eirlenmeyer eirlenmeyer eirlenmeyer eirlenmeyer eirlenmeyer
Lampiran 2. Bagan Dekstruksi Basah
2 kg Kerang bulu
2 kg kerang bulu
2 kg kerang bulu
2 kg kerang bulu
2 kg kerang bulu
Sampel yang sudah halus
Sampel yang sudah halus
Sampel yang sudah halus
Sampel yang sudah halus
Sampel yang Sudah halus
Sampel dalam erlenmeyer ± 25 gram
Sampel dalam erlenmeyer ± 25 gram
Sampel dalam erlenmeyer ± 25 gram
Sampel dalam erlenmeyer ± 25 gram
Sampel dalam erlenmeyer ± 25 gram
Sampel K Sampel KA Sampel KB Sampel KC Sampel KD
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Ditambah 25 ml HNO3(p) Didiamkan 24 jam Didekstruksi selama ± 1 jam Didinginkan Dimasukkan dalam labu tentukur 100 ml Ditepatkan dengan akuabidest Sampai garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman No.42 dengan membuang 2 ml larutan pertama Lampiran 3. Kurva Panjang Gelombang Maksimum Logam Timbal, Kromium
dan Kadmium
25 gram Sampel dalam erlenmeyer
Sampel + HNO3(p)
100 ml larutan sampel
Larutan sampel
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
1. Logam Timbal
2. Logam Kromium Peak(nm) : 357,54
3. Logam Kadmium
Lampiran 4. Bagan Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Timbal Larutan Standar Timbal
(1000 ppm)
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
dipipet 10 ml dimasukkan kedalam labu ukur 100ml ditambahkan 10 ml HNO3 5 N dicukupkan hingga garis tanda (Konsentrasi 100 ppm) dipipet 10 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 100ml ditambahkan 10 ml HNO3 5 N dicukupkan hingga garis tanda (konsentrasi 10 ppm)
masing –masing dipipet 0,1, 2, 4, 6, 8 dan 10 ml, dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. ditambahkan 10 ml HNO3 5 N dicukupkan hingga garis tanda
Lampiran 5. Bagan Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Kromium
Larutan kerja Timbal
Diukur pada panjang gelombang 283,03
Larutan Standar kromium (1000 ppm)
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
dipipet 10 ml dimasukkan kedalam labu ukur 100ml ditambahkan 10 ml HNO3 5 N dicukupkan hingga garis tanda (Konsentrasi 100 ppm) dipipet 10 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 100ml ditambahkan 10 ml HNO3 5 N dicukupkan hingga garis tanda (konsentrasi 10 ppm)
masing –masing dipipet 1, 2, 4, 6, 8 dan 10 ml, dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. ditambahkan 10 ml HNO3 5 N dicukupkan hingga garis tanda
Lampiran 6. Bagan Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Kadmium
Larutan kerja Kromium
Diukur pada panjang gelombang 357,54
Larutan Standar Kadmium (1000 ppm)
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
dipipet 10 ml dimasukkan kedalam labu tentukur 100ml ditambahkan 10 ml HNO3 5 N dicukupkan dengan aquadest hingga garis tanda (Konsentrasi 100 ppm) dipipet 10 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 100ml ditambahkan 10 ml HNO3 5 N
dicukupkan hingga garis tanda (konsentrasi 10 ppm
masing–masing dipipet 1, 2, 3, 4, dan 5 ml dimasukkan kedalam labu tentukur 100ml ditambahkan 10 ml HNO3 5 N dicukupkan hingga garis tanda
Lampiran 7. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Pb, Cr dan Cd.
1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Pb
Larutan kerja Kadmium
Diukur pada panjang gelombang 228,49 nm
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
No Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi
1 0 0,0000
2 0,1 0,0005 3 0,2 0,0010 4 0,4 0,0021
5 0,6 0,0030 6 0,8 0,0041 7 1,0 0,0051
2. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Cr
3. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Cd
Lampiran 8. Contoh Perhitungan Garis Regresi Logam Pb, Cr, dan Cd
1. Logam Pb
No Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi
1 0 0,0000 2 0,1 0,0006 3 0,2 0,0013 4 0,4 0,0027 5 0,6 0,0043 6 0,8 0,0058 7 1,0 0,0075
No Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi
1 0 0,0000
2 0,1 0,0045
3 0,2 0,0090
4 0,3 0,0143
5 0,4 0,0190
6 0,5 0,0239
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
No. Konsentrasi (X)
Absorbansi (Y) XY X2 Y2
1. 0 0,0000 0 0 0,0000
2. 0.1 0.0005 0.00005 0.01 0.00000025 3. 0.2 0.0010 0.00020 0.04 0.00000100 4. 0.4 0.0021 0.00084 0.16 0.00000441 5. 0.6 0.0030 0.00180 0.36 0.00000900 6. 0.8 0.0041 0.00328 0.64 0.00001681
7. 1.0 0.0051 0.00510 1 0.00002601 ∑
3.1 X = 0.442857
0.0158 Y = 0.002257142
0.01127 0.00161
2.21 0.315714
0.00005748 0.000008211
a = 005104,07/)1,3(21,2
7/)0158,0(1,301127,0/)(
/22 =
−−
=−
−
∑∑ ∑ ∑
nXXnYXXY
Y = a X + b
b = Y - a X
= 0,002257142 - 0,005104096 x 0,442857
= - 0,0000032
Jadi persamaan regresi nya adalah y = 0,005104X – 0,000003
r = ( )∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−
nYYnXX
nYXXY
/)(/)(
/2222
= ( )7/)0158,0(00005748,07/)1,3(21,2
7/)0158,0(1,301127,022 −−
−
= 9997,0004273131,0004272858,0
=
2. Logam Cr
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
No. Konsentrasi (X)
Absorbansi (Y) XY X2 Y2
1. 0 0,0000 0 0 0,0000
2. 0.1 0.0006 0.00006 0.01 0.00000036 3. 0.2 0.0013 0.00026 0.04 0.00000169 4. 0.4 0.0027 0.00108 0.16 0.00000729 5. 0.6 0.0043 0.00258 0.36 0.00001849 6. 0.8 0.0058 0.00464 0.64 0.00003364
7. 1.0 0.0075 0.00750 1 0.00005625 ∑
3.1 X = 0.442857
0.0222 Y = 0.003171428
0.01612 0.0023028
2.21 0.315714
0.00011772 0.000016817
a = ∑ ∑∑ ∑ ∑
−
−
nXXnYXXY
/)(/
22 = 7/)1,3(21,2
7/)0222,0(1,301612,02−
− = 0,007512
Y = a X + b
b = Y - a X
= 0,003171428 – 0,007512 x 0,442857142
= - 0,00016
Jadi, persamaan regresinya adalah y = 0,007512X – 0,00016
r = ( )∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−
nYYnXX
nYXXY
/)(/)(
/2222
= ( )7/)0222,0(00011772,0)7/)1,3(21,2(
7/)0222,0(1,301612,022 −−
−
=006293488,0006288572,0
= 0,9992
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
3. Logam Cd
No. Konsentrasi (X)
Absorbansi (Y) XY X2 Y2
1. 0 0,0000 0 0 0.00000000
2. 0.1 0.0045 0.00450 0.01 0.00002025
3. 0.2 0.0090 0.00180 0.04 0.00008100
4. 0.3 0.0143 0.00429 0.09 0.00020449
5. 0.4 0.0190 0.00760 0.16 0.00036100
6. 0.5 0.0239 0.01195 0.25 0.00057121 ∑
1.5 X = 0.25
0.0707 Y = 0.01183
0.02609 0.0043483
0.55 0.09166 0.00123795
a = ∑ ∑∑ ∑ ∑
−
−
nXXnYXXY
/)(/
22 = 6/)5,1(55,0
6/)0707,0(5,102609,02−
− = 0,048085
Y = a X + b
b = Y - a X
= 0,0011783 – 0,048085 x 0,25
= - 0,00023
Jadi, persamaan regresinya adalah y = 0,048085X – 0,0002
r = ( )∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−
nYYnXX
nYXXY
/)(/)(
/2222
= ( )6/)0707,0(00123795,06/)5,1(55,0(
6/)0707,0(5,102609,022 −−
−
=008417367,0
008415,0
= 0,9997
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 9. Hasil Analisis Logam Pb, Cr dan Cd Dalam Sampel.
Tabel 6. Hasil Analisis Logam Pb.
No Sampel Berat Sampel (gr)
Absorbansi Konsentrasi (mcg/ml)
Kadar (mg/kg)
Kadar Rata-rata (mg/kg)
1 K1 K1 K3 K4 K5 K6
25,0030 25,0028 25,0060 25,0000 25,0024 25,0003
0,0018 0,0018 0,0019 0,0018 0,0019 0,0018
0,3532 0,3532 0,3728 0,3532 0,3728 0,3532
1,4126 1,4126 1,4906 1,4128 1,4910 1,4127
1,4387
2 KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6
25,0064 25,0005 25,0068 25,0072 25,0062 25,0008
0,0015 0,0015 0,0015 0,0016 0,0015 0,0013
0,2944 0,2944 0,2944 0,3140 0,2944 0,2552
1,1772 1,1775 1,1772 1,2556 1,1773 1,0207
1,1592
3 KB1 KB2 KB3 KB4 KB5 KB6
25,0042 25,0032 25,0044 25,0038 25,0068 25,0046
0,0012 0,0012 0,0012 0,0011 0,0012 0,0012
0,2340 0,2340 0,2340 0,2161 0,2340 0,2340
0,9538 0,9358 0,9538 0,8462 0,9538 0,9358
0,9298
4 KC1 KC2 KC3 KC4 KC5 KC6
25,0003 25,0002 25,0014 25,0001 25,0013 25,0002
0,0009 0,0009 0,0008 0,0007 0,0007 0,0009
0,1764 0,1764 0,1573 0,1377 0,1377 0,1764
0,7055 0,7055 0,6291 0,5507 0,5507 0,7055
0,6411
5 KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6
25,0023 25,0001 25,0003 25,0065 25,0044 25,0001
0,0007 0,0005 0,0005 0,0006 0,0005 0,0007
0,1377 0,0985 0,0985 0,1181 0,0985 0,1377
0,5507 0,3939 0,3939 0,4722 0,3939 0,5507
0,4592
Ket : K : Kerang tanpa perebusan (Pre test)
KA : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 25 gram
KB : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 50 gram
KC : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 75 gram
KD : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 100 gram
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Tabel 7. Hasil Analisis Logam Cr
No Sampel Berat Sampel (gr)
Absorbansi Konsentrasi (mcg/ml)
Kadar (mg/kg)
Kadar Rata-rata (mg/kg)
1 K1 K1 K3 K4 K5 K6
25,0030 25,0028 25,0060 25,0000 25,0024 25,0003
0,0020 0,0021 0,0021 0,0020 0,0020 0,0021
0,2875 0,3008 0,3008 0,2875 0,2875 0,3008
1,1498 1,2030 1,2029 1,1500 1,1498 1,2031
1,3508
2 KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6
25,0064 25,0005 25,0068 25,0072 25,0062 25,0008
0,0018 0,0017 0,0018 0,0018 0,0019 0,0019
0,2609 0,2476 0,2609 0,2476 0,2742 0,2742
1,0433 0,9903 1,0433 0,9901 1,0960 1,0960
1,0431
3 KB1 KB2 KB3 KB4 KB5 KB6
25,0042 25,0032 25,0044 25,0038 25,0068 25,0046
0,0013 0,0015 0,0013 0,0013 0,0013 0,0015
0,1943 0,2207 0,1943 0,1943 0,1943 0,2207
0,7770 0,8826 0,7770 0,7770 0,7770 0,8826
0,8122
4 KC1 KC2 KC3 KC4 KC5 KC6
25,0003 25,0002 25,0014 25,0001 25,0013 25,0002
0,0010 0,0011 0,0010 0,0011 0,0011 0,0011
0,1544 0,1677 0,1544 0,1677 0,1677 0,1677
0,6175 0,6707 0,6175 0,6707 0,6707 0,6707
0,6529
5 KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6
25,0023 25,0001 25,0003 25,0065 25,0044 25,0001
0,0006 0,0008 0,0007 0,0008 0,0007 0,0006
0,1011 0,1277 0,1148 0,1277 0,1148 0,1011
0,4043 0,5107 0,4591 0,5106 0,4591 0,4043
0,4757
Ket : K : Kerang tanpa perebusan (Pre test)
KA : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 25 gram
KB : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 50 gram
KC : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 75 gram
KD : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 100 gram
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Tabel 8. Hasil Analisis Logam Cd
No Sampel Berat Sampel (gr)
Absorbansi Konsentrasi (mcg/ml)
Kadar (mg/kg)
Kadar Rata-rata (mg/kg)
1 K1 K1 K3 K4 K5 K6
25,0030 25,0028 25,0060 25,0000 25,0024 25,0003
0,0124 0,0125 0,0124 0,0124 0,0125 0,0125
0,2620 0,2640 0,2620 0,2620 0,2641 0,2641
1,0478 1,0558 1,0477 1,0480 1,0562 1,0395
1,05197
2 KA1
KA2 KA3 KA4 KA5 KA6
25,0064 25,0005 25,0068 25,0072 25,0062 25,0008
0,0105 0,0105 0,0104 0,0104 0,0105 0,0104
0,2218 0,2225 0,2204 0,2204 0,2225 0,2204
0,8869 0,8899 0,8813 0,8813 0,8897 0,8815
0,8851
3 KB1 KB2 KB3 KB4 KB5 KB6
25,0042 25,0032 25,0044 25,0038 25,0068 25,0046
0,0082 0,0084 0,0084 0,0082 0,0084 0,0084
0,1746 0,1788 0,1788 0,1746 0,1788 0,1788
0,7022 0,7151 0,7150 0,6982 0,7150 0,7150
0,7101
4 KC1 KC2 KC3 KC4 KC5 KC6
25,0003 25,0002 25,0014 25,0001 25,0013 25,0002
0,0065 0,0064 0,0064 0,0065 0,0065 0,0064
0,1392 0,1372 0,1372 0,1393 0,1393 0,1372
0,5567 0,5487 0,5487 0,5572 0,5571 0,5487
0,5528
5 KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6
25,0023 25,0001 25,0003 25,0065 25,0044 25,0001
0,0045 0,0045 0,0047 0,0046 0,0047 0,0045
0,0977 0,0977 0,1019 0,0988 0,1019 0,0977
0,3907 0,3907 0,4075 0,3975 0,4075 0,3907
0,3907
Ket : K : Kerang tanpa perebusan (Pre test)
KA : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 25 gram
KB : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 50 gram
KC : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 75 gram
KD : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 100 gram
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 10. Contoh Perhitungan Kadar Logam dalam Sampel
Misalnya untuk logam Cd pada sampel Pre test
Persamaan regresi yang diperoleh : Y = 0,048085X– 0,0002
Konsentrasi (mcg/ml) = Y + 0,0002 0,048085
Maka :
Konsentrasi KL1 = 0,0124 + 0.0002 0,048085
= 0,2620 mcg/ml
Konsentrasi KL2 = 0,0125 + 0.0002 0,048085
= 0,2640 mcg/ml
Konsentrasi KL3 = 0,0124+ 0.0002 0,048085
= 0,2620 mcg/ml
Konsentrasi KL4 = 0,0124 + 0.0002 0,048085
= 0,2620 mcg/ml
Konsentrasi KL5 = 0,0125+ 0.0002 0,048085 = 0,2641 mcg/ml
Konsentrasi KL6 =
0,0125 + 0.0002 0,048085 = 0,2641 mcg/ml
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Perhitungan Kadar Logam Cd dalam Sampel
Kadar (mcg/g) = W
CxVxFp=
Keterangan : C = Konsentrasi larutan sampel (mcg/ml)
V = Volume larutan sampel (ml)
Fp = Faktor pengenceran
W = Berat sampel (g)
Maka:
Kadar KL1 = (0,2620mcg/ml x 100 ml x 1)/25,0030 g = 1,0478 mcg/g
Kadar KL2 = (0,2640 mcg/ml x 100 ml x 1)/25,0028 g = 1,0558 mcg/g
Kadar KL3 = (0,2620 mcg/ml x 100 ml x 1)/25,0060 g = 1,0477 mcg/g
Kadar KL4 = (0,2620 mcg/ml x 100 ml x 1)/25,0000g = 1,0487 mcg/g
Kadar KL5 = (0,2641 mcg/ml x 100 ml x 1)/25,0024g = 1,0562 mcg/g
Kadar KL6 = (0,2641 mcg/ml x 100 ml x 1)/25,0003 g = 1,0563 mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 11. Perhitungan Statistika Kadar Logam Pb dalam Sampel.
1. Perhitungan statistika kadar logam Pb pada kerang pretest.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 1,4126 -0,0261 0,00068121 2. 1,4126 * -0,0261 0,00068121 3. 1,4906 0,0519 0,00269361 4. 1,4128 -0,0259 0,00067081 5. 1,4910 0,0523 0,00273529 6. 1,4127 -0,0260 0,00067600 X = 1,4387 0,00813813
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,0403
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 2 = 0,0403/
1,4387 – 1,4126 6
= 0,0261/0,01645 = 1,5866
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 1.4387 ± 2.5706 x 0.0403 / 6
= 1,4387 ± 0,0423mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
2. Perhitungan statistika kadar logam Pb pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 25 gram
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 1,1772 0,0179 0,00032041
2. 1,1775 0,0183 0,00033489 3. 1,1772 0,0179 0,00032041 4. 1,2256 0,0663 0,00439569 5. 1,1773 0,0180 0,00032400 6. 1,0207 -0,1385 0,01918225 X = 1,15925 0,02487765
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,0705
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 2 = 0,0705/
1,15925 – 1,1775 6
= 0,0179/0,0287 = 0,6237
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 1.15925 ± 2.5706 x 0,0705 / 6
= 1,15925 ± 0,0287mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
3. Perhitungan statistika kadar logam Pb pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 50 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,9538 0,0239 0,00057121
2. 0,9358 0,006 0,00003600 3. 0,9538 0,0239 0,00057121 4. 0,8462 -0,082 0,00672400 5. 0,9538 0,0239 0,00057121 6. 0,9358 0,006 0,00003600 X = 0,9298 0,00850963
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,04125
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 2 = 0,04125/
0,9298 – 0,9358 6
= 0,006/0,01685 = 0,3636
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,9298 ± 2.5706 x 0,04125 / 6
= 0,9298 ± 0,04331 mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
4. Perhitungan statistika kadar logam Pb pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 75 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,7055 0,0644 0,00414736 2. 0,7055 0,0644 0,00414736 3. 0,6291 -0,0120 0,00014400 4. 0,5507 -0,0904 0,00817216 5. 0,5507 -0,0904 0,00817216 6. 0,7055 0,0644 0,00414736 X = 0,6411 0,0289304
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,07606
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 2 = 0,07606/
0,6411 – 0,7055 6
= 0,0644/0,03105 = 2,074
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,6411 ± 2.5706 x 0,07606 / 6
= 0,6411 ± 0,0798 mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
5. Perhitungan statistika kadar logam Pb pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 100 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,5507 0,0912 0,00831744
2. 0,3939 -0,0653 0,00426409 3. 0,3939 -0,0653 0,00426409 4. 0,4722 0,013 0,0001690 5. 0,3939 -0,0653 0,00426409 6. 0,5507 0,0912 0,00831744 X = 0,4592 0,02959615
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,0769
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSD
Xt/
X-=
• t hitung 2 = 0,0769/
0,4592 – 0,3939 6
= 0,0653/0,03141 = 1,9703
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,4592 ± 2.5706 x 0,0769 / 6
= 0,4592 ± 0,0807 mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 12. Perhitungan Statistika Kadar Logam Cr dalam Sampel.
1. Perhitungan statistika kadar logam Cr pada kerang pretest.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 1,1498 -0,0266 0,00070756 2. 1,2030 0,0266 0,00070756 3. 1,2029 0,0265 0,00070225 4. 1,1500 -0,0264 0,00069696 5. 1,1498 -0,0266 0,00070756 6. 1,2031 0,0267 0,00071289 X = 1,1764 0,00423478
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,02910
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSD
Xt/
X-=
• t hitung 4 = 0,02910/
1,1764– 1,1500 6
= 0,0264/ 0,01188 = 2,2222
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 1,1764 ± 2.5706 x 0.02910 / 6
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
= 1,1764 ± 0,03053mcg/g
2. Perhitungan statistika kadar logam Cr pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 25 gram
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 1,0433 0,0002 0,00000004
2. 0,9903 -0,0528 0,00278784 3. 1,0433 0,0002 0,000000004 4. 0,9901 -0,0530 0,00280900 5. 1,0960 0,0529 0,00279841 6. 1,0960 0,0529 0,00279841 X = 1,0431 0,01119374
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,04731
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 5 = 0,04731/
1,0431– 1,0960 6
= 0,04731/0,0193 = 2,4512
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 1.0431 ± 2.5706 x 0,04731 / 6
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
= 1,0431± 0,0496mcg/g.
3. Perhitungan statistika kadar logam Cr pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 50 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,7770 -0,0352 0,00123904 2. 0,8826 0,0704 0,00495616 3. 0,7770 -0.0352 0,00123904 4. 0,7770 -0,0352 0,00123904 5. 0,7770 -0,0352 0,00123904 6. 0,8826 0,0704 0,00495616 X = 0,8122 0,01486848
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,0545
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 4 = 0,0545/
0,8122 – 0,7770 6
= 0,03522/0,022253 = 1,5827
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,8122 ± 2.5706 x 0.0545 / 6
= 0,8122 ± 0,0572mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
4. Perhitungan statistika kadar logam Cr pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 75 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,6175 -0,0354 0,00125316
2. 0,6707 0,0178 0,00031684 3. 0,6175 -0,0354 0,00125316 4. 0,6707 0,0178 0,00031684 5. 0,6707 0,0178 0,00031684 6. 0,6707 0,0178 0,00031684 X = 0,6529 0,00377368
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,0274
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 2 = 0,0274/
0,6529 – 0,6707 6
= 0,0178/0,01118 = 1,5921
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,6529 ± 2.5706 x 0.0274 / 6
= 0,6529 ± 0,02873 mcg/g.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
5. Perhitungan statistika kadar logam Cr pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 100 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,4043 -0,0714 0,00509796 2. 0,5107 0,035 0,00122500 3. 0,4591 -0,0166 0,00027556 4. 0,5106 0,035 0,00122500 5. 0,4591 0,0166 0,00027556 6. 0,5106 0,0349 0,00121801 X = 0,4757 0,00931709
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,0431
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 2 = 0,0431/
0,4757– 0,5107 6
= 0,035/0,01756 = 1,99316
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,4757 ± 2.5706 x 0.0431 / 6
= 0,4757 ± 0,0451mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 13. Perhitungan Statistika Kadar Logam Kadmium dalam Sampel.
1. Perhitungan statistika kadar logam Cd pada kerang pretest.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 1,04787 -0,00449 0,00002016 2. 1,0558 0,00383 0,000014668 3. 1,0477 -0,00427 0,000018232 4. 1,0480 -0,00397 0,000015760 5. 1,0562 0,00423 0,000017892 6. 1,0563 0,00433 0,000018748 X = 1,05197 0,000105460
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,00459
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 2 = 0,00459/
1,05197 – 1,0588 6
= 0,00383/0,00187 = 2,0481
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 1,05197± 2.5706 x 0.00459 / 6
= 1,05197 ± 0,004807mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
2. Perhitungan statistika kadar logam Cd pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 25 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,8869 0,0018 0,00000324 2. 0,8899 0,0048 0,00002304 3. 0,8813 -0,0038 0,00001444 4. 0,8813 -0,0038 0,00001444 5. 0,8897 0,0046 0,00002116 6. 0,8815 -0,0036 0,00001296 X = 0,8851 0,00008928
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,004225
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 3 = 0,004225/
0,8851 – 0,8813 6
= 0,0038/0,001725 = 2,22028
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,8851 ± 2.5706 x 0,004225 / 6
= 0,8851 ± 0,00443mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
3. Perhitungan statistika kadar logam Cd pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 50 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,7022 -0,00788 0,000062094 2. 0,7151 0,00502 0,000025200 3. 0,7150 0,00492 0,000024206 4. 0,6982 -0,01188 0,000141134 5. 0,7150 0,00492 0,000024206 6. 0,7150 0,00492 0,000024206 X = 0,71008 0,000301046
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,00775
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 3 = 0,00775/
0,71008 – 0,7150 6
= 0,00492/0,003164 = 1,5549
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,71008 ± 2.5706 x 0,00775 / 6
= 0,71008 ± 0,0813481mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
4. Perhitungan statistika kadar logam Cd pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 75 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,5567 0,00385 0,000014822 2. 0,5487 -0,00415 0,000017222 3. 0,5487 -0,00415 0,000017222 4. 0,5572 0,00440 0,000019360 5. 0,5571 0,00425 0,000018062 6. 0,5487 -0,00415 0,000017222 X = 0,55285 0,000103910
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,00455
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 3 = 0,00455/
0,55285 – 0,5487 6
= 0,00415/0,001858 = 2,23358
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,55285 ± 2.5706 x 0,00455 / 6
= 0,55285 ± 0,00477 mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
5. Perhitungan statistika kadar logam Cd pada kerang sesudah perebusan dengan
asam gelugur 75 gram.
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 0,3907 -0,00631 0,000039816 2. 0,3907 -0,00631 0,000039816 3. 0,4075 0,01049 0,00011040 4. 0,3950 -0,00201 0,00000404 5. 0,4075 0,01049 0,00011004 6. 0,3907 -0,00631 0,000039816 X = 0,39701 0,000343928
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 0,0083
Jika taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0 .0 5 , n = 6 , d k = 5 , d ari d aftar tabel
distribusi t diperoleh nilai ttabel = 2.5706
Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel
nSDXt
/X-=
• t hitung 2 = 0,0083/
0,39701 – 0,3907 6
= 0,00631/0,00339 = 1,8613
karena t hitung ≤ t tabel maka data diterima
maka kadar sebenarnya terletak antara:
µ = X ± t (1-1/2α)dk x SD/ n
= 0,39701 ± 2.5706 x 0,0083 / 6
= 0,39701 ± 0,00871 mcg/g
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 14. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Logam Timbal Pada Kerang
Bulu Dengan Berbagai Perlakuan
ONEWAY KADAR BY PERLAKUAN /STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY /PLOT MEANS /MISSING ANALYSIS
Oneway
[DataSet0]
Descriptives Kadar Logam Pb
N Mean Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum Lower
Bound Upper Bound
Pretest 6 1.438717 .0403438 .0164703 1.396378 1.481055 1.4126 1.4910 Perebusan dengan Asam Gelugur 25 gram
6 1.142567 .0631956 .0257995 1.076247 1.208886 1.0207 1.1775
Perebusan dengan Asam Gelugur 50 gram
6 .929867 .0419260 .0171162 .885868 .973865 .8462 .9538
Perebusan dengan Asam Gelugur 75 gram
6 .641167 .0760663 .0310539 .561340 .720993 .5507 .7055
Perebusan dengan Asam Gelugur 100 gram
6 .459217 .0770789 .0314673 .378327 .540106 .3939 .5507
Total 30 .922307 .3595011 .0656356 .788067 1.056547 .3939 1.4910 Test of Homogeneity of Variances Kadar Logam Pb
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.121 4 25 .108 ANOVA Kadar Logam Pb
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3.652 4 .913 238.956 .000 Within Groups .096 25 .004 Total 3.748 29
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Means Plots
Perlakuan
Perebusan dengan Asam Gelugur 100
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 75
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 50
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 25
gram
Pretest
Mea
n of
Kad
ar L
ogam
Pb
1.5000
1.2500
1.0000
0.7500
0.5000
0.2500
0.0000
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 15. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Logam Kromium Pada
Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan
ONEWAY KADAR BY PERLAKUAN /STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY /PLOT MEANS /MISSING ANALYSIS Oneway
[DataSet0]
Descriptives Kadar Logam Cr
N Mean Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum Lower
Bound Upper Bound
Pretest 6 1.175267 .0304909 .0124479 1.143268 1.207265 1.1428 1.2031 Perebusan dengan Asam Gelugur 25 gram
6 1.043167 .0473154 .0193164 .993512 1.092821 .9901 1.0960
Perebusan dengan Asam Gelugur 50 gram
6 .812200 .0545316 .0222624 .754973 .869427 .7770 .8826
Perebusan dengan Asam Gelugur 75 gram
6 .652967 .0274724 .0112155 .624136 .681797 .6175 .6707
Perebusan dengan Asam Gelugur 100 gram
6 .457800 .0478642 .0195405 .407570 .508030 .4030 .5107
Total 30 .828280 .2661920 .0485998 .728882 .927678 .4030 1.2031 Test of Homogeneity of Variances Kadar Logam Cr
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.269 4 25 .308 ANOVA Kadar Logam Cr
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 2.009 4 .502 273.316 .000 Within Groups .046 25 .002 Total 2.055 29
Means Plots
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Perlakuan
Perebusan dengan Asam Gelugur 100
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 75
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 50
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 25
gram
Pretest
Mea
n of
Kad
ar L
ogam
Cr
1.2000
1.0000
0.8000
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 16. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Logam Kadmium Pada
Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan
ONEWAY KADAR BY PERLAKUAN /STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY /PLOT MEANS /MISSING ANALYSIS Oneway
[DataSet0]
Descriptives
Kadar Logam Cd
N Mean Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum Lower
Bound Upper Bound
Pretest 6 1.0519783 .00451916 .00184494 1.0472358 1.0567209 1.04770 1.05630 Perebusan dengan Asam Gelugur 25 gram 6 .8851000 .00422564 .00172511 .8806655 .8895345 .88130 .88990
Perebusan dengan Asam Gelugur 50 gram 6 .7100500 .00782093 .00319288 .7018424 .7182576 .69800 .71510
Perebusan dengan Asam Gelugur 75 gram 6 .5528500 .00454918 .00185719 .5480759 .5576241 .54870 .55720
Perebusan dengan Asam Gelugur 100 gram 6 .3970367 .00827112 .00337667 .3883567 .4057167 .39070 .40750
Total 30 .7194030 .23633688 .04314901 .6311534 .8076526 .39070 1.05630 Test of Homogeneity of Variances Kadar Logam Cd
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.674 4 25 .017 ANOVA Kadar Logam Cd
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1.619 4 .405 10732.143 .000 Within Groups .001 25 .000 Total 1.620 29
Means Plots
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Perlakuan
Perebusan dengan Asam Gelugur 100
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 75
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 50
gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 25
gram
Pretest
Mea
n of
Kad
ar L
ogam
Cd
1.20000
1.10000
1.00000
0.90000
0.80000
0.70000
0.60000
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000
0.10000
0.00000
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 17. Data Hasil Uji Ketepatan dan Ketelitian Logam Timbal, Kromium dan Kadmium dalam Kerang Bulu (Anadara antiquata).
Logam Absorbansi Konsentrasi (mcg/ml)
Kadar sampel (mcg/g) Kadar Kadar Rata-rata
SD % RSD (SD/ X X 100 %)
Timbal
0,0028
0,0027
0,0027
0,0028
0,0027
0,0028
0,5491
0,5295
0,5295
0,5491
0,5295
0,5491
2,1962
2,1177
2,1175
2,1963 2,157
2,1176
2,1961
0,0428
1,98 %
Kromium
0,0034
0,0035
0,0033
0,0034
0,0033
0,0034
0,4739
0,4872
0,4605
0,4739
0,4605
0,4739
1,8953
1,9443
1,8415
1,8953 1,8855
1,8416
1,8952
0,0363
1,92%
Kadmium
0,0217
0,0218
0,0216
0,0215
0,0214
0,0214
0,4554
0,4575
0,4533
0,4512
0,4492
0,4492
1,8213
1,8297
1,8127
1,8048 1,8102
1,7966
1,7966
0,0134
0,74%
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 18. Contoh Perhitungan Uji Ketepatan pada Kerang Bulu
% recovery = x100%nditambahka yangbaku Jumlah
sampel dalamanalit alJumlah tot-analit alJumlah tot
1. Logam Timbal
Kadar logam standar yang ditambahkan =
%1007999,0
4387,1157,2 x−
20 mcg/ml 25,0024 g
= 0,7999 mcg/g
% Recovery =
= 89,79 %
2. Logam Kromium
Kadar logam standar yang ditambahkan =
%1007999,0
1764,18855,1 x−
20 mcg/ml 25,0024 g
= 0.7999 mcg/g
% Recovery =
= 88,64 %
3. Logam Kadmium
Kadar logam standar yang ditambahkan =
%1007999,0
05197,18102,1 x−
20 mcg/ml 25,0024 g
= 0,7999 mcg/g
% Recovery =
= 94,97%
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 19. Contoh Perhitungan Koefisien Variasi (%RSD) Pada Kerang Bulu (Anadara ferruginea).
1.Pada timbal
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 2,1962
0,0392
0,00153664
2. 2,1177
-0,0393
0,00154449
3. 2,1175
-0,0395
0,00156025
4. 2,1963
0,0393
0,00153664
5. 2,1176
-0,0394
0,00155236
6. 2,1961
0,0391
0,00152881
X = 2,157 ∑ = 0,00917286
% RSD = %100xX
SD
= %100157,2
04283.0 x
=1,98 %
04283,01-6
0.009172861
)( 2
==−
−= ∑
nXX
SD
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
2. Pada Kromium
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 1,8953
0,0098
0,00009604
2. 1,9443
0,0588
0,00245744
3. 1,8415
-0,044
0,00193600
4. 1,8953
0,0098
0,00009604
5. 1,8416
-0,0439
0,00192721
6. 1,8952
0,0097
0,00009409
X = 1,8855 ∑ = 0,00660682
% RSD = %100xX
SD
= %1008855.10363.0 x
= 1,92 %
0363,01-6
0.006606821
)( 2
==−
−= ∑
nXX
SD
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
2.Pada Kadmium
No. Kadar (mcg/g) (Xi) Xi – X (Xi – X )2
1. 1,8213
0,0111
0,00012321
2.
1,8297
0,0195
0,00038025
3.
1,8127
0,0025
0,00000625
4.
1,8048
-0,0054
0,00002916
5.
1,7966
-0,0136
0,00018496
6.
1,7966
-0,0136
0,00018496
X = 1,8102
∑ = 0,00090879
% RSD = %100xX
SD
= %1008102,101348.0 x
= 0,74%
01348,01-6
0.000908791
)( 2
==−
−= ∑
nXX
SD
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 20. Perhitungan Batas Deteksi (Limit Of Detection) & Batas Kuantitasi
(Limit Of Quantitation) Timbal
Persamaan garis regresi yang linier dari Timbal:
Y = aX + b
Y = 0,005104X– 0,000003
N0 Konsentrasi (X)
Absorbansi (Y) Yi Y – Yi (Y – Yi)2x10-8
1. 0 0.0000 -0,0000030 0,0000030 0,000900 2. 0.1 0.0005 0,0005074 -0,0000074 0,005476
3. 0.2 0.0010 0,0010178 -0,0000178 0,031684
4. 0.4 0.0021 0,0020386 0,0000614 0,376996
5. 0.6 0.0030 0,0030594 -0,0000594 0,352836
6. 0.8 0.0041 0,0040802 0,0000198 0,039204
7. 1.0 0.0051 0,005101 -0,000001 0,000100
∑=0,807196
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 5
8
100179,427
807196,0 −−
=−
x
LOD = mlmcgxxslopexSD /0236,0
005104,0100197,433 5
==−
LOQ = mlmcgxxslope
xSD /07875,0005104,0
100197,41010 5
==−
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 21. Perhitungan Batas Deteksi (Limit Of Detection) & Batas Kuantitasi
(Limit Of Quantitation) Kromium
Persamaan garis regresi yang linier dari Kromium:
Y = aX + b
Y = 0,007512X– 0,00016
No Kosentrasi (X)
Absorbansi (Y)
Yi Y-Yi (Y-Yi)2x10-9
1. 0,00 0,0000 -0,000160 0,000160 25,60000 2. 0,10 0,0006 0,0005911 -0,0000089 0,07921 3. 0,20 0,0013 0,0013424 -0,0000424 1,79776 4. 0,40 0,0027 0,0028448 -0,0001448 20,96704 5. 0,60 0,0043 0,0043472 -0,0000472 2,22784 6. 0,80 0,0058 0,0058496 -0,0000496 2,46016 7. 1,00 0,0075 0,0073520 -0,0001480 21,90400
∑= 75,03601
SD= ( ) 4
92
10.2250,127
1003601,752
−−
=−
=−
−∑ Xn
YIY
LOD= mcg/ml 0489,00,007512
10.2250,1 x 3slope3xSD 4
==−
LOQ= mcg/ml 1631,00,007512
10.2250,1 x 10slope
10xSD 4
==−
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 22. Perhitungan Batas Deteksi (Limit Of Detection) & Batas Kuantitasi
(Limit Of Quantitation) Kadmium
Persamaan garis regresi yang linier dari kadmium
Y = aX + b
Y = 0,048085X - 0,0002
No.
Konsentrasi (X)
Absorbansi (Y) Yi Y – Yi (Y – Yi)2x10-7
1. 0 0 -0.000200 0,000200 0,04 2. 0.1 0.0045 0,0046085 -0,000185 0,34225
3. 0.2 0.0090 0,0096170 -0,000617 3,80689
4. 0.3 0.0143 0,0144255 -0,0001225 0,1500625
5. 0.4 0.0190 0,019234 -0,000234 0,54756
6. 0.5 0.0239 0,0240425 -0,0001425 0,2030626
∑= 5,0898251
SD = 1
)( 2
−
−∑n
XX = 4
7
105671,3261008982,5 −
−
=−
xx
LOD = mlmcgxxslopexSD /0209,0
048085,0105671,333 4
==−
LOQ = mlmcgxxslope
xSD /07418,0048085,0
105671,31010 4
==−
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 23. Nilai Persentil Untuk Distribusi t
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 24. Nilai Distribusi F
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 25. Gambar Alat Spektrofotometer Serapan Atom, Tungku Nyala dan
Lampu Hollow Katoda
Gambar Alat Spektrofotometer Serapan Atom
(a) (b)
Gambar Lampu Hollow Katoda (a) dan Tungku Nyala (b)
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 26. Gambar Sampel Kerang Bulu (Anadara antiquata)
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 27. Gambar Buah Asam Gelugur
(a). Gambar Buah Asam Gelugur
(b). Gambar Buah Asam Gelugur Yang Dikeringkan
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 28. Surat Determinasi Kerang Bulu
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.
Lampiran 29. Surat Sertifikat AAS PT. AIRA LABORATORY
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis, Griff) Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu (anadara antiquata) dari perairan belawan, 2010.